BAB 2 LANDASAN TEORI
2.12 Simulasi Monte Carlo
Simulasi Monte Carlo merupakan suatu pendekatan yang membentuk kembali distribusi peluang berdasarkan pada pilihan atau pengadaan bilangan acak.
Penerapan simulasi Monte Carlo pada sistem antrian karena beberapa asumsi yang diperlukan sulit terpenuhi. Misalnya, keadaan sistem antrian yang belum steady state atau laju kedatangan dan pelayanan yang tidak berdistribusi Poisson dan exponensial.
Teknik simulasi Monte Carlo merupakan suatu teknik untuk memilih angka-angka secara acak dari distribusi probabilitas yang digunakan dalam suatu
percobaan (komputer) (Taylor, 2008: 242). Adapun langkah-langkah simulasi Monte Carlo dengan bantuan software MS. Excel adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan distribusi probabilitas untuk masing-masing waktu kedatangan dan waktu pelayanan.
2. Menghitung distribusi kumulatif pada masing-masing probabilitas.
3. Menetapkan suatu interval angka acak untuk masing-masing variabel.
4. Gunakan fasilitas yang telah disediakan pada software MS. Excel untuk pemilihan angka acak.
5. Selanjutnya, cari rata-rata panjang antrian dan rata-rata waktu menunggu dalam antrian.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi. Data diambil secara langsung pada saat dibuka pelayanan di Kantor BPJS Kota Medan.
Penelitian ini dilakukan sejak tanggal 07 Mei 2018 sampai dengan 16 Mei 2018.
Pelayanan di Kantor BPJS Kota Medan dibuka setiap hari kerja sejak pukul 08.00 WIB dan pada hari Senin hingga hari Jumat selesai sampai dengan pukul 16.00 Wib.
Jumlah kedatangan para peserta di Kantor BPJS Kota Medan selama 8 hari pelayanan di Kantor BPJS Kota Medan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Tabel Jumlah Peserta Yang Datang Pada Jam 08.00-11.00 Wib
Hari / Tanggal Jumlah Peserta Yang Datang
Senin, 07 Mei 2018 116
Selasa, 08 Mei 2018 99
Rabu, 09 Mei 2018 83
Kamis, 10 Mei 2018 46
Jumat, 11 Mei 2018 111
Senin, 14 Mei 2018 110
Selasa, 15 Mei 2018 72
Rabu, 16 Mei 2018 53
3.2. Uji Kesesuaian Distribusi
Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya dilakukan uji Chi Square.
Hipotesis tentang kedatangan peserta di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan dalam penelitian ini sebagai berikut :
H : Kedatangan peserta di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan berdistribusi Poisson
H1 : Kedatangan peserta di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan tidak berdistribusi Poisson
Hipotesis tentang waktu pelayanan peserta di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan dalam penelitian ini sebagai berikut :
H : Waktu pelayanan peserta di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan berdistribusi Eksponensial
H1 : Waktu pelayanan peserta di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan tidak berdistribusi Eksponensial
Tabel 3.2 Data Penelitian Waktu Kedatangan Per Interval Waktu 10 Menit No Interval Waktu
Lanjutan Tabel 3.2 Data Penelitian Waktu Kedatangan Per Interval Waktu
Tabel 3.3 Data Penelitian Waktu Pelayanan Per Interval Waktu 10 Menit
No Interval Waktu Kedatangan
Rata β Rata Waktu Pelayanan Jumlah Rata-rata
3.2.1 Uji Chi Square Terhadap Kedatangan Peserta
Kedatangan peserta diasumsikan berdistribusi Poisson. Untuk meyakinkan bahwa Kedatangan peserta berdistribusi Poisson, maka dilakukan uji Chi Square. Dari data hasil penelitian, kedatangan peserta per interval waktu 10 menit (Tabel 3.2) selanjutnya data digunakan untuk melakukan uji kedatangan pasien.
