• Tidak ada hasil yang ditemukan

POSISI BAHASA ARAB DI DUNIA ISLAM (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POSISI BAHASA ARAB DI DUNIA ISLAM (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

POSISI BAHASA ARAB DI DUNIA ISLAM Assayyid Kariim Amrulloh

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, Papua Barat, Indonesia Email : ariassayyid99@gmail.com

ABSTRACT

Bahasa arab adalah bahasa agama, dan merupakan bahasa pribadatan dalam agama islam karena merupakan bahasa yang di pakai Al – Qur’an. Bahasa arab juga sebagai bahasa komunikasi bahasa internasional. Dalam urutan rangking bahasa resmi yang di pakai dalam hubungan internasional versi PBB bahasa arab menempati urutan ke lima setelah bahasa inggris, francis, jerman, dan cina. Dan digunakan sehari – hari oleh 450 juta muslim di dunia yang tersebar dibenua afrika dan semenjung arab.

PENDAHULUAN

Berbicara tentang ilmu Islam akan erat kaitannya dengan Bahasa Arab. Islam pertama muncul di Arab, oleh sebab itu kitab-kitab Islam menggunakan Bahasa Arab. Jika Islam menyampai kejayaan sampai saat ini, ada kemungkinan Bahasa Arab menjadi bahasa internasional saat ini. Akan tetapi beda ceritanya, karena Islam sudah melewati masa keemasan, bahasa kebanggannya juga ikut tersisih. Sekarang yang tahu banyak tentang Bahasa Arab hanya golongan religious-religius tertentu.

Melihat kenyataan seperti itu, seyogyanya sebagai umat islam mempelajarinya, untuk meneruskan perjuangan umat-umat

terdahulu. Juga ada sebuah hadits yang artinya “Belajarlah bahasa arab, karena ia adalah merupakan bagian dari agamamu”. Dan hal itu

mendorong Bahasa Arab menjadi suatu disiplin ilmu untuk keperluan memahami teks-teks arab. .

BAHASA ARAB SEBAGAI PENDIDIKAN

Pendidikan memiliki peranan sangat penting bagi warga Negara.pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan,kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.oleh karena itu setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan.seperti tercantum di dalam UUD ’45 pasal 31 ayat 1 dan UU no 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional bab lll ayat 5 dinyatakan bahwa setiap warga Negara mempunyai kesempatan yang sama memperoleh pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa anak berkelaian berhak pula memperoleh kesempatan yang sama dengan anak lainnya dalam pendidikan.

(2)

islam. Bahasa arab diajarkan dan di praktikkan sebagai media komunikasi religius maupun pendidikan. Lambat laun banyak peserta didik yang mampu berbahasa arab.

Pelajaran bahasa arab tidak saja mengajarkan sebuah disiplin ilmu bahasa yang penguasaan tertingginya untuk peserta didik mampu menguasai istima’(listening),qiro’ah(reading),kitabah, dan kalam. Namun bahasa arab juga sebagai media pembangunan

karakter. Dengan mampu menguasai bahasa arab seseorang bisa memahami al qur’an. Sementara Nabi Muhammad yang di akui sebagai manusia yang paling sempurna karakter/akhlaknya diperoleh dari al qur’an.

Dapat dipahami bahwa secara formal bahasa Arab merupakan bahasa asing. Karena sebagai bahasa asing, sistem pembelajarannya adalah pembelajaran bahasa asing, mulai dari tujuan, materi, sampai kepada metode. Dengan demikian jika ada kalangan tertentu Indonesia yang menganggap bahasa Arab bukan bahasa asing, maka itu tidak resmi karena di luar patokan yan g ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

Pendidikan bahasa Arab sangat dibutuhkan dewasa ini di Indonesia, mengingat sedikitnya lembaga pendidikan yang mengajarkan bahasa Arab dibandingkan dengan bahasa asing lainnya di negeri yang mayoritas penduduknya muslim dan populasi muslim terbesar di dunia ini.

Tidak perlu diragukan lagi, memang sepantasnya seorang muslim mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya karena Islam adalah agama wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW dengan peranta raan Malaikat Jibril. Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir, dihimpun menjadi kitab suci Al-Qur’an yang berbahasa Arab. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada, sebagaimana firman Allah نولقعت كمالعل ايبرع نّ أرق هانلزن أ انّ إ yang artinya “ Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”.

