• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III SISTEM PENDIDIKAN

A. SISTEM AKADEMIK

1. Rekrutmen Mahasiswa Baru

Rekrutmen mahasiswa baru program Sarjana Strata 1 (S-1) pada IAIN Lhokseumawe dilakukan melalui tiga jalur:

a. Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) atau undangan yang dikirim ke sekolah-sekolah yang berada di Provinsi Aceh dan lainnya. Bagi yang lulus administrasi wajib mengikuti wawancara dan tes kemampuan membaca Al-qur’an.

b. Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Ujian Masuk Nasional (UM-PTKIN) adalah proses penerimaan calon mahasiswa melalui tes, yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia yang dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku di tingkat Nasional.

c. Jalur Ujian Mandiri (UM-Mandiri) adalah proses penerimaan mahasiswa baru melalui tes yang dilakukan secara otonom oleh Panitia SPMB IAIN Lhokseumawe. Ujian ini dilaksanakan setelah pengumuman SPMB Nasional.

2. Prosedur Dan Persyaratan Pendaftaran

Prosedur dan persyaratan pendaftaran yang harus dipersiapkan oleh calon mahasiswa/i baru adalah sebagai berikut:

a. Membayar biaya pendaftaran pada Bank yang telah ditunjuk kecuali jalur SPAN-PTKIN

b. Mengisi formulir pendaftaran

c. Mengembalikan formulir pendaftaran, dengan melampirkan:

(1) Photo copy STTB Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau sederajat yang telah dilegalisir.

(2) Photo copy rapor kelas 1 s.d 3 (semester 1 s.d 5) yang telah dilegalisir khusus bagi jalur SPAN-PTKIN.

(3) Photo copy nilai Ujian Nasional yang telah dilegalisir.

(4) Pas Photo warna (latar merah) ukuran 3x4 cm 2 lembar (bagi wanita harus memakai jilbab), dan

109 3. Registrasi Mahasiswa Baru

Pelaksanaan Registrasi bagi mahasiswa baru mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) yang dinyatakan lulus, baik melalui jalur SPAN, SPMB Nasional maupun SPMB Lokal (Mandiri) diumumkan secara terbuka.

b. Bagi yang dinyatakan lulus diharuskan melakukan registrasi melalui Sub bagian Akademik dan Kemahasiswaan.

c. Adapun syarat-syarat registrasi mahasiswa baru adalah sebagai berikut:

(1) Menyerahkan bukti Pembayaran SPP yang sah dari Bank yang ditunjuk.

(2) Mengisi formulir registrasi mahasiswa pada Subbag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Lhokseumawe.

(3) Menyerahkan fotokopi Surat Keterangan Lulus/Ijazah, pasfoto, dan lainnya yang diperlukan.

d. Peserta Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) yang dinyatakan lulus, yang bersangkutan tidak melakukan registrasi atau tidak memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan, maka haknya sebagai mahasiswa IAIN Lhokseumawe dinyatakan gugur.

4. Pengunduran Diri Sebagai Mahasiswa Baru

Setiap mahasiswa baru pada program S-1 yang mengundurkan diri sebagai mahasiswa IAIN Lhokseumawe setelah registrasi, maka tidak dapat meminta pengembalian dokumen dan biaya yang telah diserahkan kepada IAIN Lhokseumawe.

5. Nomor Induk Mahasiswa

Proses penetapan Nomor Induk Mahasiswa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) diberikan kepada setiap mahasiswa baru/mutasi yang telah melakukan registrasi.

b. Sistem penentuan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) pada IAIN Lhokseumawe terdiri dari sembilan digit/angka.

c. Sistem penomoran Nomor Induk Mahasiswa (NIM) tersebut berfungsi sebagai nomor identitas mahasiswa yang mengandung unsur-unsur berikut:

(1) Digit pertama sampai keempat menunjukkan tahun masuk; (2) Digit kelima menunjukkan kode fakultas;