Untuk menghitung banyaknya peserta di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan yang diharapkan pada hari Senin 07 Mei 2018 digunakan rumus (2.8.3), sehingga:
πΈ11 =32 π 116 337 = 11,01 πΈ21=21 π 116
337 = 7,23 πΈ32=24π 116
337 = 8,26 πΈ41=25 π 116 337 = 8,61 πΈ51=27 π 116 337 = 9,29 πΈ61=22 π 116
337 = 7,57 πΈ71=24 π 116
337 = 8,26 πΈ81=19 π 116
337 = 6,54
πΈ91 =14 π 116 337 = 4,82 πΈ101 =17 π 116 337 = 5,85 πΈ111 =25 π 116
337 = 8,61 πΈ121 =20 π 116 337 = 6,88 πΈ131 =12 π 116 337 = 4,13 πΈ141 =18 π 116 337 = 6,20 πΈ151 =15 π 116
337 = 5,16
πΈ161 =16 π 116 337 = 5,51 πΈ171 =6 π 116 337 = 2,07
dihitung juga banyaknya peserta di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan yang diharapkan pada hari Jumat, 11 Mei 2018 sebagai berikut :
πΈ12 =32 π 111
337 = 10,54
πΈ22=21 π 111 337 = 6,92 diharapkan pada hari Senin, 14 Mei 2018 sebagai berikut :
πΈ13 =32 π 110 337 = 10,45
πΈ53=27 π 110 337 = 8,81 dengan menggunakan rumus (2.8.1), sehingga:
π₯2 = β β(πππβ πΈππ)2
(2 β 4,13)2
π₯2 = 0,2315 + 3,4381 + 1,8763 + 1,2239 + 1,6498 + 0,4608 + 0,0035 + 2,3262 + 0,0405 + 0,4324 + 0,9882 + 0,0341 + 1,1078 + 0,2153 + 0,2489 + 0,6049 + 0,0009
π₯2 = 10,6944
Sehingga total nilai ΟΒ² adalah 8,6918 + 6,2330 + 10,6944 = 25,6192
Dari tabel Chi Square pada tabel diperoleh Ο2 (0,05;16) adalah 26,30. Dengan demikian Ο2 hitung β€ Ο2 tabel maka H0 diterima artinya kedatangan peserta berdistribusi Poisson atau kedatangan pasien per jam bersifat acak.
3.1.2. Uji Chi Square Terhadap Waktu Pelayanan Peserta
Pelayanan peserta biasanya mengikuti distribusi Eksponensial. Untuk meyakinkan bahwa kedatangan peserta berdistribusi Eksponensial, maka dilakukan uji Chi Square. Dari data hasil penelitian, rata-rata waktu pelayanan peserta per interval waktu 10 menit (Tabel 3.3) selanjutnya data digunakan untuk melakukan uji pelayanan peserta.
Untuk menghitung banyaknya peserta di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan yang diharapkan pada hari Senin 07 Mei 2018 digunakan rumus (2.8.3), sehingga:
πΈ11 =7,02 π 30,46
90,94 = 2,18 πΈ21=6,40 π 30,46
90,94 = 1,99 πΈ31=6,52 π 30,46
90,94 = 2,03 πΈ41=5,94 π 30,46
90,94 = 1,85 πΈ51=5,53 π 30,46
90,94 = 1,72
πΈ61=5,38 π 30,46
90,94 = 1,67
πΈ71=6,12 π 30,46 diharapkan pada hari Senin, 14 Mei 2018 sebagai berikut :
πΈ12 =7,02 π 34,20
πΈ92 =5,64 π 34,20 diharapkan pada hari Senin, 14 Mei 2018 sebagai berikut :
πΈ13 =7,02 π 33,28
πΈ113 =5,31 π 33,28 dengan menggunakan rumus (2.8.1), sehingga:
π₯2 = β β(πππβ πΈππ)2
π₯2 = (2,89 β 2,45)2
Sehingga total nilai ΟΒ² adalah 0,3565 + 0,4729 + 0,2310 = 1,0604
Dari tabel Chi Square pada tabel diperoleh Ο2 (0,05;9) adalah 16,92. Dengan demikian Ο2 hitung β€ Ο2 tabel maka H0 diterima artinya kedatangan peserta berdistribusi Exponensial atau kedatangan pasien per jam bersifat acak.
