MENANAMKAN
KEIMANAN TERHADAP
KEMUKJIZATAN
KITAB AL-QUR’AN PADA
ANAK SMP
Latar Belakang
Sebagai Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) dituntut
mampu menjelaskan materi kepada siswa-siswi sejelas
mungkin mengenai hal-hal yang ghaib salah satunya
berkaitan dengan kemukjizatan kitab al-Qur’an.
Latar Belakang -2
Pendidikan agama menjadi bagian utama dalam
pendidikan Islam (Zuhairini dkk., 2004: 152). Oleh
sebab itu, hakikat pendidikan Islam dapat diartikan
secara praktis sebagai hakikat pengajaran Al-Qur’an
dan As-Sunnah. Berdasarkan firman Allah SWT. Dalam
surat Asy-Syura ayat 52 sebagai berikut yang artinya:
“Dan demikianlah kami wahyukan kepadamu (Al-Quran)
dengan perintah kami, Sebelumnya kamu tidaklah
mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Quran) dan tidak pula
mengetahui apakah iman itu tetap kami menjadikan
Al-Quran itu cahaya, yang kami tunjuki dengan dia siapa
yang kami kehendaki di antara hamba-hamba kami.
Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi
Sebagaimana tugas guru dalam undang-undang guru dan
dosen no 14 tahun 2005 pasal 20 dinyatakan bahwa
dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru
berkewajiban:
1.
Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses
pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran;
2.
Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
3.
Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik
tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status social
ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
4.
Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
Apa itu KITAB ? & apa itu Al-Qur’an?
KITAB ?
AL- QUR’AN
Kitab “
ٌبُت ُككك ”
berasal dari bahasa
arab
(kataba-yaktubu-kitabatan-kitaban) yang artinya tulisan yang
mempunyai makna, arti kitab
secara istilah adalah tulisan
wahyu pada lembaran-lembaran
yang terkumpul menjadi satu
bentuk buku. Adapun arti iman
kepada kitab Allah adalah percaya
dan membenarkan dengan
sepenuh hati bahwa kitab-kitab itu
berisi firman-firman Allah yang
diwahyukan kepada Nabi dan
Rasul-Nya sebagai pedoman hidup
manusia agar dapat membedakan
yang hak dan yang bathil, antara
yang baik dan buruk dan antara
yang halal dan haram.
Sedangkan Al-Qur’an
نكآرقلككا
sendiri
secara bahasa artinya bacaan atau
himpunan. Al-Qur’an berarti bacaan,
karena merupakan kitab yang wajib
dibaca dan dipelajari, dan berarti
himpunan, karena merupakan
himpunan firman-firman Allah SWT
(wahyu). Menurut istilah, Al-Qur’an
adalah kitab suci umat Islam yang
berisi firman-firman Allah SWT yang
diwahyukan dalam bahasa Arab
kepada rasul/nabi terakhir Nabi
Muhammad SAW dan dihafal di
dalam dada, yang dibaca dengan
lisan dan didengar oleh telinga, yang
disampaikan kepada kita secara
Jadi Dapat Disimpulkan
bahwa Kitab Al-Qur’an
adalah?
kitab Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad
SAW, melalui Malaikat Jibril. Al-Qur'an tersebut
mempunyai tujuan untuk menyempurnakan
Kibat-Kibat sebelumnya. Al-Qur'an mempunyai
keistimewaan dibandingkan dengan kitab-kitab
suci yang sebelumnya. Apalagi, jika dibandingkan
dengan buku-buku ilmiah atau sastra karangan
manusia. Kitab ini diturunkan kepada Nabi terakhir
yaitu Muhammad SAW sebagai petunjuk hidup
Selanjutnya…
Rukun iman kepada kitab Allah merupakan rukun
iman yang ke-3,
Allah SWT menurunkan
kitab-kitab-Nya
kepada para Rasul-Nya untuk disebar luaskan dan
diajarkan kepada umat Manusia sebagai petunjuk dan
pedoman hidupnya. Seperti halnya dalam cerita
dialog Abu Zar r.a bertanya kepada Rasulullah
SAW, "
Berapa kitab yang diturunkan Allah?
