• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN

PENGELUARAN KAS PADA RSU

SITI HAJAR MEDAN

Oleh

PRODHEO R. TARIGAN

112102126

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA

: PRODHEO R. TARIGAN

NIM

: 112102126

PROGRAM STUDI

: DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR

: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

PADA RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR

MEDAN.

Tanggal ________________ Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA

NIP. 195111114 198203 1 002

Tanggal ________________ Ketua Program Diploma III Akuntansi

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA

NIP. 195111114 198203 1 002

Tanggal _______________ Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA

: PRODHEO R. TARIGAN

NIM

: 112102126

PROGRAM STUDI

: DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR

:SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

PADA RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR

MEDAN

Medan,

2014

(4)

KATAR PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini hingga selesai .

Tugas Akhir ini yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan”. Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis masih menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan disebabkan kemampuan pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dimilki terbatas.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini, khususnya kepada :

1.Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar,M.Si, AK selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Pimpinan Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan dan para pegawai yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Ucapan teristemewa untuk kedua orang tua (Ayahanda tercinta M. Arief Tarigan dan Ibunda tersayang Siti Hamidah) dan tidak lupa pula penulis ungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman saya yang telah memberikan semangat dan dukungan baik materi maupun doa sampai akhirnya penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang mebangun dari semua pihak yang lebih berpengalaman demi kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, terima kasih.

Medan, Juni 2014

Penulis

(Prodheo R. Tarigan)

NIM. 112102126

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I : PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 3

C.

Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D.

Rencana Penulisan ... 4

1.

Jadwal Penelitian ... 4

2.

Rencana Isi ... 4

BAB II : RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

A.

Sejarah Ringkas ... 6

(7)

C.

Job Description ... 11

D.

Jaringan Usaha/Kegiatan ... 14

E.

Kinerja Terkini ... 15

F.

Rencana Usaha/Kegiatan

BAB III: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RSU SITI HAJAR MEDAN

A.

Pengertian Kas ... 16

B.

Sifat-sifat dan Ciri-ciri Kas ... 17

C.

Sistem Informasi Akuntansi ... 18

D.

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas ... 20

E.

Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas ... 29

F.

Pengawasan Intern Penerimaan Kas ... 30

G.

Pengawasan Intern Pengeluaran Kas ... 34

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 37

(8)

DAFTAR TABEL

NO JUDUL Halaman

(9)

DAFTAR GAMBAR

NO JUDUL Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

NO JUDUL Halaman

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu perusahaan, akutansi memegang peranan yang sangat penting karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu perusahaan. Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi yang akan dapat menghasilkan informasi keuangan yang relevan.

Mengingat pentingnya sistem informasi tersebut maka setiap perusahaan dituntut untuk memiliki suatu sistem informasi yang baik. Apabila sistem infomasi akuntansi tersebut tidak baik dikhawatirkan akan menghasilkan informasi keuangan yang kurang handal.Selain bermanfaat untuk menghasilkan informasi keuangan, sistem informasi akuntansi juga berguna untuk pengawasan.

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya membutuhkan kas. Kas terlibat langsung dalam transaksi ataupun kegiatan operasi perusahaan. Sebagian besar transaksi perusahaan menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Untuk itu diperlukan sistem informasi akuntansi yang mengatur mengenai siklus akuntansi penerimaan kas yang dirancang sedemikian rupa sehingga setiap perubahan transaksi yang berhubungan dengan kas dapat dicatat dan terawasi dengan baik. Kas merupakan objek yang sering diselewengkan karena merupakan aktiva yang sangat liquid dari aktiva lain, dan juga karena bentuknya yang kecil, tidak diketahui pemiliknya, dapat berpindah tangankan dengan cepat serta diperlukan setiap orang.

(12)

perl dikeluarkan harus dikeluarkan itu membuat penggunaan uang kas di perusahaan tidak berjalan dengan efektif. Dalam hal ini diperlukan adanya suatu administrasi dan pengawasan yang baik. Untuk menghindari pengeluaran uang yang tidak berkaitan dengan perusahaan. Oleh karena itu hampir semua jenis perusahaan baik dagang maupun jasa sepakat untuk memusatkan perhatiannya pada penataan intern perusahaan itu sendiri.Penataan intern perusahaan dapat meliputi pemberlakuan sistem informasi akutansi yang baik, menciptakan prosedur prosedur akuntansi yang dapat mencegah timbulnya penyelewengan, penipuan, penggelapan, pemborosan terhadap harta kekayaan perusahaan, atau praktek–praktek lain yang dapat merugikan perusahaan.

Rumah Sakit Umum Siti Hajar ialah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa telah menerapkan sistem komputerisasi dalam pengolahan data akuntansi. Tugas unit ini membutuhkan suatu perencanaan kas yang efektif dan efesien. Dengan berperannya kas dalam kegiatan perusahaan, maka perusahaan harus memastikan bahwa apakah penerimaan kas sudah berjalan dengan baik.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan pembahasan melalui tugas akhir ini dengan meneliti “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RSU SITI HAJAR MEDAN”.

