• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

2.8. Pengaturan Transaksi

3.1.2. Gambaran Umum Sistem Penatausahaan Keuangan Daerah

3.1.2.4. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah

Dalam struktur pemerintah daerah, satuan kerja merupakan entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban melakukan pencatatan atas transaksi-trasaksi yang terjadi di lingkungan satuan kerja. Dalam konstruksi keuangan daerah, terdapat dua jenis satuan kerja, yaitu:

1) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

2) Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD)

Kegiatan akuntansi pada satuan kerja meliputi pencatatan atas pendapatan, belanja, asset, dan selain kas. Proses tersebut dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK-SKPD) berdasarkan dokumen-dokumen sumber yang diserahkan oleh bendahara. PPK-SKPD melakukan pencatatan transakasi pendapatan pada jurnal khusus pendapatan, transaksi belanja pada jurnal khusus belanja serta transaksi aset dan selain kas pada jurnal umum.

Secara berkala, PPK-SKPD melakukan posting pada buku besar dan secara periodik menyususn neraca saldo sebagai dasar pembuatan laporan keuangan, yang terdiri atas: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Prosedur Akuntansi SKPD disajikan dalam gambar 3.16 berikut ini: Akuntansi SKPD PPK-SKPD SPJ penerimaan SPJ pengeluaran kas SP2D Bukti transaski Akuntansi penerimaan Akuntansi pengeluaran kas Akuntansi aset Akuntansi selain kas Bukti transaski Register jurnal penerimaan kas Register jurnal pengeluaran kas Bukti memorial Bukti memorial Register jurnal umum Register jurnal umum Register buku besar SKPD Neraca saldo SKPD

Gambar 3. 15 flowchart akuntansi SKPD

Penjelasan proses akuntansi SKPD adalah sebagai berikut: 1) PPK-SKPD menjurnal:

a. SPJ penerimaan dalam register jurnal penerimaan kas

b. SPJ pengeluaran dan SP2D dalam register jurnal pengeluaran kas c. Bukti memorial transaksi asset tetap dalam register jurnal umum d. Bukti memorial transaksi selain kas dalam register jurnal umum

2) Jurnal-jurnal tersebut, diposting oleh PPK-SKPD dalam register buku besar SKPD

69 3.1.3. Menentukan Tujuan Perbaikan Sistem

Prosedur yang telah berjalan, masih memiliki kelemahan dan diperlukan pengembangan sistem baru. Dari prosedur yang sudah ada, ditemukan masalah, kesempatan, tujuan, dan batasan.

Table 3. 1 Tujuan perbaikan sistem

Analisis Sebab Akibat Tujuan Perbaikan Sistem

Masalah atau Kesempatan

Sebab dan akibat Tujuan Sistem Batasan Sistem

1. Waktu yang diperlukan untuk melakukan setiap tahap proses penatausahaan lama 2. Akurasi data anggaran kurang dapat terjamin 3. penyajian data laporan lama

1.Harus membuka dokumen-dokumen lain yang terkait

2.penyampaian dokumen dari satu ruang ke ruangan yang lain memakan waktu. 3.Penghitungan dilakukan secara manual.

Data anggaran disimpan dalam dokumen-dokumen secara terpisah-pisah dan berulang-ulang, sehingga memungkinkan kesalahan pencatatan dan ketidakkonsistenan data.

1.mengotomasi prosedur sistem 2.mengelola data anggaran data,

transaksi serta data dokumen-dokumen dalam database, sehingga pengaksesan data oleh pihak yang berwenang akan menjadi lebih mudah 3.mengatur transaksi penatausahaan

dengan fungsi-fungsi yang dilengkapi dengan manajemen transaksi,

sehingga akurasi data lebih terjamin

1.Prosedur harus sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku, sehingga masih ada yang tidak dapat diotomasi.

