1
SEKOLAH TINGGI MUSIK INDONESIA
(EKSPRESIONIS)
LAPORAN PERANCANGAN
TKA-490 TUGAS AKHIR
SEMESTER B 2010/2011
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Arsitektr
Disusun Oleh :
SYAHRIZA SYAHRUL
070406060
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2011
2 Oleh
SYAHRIZA SYAHRUL
07 0406 060
Medan, Juni 2011 Disetujui oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
Wahyuni Zahra, S.T., M.Sc. Ir. Novrial , M.Eng
Ketua Departemen Arsitektur FT-USU
Ir. N. Vinky Rahman, M.T.
NIP 196603031993031002 NIP 197308192000042001
3
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR (SHP2A)
Nama : SYAHRIZA SYAHRUL
NIM : 070406060
Judul Proyek Akhir : SEKOLAH TINGGI MUSIK INDONESIA Tema Proyek Akhir : Ekspresionis
Rekapitulasi nilai
Nilai Akhir A B+ B C+ C D E
Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :
No. Status
Medan, Juni 2011
Ketua Departemen Arsitektur FT-USU Koordinator TKA-490 Studio Tugas Akhir
Ir. N. Vinky Rahman, M.T. Ir. N. Vinky Rahman, M.T.
Surat Hasil Penilaian Proyek Akhir ………. iv
Kata Pengantar ………. v
Daftar Isi ………...vii
Daftar Tabel ……….…………..viii
Daftar Gambar ……… ix
BAB 2 DESKRIPSI PROYEK 2.1 Tinjauan Umum ………... 7
2.1.1 Terminologi Judul ………... 7
2.2 Tinjauan Khusus ……….... 7
2.2.1 Pemilihan Lokasi ………... 7
2.3 Tinjauan Fungsi……….... 14
2.3.1 Deskripsi Rencana Pendidikan Sekolah Tinggi Musik Indonesia ………... 14
2.3.2 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ……… 23
2.3.3 Deskripsi Kebutuhan Ruangan ……….……… 27
5 2.4.1 Yong Slew Toh Conservatory of Music National University
of Singapore ……….……….…….…... 29
2.4.2 AMHERTS College’s Music Building ……….…. 31
2.4.3 Institut Musik Indonesia(IMI) ………..…. 32
2.4.4 Sekolah Tinggi Musik Bandung ………..….…… 36
2.4.5 Departemen Musik Universitas Pelita Harapan, Tangerang…….….… 37
2.4.6 Jurusan Musik Institut Kesenian Jakarta, Jakarta ……….……… 38
BAB 3 T EMA 3.1 Elaborasi Tema ………... 40
3.2 Tinjauan Umum ……….……….. 40
3.2.1 Pengertian Ekspresionisme ……… ……… 40
3.3 Interprestasi Tema ……… 42
3.4 Studi Banding Tema Sejenis ……… 42
3.4.1 Enstein Tower ……… 42
4.1.7 Eksisting Bangunan Sekitar Site ……….……52
4.2 Analisa Potensi dan Kondisi Site ………. 53
4.2.1 Analisa Sirkulasi ……… 53
4.2.2 Analisa Pedestrian ……….. 55
6
4.2.4 Analisa Vegetasi dan Matahari ………..… 62
4.2.5 Analisa Kebisingan ……… 63
4.3 Analisa Bangunan ……….… 65
4.3.1 Bentuk ……… ……… 65
4.3.2 Orientasi dan View ……… 67
4.3.3 Sirkulasi dan Penzoningan ……….… 67
4.3.4 Struktur ……….. 72
4.3.5 Utilitas ……… 75
4.4 Analisa Fungsional ………... 88
4.4.1 Pola Kegiatan ………..……..……. 88
4.4.2 Analisa Jumlah Mahasiswa ……….…... 89
4.4.3 Besaran Ruangan ………... 91
4.4.4 Kebutuhan Areal Parkir ……….…… 96
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Penerapan Tema Pada Bangunan………. 98
5.2 Konsep Site……….. 98
5.3 Konsep Massa………..…... 99
5.4 Sirkulasi Pedestrian ………….………..……… 100
5.5 Konsep Massa ………….………….………..……… 101
5.6 Zoning Vertikal ……….……… 106
5.6 Zoning Horizontal ……….……… 107
7
6.8 Tampak Depan……….…... 116
6.9 Tampak Samping Kanan...………... 117
6.10 Tampak Belakang……….……... 118
6.11 Tampak Samping Kiri...………... 119
6.20 Rencana Pondasi & Pembalokan Concert Hall...……..………... 128
6.21 Rencana Atap Concert Hall & Detail...…………... 129
6.22 Detail Traf... 130
6.23 Detail Sound Proofing... ... 131
6.24 Rencana Elektrikal Lt.1 ..………..………... 132
6.25 Rencana Elektrikal Lt.2 & Elektrikal Concert Hall Lt.2... 133
6.26 Rencana Elektrikal Lt.3 & Lt.4... 134
6.27 Rencana Plumbing Lt.1 .………..………... 135
6.28 Rencana Plumbing Lt.2-3...………..…………... 136
6.29 Rencana Fire Protection & Detection Lt.1 ... 137
6.30 Rencana Fire Protection & Detection Lt.2-4... 138
6.31 Rencana Jaringan Telepon & Wifi Lt.1... 139
6.32 Rencana Jaringan Telepon & Wifi Lt.2-3... 140
6.33 Rencana Penghawaan Lt.1... 141
6.34 Rencana Penghawaan Lt.2-3... 142
6.35 3D Exterior ………... 143
8
DAFTAR PUSTAKA…………...………...….. 145
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jenis Kesenian yang Paling Diminati ……… 2
Tabel 2.1 Wilayah Pembangunan dan Pengembangan kota Medan ……….. 8
Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi ……….. 9
Tabel 2.3 Penilaian Alternatif Lokasi ……… 12
Tabel 2.4 Kurikulum Music Performance ………. 15
Tabel 2.5 Kurikulum Pilihan Guitar ……….. 17
Tabel 2.6 Kurikulum Pilihan Bass ………. 18
Tabel 2.7 Kurikulum Pilihan Drum ……….... 19
Tabel 2.8 Kurikulum Pilihan Keyboard ………. 20
Tabel 2.9 Kurikulum Pilihan Vocal ……… 21
Tabel 2.10 Kurikulum Pilihan ……… 22
Tabel 2.11 Uraian Kegiatan ……… 25
Tabel 4.1 Analisa Pencapaian Terhadap Inti Kota ………. 57
Tabel 4.2 Jenis Angkutan Kota Yang Melewati Site ………. 58
Tabel 4.3 Penempatan Entrance Berdasarkan Analisa Pencapaian ……… 59
Tabel 4.4 Deskripsi Penanganan Kebisingan ……….……… 64
Tabel 4.5 Bentuk Dasar Bangunan ………. 66
Tabel 4.6 Arah Sirkulasi ……… 67
Tabel 4.7 Penzoningan ………... 69
Tabel 4.8 Pembagian Sub-Zona ……… 70
9
Tabel 4.10 Struktur Bawah ……….……….………. 72
Tabel 4.11 Bahan Struktur ………….……….……….. 73
Tabel 4.12 Bahan Struktur ……… 74
Tabel 4.13 Analisa Sistem Penangkal Petir ………... 81
Tabel 4.14 Analisa Sistem Penangkal Petir ………... 87
10 DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta lokasi Jl. Perintis Kemerdekaan ……….……… 10
Gambar 2.2 Peta lokasi Jl. Gatot Subroto ………. 11
Gambar 2.3 Peta lokasi Jl. Putri Hijau ……… 11
Gambar 2.4. Skema Kegiatan Siswa ……….. 26
Gambar 2.5. Skema. Kegiatan Guru/Staff Pengajar ………... 26
Gambar 2.6. Skema Kegiatan Pengunjung ………. 27
Gambar 2.7. Gedung YSTCM ……… 31
Gambar 2.8. Concert Hall YSTCM ……… 31
Gambar 2.9. Ruang-ruang Kelas Teori dan Praktek ………... 33
Gambar 2.10. Perpustakaan ……… 33
Gambar 2.11. Ruang Latihan Personal ………... 34
Gambar 2.12. Ruang Studio Rehearsal ………... 34
Gambar 2.13. Ruang Kontrol pada Concert Hall ……….. 35
Gambar 2.14. Ruang Kontrol pada studio rekaman ………... 35
Gambar 3.1. Einstein Tower ………... 42
Gambar 3.2. TWA Building ………... 43
Gambar 4.1 Analisa Lokasi Site ……… 44
Gambar 4.2 Analisa Kondisi Sekitar Site ……….. 45
Gambar 4.3 Kondisi Eksisting Sekitar Site ….……….……… 45
Gambar 4.4 Peta Tata Guna Lahan ……… 46
Gambar 4.5 Massa Bangunan Potensial Sekitar Site ……….. 47
Gambar 4.6 Ketebalan Bangunan ………... 48
11
Gambar 4.8 Potongan ………... 51
Gambar 4.9 Skyline ……… 51
Gambar 4.10 Analisa Bangunan Eksisting Sekitar Site ……… 52
Gambar 4.11 Analisa Bangunan Eksisting Sekitar Site ……… 52