3.3 Desain Antrian dan Disiplin Antrian
3.3.1 Desain Antrian
Desain antrian yang diterapkan pada sistem antrian di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan adalah jenis sistem antrian model Multiple Channel Single Phase atau M/M/S . Artinya, terdapat satu antrian yang dapat dilayani oleh dua atau lebih fasilitas pelayanan. Dalam hal ini, pada sistem antrian di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan terdapat 2 fasilitas pelayanan untuk melayani peserta.
3.3.2 Disiplin Antrian
Disiplin antrian yang diterapkan pada sistem antrian di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan adalah First Come First Serve (FCFS). Artinya, pelanggan yang datang terlebih dahulu adalah yang mendapatkan pelayanan pertama oleh petugas.
3.4 Notasi Kendall
Model antrian yang terjadi di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan berdasarkan Notasi Kendall adalah (M/M/2):(FCFS/β/β). Artinya, waktu kedatangan berdistribusi poisson, waktu pelayanan berdistribusi eksponensial, dengan jumlah pelayanan 2, disiplin antrian yang diterapkan adalah First Come First Serve (FCFS), serta dengan jumlah peserta yang datang dan dilayani tidak terhingga
3.5 Hasil Perhitungan Berdasarkan Analisis dengan Menggunakan Teori Antrian
Berdasarkan hasil analisis terhadap tingkat kedatangan dan waktu pelayanan, model antrian di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan adalah model antrian dengan pola kedatangan Poisson dan waktu pelayanan Eksponensial.
a. Rata-rata kedatangan peserta : Ξ» =JumlahPeserta
Lama Waktu
Ξ» = 337 9 Jam
Ξ» = 337
540 Menit
Ξ» = 0,624 Peserta setiap menit
Artinya, dalam 1 menit ada 0,624 peserta yang datang atau 1 peserta datang 1,602 menit.
b. Rata-rata waktu lama pelayan peserta : π =π½π’πππβ π€πππ‘π’ ππππ πππππ¦ππππ π½π’πππβ πππ πππ‘π π =656,23 πππππ‘
337
π = 1,947 πππππ‘ πππ πππ πππ‘π
Artinya, 1 Peserta dilayani selama 1,947 menit.
Karena, nilai rata-rata waktu lama pelayanan peserta sebesar 1,947 menit per peserta maka dapat diperoleh nilai rata-rata tingkat kecepatan pelayanan (Β΅) sebesar 0,513 peserta setiap menit.
Dengan diperolehnya nilai Ξ» dan Β΅, dimana Ξ» > Β΅ maka untuk menghitung kinerja sistem antrian dapat dicari sebagai berikut :
c = 2
a. Maka tingkat kesibukan sistem adalah : π = (cΞΌΞ») =2 X 0,513 0,624 = 0,608
b. Probabilitas fasilitas pelayanan menganggur (P0) adalah :
π0 = 1
[β π!1 (λμ)π] + (λμ)π 1
π!(1βcΞΌΞ») πβ1πβ0
π0 = 1
[β 0!1(0,6240,513)0+1!1(0,6240,513)1] + (0,6240,513)2 1
2!(1β2 x 0,5130,624 ) πβ1π=0
π0 = 0,504
Maka peluang loket tidak sedang melayani peserta adalah sebesar 0,504 atau 5,04 % dari keseluruhan waktu pelayanan
c. Rata β rata jumlah peserta yang menunggu dalam antrian (Lq) adalah : πΏπ π/π/πΆ = λμ(
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah peserta yang menunggu pada antrian berdistribus general sebagai berikut :
Lq = Lq M/M/M/C π
Jadi, rata-rata jumlah peserta dalam antrian sebanyak 6 peserta.
d. Rata-rata jumlah peserta yang menunggu dalam sistem (Ls) adalah : Ls = Lq + ΞΌΞ»
Ls = 5,845 + 0,6240,513
Ls = 7,061
Maka rata-rata jumlah peserta menunggu dalam sistem sebanyak 7 peserta.
e. Rata-rata waktu peserta menunggu dalam antrian (Wq) adalah : Wq = πΏπΞ»
Wq = 5,8450,624
Wq = 9,367
Jadi rata-rata waktu peserta harus menunggu dalam antrian adalah 9,367 menit.
f. Rata-rata waktu peserta menunggu dalam sistem (Ws) adalah : Ws = Wq + 1
π
Ws = 9,367 + 0,5131
Ws = 11,316
Jadi, rata-rata waktu peserta harus menunggu dalam sistem adalah 11,316 menit.