",
Dalam Surat An-Nahl, Allah berfirman:“Dia menurunkan para malaikat
dengan (membawa) wahyu dengan perintahNya kepada siapa yang ia
kehendaki di antara hamba-hambaNya…”(An-Nahl : 2)
Kitab-kitab Allah SWT
yang tercatat pada Al-Qur’an
yang wajib di imani ada empat yaitu sebagai berikut
:
KITAB TAURAT
Nabi Musa A.S
MACAM-MACAM RUKUN IMAN KEPADA
KITAB-KITAB ALLAH
KITAB ZABUR
Nabi Dawud A.S
KITAB INJIL
Nabi Isa A.S
KITAB AL-QUR’AN
Nabi Muhammad
Saw
Kitab Taurat…?
Kitab Taurat adalah kitab yang diturunkan kepada nabi Musa
A.S
Firman Allah swt:
…….
ةٌرْوُّنَو ىًدُه ا َككهْي ِككف َةاَرْوكتَلككا اَكنْلَزّْنَكأ اَّنِكإ
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab
Taurat di dalamnya (ada )petunjuk dan cahaya(yang
menerangi)
”….( Q.S Al-Ma’idah: 44)
Adapun isi pokok kitab Taurat dikenal dengan “Sepuluh
Perintah Tuhan” yaitu, jangan ada padamu Tuhan lain di
Kitab Zabur diturunkan
kepada Nabi Dawud A.S
Maka pokok ajaran kitab Zabur berisi tentang zikir, nasehat dan
hikmah tidak memuat syariat.
Kitab Zabur merupakan ajaran yang berisi lima nyanyian, yaitu :
1.
Nyanyian kebaktian untuk memuji Tuhan
2.Ratapan-ratapan jamaah
3.
Ratapan dan doa individu
4.Nyanyian untuk raja
5.
Nyanyian perorangan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan
.
Selanjutnya…
Perhatikan pada Firman Allah
Al-Qur'an Surat An-Nisa/4:163),
…..
اًرْوُبَكز َدُواَد اَكنْيَتَكاَو
Artinya:
“Dan kami telah
Kitab Injil diturunkan
kepada Nabi Isa A.S
Kitab Injil tersebut berisi ajakan kepada umat Nabi Isa.
A.S. untuk hidup zuhud, yaitu menjauhi kerakusan dan
ketamakan duniawi. Hal itu dimaksud untuk meluruskan
pandangan orang-orang Yahudi yang bersifat
materialistis. Kitab Injil yang asli memuat
keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu
perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan
tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Allah
berfirman bahwa di akhir zaman akan lahir Nabi yang
terakhir.
Selanjutnya
…
Firman Allah swt.:
….
ٌرْوُّنَو ىَدُه ِكهْي ِككف َلْيِجّْنِل ْككا ُكهَنْيَتَكأَو
Artinya:
“Dan Kami telah
memberikan kepadanya (Isa)
kitab Injil sedang didalamnya
(ada) petunjuk dan cahaya (yang
Kitab Al-Qur’an diturunkan
kepada Nabi Muhammad
SAW
Al-Quran diturunkan Allah swt.kepada Nabi Muhammad saw.
Melalui malaikat Jibril itu tidak sekaligus, melainkan secara
berangsur-angsur, yang waktu turunnya selama 22 tahun 2
bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz, 144 surat, 6666 ayat, 74.437
kalimat, dan 325.345 huruf. Turunnya al-Quran disebut Nuzulul
Quran. Wahyu pertama berupa surat Al-‘Alaq ayat 1-5,
diturunkan pada malam 17 Ramadhan tahun 610 M. Di Gua Hira
ketika Nabi Muhammad sedang berkhalwat. Pada saat itu pula
Nabi Muhammad saw. dinobatkan sebagai Rasulullah atau
utusan Allah swt. untuk menyampaikan risalahNya kepada
seluruh umat. Sedangkan ayat yang terakhir turun adalah surat
al-Maidah ayat 3, ayat tersebut turun pada tanggal 9 Dzulhijjah
tahun 10 hijriyah di padang ‘Arafah ketika beliau sedang
menunaikan haji wada’ (haji perpisahan), karena beberapa hari
sesudah menerima wahyu tersebut nabi Muhammad saw wafat.
