• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KANYOUKU,

2.4 Sinopsis Novel

Yukiko, seorang gadis berumur 14 tahun, mendapat kabar ayahnya meninggal dunia. Seluruh harta warisan ayahnya yang melimpah jatuh pada Ibunya dan dirinya sendiri. Tapi belum lagi sebulan berlalu, ibu Yukiko sudah mengenalkan Yukiko pada seorang pemuda tampan bernama Kanazawa dan hendak menikah setelah musim panas berakhir.

Satomi, sahabat Yukiko ikut serta liburan musim panas di villa milik keluarga Yukiko. Kanazawa juga ikut serta dalam liburan itu. Dan seketika itu juga, Satomi merasa tertarik pada Kanazawa.

Petualangan pun dimulai. Yukiko melihat wanita bergaun merah mencari alamat villanya. Lalu keesokan harinya wanita itu ditemukan tewas di dekat tebing yang tidak jauh dari villa Yukiko. Mengejutkannya, ternyata wanita yang tewas itu adalah mantan istri Kanazawa. Menjadikan Kanazawa tersangka utama, sayangnya alibinya dapat dipastikan oleh pak polisi yang tidak sengaja menahannya.

Rentetan peristiwa pun terjadi. Satomi diperkosa; Yaeko, pembantu Yukiko tewas; dan wanita bernama Ryoko pun tewas. Semuanya saling berhubungan, hanya saja bukti yang kuat belum ditemukan. Sampai akhirnya, Yukiko turun tangan untuk menghukum pelaku yang sebenarnya.

BAB III

ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA IDIOM YANG MENGGUNAKAN ANGGOTA TUBUH MATA (ME) DALAM NOVEL SATSUJIN YO,

KONNICHIWA KARYA AKAGAWA JIROU

Pada bab-bab sebelumnya telah diuraikan bahwa idiom dalam bahasa Jepang banyak sekali jumlahnya, termasuk idiom yang menggunakan anggota tubuh, salah satunya anggota tubuh mata (me).

Setelah diuraikan referensi yang ada pada bab II, maka dalam bab ini akan dianalisa struktur dan makna idiom yang menggunakan anggota tubuh mata (me) dalam novel Satsujin Yo, Konnichiwa karya Akagawa Jirou.

3.1. Struktur Idiom yang Menggunakan Anggota Tubuh Mata (me)

Dalam bab ini akan diuraikan struktur idiom bahasa Jepang yang menggunakan anggota tubuh mata (me).

1. Struktur idiom 目を覚ます (me wo samasu)

目 を 覚ます

me wo samasu

‗membangunkan mata‘

Idiom 目を覚ます (me wo samasu) adalah sebuah klausa yang terbentuk dari :

- 目(me) merupakan nomina yang artinya adalah mata.

- を (wo) merupakan partikel yang mendukung verba.

- 覚ます(samasu) merupakan verba yang artinya adalah membangunkan.

Berdasarkan struktur sintaksis, idiom ini dapat disebut klausa karena terbentuk dari sekelompok kata dan mempunyai verba 覚ます(samasu) di dalamnya. Nomina 目(me) adalah objek yang menerima pengaruh akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh verba. Partikel を (wo) menunjukkan adanya hubungan dari verba kepada nomina yang dapat disebut dengan peran objektif. Verba 覚 ま す (samasu) adalah verba transitif yang memberi pengaruh terhadap objek. Di dalam konteks novel, idiom ini berarti bangun, dan berperan sebagai predikat di dalam kalimatnya.

2. Struktur idiom 目が覚める (me ga sameru)

目 が 覚める

me ga sameru

‗terjaga mata‘

Idiom 目が覚める (me ga sameru) adalah sebuah klausa yang terbentuk dari :

- 目(me) merupakan nomina yang artinya adalah mata.

- が (ga) merupakan partikel yang mendukung objek.

- 覚める (sameru) merupakan verba yang artinya adalah terjaga.

Berdasarkan struktur sintaksis, idiom ini dapat disebut klausa karena terbentuk dari sekelompok kata dan mempunyai verba 覚める(sameru) di dalamnya. Nomina 目 (me) objek yang berperan sebagai pasien atau penerima pengaruh yang mengalami tindakan dan pengaruh dari verba.

Partikel が (ga) berperan sebagai penanda pasien (nomina). Verba 覚める (sameru) adalah verba intransitif yang memberi pengaruh pada ‗mata‘ agar terbuka. Di dalam konteks novel, idiom ini berarti segar/terjaga, dan berperan sebagai predikat di dalam kalimatnya.

