• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berikut temuan dalam penelitian ini dapat digambarkan sesuai pengolahan data yang telah dibahas sebelumnya, yaitu sebagai berikut :

1. Secara umum dari ketujuh indikator mengenai pemahaman orangtua tentang perannya sebagai pendidik kecerdasan spiritual dalam keluarga dapat diperoleh gambaran bahwa hampir seluruhnya orangtua peserta didik pada PAUD Al-Jariyah telah memahami tentang perannya sebagai pendidik kecerdasan spiritual dalam keluarga.

2. Kemudian mengenai penanaman kecerdasan spiritual pada anak usia dini

dalam keluarga yang didalamnya terdapat delapan indikator telah menunjukan gambaran dari hasil penafsiran data bahwa sebagian besar orangtua peserta didik pada PAUD Al-Jariyah telah melaksanakan penanaman kecerdasan spiritual pada anak usia dini dalam keluarga sesuai dengan kaidah keilmuan.

3. Lalu dari kedua indikator mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat

dalam penanaman kecerdasan spiritual pada anak usia dini dalam keluarga dapat diperoleh gambaran bahwa hampir seluruhnya orangtua peserta didik pada PAUD Al-Jariyah telah menyatakan bahwa faktor pembawaan (internal) dan faktor lingkungan (eksternal) telah menjadi faktor pendukung dalam penanaman kecerdasan spiritual pada anak usia dini dalam keluarga, sedangkan sebagian kecil orangtua peserta didik pada PAUD Al-Jariyah telah menyatakan bahwa faktor pembawaan (internal) dan faktor lingkungan (eksternal) telah menjadi faktor penghambat dalam penanaman kecerdasan spiritual pada anak usia dini dalam keluarga.

103

Muhammad Ertanto Nurrokhman, 2015

PENANAMAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA ANAK USIA DINI DALAM KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Disamping temuan penelitian atas pengolahan data tersebut, penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian serta beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan, diperoleh bahwa pada era globalisasi dewasa ini, modernitas menyeluruh menyentuh berbagai aspek, termasuk pola kebiasaan perilaku sehari-hari sebuah keluarga meliputi orangtua dan anak-anaknya. Oleh karena itu, sudah seharusnya keluarga khususnya orangtua mempunyai benteng pertahanan berupa ilmu pengetahuan agar senantiasa modernitas dapat dijadikan pematik hal-hal yang positif bagi keluarga, sehingga anak tidak terhanyut dalam kebiasaan-kebiasaan pola kehidupan modernitas yang tentunya lebih kepada hal- hal yang bersifat duniawi. Kecerdasan ilmu pengetahuan haruslah dimaknai secara majemuk, khususnya kecerdasan spiritual melalui beragama dengan baik, hal inipun tidak terlepas dari kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, serta lembaga pendidikan, dengan jalinan hubungan kerjasama yang baik maka era modernitas dapat dijadikan sebuah sarana untuk mencapai pendidikan yang berkualitas baik dalam dimensi duniawi maupun ukhrawi.

B. Saran 1. Orangtua

Orangtua diharapkan dapat peduli terhadap pendidikan yang dengannya orangtua akan peduli terhadap pengetahuannya dalam mendidik anak, orangtua diharapkan dapat terus belajar, mencari serta memperkaya pengetahuannya agar memiliki kemampuan dalam perannya sebagai pendidik bagi anak-anak dalam keluarga. Disamping hal itu, sesuai dengan kajian teoritis pada penelitian ini, maka peneliti berharap agar pihak keluarga dapat memperhatikan penanaman kecerdasan secara majemuk pada anak usia dini, dan khususnya kecerdasan spiritual melalui beragama dengan baik.

2. Lembaga Pendidikan

Pendidikan pada anak usia dini akan lebih baik juga optimal jika hubungan kerjasama antara lembaga pendidikan dengan orangtua (keluarga) dapat terjalin dengan baik. Hal tersebut bermaksud agar terciptanya keselarasan pendidikan pada anak usia dini yang diselenggarakan dilembaga dan dirumah. Jalinan hubungan kerjasama tersebut dapat dengan berbagai macam metode, salah satu contohnya adalah dengan diselenggarakannya program parenting oleh lembaga,

104

Muhammad Ertanto Nurrokhman, 2015

PENANAMAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA ANAK USIA DINI DALAM KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang tentunya bentuk dan varian dari program tersebut pun akan berbagai macam pula. Disamping hal itu, sesuai dengan kajian teoritis pada penelitian ini, maka peneliti berharap agar pihak lembaga dapat memperhatikan penanaman kecerdasan secara majemuk pada anak usia dini.