B.

Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam akhir ini adalah apakah

(13)

C.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sejauh mana RSU Siti Hajar Medan menerapkan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas

b.Untuk memahami lebih jauh lagi teori yang didapat dalam perkulihaan dengan melihat penerapannya yang dilaksanakan oleh RSU Siti Hajar Medan 2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian yaitu :

a. Bagi peneliti, agar peneliti dapat mengamati secara langsung dan memperluas wawasan mengenai pengawasan aktiva tetap suatu perusahaan. b. Bagi RSU Siti Hajar Medan, sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

sistem informasi Akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas di masa sekarang ataupun masa yang akan datang.

c. Bagi peneliti lain atau pembaca, dapat berguna sebagai bahan perbandingan dan informasi bagi rekan-rekan yang akan melaksanakan penelitian.

D. Rencana Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

1.

Jadwal Penelitian

(14)
[image:14.595.144.473.181.462.2]

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Juni 1 2 3 4 1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset

4 Penunjukkan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2.

Rencana Isi

Penulis membahas Tugas Akhir ini dalam empat bab, dimana masing-masing bab dibagi lagi atas sub-sub bab agar diperoleh pemahaman yang lebih mendalam.secara garis besar Tugas Akhir ini berisi:

BAB I : PENDAHULUAN

(15)

BAB II : RUMAH SAKIT UMUM SITI HAJAR MEDAN

Dalam Bab ini penulis menjelaskan tentang RSU Siti Hajar Medan yang akan mengurai tentang sejarah singkat RSU Siti Hajar Medan, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini

BAB III :SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RSU SITI HAJAR MEDAN.

Dalam Bab ini penulis akan membahas tentang pengertian kas, sifat-sifat dan ciri-ciri kas, pengertian sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dan pengawasan intern penerimaan dan pengeluaran kas di Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

BAB II

RSU SITI HAJAR MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Menyadari bahwa kesehatan adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia sehingga mendorong untuk segera menyediakan fasilitas kesehatan. Atas kesadaran tersebut pada tanggal 20 Juli 1986 didirikan rumah sakit umum Siti Hajar yang berlokasi di Jalan Letjend Jamin ginting No. 2 Padang Bulan Medan. Berdasarkan Akte Notaries Nyonya Chairani Bustami, SH nomor 41 tanggal 16 Juli 1986, lalu adanya izin dari Dinas Kesehatan No.440/9893/PK/RS/1993.

Untuk Mengetauhi lebih luas peranan dan keadaan Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan sejak didirikan hingga saat ini sejenak dilihat perkembangan yang sangat fungsional dalam pelayanan kesahatan masyarakat dalam upaya penyembuhan dan pencagahan terhadap penyakit serta upaya peningkatan penyembuhan terhadap penyakit.

(17)

Agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik maka pada tanggal 20 juli 1986 diresmikan Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan sebagai salah satu rumah sakit umum di Sumatera Utara yang siap memberikan pelayanan jasa medis serta penyediaan fasilitas keshatan yang lebih lengkap dan sarana kesehatan. Antara lain berbagai fasilitas yaitu ruang perawatan, pelayanan rumah sakit, serta fasilitas diagnostic khusus dan pelayanan Jamsostek.

1.

Visi dan Misi

Visi

RSU Siti Hajar Medan sebagai pusat rujukan yang terpercaya dari rumah sakit

yang ada di wilayah Sumatera Utara Serta masyarakat sekitarnya.

Misi

Adapun misi dari RSU Siti Hajar adalah sebagai berikut :

a.

Meningkatkan kinerja usaha Siti Hajar Medan sesuai dengan standart

peraturan pemerintah kebijakan manajemen rumah sakit / perusahaan

dan kebutuhan manajemen.

b.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia RSU Siti Hajar Medan

melalui pendidikan dan penelitian.

c.

Penyempurnaan serta pemeliharaan sarana / prasarana (peraturan

medis) sesuai dengan perkembangan teknologi rumah sakit.

d.

Memberikan yang terbaik dalam menjaga, mengawasi dan

meningkatkan derajat kesehatan sekaligus memperhatiakan keselamatan

(18)

e. Menigkatkan pengenalan dan informasi kepada masyarakat luas bahwa RSU Siti Hajar Medan siap menerima dan memberikan pelayanan yang terbaik Bagi masyarakat luas

2.

Falsafah

RSU Siti Hajar Medan memberikan pelanyanan berdasarkan Undang-undang kesehatan yang berlaku, etika umum dan etika profesi.

3.

Motto

“ Kepuasan Pasien Adalah Prioritas Utama Kami “

B. Struktur Organisasi

(19)

organisasi yang akan diterapkan menyesuaikan susunan dan penempatan orang sesuai dengan keahlihannya.

Penetapan struktur organisasi juga berhubungan erat dengan bidang usaha perusahaan dan besar kecilnya usaha. Dengan adanya struktur organisasi setiap pemimpin dan bawahannya akan mengetauhi dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, batas-batas kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa dia harus bertanggung jawab,dan siapa yang harus bertanggung jawab padanya. Organisasi yang baik menentukan keberhasilan mencapai tujuan.