3.6 Simulasi
Dari perhitungan sebelumnya diketahui bahwa data kedatangan peserta berdistribusi Poisson dan proses pelayanan di Kantor BPJS Kota Medan Eksponensial, maka setelah itu yang dilakukan adalah simulasi dengan menggunakan metode Monte Carlo. Langkah pertama pengerjaannya adalah setiap data kedatangan dan data waktu pelayanan yang diperoleh dari hasil penelitian dilakukan sistem random yang diambil sebanyak 15 baris. Simulasi dengan metode Monte Carlo ini dilakukan dengan membangkitkan bilangan random menggunakan Microsoft Excel. Bilangan random yang diperoleh lalu diklasifikasikan sesuai dengan interval bilangan random yang telah ditentukan.
Interval bilangan random berdasarkan data hasil penelitian jumlah kedatangan dan waktu pelayanan selama periode sibuk pelayanan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Data Random Hasil Penelitian Waktu Kedatangan Per Interval Waktu 10 Menit
Lanjutan Tabel 3.5 Data Random Hasil Penelitian Waktu Kedatangan Per Interval Waktu 10 Menit
No Interval Waktu
Tabel 3.6 Data Random Hasil Penelitian Waktu Kedatangan Per Interval Waktu 10 Menit
No Interval Waktu Kedatangan
Rata β Rata Waktu Pelayanan Jumlah Rata-rata
Setelah menentukan bilangan random dari data penelitian yang telah ada, selanjutnya akan dilakukan perhitungan untuk mencari data kedatangan dan waktu pelayanan dengan menggunakan analisis metode antrian serta ukuran kinerja sistem dengan 2 dan 3 loket adalah sebagai berikut :
Ukuran kinerja sistem 2 Loket :
a. Rata-rata kedatangan peserta : Ξ» =JumlahPeserta
Lama Waktu Ξ» = 306
8,66 Jam
Ξ» = 306
520 Menit
Ξ» = 0,588 Peserta setiap menit
Artinya, dalam 1 menit ada 0,588 peserta yang datang atau 1 peserta datang 1,7 menit.
b. Rata-rata waktu lama pelayan peserta : π =π½π’πππβ π€πππ‘π’ ππππ πππππ¦ππππ π½π’πππβ πππ πππ‘π π =591,66 πππππ‘
306
π = 1,933 πππππ‘ πππ πππ πππ‘π
Artinya, 1 Peserta dilayani selama 1,933 menit.
Karena, nilai rata-rata waktu lama pelayanan peserta sebesar 1,933 menit per peserta maka dapat diperoleh nilai rata-rata tingkat kecepatan pelayanan (Β΅) sebesar 0,517 peserta setiap menit.
Dengan diperolehnya nilai Ξ» dan Β΅, dimana Ξ» > Β΅ maka untuk menghitung kinerja sistem antrian dapat dicari sebagai berikut :
c = 2
a. Maka tingkat kesibukan sistem adalah : π = (cΞΌΞ») =2 X 0,517 0,588 = 0,568
b. Probabilitas fasilitas pelayanan menganggur (P0) adalah :
π0 = 1
Maka peluang loket tidak sedang melayani peserta adalah sebesar 0,379 atau 3,79 % dari keseluruhan waktu pelayanan
c. Rata β rata jumlah peserta yang menunggu dalam antrian (Lq) adalah : πΏπ π/π/πΆ = λμ(
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah peserta yang menunggu pada antrian berdistribus general sebagai berikut :
Lq = Lq M/M/M/C π
Jadi, rata-rata jumlah peserta dalam antrian sebanyak 3 peserta.
d. Rata-rata jumlah peserta yang menunggu dalam sistem (Ls) adalah : Ls = Lq + ΞΌΞ»
Ls = 3,243 + 0,5880,517
Ls = 4,380
Maka rata-rata jumlah peserta menunggu dalam sistem sebanyak 4 peserta.
e. Rata-rata waktu peserta menunggu dalam antrian (Wq) adalah :
Wq = πΏπΞ»
Wq = 3,2430,588
Wq = 5,515
Jadi rata-rata waktu peserta harus menunggu dalam antrian adalah 5,515 menit.
f. Rata-rata waktu peserta menunggu dalam sistem (Ws) adalah : Ws = Wq + π1
Ws = 5,515 + 0,5171
Ws = 7,449
Jadi, rata-rata waktu peserta harus menunggu dalam sistem adalah 11,232 menit.