Gambar 4.12 Analisis Sirkulasi Kendaraan ……… 53
Gambar 4.13 Potongan Jl. Perintis Kemerdekaan ………..……… 54
Gambar 4.14 Potongan Jl. Gaharu ……….….……… 54
Gambar 4.15 Potongan Jalan Timor ………….……….……….……… 54
Gambar 4.16 Analisa Sirkulasi Pejalan kaki ……….. 55
Gambar 4.17 Analisa Pencapaian Ke Site ………... 56
Gambar 4.18 Penempatan Entrance Berdasarkan Analisa Pencapaian ……….. 58
Gambar 4.19 Analisa View Ke Luar Site ………... 60
Gambar 4.20 Analisa View Ke Luar Site ………... 61
Gambar 4.21 Konsep View Vertikal ………. 61
Gambar 4.22 Analisa Matahari dan vegetasi ……… 62
Gambar 4.23 Analisa Kebisingan ………. 63
Gambar 4.24 Bagan Sistem Deteksi Kebakaran ……… 79
Gambar 4.25. Penyaluran suara secara airborne dan structureborne ……… 84
Gambar 4.26. Penyaluran suara secara airborne dan structureborne ……… 88
Gambar 4.27. Penyaluran suara secara airborne dan structureborne ……… 88
Gambar 4.28. Penyaluran suara secara airborne dan structureborne ……… 89
Gambar 5.1 Konsep Site ……… 98
Gambar 5.2 Sirkulasi Kendaraan ……….. 99
Gambar 5.3 Sirkulasi Pedestrian Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Gaharu ……… 100
12
Gambar 5.5 Konsep Melodi ……….. 101
Gambar 5.6 Konsep Harmoni …….…….……….……… 101
Gambar 5.7 Konsep Ritme ……….……….……….…… 102
Gambar 5.8 Sketsa Tampak Depan ……….…….……… 102
Gambar 5.9 Sketsa Tampak Belakang ……….….……… 103
Gambar 5.10 Sketsa Tampak Samping Kanan ……….……… 103
Gambar 5.11 Sketsa Tampak Samping Kiri ……….……… 104
Gambar 5.12 3D Kampus ………….……….… 105
Gambar 5.13 3D Concert Hall .………….……….… 105
Gambar 5.14 Zoning Vertikal Kampus ……….……… 106
Gambar 5.15 Zoning Horizontal ………..……….……… 107
13
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Saat ini musik di Indonesia sangat berkembang, dan juga sangat banyak sumber daya manusia Indonesia yang berbakat dalam musik baik itu dalam olah tarik suara, menabuh drum, atau pun memetik senar-senar gitar. Sudah banyak acara-acara di televisi yang menampilkan bakat baik dari kalangan anak-anak maupun remaja. Terkadang bakat-bakat atau kemampuan seseorang dalam bermusik sulit ditemukan pada masyarakat umum, karena tidak terdeteksi atau mereka cenderung bermain musik hanya sekedar hobi mengisi waktu luang tanpa ingin menjadi seorang musisi yang terkenal.
Seiring perkembangan zaman, musik semakin menjadi sebuah industri yang sangat menjanjikan, bisa kita perhatikan bahwa semakin banyak penyanyi ataupun band yang terbentuk dan nuansa musik yang diberikan pun semakin beragam dengan kemampuan bermusik dari individunya. Musik di Indonesia juga berkembang pesat, dari tahun ke tahun banyak penyanyi baru yang lahir dan demikian juga pada band-band baru yang semakin menggeser ketenaran band-band senior yang sudah muncul terlebih dahulu. Tapi ada yang cukup disayangkan karena beberapa band musik dalam negeri yang lahir sekarang justru memberikan nuansa musik yang tidak energik. Walaupun begitu masyarakat Indonesia masih menerima bahkan sangat menyukainya.
Industri musik di tanah air semakin menjanjikan dengan acara televisi yang mengedepankan musik seperti Indonesian Idol, Indonesia Mencari Bakat, dan sebagainya. Sumatera Utara sendiri memiliki potensi SDM yang cukup besar dibidang musik, seperti Rini Idol, Fery AFI, Joy Tobing yang mereka berasal dari salah satu acara televisi tersebut, namun masih belum mampu mengimbangi musisi-musisi papan atas yang berasal dari Pulau Jawa, seperti Bandung, Jakarta, atau yang lainnya.
Kegiatan musik dalam bentuk pendidikan atau hiburan memberikan nilai positif dalam perkembangan musik sebagai penyaluran minat dan bakat,membentuk kecerdasan emosional, serta mengembangkan kemampuan dan kreativitas bermusik. Kota Medan dalam statisktik sosial budaya dengan melihat dari golongan umur menunjukkan peningkatan minat pada seni musik.
14
Gol. Umur
Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan
Juml acara Guitar Clinic di Tiara Convention Center yang diselenggarakan oleh Ibanez yang mengundang Herman Li seorang gitaris dari band metal Dragonforce, Herman Li mengatakan bahwa belajar gitar ataupun musik tidak harus saat kita masih kecil, yang penting adalah kemauan dan sering belajar dan berlatih, dan ia menambahkan bahwa ia belajar gitar pada saat umurnya sekitar 18 tahun dan berlatih setiap hari hingga mengahbiskan waktu berjam – jam bersama gitar. Di sinilah sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan musik akan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan bakat-bakat anak-anak ataupun remaja di kota Medan. Terutama sekolah ataupun kursus musik.
Salah satu sekolah negeri yang bergerak pada seni musik di Medan adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 11 (SMKN 11) atau disebut Sekolah Menengah Musik (SMM). Program keahlian yang diselenggarakan di SMKN 11 Medan (SMM Medan) adalah Program Keahlian Seni Musik yang menggunakan dasar musik klasik sebagai metode pembelajarannya. tapi seiring berjalannya waktu metode pembelajarannya telah berubah menjadi metode pembelajaran Seni Musik Klasik dan Seni Musik Non Klasik.
15
Demonstrator, Producer , Music Educator. Dengan didirikannya Sekolah Tinggi Musik Indonesia dan dengan menyediakan fasilitas Auditorium untuk konser musik dan acara-acara lainnya. Diharapkan Sekolah Tinggi Musik Indonesia akan mampu menjadi sebuah perguruan tinggi musik terbaik di Medan, Sumatera, dan di seluruh Indonesia, serta mampu menghasilkan musisi-musisi yang berkualitas yang mampu bersaing dengan musisi-musisi dari daerah lain di dalam negeri ataupun bersaing dalam skala internasional.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan merancang Sekolah Tinggi Musik Indonesia di kota Medan ini adalah :
Menghasilkan musisi berkualitas baik dalam memainkan alat musik, kreatif dalam improvisasi kemampuan bermusik, dan kemampuan menciptakan komposisi musik, menulis lagu, serta aransemen.
Sebagai tempat pameran dan menjual berbagai jenis alat musik.
Menyediakan fasilitas berupa hall untuk konser musik, event-event organisasi, seminar, ataupun coaching clinic.
1.3 Perumusan Masalah
Bagaimana menerapkan tema dalam perencanaan dan perancangan.
Bagaimana menyediakan kondisi akustik yang baik pada ruangan sehingga tidak terjadi polusi suara keluar bangunan dan antar ruang dalam.
Bagaimana merancang lingkungan sekolah yang menarik, sehingga mahasiswa selalu bersemangat untuk belajar dan berlatih.
Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang nyaman bagi mahasiswa untuk belajar dan bersosialisasi.
16
Pendekatan yang dilakukan untuk proyek ini berupa :
Studi pustaka yang berkaitan dengan judul dan tema untuk mendapat informasi dalam mempelajari permasalahan serta pemecahannya yang mampu mendukung dalam proses perancangan yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, internet, dan sumber-sumber lain yang diangap perlu.
Survey lokasi tapak.
1.5 Lingkup dan Batasan
Lingkup perancangan yang akan di bahas dalam proyek ini adalah seluruh aspek fisik dan non-fisik perancangan yang menyangkut pemakai, pengunjung, kebutuhan ruang, struktur bangunan, landsekap, massa bangunan, sirkulasi di dalam dan luar bangunan, serta potensi-potensi yang terdapat pada lokasi tapak perancangan.
Batasan proyek ini adalah pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan sebuah bangunan yang berfokus pada bidang seni khususnya musik yang dapat mendukung dan memfasilitasi berbagai macam kegiatan yang terdapat pada sekolah musik.
1.6 Kerangka Berpikir
17 1.7 Sistematika Laporan
Adapun sistematika pembahasan pad alaporan adalah sebagai berikut: Judul
Tujuan dan Manfaat
Perumusan Masalah
Data
Perencanaan
Analisa Tapak (Analisa Fisik)
Konsep Perancangan
18
BAB 1 Pendahuluan
Pendahuluan berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah, metode pendekatan, lingkup dan batasan, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.
BAB II Deskripsi Proyek
Deskripsi proyek berisi tentang pembahsan mengenai terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.
BAB III Elaborasi Tema
Elaborasi tema menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul, dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.
BAB IV Analisa Perancangan
Analisa perancangan menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa penerapan tema, serta kesimpulan.
BAB V Konsep Perancangan
Konsep perancangan menjelaskan tentang konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.
BAB VI Hasil Perancangan
Konsep perancangan berupa gambar-gambar hasil perancangan dan maket.
BAB II
18
BAB 1 Pendahuluan
Pendahuluan berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah, metode pendekatan, lingkup dan batasan, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan.
BAB II Deskripsi Proyek
Deskripsi proyek berisi tentang pembahsan mengenai terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.
BAB III Elaborasi Tema
Elaborasi tema menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul, dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.
BAB IV Analisa Perancangan
Analisa perancangan menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa penerapan tema, serta kesimpulan.
BAB V Konsep Perancangan
Konsep perancangan menjelaskan tentang konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.
BAB VI Hasil Perancangan
Konsep perancangan berupa gambar-gambar hasil perancangan dan maket.
BAB II
19 2.1 Tinjauan Umum
2.1.1 Terminologi Judul
Adapaun pengertian dari Sekolah Tinggi Musik Indonesia adalah sebagai berikut : Sekolah Tinggi
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Musik
Musik adalah sebuah seni yang medianya adalah suara. Elemen-elemen musik yang penting yaitu melodi, harmoni, dan irama (en.wikipedia.org).
Musik adalah seni menyusun nada dan suara dalam urutan kombinasi dan hubungan temporal yang menghasilkan komposisi yang memiliki harmoni, kesatuan, dan kesinambungan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Indonesia
Sebuah negara di Asia Tenggara yang dilintasi khatulistiwa dan berada dia antara benua Asia dan Australia serta di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia (wikipedia.org).
Sekolah Tinggi Musik Indonesia adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik atau vokasi dalam disiplin ilmu kesenian, khususnya dalam seni musik berskala nasional.
2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Pemilihan Lokasi
A. Kriteria Pemilihan Lokasi
Kriteria pemilihan lokasi didasarkan pada Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Medan, lingkungan, aksesibilitas, dan bukan merupakan kawasan konservasi, melainkan kawasan pengembangan.
Rencana Umum Tata Ruang Kota
20
Lingkungan
Sekolah Tinggi Musik Indonesia bergerak di bidang pendidikan, khususnya seni musik, maka bangunan harus berada pada lingkungan yang strategis.
Aksesibilitas
Sebagai sarana pendidikan, lokasi harus mudah di akses baik kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi, yang sebaiknya berada pada jalan utama kota.
Kawasan pengembangan
Acuan yang dipakai dalam menentukan lokasi site adalah WPP yang terdapat dalam RUTRK pemerintah kota Medan. Berikut merupakan tabel Wilayah Pengembangan dan Pembangunan kota Medan.
Tabel 2.1 Wilayah Pembangunan dan Pengembangan kota Medan
WPP Cakupan
Jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan dan permukiman.
B M. Deli TJ. MULIA
Perkantoran, Perdagangan, Rekreasi Indoor, Permukiman.
Jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, sarana pendidikan.
21
M. Polonia Perkantoran,
Rekreasi Indoor, Permukiman.
Lapangan Golf, Hutan Kota.
Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan
dankesehatan.
Dengan pertimbangan segi fungsi, dimana Sekolah Tinggi Musik Indonesia merupakan sarana pendidikan dengan terdiri dari bangunan utama, maka dibutuhkan lokasi yang mampu mendukung fungsi dari bangunan sehingga mendukung kelancaran aktifitas yang berlangsung di dalamnya.
Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi
No. Kriteria Lokasi
1. Tinjauan arsitektur kota
Berada di kawasan kota yang juga merupakan daerah kawasan pendidikan. Selain itu berada dekat dengan jalan besar sebagai penghubung transportasi.
2. Area pendukung
Pemukiman dan sekolah adalah lingkungan yang saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan.
3. Ukuran lahan
Ukuran site harus mampu mencukupi kebutuhan untuk ruang-ruang secara fungsional beserta fasilitas-fasilitas yang disediakan.
4. Kontur tapak
Kontur tapak sebaiknya relatif datar sehingga memudahkan pergerakan aktivitas yang berlangsung.
5. Pencapaian
Akses pencapaian sebaiknya terdapat angkutan umum dan minim terjadinya kemacetankarena sasaran aktifitasnya adalah siswa-siswi yang kursus.
6. Entrance
Entrance tapak harus mudah dilihat / ditemukan sehingga tidak menyulitkan siswa, pengajar, ataupun pengguna auditorium.
22 berlebihan ke dalam bangunan, serta minim dalam menghasilkan getaran dan juga kebisingan pada antar ruang dan ke luar dari pada bangunan.
B. Analisa Pemilihan Lokasi
Sekolah Tinggi Musik Indonesia tentunya menginginkan sebuah lokasi yang mudah di akses, dan lebih baik berada di pusat kota ataupun di lewati kendaraan umum. Dengan adanya Sekolah Tinggi Musik Indonesia diharapkan mampu meningkatkan apresiasi terhadap musik baik dari kalangan orang tua, remaja, maupun anak-anak di Indonesia.
C. Alternatif Lokasi
Alternatif 1
Berada di persimpangan Jl.Perintis kemerdekaan dengan Jl. Gaharu
Kecamatan Medan Timur
Wilayah WPP C
Permukiman, perdagangan (showroom, Bank, Kantor Telkom ) rekreasi, pembangunan saluran air minum, septic tank, sarana pendidikan (Universitas, Sekolah )
dan kesehatan.
Alternatif 2
Gambar 2.1 Peta lokasi Jl. Perintis Kemerdekaan
23
Berada di jalan Gatot Subroto
Kecamatan Medan Sunggal
Wilayah WPP E
Kawasan permukiman, perdagangan, rekreasi, program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanent, sarana pendidikan dan kesehatan.
Alternatif 3
Berada di Jl. Putri Hijau
Kecamatan Medan Barat
Wilayah WPP C
Permukiman, perdagangan (showroom, Bank, Kantor Telkom ) rekreasi, pembangunan saluran air minum, septic tank, sarana pendidikan (Universitas, Sekolah )
dan kesehatan.
D. Penilaian Alternatif Lokasi
Dalam melakukan pemilihan tapak, dilakukan penilaian-penilaian yang dapat memberikan potensi terhadap proyek ini. Untuk itu dilakukan perbandingan terhadap lokasi-lokasi yang menjadi alternatif pemilihan tapak.