Struktur organisasi, pembagian pekerjaan serta wewenang dalam di Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan berbentuk garis lurus atau lini (lampiran). Dengan demikian terdapat wewenang langsung antara setiap atasan dengan bawahan. Ini berarti bahwa setiap manajer mempuyai wewenang sepenuhnya pada bawahannya yang melapor hanya pada manajer tersebut, atau aliran wewenang langsung dan tidak langsung.

(20)
[image:20.595.116.497.109.720.2]

GAMBAR 2.1

(21)

C. Job Description

Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi RSU Siti Hajar Medan.

1. Direktur

Tugas dan tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab dan mengawasi segala kegiatan keadaan Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan.

b. Menentukan kebujakan pelaksanaan pelayanan dan menetapkan peraturan untuk manajer-manajer di bawahnya.

c. Mengambil keputusan tertinggi / keputusan terakhir.

d. Menjalankan kebijakan Yayasan Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan, membuat laporan tahunan kepada Yayasan Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan berdasarkan laporan-laporan berkala dan incidental dari setiap manajer.

2. Komite Medis Tugas :

a. Memberikan pelayanan terhadap para pasien. b. Memberikan informasi terhadap para pasien.

c. Membantu para pasien dalam mendapatkan perobatan. 3. Kepala Seksi Pelayanan

Tugas :

(22)

b. Melaksanakan fungsi manajemen bagian pelayanan dan menunjang medis, pelayanan keperawatan dan pendidikan pelatihan yaitu perencanaan dan penganggaran.

4. Kepala Sub Seksi Pelayanan

Tugas :

a. Pengelola bidang pelayanan medis yang meliputi instansi gawat darurat, instansi bedah, instansi kebidanan, dan kandungan, instansi rawat jalan, instansi rawat inap.

b. Pengelola bidang pelayanan medis yang meliputi instansi radiologi, instansi farmasi, instansi gizi, instansi pemeliharaan Rumah Sakit dan instansi laboratorium klinik yang professional.

5. Kepala Sub Seksi Pelayanan Keperewatan

Tugas :

a. Pelayanan keperawatan UGD, keperawatan rawat jalan, keperawatan kamar bedah, keperawatan rawat inap.

b. Mengelola dan mengembangkan pelayanan dan keperawatan secara profesional dan bermutu.

c. Memberikan orientasi bagi tenaga perawat baru.

d. Melaksanakan supervisi ke instansi yang berkaitang dengan pelayanan keperawatan.

6. Kepala Sub Seksi Pendidikan Dan Pelatihan

(23)

a.

Melaksanakan pendidikan dan latihan bidang medis maupun

manajemen yang dilaksanakan oleh RSU Siti Hajar Medan untuk

pegawai sendir atau non pegawai.

b. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan diklat yang diperlukan oleh RSU Siti Hajar Medan.

c. Memberikan bimbingan peserta Praktek Kerja Lapangan, sehingga memberikan manfaat kepada RSU Siti Hajar Medan untuk meningkatkan pelayanan.

d.

Koordinasi pembuatan laporan tahunan RSU Siti Hajar Medan .

e. Kegiatan administrasi dan pelaporan di lingkungan klat. 7. Bagian Kesekretariatan

Tugas :

a. Merumuskan kebijakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pada urusan kepegawaian, ketata usahaan, rekam medik, dan urusan umum.

b.

Mengkoordinir pelayanan, mengklaim dan laporan yang berkaitan

denganpasien asuransi kesehatan.

8. Kepala Bagian Keuangan Dan Program Tugas :

a. Bertangung jawab atas kelancaran keuangan perusahaan yang menyangkut kewajiban-kewajiban dan tagihan-tagihan.

(24)

9. Instansi Gawat Darurat Tugas :

a. Menyiapkan dan memberikan informasi kepada Direktur mengenai egiatan pelayanan UGD.

b. Tanggung jawab memberikan pelayanan kepada pasien yang ada di UGD. 10. Instansi Bedah

Tugas :

a. Bertanggung jawab memberikan pelayanan di dalam ruang bedah. b. Bertanggung jawab menyiapkan ruangan dan alat untuk pelaksanaan operasi.

c. Bertanggung jawab dan memperisapkan dokter bedah ahli bidangnya.

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

RSU Siti Hajar Medan bergerak di dalam bidang jasa yaitu melakukan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat.sembilan jenis usaha kegiatan RSU Siti Hajar Medan.

1. Menyelengarakan Pelayanan Medis 2. Menyelengarakan Pelayanan Non Medis

3. Menyelangarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan 4. Menyelengarakan Pelayanan Rujukan

(25)

8. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya

E. Kinerja Terkini

Badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan dengan motto “Kepuasan Pasien Adalah Prioritas Utama”, mempunyai tujuan.

Tujuannya adalah sebagai berikut :

a.

Mewujudkan RSU Siti Hajar Medan menjadi rumah sakit yang

profesional dan terakreditasi.

b.

