• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sindrom Otak Organik dipakai untuk menyatakan sindrom (gejala) psikologik atau perilaku tanpa kaitan dengan etiologi. Gangguan Mental

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Data Sekunder

5. Sindrom Otak Organik dipakai untuk menyatakan sindrom (gejala) psikologik atau perilaku tanpa kaitan dengan etiologi. Gangguan Mental

Organik dipakai untuk Sindrom Otak Organik yang etiolognya (diduga) jelas Sindrom Otak Organik dikatakan akut atau menahun berdasarkan dapat atau tidak dapat kembalinya (reversibilitas) gangguan jaringan otak atau Sindrom Otak Organik itu dan akan berdasarkan penyebabnya, permulaan gejala atau lamanya penyakit yang menyebabkannya. Gejala utama Sindrom Otak Organik akut ialah kesadaran yang menurun (delirium) dan sesudahnya terdapat amnesia, pada Sindrom Otak Organik menahun (kronik) ialah demensia.

Dampak Terhadap Orangtua dan Keluarga

1. Menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang sangat berat.

2. Menimbulkan beban biaya yang sangat tinggi yang dapat membuat bangkrutnya ekonomi keluarga.

3. Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya harapan tentang masa depan anak.

4. Memicu proses penelantaran keluarga.

5. Memicu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan memicu perceraian.

Dampak Sosial (Gangguan Kamtibmas, Keresahan Masyarakat dan Beban Negara)

1. Orang mabuk karena alkohol itu jika tidak terkontrol ternyata banyak yang menyebabkan masalah sosial dan kamtibmas. Orang mabuk cenderungnya memiliki emosi yang tidak terkontrol. Perasaan pemabuk mudah tersinggung, kita sering mendengar dan melihatnya pada konser-konser musik di saat mereka

mabuk, tersenggol sedikit saja bisa memicu keributan. Di bawah pengaruh alkohol, orang cenderung menjadi berani dan agresif, bahkan tidak takut mati. Beberapa kekerasan masal terjadi karena sebelum mereka ricuh, rusuh atau melakukan aksi brutal, mereka meneguk minuman beralkohol.

2. Pemabuk menjadi kurang memberi perhatian terhadap lingkungan terdekat dan sekitar, bakhan untuk dapat memperoleh seteguk alkohol (kecanduan) dan bila tidak terkontrol akan memicu tindakan-tindakan nekad yang melanggar norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi akan dapat menimbulkan tindakan pidana atau kriminal.

3. Menimbulkan beban ekonomi yang tinggi bagi program pencegahan, penegeakan hukum dan perawatan serta pemulihan pecandu minuman keras (beralkohol) 4. Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, dan keamanan

masyarakat.

5. Menghancurkan kualitas dan daya saing bangsa serta membunuh masa depan dan kejayaan bangsa.

6. Berkaitan dengan peningkatan tindak kejahatan termasuk kerusuhan,separatisme dan terorisme.

Anggapan Salah Kaprah (Pembenaran) Pecandu Alkohol

1. Minum alkohol dapat menenangkan jiwa yang gelisa jika ada orang mabuk marah2 itu orang cuma cari sensasi saja karna alkohol akan merangsang hormon anti setres sehingga orang yang meminumnya akan merasa fun,

2. Minum segelas alkohol setiap hari dapat menurunkan berat badan, 3. Minum arak dapat menurunkan kadar kolestrol dalam tubuh,

4. Minum anggur menyehatkan tubuh,

5. Alkohol yang dicampur susu dapatmenyembuhkan alergi pada bayi, 6. Minumlah alkohol secara rutin maka dirimu akan sehat.

Tanda – tanda sederhana jika kecanduan minuman keras :

1. Perubahan perilaku seperti : yang biasanya periang tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan yang jelas.

2. Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak memperhatikan kebersihan atau penampilan diri.

3. Menjadi tidak disiplin, atau sering kabur, baik di rumah maupun di sekolah. 4. Nilai raport maupun prestasi lainnya menurun.

5. Bersembunyi di tempat-tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang.

6. Lebih bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai ciri-ciri seperti tanda-tanda diatas.

7. Mencuri apasaja milik orangtua atau saudara untuk membeli minuman keras 8. Sering cemas, mudah stres atau gelisah, sukar tidur.