3. Masyarakat

Masyarakat berkewajiban memberikan sumberdaya dalam penyelenggaraan pendidikan dan masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan pada anak usia dini dalam keluarga akan lebih berkualitas ketika ditopang pula dalam kegiatan pendidikan lainnya yang diselenggarakan oleh lingkungan, hal tersebut dapat merupakan sebuah strategi ampuh untuk terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.

4. Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Pemerintah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pemerintah wajib memberikan layanan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara tanpa diskriminasi. Maka diharapkan pemerintah dapat menjalin hubungan yang baik serta harmonis dengan masyarakat maupun lembaga pendidikan. Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan pada setiap keluarga

5. Penelitian Selanjutnya

Kepada penelitian sejenis selanjutnya, penulis berharap agar dapat lebih baik juga sempurna, mengingat penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan yang sesungguhnya dapat lebih dioptimalkan jauh lebih baik lagi. Selain hal tersebut, penulis berpendapat salah satu penelitian sejenis yang dapat dilaksanakan adalah mampu dengan baik menggali mengenai penanaman kecerdasan spiritual dalam keluarga yang diselenggarakan oleh para tokoh yang terkenal, kredibel, panutan, berkompeten tentang kependidikannya, karena dengan itu semoga dapat dimaknai dan bermanfaat bagi berbagai pihak.

Muhammad Ertanto Nurrokhman, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku :

An-Nahlawi, A. (1995). Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat. Jakarta: Gema Insani

Aini. (2006). Membaca dan Menulis seasyik Bermain. Bandung: Mizan Agustian, A.G. 2005. ESQ (The ESQ way 165, 1 Ihsan 6 Rukun Iman dan 5

Rukun Islam). Jakarta : Arga

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. (edisi revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta

Asyafah, A. (2009). Proses Kehidupan Manusia dan Nilai Eksistensialnya. Bandung : Alfabeta, CV.

Azzet, A.M. (2003). Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Bagi Anak. Yogyakarta : A Ruzz Media

Barsowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta

Mardalis. (1999). Metode Penelitian (suatu pendekatan proposal). Jakarta:Bumi Aksara.

Nazir, M. (2003). Metoda Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Sudjana, D. (2004). Pendidikan Luar Sekolah, Wawasan, Falsafah, Teori Pendukung, Asas. Bandung: Falah Production

Sujiono, Y. N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Indeks Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:

Alfabeta

Sadulloh. U. (2012). Pengantar Filsafat Pendidikan. Jakarta: Alfabeta Sholeh, I. (1994). Manajemen Rumah Tangga. Jakarta : Angkasa

Yulianti, D. (2010). Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak. Bandung : Indeks

Muhammad Ertanto Nurrokhman, 2015 Sumber Internet :

Surakmad, Winarno. (2012). Pengantar penelitian ilmiah dasar metode dan teknik. Tidak Diterbitkan. [Online]. Tersedia:

http://ebookbrowsee.net/pengantar-penelitian-ilmiah-dasar-metode-dan- teknik-winarno-surakmad-18131-pdf-414706297.html [27 Juni 2014] Undang-Undang RI. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. http://pengertian-

definisi.blogspot.com/2012/01/undang-undang-sistem pendidikan.html (http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/tentang-kemdikbud-visi) [08 November 2013] (http://dongkrakwebsite.blogspot.com/2012/09/membangun-kecerdasan-spiritual- anak.html) [08 November 2013] (http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga) [02 Februari 2014] ttp://nezfine.wordpress.com/2010/05/05/pengertian-spiritual/ [04 Maret 2014] http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/kecerdasanspiritual.pdf http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga http://wimelimonica.wordpress.com/peran-keluarga-terhadap-perkembangan- karakter-anak/ http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_informal http://sitiativa.wordpress.com/2012/09/09/pendidikan-informal/ http://blog-dianpuspa.blogspot.com/2013/04/pola-asuh-anak-dalam-keluarga- makalah.html http://www.psychologymania.com/2013/01/hakikat-pendidikan-anak-usia- dini.html http://blognyadwee.blogspot.com/2012/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html http://ejurnal.fip.ung.ac.id/index.php/PDG/article/viewFile/75/71 http://onnyrudianto.files.wordpress.com/2009/09/mengembangkan-kecerdasan- spiritual-anak-sejak-dini.pdf

Muhammad Ertanto Nurrokhman, 2015 Sumber Lain :

Al-Qur’an dan Terjemahannya (Al-Qur’an terjemahan sesuai standar Kementerian

Agama Republik Indonesia). (2011). Al-Kitabul Akbar. Jakarta: Akbar Media Media masa, Kompas, pada tanggal 5 September 2001

File PowerPoint (PPT), Pelatihan Tenaga Pendidik dan Kependidikan PAUD Tasikmalaya. Dinas Pendidikan Kab.Tasikmalaya, 2013

Dokumen terkait