Al-Quran diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
Selanjutnya…
Lanjutan…
Sebagian isinya menghapus sebahagian
syari’at yang tertera dalam kitab-kitab
terdahulu dan melengkapinya dengan hukum
yang sesuai dengan hukum syariat yang
sesuai dengan perkembangan zaman.
Al-Quran merupakan kitab suci terlengkap dan
abadi sepanjang masa , berlaku bagi semua
umat manusia sampai akhir zaman, serta
pedoman dan petunjuk bagi manusia dalam
menjalankan kehidupan di dunia agar
tercapai kebahagiaan di akhirat. Oleh karena
itu, sebagai muslim kita tidak perlu
meragukannya sama sekali.
Firman Allah:
….ِكهْيَلَع اًكنِمْيَهُكمَو ِبَتِكْلككا َن ِكم ِكهْيَد َككي َنْيَباَم ِككل اَِّدََ ُكم ِقَحْلككا ِككب َبَتِكل ْككا َكْيَل ِككا اَكنْلَزّْنَكاَو
Artinya:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang
lain itu
…(al-Maidah : 48)
Firman Allah:
….ِكهْيَلَع اًكنِمْيَهُكمَو ِبَتِكْلككا َن ِكم ِكهْيَد َككي َنْيَباَم ِككل اَِّدََ ُكم ِقَحْلككا ِككب َبَتِكل ْككا َكْيَل ِككا اَكنْلَزّْنَكاَو
Artinya:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
Lanjutan…
Kelebihan Al-Qur'an adalah sebagai berikut :
Membenarkan kitab-kitab tardahulu
Memuat kisah-kisah Nabi terdahulu
Memberi ketentraman jiwa, kebahagian, dan
pengobatan hati yang sedang susah
Mengangkat derajat umat Islam yang
sungguh-sungguh mengamalkan isinya
Merupakan mukjizat sepanjang masa.
Firman Allah swt.:
َنْيِقَتُمْل ِككل ىًدُه ِكهْي ِككف َبْيَكرَكل ُبَتِكْلككا َكِلَكذ
Artinya:
“Kitab (al-Quran) ini tidak ada
keraguan padanya,p etunjuk bagi
orang-orang yang bertakwa
”.(Qs.al-Baqarah:2)
Firman Allah swt.:
َنْيِقَتُمْل ِككل ىًدُه ِكهْي ِككف َبْيَكرَكل ُبَتِكْلككا َكِلَكذ
Artinya:
“Kitab (al-Quran) ini tidak ada
keraguan padanya,p etunjuk bagi
Selanjutnya….
Al-Qur’an
Artinya:
“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu,
serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. (QS. Al-Baqarah:4).
Hadits Nabi SAW.:
Artinya: “
Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun
yang buruk
“, (HR. Muslim). (dikutip dari himpunan hadits Arba’in karya
Imam An-Nawawi)
Sabda Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam dalam hadits Jibril tentang
iman:
(( ِِِرَش َو ِِِرْيَ] ِرَدَقْلاِب َنِمْؤُتَو ِرِ]لا ِمْوَيْلاَو ِهِلْوُسُرَو ِهِبُتُكَو ِهِتَكِئَلَمَو ِهللاِب َنِمْؤُت ْنَأ ))
Artinya: “Yaitu hendaklah engkau beriman kepada Allah, malaikatNya,
kitab-kitabNya, para rasulNya, Hari Akhir dan beriman kepada takdir yang
baik maupun yang buruk.” (HR. Al-Bukhari, I/19-20 dan Muslim, II/37)
Unsur-Unsur Kemukjizatan Al-Qur'an
1. Kefasihan dan Keindahan Al-Qur'an
Unsur pertama kemukjizatan Al-Qur'an ialah kefasihan dan balaghah-nya. Artinya, untuk menyampaikan maksud dan tujuan dalam setiap masalah, Allah SWT menggunakan kata dan kalimat yang paling lembut, indah, ringan, serasi, dan kokoh. Melalui cara
tersebut, Dia menyampaikan makna-makna yang dimaksudkan kepada para mukhathab
(audiens), yaitu melalui sastra yang paling baik dan mudah dipahami.
