Sirkulasi adalah suatu pencapaian yang dilakukan manusia untuk mencapai fungsi-fungsi yang diinginkan di dalam bangunan. Ditinjau dari sistem bangunan, sirkulasi dibedakan atas sirkulasi horizontal dan vertikal. Sirkulasi horizontal dilakukan di dalam satu lantai sedangkan yang vertikal dilakukan untuk mencapai dari lantai ke lantai lainnya. Pada sirkulasi pameran, sirkulasi bergantung pada tata letak ruang dan objek pameran.
Tabel 5.3. Jenis Sirkulasi
Objek Gambar Keterangan
HO R IZ ON TAL Linear
Semua jalan pada dasarnya linear. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama untuk sederet ruang-ruang. Di samping itu jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain bercabang-cabang, berbentuk putaran (loop)
Radial
Konfigurasi radial memiliki jalan yang lurus yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah pusat, titik bersama.
Spiral
Sebuah konfigurasi spiral adalah suatu jalan tunggal yang menerus, yang berasal dari titik pusat , mengelilingi pusat dengan jarak yang berubah.
Grid
Konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang segi empat.
Jaringan
Suatu konfigurasi jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubugkan titik titik tertentu dalam ruangan.
Tabel 5.3. Jenis Sirkulasi (Lanjutan)
Objek Gambar Keterangan
VERTI
KA
L
Elevator
1. Pencapaian langsung ke tiap-tiap lantai
2. Waktu tempuh singkat
3. Dapat menempuh lebih dari satu lantai sekaligus
4. Kapasitas orang bergantung pada ukuran, jumlah, dan kecepatan lift
Eskalator
1. Pencapaian mengalir dari satu lantai ke lantai lain
2. Waktu tempuh relatif singkat 3. Orientasi jelas
Tangga
1. Pencapaian terbatas
2. Waktu tempuh relatif lama 3. Alternatif pencapaian pada
saat darurat
4. Memerlukan tenaga
Tabel 5.4. Jenis Sirkulasi Pameran
Jenis Sirkulasi Gambar Keterangan
Koridor antar ruang
1. Sirkulasi satu arah
2. Sesuai dengan objek pameran berukuran besar yang dapat memenuhi ruangan
3. Umumnya untuk pameran satu tema
Sepanjang sisi antar ruang
tertutup
1. Sirkulasi tertutup
2. Penutupa ruang tidak akan menggangu sirkulasi
3. Umumnya untuk pameran beberapa tema
Sepanjang sisi antar ruang bersekat tertutup
1. Sirkulasi tertutup
2. Menampung banyak objek pameran 3. Ruang dalam ruangan
4. Umumya untuk pameran beberapa tema
Tabel 5.4. Jenis Sirkulasi Pameran (Lanjutan)
Jenis Sirkulasi Gambar Keterangan
Sepanjang sisi satu ruang
1. Sirkulasi tertutup
2. Sesuai dengan arahan objek yang berklimaks
3. Umumnya untuk pameran tetap dengan tema terkait
Aliran bebas satu ruang
1. Sirkulasi tertutup
2. Tanpa arahan atau bebas
3. Umumnya untuk pameran terbuka atau temporer
Kriteria sirkulasi bangunan sebagai berikut :
- Untuk pameran , sirkulasi diharapkan searah dari ruang ke ruang - Jelas dan mudah pencapaiannya
- Aman dan nyaman untuk pengunjung
Penzoningan
Penzoningan dilakukan dengan pengelompokan kegiatan yang sama terhadap kondisi tapak dan kriteria zona penzoningan . Zona Penzoningan terbagi atas :
- Publik , merupakan zona yang berhubungan secara langsung dengan pengunjung .
- Semi publik , merupakan peralihan antara zona pengelola dan pengunjung. - Privat , merupakan zona yang digunakan untuk kepentingan pengelola
- Servis , merupakan zona yang berhubungan erat dengan kegiatan pelayanan. Pada analisis penzoningan, zona-zona diatas dapat dibagi lagi menjadi sub-zona berdasarkan kegiatan yang dilakukan pengguna bangunan.
Tabel 5.5. Pembagian Zona Bangunan
Zona Sub-Zona Fasilitas Kriteria
Publik
- Lobby , resepsionis dan publikasi
Dekat dengan akses , luas
Ekonomi - Souvernir shop Dekat dengan akses Wisata - Ruang pamer temporer
- Ruang pamer tetap
Ruang khusus yang tenang dan terlindungi
Tabel 5.5. Pembagian Zona Bangunan (Lanjutan)
Zona Sub-Zona Fasilitas Kriteria
Menyampaikan informasi
- Audio visual
- Ruang seminar/serba guna - Ruang pamer tetap
- Ruang pamer temporer
Ruang Khusus , dan terlindungi
Tambahan - Café, Amphitheatre Menarik
Semi Publik
Edukatif non formal
- Sanggar - R. Teori - R. Pahat
- R. Fotografi Ruang khusus ,
danterlindungi Wadah mengekspresikan kreatifitas seniman - Workshop seniman Perawatan - Ruang perawatan - Gudang alat
- Hall loading barang - Studio foto
Ruang khusus untuk merawat objek koleksi untuk kalangan tertentu.
Privat
Kuratorial - Ruang kurator - Ruang registrasi
Ruang untuk mencatat masuk-keluarnya, dan kelayakan objek koleksi.