Orang yang menguasai bahasa Arab sangat mudah untuk mengajar semua cabang ilmu agama. Sebaliknya, alumni perguruan tinggi agama yang bahasa Arabnya sangat minim, akan tidak efektif dalam pelaksanaan tugasnya sebagai guru agama, sebab لا يئ شلإ دقاف ىطعي “those who have nothing can give nothing”. Mereka yang tidak punya apa-apa tidak bisa memberi apa-apa.

Karena bahasa Arab memiliki keistimewaan dibanding dengan bahasa-bahasa dunia lainnya yaitu adanya ikatan kuat dengan kehidupan, akhlaq, dan agama karena kitab suci agama Islam diturunkan dengan bahasa Arab. Orang yang pandai bahasa Arab cenderung senang membaca kitab-kitab para ulama’ yang berbahasa Arab dan tentu senang juga membaca dan menghafal Al-Qur’an serta hadis-hadis Rosulullah sehingga hal ini bisa memperbagus akhlaq dan agamanya.

(3)

1) Orientasi religius, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan ajaran Islam (fahm al -maqru’). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan pasif (mendengar dan membaca), dan dapat pula mempelajari keterampilan aktif (berbicara dan menulis).

2) Orientasi akademis, yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa Arab (istima’, kalam,

qira’ah, dan kitabah). Orientasi ini biasanya identik dengan studi bahasa Arab di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Bahasa dan Sastra

Arab, atau pada program Pascasarjana dan lembaga ilmiah lainnya.

3) Orientasi profesional/praktis dan pragmatis, yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis atau pragmatis, seperti mampu berkomunikasi lisan (muhadatsah) dalam bahasa Arab untuk bisa menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di salah satu Negara Timur Tengah, dan sebagainya.

4) Orientasi ideologis dan ekonomis, yaitu belajar bahasa Arab untuk memahami dan menggunakan bahasa Arab sebagai media bagi kepentingan orientalisme, kapitalisme, imperialisme, dan sebagainya. Orientasi ini antara lain, terlihat dari dibukanya beberapa lembaga kursus bahasa Arab di negara-negara Barat.

BAHASA ARAB DI DUNIA

Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling banyak menyandang atribut. Selain merupakan bahasa kitab suci al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad Saw., bahasa Arab adalah bahasa agama dan umat Islam, bahasa resmi Perserikatan Bangsa -Bangsa (PBB), bahasa nasional lebih dari 22 negara di kawasan Timur Tengah, lughat al-dhat, dan bahasa warisan sosial budaya (lughat at-turats). Jâbir

Qumaihah, misalanya menegaskan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang mendapat garansi dan “proteksi Ilahi”(alhimâyah al

-Ilahiyyah), seiring dengan digunakannya bahasa Arab sebagai “wadah ekspresi” al-Qur’an (wi’â’ al-Qur’an).

(4)

malaikat (Muhbib, 2002:99). Sebagai produk dan subsistem budaya, bahasa Arab mempunyai dimensi linguistik, humanistik, sosio-kultural, dan pragmatic.

POSISI BAHASA ARAB DI INDONESIA TERUTAMA DI PESANTREN

Bahasa Arab merupakan bahasa yang penting bagi masyarakat Islam manapun, kerana ia merupakan bahasa peribadatan, bahasa yang banyak digunakan oleh masyarakat Islam dan diyakini oleh khalayak ramai bahawa ia merupakan bahasa pilihan Allah (Federspiel 1996). Ini dapat diperhatikan dengan penggunaan bahasa Arab pada ritual peribadatan dalam Islam. Di mana solat, haji dan pelbagai aktiviti ibadah umat Islam mesti menggunakan bahasa Arab. Hal itu dimungkinkan kerana adanya pengaruh Al-Qur‘an. Pengaruh ini diakibatkan antara lain kerana secara teleogis bahasa Arab adalah bahasa pilihan wahyu. Terdapat pernyataan sebanyak lebih kurang sepuluh ayat dalam Al-Qur‘an yang menyatakan kepentingan Al-Qur‘an yang diturunkan dengan berbahasa Arab (Q. S. 12:2, 13:37, 20:113, 39:28, 41:3, 42:7, 43:3, 46:12, 26:195, 16:103). Dengan adanya ayat-ayat ini menjadi landasan yang kuat untuk sentiasa memakai bahasa Arab dalam kehidupan seharian umat Islam. Dalam literatur sejarah tamadun Islam dapat ditemukan keterangan akan pertimbangan bahasa Arab yang berjalan seiring dengan imperium atau pengembangan tamadun (Lapidus 1999).