Sumber daya manusia yang profesional dan berkembang.

c.

Mengurangi angka moribiditas dan mobilitas penyakit.

d.

Efisiensi dan efektifitas pemakaian alat-alat operasional rumah sakit.

e.

Meningkatkan BOR (daya guna tempat tidur yang optimal) sehingga

mampu bersaing secara sehat dan mandiri untik mewujudkan RSU Siti

(26)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN

DAN PENGELUARAN KAS PADA

RSU SITI HAJAR MEDAN

A.

Pengertian Kas

Kas adalah komponen aktiva paling aktif dan sangat mempengaruhi setiap transaksi yang terjadi. Hal ini dikarenakan setiap transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran yaitu kas. Bahkan walaupun perkiraan kas tidak langsung terlibat dalam transaksi tersebut besarnya nilai transaksi tetap diukur dengan kas. Kas adalah aktiva yang tidak produktif. Oleh karena itu kas harus dijaga supaya jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada kas yang menganggur. Di samping itu kas merupakan suatu aktiva yang paling mudah diselewengkan dan digunakan dengan tidak semestinya oleh karyawan karena kas merupakan aktiva yang paling bernilai disbanding dengan aktiva lainnya serta paling mudah dipindah tangankan.

Kas terdiri dari saldo kas (cash and hand) dan rekening giro setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan-perubahan yang signifikan.” (IAI, 2007 : 22)

(27)

Pengertian kas yang lain adalah: “Kas adalah jumlah uang tunai yang ada di perusahaan dan rekening giro simpanan-simpanan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi baik dalam waktu maupun jumlahnya dan investasi jangka pendek yang secara formal disebut kas dan setara kas.” (Bridwan, 2000 : 242)

Banyak transaksi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas, tidak hanya terbatas pada uang tunai yang tersedia dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis asset yang dapat dipergunakan dengan segera untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Sebagai harta yang likuid kas adalah media pertukaran dan dasar bagi pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos yang bersangkutan harus siap sedia untuk pembayaran kewajiban lancar.

B.

Sifat-sifat dan Ciri Kas

Sifat-sifat dan ciri-ciri kas adalah sebagai berikut:

1.

Alat tukar yang standar.

2.

Dipakai sebagai dasar untuk mengukur dan menghitung.

3.

Merupakan harta yang paling likuid dan biasanya diklasifikasikan

sebagai harta lancar.

4.

Untuk dapat digolongkan sebagai kas haruslah siap (tersedia) untuk

pembayaran kewajiban-kewajiban lancar dan bebas dari

batasan-batasan penggunaannya.

Item yang diklasifikasikan sebagai kas meliputi mata uang logam dan

(28)

dibatasi penggunaannya yang sering kali disebut rekening koran bank

(demand deposit) karena hal itu dapat ditarik atas permintaan. Dana kas kecil

atau dana tukar dan instrumen yang dapat dinegosiasikan seperti cek pribadi,

cek perjalanan, cek kasir, wesel bank, pos wesel (money order) atau item

yang umumnya dilaporkan sebagai kas yang sering disebut sebagai ekuivalen

kas.

C.

Sistem Informasi Akuntansi

Dalam memenuhi kebutuhan informasi akuntansi bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan, maka disusunlah suatu sistem informasi akuntansi yang dianggap baik untuk perusahaan tersebut. Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan. Agar kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar membantu setiap pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yaitu, sistem, informasi, akuntansi. Apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu defenisi yang baru. Berikut ini dijelaskan pengertian ketiga kata tersebut : Sistem terdiri dari dua bagian, yaitu struktur dan proses. Stuktur adalah komponen dari sistem tersebut dan proses adalah prosedurnya sistem yang didefinisikan sebagai pendekatan prosedur merupakan suatu prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

(29)

pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan. Output adalah hasil dari informasi itu sendiri. Sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input menjadi output.

Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) sub-sub sistem yang bersatu untuk mencapai satu tujuan yang sama. (hall, 2001 : 234)

Menurut penulis sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sistem informasi akutansi yang direncanakan dengan baik harus dilengkapi dengan: (1) pengumpulan , pencatatan dan pelaporan data yang efesien, (2) pengukuran setiap perusahaan, (3) pemberian wewenang dan tanggung jawab, (4) pencegahan kesalahan dan kecurangan. (Niswonger 2001 : 241)

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya , seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk merubah data menjadi informasi. Informasi ini diinformasikan kepada beragam pengambilan keputusan dan pengguna (user). Sedangkan pengertian lain dari sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksanaan dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformaikan data keuangan menjadi informasi keuangan.

(30)

D.

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Pimpinan perusahaan berkepentingan untuk mengetahui keadaan perusahaan yang dipimpinnya. Dalam perusahaan kecil, pimpinan dapat langsung turun tangan mengurusi pekerjaan seti ap bagian, sehingga dapat melihat keadaan dalam pelaksanaannya. Apabila perusahaan sudah berkembang menjadi perusahaan besar, pimpinan perusahaan membutuhkan alat untuk mengadakan pengawasan dan mengetahui kemajuan yang dicapai. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi.