Ukuran kinerja sistem 3 Loket :
a. Rata-rata kedatangan peserta : Ξ» =JumlahPeserta
Lama Waktu Ξ» = 306
8,66 Jam
Ξ» = 306
520 Menit
Ξ» = 0,588 Peserta setiap menit
Artinya, dalam 1 menit ada 0,588 peserta yang datang atau 1 peserta datang 1,7 menit.
b. Rata-rata waktu lama pelayan peserta : π =π½π’πππβ π€πππ‘π’ ππππ πππππ¦ππππ π½π’πππβ πππ πππ‘π π =591,66 πππππ‘
306
π = 1,933 πππππ‘ πππ πππ πππ‘π
Artinya, 1 Peserta dilayani selama 1,933 menit.
Karena, nilai rata-rata waktu lama pelayanan peserta sebesar 1,933 menit per peserta maka dapat diperoleh nilai rata-rata tingkat kecepatan pelayanan (Β΅) sebesar 0,517 peserta setiap menit.
Dengan diperolehnya nilai Ξ» dan Β΅, dimana Ξ» > Β΅ maka untuk menghitung kinerja sistem antrian dapat dicari sebagai berikut :
c = 3
a. Maka tingkat kesibukan sistem adalah : π = (cΞΌΞ») =3 X 0,517 0,588 = 0,379
b. Probabilitas fasilitas pelayanan menganggur (P0) adalah :
π0 = 1
Maka peluang loket tidak sedang melayani peserta adalah sebesar 0,379 atau 6,52 % dari keseluruhan waktu pelayanan
c. Rata β rata jumlah peserta yang menunggu dalam antrian (Lq) adalah : πΏπ π/π/πΆ = λμ(
Selanjutnya dilakukan perhitungan jumlah peserta yang menunggu pada antrian berdistribus general sebagai berikut :
Lq = Lq M/M/M/C π
2π£(π‘)+π£(π‘β²)Ξ»2 2
Lq = Lq M/M/M/C
π2(1 π2)2+(1
Ξ»2)2Ξ»2 2
Lq = 0,094 X
0,5172( 1
0,5172)2+( 1
0,5882)20,588 2
Lq = 0,407
Jadi, rata-rata jumlah peserta dalam antrian sebanyak 0 peserta.
d. Rata-rata jumlah peserta yang menunggu dalam sistem (Ls) adalah : Ls = Lq + ΞΌΞ»
Ls = 0,407+ 0,5880,517
Ls = 1,544
Maka rata-rata jumlah peserta menunggu dalam sistem sebanyak 2 peserta.
e. Rata-rata waktu peserta menunggu dalam antrian (Wq) adalah : Wq = πΏπΞ»
Wq = 0,0940,588
Wq = 0,159
Jadi rata-rata waktu peserta harus menunggu dalam antrian adalah 0,159 menit.
f. Rata-rata waktu peserta menunggu dalam sistem (Ws) adalah : Ws = Wq + π1
Ws = 0.159 + 0,5171
Ws = 2,093
Jadi, rata-rata waktu peserta harus menunggu dalam sistem adalah 2,093 menit.
Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Simulasi Efektifitas Proses
Pelayanan 2 Loket 3 Loket
Ξ» 0,588 0,588
ΞΌ 0,517 0,517
Ο 0,568 0,379
P0 0,379 0,652
Lq 3,243 0,407
Ls 4,580 1,544
Wq 5,515 0,159
Ws 7,449 2.093
Dari rangkuman hasil simulasi dengan menggunakan metode Monte Carlo di atas, terlihat perbedaan antara pelayanan dengan 2 loket dan dengan 3 Loket.