3. Struktur idiom 目をやる (me wo yaru)

目 を やる

me wo yaru

‗memberikan mata‘

Idiom 目をやる (me wo yaru) adalah sebuah klausa yang terbentuk dari : - 目(me) merupakan nomina yang artinya adalah mata.

- を (wo) merupakan partikel yang mendukung verba.

- やる (yaru) merupakan verba yang artinya adalah memberikan.

Berdasarkan struktur sintaksis, idiom ini dapat disebut klausa karena terbentuk dari sekelompok kata dan mempunyai verba や る (yaru) di dalamnya. Nomina 目(me) adalah objek yang menerima pengaruh akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh verba. Partikel を (wo) menunjukkan adanya hubungan dari verba kepada nomina yang dapat disebut dengan peran objektif. Verba やる (yaru) adalah verba transitif yang memberi pengaruh terhadap objek. Di dalam konteks novel, idiom ini berarti memandangi, dan berperan sebagai predikat di dalam kalimatnya.

目 を 丸くする me wo marukusuru

‗membulatkan mata‘

Idiom 目を丸くする (me wo marukusuru) adalah sebuah klausa yang terbentuk dari :

- 目(me) merupakan nomina yang artinya adalah mata.

- を (wo) merupakan partikel yang mendukung verba.

- 丸 く す る (marukusuru) merupakan verba yang artinya adalah membulatkan.

Berdasarkan struktur sintaksis, idiom ini dapat disebut klausa karena terbentuk dari sekelompok kata dan mempunyai verba 丸 く す る (marukusuru) di dalamnya. Nomina 目(me) adalah objek yang menerima pengaruh akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh verba. Partikel を (wo) menunjukkan adanya hubungan dari verba kepada nomina yang dapat disebut dengan peran objektif. Verba 丸 く す る (marukusuru) adalah verba transitif yang memberi pengaruh terhadap objek. Di dalam konteks novel, idiom ini berarti membelalak karena takjub, dan berperan sebagai predikat di dalam kalimatnya.

5. Struktur idiom 目に映る (me ni utsuru)

目 に 映る

me ni utsuru

‗terpantul mata‘

Idiom 目に映る (me ni utsuru) adalah sebuah klausa yang terbentuk dari : - 目(me) merupakan nomina yang artinya adalah mata.

- に (ni) merupakan partikel objektif.

- 映る (utsuru) merupakan verba yang artinya adalah terpantul.

Berdasarkan struktur sintaksis, idiom ini dapat disebut klausa karena terbentuk dari sekelompok kata dan mempunyai verba 映る(utsuru) di dalamnya. Nomina 目(me) adalah objek yang berperan sebagai pasien atau penerima pengaruh yang mengalami tindakan dan pengaruh dari verba.

Partikel に (ni) menunjukkan adanya hubungan dari verba kepada nomina yang dapat disebut dengan peran objektif. Verba 映る (utsuru) adalah verba intransitif yang memberi pengaruh terhadap objek. Di dalam konteks novel, idiom ini berarti terlintas, dan berperan sebagai predikat di dalam kalimatnya.

6. Struktur idiom 目をつぶる (me wo tsuburu)

目 を つぶる

me wo tsuburu

‗memejamkan mata‘

Idiom 目をつぶる (me wo tsuburu) adalah sebuah klausa yang terbentuk dari :

- 目(me) merupakan nomina yang artinya adalah mata.

- を (wo) merupakan partikel yang mendukung verba.

Berdasarkan struktur sintaksis, idiom ini dapat disebut klausa karena terbentuk dari sekelompok kata dan mempunyai verba つぶる(tsuburu) di dalamnya. Nomina 目(me) adalah objek yang menerima pengaruh akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh verba. Partikel を (wo) menunjukkan adanya hubungan dari verba kepada nomina yang dapat disebut dengan peran objektif. Verba つ ぶ る (tsuburu) adalah verba transitif yang memberi pengaruh terhadap objek. Di dalam konteks novel, idiom ini berarti mengabaikan/membiarkan sesuatu berlalu, dan berperan sebagai predikat di dalam kalimatnya.

7. Struktur idiom 目が回る (me ga mawaru)

目 が 回る

me ga mawaru

‗berputar mata‘

Idiom 目が回る (me ga mawaru) adalah sebuah klausa yang terbentuk dari :

- 目(me) merupakan nomina yang artinya adalah mata.

- が (ga) merupakan partikel yang mendukung objek.

- 回る (mawaru) merupakan verba yang artinya adalah berputar.

Berdasarkan struktur sintaksis, idiom ini dapat disebut klausa karena terbentuk dari sekelompok kata dan mempunyai verba 回る(mawaru) di dalamnya. Nomina 目 (me) objek yang berperan sebagai pasien atau penerima pengaruh yang mengalami tindakan dan pengaruh dari verba.