Gambar 2.2 Peta lokasi Jl. Gatot Subroto
Sumber : Google Map
Gambar 2.3 Peta lokasi Jl. Putri Hijau
24
Tabel 2.3 Penilaian Alternatif Lokasi
Parameter Kriteria
Lokasi 1 Jl. Perintis Kemerdekaan
Lokasi 2 Jl. Gatot Subroto
Lokasi 3 Jl. Putri Hijau
Struktur kota saluran air minum,
septic tank, sarana pendidikan, dan
air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanent,
air minum, septic tank, sarana pendidikan, dan
kesehatan.
3
Lokasi terhadap fungsi sekitar yang
mendukung
Berada di daerah pendidikan, perumahan, dan
perdagangan. 3
Berada di daerah perumahan, pertokoan, dan
perkantoran. 3
Berada di CBD baru dan pusat kota
3
Citra lingkungan Baik 3
dan pejalan kaki 3
Akses pejalan kaki Ada, kondisi trotoar baik
3
Ada, kondisi trotoar baik
3
Ada, kondisi trotoar kurang baik
pedestrian 2 m 3 saluran air minum,
septic tank, sarana pendidikan,
air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanent, sarana pendidikan
2
Permukiman, perdagangan,
rekreasi, pembangunan saluran
air minum, septic tank, sarana
Status kepemilikian Hak milik 3 dilihat dari penjuru
ruas jalan 4
Terdapat dipersimpangan sehingga dapat dilihat
dari penjuru ruas jalan
3
Terdapat dipersimpangan sehingga dapat dilihat
dari penjuru ruas jalan
2
Orientasi
Intensitas cahaya tidak begitu tinggi
2
Intensitas cahaya sedang
3
Intensitas cahaya tidak begitu tinggi
2
E. Deskripsi Umum
Kasus Proyek : Sekolah Tinggi Musik Indonesia Status Proyek : Fiktif
26
Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan Batas-batas site
Batas Utara : Jl. Perintis Kemerdekaan dan perkantoran Batas Timur : Jl. Timor dan kampus Nomensen
Batas Selatan : Jl. Kemuning dan perumahan penduduk Batas Barat : Jl. Gaharu
Luas Lahan :
Kontur : Relatif datar
KDB : 60%
KLB : 3-5 lantai
Eksisting : Proyek yang sedang berjalan, sehingga diasumsikan sebagai lahan kosong
Potensi Lahan :
Terletak di pusat kota
Berada pada kawasan pendidikan dan perdagangan
Transportasi lancar dan cukup baik
Luas site mendukung
Memiliki utilitas yang baik
Dilewati kendaraan umum
2.3 Tinjauan Fungsi
2.3.1 Deskripsi Rencana Pendidikan Sekolah Tinggi Musik Indonesia
Music Performance
Merupakan program kegiatan yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Musik Indonesia adalah program studi 4 tahun yang dirancang untuk membimbing, melatih, dan menyiapkan mahasiswa untuk menempuh karir di industri musik professional.
27
Materi perkuliahan tidak hanya diberikan di dalam kelas saja, mahasiswa juga akan dilatih untuk meng-aplikasikan materi yang sudah mereka dapat di kelas ke dalam dunia musik yang sebenarnya melalui berbagai mata kuliah dan kegiatan performance, mis. ensemble, junior/senior recital, STMI events, concert, recording session, dll.
Mahasiswa Music Performance Sekolah Tinggi Musik Indonesia akan dibimbing oleh musisi-musisi terbaik di bidangnya, baik soal pengetahuan bermusik, bersosialisasi dengan musisi lain, dan kemampuan lain yang akan menunjang mahasiswa untuk siap terjun di industri musik. Pada dua tahun pertama, mahasiswa music performance STMI akan mempelajari teknik, skill, dan metode yang cukup untuk dapat memainkan instrument dengan mahir/baik.
Dua tahun selanjutnya, mahasiswa music performance Sekolah Tinggi Musik Indonesia akan mempelajari teknik penciptaan lagu, komposisi, aransemen, orkestrasi, dan pengetahuan bermusik lainnya yang akan melengkapi kemampuan bermusik mereka.
Adapun kurikulum yang harus ditempuh mahasiswa untuk program music performance, adalah :
Tabel 2.4 Kurikulum Music Performance
Performance Degree
SEMESTERS Course
Number Course Title 1 2 3 4 5 6 7 8 Required
Performance Courses 62
Major 1-8 3 3 3 3 3 3 3 3
Arranging Workshop 2
Original Composition
Workshop 2
Improvisation 2
Composition & Arranging Courses 6
Arranging 1 2
Ear Training & Solfeggio
1-4 2 2 2 2
Form and Analysis 2
Music History 1-2 2 2
Minor Instrument 1-2 2 2 Expression &
Interpretation 2
Basic MIDI Programming 2
Conducting 2
Introduction To Music
Education 2
Music Industry 2
Indonesian Ethnic Music 2
Ensemble Courses 4
Instrument Ensemble 2
Band Ensemble 2
Elective Courses 10
Elective Courses (16
credits) 2 2 2 2 x x x
MKU 14
Citizenship 2
Bahasa Indonesia 2
Religious Study 2
English For Musician 1-2 2 2 Character Development
For Musician 2
Musician Leadership 2 Semester Credit Totals 1
9
TOTAL CREDITS REQUIRED 146
Selain mata kuliah wajib di Music Performance, terdapat juga kurikulum pilihan yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa sesuai departemen masing-masing di Sekolah Tinggi Musik Indonesia, yaitu :
Guitar
29
untuk menjadi seorang musisi. Di STMI mahasiswa bukan hanya belajar dari gitaris-gitaris terbaik, tetapi juga akan bersosialisasi dengan musisi lain, mencari identitas bermusik, dan dilatih untuk siap terjun ke dalam industri musik.
Selain mata kuliah wajib di Music Performance, terdapat juga kurikulum pilihan yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa gitar STMI, yaitu :
Tabel 2.5 Kurikulum Pilihan Guitar
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Performance Style for All Instruments 2
Jazz Funk Latin Rock
Blues & Early Rock
Performance Instrument Ensemble 2
Drums & Percussion Ensemble Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group Keyboard Ensemble Bass Ensemble
Performance Elective 2
Guitar Playing Technique Fingerstyle
Chord Melody 1-2
Introduction of Sound Equipment Minor Piano 3 - 5
Minor Vocal 1 - 3 Choir 1 - 2
Open Electives 2
Basic Notation Software Music Management 1 - 2 Music Education 1 - 2 Counterpoint
Improvisation 1 - 2 Music & Society Orchestration 1 - 2 Philosophy of Art
Bass
30
memadukan pengetahuan dan pengalaman bermusik untuk membantu mahasiswa menemukan style bermusiknya Didukung tim instruktur yang terdiri dari para pemain bass terbaik, mahasiswa akan mempelajari teknik dan menimba pengalaman bermusik mereka agar siap bermain dalam berbagai style. Dari Rock sampai Jazz, dari Slap sampai Tap.
Selain mata kuliah wajib di Music Performance, terdapat juga kurikulum pilihan yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa bass STMI, yaitu :
Tabel 2.6 Kurikulum Pilihan Bass
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Performance Style for All Instruments 2
Jazz Funk Latin Rock
Blues & Early Rock
Performance Instrument Ensemble 2
Drums & Percussion Ensemble Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group Keyboard Ensemble Bass Ensemble
Performance Elective 2
Bass Playing Technique
Slapping Technique Walking Bass Technique Contra Bass
Introduction of Sound Equipment Minor Piano 3 - 5
Minor Vocal 1 - 3 Choir 1 - 2
Open Electives 2
Basic Notation Software Music Management 1 - 2 Music Education 1 - 2 Counterpoint
31
Philosophy of Art
Drums
Sebuah program pendidikan yang terus berevolusi bagi para drummer. Mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tapi juga akan terlibat dan terjun langsung ke dalam dunia musik. Dimana para mahasiswa akan belajar "groove" atau "fill" baru di pagi hari dan memainkannya di panggung pada sore harinya dibawah bimbingan langsung dari drummer-drummer terbaik.
Selain mempelajari traditional drumming kit, mahasiswa drum STMI juga akan belajar electronic drumming, digital recording, loop composition, dll.
