• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sirkulasi dan Penzoningan  Sirkulasi  Sirkulasi

SEMESTERS Course

5. Pengelolaan - Administrasi, keuangan, dan lainnya -Kemahasiswaan dan kependidikan

3.4 Studi Banding Tema Sejenis .1Einstein Tower .1Einstein Tower

4.3.3. Sirkulasi dan Penzoningan  Sirkulasi  Sirkulasi

79 4.3.2. Orientasi dan View

Dalam perencanaan, sudut pandang terhadap penampilan bangunan sangat penting. Hal ini akan mempengaruhi penampilan kemampuan komunikasi dengan pengunjung. Penentuan sudut dipengaruhi oleh :

 Jarak pandang pengunjung

 Jarak antar bangunan dan bentukan massa

Penentuan orientasi tapak dan bangunan dipertimbangkan terhadap :  Lokasi tapak perencanaan

 Aktifitas yang berlaku dalam bangunan  Simbol yang ingin disampaikan

4.3.3. Sirkulasi dan Penzoningan Sirkulasi

Sirkulasi adalah suatu pencapaian yang dilakukan manusia untuk mencapai fungsi-fundgsi yang diinginkan di dalam bangunan. Ditinjau dari system bangunan, sirkulasi dibedakan atas sirkulasi horizontal dan vertical. Sirkulasi Horizontak dilakukan di dalam satu lantai sedangkan yang vertical dilakukan untuk mencapai dari lantai ke lantai lainnya. Tabel 4.6 Arah Sirkulasi

Objek Gambar Keterangan

Linear Semua jalan pada dasarnya linear. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk satu sederet ruang-ruang. Disamping itu jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, berbentuk putaran (loop)

Radial Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama

Spiral Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan yang menerus, yang berasal dari titik pusat dengan jarak

80 yang berubah

Grid Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat

Jaringan Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruangan

Elevator a. Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai b. Waktu tempuh lebih singkat

c. Dapat menempuh lebih dari satu lantai sekaligus

d. Kapasitas orang bergantung pada ukuran, jumlah, dan kecepatan lift

Eskalator a. Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain

b. Waktu tempuh relative singkat c. Orientasi jelas

Tangga a. Pencapaian terbatas

b. Waktu tempuh relative lama

c. Alternatif pencapaian pada saat darurat d. Memerlukan tenaga

Penzoningan

Penzoningan dilakukan dengan pengelompokan kegiatan yang sama terhadap kondasi tapak dan kriteria zona penzoningan. Zona penzoningan terbagi atas :

 Publik, merupakan zona yang berhubungan secara langsung dengan pengunjung.  Semi Publik, merupakan peralihan antara zona pengelola dan pengunjung.  Semi Privat, merupakan zona peralihan antara semi public dan privat.  Privat, merupakan zona yang digunakan untuk kepentingan pengelola.  Servis, merupakan zona yang berhubungan erat dengan kegiatan pelayanan.

81

Tabel 4.7 Penzoningan

Jenis Ruang Pengguna Kegiatan Nama Ruang Zona Ruang Mahasiswa Mahasiswa Belajar Vokal Ruang Kelas Pribadi Semi Publik

Belajar Alat Musik Ruang Kelas Pribadi Semi Publik

Latihan Gabungan Ruang Kelas

Bersama Semi Publik

Mengadakan

Konser/Pertunjukan Auditorium Publik

Membaca buku, Majalah, dan mendengar musik

Perpustakaan Semi Publik

Rekaman Studio Rekaman Privat

Beristirahat Toilet Kantin Area Terbuka Service Publik Staff

Pengajar Dosen Mengajar Vokal Ruang Kelas Pribadi Semi Publik

Mengajar alat musik Ruang Kelas Pribadi Semi Publik Mengajar Siswa

Gabungan

Ruang Kelas

Bersama Semi Publik

Mengadakan Konser /

pertunjukan Auditorium Publik

Membaca buku,

majalah, dan mendengar musik

Perpustakaan Semi Publik

Beristirahat Ruang Dosen Toilet Kantin Privat Servis Publik

Pengunjung Pengunjung Berkumpul dan

Menunggu Teman Ruang Penerimaan Publik

Menonton Pertunjukan Auditorium Publik

Beristirahat Toilet

Kantin Publik

Pengelola Direktur Utama Memimpin Sekolah

82 Berkoordinasi dengan

Wakdir dan Para Dosen Ruang Rapat Semi Privat

Beristirahat Ruang Makan Privat

Asisten Dirut Membantu peran Dirut Ruang Asisten Dirut Privat Berkoordinasi dengan

Kepala Bagian Ruang Rapat Semi Privat

Beristirahat Ruang Istirahat Toilet Ruang Makan Semi Privat Service Publik Ketua Jurusan Menjalankan Bidang

Masing-Masing Ruang Kantor Privat

Berkoordinasi dengan

staff Ruang Rapat Semi Privat

Beristirahat Ruang Istirahat Toilet Ruang Makan Semi Privat Service Publik Pegawai ADM Mengelola Administrasi Ruang Tata Usaha Semi Publik

Arsip dan Logistik

Menyimpan dan mengelola arsip, pengadaan barang

R. Arsip & Logistik

Privat

Pegawai

Keuangan Mengelola Keuangan R. Keuangan Privat

Teknisi dan Cleaning

Service

Menjaga dan

Memperbaiki Peralatan dan Sistem Utilitas

Ruang Teknisi dan Ruang Perlengkapan

Semi Privat Semi Privat

Pada analisa penzoningan, zona-zona diatas dapat dibagi lagi menjadi sub-zona berdasarkan kegiatan yang dilakukan pengguna bangunan.