Partikel が (ga) berperan sebagai penanda pasien (nomina). Verba 回る (mawaru) adalah verba intransitif yang memberi pengaruh pada ‗mata‘

agar berputar. Di dalam konteks novel, idiom ini berarti berkunang-kunang, dan berperan sebagai keterangan di dalam kalimatnya.

8. Struktur idiom 目を逸らす (me wo sorasu)

目 を 逸らす

me wo sorasu

‗mengalihkan mata‘

Idiom 目を逸らす (me wo sorasu) adalah sebuah klausa yang terbentuk dari :

- 目(me) merupakan nomina yang artinya adalah mata.

- を (wo) merupakan partikel yang mendukung verba.

- 逸らす (sorasu) merupakan verba yang artinya adalah mengalihkan.

Berdasarkan struktur sintaksis, idiom ini dapat disebut klausa karena terbentuk dari sekelompok kata dan mempunyai verba 逸らす(sorasu) di dalamnya. Nomina 目(me) adalah objek yang menerima pengaruh akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh verba. Partikel を (wo) menunjukkan adanya hubungan dari verba kepada nomina yang dapat disebut dengan peran objektif. Verba 逸 ら す (sorasu) adalah verba transitif yang memberi pengaruh terhadap objek. Di dalam konteks novel, idiom ini berarti mengalihkan pandangan, dan berperan sebagai predikat di

9. Struktur idiom 目を疑う (me wo utagau)

目 を 疑う

me wo utagau

‗mencurigai mata‘

Idiom 目を疑う (me wo utagau) adalah sebuah klausa yang terbentuk dari :

- 目(me) merupakan nomina yang artinya adalah mata.

- を (wo) merupakan partikel yang mendukung verba.

- 疑う(utagau) merupakan verba yang artinya adalah mencurigai.

Berdasarkan struktur sintaksis, idiom ini dapat disebut klausa karena terbentuk dari sekelompok kata dan mempunyai verba 疑う(utagau) di dalamnya. Nomina 目(me) adalah objek yang menerima pengaruh akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh verba. Partikel を (wo) menunjukkan adanya hubungan dari verba kepada nomina yang dapat disebut dengan peran objektif. Verba 疑う (utagau) adalah verba transitif yang memberi pengaruh terhadap objek. Di dalam konteks novel, idiom ini berarti tidak percaya dengan sesuatu yang dilihat, dan berperan sebagai keterangan di dalam kalimatnya.

10. Struktur idiom 目を見張る (me wo miharu)

目 を 見張る

me wo miharu

‗mengawasi mata‘

Idiom 目を見張る (me wo miharu) adalah sebuah klausa yang terbentuk dari :

- 目(me) merupakan nomina yang artinya adalah mata.

- を (wo) merupakan partikel yang mendukung verba.

- 見張る (miharu) merupakan verba yang artinya adalah mengawasi.

Berdasarkan struktur sintaksis, idiom ini dapat disebut klausa karena terbentuk dari sekelompok kata dan mempunyai verba 見張る(miharu) di dalamnya. Nomina 目(me) adalah objek yang menerima pengaruh akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh verba. Partikel を (wo) menunjukkan adanya hubungan dari verba kepada nomina yang dapat disebut dengan peran objektif. Verba 見 張 る (miharu) adalah verba transitif yang memberi pengaruh terhadap objek. Di dalam konteks novel, idiom ini berarti membuka mata lebar-lebar, dan berperan sebagai predikat di dalam kalimatnya.

3.2. Makna Leksikal dan Makna Idiomatikal dalam Idiom yang Menggunakan Anggota Tubuh Mata (Me)

Pada bagian sebelumnya telah diuraikan struktur dan peran masing-masing beserta makna leksikal dari idiom yang menggunakan anggota tubuh mata (me).

Pada bagian ini akan diuraikan makna leksikal dan idiomatikal idiom yang menggunakan anggota tubuh mata (me).

1. Cuplikan novel (hal 5) : 今日、パパが死んだ。

昨日かもしれないけど、私には分からない。そんなこと、どっちで もいいや。――朝、目を覚ますと、ママの顔が私の上、ほんの二十センチ くらいのところにあって、ギョッとした。

Terjemahan teks :

‗Hari ini, papa meninggal.