Pelayanan di Kantor BPJS Kota Medan dengan 2 loket membuat peserta harus menunggu dengan rata-rata waktu tunggu selama 5,515 menit, sedangkan jika pelayanan dengan 3 loket para peserta tersebut hanya menunggu dengan waktu 0,159 menit untuk mendapatkan pelayanan. Dari perbandingan di atas dapat dilihat bahwa pelayan dengan 3 loket menjadi lebih efisien dan mengurangi waktu tunggu para peserta. Akan tetapi, dalam penambahan 1 loket ini perlu mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan ataupun pegawai pada divisi yang bisa difungsikan untuk menjadi loket pada periode sibuk pelayanan di Kantor BPJS Kota Medan. Gambar antrian pelayanan peserta dengan 6 loket dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3.4 Model Antrian 6 Loket Keterangan gambar :
: Peserta masuk dan keluar dari sistem antrian : Peserta menunggu untuk dilayani
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data pada bab sebelumya dapat diuraikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari pengolahan data yang telah dilakukan, terjadi antrian yang cukup panjang pada pelayanan di Kantor BPJS Kesehatan Kota Medan dengan 2 loket di tiga hari periode sibuk dengan rata β rata peserta harus menunggu dalam antrian adalah 9,367 menit. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu ada penambahan loket pada pelayanan di kantor BPJS Kesehatan Kota Medan.
2. Hasil simulasi menggunakan metode Monte Carlo membandingkan hasil perhitungan proses pelayanan dengan 2 Loket dan pelayanan dengan 3 Loket. Hasil simulasi yang dilakukan adalah pelayanan dengan 2 loket membuat peserta harus menunggu 5,515 menit sedangkan pelayanan dengan 3 loket peserta menunggu selama 0,159 menit untuk mendapatkan pelayanan.
Kondisi antrian yang cukup panjang selalu terjadi di kantor BPJS Kota Medan, sehingga perlu ada perbaikan sistem pelayanan bagi pelayanan tersebut, salah satunya adalah dengan penambahan 1 loket untuk melayani para peserta yang datang di kantor BPJS Kota Medan.
4.2 Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penelitian lanjutan tentang analisis antrian mengamati tingkat kedatangan dan pelayanan dengan periode waktu yang lebih lama agar diperoleh hasil yang lebih akurat dalam penentuan kebijakan mengenai penambahan fasilitas pelayanan, serta mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan dalam penambahan fasilitas pelayanan tersebut.
2. Untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan yakni peserta tersebut, sebaiknya diterapkan sistem nomor antrian, sehingga para peserta tersebut dapat memperkirakan berapa lama lagi mereka harus menunggu.
3. Memperhatikan beberapa faktor pendukung lain untuk menjaga kenyaman para peserta yang menunggu, seperti loket pelayanan yang menyediakan tempat yang lebih nyaman, ruang tunggu yang lebih nyaman, terdapat petugas yang membantu para peserta yang menunggu, dan masih banyak lagi.
Aminudin. 2005. Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Jakarta: Erlangga.
Cut Munirah. 2011 Analisis Sistem Antrian dan Simulasi PelayananPengambilan Dana Pensiun Menggunakan Metode Monte Carlo di Pt. Pos Indonesia Kota Lhokseumawe. Medan : Universitas Sumatera Utara
Hasan, M.I. 2001.Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Infrensif).
BumiAksara, Jakarta.
Kakiay, J.Thomas. 2004. Dasar Teori Antrian Untuk Kehidupan Nyata.
Yogyakarta.
Langat, Amos. Forecasting Volume of Patients in the Queue Using Monte Carlo Simulation Model. Journal of Sciences: Basic and Applied Research (IJSBAR).
Liu, Yang. (1981). M/M/1 Queue Model With Uncertain Parameters by Monte Carlo Simulation. Applied Mechanics and Materials Vols. 556-562(2014).
Magdalena.2011. Simulasi Antrian Menggunakan Metode Monte Carlo. Medan : Universitas Sumatera Utara.