110 (4) Digit ketujuh dan seterusnya menunjukkan nomor urut mahasiswa. d. Nomor registrasi mahasiswa ialah nomor urut pencatat identitas

mahasiswa pada buku register. Setiap tahun akademik baru, pencatatan register mahasiswa dimulai dari angka 001.

e. Nomor Induk Mahasiswa jalur undangan diberikan tambahan huruf U diakhir Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang bersangkutan.

f. Mahasiswa yang melakukan perpindahan (mutasi), diberi nomor baru sesuai dengan jurusan dengan tambahan huruf P diakhir Nomor Induk Mahasiswa (NIM) yang bersangkutan (tata cara mutasi mahasiswa diatur pada bagian lain).

6. Heregristasi Mahasiswa Lama

Sebelum mengikuti proses perkuliahan, mahasiswa lama harus melakukan heregistrasi dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Membayar SPP melalui Bank yang telah ditunjuk .

b. Mahasiswa harus melakukan heregistrasi atau daftar ulang di Subbag Akademik setiap awal semester.

c. Mahasiswa yang telah menghabiskan masa cuti studi dan mahasiswa yang masih dalam status skorsing juga harus melakukan heregistrasi sebagaimana mahasiswa aktif lainnya.

d. Semester-semester yang dijalani oleh mahasiswa selama skorsing tetap diperhitungkan dalam batas waktu maksimal studi, yaitu 14 (empat belas) semester atau 7 (tujuh) tahun.

e. Mengisi Kartu Rencana Studi melalui SIAKAD (Sistem Administrasi akademik).

f. Mahasiswa yang tidak melakukan heregistrasi pada waktu yang telah ditentukan maka mahasiswa tersebut tidak dapat mengikuti kegiatan perkuliahan pada semester berjalan serta tidak dapat melakukan proses administrasi apapun.

7. Perbaikan Nama, NIM, Mata Kuliah dan Nilai

Perbaikan Nama, NIM, Matakuliah, dan Nilai yang salah dapat dilakukan dengan ketentuan sebagi berikut:

a. Masa perbaikan nama, nim, dan nilai dilakukan sebelum pengisian Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS).

b. Perbaikan nama dan nim dilakukan sebelum dikeluarkan Kartu Hasil Studi (KHS).

c. Perbaikan kesalahan data pada Kartu Hasil Studi (KHS) dilakukan sebelum berakhirnya masa pengisian KRS.

d. Perbaikan KRS dilakukan melalui KPRS selambat-lambatnya tujuh hari sebelum masa perkuliahan dimulai.

e. Mahasiswa yang melakukan pemalsuan dalam hal pembetulan nilai yang salah dan/atau tidak keluar, dapat dikenai sanksi sebagaimana peraturan yang berlaku, yaitu; diskorsing selama 1 semester atau diserahkan kepada kepolisian.

111 8. Perencanaan Studi Mahasiswa

a. Perencanaan studi mahasiswa dilakukan secara online melalui link siakad.iainlhokseumawe.ac.id, login menggunakan ID mahasiswa, kemudian klik KRS online.

b. Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) online ini baru dapat dilakukan setelah melakukan pembayaran SPP.

c. Mengisi daftar matakuliah yang telah ditentukan sebagai bentuk dimulainya perkuliahan satu semester mendatang

d. Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) bertujuan untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa dalam merencanakan studinya agar dapat berjalan dengan baik.

e. Pemograman mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa harus memperhatikan jumlah satuan kredit semester (SKS) yang diperkenankan dan mahasiswa tidak boleh mengambil mata kuliah melebihi 24 SKS.

f. Jika beban kredit yang diperoleh adalah 20 SKS, maka mahsiswa hanya dapat mengambil di KRS sebanyak 20 SKS, tidak boleh melebihi.

g. Penulisan nilai satuan kredit semester (SKS) untuk setiap mata kuliah harus sesuai dengan nilai (SKS) yang ditetapkan oleh jurusan. h. Kartu Rencana Studi (KRS) harus mendapatkan persetujuan dari

Dosen Penasehat Akademik secara online juga.