Tabel 4.8 Pembagian Sub-Zona

Zona Sub-Zona Ruang Kriteria

Umum Penerimaan Customer Service

Ruang Penerimaan / Lobby

Terhubung ke semua zona

83 Fasilitas Pendukung Ruang Terbuka Kantin

Pendidikan Perpustakaan Perpustakaan Terhubung ke zona umum

Pembelajaran Ruang Teori

Ruang Praktek Pribadi

Ruang Praktek Bersama (ensemble)

Memiliki sirkulasi ataupun zona semi privat untuk

menghindari keramaian yang menyebabkan keributan

Pertunjukan Audience Tempat duduk penonton

Performer Panggung Terhubung dengan

zona pendidikan dan pengelola

Backstage Ruang Backstage

Ruang Persiapan

Ruang Ganti

Gudang

Pengelola Kepala Pengelola

Ruang Dirut dan Direktur

Ruang Wakdir

Ruang Rapat

Terhubung ke bagian umum, pendidikan dan pertunjukan Staff dan Pegawai Ruang Dosen Ruang ADM Ruang Keuangan Ruang Arsip Ruang Teknisi

Service Service Keamanan

Ruang Janitor Ruang Genset AHU Reservoir Cleaning Service Mudah dalam pelayanan

Jauh dari tempat yang perlu ketenangan

84 4.3.4. Struktur

Prinsip Struktur

1. Struktur Atas, berfungsi menyalurkan beban atau gaya dari atas ke bawah Tabel 4.9 Struktur Atas

Objek Kelemahan Kelebihan

Rangka Batang

Refleksi besar bila diterpa angin

Fleksibelitas ruang tinggi, bentangan relatif besar (14-22 meter), kuat dalam bentangan horizontal

Dinding Pemikul

Fleksibelitas ruang kurang, perlu keahlian khusus

Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat

Balok Induk dan Pendukung

Ruang Plafon relatif kecil (1/20-1/24 bentang)

Bentang 9-18 meter, rangka penguat lantai

Kabel Baja

Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar

Daya tarik yang tinngi, bentangan 100-300 meter, fleksibilitas tinggi

Plat Lantai Precast

Selisih ketinggian relatif kecil Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi

2. Struktur Bawah, berfungsi sebagai pemikul dan penerus beban ke tanah secara merata.

Tabel 4.10 Struktur Bawah

Objek Keterangan

Pondasi Tiang Pancang a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (8-20 meter)

c. Pengerjaan cepat dan mudah d. Bahan dari beton, baja, dan kayu

85

Pondasi Sumuran a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak b. Mencapai kedalaman hingga tanah tekeras (4-8

meter)

c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat

rendah

Pondasi Bore Pile a. Cukup aman untuk menahan gaya vertikal

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (> 10 meter)

c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi d. Digunakan pada tanah yang tidak keras

e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f. Tidak memakan watu yang lama

g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis

Bahan Struktur

Tabel 4.11 Bahan Struktur

Kriteria Beton Baja Komposit

Unsur Agregat kasar/ halus, air dan semen

Besi, karbon, oksigen

Beton dan Baja

Sifat Mudah dibentuk, praktis

Kaku Relatif

Fleksibel

Kekuatan Gaya tekan Gaya tarik Gaya tekan dan tarik Daya tahan (api/cuaca) 100-450 °C/non korosi 250 °C/korosi 100-450 °C/non korosi

Pengontrolan kualitas Ketat Relatif merata Ketat

Keahlian Menengah Ahli khusus Ahli khusus

Pelaksanaan Bertahap, di lapangan

Singkat, pabrikan Singkat, pabrikan atau lapangan

86

Jenis Bertulang, praktekan Variasi rangka dan profil

Variasi

Contoh Balok, kolom, lantai, dinding core

Balok, kolom, kabel, struktur Balok, kolom, lantai, dinding core Bahan Bangunan

Tabel 4.12 Bahan Struktur

Objek Keterangan

Kayu a. Digunakan untuk bangun kecil dan rendah b. Sebagai struktur rangka dan balok

c. Jenis bahan pabrikan d. Tidak tahan terhadap rayap e. Perawatan intensif

f. Gaya sesuai arah serat

Aluminium a. Sebagai struktur pendukung b. Jenis bahan pabrikan c. Perlu keahlian khusus d. Tahan cuaca tropis e. Penghantar panas f. Ringan

Gipsum a. Tingkat stabilitas tinggi b. Daya tahan tinggi c. Kedap suara d. Anti serangga

e. Ringan dan pemasangan praktis f. Aplikasi pada plafon dan partisi

Kaca a. Sebagai struktur pelingkup b. Perlu keahlian khusus

c. Permukaan yang rentan terahadap cuaca d. Tahan terhadap kelembaban

e. Ringan dan transparan f. Kuat pada fungsi tertentu

87

Kriteria pemilihan sistem struktur bangunan adalah : faktor ketinggian , faktor teknis, faktor fisik, faktor ekonomis.