Lampiran 1
Tabel Jumlah Peserta Yang Datang Pada Jam 08.00-11.00 Wib
Hari / Tanggal Jumlah Peserta Yang Datang
Senin, 07 Mei 2018 116
Selasa, 08 Mei 2018 99
Rabu, 09 Mei 2018 83
Kamis, 10 Mei 2018 46
Jumat, 11 Mei 2018 111
Senin, 14 Mei 2018 110
Selasa, 15 Mei 2018 72
Rabu, 16 Mei 2018 53
Lampiran 2
Data Penelitian Waktu Kedatangan Per Interval Waktu 10 Menit No Interval Waktu
Kedatangan
Senin, 07 Mei 2018
Jumat, 11 Mei 2018
Senin, 14 Mei 2018
1 08.00-08.10 13 7 12
2 08.11-08.21 11 8 2
3 08.22-08.32 7 13 4
4 08.33-08.43 12 8 5
5 08.44.08.54 13 9 5
6 08.55-09.05 6 7 9
7 09.06-09.16 7 9 8
8 09.17-09.27 4 5 10
9 09.28-09.38 2 7 5
10 09.39-09.49 6 7 4
11 09.50-10.00 7 7 11
12 10.01-10.11 6 7 7
13 10.12-10.22 2 4 6
14 10.23-10.33 5 6 7
15 10.34-10.44 7 2 6
16 10.45-10.55 6 3 7
17 10.56-11.06 2 2 2
Lampiran 3
Data Penelitian Waktu Pelayanan Per Interval Waktu 10 Menit
No Interval Waktu Kedatangan
Rata β Rata Waktu Pelayanan Senin,
07 Mei 2018
Jumat, 11 Mei 2018
Senin, 14 Mei 2018
1 08.00-08.10 2,03 2,89 2,10
2 08.11-08.21 2,04 2,31 2,05
3 08.22-08.32 2,08 2,35 2,09
4 08.33-08.43 1,96 2,07 1,91
5 08.44.08.54 1,71 1,94 1,88
6 08.55-09.05 1,69 1,87 1,82
7 09.06-09.16 1,90 1,92 2,30
8 09.17-09.27 2,31 1,69 1,83
9 09.28-09.38 1,61 2,00 2,03
10 09.39-09.49 2,19 2,04 2,23
11 09.50-10.00 1,62 1,92 1,76
12 10.01-10.11 1,67 2,02 1,78
13 10.12-10.22 1,64 1,64 1,56
14 10.23-10.33 1,45 1,58 1,77
15 10.34-10.44 1,63 1,66 2,24
16 10.45-10.55 1,70 1,72 2,16
17 10.56-11.06 1,22 2,59 1,77
Lampiran 4
38 8:39:15 9:17:38 9:20:03 0:02:25
81 9:48:12 10:43:28 10:46:03 0:02:35
Lampiran 5
39 8:49:34 9:24:13 9:27:18 0:03:05
82 10:07:16 10:56:18 10:58:32 0:02:14
83 10:08:30 10:58:41 11:01:12 0:02:31
84 10:12:53 11:01:18 11:03:04 0:01:46
85 10:20:42 11:03:12 11:05:08 0:01:56
86 10:22:58 11:05:21 11:07:57 0:02:36
87 10:24:37 11:08:01 11:09:50 0:01:49
88 10:27:48 11:10:03 11:11:40 0:01:37
89 10:29:27 11:11:42 11:13:42 0:02:00
90 10:31:41 11:13:55 11:15:16 0:01:21
91 10:32:10 11:15:18 11:17:04 0:01:46
92 10:34:07 11:17:10 11:18:36 0:01:26
93 10:39:25 11:18:44 11:20:32 0:01:48
94 10:43:18 11:20:38 11:22:50 0:02:12
95 10:48:59 11:22:54 11:24:53 0:01:59
96 10:49:20 11:24:56 11:26:59 0:02:03
97 10:51:08 11:27:08 11:29:39 0:02:31
98 10:53:26 11:29:45 11:32:23 0:02:38
99 10:59:13 11:32:34 11:34:39 0:02:05
Ka Bagian Umum Kepegawaian
MARIAMAH
Lampiran 6
37 9:03:52 9:16:24 9:17:54 0:01:30
80 10:47:50 10:47:58 10:50:10 0:02:12
81 10:50:38 10:51:00 10:52:34 0:01:34
82 10:53:51 10:54:02 10:56:43 0:02:41
83 10:58:42 10:58:47 11:01:24 0:02:37