Selain mata kuliah wajib di Music Perfomance, terdapat juga kurikulum pilihan yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa drum STMI, yaitu :
Tabel 2.7 Kurikulum Pilihan Drum
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Performance Style for All Instruments 2
Jazz Funk Latin Rock
Blues & Early Rock
Performance Instrument Ensemble 2
Drums & Percussion Ensemble Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group Keyboard Ensemble Bass Ensemble
Performance Elective 2
Drums Contemporary Drumming
Double Bass Control Percussion
Drums Notation Software
Introduction of Sound Equipment Minor Piano 3 - 5
Minor Vocal 1 - 3 Choir 1 - 2
Open Electives 2
32 Music Education 1 - 2
Counterpoint Improvisation 1 - 2 Music & Society Orchestration 1 - 2 Philosophy of Art
Keyboard
Sebuah filosofi baru dalam pendidikan musik bagi para keyboardist. Mengkombinasikan teknik bermain keyboard, pengalaman bermusik dan inovasi terbaru dalam teknologi untuk mempersiapkan mahasiswa berkarir dipanggung musik maupun studio rekaman.
Pelajari bermacam style, dari Funk, Latin, Jazz, Afro-Cuban, serta teknologi keyboard dibawah pengarahan keyboardist-keyboardist terbaik yang akan membantu mewujudkan impian menjadi musisi terbaik.
Selain mata kuliah wajib di Music Performance, terdapat juga kurikulum pilihan yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa keyboard STMI, yaitu :
Tabel 2.8 Kurikulum Pilihan Keyboard
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Performance Style for All Instruments 2
Jazz Funk Latin Rock
Blues & Early Rock
Performance Instrument Ensemble 2
Drums & Percussion Ensemble Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group Keyboard Ensemble Bass Ensemble
Performance Elective 2
Keyboard Playing Technique Keyboard Synthesizer Hammond
Introduction of Sound Equipment Minor Piano 3 - 5
33
Open Electives 2
Basic Notation Software Music Management 1 - 2 Music Education 1 – 2 Counterpoint
Improvisation 1 – 2 Music & Society Orchestration 1 – 2 Philosophy of Art
Voice
Sebuah kurikulum yang dirancang lengkap untuk mengembangkan tehnik, style, juga kepercayaan diri sebagai seorang vokalis. Kombinasi tehnik dan pengembangan kreatifitas dilengkapi dengan pengalaman nyata di atas panggung. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk belajar bernyanyi dengan baik dan benar, tapi juga akan belajar berkomunikasi dengan baik di atas panggung sebagai profesional.
Tabel 2.9 Kurikulum Pilihan Vocal
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Performance Style for All Instruments 2
Jazz Funk Latin Rock
Blues & Early Rock
Performance Instrument Ensemble 2
Drums & Percussion Ensemble Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group Keyboard Ensemble Bass Ensemble
Performance Elective 2
Voice Singing Technique
Minor Piano 3 - 5 Minor Vocal 1 -
3 Choir 1 - 2
Open Electives 2
34 Music Management 1 - 2
Music Education 1 - 2 Counterpoint
Improvisation 1 - 2 Music & Society Orchestration 1 - 2 Philosophy of Art
Selain mata kuliah wajib di Music Performance, terdapat juga kurikulum pilihan yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa vocal STMI, yaitu :
Tabel 2.10 Kurikulum Pilihan
Music Degree Electives
Course Number Course Title Credits
Performance Style for All Instruments 2
Jazz Funk Latin Rock
Blues & Early Rock
Performance Instrument Ensemble 2
Drums & Percussion Ensemble Guitar Ensemble
Acapella / Vocal Group Keyboard Ensemble Bass Ensemble
Performance Elective 2
Voice Singing Technique
Minor Piano 3 - 5 Minor Vocal 1 - 3
Choir 1 - 2
Open Electives 2
Basic Notation Software Music Management 1 - 2 Music Education 1 - 2 Counterpoint
35 2.3.2 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
Pengguna Sekolah Tinggi Musik Indonesia ini adalah mahasiswa, pengajar/dosen, dan staff administrasi, serta pengunjung dan tamu pada saat diadakannya pertunjukan musik atau acara lain yang diadakan.
Mahasiswa
Mahasiswa merupakan orang yang melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi setelah menyelesaikan pendidikan SMA. Syarat orang yang dapat kuliah di Sekolah Tinggi Musik Medan ini dengan memiliki ijazah SMA, dengan ujian saringan atau memiliki latar belakang keahlian dan pengalaman musik atau memiliki surat rekomendasi dari instansi atau pihak tertentu yang dapat dipercaya.
Dosen
Dosen adalah pendidikan profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentrransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Secara garis besar, dosen yang mengajar di Sekolah Tinggi Musik Indonesia ini terbagi atas beberapa bagian pengajaran, yakni :
- Dosen Music Performance - Dosen Teori Musik
Pengunjung
36
Pengelola Gedung
Pengelola gedung di sini merupakan pihak ataupun orang-orang yang berkepentingan atas berjalannya kegiatan perkuliahan dan pembelajran di dalam Sekolah Tinggi Musik Indonesia ini. Yang termasuk di dalam kategori pengelola gedung adalah.
- Direktur Utama
Yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengepalai lembaga pendidikan ini. Kepala di dalam Sekolah Tinggi Musik Indonesia adalah seorang Direktur Utama yang mengepalai setiap direktur lainnya yang mengurusi bagian masing-masing.
- Direktur Pendidikan dan direktur auditorium
- Wakil direktur administrasi, wakil direktur akademis dan kemahasiswaan
- Pegawai-pegawai, berupa pegawai Tata Usaha/ADM, keuangan, perpustakaan, kebersihan, dan Mekanikal/Teknisi, pegawai keamanan, pegawai arsip dan logistic lainnya.
Berbagai jenis kegiatan yang merupakan kegiatan dari pemakai gedung antara lain sebagai berikut:
Kegiatan Latihan
Kegiatan latihan/belajar mengajar merupakan kegiatan penyaluran ilmu dan proses pembelajaran dari seorang mahasiswa kepada dosen. Berbagai pelajaran yang terdapat di Sekolah Tinggi Musik Indonesia ini antara lain:
- Seni Suara/Vokal.
- Teori Musik, berupa pembelajaran teori-teori musik, penulisan tangga nada major 1-8, sejarah musik, sampai tahap komposer.
- Alat Musik, yang terdiri dari berbagai jenis pembelajaran alat musik berupa gitar, drum, bass, dan keyboard.
Kegiatan Latihan Gabungan
37
Kegiatan Hiburan/Pertunjukan
Kegiatan hiburan/pertunjukan berupa pertunjukan musik yang berperan sebagai ajang pertunjukan kebolehan setiap pemusik sekaligus sebagai daya tarik bagi pengunjung luar terhadap Sekolah Tinggi Musik Indonesia ini.
Perpustakaan
Menyediakan berbagai jenis buku musik, CD/DVD coaching dan practice dari berbagai musisi di dunia, dan berbagai fasilitas audio visual yang mendukung proses pembelajaran musik serta peningkatan wawasan dan ilmu musik bagi masyarakat luas.
Pengelolaan
Berupa kegiatan mengatur segala kegiatan yang terjadi di dalam Sekolah Tinggi Musik berupa kegiatan administrasi, kegiatan pembersihan, kegiatan teknisi dan perawatan, dan perbaikan.
Tabel 2.11 Uraian Kegiatan
No Kelompok
- Pembelajaran teori musik
2. Latihan Gabungan - Latihan Ansamble (gabungan alat musik) - Latihan Paduan Suara
3. Hiburan/Pertunjukan - Pertunjukan Musik antara untuk kalangan siswa - Pertunjukan Musik untuk kalangan umum
4. Perpustakaan - Membaca Buku
- Mendengar musik (memakai handphone) - Menelusuri internet
- Menonton video coaching
38 Deskripsi Pengguna
Mahasiswa
Gambar 2.4. Skema Kegiatan Siswa
Guru/Staff Pengajar dan Pengelola Gedung
Gambar 2.5. Skema. Kegiatan Guru/Staff Pengajar
Belajar Meeting Point
(menunggu,nongkorong) Datang (mobil, motor, jalan kaki)
Pulang Perpustakaan
Kantin Auditorium
Taman
Mengajar Meeting Point
(menunggu,nongkorong) Datang (mobil, motor, jalan kaki)
Pulang
39
Pengunjung
Gambar 2.6. Skema Kegiatan Pengunjung 2.3.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang
Dalam mewadahi dan memfasilitasi kebutuhan pengguna bangunan, maka ruangan yang di yang dibutuhkan dalam Sekolah Tinggi Musik Indonesia adalah :
Ruang kelas
Merupakan fasilitas utama yang dibuat untuk mahasiswa yang belajar. Ruang kelas harus terasa nyaman dari segi thermal dan akustik sehingga siswa dan pengajar sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Ruang Latihan
Mahasiswa pasti sangat perlu tempat latihan, fasilitas ini di khususkan untuk mahasiswa yang ingin berlatih dengan privasi. Jadi, setiap mahasiswa yang ingin berlatih hanya perlu menunjukkan ID card STMI yang valid untuk dapat menggunakan ruang latihan.