i. Pengisian KRS dengan cara memilih atau mencentang pada mata kuliah serta unit yang ingin diambil.

j. Mahasiswa hanya boleh memperbaiki KRS sebelum perkuliahan berlangsung

9. Cuti Kuliah

Cuti studi adalah hak setiap mahasiswa untuk tidak mengikuti perkuliahan pada semester tertentu dengan ketentuan sebagai berikut: a. Menyelesaikan heregistrasi dan tidak wajib membayar uang (SPP). b. Mengajukan surat permohonan izin cuti studi (Formulir disediakan di

Jurusan masing-masing) kepada Dekan yang diketahui oleh Penasehat Akademik, paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah waktu pembayaran SPP.

c. Telah menyelesaikan studi minimal 2 (dua) semester.

d. Izin cuti studi paling lama 2 (dua) semester atau 1 (satu) tahun. Cuti lebih dari itu akan dikurangi dari masa belajar maksimal yang ditetapkan (7 tahun atau 14 semester).

112 10. Mutasi Studi

Mutasi mahasiswa antar lembaga dan Jurusan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Mutasi studi adalah perubahan status mahasiswa dalam menjalani studi yang meliputi perubahan status program, status administrasi, status akademik dan status lainnya.

b. Permohonan izin mutasi studi dapat dilakukan pada saat melakukan heregistrasi.

c. Mutasi yang dapat dilayani oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe adalah:

(1) Mutasi Mahasiswa antar Perguruan Tinggi

(2) Mutasi Mahasiswa antar Fakultas di lingkungan IAIN Lhokseumawe. (3) Mutasi Mahasiswa antar Jurusan di lingkungan IAINLhokseumawe d. Ketentuan mutasi mahasiswa dari perguruan tinggi lain ke IAIN

Lhokseumawe adalah sebagai berikut.

e. Mahasiswa bersangkutan berasal dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta dengan status akreditasi minimal setara dengan prodi yang dituju.

f. Mahasiswa yang bersangkutan telah mengikuti pendidikan secara terus-menerus sekurang-kurangnya 2 (dua) semester dan pemindahannya diterima pada semester ganjil.

g. Mahasiswa yang bersangkutan bukan putus studi atau gugur studi karena sanksi dari perguruan tinggi sebelumnya.

h. Mahasiswa yang bersangkutan bersedia untuk diuji kemampuan membaca Alqur’an.

i. Menandatangani surat pernyataan bersedia mentaati segala peraturan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

j. Permohonan pindah diajukan dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut:

(1) Transkrip nilai asli yang diperoleh dari Perguruan Tinggi sebelumnya. (2) Surat persetujuan pindahan dari Perguruan Tinggi sebelumnya. (3) Surat keterangan bahwa yang bersangkutan tidak pernah melakukan

pelanggaran peraturan di Perguruan Tinggi sebelumnya. (4) Telah menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya: i. Untuk 2 semester, 42 sks

ii. Untuk 3 semester, 64 sks iii. Untuk 4 semester, 86 sks iv. Untuk 5 semester 108 sks v. Untuk 6 semester 130 sks

k. Memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sementara sekurang-kurangnya 3,00.

113 l. Ketentuan mutasi mahasiswa dari IAIN Lhokseumawe ke Perguruan

tinggi lain adalah sebagai berikut.

(1) Mahasiswa bersangkutan harus mengajukan permohonan mutasi kepada Dekan Fakultas dengan tembusan kepada Ketua Jurusan masing-masing.

(2) Mahasiswa yang telah pindah ke Perguruan tinggi lain dapat diterima kembali sebagai mahasiswa IAIN Lhokseumawe dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

m. Ketentuan mutasi mahasiswa antar fakultas di IAIN Lhokseumawe adalah sebagai berikut.

(1) Mahasiswa bersangkutan berasal dari fakultas dengan status akreditasi prodi minimal setara dengan prodi yang dituju.

(2) Mahasiswa bersangkutan telah mengikuti pendidikan secara terus-menerus sekurang-kurangnya 2 (dua) semester dan setinggi-tingginya 4 (empat) semester.