4.3.5. Utilitas

Suatu bangunan yang dirancang pada akhirnya harus dapat dipakai dengan nyaman dan dinikmati. Hal kenyamanan ini akan dikaitkan dengan sistem utilitas suatu bangunan. Sistem yang mengatur perangkat keras fungsi bangunan seperti keamanan, penghawaan, pencahayaan, pencegahan dan penanggulangan kebakaran, sanitasi, elektrikal, penangkal petir, pembuangan sampah dan sistem akustik yang baik.

A. Keamanan

Faktor keamanan yang dimaksud adalah pengamanan dan perlindungan benda-benda di dalam bangunan Sekolah Tinggi Musik Indonesia terhadap kebakaran, pencurian, faktor alam dan biologis. Suatu sekolah tinggi ataupun gedung pendidikan harus memiliki standard sistem pengamanan dan perlindungan.

Lima prinsip dasar pengamanan dan perlindungan koleksi :

- Pelingkup luar bangunan yang cukup kuat, seperti : pintu, jendela, dinding, dsb. - Sistem alarm pencurian. Terdiri dari tiga bagian utama, yakni : sensor yag

mendeteksi, panel kontrol yang mengaktifkan / mematikan alarm dan penghubung langsung kepada aparat yang terkait.

- Sistem pengendalian kebakaran. Meliputi sensor pendeteksi asap, nyala api atau panas yang mengaktifkan alarm dan sistem pemadam kebakaran secara otomatis maupun manual.

- Kewaspadaan dan kesigapan pengelola. - Peraturan kunjungan bagi pengunjung.

88 B. Penghawaan

Di dalam penghawaan memiliki dua sitem penghawaan, yaitu : 1. Penghawaan Alami

Penghawaan yang menggunakan udara secara langsung dari alam tanpa bantuan sistem mekanik

Kelebihan :

a. Kelancaran dan kebersihan sirkulasi udara b. Kesejukan udara yang alami

c. Hemat energi dan ekonomis Kelemahan :

a. Ruangan cepat kotor oleh debu-debu yang masuk b. Temeratur dan kelembaban udara tidak dapat dikontrol c. Memiliki banyak bukaan

2. Penghawaan Buatan

Penghawaan yang merupakan bantuan sistem mekanik chiller dan AHU. Umumnya disebut sebagai AC (Air Conditioner)

Kelebihan :

a. Setiap saat dapat dilakukan pengontrolan udara b. Tidak memerlukan bukaan

c. Ruangan tidak mudah kotor oleh debu-debu Kelemahan :

a. Harus mengalami perawatan dalam jangka waktu tertentu

b. Semakin banyak user pada suatu ruangan, maka kebutuhannya semakin besar c. Menggunakan banyak energi dan biaya

89

AC (Air Conditioner) terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

a. Unit Acsetempat yang terdiri dari: AC Split dan AC Window

b. Unit AC semi sentral (split duct), pendingin ruangan setempat yang menggunakan sistem ducting, dilengkapi dengan ruang ACU (Air Condensing Unit)

c. Unit AC sntral, merupakan pr\endingin ruangan yang dikontrol di pusat dan dapat melayani seluruh ruangan melalui sistem ducting, dilengkapi dengan ruang pendingin utama (chiller) dan ruang AHU (Air Handling Unit) untuk mengatur pengkondisian udara pada daerah yang dilayani.

Untuk kasus proyek Sekolah Tinggi Musik Indonesia dimana ruang-ruang kelas tidak setiap kali dipakai dan waktu pemakaian yang tidak begitu lama, maka AC yang dipakai pada proyek ini adalah AC tipe Split.

C. Pencahayaan

Sistem pencahayaan pada bangunan terbagi atas tiga jenis, yaitu : 1. Sistem pencahayaan alami (day light)

Sistem ini memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber cahaya.

Kelebihan :

- Hemat energi dan ekonomis

- Ketika pagi hari, sinarnya menyehatkan

- Memberikan kehangatan thermal Kekurangan :

- Tidak bisa menerangi daerah yang terlindungi

- pada siang hari panasnya sudah menyengat dan tidak baik untuk kesehatan

90

2. Sistem pencahayaan buatan (artificial light)

Sistem ini memanfaatkan energi listrik sebagai tenaga sumber cahaya. Kelebihan :

- Dapat menerangi daerah yang tidak terjangkau sinar matahari.

- Kekuatan cahaya dapat dikontrol dengan penyesuaian terhadap kebutuhan cahaya.

- Dapat dipergunakan saat malam hari Kekurangan :

- Memerlukan banyak titik penerangan

- Menghabiskan cukup banyak energi

- Krisis listrik pada kota

Dokumen terkait