PEDOMAN OBSERVASI
B. Sarana dan Prasarana Pembelajaran Pedalangan di PKBM Dewi Fortuna
I. Wawancara dengan Warga Belajar
1. Sejak kapankah Anda mengikuti pembelajaran pedalangan di PBKM Dewi Fortuna?
APS : “Tahun 2012”
ASSP: “Tahun 2013”
2. Apakah yang menjadi latar belakang Anda mengikuti pembelajaran pedalangan di PBKM Dewi Fortuna?
APS : “Tertarik dengan wayang dan ingin jadi dalang”
ASSP: “Ingin belajar memainkan wayang”
3. Dari manakah Anda memperoleh informasi mengenai program pembelajaran pedalangan yang dilaksanakan di PBKM Dewi Fortuna?
APS : “Informasi dari orang tua dan koran”
ASSP: “Sering melihat pertunjukan Omah Wayang PKBM Dewi Fortuna”
4. Bagaimanakah perasaan Anda terhadap pembelajaran pedalangan yang dilaksanakan di PBKM Dewi Fortuna?
APS : “Cukup bagus”
ASSP: “Nyaman dan baik”
5. Menurut Anda, apakah sarana dan prasarana pembelajaran pedalangan di PBKM Dewi Fortuna cukup memadai untuk mendukung proses pembelajaran pedalangan?
APS : “Kurang terutama wayangnya sudah banyak yang rusak”.
ASSP: “Sudah cukup memadai”
6. Apakah fasilitas pembelajaran pedalangan di PBKM Dewi Fortuna sudah mendukung proses pembelajaran pedalangan?
APS : “Untuk belajar sudah cukup”
ASSP: “Sudah”
7. Materi apa saja yang diberikan dalam pembelajaran pedalangan di PBKM Dewi Fortuna?
APS :
a. Titi laras, Sulukan, pathetan dan ada-ada b. Karawitan
162
d. Sanggit Pedalangan (garap lakon )
e. Tatah Sungging wayang (mengenal pembuatan wayang kulit) ASSP:
a. Sejarah dan perkembangan Wayang b. Unsur-unsur pedalangan
c. Tokoh dan silsilah wayang purwa d. Titi laras Sulukan, pathetan dan ada-ada e. Antawecana (dialog)
f. Keprakan dodogan
g. Cepengan, bedolan dan tancepan h. Perang (gagal, brubuh, kembangan) i. Gara-gara
8. Apa saja yang Anda peroleh dari proses pembelajaran pedalangan yang dilaksanakan di PBKM Dewi Fortuna?
APS :
a. Pengetahuan tentang cerita wayang b. Pengetahuan dan praktik pedalangan
c. Memperoleh teman-teman komunitas seni pedalangan ASSP:
a. Pengetahuan tentang wayang
b. Pengetahuan dan praktik pedalangan
9. Apa saja manfaat yang Anda rasakan setelah mengikuti pembelajaran pedalangan di PBKM Dewi Fortuna?
APS :
a. Bertambah Ilmu dan kepintaran memainkan wayang kulit b. Bertambah ilmu karawitan
c. Mendapat Surat Keterangan Selesai Belajar Pedalangan Tingkat Madya
d. Memperoleh banyak refrensi dari komunitas pedalangan ASSP:
a. Bertambah Ilmu dan kepintaran memainkan wayang kulit b. Bertambah ilmu nabuh gamelan
c. Mendapat Surat Keterangan Selesai Belajar Pedalangan Tingkat Dasar
10. Menurut Anda, apakah proses pembelajaran pedalangan di PBKM Dewi Fortuna menyenangkan?
APS : “Cukup menyenangkan”
163
11. Apakah kelebihan proses pembelajaran pedalangan yang dilaksanakan di PBKM Dewi Fortuna?
APS : “Langsung bisa melakukan praktek, banyak tokoh seni yang ada untuk dialog menambah ilmu pengetahuan, dibebaskan untuk mengolah lakon sendiri, dan terlibat langsung dalam pertunjukan yang diadakan”.
ASSP: “Langsung praktek, diajar oleh ahlinya dan diajak terlibat langsung dalam pertunjukan”
12. Adakah kekurangan yang Anda rasakan dalam proses pembelajaran pedalangan di PBKM Dewi Fortuna?
APS : “Ketepatan jadwal pamongnya yang kadang tidak sesuai rencana, wayangnya masih ada yang kurang (sudah banyak rusak), dan pengiring karawitan yang kadang kurang ketika praktek pertunjukan”
ASSP: “Ketepatan jadwal pamongnya, Bahan Ajar(modul/Buku) minim, dan wayangnya masih ada yang kurang (sudah banyak rusak)”
13. Apakah Anda mengetahui hasil evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran pedalangan di PBKM Dewi Fortuna?