Perpustakaan motor, jalan kaki)
40
Auditorium
Fasilitas ini ditujukan untuk berbagai acara seperti konser musik, event-event organisasi, seminar, dan festival pertunjukan dari siswa Sekolah Tinggi Musik Indonesia yang disaksikan orang tua siswa-siswi.
Studio rekaman
Fasilitas ini disediakan untuk mata kuliah yang membutuhkan rekaman, dan juga bisa dipergunakan untuk mahasiswa dalam memproduksi project mereka. Studio ini memiliki tracking room, control room,dan vocal booth dengan kualitas akustik yang baik.
Fasilitas pengelola
Fasilitas ini digunakan oleh pihak pengelola gedung. Fasilitas ini disediakan dengan tujuan agar semua kegiatan yang bersangkutan dengan pekerjaan ataupun administrasi dapat terlaksana dengan baik dan terkoordinasi.
Fasilitas service
Fasilitas ini hanya ditujukan kepada pihak-pihak yang bersangkutan pekerjaannya dengan maintenance, pelayanan, maupun penunjang semua kegiatan yang berlangsung.
Fasilitas perpustakaan
Untuk siswa-siswa yang senang membaca dan ingin mengetahui apapun mengenai musik, baik biografi musisi, instrument-instrument musik, perkembangan musik, dan buku-buku pelajaran lain yang berhubungan dengan musik.
Service Centre
41
Music Mart
Untuk para mahasiswa disediakan berbagai merchandise dan souvenir, seperti t-shirt, sticker, topi, dan jaket sebagainya. Disini juga disediakan keperluan khusus alat musik seperti senar, tas, case serta beberapa instrumen musik.
2.4 Studi Banding Fungsi Sejenis
Studi banding pada beberapa sekolah musik baik dalam maupun luar negeri untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan pada sekolah tinggi musik dan mengetahui fasilitas apa saja yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga dapat dijadikan acuan untuk menyusun program ruang rancangan. Studi banding ini juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana para arsiteknya melakukan pendekatan dan penyelesaian perancangan bangunan dalam kasus komplek sekolah menengah kejuruan seni musik.
2.4.1 Yong Siew Toh Conservatory of Music National University of Singapore
Yong slew Toh Conservatory of Music (YSTCM) merupakan salah satu fakultas yang ada di National University of Singapore. Tahun ini YSTCM baru saja menyelesaikan proses renovasi gedung pertunjukan dan pendidikannya sebagai peringatan 100 tahun kelahiran Yong Slew Toh.
Gedung fakultas ini dilengkapi dengan gedung pertunjukan yang letaknya bersebelahan dengan gedung sekolah dan memiliki akses jalan masuk serta lobby yang sama. Namun, tidak sembarang orang yang dapat masuk dan mengakses ruang dibagian gedung sekolah karena untuk masuk ke bagian ini harus melewati sistem keamanan yang memerlukan kode yang terdapat pada kartu identitas mahasiswa maupun pegawai.
Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Yong Slew Conservatory of Music ini antara lain Gedung pertunjukan berkapasitas sekitar 800 orang
Music library
9 ruang kelas seminar
42
29 ruang studio
Ruang teater rehearsal perkusi Laboratorium teknologi musik Studio komposisi
Studio rekaman Recital studio Conservary lounge
Gedung YSTCM memiliki ketinggian 3 lantai dan bangunannya menggunakan langgam arsitektur modern yang menggunakan baja dan kaca. Terdapat skylight pada bagian lobby yang memisahkan concert hall dengan bangunan pendidikan. Sirkulasi pada bangunan bagi mahasiswa dan dosen menggunakan lift yang bisa diakses dari lobby sedangkan tangga digunakan di bagian dalam bangunan pendidikan.
Hal yang dapat dipelajari dari preseden ini adalah pembagian zona ruangan yang sangat jelas antara privat dan publik serta pembagian yang sangat jelas antara fungsi yang memerlukan pengkondisian akustik dengan yang tidak selain itu juga terdapat alur sirkulasi yang jelas untuk setiap pengguna bangunan. Bentuk bangunan dan denah cukup unik namun tetap mewadahi fungsi yang ada di dalamnya.
43 Gambar 2.7. Gedung YSTCM
Gambar 2.8. Concert Hall YSTCM 2.4.2 AMHERTS College’s Music Building
Massa bangunan Amherst college merupakan sebuah bangunan tunggal yang terletak di lahan berkontur dan dirancang oleh arsitek Benjamin Thompson. Massa teridiri atas 3 bagian utama berdasarkan dengan massa penghubung di bagian tengah.
Fasilitas yang terdapat di bangunan ini antara lain: Recital Hall kapasitas 450 orang
44
Perpustakaan
Ruang latihan musik privat Ruang latihan musik kelompok Ruang laboratorium listening Ruang administrasi
Gudang instrument
2.4.3 Institut Musik Indonesia (IMI)
Indonesia Music Institute (IMI) bertujuan untuk menyediakan suatu sarana pendidikan formal yang menekan materi ajaran pada musik kontemporer, Indonesia Music Institute memiliki lima program instrumen yaitu : Bass, Gitar, Keyboard, Drum, Vokal dan satu program studi Recording Engineering, Indonesia Music Institute didukung oleh musisi-musisi terbaik Indonesia. Institute ini merupakan sekolah musik kontemporer pertama di Indonesia.
Program pendidikan IMI terdiri dari Profesional Program dan Extension Profesional Program. Pada Profesional Program, hanya tersedia program penuh 3 tahun (D3). Sedangkan pada Extension Profesional Program yang diselenggarakan yaitu: program extension 6 bulan, program extension 3 bulan (basic), program extension 3 bulan (lanjutan), program kelas persiapan, program satu minggu, program kelas try-out, program konseling privat, program private klinik, program special class.
Pada gedung IMI terdapat fasilitas sebagai sarana pendukung :
Ruang kelas
45 Gambar 2.9. Ruang-ruang Kelas Teori dan Praktek
Perpustakaan
Perpustakaan ini dilengkapi beragam buku, kaset, video instruksional, CD dari berbagai musisi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan music dan alat musik.
Gambar 2.10. Perpustakaan Laboratorium Sequencing
46
Laboratorium Ear Training
Di laboratorium ear training ini mahasiswa akan dibantu untuk mengasah kemampuan pendengarannya. Hal ini dapat dipelajari lewat computer.
Ruang latihan personal
Setiap mahasiswa dapat menggunakan ruangan ini untuk melatih materi yang telah dipelajari dalam kelas. Cukup tinggal memesannya di perpustakaan pada pagi hari setiap mahasiswa bisa menggunakan fasilitas ini untuk memperdalam materi yang diajarkan dalam kelas.
Gambar 2.11. Ruang Latihan Personal
Studio Rehearsal
Ini adalah fasilitas berlatih untuk mahasiswa IMI dengan format group/band, yaitu terdiri dari masing-masing fakultas. Disini seorang mahasiswa bebas memilih siapa temannya berlatih. Ini memiliki banyak keuntungan, selain mempercepat pergaulan sesama musisi, juga mereka akan bertemu dengan personil lain yang cocok dan ini bisa menjadi awal terbentuknya sebuah group yang memiliki ide dan aliran yang sama.
47
Ruang konser
IMI juga memiliki ruang konser sendiri yang cukup luas dengan kapasitas maksimal 250 orang. Disini mahasiswa akan merasakan suasana konser yang sesungguhnya, diatas panggung, dihadapan ratusan penonton dengan dukungan sound system, lighting dan kamera video. Disini juga diadakan seminar workshop dan lain-lain.
