• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Sistem Adhesif

Sehubungan dengan karakteristik resin komposit yaitu adanya pengerutan selama polimerisasi, maka keberhasilan restorasi resin komposit pada dasarnya juga tergantung pada adhesif atau perlekatan yang efektif dan tahan lama pada struktur enamel dan dentin.27 Secara terminologi, adhesi adalah proses perlekatan dari suatu substansi ke substansi lainnya. Permukaan atau substansi yang berlekatan disebut adherend. Bahan perekat atau adhesif, atau bonding agent/ adhesive system adalah bahan yang bila diaplikasikan pada permukaan suatu benda dapat melekat, dapat bertahan dari pemisahan, dan dapat menyebarluaskan beban melalui perlekatannya.27,28

Gambar 4. Definisi terminologi sistem adhesif

Sejak Buonocore (1955) memperkenalkan teknik etsa asam, banyak penelitian telah mencoba metode-metode untuk mempertahankan adhesi antara resin dan struktur gigi. Etsa asam mengubah permukaan enamel yang licin menjadi permukaan yang sangat tidak beraturan dan juga meningkatkan energi permukaannya. Ketika suatu bahan berbasis resin diaplikasikan ke permukaan yang teretsa, resin berpenetrasi ke dalam permukaan tersebut. Monomer-monomer dalam bahan tersebut berpolimerisasi dan menyatu dengan permukaan enamel merupakan mekanisme adhesi dari resin ke enamel (Gambar 4).

28

Dewasa ini, sistem adhesif self-etch telah mendapatkan peningkatan popularitas di kalangan dokter gigi. Sistem adhesif ini menjadi terkenal karena mudah digunakan dan menjanjikan kekuatan perlekatan yang konsisten.

29

Pada sistem ini, smear layer tidak disingkirkan, kemungkinan untuk terjadi sensitivitas post operative yang disebabkan infiltrasi resin yang tidak sempurna pada tubulus dentin dapat

dikurangi.32 Selain itu, air merupakan komponen paling penting dari sistem ini untuk mengadakan ionisasi dari monomer asam untuk demineralisasi jaringan keras gigi dan sensitivitas teknik dalam tahap hidrasi matriks kolagen yang terdemineralisasi dapat dieliminasi.

Berdasarkan jumlah tahapan dalam aplikasi klinisnya, sistem adhesif self-etch dibagi atas dua kategori yaitu:

2

a. Two-step self-etch adhesive

9

Sistem adhesif generasi ke-6 self-etching primer atau two-step self-etch adhesive merupakan kombinasi antara etsa dan primer dalam satu botol diikuti dengan resin adhesif. Kombinasi ini dapat mengurangi waktu kerja, mengurangi sensitifitas dan untuk mencegah kolapsnya kolagen.

b. One-step self-etch adhesive (all in one)

Semua unsur bahan bonding dikombinasikan dalam satu botol, sehingga hanya terdiri dari satu tahap aplikasi (single application).

Pada sistem adhesif total-etch, seluruh smear layer akan disingkirkan dan serat kolagen akan terpapar akibat etsa asam sehingga dapat menciptakan kondisi yang baik untuk retensi mikromekanis melalui infiltrasi monomer resin, tetapi penyingkiran seluruh smear layer dari permukaan dentin menyebabkan jaringan kolagen yang terpapar menjadi kolaps.

Sistem adhesif self-etch menggunakan asam primer untuk memodifikasi smear layer, mendemineralisasikan permukaan dentin dan mengekspos kolagen. Aplikasi bahan adhesif akan berikatan dengan kolagen yang terekspos dan

Untuk mengatasi hal tersebut, dikembangkan sistem adhesif self-etch.

membentuk lapisan hybrid. Selain itu, asam primer akan menginfiltrasi smear plug dan mempersiapkan jalur bagi penetrasi bahan adhesif ke dalam smear plug dan kemudian berpolimerisasi membentuk resin tag (Gambar 5). Oleh karena terhalang oleh smear layer, maka asam primer tidak dapat merembes lebih dalam sehingga lapisan hybrid yang terbentuk lebih pendek jika dibandingkan dengan sistem total- etch.32

Gambar 5. Mekanisme perlekatan self-etching primer A. smear layer yang melekat pada permukaan dentin B. Aplikasi bahan primer (biru) dan akan berpenetrasi ke dalam smear layer dan smear plug C. Aplikasi bahan adhesif

Sistem adhesif yang digunakan untuk resin komposit silorane adalah sistem adhesif generasi ke-6 yaitu two-step self-etch adhesive. Sistem adhesif ini terdiri dari dua bagian, bagian yang pertama adalah bahan etsa dan primer dengan pH ±2,7 dan bagian kedua adalah resin adhesif. Pada prinsipnya, monomer asam yang melekat pada jaringan gigi akan menciptakan pola retensi untuk kemudian menghasilkan perlekatan mikromekanis pada gigi. Bahan primer dan etsa silorane terdiri dari fosforilasi metachrylate. monomer lain seperti Bis-GMA dan HEMA, sistem pelarut terdiri dari air dan ethanol untuk melembabkan dan penetrasi ke jaringan gigi, dan

champorquinone untuk menginduksi mekanisme pengerasan. Partikel filler dalam sistem adhesif silorane adalah lithium alumunium silicate yang ukuran partikelnya ±7 nm. Bahan filler ini berguna untuk menambah kekuatan mekanis (Tabel 2).

Bagian yang kedua adalah resin bonding yang bersifat hydrophobic. Resin bonding memiliki monomer hydrophobic guna menyesuaikan dengan resin komposit silorane yang bersifat hydrophobic juga (gambar6). Komponen lainnya, monomer asam yang memulai pembukaan cincin dari resin komposit silorane sehingga menghasilkan ikatan kimia. Resin bonding memiliki partikel filler yaitu lithium aluminium silicate yang berguna untuk menambah kekuatan mekanis dan mempertahankan viskositas bahan bonding.

6,14

Gambar 6. Mekanisme perlekatan sistem adhesif silorane

Dalam penelitian ini, akan diuji tensile bond strength antara resin komposit berbasis methacrylate (Filtek P60) dan silorane (Filtek P90) dalam bentuk packabel atau condensable dengan menggunakan sistem adhesif Silorane dan Adper SE Plus. Kedua sistem adhesif tersebut termasuk dalam kategori two-step self-etching.Two-

step self-etching telah dirancang khusus untuk menyediakan ikatan yang tahan lama dan kuat dari resin komposit ke email dan dentin, serta menyediakan basis yang baik guna mencegah adanya kebocoran marginal dari restorasi serta masalah penyusutan dan stress polimerisasi dari restorasi.

Tabel 2. KOMPOSISI SISTEM ADHESIF SILORANE DAN METHACRYLATE 35

Silorane System Adhesive Adper SE Plus 3M ESPE 3M ESPE Self-etching, prime, bond Self-etching, prime, bond Primer: phosphorylated methacrylates, Vitrebond copolymer, bis-GMA, HEMA, water, ethanol, silane-treated silica filler, initiators, stabilizers. Bond:

hydrophobic dimethacrylate,

phosphorylated methacrylates, TEG- DMA, silane-treated silica filler, initiators, stabilizers

Liquid A:

water, HEMA, rose bengal dye, surfactant

Liquid B:

methacrylate resins (UDMA/ TEG- DMA), HEMA phosphate dan MHP, bonded zirconia nanofiller,

Dokumen terkait