APS : “Mengetahui karena setiap 6 bulan diberi lembar hasil pengamatan dan evaluasi dari pamong”
ASSP: “Mengetahui”
14. Apakah harapan Anda mengenai kelanjutan program pembelajaran pedalangan di PBKM Dewi Fortuna?
APS : “Untuk lebih meningkatkan sarana prasarana dan disiplin waktu serta semoga saja PKBM Dewi Fortuna bias membuka cabang omah wayang dimana-mana memudahkan teman-teman yang jauh bias belajar dalang”.
ASSP: “Bisa bertambah siswanya sehingga semakin berkembang, dan semakin banyak yang suka wayang”.
164 Lampiran 7. RPP
1) Pertemuan Pertama
Tutor sebaya I-II-III : Pakeliran Narantaka
Program Studi : Pedhalangan Anak Semester : I/Tingkat Dasar
Kompetensi Inti : Mengekspresikan lakon Narantaka Kompetensi Dasar : Mampu mengekspresikan:
a. Iringan (Suluk, dhodhongan, keprakan,
dan gendhing)
b. Sabet (Solah dan cepengan wayang) c. Catur (Antawacana dan bahasa) Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Tujuan Khusus : a. Anak dapat berapresiasi dan motivasi setelah melihat praktik dari tutor sebaya b. Anak paham akan alur cwerita lakon
Narantaka
Materi Pelajaran : Demonstrasi lakon Narantaka
Metode : Demonstrasi
Rencana Tutorial:
No Kegiatan Tutor Kegiatan Anak Waktu
1 Kegiatan Awal: a. Apersepsi
165 b. Mengelompokkan siswa
sesuai dengan bagian pathet masing-masing untuk mencermati tutor sebaya yang praktik.
c. Memberi arahan teknik tutor sebaya
d. Menjelaskan tujuan tutorial
tutorial, tujuan, dan teknik pelaksanaan tutorial
2 Kegiatan Inti:
a. Menugaskan kepada tutor sebaya untuk melakukan demonstrasi pakeliran dalam praktik
b. Mengamati jalannya pratik tutorial
Melaksanakan praktik 60 menit
3 Kegiatan Penutup: a. Evaluasi
b. Kesimpulan c. Tindak Lanjut
a. Memberikan konfirmasi dan evaluasi hasil praktik
b. Mempraktikkan apa yang baru didapat dari melihat pakeliran, sesuai bagian masing-masing
c. Mencatat tugas pekerjaan rumah menghafal bahasa, syair, dan notasi suluk untuk dipraktikkan
50 menit
2) Pertemuan Kedua
Tutor sebaya I/Bagian I : Pathet nem
Program Studi : Pedhalangan Anak Semester : I/Tingkat Dasar
Kompetensi Inti : Mengekspresikan bagian Pathet nem lakon
166
Kompetensi Dasar : Mampu mengekspresikan:
a. Iringan (Suluk, dhodhongan, keprakan,
dan gendhing)
b. Sabet (Solah dan cepengan wayang) c. Catur (Antawacana dan bahasa) Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Tujuan Khusus : anak dapat mempraktikkan pakeliran bagian
pathet nem
Materi pelajaran : a. Iringan (Suluk, dhodhongan, keprakan, dan
gendhing)
b. Sabet (Solah dan cepengan wayang) c. Catur (Antawacana dan bahasa)
Metode : Pendekatan kooperatif model Tutorial Teman Sebaya
Rencana Tutorial:
No Kegiatan Tutor Kegiatan Anak Waktu
1 Kegiatan Awal: a. Apersepsi
b. Membagi kelompok tutorial
Bertanya jawab tentang materi tutorial, tujuan, dan teknik
167 dan siswa yang tidak praktik
pada bagian pathet ini untuk mengiringi
c. Memberi arahan teknik tutor sebaya
d. Menjelaskan tujuan tutorial
pelaksanaan tutorial
2 Kegiatan Inti:
a. Menugaskan kepada tutor sebaya untuk melakukan bimbingan kepada masing-masing kelompok dalam praktik
b. Mengamati jalannya pratik tutorial
Melaksanakan praktik pada bagian pathet nem
60 menit 3 Kegiatan Penutup: a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Tindak Lanjut a. Menunjukkan hasil praktiknya kepada tutor/tutor sebaya
b. Mencatat tugas pekerjaan rumah menghafal bahasa, syair, dan notasi suluk untuk dipraktikkan
40 menit
Catatan: evaluasi menggunakan tes praktik 3) Pertemuan Ketiga
Tutor sebaya II/Bagian II : Pathet sanga
Program Studi : Pedhalangan Anak Semester : I/Tingkat Dasar
Kompetensi Inti : Mengekspresikan bagian Pathet sanga lakon
Narantaka
168
d. Iringan (Suluk, dhodhongan, keprakan,
dan gendhing)
e. Sabet (Solah dan cepengan wayang) f. Catur (Antawacana dan bahasa) Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
Tujuan Khusus : anak dapat mempraktikkan pakeliran bagian
pathet sanga
Materi pelajaran : a. Iringan (Suluk, dhodhongan, keprakan, dan
gendhing)
b. Sabet (Solah dan cepengan wayang) c. Catur (Antawacana dan bahasa)
Metode : Pendekatan kooperatif model Tutorial Teman Sebaya
Rencana Tutorial:
No Kegiatan Tutor Kegiatan Anak Waktu
1 Kegiatan Awal: a. Apersepsi
b. Membagi kelompok tutorial dan siswa yang tidak praktik pada bagian pathet ini untuk mengiringi
c. Memberi arahan teknik tutor sebaya
d. Menjelaskan tujuan tutorial
Bertanya jawab tentang materi tutorial, tujuan, dan teknik pelaksanaan tutorial
20 menit
169 a. Menugaskan kepada tutor
sebaya untuk melakukan bimbingan kepada masing-masing kelompok dalam praktik
b. Mengamati jalannya pratik tutorial
bagian pathet sanga
3 Kegiatan Penutup: d. Evaluasi
e. Kesimpulan f. Tindak Lanjut
c. Menunjukkan hasil praktiknya kepada tutor/tutor sebaya
d. Mencatat tugas pekerjaan rumah menghafal bahasa, syair, dan notasi suluk untuk dipraktikkan
40 menit
Catatan: evaluasi menggunakan tes praktik 4) Pertemuan Keempat
Tutor sebaya III/Bagian III : Pathet manyura
Program Studi : Pedhalangan Anak Semester : I/Tingkat Dasar
Kompetensi Inti : Mengekspresikan bagian Pathet manyura
lakon Narantaka
Kompetensi Dasar : Mampu mengekspresikan:
a. Iringan (Suluk, dhodhongan, keprakan,
dan gendhing)
b. Sabet (Solah dan cepengan wayang) c. Catur (Antawacana dan bahasa) Alokasi Waktu : 1 x 120 menit
170
Tujuan Khusus : anak dapat mempraktikkan pakeliran bagian
pathet manyura
Materi pelajaran : a. Iringan (Suluk, dhodhongan, keprakan, dan
gendhing)
b. Sabet (Solah dan cepengan wayang) c. Catur (Antawacana dan bahasa)
Metode : Pendekatan kooperatif model Tutorial Teman Sebaya
Rencana Tutorial:
No Kegiatan Tutor Kegiatan Anak Waktu
1 Kegiatan Awal: a. Apersepsi
b. Membagi kelompok tutorial dan siswa yang tidak praktik pada bagian pathet ini untuk mengiringi
c. Memberi arahan teknik tutor sebaya
d. Menjelaskan tujuan tutorial
Bertanya jawab tentang materi tutorial, tujuan, dan teknik pelaksanaan tutorial
20 menit
2 Kegiatan Inti:
a. Menugaskan kepada tutor sebaya untuk melakukan bimbingan kepada masing-masing kelompok dalam praktik
b. Mengamati jalannya pratik tutorial
Melaksanakan praktik pada bagian pathet manyura
171 3 Kegiatan Penutup: a. Evaluasi b. Kesimpulan c. Tindak Lanjut a. Menunjukkan hasil praktiknya kepada tutor/tutor sebaya
b. Mencatat tugas pekerjaan rumah menghafal bahasa, syair, dan notasi suluk untuk dipraktikkan
40 menit
Catatan: evaluasi menggunakan tes praktik 5) Pertemuan Kelima
Adapun pertemuan kelima hanya dilakukan pelaksanaan evaluasi, dengan menggabungkan kelompok tutor 1, 2, dan 3, kemudian mengelompokkan lagi dalam satu pakeliran. Dalam satu pakeliran, ada 3 siswa yang sudah memiliki bagiannya masing-masing.
172