Mungkin saja kemarin, aku juga tidak tahu. Hal seperti itu, mau bagaimanapun tidak masalah. ---Pagi hari, begitu aku bangun, wajah mama ada di atasku dan jaraknya sekitar kurang lebih 20 cm, membuatku sangat terkejut.‘

Analisis :

Pada cuplikan di atas idiom yang digunakan adalah 目を覚ます (me wo samasu) terdiri dari 目(me) = mata dan 覚ます(samasu) = membangunkan, yang apabila diartikan secara leksikal adalah membangunkan mata. ‗Membangunkan mata‘ berarti membuka mata, sadar dan bangun dari tidur.

Pada cuplikan di atas terlihat kalau tokoh utama menyadari bahwa saat itu sudah pagi lalu dia membuka mata dan bangun (belum membangkitkan badan, masih posisi tidur) dari tidurnya. Setelah diamati berdasarkan cuplikan halaman di atas, makna idiomatikal yang sebenarnya ingin disampaikan adalah ―bangun dari tidur‖. Hal ini dapat dilihat dari hubungan sebab-akibat yang ada dari kalimat tersebut, begitu tokoh utama bangun dan menyadari kalau itu sudah pagi, dia kaget karena melihat wajah ibunya yang tiba-tiba ada di hadapannya. Hal inilah

yang ingin disampaikan dari idiom 目を覚ます (me wo samasu) dari konteks di atas.

2. Cuplikan novel (hal 7) :

「あーあ、日曜日なのに…。まだ九時じゃないの」私はアクビしな がら言った。

「有紀子さん、お父様が亡くなったんですよ、そんな欠伸なんかし て――」と、八重子さんが壁の造り付けのクローゼットを開けながら言う。

「眠いものは眠いわよ」と私は大きく伸びをした。

八重子「シャワーを浴びてらしたら?目が覚めますよ」

Terjemahan teks :

‗ ―Aah, padahal hari Minggu… Bukankah masih jam 9‖, kataku sambil menguap.

―Yukiko-san, ayah kamu telah meninggal lho, malah menguap seperti itu—‖ kata Yaeko-san sambil membuka lemari yang menempel di dinding.

―Mengantuk tetap saja mengantuk‖, kataku sembari meregangkan badan.

―Bagaimana kalau kamu mandi? Agar kamu jadi segar.‖‘

Analisis :

Pada cuplikan di atas idiom yang digunakan adalah 目が覚める (me ga sameru) terdiri dari 目(me) = mata dan 覚める(sameru) = terjaga, yang apabila diartikan secara leksikal adalah terjaga mata. ‗Terjaga mata‘ berarti mata kita terbuka dan tetap terjaga sepanjang hari.

Dari cuplikan di atas dapat dilihat bahwa Yukiko, si tokoh utama, masih merasa ngantuk dan terus menerus menguap meskipun sudah bangkit dari tempat tidurnya, yang menunjukkan kalau Yukiko belum sepenuhnya segar dan terjaga.

Oleh karena itu Yaeko yang menyaksikan hal tersebut menegurnya untuk tidak menguap seperti itu dan menyuruhnya untuk segera mandi agar Yukiko merasa segar dan dapat terjaga sepanjang hari. Hal inilah yang ingin disampaikan idiom 目が覚める (me ga sameru) dari konteks di atas.

3. Cuplikan novel (hal. 8) :

口をきく回数からいえば、ママよりも、よぽどこの八重子さんの方 が多いに違いない。

「いい天気?」と私は、明るい陽射しがレースのカーテンを白く輝 かせているのに目をやりながら立った。

「ええ、とても」と、八重子さんが言った。

Terjemahan teks :

‗Kalau dari segi mendengarkan perkataan orang, tidak salah lagi jauh lebih sering Yaeko-san bahkan daripada mama sekalipun.

―Cuacanya bagus?‖, kataku sembari berdiri sambil memandangi gorden berenda yang bersinar putih akan cerahnya sinar matahari.

―Ya, sangat bagus‖, jawab Yaeko-san.‘

Analisis :

Pada cuplikan di atas idiom yang digunakan adalah 目がやる(me wo yaru) terdiri dari 目(me) = mata dan やる(yaru) = memberikan, yang apabila diartikan

secara leksikal adalah memberikan mata. ‗Memberikan mata‘ berarti diri kita memerintahkan mata untuk memberi pandangan terhadap sesuatu. Pada konteks di atas tokoh utama memerintahkan matanya untuk melihat ke suatu arah, kemudian dia ‗memberikan mata‘ atau memberikan pandangan ke arah tersebut atau dapat disebut dengan memandangi.

Pada cuplikan di atas diceritakan bahwa saat berbicara dengan Yaeko, pandangan Yukiko sudah tertuju dengan cerahnya sinar matahari yang masuk melalui gorden kamarnya. Oleh karena itu dia menanyakan pada Yaeko kalau cuacanya bagus, karena memandangi gordennya yang bersinar cerah saat itu.