2. Ke-ummi-an Nabi saw
Allah SWT berfirman, "Dan kamu tidak pernah membaca sebelum satu bukupun dan kamu tidak pernah menulis satu buku dengan tanganmu. Karena jika kamu pernah
membaca dan menulis, maka para pengingkar itu betul-betul akan merasa ragu [terhadap Al-Qur'an]". (QS. Al-'Ankabut: 48)
3. Konsistensi Kandungan Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah sebuah kitab suci yang Allah turunkan selama 23 tahun dari kehidupan Nabi Muhammad saw, yaitu masa-masa yang penuh dengan berbagai tantangan, ujian dan berbagai peristiwa yang pahit maupun yang manis. Akan tetapi, semua itu sama sekali tidak mempengaruhi konsistensi dan kepaduan kandungan Al-Qur'an serta
keindahan susunan katanya. Kepaduan dan ketiadaan ketimpangan dari sisi bentuk dan kandungannya merupakan unsur lain dari kemukjizatan Al-Qur'an. Allah SWT berfirman,
Kemukjizatan kitab suci Al-Quran dibanding
dengan kitab-ktab yang diturunkan
sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir selalu dijaga kemurnian dan keasliannya oleh Allah swt. sampai akhir zaman.
firman Allah swt.:
َنْوُضِفَحَل ُهَلاَّنِإَو َرْكِذلا اَنْلَزَّن ُنْحَّن اَّنِإ
Artinya: “Sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”(al-hijr:9)
2. Al-Quran memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna. Isi al-Quran mencakup segala aspek kehidupan manusia.
3. Al-Quran tidak dapat ditiru dan dimasuki oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya karena Allah swt. yang selalu memeliharanya.Allah swt. Berfirman:
اًرْيِهَظ ٍضْعَبِل ْمُهُضْعَب َناَك ْوَلَو ِهِلْثِمِب َنْوُتأَْي َل َنَأْرُقلْا اَذَه ِلْثِمِب اْوُتْأَي ْكنَأ ىَلَع نِجْلاَو ُسّْنِلْا ِتَعَمَتْجا ِنِئَل ْلُّ
Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat
Selanjutnya….
4. Al-quran isinya sesuai dengan perkembangan
zaman, berlaku sepanjang masa dan untuk
seluruh umat manusia.
5. Membaca dan mempelajari isi al-Quran
adalah ibadah. Masih banyak keistimewaan
al-Quran dibanding dengan kitab-kitab sebelumnya.
Sabda Rasulullah saw.:
(
ى ِككف َك َككل ُرْ]ُكذَو ِضْكرَل ْككا ى ِككف َك َككل ٌرْو ُككّن ُكهَّنِإ َككف َنَكأْرُقل ْككا ِةَوَلِت ِككب َكْيَلَع
كهجاكم نبكا كِكاور) ِءاَمَسلككا
Artinya:
“atas engkau membaca al-Quran
adalah cahaya bagimu dibumi dan simpananmu
Hikmah beriman kepada kitab Allah SWT
Setiap orang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT akan
mendapatkan pahala dari-Nya,hal ni disebabkan karena
beriman kepada kitab-kitab Allah hukumnya wajib.
Sedangkan pengertian wajib menurut hukum Islam ialah
sesuatu apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan dianggap berdosa.