Sistem informasi akuntansi dirancang oleh manajemen untuk menyajikan informasi keuangan baik bagi pihak luar atau pihak dalam perusahaan seperti, manajemen, investor, kreditor, kantor pelayanan, masyarakat, dan lain-lain. Karena ruang lingkup sistem akuntansi sangat luas maka penulis hanya membatasi pada sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.

Kas merupakan pekiraan yang paling lancar dan aktif, sehingga hampir semua kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan kas. Ini disebabkan sifat kegiatan usaha yang meliputi suatu harga dan keadaan-keadaan yang berkaitan dengan penetapan suatu alat tukar. Kas memberikan dasar pengukuran dan pencatatan untuk semua perkiraan yang lain.

Menurut Kieso, Weygandt (2000 : 152) “ Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana seperti pos wesel, cek yang sahkan oleh kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai kas, rekening tabungan biasanya diklasifikasikan sebagai kas, meskipun bank mempunyai hak resmi untuk mendapat pemberitahuan sebelum ditarik, karena hak istimewa untuk pemberitahuan terlebih dahulu, jarang digunakan oleh bank, rekening tabungan dianggap sebagai kas ”.

(31)

pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan ”. Perlu dinyatakan atau digolongkan bahwa sebagai kas, aktiva tersebut harus siap atau tersedia dan bebas digunakan dengan kata lain bahwa kas merupakan aktiva yang setiap saat dapat digunakan untuk melakukan pembayaran baik untuk membiayai operasi sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi.

1. Sumber Penerimaan Kas

Pada dasarnya penerimaan kas harus diterima kasir kecuali penerimaan kas

yang dilakukan oleh bank harus siap disetorkan ke bank. Semua bukti penerimaan kas, harus diserahkan ke bagian akuntansi untuk dicatat dalam semua bukti penerimaan kas, dengan demikian adanya pemisahan fungsi yaitu kasir mengelola fisik uang dan bagian akuntasi mengelola bukti penerimaan.

Pasien rumah sakit umum Siti Hajar Medan ada dua yaitu :

a.

Pasien perusahaan

b. Pasien Pribadi

Sumber-sumber penerimaan kas perusahaan berasal dari :

1. Penerimaan operasional terdiri dari :

1. Poliklinik kebidanan 2. Poliklinik THT 3. Poliklinik mata 4. Poliklinik dermatologi

2.

Prosedur penerimaan kas

(32)

penerimaan kas perusahaa. Berdasarkan sumber-sumber penerimaan tersebut diatas, maka terdapat prosedur-prosedur penerimaan yaitu :

a.

Prosedur penerimaan operasional

1.

Pasien perusahaan

a.

Poliklinik

Setiap pasien yang datang berobat diterima dibagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang berobat jalan membayar biaya perobatan dibagiab ini setelah menyiapkan tanda terima perobatan poliklinik. Bagian poliklinik menyetorkan seluruh uang yang diterima kepada kasir. Bagi pasien yang diopname dirumah sakit, bagian poliklinik menyiapkan : a. Status pasien yang selanjutnya dikrimkan ke ruangan dimana

pasien yang bersangkutan akan dirawat.

b. Laporan pasien masuk sebanyak empat lembar, lembaran pertama dikirimkan ke bagian unit usaha (dapur), lembaran ketiga dikrim kebagian pembukuan dan lembaran keempat dikrim ke bagian medical record.

3.

Ruangan (perawatan)

(33)

lembaran kedua dikrimkan ke bagian pembukuan. Pada setiap akhir bulan bagian perawatan menyiapkan laporan pasien masuk dan keluar yang dikrimkan ke bagian pembukuan.

4.

Unit usaha

Tiap-tiap unit menentukan besarnya biaya pengobatan pada status pasien pada saat pasien akan pulang.

Bagian pembukuan: a. Bagian Penata rekening

Setelah menerima status pasien, peñata rekening menyiapkan :

1.

Kwintansi honor dokter sebanyak tiga lembar setelah disetujuin oleh

direktur, lembaran pertama diberikan kepada dokter, lembaran

kedua dan ketiga diserahkan kepada kasir

2. Perincian biaya perobatan sebanyak dua lembar setelah disetujui oleh direktur diserahkan kepada kasir

3. Kwintansi penermaan uang sebanyak dua lembar setelah disetujui direktur diserahkan kepada kasir

Penata rekening juga menyiapkan slip penerimaan ung apabila pasien yang ber sangkutan melunasi pembayaran. Slip penerimaan tersebut kemudian diserahkan kepada kasir setelah disetujui oleh direktur dan wakil direktur

b. Bagian Pencatatan

(34)

5. Kasir

Setiap penerimaan panjar dari pasien kasir yang menyerahkan selembar kwitansi kepada pasien yang bersangkutan dan selembar copy dari kwitansi tersebut diserahkan kapada bagian pembukuan. Kasir menerima pembayaran biaya perobatan dari pasien setelah membandingkan dengan kwintansi panjar yang diperlihatkan ke bagian pembukuan apabila pasien menunggak pembayaran (SPP) dan dikirim ke bagian pembukuan untuk dicatat ke perkiraan piutang.

