• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Ekonomi Sebagai Solusi Masalah Ekonom

Dalam dokumen Belajar fungsi tabungan dn konsumsi (Halaman 38-43)

PERMASALAHAN EKONOM

2. Sistem Ekonomi Sebagai Solusi Masalah Ekonom

Masyarakat di manapun, baik di negara maju maupun berkembang, di pedesaan maupun perkotaan, ”harus” menghadapi dan memecahkan tiga masalah ekonomi yang saling terkait seperti telah diuraikan di atas. Untuk itu maka diperlukan sebuah cara / sistem agar masyarakat mampu mengatasi permasalahan tersebut dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Berikut ini akan disajikan beberapa sistem ekonomi yang selama ini dikenal, yaitu:

a. Sistem ekonomi tradisional.

Ciri utama sistem ini adalah semua kegiatan utama ekonomi, produksi, distribusi, dan konsumsi, diatur dan diselenggarakan oleh kelompok

masyarakat itu sendiri. Mereka hampir tidak pernah melakukan interaksi ekonomi dengan masyarakat di luar kelompoknya. Kegiatan-kegiatan ekonomi tersebut didasarkan pada tradisi turun temurun dari nenek moyang mereka, dan hampir tidak pernah ada upaya untuk melakukan inovasi atau perubahan, karena biasanya masyarakat tipe ini cenderung tertutup terhadap perubahan. Yang menjadi prinsip utama

masyarakat pada kelompok ini adalah bagaimana bisa mempertahankan hidup mereka, sehingga pada umumnya pada sistem ini sedikit sekali terdapat pilihan-pilihan atau alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Setelah melihat uraian di atas maka dapat dipastikan bahwa sistem ekonomi ini tidak pernah dianut oleh negara manapun di dunia, tetapi hanya dianut oleh kelompok-kelompok masyarakat pada jaman dulu, atau bahkan ketika masyarakat masih primitif, sehingga saat ini tidak mudah bagi kita untuk melihat contoh riil masyarakat yang masih menganut sistem ini.

b. Sistem ekonomi komando

Sistem ekonomi komando ini sering juga disebut dengan sistem ekonomi terpusat atau terpimpin.Sistem ini banyak dianut oleh dianut negara-negara yang berideologi komunis. Pada sistem ini semua kegiatan perekonomian ditentukan dan dikendalikan oleh pemerintah. Pemerintah merencanakan dan mengatur alternatif penggunaan faktor produksi yang dimiliki (dalam jumlah terbatas) oleh negara tersebut. Terkait dengan hal ini maka pemerintah biasanya membentuk lembaga perencana ekonomi nasional. Lembaga inilah yang menentukan jenis dan jumlah produk yang harus dihasilkan oleh unit-unit produksi yang ada di negara tersebut pada periode tertentu.

Menurut sistem ini pemerintah memiliki kekuasaan besar terhadap faktor-faktor produksi yang ada, karena sebagian atau seluruh modal dan alat produksi dimiliki oleh pemerintah.

Pemerintah mendata kebutuhan warga negaranya dan mengatur penggunaan alat-alat pemuas kebutuhan, produksi, dan pendistribusiannya. Meskipun demikian pada sistem ini sering terjadi bahwa aktivitas ekonomi yang ada tidak sekedar untuk mencapai efisiensi dan tingkat keuntungan yang tinggi, karena bisa saja untuk menjalankan suatu aktivitas ekonomi pemerintah berusaha untuk mempekerjakan seluruh tenaga kerja yang ada dengan pertimbangan agar semua tenaga kerja mendapatkan pekerjaan. Jika melihat kondisi tersebut terbuka kemungkinan sering terjadinya pengangguran terselubung, di mana seseorang bekerja tetapi tidak pada kapasitas maksimumnya. Dengan demikian pada sistem ekonomi komando ini pengangguran dapat ”dihilangkan” dan pemerataan pendapatan lebih bisa diharapkan akan terwujud. Setelah melihat uraian di atas maka dapat diidentifikasi beberapa kelebihan dan kekurangan dari sistem ekonomi komando ini.

Kelebihan sistem ekonomi komando

1). Pemerintah lebih mudah dalam mengendalikan perekonomian nasional.

2).Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap kondisi perekonomian.

3). Pemerataan pendapatan relatif lebih mudah untuk diwujudkan.

4). Lebih mudah untuk menekan tingkat pengangguran. 5). Kondisi perekonomian relatif stabil.

