• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut.

1. PKBM Dewi Fortuna mengelola pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal. Dalam pelaksanaan pembelajaran, PKBM Dewi Fortuna telah mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal. Dalam pengelolaan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal, tahap yang dilakukan antara lain tahap perencanaan pembelajaran, tahap pengorganisasian pembelajaran, tahap pelaksanaan pembelajaran, dan tahap pengendalian serta evaluasi. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran kemudian dibagi lagi menjadi tahap pendahuluan, tahap inti, serta tahap penutup.

2. PKBM Dewi Fortuna memiliki faktor-faktor pendukung yang dapat menambah laju perkembangan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal. Faktor pendukung tersebut antara lain adalah sikap antusias dan respon positif dari warga masyarakat untuk ikut belajar paa PKBM Dewi Fortuna, serta banyaknya mitra kerja dalam bidang program kegiatan maupun dalam pemasaran produk dan jasa. Disamping faktor pendukung, PKBM Dewi Fortuna masih mengalami hambatan. Faktor penghambat pengelolaan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal adalah kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia, serta minimnya anggaran yang dapat digunakan dalam program kegiatan dan pembelaharan pada PKBM Dewi Fortuna.

102 B. Saran

Saran yang diberikan terkait dengan hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. PKBM Dewi Fortuna diharapkan dapat melakukan berbagai upaya untuk mengatasi hambatan yang terjadi, terkait dengan kurangnya sarana dan prasarana, serta minimnya anggaran. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan unit usaha dengan lebih baik lagi sehingga PKBM Dewi Fortuna dapat meningkatkan laba usaha dan dapat melaksaakan pengelolaan pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal secara mandiri. 2. Warga masyarakat sangat baik untuk mengikuti pembelajaran pedalangan

berbasis kearifan lokal. Hal ini disbabkan kearifan lokal yang terkait dengan kebudayaan, memiliki arti yang sangat penting untuk menjaga keberlanjutan budaya, sekaligus menjaga kelestariannya budaya lokal masyarakat itu sendiri. Dengan mengikuti pembelajaran pedalangan berbasis kearifan lokal di PKBM Dewi Fortuna, maka warga masyarakat sudah turut serta dalam melestarikan kearifan lokal di daerahnya.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengembangan terhadap penelitian ini. Pengembangan dapat dilakukan dengan melakukan perluasan terhadap topik penelitian. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian terhadap program-program kegiatan yang dilaksanakan terkait dengan kearifan lokal.

103

DAFTAR PUSTAKA

A. Sony Keraf. (2002). Etika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Achmad Sugandi. (2004). Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. Alex Sobur. 2009. Psikologi Pengantar. Bandung: Pustaka Setia.

Ary Susatyo, dkk. (2012). “Pengembangan Model Pembelajaran IPA Berbasis Kearifan Lokal dan ICT Pada Siswa Tuna Grahita di SLB”. General Papers Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran, hlm. 1-10.

Ayatrohaedi. (1986). Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

Balai Pengembangan Kegiatan Belajar. (2001). Standar Minimal Manajemen (SMM) PKBM Berbasis Masyarakat. Bandung: BPKB.

Berliana Kartakusumah. (2008). Pemimpin Adiluhung: Genealogi Kepemimpinan Kontemporer. Yogyakarta: Mizan.

Bimo Walgito. (2010). P engantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi. Bogdan, Robert C. dan Biklen, Sari K. (2003). Qualitative Research for Education:

An Introduction to Theoryand Methods. Boston: Ally and Bacon, Inc.

Creswell, John W. (2010). Research Design: P endekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran, Terjemahan Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djuju Sudjana. (2000). P endidikan Luar Sekolah. Bandung: Falah Production.

Entoh Tohani. (2011). “Pemetaan Tingkat Mutu Pendidikan pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Artikel Pemetaan Tingkat Mutu Pendidikan, Jurusan PLS FIP UNY.

Fasli Jalal. (2003). Membangun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Jakarta: Mustika Aksara.

FK-PKBM. (2011). Konsep dan Strategi P engembangan PKBM. Jakarta: FK-PKBM Indonesia.