6. Medical Record

Semua status pasien atas pasien-pasien yang telah pulang diarsipkan dan disimpan dibagian medical record. Bagian ini pada setiap akhir bulan menyiapkan dua lembar laporan pasien masuk dan keluar. Satu lembar dikirim ke bagian pembukuan dan satu lagi disampaikan kepada direktur

a.

Pasien Pribadi

1. Poliklinik

(35)

1. Status pasien yang selanjutnya dikrimkan ke ruangan dimana pasien yang bersangkutan akan dirawat.

2. Laporan pasien masuk sebanyak empat lembar, lembaran pertama dikirimkan ke bagian unit usaha (dapur), lembaran ketiga dikrim kebagian pembukuan dan lembaran keempat dikrim ke bagian medical record.

2. Ruangan (perawatan)

Selama pasien dirawat di rumah sakit bagian perawatan mencatat data-data didalam status pasien, pada saat pasien akan pulang statua pasien akan dikrimkan ke tiap-tiap unit usaha untuk menentukan besarnya biaya perwatan. Bagian perawata setiap harinya menyiapkan laporan pasien keluar sebanyak dua lembar, lembar pertama dikrimkan ke bagian medical record dan lembaran kedua dikrimkan ke bagian pembukuan. Pada setiap akhir bulan bagian perawatan menyiapkan laporan pasien masuk dan keluar yang dikrimkan ke bagian pembukuan.

3. Unit usaha

Tiap-tiap unit menentukan besarnya biaya pengobatan pada status pasien, pada saat pasien akan pulang

4. Bagian pembukuan

a Bagian Penata rekening

(36)

1.

Kwintansi honor dokter sebanyak tiga lembar setelah disetujuin

oleh direktur, lembaran pertama diberikan kepada dokter,

lembaran kedua dan ketiga diserahkan kepada kasir

2.

Perincian biaya perobatan sebanyak dua lembar setelah disetujui

oleh direktur diserahkan kepada kasir

3.

Kwintansi penermaan uang sebanyak dua lembar setelah disetujui

direktur diserahkan kepada kasir

Penata rekening juga menyiapkan slip penerimaan uang apabila pasien yang bersangkutan melunasi pembayaran. Slip penerimaan tersebut kemudian diserahkan kepada kasir setelah disetujui oleh direktur dan wakil direktur

b. Bagian Pencatatan

Berdasarkan slip penerimaan uang bagian pencatatan mencatat transaksi yang bersangkutan dalam buku harian, buku besar dan buku tambahan sebagai penerimaan.

5. Kasir

(37)

6. Medical Record

Semua status pasien atas pasien-pasien yang telah pulang diarsipkan dan disimpan dibagian medical record. Bagian ini pada setiap akhir bulan menyiapkan dua lembar laporan pasien masuk dan keluar. Satu lembar dikirim ke bagian pembukuan dan satu lagi disampaikan kepada direktur

2. Instalansi penunjang

a. Setiap pasien datang berobat diterima dibagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang membutuhkan pemeriksaan yang lebih intensif maka pasien tersebut dikirim ke bagian instalansi penunjang seperti laboratorium, haemodialise.

b. Dan apabila pasien berobat jalan, maka pasien tersebut langsung membayar ke bagian instalansi penunjang tersebut setelah disiapkan tanda terima perobatan di bagian instalansi penunjang tersebut

c. Kemudian bagian ini menyetor kebagian kasir beserta memberikan bukti pendukung atas penerimaan tersebut

3. Instansi Rawat Inap

(38)

status pasien akan dikirim dalam tiap- tiap unit usaha untuk menentukan besarnya biaya perobatan. Kemudian unit usaha menetapkan besarnya biaya perobatan, maka pasien tersebut membayar biaya perobatan tersebut sesuai dengan yang ditentukan oleh pihak rumah sakit di bagian kasir. Kemudian kasir membuat kwitansi penerimaan dan menyerahkan TTK kepada pasien tersebut.

4. Rawat jalan

Setiap pasien yang datang berobat diterima dibagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang berobat jalan, membayar biaya perobatan di bagian ini, kemudian bagian ini menyetorkannya ke bagian kasir.

E.

Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas

Dalam sistem pengeluaran kas diperlukan adanya prosedur yang baik yang sesuai dengan kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Pengeluaran kas yang dilakukan di luar prosedur yang telah ditentukan, akan memungkinkan terjadinya penyelewengan, pencurian dan penggelapan kas. Permasalahan yang ada adalah:

a.

Bagaimana sistem akuntansi pengeluaran kas pada Rumah Sakit Umum

Siti Hajar,

b.

Apa kelemahan dan kelebihan sistem akuntansi pengeluaran kas pada RSU

Siti Hajar,

c.

Bagaimana efektifitas sistem akuntansi pengeluaran kas pada Rumah Sakit

Umum Siti Hajar,

d.