Allah SWT berfirman :
اَمَلُك ُراَهّْنَلا اَهِتْحَت نِم يِرْجَت ٍتاَنَج ْمُهَل َنَأ ِتاَحِلاََلا ْاوُلِمَكعَو ْاوُنَمآ نيِذَلا ِرِشَبَو:
ٍةَرَمَث نِم اَهْنِم ْاوُِّزُر
Artinya:
“ dan sampaikanlah berita gembira kepada
Selanjutnya…
Al-Qur’an akan menjadi obat yang mujarab bagi penyakit mental
umat manusia, apabila umat munusia meyakini kebenaran
Al-Qur’an dan mengamalkan seluruh ajaranya, sehngga sikap dan
prilakunya tidak menyimpang dari ajaran Al-Qur’an.
Berbahagialah umat manusia yang telah mengamalkan seluruh
ajaran Al-Qur’an karena berarti ia telah menyucikan jiwanya,
dan merugilah umat manusia yang sikap prilakunya menyimpang
dari ajaran Al-Qur’an, karena berarti mereka telah mengotori
jiwanya dengan noda dan dosa.
Allah SWT berfirman:
اَهاَكَز نَم َََلْفَأ ْدَّ
اَهاَسَد نَم َااَ] ْدََّو
Artinya :
“ sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan
Selanjutnya….
Allah SWT berfirman:
َنوُنِمْؤُي َل ٍمْوَّ نَع ُرُذ نلاَو ُتاَيلا ِنْغُت اَمَو ِضْرَلاَو ِتاَواَمَسلا ِف اَذاَم ْاوُرُظّنا ِلُّ
Artinya:
“ katakanlah perhatikanlah apa yang ada
dilangit dan di bumi…” (Q.S. yunus,10:101)
Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnnya: “ sesungguhnya
menghendaki ilmu pengetahuan, hendaknya ia memerhatikan
Al-Qur-an karena sesungguhnya didalam Al-Qur’an itu dimuat
kabar-kabar ilmu orasng-orang dulu dan yang akhir,”
(H.K.Ibnu Mas’ud)
Ayat Al-Qur’an dan hadis tersebut merupakan tantangan bagi
umat manusia untuk mempelajari, mengembangkan, dan
meningkatkan ilmu pengetahuan danteknologi tentang
Mengajarkan dan menanamkan keimanan terhadap
kemukjizatan Al-Quran pada anak SMP
Dari ke empat kitab-kitab di atas yang ingin saya
terapkan dan ingin saya tanamkan kepada anak
SMP kelas 2 tersebut adalah mengenai keimanan
terhadap kemukjizatan kitab Al-Qur’an.
Kebenaran Al-Qur’an, Abdul Wahab Khallaf
mengatakan bahwa “kehujjahan Al-Qur’an itu
terletak pada kebenaran dan kepastian isinya
yang sedikitpun tidak ada keraguan atasnya”.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT yang
Selanjutnya….
Kenapa saya mengambil judul tersebut, karena sebagai
guru pendidikan agama islam memiliki kewajiban untuk
mengajarkan hal tersebut kepada anak didik nanti.
Keimanan terhadap kemukjizatan dalam kitab Al-Qur’an
harus diajarkan dan ditanamkan kepada siswa karena
materi tersebut tidak hanya sebuah peringatan dan
cerita atau kisah-kisah fiksi yang dikarang oleh manusia.
Namun kemukjizatan kitab al-Qur’an adalah benar
adanya, cerita atau kisah tesebut merupaan nyata atau
fakta yang akan di jadikan pedoman dan kebebahagian
serta keistimewaan di dunia dan akhirat bagi umat
manusia. Tampak jelas bahwa Al-Qur'an merupakan
bukti yang paling akurat dan kuat atas kebenaran klaim
Muhammad saw sebagai nabi Allah. Dan agama Islam
yang suci adalah hak dan karunia Ilahi yang paling besar
bagi umat Islam. Al-Qur'an diturunkan sebagai mukjizat
abadi hingga akhir masa, kandungannya merupakan
bukti atas kebenarannya yang di jadikan sebagai
Selanjutnya….
Sebelum mengajarkan materi tersebut kepada anak didik, tentu ada
beberapa hal terkait dengan daya pemahaman siswa.