Ka Bagian Umum Kepegawaian
MARIAMAH
Lampiran 7
37 10:29:20 10:31:22 10:33:15 0:01:53
38 10:32:03 10:33:21 10:35:06 0:01:45
39 10:37:03 10:37:11 10:39:18 0:02:07
40 10:39:36 10:40:00 10:42:12 0:02:12
41 10:39:39 10:42:27 10:43:57 0:01:30
42 10:41:16 10:44:06 10:45:54 0:01:48
43 10:50:48 10:51:02 10:53:01 0:01:59
44 10:51:10 10:53:12 10:55:23 0:02:11
45 10:52:53 10:55:36 10:57:32 0:01:56
46 10:58:15 10:59:01 11:01:00 0:01:59
Ka Bagian Umum Kepegawaian
MARIAMAH
Lampiran 8
37 8:44:18 9:29:58 9:32:23 0:02:25
80 9:49:26 10:58:11 10:59:56 0:01:45
81 9:50:23 11:00:00 11:02:19 0:02:19
82 9:52:13 11:02:24 11:05:00 0:02:36
83 9:54:48 11:05:04 11:07:36 0:02:32
84 9:55:13 11:07:39 11:09:08 0:01:29
85 9:55:39 11:09:13 11:10:47 0:01:34
86 9:57:14 11:10:59 11:12:36 0:01:37
87 9:59:32 11:12:42 11:14:21 0:01:39
88 10:02:18 11:14:26 11:16:01 0:01:35
89 10:03:43 11:16:03 11:18:00 0:01:57
90 10:04:59 11:18:14 11:20:34 0:02:20
91 10:05:32 11:20:36 11:22:16 0:01:40
92 10:08:42 11:22:19 11:25:00 0:02:41
93 10:10:12 11:25:13 11:27:04 0:01:51
94 10:14:36 11:27:09 11:29:17 0:02:08
95 10:16:52 11:29:22 11:30:42 0:01:20
96 10:18:59 11:30:49 11:32:44 0:01:55
97 10:19:09 11:32:56 11:34:49 0:01:53
98 10:24:02 11:34:52 11:36:40 0:01:48
99 10:25:32 11:36:47 11:38:35 0:01:48
100 10:27:49 11:38:44 11:40:15 0:01:31
101 10:29:12 11:40:18 11:41:50 0:01:32
102 10:32:18 11:41:53 11:43:40 0:01:47
103 10:33:06 11:43:44 11:45:34 0:01:50
104 10:40:17 11:45:38 11:46:55 0:01:17
105 10:43:12 11:46:59 11:48:47 0:01:48
106 10:44:16 11:48:52 11:50:36 0:01:44
107 10:45:17 11:50:43 11:52:32 0:01:49
108 10:49:18 11:52:39 11:54:25 0:01:46
109 10:54:43 11:54:28 11:56:10 0:01:42
110 10:57:18 11:56:12 11:59:23 0:03:11
111 10:59:34 11:59:36 12:01:42 0:02:06
Lampiran 9
37 9:05:03 9:15:46 9:17:30 0:01:44
80 10:08:42 10:42:51 10:44:38 0:01:47
Lampiran 10
37 9:31:12 9:33:43 9:35:24 0:01:41
Lampiran 11
37 9:40:59 9:45:19 9:47:03 0:01:44
38 9:45:12 9:47:10 9:49:09 0:01:59
39 9:46:40 9:49:18 9:51:12 0:01:54
40 9:47:02 9:51:20 9:52:54 0:01:34
41 9:49:04 9:53:04 9:54:55 0:01:51
42 9:53:25 9:55:03 9:57:05 0:02:02
43 9:54:51 9:57:14 9:59:12 0:01:58
44 10:05:00 10:05:08 10:07:06 0:01:58
45 10:11:07 10:11:14 10:13:21 0:02:07
46 10:20:00 10:20:16 10:21:56 0:01:40
47 10:22:20 10:22:32 10:24:24 0:01:52
48 10:24:29 10:24:38 10:27:00 0:02:22
49 10:24:40 10:27:10 10:29:06 0:01:56
50 10:36:20 10:36:34 10:38:32 0:01:58
51 10:49:42 10:50:00 10:52:12 0:02:12
52 10:50:23 10:52:30 10:54:26 0:01:56
53 11:12:59 11:13:10 11:15:03 0:01:53
Lampiran 12
Tabel Distribusi Chi Square