• Tidak ada hasil yang ditemukan

POSISI BAHASA ARAB DI DUNIA ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POSISI BAHASA ARAB DI DUNIA ISLAM"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Latihan 1

Nama : Yuliana Rahmat STAIN Sorong yulianarahmatt@gmail.com

Abstrak

Bahasa Arab adalah bahasa Islam dan kaum Muslimin. Hal ini dimulai sejak terbitnya Islam di lembah Mekah pada 15 abad yang lalu. Dengan bahasa ini, Al-Qur’an diturunkan untuk mengatur kehidupan manusia. Dengan bahasa ini pula, penutup para nabi dan rasul, Muhammad Saw berbicara dan menyampaikan risalah-Nya.

Pendahuluan

(2)

Latihan 1 A. Kedudukan Bahasa Arab dalam Dunia Islam

Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuno yang saat ini masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab pra-Islam yang berasal dari abad ke-4.[4] Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.

Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.

Bahasa Arab adalah bahasa terbaik di dunia, karena Allah memilihnya menjadi bahasa yang digunakan di dalam kitab-Nya yang mulia. Selain itu, bahasa Arab memang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pendidikan. Terutama dalam memahami Islam dengan baik dan benar. Bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam dan bahasa Al-Qur’an, seseorang tidak akan dapat memahami kitab dan sunnah dengan pemahaman yang benar dan selamat (dari penyelewengan) kecuali dengan bahasa Arab. Dengan memahami bahasa Arab, penguasaan dan pemahaman terhadap Al-Qur’an dan As-Sunnah menjadi lebih mudah dan akan mengantarkan orang untuk dapat menghayati nilai-nilainya dan mengamalkannya dalam kehidupan.

Al-Quran secara jelas meletakkan keutamaan terhadap bahasa Arab melalui firman Allah dalam surat Yusuf ayat 2:

َن ْوُلِقْعَت ْمُكّلَعّل اًّيِبَرَع اًنأأْرُق ُهأنْلَزْنَأ آّنإ

Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti.” (Yusuf [12]: 2)

(3)

bulan yang paling mulia (yaitu Romadhan), sehingga Al-Qur an menjadi sempurna dari segala sisi. (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf)

B. Urgensi Mempelajari Bahasa Arab

Ada tiga alasan kenapa kita harus mempelajari Bahasa Arab. Pertama, lughatul Islam (bahasa Islam). Setiap muslim tentu mengharapkan ridha Allah Swt. Hal ini didasari oleh pemahamannya yang benar terhadap Islam. Sehingga ibadah dan amalan-amalan lainnya kepada Allah akan benar dan bermanfaat bagi peradaban dan kehidupan umat manusia.

Kedua, lughatul muslimin (bahasa kaum muslimin). Sudah menjadi ketentuan Allah bahwa nabi Muhammad SAW. adalah rasul terakhir yang diutus kepada seluruh umat manusia, dan menjadi rahmat seluruh alam semesta. Islam, risalah yang dibawanya tidak melebihkan Bangsa Arab atas bangsa lain, tidak pula melebihkan derajat kulit putih atas kulit berwarna. Islam membawa misi peradaban dan menjadi guru bagi kemanusiaan. Oleh karena itu Islam memerlukan bahasa pemersatu bagi umatnya. Tidak ada pilihan lain untuk melakukan peran itu, kecuali dengan berbahasa Arab.

Ketiga, lughatul ilmiyyah (bahasa ilmu pengetahuan). Apakah bahasa Arab memiliki peran dalam hal ini? Jawabannya adalah ya. Pertama, karena sumber ilmu pengetahuan, yaitu al-Qur’an dan hadits menggunakan bahasa Arab. Kedua, karena bahasa Arab adalah bahasa pemersatu umat Islam. Ketiga, karena bahasa Arab bahasa terkaya dari semua bahasa yang ada di bumi. Keempat, karena Bahasa Arab adalah bahasa yang paling banyak digunakan oleh penduduk bumi seiring dengan bertambahnya populasi umat Islam.

Sebagaimana bahasa-bahasa lain pada umumnya, bahasa Arab juga memiliki karakteristik. Karakteristik inilah yang membedakan dan membuat bahasa ini begitu istimewa. Karakteristik-karakteristik itu di antaranya suhulah (mudah), syaamil (komprehensif), jamilah (indah), mujizah (menarik), fathonah (cerdas), dan wadhihah (jelas).

(4)

pokok-pokoknya adalah semata untuk mengetahui maksud dari Kalamullah Subhanahu wa Ta’ala dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Abdul Hamid bin Yahya dalam al-Hâsyimiy (1354 H: 4) berkata: Aku mendengar Syu’bah berkata:

لقعلا يف ديزت اهنإف ةيبرعلا اوملعت

“Pelajarilah bahasa Arab karena bahasa Arab itu akan menambah (ketajaman) daya nalar.” Selanjutnya Akkawi (1987: 2) menulis bahwa Amir al-Mu’minin Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhu berkata:

مكنيد نم ءزج اهّنإف ةيبرعلا ملعت يلع اوصرحأ

“Hendaklah kamu sekalian tamak (keranjingan) mempelajari bahasa Arab karena bahasa Arab itu merupakan bagian dari agamamu.”

Asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Setiap muslim berkewajiban mempelajari bahasa Arab semampunya hingga dia bersaksi tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah dan membaca al-Qur’an dengannya. Setiap kali pengetahuannya tentang bahasa yang Allah jadikan sebagai bahasa sang Nabi yang dengannya Dia menutup kenabian serta dengannya Dia menurunkan kitab-Nya yang terakhir, maka (setiap kali itu pula) ia menjadi kebaikan baginya” (Ar-Risalah, hlm. 49).

C. Peranan Bahasa Arab dalam Penentuan Hukum Islam

Bahasa Arab resmi menjadi bahasa wahyu, sejak ayat pertama sampai kelima surat ‘Alaq diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, dan berlanjut secara berkala wahyu itu turun selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. menurut Azhar Arsyad sejak pengamat baik Barat maupun orang muslim Arab menganggapnya sebagai bahasa yang memiliki standar tinggi dan keelokan linguistik yang tertinggi, yang tiada taranya. Hal itu tentu saja, berdampak pada munculnya superioritas sastra dan filsafat bahkan pada saint seperti ilmu matematika, kedokteran, ilmu bumi dan tata bahasa Arab sendiri pada masa kejayaan Islam setelahnya.

(5)

mendalam dalam bahasa Arab merupakan syarat utama bagi para mujtahid untuk mengurai dan menafsiri suatu masalah yang berkaitan dengan hukum.

Antara contoh yang jelas dapat diperhatikan ialah penggunaan kata kerja imperative (amr) yang menunjukkan kepada hukum wajib. Allah Swt. berfirman dalam al-Quran:

ةاكزلا اوتأو ةةللا اوميقأو

Artinya : “… Dan dirikanlah sembahyang serta berikanlah zakat.…”

Ayat ini menunjukkan kepada perintah mengerjakan solat dan mengeluarkan zakat.Begitu juga dengan penggunaan kata kerja larangan (nahi) yang menunjukkankepadahukum larangan atau haram. Allah Swt. berfirman dalam surat lain:

انزلا اوبرقتتو

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina …”

Ayat ini menunjukkan larangan yang membawa kepada hukum haram perbuatan zina dan juga melakukan perkara-perkara yang bisa membawa kepada perbuatan zina.Kajian dalam bahasa adalah unsur penting dalam menghasilkan pemahaman yang jelas dan tepat mengenai suatu hukum. Dengan itu, asas-asas kajian bahasa seperti musyarik (sinonim), mutadha’ (akronim), makna-makna kata huruf dan nama-nama syar’iyyah merupakan “alat” utama yang digunakan oleh para ulama mujtahid dalam penentuan sesuatu hukum.

Begitu juga dengan fungsi dan penguraian makna yang tepat bagi tiap huruf seperti pemahaman ayat wudlu dalam firman Allah:

مكسوؤرب اوحسماو

Artinya : dan usaplah kepalamu....”

Syafi’i berpendapat maksud huruf (jarr) ba’ dalam ayat adalah untuk menerangkan tentang keadaan tab’idh (separuh) yang berarti “sebagian”. Dengan kata lain, usap yang dikehendaki dalam ayat ini hanya sebagian kepala. Mengikuti penafsiran makna ini, mazhab Syafi’i hanya menentukan usap sedikit saja daripada bagian kepala dengan air (tidak diterangkan kadar “sedikit”) sebagai salah satu syarat sah wudhu.

(6)

syarat mengusap keseluruhan kepala dengan air ketika berwudhu sebagai satu perkara yang mesti dilakukan.

(7)

Kesimpulan

(8)

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab

Referensi

Dokumen terkait

Dari setiap “ cultural encounter ” atau pertemuan dengan budaya lain yang dialaminya, individu menggali motivasi komunikasinya, menambah dan

Sistem pengelolaan air limbah domestic di Kabupaten Pulau Morotai belum tertata / dikelolah dengan benar, pengelolaan limbah rumah tangga black water masih dilakukan

Dengan mengggunakan penelitian kualitatif terhadap pembelajaran menulis teks negosiasi untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru melalui

Rangkaian sensor arus seperti yang terlihat pada Gambar 4 terdiri dari toroida, rangkaian dioda penyearah tegangan, op-amp sebagai buffer,.. amp sebagai pengubah arus ke

(1) Norma subyektif terhadap tingkah laku hubungan seksual pranikah adalah determinan yang paling berkontribusi terhadap kekuatan intensi berhubungan seksual

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis kuantitatif untuk mengolah data primer yang diperoleh dari sampel data lapangan

Sehingga, dari beberapa potensi tersebut dapat dilakukan pengolahan motif yang terinspirasi dari ragam hias tenun ikat hinggi Sumba menggunakan teknik Escher untuk

Tingkat pertumbuhan koloni stem cells yang dikultur pada feeder layer kumulus tidak berbeda (P>0,05) dengan MEF, dan keduanya lebih tinggi (P<0,05) daripada sistem kultur