Setelah diamati berdasarkan cuplikan halaman di atas, makna idiomatikal yang sebenarnya ingin disampaikan adalah ―memandangi‖. Hal inilah yang ingin disampaikan idiom 目がやる(me wo yaru) dari konteks di atas.

4. Cuplikan novel (hal 26) :

「金沢週一。よろしくね」彼が私の手を握った。

「――さあ、入って」ママがホッとした様子で、先に立って居間へ 入って行く。

金沢が、ママの後から居間へ入って、「立派なもんだなあ」と、目 を丸くした。

Terjemahan teks :

‗ ―Saya Kanazawa Shuuichi. Salam kenal ya‖, dia menggenggam tanganku.

―—Ayo masuk‖ Sikap mama terlihat lega, lalu berdiri terlebih dahulu dan pergi masuk ke ruang tamu.

Kanazawa masuk ke ruang tamu setelah mama, ―bagus sekali ya‖, katanya membelalak takjub.‘

Analisis :

Pada cuplikan di atas idiom yang digunakan adalah 目を丸くする(me wo marukusuru) terdiri dari makna leksikal 目 (me) = mata dan 丸 く す る (marukusuru) = membulatkan, yang apabila diartikan secara leksikal adalah membulatkan mata. ‗Membulatkan mata‘ berarti membuat mata menjadi bulat, atau yang biasa kita ketahui seperti melotot. Membuka mata selebar mungkin untuk mengekspresikan terkejut atau kagum.

Pada cuplikan di atas dapat dilihat ada seseorang yang datang dan memperkenalkan diri kepada Yukiko, si tokoh utama, yang ternyata adalah teman dari ibu Yukiko. Setelah memperkenalkan diri, Kanazawa dipersilahkan masuk ke dalam ruang tamu tempat Yukiko berada. Dari kata-kata Kanazawa yang memuji ruangan tersebut sangat bagus, menunjukkan kalau dia kagum dan takjub akan ruangan tersebut, sehingga dia membuka matanya lebar-lebar sampai matanya seperti bentuk lingkaran/bulat karena dia sangat membelalakkan matanya hampir seperti melotot sambil melihat ruangan itu.

Setelah diamati berdasarkan cuplikan halaman di atas, makna idiomatikal yang sebenarnya ingin disampaikan adalah ―membelalak karena takjub‖. Hal ini dapat dilihat Hal inilah yang ingin disampaikan idiom 目を丸くする(me wo marukusuru) dari konteks di atas.

5. Cuplikan novel (hal 49) :

赤いものが見えた。ほんの一瞬だったけど、赤い布が――たぶんス カートの裾が、ひるがえったのが目に映った。でも、それはほんのちょっ との間で、もう何も見えなくなった。

Terjemahan teks :

‗Terlihat sesuatu yang berwarna merah. Hanya sekilas saja, terlihat kain berwarna merah –mungkin seperti pinggiran rok yang berkibar. Namun, hal itu hanya sebentar, lalu sudah tidak terlihat apa-apa lagi.‘

Analisis :

Pada cuplikan di atas idiom yang digunakan adalah 目 に 映 る (me ni utsuru) terdiri dari 目(me) = mata dan 映る(utsuru) = terpantul, yang apabila diartikan secara leksikal adalah terpantul mata. Mata tokoh utama pada awalnya hanya mengarah ke satu arah, namun tiba-tiba ada benda atau sesuatu yang masuk di area pandangan tokoh utama, sehingga benda tersebut ‗terpantul di mata‘ atau menjadi dapat terlihat di dalam pandangan mata tokoh utama secara tidak sengaja.

Pada cuplikan di atas mengarahkan kalau si tokoh utama tidak sengaja menemukan dan melihat sesuatu (terlihat tanpa sengaja olehnya) yang bahkan dia juga tidak begitu yakin dan menebak-nebak bentuk dari benda yang dia lihat sekilas itu. Setelah diamati berdasarkan cuplikan halaman di atas, makna idiomatikal yang sebenarnya ingin disampaikan adalah ―terlihat‖. Hal inilah yang ingin disampaikan idiom 目に映る(me ni utsuru) dari konteks di atas.

6. Cuplikan novel (hal 75) :

私は岩の凹凸をよけながら、横になった。――聡美は、じっと海を 見つめている。

聡美「ねえ、あの人出て来ないわよ」

有紀子「大丈夫よ。潜水が得意だって言ってたから」

聡美「そう?どこにいるのかしら」

有紀子「横になったら?」

有紀子「横になったら?」

Dokumen terkait