Gambar 2.13. Ruang Kontrol pada Concert Hall Music Mart
Untuk para siswa IMI menyediakan berbagai merchandise dan souvenir, seperti t-shirt, sticker, topi, dan jaket sebagainya. Disini juga disediakan keperluan khusus anda seperti senar, tas, case serta beberapa instrumen musik.
Studio recording
Studio ini dis ediakn untuk mahasiswa yang ingin mengkomposisikan lagu dengan menggunakan alat-alat komputer untuk menghasilkan lagu.
48
Kantin
Kantin terletak disebelah atas tepatnya di lantai 5 yang berada di atap. Disini para mahasiswa dapat beristirahat dengan santai di ruang terbuka, sekalian melihat-lihat pemandangan sebagian kota Jakarta Timur dari atap bangunan.
Fakusltas yang terdapat di IMI yaitu: fakultas gitar, fakultas vokal, fakultas recording & sound engineer, fakultas drum, fakultas keyboard dan fakultas bass.
Pada materi umum pengajaran, IMI menyediakan materi umum berupa: live workshop , music sequencing, basic songwriting, arranging, open counselling dan concert practice.
2.4.4 Sekolah Tinggi Musik Bandung
Sekolah Tinggi Musik Bandung berdiri dan diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2001. Pada awal berdirinya, STIMB menyewa bangunan di Jl. Tengku Angkasa dan sekarang telah pindah ke JL. Lamping, Cipaganti.
Jurusan yang ada di STIMB
S1 Seni Musik (Orchestra) – 30 orang/angkatan
D3 Musik Industri (Musik elektrik) – 30 orang/angkatan D3 Music Programmer (masih rencana)
Selain program S1 dan D3, STIMB juga memiliki program Kelas Kursus. Kelas kursus ditujukan untuk masyarakat mum yang ingin mendapatkan bimbingan bagaimana cara bermain alat musik. Selain itu Kelas Kursus juga dimaksudkan sebagai salah satu wadah kegiatan kerja praktek bagi mahsiswa STIMB sendiri.
Beberapa fasilitas yang telah ada saat ini, antara lain: Ruang administrasi
2 ruang kelas
49
Ruang latihan D3 yang berisi drum, keyboard, gitar dan bass elektrik.
Pada perencanaan massa baru, fasilitas yang akan diakomodasikan antara lain: Recital Hall kapasitas 200 orang (lantai 4)
Ruang kelas dan seminar (lantai 2 & 3)
Ruang praktek privat minimal sejumlah konsentrasi alat musik dan setiap ruangan minimal dapat menampung 4 orang
Laboratorium multimedia Perpustakaan audio visual
Toko alat musik (dibuka untuk umum) Kafe (dibuka untuk umum)
Kelas Kursus (dibuka untuk umum)
Plaza, sebagai tempat pertunjukan musik terutama di malam minggu.
Pada bangunan STIMB, pembagian zona ruangan didasarkan pada jenis fungsi ruangan dan perletakannya bedasarkan letak lantai Kemudian, fasilitas pertunjukan yang ada tidak hanya berupa indoor namun juga terdapat fasilitas pertunjukan outdoor untuk publik yang dikombinasikan dengan fungsi komersial.
2.4.5 Departemen Musik Universitas Pelita Harapan, Tangerang
Departemen Musik Universitas Pelita Harapan memiliki tiga bidang keahlian S1, yaitu : Komposisi Musik
Musik Pertunjukan dan, Musik Pendidikan
Jumlah mahasiswa berkisar antara 160 orang dengan jumlah dosen tetap 11 orang, petugas administrasi dan office boy 5 orang. Para mahasiswa wajib membawa alat musik pribadi, kecuali untuk alat musik berat seperti piano.
50
Fasilitas yang tersedia :
6 ruang kelas teori, tediri dari 5 kelas kecil dan 1 kelas besar 21 ruang praktek privat, terdiri dari berbagai peruntukan alat musik
1 ruang chamber, terdiri dari ruang kelas dari berbagai peruntukan alat musik 1 ruang chamber, terdiri dari ruang kelas dan ruang praktek
1 ruang orchestra, terdiri dari ruang kelas dan grand piano 1 lab MIDI, terdiri dari ruang kelas dan praktek musik elektroni 1 lab listening, terdiri dari ruang kelas kecil dan alat audio 1 studio rekaman
Fasilitas penunjang seperti lobby, perpustakaan, kantin, dan musholla terdapat di luar area departemen musik untuk pemakaian umum.
Pada setiap ruang kelas teori terdapat sebuah piano, namun tidak dilakukan pengkondisian akustik karena dianggap tidak terlalu mengganggu. Sementara pada ruang praktek privat, chamber, dan orchestra akustik sangat baik dan diperhatikan, terutama pemakaian material kayu alat sebagai penyelesaian pada dinding, dan karpet pada lantai, serta perletakan bukan yang minim. Pada ruang chamber dan orchestra, digunakan pintu ganda untuk mengunci suara. Untuk sirkulasi bangunan, digunakan tangga, lift dan ramp selebar 4 meter sehingga dapat memudahkan sirkulasi alat-alat musik berat.
2.4.6 Jurusan Musik Institut Kesenian Jakarta, Jakarta
Program Studi yang terdapat di Jurusan Musik Institut Kesenian Jakarta adalah: Program studi S1 Seni Musik
Program studi D3 Seni Musik
Untuk setiap program studi mahasiswa dapat memilih konsentrasi alat musik antara lain: piano, gitar, bass, saxophone, trombon, flute, biola, contra, bass, perkusi.
51
Bangunan merupakan sebuah bangunan pendidikan lantai dengan double-loaded coridor. Gedung pendidikan terkesan dibangun tanpa memperhitungkan teknis akustik, sehingga banyak terjadi kebocoran suara yang cukup mengganggu.
Fasilitas yang terdapat di gedung Jurusan Musik IKJ, antara lain: 5 kelas teori yang masing-masing dilengkapi dengan piano 8 ruang kelas mayor
1 ruang kelas vocal 1 ruang latihan perkusi Ruang administrasi Perpustakaan
Ruang himpunan mahasiswa
52
BAB III TEMA 3.1 Elaborasi Tema
Ekspresionis merupakan lukisan ungkapan perasaan paling dalam, emosi, sedih, marah, gembira, dan sebagainya. Ekspresionisme memandang sesuatu kepada dunia yang mengungkapkan emosi dan pertanyaan-pertanyaan secara psikologis daripada memandang dunia sebagai refleksi dari warna.
Jika melihat ke subuah bangunan yang terlihat adalah bentuknya dan fasadnya dari luar. Hal ini penting karena bangunan pendidikan juga harus memiliki bentuk dan estetika bangunan dalam memberikan kesan serta daya tarik, dengan tetap mempertimbangkan fungsi ruang didalamnya dan sistem struktur yang digunakan pada bangunan. Jadi, tema yang digunakan adalah ekspresionisme.
Pengambilan tema ekspresionisme pada Sekolah Tinggi Musik Indonesia ini adalah untuk menampilkan bentuk bangunan yang mengkomunikasikan perasaan dan emosi yang tercipta pada fungsi tersebut sehingga bentukan bangunan dapat lebih bervariasi dan memiliki daya tarik yang kuat.
3.2 Tinjauan Umum
3.2.1 Pengertian Ekspresionisme
Ekspresionisme berasal dari kata ekspresi. Beberapa pengertian ekspresi :
Pernyataan atau pengungkapan perasaan (Kamus Umum Bahasa Indonesia, Badudu-Zain).
Reaksi terhadap interpretasi terhadap suatu objek (Ekspresionisme, Tonggak Seni Lukis Modern, Amran Ekoprawo).
Beberapa pengertian ekspresionisme :
Melukiskan dasar-dasar emosi paling dalam dari diri seorang seniman baik itu sedih, marah, takut, dsb.
53
Aliran dalam seni pada awal abad 20 yang menekankan pada ekspresi subjektif dari pembuatnya (American Heritage, Dictionary of English Language).
Ekspresionisme dalam desain arsitektur adalah :
Aliran yang menekankan sisi spiritual dan emosi daripada aspek fungsional bangunan. Bangunan dipandang sebagai wadah pengungkapan pikiran arsitek. Menempatkan emosi sebagai pertimbangan yang dominan dalam merancang
suatu arsitektur.