Di mana Islam sama sekali tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan literatur dan budaya Arab. Ini mencakupi bidang linguistik, syair dan bidang sejarah. Pada tahap awal perhatian terhadap bahasa Arab oleh masyarakat bandar di negara Arab antaranya dilatarbelakangi oleh keinginan mempelajari kajian Al- Qur‘an sebagai syarat mutlak. Pemahaman Al-Qur‘an bergantung kepada kemahiran dalam memahami bahasa Arab sebagai bahagian budaya yang berkaitan dengan bahasa Arab. Sebaliknya, kepustakaan bangsa Arab dikemaskini agar mencerminkan, menjelaskan serta selari dengan Al-Qur‘an.

Bahasa oleh para pakar filologi disebut sebagai salah satu unsur tamadun yang penting. Dengan memberi batasan bahawa peradaban adalah sebuah bahasa tunggal, atau dari kumpulan tunggal dari bahasa- bahasa yang berhubungan secara pembudayaan. Pengertian ini telah dikemukakan oleh Becker, Grunebaun dan Kraemer (Hodgson 1999). Secara khas, bahasa Arab yang tersebar di Indonesia ialah melalui pembelajaran di pesantren-pesantren.

(5)

KESIMPULAN

1. Pendidikan memiliki peranan sangat penting bagi warga Negara.pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan,kesehatan jasmani dan rohani,kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.oleh karena itu setiap warga Negara berhak untuk mendapatkan pendidikan.seperti

tercantum di dalam UUD ’45 pasal 31 ayat 1 dan UU no 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional bab lll ayat 5 dinyatakan

bahwa setiap warga Negara mempunyai kesempatan yang sama memperoleh pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa anak berkelaian berhak pula memperoleh kesempatan yang sama dengan anak lainnya dalam pendidikan.

2. Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling banyak menyandang atribut. Selain merupakan bahasa kitab suci al -Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad Saw., bahasa Arab adalah bahasa agama dan umat Islam, bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bahasa nasional lebih dari 22 negara di kawasan Timur Tengah, lughat al-dhat, dan bahasa warisan sosial budaya (lughat at-turats)

3. pesantren merupakan lembaga khas yang mematlamatkan lembaga dalam pengukuhan pemahaman agama Islam dari pelbagai aspek termasuk memahami secara mendalam bahasa Arab sebagai salah satu alat untuk berhubungkait dengan pendidikan. Sebagai salah satu unsur utama dalam proses pendidikan, pesantren akan bermakna sebagai motivator dan inspirator.

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Made Pidarta,(2007) Landasan Kependidikan; Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia, Malang: PT Rineka Cipta. Arif Rohman,(2011). Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta; CV. Aswaja Pressindo.

Hamid, abdul, dkk. (2008). Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan, Metode, Strategi, Materi, dan Media. Malang : UIN-MALANG Arsyad, Azhar. (2003). Bahasa Arab dan Metode Pembelajaran nya. Yogyakata : Pustaka Belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan surat berharga dimana pemegangnya memiliki hak mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), serta

[r]

Rangkaian sensor arus seperti yang terlihat pada Gambar 4 terdiri dari toroida, rangkaian dioda penyearah tegangan, op-amp sebagai buffer,.. amp sebagai pengubah arus ke

Pola koefisien variasi curah hujan musiman di wilayah bandung dapa dilihat pada Gambar 5 menunjukan bahwa terdapat pola yang sama yaitu masing - masing stasiun

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis kuantitatif untuk mengolah data primer yang diperoleh dari sampel data lapangan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsep konservasi struktur dan konstruksi bangunan dan kawasan rumah vernakular Kutai yang berada di dalam lingkungan yang

Dari setiap “ cultural encounter ” atau pertemuan dengan budaya lain yang dialaminya, individu menggali motivasi komunikasinya, menambah dan

Sistem pengelolaan air limbah domestic di Kabupaten Pulau Morotai belum tertata / dikelolah dengan benar, pengelolaan limbah rumah tangga black water masih dilakukan