BAB II : RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN
D. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Pimpinan perusahaan berkepentingan untuk mengetahui keadaan perusahaan yang dipimpinnya. Dalam perusahaan kecil, pimpinan dapat langsung turun tangan mengurusi pekerjaan seti ap bagian, sehingga dapat melihat keadaan dalam pelaksanaannya. Apabila perusahaan sudah berkembang menjadi perusahaan besar, pimpinan perusahaan membutuhkan alat untuk mengadakan pengawasan dan mengetahui kemajuan yang dicapai. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi dirancang oleh manajemen untuk menyajikan informasi keuangan baik bagi pihak luar atau pihak dalam perusahaan seperti, manajemen, investor, kreditor, kantor pelayanan, masyarakat, dan lain-lain. Karena ruang lingkup sistem akuntansi sangat luas maka penulis hanya membatasi pada sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.
Kas merupakan pekiraan yang paling lancar dan aktif, sehingga hampir semua kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan kas. Ini disebabkan sifat kegiatan usaha yang meliputi suatu harga dan keadaan-keadaan yang berkaitan dengan penetapan suatu alat tukar. Kas memberikan dasar pengukuran dan pencatatan untuk semua perkiraan yang lain.
Menurut Kieso, Weygandt (2000 : 152) “ Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana seperti pos wesel, cek yang sahkan oleh kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai kas, rekening tabungan biasanya diklasifikasikan sebagai kas, meskipun bank mempunyai hak resmi untuk mendapat pemberitahuan sebelum ditarik, karena hak istimewa untuk pemberitahuan terlebih dahulu, jarang digunakan oleh bank, rekening tabungan dianggap sebagai kas ”.
pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan ”. Perlu dinyatakan atau digolongkan bahwa sebagai kas, aktiva tersebut harus siap atau tersedia dan bebas digunakan dengan kata lain bahwa kas merupakan aktiva yang setiap saat dapat digunakan untuk melakukan pembayaran baik untuk membiayai operasi sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi.
1. Sumber Penerimaan Kas
Pada dasarnya penerimaan kas harus diterima kasir kecuali penerimaan kas
yang dilakukan oleh bank harus siap disetorkan ke bank. Semua bukti penerimaan kas, harus diserahkan ke bagian akuntansi untuk dicatat dalam semua bukti penerimaan kas, dengan demikian adanya pemisahan fungsi yaitu kasir mengelola fisik uang dan bagian akuntasi mengelola bukti penerimaan.
Pasien rumah sakit umum Siti Hajar Medan ada dua yaitu :
a. Pasien perusahaan
b. Pasien PribadiSumber-sumber penerimaan kas perusahaan berasal dari :
1. Penerimaan operasional terdiri dari :
1. Poliklinik kebidanan 2. Poliklinik THT 3. Poliklinik mata 4. Poliklinik dermatologi
2. Prosedur penerimaan kas
Prosedur penerimaan kas merupakan kegiatan yang mengakibatkan beberapa orang untuk menjamin pengawasan kas secara seragam atas transaksi
penerimaan kas perusahaa. Berdasarkan sumber-sumber penerimaan tersebut diatas, maka terdapat prosedur-prosedur penerimaan yaitu :
a. Prosedur penerimaan operasional
1. Pasien perusahaan
a. Poliklinik
Setiap pasien yang datang berobat diterima dibagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang berobat jalan membayar biaya perobatan dibagiab ini setelah menyiapkan tanda terima perobatan poliklinik. Bagian poliklinik menyetorkan seluruh uang yang diterima kepada kasir. Bagi pasien yang diopname dirumah sakit, bagian poliklinik menyiapkan : a. Status pasien yang selanjutnya dikrimkan ke ruangan dimana
pasien yang bersangkutan akan dirawat.
b. Laporan pasien masuk sebanyak empat lembar, lembaran pertama dikirimkan ke bagian unit usaha (dapur), lembaran ketiga dikrim kebagian pembukuan dan lembaran keempat dikrim ke bagian medical record.