Kekurangan sistem ekonomi komando.

Selain memiliki beberapa kelebihan, sistem ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

1). Pertumbuhan ekonomi relatif lambat karena rendahnya partisipasi dan kesempatan masyarakat untuk memunculkan daya kreasinya.

2). Pada kenyataannya tidak mudah bagi pemerintah untuk mengetahui seluruh kebutuhan masyarakat, sehingga tingkat kesejahteraan masyarakat tidak maksimal.

c. Sistem ekonomi pasar

Sebenarnya sistem ekonomi ini merupakan wujud dari gagasan yang dimunculkan oleh Adam Smith seperti yang tertuang dalam bukunya yang berjudul ”An Inquiry inti the Nature and Causes of the Wealth of Nations”, yaitu:

”Kemakmuran suatu bangsa akan terjaminjika setiap orang diberi kebebasan untuk menentukan sendiri apa, berapa, di mana, dan bagaimana melakukan kegiatan ekonomi.”

Pada sistem ekonomi ini kondisi yang ada di negara yang menganutnya sangatlah berbeda dengan kondisi di negara yang menganut sistem ekonomi komando. Peran serta masyarakat dalam perekonomian sangatlah besar, bahkan bisa menjadi pelaku utama. Jenis dan jumlah produksi alat pemuas kebutuhan, bagaimana mendistribusikannya, dan untuk siapa alat pemuas kebutuhan tersebut ditujukan, semuanya diserahkan kepada pihak swasta, atau yang sering disebut dengan mekanisme pasar. Peran negara terbatas sebagai pihak yang menjadi pengatur atau stabilisator agar kegiatan perekonomian yang ada terhindar dari berbagai macam konflik yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat atau negara.

Seperti halnya sistem yang lain, sistem ekonomi ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan sistem ekonomi pasar

1). Adanya kebebasan bagi individu (swasta) untuk memiliki dan mempergunakan faktor produksi. Hal ini akan mendorong pihak swasta untuk terus meningkatkan produktivitasnya.

2). Adanya kebebasan bagi setiap warga negara untuk berusaha, memilih pekerjaan, dan menentukan tingkat konsumsinya. Hal ini akan mendorong terwujudnya pemenuhan kebutuhan masyarakat dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat akan terwujud.

3). Terbukanya kesempatan untuk bersaing bagi semua kalangan. Hal ini akan mendorong masyarakat (pihak swasta) untuk terus meningkatkan daya kreasi dan inovasinya, demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kelemahan Sistem Ekonomi Pasar

1). Kemungkinan terjadinya persaingan tidak sehat. Setiap pihak yang terlibat dalam perekonomian tentu saja berlomba-lomba untuk mendapatkan laba maksimal. Sebagai bagian dari persaingan tersebut tentu saja terbukanya kemungkinan penggunaan segala cara demi memenangkan persaingan yang ada. Contoh persaingan tidak sehat di antaranya adalah perang harga, pemalsuan produk dari produsen lain, dan sebagainya.

2). Adanya kesenjangan ekonomi dan pendapatan yang besar pada masyarakat. Pihak yang menang dalam persaingan dan bisa mendapatkan keuntungan yang besar tentu saja akan semakin mendominasi perekonomian dan pihak yang kalah akan semakin terpuruk kondisinya. Dengan demikian pemerataan kesejahteraan pada negara yang menganut sistem ini sulit untuk diwujudkan.

3). Rentan terjadinya krisis perekonomian. Ketika persaingan antar pelaku ekonomi semakin tidak terkendali maka hal itu akan bisa menimbulkan masalah yang besar bagi negara dan pada akhirnya akan dapat menimbulkan krisis ekonomi.

d. Sistem Ekonomi Campuran

Selain sistem ekonomi yang telah kita bahas di atas, di banyak negara, kalau dilihat dari sistem perekonomiannya, dapat diidentifikasi adanya suatu sistem perekonomian yang merupakan kombinasi dari beberapa sistem ekonomi,

terutama sistem komando dan pasar. Sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi campuran. Dengan sistem campran ini pemerintah suatu negara berupaya mengambil kelebihan- kelebihan dari sistem ekonomi komando dan pasar untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi ekonomi yang ada demi tercapainya kemakmuran nasional.

Dalam dokumen Belajar fungsi tabungan dn konsumsi (Halaman 38-43)

Dokumen terkait