104

I Wayan Suastra, Ketut Tika, dan Nengah Kariasa. (2011). “Efektivitas Model Pembelajaran Sains Berbasis Budaya Lokal Untuk Mengembangkan

Kompetensi Dasar Sains Dan Nilai Kearifan Lokal di SMP”. Jurnal Undisha, Vol 5, No 3 (2011), hlm. 258-273.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2011). Pedoman Pembentukadan Penyelenggaraan PKBM. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Kemdikbud.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Peningkatan Mutu PKBM Melalui Permagangan Manajemen Bagi P engelola PKBM. Jakarta: Direktorat Pembinaan dan Pendidikan Masyarakat Kemdikbud.

Kindervatter, Suzanne. (1979). Nonformal Education as an Empowering Process. Amherst, MA: Center for Internasional Education.

Miles, Matthew B. dan Huberman, A. Michael. (2009). Analisis Data Kualitatif, Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.

Nababan, Abdon. (2003). Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat Adat.

Bogor: Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB.

Nielsen, Dean. (2001). Memetakan Konsep Pendidikan Berbasis Masyarakat di Indonesia.Yogyakarta: Adicita Karyanusa.

Oemar Hamalik. (2003). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan P endekatan Sistem.

Bandung: Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Radno Harsanto. (2007). Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius. Reni Akbar-Hawadi. (2011). Akselerasi; A-Z Informasi Program Percepatan Belajar

dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: Grasindo.

Robert K. Yin. (2011). Studi Kasus: Desain dan Metode terjemahan Djauzi Muzakir. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Saiful Bahri Djamarah dan Aswin Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Saway, Datu Victorino L. (2004). “Global Responsibility and Local Knowledge System”. Paper in the Millennium Ecosystem Assessment Conference held in Bibliotheca, Alexandria, Egypt from March 17-20, 2004.

105

Seno Sastroamidjojo. (2003). Renungan Pertunjukan Wayang Kulit. Jakarta: Kinta. Sibarani, Robert. (2012). Kearifan Lokal: Hakikat, Peran dan Metode Tradisi Lisan.

Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.

Sihombing, Umberto. (1999). Pendidikan Luar Sekolah, Kini dan Masa Depan. Jakarta: PD. Mahkota.

Sobri, Asep Jihad, dan Charul Rochman. (2009). Pengelolaan Pendidikan. Multi Pressindo.

Sudarman, dkk. (2003). Panduan Penyelenggaraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Bandung: Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) Jayagiri.

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RdanD. Bandung: Alfabeta.

Supriyono, dkk. (2008). Pedhalangan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Tatang M. Amirin. (2012). “Implementasi Pendekatan Pendidikan Multikultural

Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia”. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, Volume 1, Nomor 1, Juni, 2012, hlm. 1-16. Wina Sanjaya. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Winastwan Gora dan Sunarto. (2008). Pakematik: Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Jakarta: Elex Media Komputindo.

106 Lampiran 1. Pedoman Dokumentasi

PEDOMAN DOKUMENTASI

No Keterangan Checklist

1. Gambaran Umum PKBM Dewi Fortuna a. Sejarah PKBM Dewi Fortuna

b. Visi dan Misi

c. Struktur organisasi

d. Arsip Tutor

e. Arsip Warga Belajar f. Dokumen pembelajaran 2. Dokumentasi Foto

a. Sarana dan Prasarana Belajar b. Fasilitas Belajar

107 Lampiran 2. Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

Pengelolaan Program Pembelajaran Pedalangan Berbasis Kearifan Lokal Pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Dewi Fortuna

(Untuk Pengelola dan Tenaga Pendidik Program Pembelajaran Pedalangan PKBM Dewi Fortuna) I. Identitas Informan 1. Nama : __________________________________________ 2. Tempat/Tanggal Lahir : __________________________________________ 3. Jenis Kelamin : __________________________________________ 4. Pendidikan Terakhir : __________________________________________ 5. Alamat : __________________________________________ 6. Jabatan dalam PKBM : __________________________________________ II. Daftar Pertanyaan

A. Gambaran Umum PKBM Dewi Fotuna

1. Sejak kapankah PKBM Dewi Fortuna berdiri?

2. Bagaimanakah sejarah berdirinya PKBM Dewi Fortuna? 3. Apakah visi dan misi PKBM Dewi Fortuna?

4. Adakah pihak lain yang bekerja sama dalam pengelolaan PKBM Dewi Fortuna? Jika ada, siapakah pihak-pihak tersebut?

108

5. Apa sajakah program pembelajaran yang dilaksanakan di PKBM Dewi