Piaget memandang perkembangan intelektual atau kemampuan
kognitif manusia terjadi dalam empat tahap, yaitu
sensorimotor
( usia lahir – 2 tahun),
preoperational
( usia 2- 7 tahun),
concrete
operational
(usia 7-11 tahun) dan
formal operational
( usia 11 – 15
tahun). Masing – masing tahapan memiliki ciri dan kemampuan
yang berbeda dalam menerima pengetahuan ( Nurhaati, 2011 :
34).
Anak usia 11-15 tahun dalam teori Piaget masuk dalam tahapa
formal operational
(Operasional formal). Ciri pokok perkembangan
pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan
aturan-aturan yang jelas dan logis. Anak berpikir secara operasional dan
pemikiran yang logis menggantikan pemikiran yang intuitif tetapi
hanya dalam situasi yang konkret; keterampilan mengklasifikasikan
ada tetapi masih kesulitan dalam persoalan abstrak ( Santrock,
Selanjutnya…
.
Bryant dan Trabasso (1971) mengemukakan bahwa kegagalan untuk
menyelesaikan tugas komplek seperti beriman terhadap kemukjizatan
kitab Al-Qur’an karena memori kegagalan. Anak-anak tidak mampu
mengingat apa solusi yang harus mereka coba. Mereka menemukan
bahwa jika anak-anak dilatih mereka bisa menyelesaikan masalah
yang lebih kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak mungkin
memiliki kemampuan kognitif untuk menyelesaikan tugas-tugas tetapi
kemampuan mereka dibatasi oleh memori mereka. Anak-anak ini
mungkin memerlukan pelatihan dan saran bagaimana menggunakan
pengetahuan mereka untuk memasuki tahapan operasional formal.
Sutherland (1982) menyatakan bahwa 50% dari anak usia 16 tahun
masih pada tahap operasional konkret atau bahkan pada tahap yang
lebih rendah. Dia juga menyatakan hal tersebut tidak dapat
Selanjutnya..
Menurut Al-Ghazali metode perolehan ilmu
ada dua yaitu metode pengajaran manusia
(ta’allum insani) dan tuhan. Dalam metode
pengajaran manusia merupakan metode
yang dilakukan di sekolah formal dan non
formal, yang mengandalkan komunikasi
interpersonal dan interaksi sosial.
Metode ta’allum ini melibatkan 3 alat
dalam diri manusia, yakni pancaindra, akal,
dan hati. Ilmu indra dihasilkan melalui
proses pantulan rangsang dari luar,
pencernaan, kemudian terjadi sintesis
pengindraan, dan akhirnya objek dan
Teori Belajar Kognitivisme
Teori belajar Kognitivisme ini memandang bahwa siswa dapat dikatakan telah
berhasil dalam belajar apabila ia telah mampu mengerti dan memahami
lingkungan serta dirinya sendiri. Belajar kognitif ini mulai berkembang pada abad terakhir sebagai proses terhadap teori perilaku yang telah berkembang
sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran tersebut melalui upaya mengorganisir,
menyimpan dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada.