Bagaimana

desain

sistem

akuntansi

pengeluaran

kas setelah

(39)

Sakit umum Siti Hajar Medan.

Sistem akuntansi pengeluaran kasnya dengan menggunakan dana kas kecil. Program JPK-MM ini dibiayai oleh pemerintah dari dana PKPS BBM (Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Bidang Kesehatan). Untuk peserta gawat darurat berhak mendapatkan pelayanan rujukan dan pelayanan ambulans yang ditanggung oleh PT. Askes. Simpulan yang dapat diambil dalam sistem akuntansi pengeluaran kas pada RSU Siti Hajar meliputi : Sistem pengeluaran kas pada RSU Siti Hajar sudah dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan kaidah yang berlaku secara umum. Saat terjadi transaksi pencatatan dilakukan oleh bagian kasir, bagian keuangan dan pembukuan. Masing-masing bagian ini berkoordinasi dan mengadakan koreksi pencatatan. Bagian kasir harus membuat bukti pengeluaran kas yang ditanda-tangani.

F.

Pengawasan Intern Penerimaan Kas

Pengawasan intern adalah salah satu yang harus dilaksanakan oleh manajemen untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Untuk menjaga dan merawat agar sistem akuntansi yang direncanakan oleh perusahaan berfungsi dan berjalan dengan baik seperti yang direncanakan, kerangka sistem akuntansi harus mencakup pengawasan intern yang baik dan sempurna.

(40)

Karena begitu mudahnya mentransfer uang, maka kas merupakan aktiva yang cenderung diselewengkan atau di salah gunakan oleh karyawan disamping itu banyak transaksi baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi penerimaan kas atau pembayaran kas.Karena itu, perusahaan harus merancang dan menggunakan pengendalian untuk menyamakan kas serta wewenang pengendalian terhadap kas transaksi.

Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus mengendalikan kas mulai dari diterimanya hingga disetorkan ke bank prosedur semacam ini disebut pengendalian preventif.prosedur yang dirancang untuk mendeteksi pencurian atau peyalahgunaan kas disebut pengendalian detektif dalam pengertian tertentu, pengendalian detektif juga bersifat preventif karena para karyawan akan berupaya menghindarkan pencurian atau penyalahgunaan bila mereka mengetauhi bahwa hal semacam itu akan mudah terungkap

Untuk menciptakan pengawasan intern yang memuaskan sehubungan dengan penerimaan kas ada beberapa prinsip pengawasan inern yaitu :

1. Penggunaan tanggung jawab yang jelas terhadap pengurusan dan pengawasan fisik

2. penerimaan kas harus disetorkan setiap hari ke bank

3. pemisahan pengurusan dan pengawasan fisik dari fungsi pencatatan di bagian akuntansi (pembukuan)

Tujuan utama pengawasan penerimaan kas adalah :

(41)

2. Menciptakan kegunaan yang sdeharusnya dari jumlah uang yang diterima dan dimiliki perusahaan

Penerimaan kas bias terjadi dengan berbagai cara seperti lewat pos, pembayaran langsung ke kasir atau pada pelunasan ke bank.Uang yang diterima bisa berbentuk tunai, logam, maupun uang kertas,cek,bank draft dan lain-lain. Atas penerimaan kas ini sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan sehingga diperlukan pengawasan yang memadai. Semua penerimaan kas yang terjadi harus dicatat dalam pembukuan dan dibuat bukti kas masuk yang diberi nomor urut tercetak

Berbagai cara bentuk penyimpangan yang umum terjadi dalam perusahaan yang sehubungan dengan penerimaan kas antara lain :

1. Penerimaan uang dari hasil penjualan tunai dengan tidak memasukan penjualan tersebut ke dalam kas register atau tanpa membuat faktur

2. menghapus suatu perkiraan, seolah-olah tidak bias ditagih

3. mendebet perkiraan lain selain perkiraan kas pada saat menerima uang 4. mengadakan lapping

Lapping adalah suatu penggelapan kas yang dilakukan dengan menahan kas

yang baru diterima tanpa mencatatnya dan pada waktu penerimaan kas berikutnya barulah penerimaan uang pertama itu dicatat, sedangkan penerimaan kedua tidak dicatat. Lapping terjadi apabila pembayaran piutang dari langganan dikantongi dan perkiraan piutang akan dikredit apabila akan diterima lagi kas dari langganan yang lain pada hari berikutnya.

(42)

ini membuktikan bahwa penyimpangan dapat saja terjadi yaitu pada saat kasir harus melakukan pencatatan atas penerimaan kas yang baru diterima. Namun pada kenyataannya kasir mencatatkan penerimaan kas yang pertama setelah kasir menerima uang kas yang kedua yang seharusnya sudah dicatat ternyata tidak dicatat. Dalam hal ini, kasir dapat menggunakan uang kas tersebut untuk keperluan pribadinya sementara waktu dan dalam penyetoran uang kas tersebut kasir tidak diawasi pemeriksa.