(3) Mutasi mahasiswa hanya dapat dilakukan pada semester ganjil. (4) Mahasiswa bersangkutan bukan putus studi atau gugur studi karena

sanksi dari fakultas sebelumnya.

(5) Mahasiswa bersangkutan memperoleh persetujuan pindah dari Dekan fakultas sebelumnya.

(6) Dekan yang dituju menyatakan secara tertulis kesediaannya untuk menerima mutasi.

(7) Perpindahan mahasiswa antar fakultas hanya boleh 1 (satu) kali selama yang bersangkutan menjadi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe.

(8) Setiap mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan mutasi sebagaimana tersebut di atas dapat mengajukan permohonan mutasi dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut:

a) Surat permohonan mutasi ditandatangani oleh mahasiswa yang bersangkutan.

b) Surat persetujuan mutasi dari Dekan.

c) Surat pernyataan diterima dari fakultas yang dituju. d) Telah menyelesaikan beban studi sekurang-kurangnya: (1) Untuk 2 semester, 42 sks

(2) Untuk 3 semester, 64 sks (3) Untuk 4 semester, 86 sks.

(4) Memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sementara sekurang-kurangnya 3,00.

n. Syarat-syarat mutasi mahasiswa antar jurusan dalam satu fakultas adalah sebagai berikut:

114 (1) Mahasiswa bersangkutan berasal dari jurusan dengan status

akreditasi minimal setara dengan prodi yang dituju.

(2) Mahasiswa bersangkutan telah mengikuti pendidikan secara terus-menerus sekurang-kurangnya 2 semester dan setinggi-tingginya 4 smt.

(3) Mutasi hanya dapat dilakukan pada semester ganjil.

(4) Mahasiswa bersangkutan bukan putus studi atau gugur studi karena sanksi dari jurusan sebelumnya.

(5) Mahasiswa bersangkutan memperoleh persetujuan pindah dari Ketua Jurusan sebelumnya.

(6) Ketua jurusan yang dituju menyatakan secara tertulis kesediaannya untuk menerima mutasi.

(7) Perpindahan mahasiswa antar Jurusan hanya boleh 1 (satu) kali selama yang bersangkutan menjadi mahasiswa IAIN Lhokseumawe. (8) Setiap mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan mutasi

sebagaimana tersebut di atas dapat mengajukan permohonan mutasi dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berikut:

a) Surat permohonan mutasi ditanda tangani oleh mahasiswa yang bersangkutan.

b) Surat persetujuan mutasi dari ketua jurusan asal. c) Surat pernyataan diterima dari jurusan yang dituju. d) Memiliki Indeks Prestasi Komulatif (IPK) sementara

11. Pemberhentian Mahasiswa

Mahasiswa akan dikeluarkan dari IAIN Lhokseumawe apabila terdapat satu dari keadaan-keadaan berikut:

a. Memiliki IP˂1,75.

b. Memiliki 1,75 ≤ IP ˂2.00 nilai ˃8 sks

c. Tidak lulus semua mata kuliah pada tiap semester

d. Melewati batas akhir masa studi yaitu lewat dari 7 tahun atau 14 semester.

12. MAHASISWA NON-AKTIF

a. Mahasiswa yang mengambil non-aktif harus mengajukan surat permohonan non-aktif kepada ketua jurusan/ketua program studi. b. Pengambilan non-aktif hanya dapat dilakukan dua tahun atau empat

semester selama masa kuliah.

c. Non-aktif boleh diambil setelah mahasiswa tersebut menjalani perkuliahan selama 2 (dua) semerster, kecuali ada alsan yang kuat.

115 d. Mahasiswa non-aktif tidak diperbolehkan mengikuti kuliah, ujian,

bimbingan skripsi, memanfaatkan perpustakaan dan laboratorium, serta kegiatan kemahasiswaan.

e. jika mahasiswa non-aktif masih mengikuti kegiatan yang tidak diperbolehkan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

B. Aktivitas Akademik