Penelitian yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan
Gagne. Dari ke tiga penelitian ini, masing-masing memiliki penekannan yang
berbeda. Ausubel menekankan pada aspek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar. Bruner bekerja pada pengelompokan atau
penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
Konsep dasar dalam pembelajaran ini menganggap bahwa proses belajar pada
siswa akan benar-benar terjadi apabila sesuatu yang dipelajari memiliki arti bagi individu yang bersangkutan. Menurut Gayne & Briggs (Sugihartono dkk, 2007: 117) ialah bagaimana siswa mampu memperoleh arti atau mengambil manfaat bagi diri pribadi siswa dari materi yang dipelajari tersebut dalam bentuk
kemampuannya menghubungkan dengan kehidupan nyata. Hal ini disebabkan karena adanya arti atau kebermaknaan sebuah materi pelajaran tidaklah
Selanjutnya…
Berdasarkan konsep dasar kognitivisme tentang
pembelajaran tersebut, dapat dijelaskan bahwa semakin
jauh sebuah materi pelajaran atau pengetahuan dari
persepsi diri atau keberartiannya bagi siswa, akan
semakin berkurang pengaruhnya terhadap perilaku
siswa dalam bentuk keaktifan mengikuti proses
pembelajaran maupun kesediaannya mengikuti seluruh
proses pembelajaran. Dengan demikian, apabila materi
pelajaran atau pengetahuan yang hanya mempunyai
sedikit hubungan dengan diri sendiri, pengetahuan
tersebut akan mudah terlupakan dan hilang. Begitu pun
sebaliknya, apabila semakin dekat pengetahuan dengan
persepsi siswa maka akan semakin kuat tersimpan
Aplikasi Teori Belajar Humanistik dalam
Pembelajaran
Anak usia 15 tahun telah mengalami tahap operasional formal (formal
operations stage) dapat memikirkan dan membayangkan konsep-konsep yang tidak berhubungan dengan realitas konkret. Selain itu, mereka juga mengenali kesimpulan yang logis, sekalipun kesimpulan tersebut berbeda dari kenyataan di dunia sehari-hari.
Menurut Rogers (Sugihartono dkk, 2007: 120) hal-hal penting yang perlu
diperhatikan dalam mengaplikasikan teori kognitivisme di atas adalah: Manusia memiliki kemampuan untuk belajar secara alami.
Belajar akan menjadikan signifikan bagi siswa bila materi pelajaran yang disampaikan dirasakan oleh siswa memiliki relevansi dengan maksud, tujuan, dan pemikirannya.
Proses dan hasil belajar yang bermakna atau berarti bagi perkembangan serta
pertumbuhan siswa akan diperoleh dengan cara metode pembelajaran proses, yaitu siswa melakukannya atau belajar tentang proses.
Proses belajar akan semakin lancar apabila melibatkan siswa secara aktif dan
membiarkan siswa ikut bertanggung jawab dalam proses belajar.
Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi secara keseluruhan
Selanjutnya….
Dengan menggunakan teori kognitivisme yang dipaparkan di atas maka
teori tersebut dapat diaplikasikan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Guru memberi pemahaman kepada siswa tujuan materi menanamkan
keimanan terhadap kemukjizatan kitab Al-Qur’an
Guru menyampaikan materi Kemukjizatan kitab Al-Qur’an kepada siswa
dengan bahasa yang mudah dipahami peserta didik dan
mengkombinasikannya dengan ayat-ayat terkait pada kemukjizatan kitab Al-Qur’an
Guru membimbing siswa dalam mengambil makna dan memahami
hakekat serta manfaat dari materi kemukjizatan dari kitab Al-Quran.
Guru memotivasi siswa untuk mengaplikasikan pemahaman materi
kemukjizatan kitab Al-Qur’an dengan menekankan kepada siswa untuk selalu berusaha bertindak positif.
Sebagai sarana mengukur pemahaman dan keyakinan siswa
Teori
Motivasi
Menurut perspektif kognitivisme motivasi menekankan kemampuan
pertumbuhan pribadi siswa, kemerdekaan untuk memilih takdir mereka, dan sifat-sifat positif (seperti peka terhadap orang lain). Dari perspektif kognitivisme motivasi di sini yang perlu di garis bawahi adalah kemerdekaan untuk memilih takdir. Hal ini terkait dengan keyakinan Abraham Maslow (1954, 1971) bahwa terdapat kebutuhan dasar harus dipenuhi sebelum kebutuhan yang lebih tinggi dapat dipuaskan (Santrock, 2014: 166).
Berdasarkan teori motivasi yang diasumsikan Maslow maka penulis mencoba
mendeskripsikan bahwa umumnya manusia merasakan sedih, malas, kecewa, binggung. Maka hierarki kebutuhan Maslow di atas, penulis diskripsikan sebagai berikut, dilihat dari segi:
1.Fisiologis,siswa harus rajin beribadah, melakukan perbuatan positif untuk mencapai konsep pembiasaan.
2.Keamanan,siswa harus yakin Allah akan selalu melindunginya.