3.2. Diagram Alur Sistem

Digram alur sistem penatausahaan pengeluaran baru yang ditawarkan disajikan dalam gambar 3.18, gambar 3.19, dan gambar 3.20 berikut ini:

Proses insert cover DPA, sub DPA, anggaran, dan rincian

anggaran DPA

Input data DPA

Data DPA Database SIKUDA Input SPD Proses insert SPD Database SIKUDA Data SPD Input SPP

Proses insert data dokumen pengajuan dan SPP Data antrian SPP Verifikasi I SPP Proses verifikasi I SPP Database SIKUDA Database SIKUDA Data SPP verifikasi I Verifikasi II SPP Proses verifikasi II SPP A Database SIKUDA Pengecek an I SPP Pengecek an II SPP

A SPP ACC Data SPM Proses insert SPM Database SIKUDA Antrian SPM Verifikasi SPM Proses verifikasi SPM Database SIKUDA SPM ACC Data SP2D Proses insert SP2D Database SIKUDA

Data SP2D Data pencairan SP2D Proses pencairan SP2D Database SIKUDA Data pencairan SP2D Data NPD Proses insert NPD Database SIKUDA B Pengecek an SPM Antrian NPD

B Verifikasi I NPD Proses verifikasi NPD Pengecek an I NPD Database SIKUDA NPD verifikasi I NPD Pengecek an II NPD Verifikasi II NPD Proses verifikasi II NPD Database SIKUDA NPD verifikasi II NPD Data pembelanjaan Proses pembelanjaan Database SIKUDA Buku besar

Gambar 3. 18 Diagram alur sistem lanjutan

Penjelasan diagram alur sistem yang baru:

1) Data dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) yang telah ditetapkan oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dimasukkan dalam database sistem oleh kepala sub bagian anggaran.

2) Berdasarkan anggaran kas dan ketersediaan dana serta data DPA-SKPD, diterbitkan Surat Penyediaan Dana(SPD). Data SPD disimpan data database sistem.

3) Proses pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dilakukan berdasarkan data SPD. Data SPP yang baru disimpan dalam database sistem

4) Data SPP yang baru dibuat dan belum diperiksa, masuk dalam daftar antrian pengecekan.

5) SPP yang masuk daftar antrian dicek kebenarannya. Proses ini merupakan verifikasi I untuk SPP

6) Data verifikasi I terhadap SPP akan disimpan dalam database sistem.

7) Data SPP yang telah mendapat verfikasi I akan masuk dalam antrian pengecekan II

8) SPP yang ada dalam daftar verifikasi II dicek kelengkapan dokumennya 9) Setelah diperiksa, SPP diberikan verifikasi yang II

10)Data verifikasi II terhadap SPP disimpan dalam database sistem

11)SPP yang telah di ACC akan masuk daftar antrian penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)

12)Berdasarkan data SPP yang telah di ACC dibuat SPM baru 13)Data SPM baru dimasukkan dalam database sistem

14)SPM baru diperiksa kelengkapan datanya 15)SPM diverifikasi

16)Data verifikasi SPM disimpan dalam database sistem

17)Berdasarkan SPM yang telah diverfikasi, Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)diterbitkan.

18)Data SP2D baru disimpan dalam database sistem.

20)Data pencairan disimpan dalam database sistem

21)Berdasarkan data pencairan, penerbitan Nota Pencairan Dana(NPD) dilakukan 22)Data NPD baru disimpan dalam database sistem dan masuk dalam antrian

persetujuan NPD.

23)NPD dalam daftar antrian diperiksa kebenaran datanya 24)Verifikasi I NPD dilakukan

25)Data verifikasi I disimpan dalam database sistem dan masuk dalam daftar antrian verifikasi II NPD

26)NPD yang ada dalam antrian verifikasi II NPD diperiksa kelengkapan dokumen dan kebenaran datanya.

27)Verifikasi II NPD dilakukan

28)Data verifikasi II NPD yang baru disimpan dalam sistem

29)Pembelanjaan untuk objek yang tersebut dalam NPD dapat dilakuan 30)Rincian pembelanjaan dicatat

31)Data rincian pembelanjaan disimpan dalam database sistem 32)Data buku besar ditampilkan.

Dokumen terkait