3. Ruangan (perawatan)
Selama pasien dirawat di rumah sakit bagian perawatan mencatat data-data didalam status pasien, pada saat pasien akan pulang statua pasien akan dikrimkan ke tiap-tiap unit usaha untuk menentukan besarnya biaya perwatan. Bagian perawata setiap harinya menyiapkan laporan pasien keluar sebanyak dua lembar, lembar pertama dikrimkan ke bagian medical record dan
lembaran kedua dikrimkan ke bagian pembukuan. Pada setiap akhir bulan bagian perawatan menyiapkan laporan pasien masuk dan keluar yang dikrimkan ke bagian pembukuan.
4. Unit usaha
Tiap-tiap unit menentukan besarnya biaya pengobatan pada status pasien pada saat pasien akan pulang.
Bagian pembukuan: a. Bagian Penata rekening
Setelah menerima status pasien, peñata rekening menyiapkan :
1. Kwintansi honor dokter sebanyak tiga lembar setelah disetujuin oleh
direktur, lembaran pertama diberikan kepada dokter, lembaran
kedua dan ketiga diserahkan kepada kasir
2. Perincian biaya perobatan sebanyak dua lembar setelah disetujui oleh direktur diserahkan kepada kasir
3. Kwintansi penermaan uang sebanyak dua lembar setelah disetujui direktur diserahkan kepada kasir
Penata rekening juga menyiapkan slip penerimaan ung apabila pasien yang ber sangkutan melunasi pembayaran. Slip penerimaan tersebut kemudian diserahkan kepada kasir setelah disetujui oleh direktur dan wakil direktur
b. Bagian Pencatatan
Berdasarkan slip penerimaan uang bagian pencatatan mencatat transaksi yang bersangkutan dalam buku harian, buku besar dan buku tambahan sebagai penerimaan.
5. Kasir
Setiap penerimaan panjar dari pasien kasir yang menyerahkan selembar kwitansi kepada pasien yang bersangkutan dan selembar copy dari kwitansi tersebut diserahkan kapada bagian pembukuan. Kasir menerima pembayaran biaya perobatan dari pasien setelah membandingkan dengan kwintansi panjar yang diperlihatkan ke bagian pembukuan apabila pasien menunggak pembayaran (SPP) dan dikirim ke bagian pembukuan untuk dicatat ke perkiraan piutang.
6. Medical Record
Semua status pasien atas pasien-pasien yang telah pulang diarsipkan dan disimpan dibagian medical record. Bagian ini pada setiap akhir bulan menyiapkan dua lembar laporan pasien masuk dan keluar. Satu lembar dikirim ke bagian pembukuan dan satu lagi disampaikan kepada direktur
a. Pasien Pribadi
1. PoliklinikSetiap pasien yang datang berobat diterima dibagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang berobat jalan membayar biaya perobatan dibagian ini setelah menyiapkan tanda terima perobatan poliklinik. Bagian poliklinik menyetorkan seluruh uang yang diterima kepada kasir. Bagi pasien yang diopname dirumah sakit, bagian poliklinik menyiapkan :
1. Status pasien yang selanjutnya dikrimkan ke ruangan dimana pasien yang bersangkutan akan dirawat.
2. Laporan pasien masuk sebanyak empat lembar, lembaran pertama dikirimkan ke bagian unit usaha (dapur), lembaran ketiga dikrim kebagian pembukuan dan lembaran keempat dikrim ke bagian medical record.
2. Ruangan (perawatan)
Selama pasien dirawat di rumah sakit bagian perawatan mencatat data-data didalam status pasien, pada saat pasien akan pulang statua pasien akan dikrimkan ke tiap-tiap unit usaha untuk menentukan besarnya biaya perwatan. Bagian perawata setiap harinya menyiapkan laporan pasien keluar sebanyak dua lembar, lembar pertama dikrimkan ke bagian medical record dan lembaran kedua dikrimkan ke bagian pembukuan. Pada setiap akhir bulan bagian perawatan menyiapkan laporan pasien masuk dan keluar yang dikrimkan ke bagian pembukuan.