Administrasi
- Hall ruang tamu - Ruang pimpinan galeri - Ruang wali pimpinan galeri - Ruang tata usaha
- Ruang kepegawaian - Ruang rapat
- Ruang bagian keuangan - Ruang bagian ilmiah dan
kependidikan
Area perkantoran dan administrasi (pengelola) Service Penyimpanan - Gudang - R. Penyimpanan objek koleksi - Lift barang Mudah dalam pelayanan Mekanikal elektrikal - Ruang CCTV - Ruang panel - Ruang mesin AC - Ruang AHU - Ruang trafo - Ruang pompa - Ruang genset - Ruang janitor Mudah dalam
pelayanan dan tidak menggangu kegiatan lain
Keamanan - Pos jaga Dekat dengan akses
masuk dan keluar Istirahan - Pantry
5.4. AnalisaStruktur 5.4.1. Prinsip Struktur
1.Struktur atas, berfungsi menyalurkan beban atau gaya dari atas ke bawah Tabel 5.6. Kelebihan dan Kelemahan Bahan Struktur
Objek Kelemahan Kelebihan
Rangka batang Refleksi besar bila diterpa angin
Fleksibilitas ruang tinggi, bentangan relatif besar (14 -22 meter), kuat dalam bentangan horizontal.
Dinding pemikul Fleksibilitas ruang kurang, perlu keahlian khusus
Tidak menggunakan kolom, waktu pengerjaan cepat.
Balok Induk dan Pendukung
Ruang platfon relatif kecil (1/20-1/24 bentang)
Bentang 9-18 meter, rangkapenguat lantai
Kabel Baja
Bukan sebagai rangka utama, ruang gaya tarik yang besar
Daya tarik yang tinggi,bentangan 100-300 meter,fleksibilitas tinggi. Plat lantai precast Selisih ketinggian relatif
kecil
Praktis dalam pengerjaan, bentangan 4-10 meter, ruang plafon lebih tinggi.
2. Struktur bawah, berfungsi sebagai pemikul dan penerus beban ke tanah secara merata
Tabel 5.7. Analisa Struktur Bagian Bawah
Objek Keterangan
Pondasi Tiang Pancang
a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikalmaupun horizontal
b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (8-20 meter) c. Pengerjaan cepat dan mudah
d. Bahan dari beton, baja, dan kayu
e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar
Pondasi Sumuran
a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak
b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (4-8 meter)
c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat
rendah
Pondasi Bore Pile
a. Cukup aman untuk menahan gaya vertikal
b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (>10 meter)
c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi d. Digunakan pada tanah yang tidak keras
e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f. Tidak memakan waktu yang lama
g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis
3.Bahan Struktur
Tabel 5.8. Analisa Bahan Struktur
Unsur Agregat kasar/halus, air dan semen
Besi, karbon,
oksigen Beton dan Baja Sifat Mudah dibentuk,
praktis Kaku Relatif fleksibel
Kekuatan Gaya tekan Gaya tarik Gaya tekan dan tarik Daya tahan (api/cuaca) 100-450 oC/non korosi 250 o C/ korosi o 100-450 C/nonkorosi Pengontrolan
kualitas Ketat Relatif merata Ketat
Keahlian Menegah Ahli khusus Ahli khusus
Pelaksanaan Bertahap, di
lapangan Singkat, pabrikan
Singkat, pabrikan atau lapangan Jenis Bertulang, praktekan Variasi rangka dan
profil Variasi
Contoh Balok, kolom, lantai, dinding core
Balok, kolom, kabel, struktur
Balok, kolom, lantai, dinding core 4. Bahan Bangunan
Tabel 5.9. Analisa Bahan Bangunan
Objek Keterangan
Kayu
a. Digunakan untuk bangunan kecil dan rendah
b. Sebagai struktur rangka dan balok c. Jenis bahan pabrikan
d. Tidak tahan terhadap rayap e. Perawatan intensif
f. Gaya sesuai arah serat
Aluminium
a. Sebagai struktur pendukung b. Jenis bahan pabrikan
c. Perlu keahlian khusus d. Tahan cuaca tropis e. Penghantar panas
f. Ringan
Gipsum
a. Tingkat stabilitas tinggi b. Daya tahan tinggi c. Kedap suara d. Anti serangga
e. Ringan & pemasangan praktis f. Aplikasi pada plafon dan partisi
Kaca
a. Sebagai sturktur pelingkup b. Perlu keahlian khusus
c. Permukaan yang rentan terhadap cuaca d. Tahan terhadap kelembaban
e. Ringan & Transparan f. Kuat pada fungsi tertentu
Direncanakan struktur yang akan digunakan adalah sistem beton bertulang terdapat beberapa pertimbangan, sebagai berikut:
1. Beton memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kebanyakan bahan lain.
2. Beton bertulang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air 3. Beton bertulang tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi
4. Kemampuannya untuk dicetak menjadi bentuk yang sangat beragam, mulai dari pelat, balok, dan kolom yang sederhana sampai atap kubah dan cangkang besar.
5. Keahlian buruh yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton bertulang lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti struktur baja.
6. Bentang antar kolom atau modul kolom yang direncanakan adalah 8 – 10 meter. Pertimbangan terhadap basement bangunan dan parkir kendaraan mobil (1 mobil 2,4 meter). Modul kolom disesuaikan dengan ukuran retail dari UKM. Perhitungan dari tinggi balok adalah 1/12 atau 1/10 daribentang kolom.
Gambar 5.21. Konstruksi Beton Bertulang Sumber: Google.com
5.5. Analisa Utilitas Bangunan