9. Mata merah seperti mengantuk terus.

Alasan mengapa remaja terjerumus masalah minum minuman keras

Pada umunya remaja terjerumus kedalam masalah minum minuman keras karena faktor lungkungan dan pergaulan. Biasanya bagi mereka yang mengkonsumsi minuman keras mempunyai kelompok peminum juga. Pada mulanya mereka mencoba-coba karena lingkungannya juga mengkonsumsinya, namun ada yang kemudian menjadi kebiasaan.Pada remaja yang kecewa dengan kondisi diri mereka atau keadaan keluarganya, seringkali justru lari kedalam hal yang bersifat negatif.

Biasanya bagi mereka yang mengalami broken home mereka cenderung lebih suka bergaul dengan teman-temannya, namun seiring dengan perkembangan zaman dan pergaulan yang bersifat modern,justru membawa para remaja tersebut terjerumuus kepada masalah minuman keras dengan alih-alih coba-coba dan ingin terlepas dari masalah atau beban yang ada. Pada umumnya mereka yang pada awalnya hanya coba-coba lama kelamaan mereka akan merasa ketergantungan untuk mengkonsumsi alkohol dan cenderung menjadi kebiasaan dalam kehidupan mereka.

Faktor perilaku

Menurut teori Lawrence Green (1980) mengemukakan bahwa perilaku individu mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, yang dipengaruhi oleh 3 faktor pendukung yaitu faktor prediposisi (predisposing factors), faktor pendukung (Enabling factors) dan faktor pendorong (reinforcing factors)

a) Faktor prediposisi (predisposing factors)

Masalah dari hidup manusia berasal dari 2 sumber.Pertama yang berasal dari luar diri, yang seringkali disebut sebagai faktor pencetus/precipitating factor, dan yang kedua berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Yang kedua ini seringkali disebut sebagai faktor bawaan/predisposing factors, yang sebenarnya sudah menjadi masalah pada dirinya sendiri sebelum ada faktor pencetus yang hadir.

Faktor ini merupakan faktor yang mempermudah dalam upaya penggunaan kesehatan dan menjadi dasar atau motivasi yang mencakup :

- Kebiasaan minum-minuman keras sudah menjadi kebiasaan bagi pemuda / remaja di kota-kota besar yang salah pergaulan dan sebagai pelarian dari suatu masalah

- Kepercayaan pemuda / remaja sangat percaya jika meminum minuman keras dapat menghilangkan stres, beban jadi hilang dan lain – lain. b) Faktor pendukung (Enabling factors)

Faktor ini mencakup :

- Ketersediaan faktor : minuman keras umumnya mudah ditemukan, hal ini dikarenakan adanya warung atau toko yang masih menjual minuman keras secara bebas.

- Ketercapaian fasilitas : fasilitas perkotaan atau kampung yang padat penduduk memungkinkan banyaknya warung atau toko menyediakan / menjual minuman keras.

Sebagai faktor pendorong untuk berperilaku yang diharapkan, faktor ini mencakup: sikap dan perilaku kesehatan, seminar tentang kesehatan, ceramah dari tokoh masyarakat undang-undang dan sebagainya62

Tips mengatasi Kecanduan Alkohol Detoksifikasi

Mengatasi kecanduan alkohol harus diikuti dengan proses detoksifikasi, yakni proses menghilangkan racun yang menumpuk di dalam tubuh. Agar efektif, proses tersebut harus ditunjang oleh perubahan gaya hidup.

Detoksifikasi hanya melengkapi, sebab upaya untuk mengatasi kecanduan harus dimulai dengan niat dari si pecandu sendiri. Apapun caranya tidak akan berhasil jika yang bersangkutan belum mantap 100 persen.

Jika tekad sudah bulat, proses detoksifikasi dilakukan dengan mengganti cairan tubuh atau rehidrasi. Pada proses ini, air akan meluruhkan racun-racun dan pengotor di dalam tubuh.

Proses tersebut akan efektif jika disertai perubahan gaya hidup. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Minum air putih lebih banyak. Untuk membersihkan racun alkohol, seseorang harus menambah konsumsi carian sebanyak 2-3 liter/hari karen sel-sel dalam tubuh butuh cairan agar bisa berfungsi dengan baik. Saat melakukan detoksifikasi, cairan yang cukup akan sangat membantu sistem kekebalan tubuh. Cairan juga akan melancarkan pembuangan racun-racun termasuk sisa alkohol dari dalam tubuh.

2. Mengkonsumsi sayuran dan buah segar. Jus buah bit (beetroots) diyakini

Dokumen terkait