3. Unit usaha
Tiap-tiap unit menentukan besarnya biaya pengobatan pada status pasien, pada saat pasien akan pulang
4. Bagian pembukuan
a Bagian Penata rekening
1. Kwintansi honor dokter sebanyak tiga lembar setelah disetujuin
oleh direktur, lembaran pertama diberikan kepada dokter,
lembaran kedua dan ketiga diserahkan kepada kasir
2. Perincian biaya perobatan sebanyak dua lembar setelah disetujui
oleh direktur diserahkan kepada kasir
3. Kwintansi penermaan uang sebanyak dua lembar setelah disetujui
direktur diserahkan kepada kasir
Penata rekening juga menyiapkan slip penerimaan uang apabila pasien yang bersangkutan melunasi pembayaran. Slip penerimaan tersebut kemudian diserahkan kepada kasir setelah disetujui oleh direktur dan wakil direktur
b. Bagian Pencatatan
Berdasarkan slip penerimaan uang bagian pencatatan mencatat transaksi yang bersangkutan dalam buku harian, buku besar dan buku tambahan sebagai penerimaan.
5. Kasir
Setiap penerimaan panjar dari pasien kasir yang menyerahkan selembar kwitansi kepada pasien yang bersangkutan dan selembar copy dari kwitansi tersebut diserahkan kapada bagian pembukuan. Kasir menerima pembayaran biaya perobatan dari pasien setelah membandingkan dengan kwintansi panjar yang diperlihatkan ke bagian pembukuan apabila pasien menunggak pembayaran (SPP) dan dikirim ke bagian pembukuan untuk dicatat ke perkiraan piutang.
6. Medical Record
Semua status pasien atas pasien-pasien yang telah pulang diarsipkan dan disimpan dibagian medical record. Bagian ini pada setiap akhir bulan menyiapkan dua lembar laporan pasien masuk dan keluar. Satu lembar dikirim ke bagian pembukuan dan satu lagi disampaikan kepada direktur
2. Instalansi penunjang
a. Setiap pasien datang berobat diterima dibagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang membutuhkan pemeriksaan yang lebih intensif maka pasien tersebut dikirim ke bagian instalansi penunjang seperti laboratorium, haemodialise.
b. Dan apabila pasien berobat jalan, maka pasien tersebut langsung membayar ke bagian instalansi penunjang tersebut setelah disiapkan tanda terima perobatan di bagian instalansi penunjang tersebut
c. Kemudian bagian ini menyetor kebagian kasir beserta memberikan bukti pendukung atas penerimaan tersebut
3. Instansi Rawat Inap
Prosedurnya sama dengan prosedur poliklinik. Seperti yang telah dijelaskan bahwa pasien yang datang berobat diterima di bagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan kepada kartu pasien (KP), bagi pasien yang berobat rawat inap , bagian poliklinik menyiapkan status pasien dan laporan pasien masuk dan selama pasien dirawat di rumah sakit bagian perawat mencatat data-data pasien dalam status pasien. Pada saat pasien akan pulang
status pasien akan dikirim dalam tiap- tiap unit usaha untuk menentukan besarnya biaya perobatan. Kemudian unit usaha menetapkan besarnya biaya perobatan, maka pasien tersebut membayar biaya perobatan tersebut sesuai dengan yang ditentukan oleh pihak rumah sakit di bagian kasir. Kemudian kasir membuat kwitansi penerimaan dan menyerahkan TTK kepada pasien tersebut.
4. Rawat jalan
Setiap pasien yang datang berobat diterima dibagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang berobat jalan, membayar biaya perobatan di bagian ini, kemudian bagian ini menyetorkannya ke bagian kasir.