Ciri-ciri ekspresionisme berdasarkan buku “Ruang dalam Arsitektur” oleh Cornelius van De yen adalah sebagai berikut :
Irasional, merupakan pembelokan dari filsafat objektif dan konsep-konsep statis mengenai ruangan yang lebih mengarah ke subjektif.
Emosional, dimana emosi lebih diutamakan daripada nalar.
Antropometrik, merupakan proyeksi simbol-simbol organisme ke dalam masa arsitektural. Bangunan dianggap sebagai makhluk yang hidup yang menghasilkan bentuk-bentuk organik dengan garis melengkung dan kurva-kurva.
Kristalin, merupakan perwujudan artistik kristal yang angular. Wujud-wujud angular tersebut merupakan pembagian secara sadar atas geometri sederhana dari kubus, kerucut, piramida, dan sebagainya.
Utopian, diakibatkan oleh tendensi yang pada saat itu merupakan keputus asaan akibat perang. Banyak bangunan yang tidak dapat diwujudkan sehingga para arsitek membangun dalam alam khayalnya.
54 3.3 Interpretasi Tema
Konsep dasar yang ingin diterapkan pada perancangan Sekolah Tinggi Musik Indonesia ini adalah bagaimana menerapkan ekspresi musik yang dinamis, ber warna, dan penuh semangat yang terkandung di dalam elemen-elemen musik kemudian
mentransformasikannya kedalam bentuk dan karakter bangunan yang dirancang.
Sehingga bentuk yang tercipta memiliki karakter musik yang dinamis dan penuh semangat, sehingga diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat kota Medan terhadap pendidikan musik.
3.4 Studi Banding Tema Sejenis
3.4.1 Einstein Tower
Bangunan ini dirancang oleh Eric Mendelsohn yang mengekspresikan bangunan rancangannya dari raut wajah manusia yang atap kubah pada puncaknya danggap sebagai kepala dan jendelanya dianggap sebagai mata.
55 3.4.2 TWA Building
Gedung Trans World Airlines (TWA) dirancang oleh Eero Saarinen. Sang arsitek mengekspresikan bangunan ini sebagai burung yang siap terbang..
56
BAB IV ANALISA 4.1. Analisa Eksisting
4.1.1. Analisa Lokasi
Gambar 4.1 Analisa Lokasi Site
Lokasi proyek yang sebagai Sekolah Tinggi Musik Indonesia, terletak di Kota Medan yang merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara daerah pusat WPP I Sumatera. Berada pada daerah pengembangan pusat kota yang terletak di Kecamatan Medan Timur dengan pusat pengembangannya daerah Aksara Medan. Letak geografis kota Medan berada pada 2o27’-2o47’ lintang utara dan 98o35’-98o44’ bujur timur. Berada 2.5-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar (tidak berkontur), iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3oC-24.4oC dan suhu maksimum antara 30.7oC-33.2oC.
Peta Sumatera Peta Kota Medan
57 4.1.2. Kondisi Eksisting Lahan
Lokasi Tapak: Jln. Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Kotamadya Medan, Sumatera Utara , Indonesia.
Luas Lahan : + 1,7 Ha (+ 17.000 m2)
Kontur : Datar
KDB : 60 %
KLB : 3-5 lantai
GSB:
o Jln. Perintis Kemerdekaan : 10 meter o Jln. Gaharu : 10 meter o Jln. Kemuning : 4 meter
o Jln. Timor : 5 meter
Gambar 4.2 Analisa Kondisi Sekitar Site
A. Niaga dan
Perkantoran B.Universitas C.Rumah Penduduk D. Perkantoran
Gambar 4.3 Kondisi Eksisting Sekitar Site
A
C
D
58 4.1.3. Tata Guna Lahan
Peruntukan lahan.
Di dalam RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kotamadya Medan), lokasi yang berada di daerah persimpangan Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Gaharu, Kecamatan Medan Timur, masuk kedalam WPP C (Wilayah Pengembangan Pembangunan C) dengan Aksara sebagai pusat pemukiman, perdagangan, dan rekreasi, pembangunan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan. Sebagai kawasan kesehatan, lokasi ini sangat potensial untuk dibangunnya fasilitas kesehatan mata dalam misi menuju Vision 2020-The Right to Sight yang dicanangkan WHO.
Peta tata Guna Lahan dalam radius 500 meter :
Gambar 4.4 Peta Tata Guna Lahan
Permukiman tidak padat
Komersial (Ruko dan Rukan, toko)
Fasilitas Pendidikan Hotel
Perkantoran
Fasilitas Kesehatan Fasilitas Umum dan peribadatan Permukiman
59
Empat unsur potensial dari lokasi ini, yaitu: Terletak di pusat kota
Berada pada kawasan pusat pendidikan, dan pemukiman Transportasi lancar dan baik
Luas site mendukung, yaitu sebesar 1.7 Ha
Gambar 4.5 Massa Bangunan Potensial Sekitar Site
Melihat dari lokasi site yang berada pada jalan Perintis Kemerdekaan , terdapat beberapa bangunan yang dapat menjadi pendukung bagi perletakan Sekolah Tinggi Musik Indonesia ini sebagai fasilitas pendidikan , diantaranya:
SMK N 11 Medan SLTP N 37 Medan SMK N 5 Medan Budi Murni IT & B IAIN
Yayasan Medan Putri
60 Bulk (Ketebalan Bangunan)
Gambar 4.6 Ketebalan Bangunan
Bangunan di sekitar site memiliki KDB 60 %, dengan ketebalan bangunan yang relatif tipis. Terdapat jarak antara bangunan dengan badan jalan yang cukup mematuhi GSB. Oleh karena itu ketebalan massa bangunan sekitar site cenderung tidak terlalu tebal namun cukup padat. Hal ini dapat ,membantu dalam memberikan kenyamanan jarak pandang bagi pengguna jalan.
Tanggapan:
Desain massa bangunan diharapkan dapat memberikan kelegaan bagi pengguna dengan massa yang tidak terlalu padat.
61 4.1.4. Batas Site
Gambar 4.7 Analisa Batas Site Sebelah Barat berbatasan
dengan Jalan Gaharu yang merupakan kawasan pemukiman dan
perbengkelan
Utara berbatasan dengan Jalan Printis Kemerdekaan yang merupakan kawasan perkantoran, pemukiman, dan komersil, terdapat Bank Ekonomi, Showroom, dan
pemukiman penduduk
Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Sena yang bersebrangan dengan Gedung Telkom.
62 4.1.5. Prasarana dan Sarana
Prasarana yang mendukung pada site diantaranya:
Jalan yang cukup lebar pada jalan Perinis Kemerdekaan dan Jalan Gaharu memunginkan sirkulasi kendaraan yang cukup lancar.
Fasilitas air bersih. Drainase kota Listrik
Pedestrian Telepon
Sarana yang mendukung pada site meliputi bidang ekonomi, budaya, dan sosial, diantaranya:
63 4.1.6. Skyline
Gambar 4.8 Potongan
Gambar 4.9 Skyline
Pada Skyline , terlihat bangunan di sekitar site memiliki ketinggian antara 2-4 lantai. Oleh karena itu diharapkan ketinggian bangunan tidak terlalu menonjol dengan lingkungan sekitar.
SITE
A
B
A
64 4.1.7. Eksisting Bangunan Sekitar Site
Gambar 4.10 Analisa Bangunan Eksisting Sekitar Site
Taman Budaya SMK N 11 Kejuruan Musik Universitas HKBP Nomensen
SMU Budi Murni Hotel Grand Angkasa Hotel J.W. Marriot Medan
Gambar 4.11 Analisa Bangunan Eksisting Sekitar Site
65 4.2. Analisa Potensi dan Kondisi Site
4.2.1. Analisa Sirkulasi
a. Sirkulasi Kendaraan
66
Masalah:
Jalan Perintis Kemerdekaan merupakan jalur arteri primer yang padat.
Jalan Gaharu memiliki jarak yang terlalu dekat dengan persimpangan lampu merah, sehingga tidak berpotensi sebagai entrance maupun out karena dapat menyebabkan kemacetan.
Potensi :
Jalan Perintis Kemerdekaan dengan lebar 13 meter, memiliki potensi menjadi entrance menuju site pada jarak terjauhnya dari persimpangan jalan lampu merah.
Gambar 4.13 Potongan Jalan Perintis Kemerdekaan
Gambar 4.14 Potongan Jalan Gaharu