Prinsip pengawasan intern yang dilakukan oleh Rumah Sakit Siti Hajar Medan adalah sebagai berikut :

1. Penetapan biaya perobatan ditentukan oleh bagian unit usaha, kemudian membuat slip penerimaan yang kemudian dikrimkan kepada kasir pembukuan, dan satu pertinggal dibagian unit usaha, dan kasir membuat kwitansi penerimaan kas dan pasien membayar biaya perobatan kepada kasir sesuai dengan kwitansi penerimaan tersebut.

2. Penerimaan kas setiap hari disetor ke bank.

3. Pemisahan bagian pengurusan fisik dan fungsi pencatatan.

4. Adanya bukti-bukti dan dokumen pendukung atas terjadinya transaksi penerimaan kas.

5. Kasir mencatat daftar penerimaan kas yang ada pada bagian pembukuan.

G.

Pengawasan Intern Pengeluaran Kas

(43)

dan pelaporan pada perusahaan. Setiap pengeluaran pada RSU Siti Hajar Medan didukung dengan adanya bukti-bukti pengeluaran kas yang berisikan besarnya jumlah kas yang dikeluarkan, untuk keperluan apa, bagaimana syarat pembayarannya apakah dengan cek, giro, atau uang tunai serta formulir pendukung lainnya.

(44)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. RSU Siti Hajar Medan bergerak di bidang pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum.

2. Stuktur organisasi pada RSU Siti Hajar Medan yaitu berbentuk garis struktur organisasi ini sangat sederhana namum dapat meningkatkan efisiensi kerja karena struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan menciptakan rasa kemandirian para pegawai serta memupuk rasa tanggung jawab yang tanggung jawab yang harus dimiliki oleh setiap karyawan.

3. Sistem Informasi Akuntansi merupakan prosedur atau rangkaian kegiatan yang sudah di organisir dengan baik untuk menghasilkan informasi yang berguna dan akurat bagi pemakainya

4. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan baik dimana bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas dilaporkan dan disimpan oleh yang berwenang selain itu pencatatan dimulai dari jurnal, buku besar sampai dengan laporan keuangan.

B. Saran

1.

Pendelegasian wewenang tugas dari atasan ke bawahan dan

pemusatan tanggung jawab ada baiknya ditingkatkan lagi dan

masing-masing pihak dapat mempertanggungjawabkan tugasnya

(45)

3. Untuk pengawasan intern kas agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik maka sebaiknya harus dibuat pemisahan fungsi secara jelas dan setiap fungsi harus di jabat oleh orang yang berbeda

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2000, Sistem Akuntansi, Edisi ke-2, Cetakan ke-5, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standard Akuntansi Keuangan. Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Kieso, Weigandt,2000, Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Alih Bahasa : Herman Wibowo, Jakarta.

Mulyadi,2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger, Warren, Reeve, Fees, 2001, Prinsip Prinsip Akuntansi, Edisi Kesembilan Belas, Ahli Bahasa : Alfonso Sirait, Herda Gunawan, Erlangga , Jakarta.

Romney, Marshall, 2006, Steinbart, Paul Jhon. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Sembilan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

(47)

Lampiran I

STRUKTUR ORGANISASI RSU SITI HAJAR MEDAN

STAF MEDIS FUNGSIONAL YAYASAN DIREKTUR INSTANSI PEMELIHARAAN KESEHATAN INSTANSI RADIOLOGI INSTANSI RADIOLOGI INSTANSI GIZI INSTANSI KEBIDANAN INSTANSI FARMASI INSTANSI RAWAT INAP INSTANSI RAWAT JALAN INSTANSI BEDAH SUB SEKSI DIKLAT SUB SEKSI PELAYANAN & PENUNJANG MEDIS INSTANSI GAWAT DARURAT SEKSI PELAYANAN SUB SEKSI PELAYANAN URUSAN AKUNTANSI URUSAN UMUM URUSAN ANGGARAN & MOBILITA DANA URUSAN KEPEGAWAIAN URUSAN REKAM URUSAN KETATAUSAHAAN URUSAN PERBENDA HARAAN URUSAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN & PROGRAM KOMITE MEDIS SUB BAGIAN KESEKRETARIATAN REKAM MEDIK

Gambar

Tabel 1.1
GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISASI RSU SITI HAJAR MEDAN

Referensi

Dokumen terkait

dalam tugas akhir dengan judul “ Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Kantor Kecamatan Medan Denai”..

Hasnah Khotimah Lubis: Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT... Hasnah Khotimah Lubis: Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Simbolon: Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT... Simbolon: Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Nessy Falentina Pinem: Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Kanwil I Perum Pegadaian Medan, 2004... Nessy Falentina Pinem: Sistem Akuntansi Penerimaan dan

Evinasari Sebayang: Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT... Evinasari Sebayang: Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulisan membahas masalah Analisis Sistem Informasi Akuntansi terhadap Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Rumah

Sistem penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melakukan kegiatan penerimaan kas yang diterima perusahaan baik berupa uang tunai maupun surat-surat berharga

Kas yang diterima perusahaan baik yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan