• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Simulasi Komputer PhET (Circuit Construction Kit)

Physics Education Technology (PhET) menciptakan simulasi interaktif

dengan tujuan untuk meningkatkan minat siswa dan proses pembelajaran

(Wieman & Perkins, 2006: 290). Simulasi interaktif adalah simulasi yang

memberikan informasi kepada pelajar tentang suatu objek atau kejadian yang

dilandasi oleh asas-asas ilmu (Alessi & Trollip, 2001: 217). Simulasi interaktif

lebih menekankan cara bagaimana pelajar berinteraksi dengan simulasi. Pelajar

menjalankan simulasi dengan memilih nilai-nilai untuk berbagai parameter,

mengamati kejadian yang terjadi, menterjemahkan hasil, dan kemudian

Lebih dari 80 simulasi telah dikembangkan. Simulasi dapat diunduh secara

gratis lewat internet di alamat http://phet.colorado.edu. Wieman et al. (2010:

225) menjelaskan bahwa keunikan simulasi adalah dapat digunakan dalam

beberapa metode pembelajaran, seperti ceramah dengan demonstrasi, pekerjaan

rumah (PR), kelompok belajar dan eksperimen.

Simulasi Circuit Construction Kit adalah salah satu simulasi laboratorium

dari PhET (dapat dilihat pada Gambar 1). Dalam simulasi Circuit Construction

Kit terdapat tempat bagi siswa untuk merangkai rangkaian listrik sederhana. Jadi,

siswa dapat merangkai komponen-komponen, seperti bola lampu, hambatan,

baterai, saklar dan kabel. Tayangan nyata voltmeter dan ampermeter digunakan

untuk mengukur tegangan dan arus listrik. Dalam simulasi ditayangkan aliran

elektron yang melewati rangkaian dan sekaligus tetap dapat mengatur hambatan

pada komponen (termasuk bola lampu) atau tegangan baterai pada saat elektron

mengalir. Simulasi juga menayangkan peristiwa baterai terbakar bila arus sangat

besar. Elektron yang bergerak dalam rangkaian, cahaya lampu dan energi yang

hilang, sesuai dengan Hukum Kirchoff. Perkins et al. (2006: 18) menjelaskan

bawah simulasi secara khusus dibuat dengan desain yang mendukung siswa untuk

mengkonstruksi sebuah pemahaman konsep fisika melalui penelusuran.

Alessi & Trollip (2001: 214) menjelaskan simulasi tidak hanya tiruan

sebuah kejadian; simulasi juga menyederhanakan kejadian tersebut dengan

mengabaikan, mengubah, menambah bagian kecil-kecil atau menonjolkan.

Dengan model penyederhanaan ini, pelajar dapat memecahkan persoalan, belajar

bagaimana untuk mengaturnya, atau belajar bagaimana tindakan yang harus

dilakukan bila berada pada situasi yang berbeda. Jadi tujuannya adalah untuk

membantu pelajar membangun pengetahuan mereka sendiri dari sebuah kejadian

atau langkah-langkah, memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjelajahi,

berlatih, menguji, mengembangkan pengetahuan secara aman dan tepat.

Simulasi Circuit Construction Kit telah diterjemahkan dalam Bahasa

Indonesia sehingga memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengerti

nama-nama dari berbagai ikon pada simulasi. Dalam menampilkan simulasi ini bila

tidak terkoneksi dengan internet diperlukan program Java. Program Java harus

diinstall terlebih dahulu. Program Java dapat diunduh secara gratis melalui

internet di alamat http://java.com/en/download/index.jsp.

Suparno (2007: 108) menjelaskan secara sederhana, simulasi komputer

adalah model pembelajaran menggunakan program komputer untuk

mensimulasikan beberapa percobaan fisika, tidak lewat percobaan di

laboratorium, tetapi lewat monitor komputer dan siswa dapat mempelajari dari

simulasi itu. Dalam simulasi fisika, sebuah objek atau peristiwa fisika

ditayangkan kembali lewat layar komputer, memberikan sebuah kesempatan bagi

pengguna untuk mempelajarinya (Alessi & Trollip, 2001: 215). Dalam simulasi

itu siswa dapat memanipulasi berbagai variabel, mengumpulkan data,

menganalisis data dan mengambil kesimpulan. Dengan proses belajar seperti ini

tampak jelas bahwa simulasi komputer merupakan pembelajaran yang

konstruktivis karena siswa berproses sendiri membangun pengetahuan mereka

(Suparno, 2007: 108).

Beberapa keuntungan pembelajaran menggunakan simulasi komputer,

sebagai berikut:

1. Wieman et al. (2010: 225) menjelaskan bahwa simulasi dapat digunakan

dengan beberapa metode pembelajaran, seperti ceramah dengan

demonstrasi, sebagai pekerjaan rumah (PR), kelompok belajar dan

eksperimen.

2. Keunggulan simulasi komputer sebagai alat pembelajaran daripada dunia

nyata adalah dapat menyembunyikan atau menonjolkan, bisa mengatur

waktu dan pengguna baru dapat merasakan hal yang sama seperti

3. Dapat mensimulasikan percobaan yang sulit dan alatnya mahal dengan

cara yang murah.

4. Natural feedback dalam simulasi adalah umpan balik dari simulasi yang

mirip atau serupa dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Keuntungan

natural feedback adalah lebih menyenangkan, lebih menantang, lebih

menarik, dan dapat meningkatkan transfer belajar (Alessi & Trollip,

2001: 254-256).

5. Artificial feedback dapat juga ditunjukkan dengan teks peringatan, yang

tidak terjadi di dunia nyata (Alessi & Trollip, 2001: 254).

6. Umpan balik langsung yang diberikan oleh simulasi kepada pengguna

sekalipun berupa artificial, hal ini berguna untuk mencegah terjadinya

kesalahan dan meningkatkan efisiensi pembelajaran (Alessi & Trollip,

2001: 256).

7. Kejadian mikro dapat diperlihatkan simulasi sehingga siswa lebih ingin

tahu untuk memperbaiki konsepnya menjadi lebih lengkap.

8. Penggunaan simulasi komputer ini sangat menguntungkan karena siswa

dapat melakukannya sendiri berkali-kali. Dengan demikian mereka dapat

mengerti konsep yang dipelajari secara tepat (Suparno, 2007:108).

9. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat

membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat

membandingkan pemikirannya yang tidak benar dengan simulasi yang

10. Perkins et al. (2006: 22) menjelaskan bahwa dengan simulasi ini siswa

dapat melakukan penelusuran dan mengkonstruksi pemahaman konsep

fisika dengan peralatan yang ideal sebelum melakukan eksperimen

dengan peralatan yang sesungguhnya.

Simulasi komputer juga dapat digunakan sebagai pengganti percobaan di

laboratorium karena berbagai alasan yaitu:

1. Alessi & Trollip (2001: 226-228) menjelaskan keuntungan belajar lewat

simulasi komputer daripada dunia nyata, sebagai berikut:

a. Keamanan saat melakukan eksperimen.

b. Dapat mengatur waktu dengan mempercepat proses kejadian yang

membutuhkan waktu lama bila terjadi di dunia nyata. Dan dapat

diperlambat untuk melihat gerakan yang di dunia nyata sangat cepat

dan sulit untuk diamati.

c. Kerapkali penting untuk belajar bagaimana sepakat dengan

peristiwa-peristiwa yang jarang ditemui. Di dalam simulasi, hal ini

dapat terjadi dan dapat diulang-ulang seperlunya untuk memastikan

bahwa pelajar dapat sepakat dengan peristiwa itu.

d. Karena simulasi adalah penyederhanaan dari dunia nyata, maka

simulasi menjadi lebih bermanfaat untuk dipelajari daripada

beberapa lingkungan di dunia nyata. Situasi dunia nyata penuh

dengan ganguan yang sifatnya tidak dapat dihindari. Dengan hal

seperti ini maka tidak mengherankan bila butuh waktu lama untuk

e. Perbedaan jenis kerumitan adalah jumlah dari variabel dalam sebuah

kejadian. Kejadian-kejadian dalam ilmu pengetahuan alam (IPA)

memiliki ratusan variabel di dunia nyata dan menyebabkan dampak

yang berkaitan antara satu variabel dengan variabel yang lain.

Simulasi setuju hanya dengan variabel yang lebih penting, hal ini

memberikan pengaruh yang besar pada hasil belajar. Sebagai alat

pengajaran suatu penyederhanaan dari dunia nyata sering bermanfaat

karena pelajar cenderung bingung dengan banyaknya jumlah

variabel yang harus dijaga.

f. Simulasi lebih baik daripada alat yang sesungguhnya. Karena

simulasi lebih murah, dapat digunakan kapan saja, dan dapat

diulang-ulang.

g. Simulasi juga lebih dapat dikontrol daripada dunia nyata. Sudah

disebutkan bahwa simulasi bukan hanya sebuah tiruan dari dunia

nyata, tetapi penyederhanaan dari dunia nyata. Hal-hal di dunia nyata

bersifat tidak dapat dihindari, kesemuannya jelas termasuk

bagian-bagian kecil sehingga dunia nyata tidak bisa untuk dikontrol.

Penyederhanaan juga menguntungkan, seperti seseorang belajar

lebih cepat bila bagian-bagian kecil di awal petunjuk dihilangkan.

2. Alatnya tidak lengkap sehingga percobaan tidak berjalan dengan baik.

3. Simulasi Circuit Construction Kit dapat menggantikan alat-alat di

laboratorium untuk memahami suatu konsep rangkain DC (Tarekegn,

4. Proses merangkai dan membuat percobaan berfungsi kadang memakan

waktu sangat lama dan lambat, sehingga tidak efektif dalam

menanamkan suatu konsep. Siswa cenderung lebih banyak melakukan

penelusuran menggunakan simulasi daripada peralatan laboratorium

(Wieman & Perkins, 2006: 292).

5. Beberapa peralatan laboratorium sangat mahal atau bahkan tidak

mungkin disediakan untuk setiap sekolah, sehingga percobaan tidak

dapat dibuat.

Kelemahan pembelajaran menggunakan simulasi PhET adalah skill

motorik mengenai cara merangkai alat dan melakukan pengukuran menggunakan

alat ukur listrik akan hilang.

Dokumen terkait