3.Cinta dan rasa memiliki, manusia harus merasa dilindung dan dijamin
keamanannya oleh Allah, mendapatkan curahan kasih sayang dan perhatian dari Allah.
4.Penghargaan, siswa harus selalu berusaha menjadi yang terbaik di sisi Allah
dengan mengutamakan hal-hal yang dapat meningkatkan keimanannya kepada Allah.
Selanjutnya….
Maslow selanjutnya menyatakan bahwa kebutuhan ini membentuk suatu hirarki.
Secara spesifik, orang yang berusaha memenuhi kebutuhan fisilogis mereka
terlebih dahulu, kemudian memenuhi kebutuhan akan keamanan, dan selanjutnya kebutuhan kasih sayang dan hubungan serta penghargaan. Mereka akan
mengupayakan kebutuhan akan aktualisasi diri. Kemudian ketika empat kebutuhan tersebut telah terpenuhi, dengan mengeksplorasi area-area yang menjadi minat mereka belajar melepaskan energinya yang tertahan (kebutuhan fisiologis) mungkin sangat gelisah di kelas meskipun dimarahin gurunya karena hiperaktivitasnya (dengan begitu kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain tidak terpenuhi).
Maslow sebenarnya memiliki empat kebutuhan pertama dalam hirarki tersebut,
fisilogis, keamanan, cinta dan rasa memiliki, serta penghargaan tersebut sangat berkaitan dengan hal-hal yang mungkin kurang dimiliki siswa. Karena , maslow menyebutnya kebutuhan defisiensi (deficienci needs). Kebutuhan defisiensi hanya dapat dipenuhi oleh sumber-sumber eksternal oleh orang-orang dan peristiwa-peristiwa dilingungan seseorang. Dan begitu kebutuhan ini terpenuhi, maka tidak ada alasan untuk memuaskannya lebih lanjut. Sebaliknya kebutuhan yang
Selanjutnya…
Selanjutnya…
Menurut perspektif kognitif terhadap motivasi, pikiran siswa
mengarahkan motivasi mereka. Dalam beberapa tahun terakhir
telah terjadi lonjakan minat yang besar terhadap perspektif ini
(Anderman&Dawson: 2011 dan Elliot dkk, 20), yang berfokus
pada berbagai gagasan seperti: motivasi internal siswa untuk
berprestasi, atribusi mereka (persepsi tentang penyebab
keberhasilan atau kegagalan, terutama persepsi bahwa usaha
merupakan faktor penting dalam prestasi), dan keyakinan
bahwa mereka dapat mengendalikan lingkungan secara efektif
(Santrock, 2014: 167).
Melalui motivasi hierarki tersebut dimana dari segi fisiologis
paling mendasari kepuasan manusia, maka diawali dari
memulai untuk berbuat positif, membiasakan
Selanjutnya….
Motivasi berperan penting dalam proses pembelajaran dan keberhasilan proses
belajar itu sendiri. Motivasi lebih banyak ditekankan pada individu siswa dengan harapan munculnya semangat untuk mengikuti proses pembelajaran. Motivasi yang dimiliki siswa akan menjadikan siswa memiliki semangat, disiplin, tanggung jawab, dan keseriusan dalam mengikuti proses pembelajaran.
Misalnya adanya motifasi yang tinggi pada seorang siswa untuk belajar dapat
terlihat dari ketekunannya serta tidak mudah putus asa untuk mencapai
kesuksesan yang diharapkan meskipun dihadang berbagai kesulitan. Menurut Mc Donald dalam Oemar Hamalik (2003: 158), “motivation is an energy change within the person characterized by affective arausal and anticipatory goald reaction”. Pengertian tersebut apabila diterjemahkan secara bebas berarti motivasi
merupakan sebuah bentuk perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Pengertian tersebut menunjukkan adanya energi yang muncul serta munculnya suasana dan perasaan tertentu yang mendorong untuk melakukan reaksi-reaksi dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Motivasi belajar yang tinggi tercermin dalam ketekunan yang tidak mudah patah
KESIMPULAN