• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA OLEH : INDRI NOVALIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA OLEH : INDRI NOVALIA"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA

OLEH :

INDRI NOVALIA 162102004

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)
(3)

KATA PENGANTAR Assalamua’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas berkat rahmat dan karunia- Nya yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

“Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Rumah Sakit Permata Bunda Medan” . Tugas Akhir ini merupakan syarat wajib bagi setiap mahasiswa agar dapat menyelesaikan program Studi Diploma III akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga dikesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Suamtera Utara.

2. Ibu Mutia Ismail MM, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

3. Bapak Abdillah Arief, SE, MSi,Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

4. Bapak Iskandar Muda SE., M.Si., Ak, CA selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan saran-saran serta petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

(4)

5. Seluruh dosen Pengajar dan pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada seluruh Staf dan Pegawai Rumah Sakit Permata Bunda Medan yang telah membantu penulis dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

7. Teristimewa kepada orang tua penulis, yaitu Ayahanda tercinta Makmur Sentosa Rangkuti dan Ibunda Tercinta Misnawati Lubis yang telah memberikan segalanya kepada penulis, dari kasih sayang, perhatian, pengorbanan serta dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan doa yang tiada hentinya kepada penulis dengan tulus dan ikhlas. Dan juga kepada Abang dan Kakak saya yang tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Kepada teman-teman seperjuangan Saya di D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Stanbuk 2016.

(5)

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih memiliki kekurangan dan kelemahan. Oleh Karena itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pihak yang membaca.

Medan, 2019

Penulis

Indri Novalia 162102004

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan masalah... 4

1.3 Tujuan Dan Manfaat Masalah ... 5

1.4 Rencana Penelitian ... 6

BAB II RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA MEDAN 2.1 Sejarah Ringkas Perusahaan ... 9

2.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Permata Bunda ... 11

2.3 Tujuan Rumah Sakit Permata Bunda ... 12

2.4 Struktur Organisasi ... 12

2.5 Job Description ... 14

2.6 Jaringan/Kegiatan ... 17

2.7 Kinerja Terkini ... 18

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA MEDAN 3.1 Pengertian Kas ... 19

3.2 Sifat dan Ciri Kas ... 20

(7)

3.4 Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada

Rumah Sakit Permata Bunda ... 23

3.5 Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas ... 34

3.6 Pengawasan Intern Penerimaan Kas ... 40

3.7 Pengawasan Intern Pengeluaran Kas ... 44

3.8 Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi...45

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 47

4.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Beberapa Ahli... 2 1.2 Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 6

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 3.1 Flowchart Prosedur Penerimaan Kas Rumah Sakit Permata Bunda ... 40

(10)

DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Riset di Rumah Sakit Permata Bunda ... 50

2. Rekap Biaya Perawatan Instalansi Rawat inap ... 51

3. Biaya Perawatan Instalasi Rawat Jalan ... 52

4. Struktur Organisasi Rumah Sakit ... 53

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam suatu perusahaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Menurut Steven A.

Moscov Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan pihak luar dan pihak dalam (Indrayati, 2016).

Sistem informasi akuntansi mempunyai bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Dalam sebuah perusahaan sistem informasi akuntansi yang sedang berjalan berfungsi untuk menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan, mengetahui maju mundurnya suatu perusahaan dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Pemakai informasi akuntansi biasanya dipakai secara ektern maupun intern. Selain itu dengan adanya sistem informasi akuntansi pada suatu perusahaan juga berfungsi sebagai dasar dalam perhitungan pajak suatu perusahaan.

Menurut beberapa ahli, sistem informasi akuntansi mempunyai tujuan seperti yang terlihat di tabel 1.1

(12)

Tabel 1.1

Tujuan Sistem Informasi Akuntansi menurut Beberapa Ahli No Menurut Ahli Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

1. Mulyadi - Memperbaiki pengendaliaan

akuntansi dan pengecekan internal, yang berfungsi untuk menyediakan catatan lengkap mengenai

pertanggungjawaban dan

perlindungan kekayaan perusahaan memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi.

- Menyediakan informasi berbentuk laporan (hasil) kinerja manajemen perusahaan bagi pengelolaan kegiatan usaha.

- Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik informasi mengenai mutu, ketepatan penyajian informasi maupun struktur informasinya.

- Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

2. Hall - Mendukung fungsi kepengurusan

(stewardship) manajemen suatu badan / organisasi perusahaan, karena semua hal yang terkait dengan informasi pengaturan dan penggunaan sumber daya organisasi guna mencapai tujuan organisasi merupakan tanggungjawab manajemen perusahaan.

- Mendukung pengambilan keputusan bagi manajemen, karena sistem informasi akuntansi memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk pengambilan keputusan perusahaan.

- Sistem informasi dapat menbantu personil operasional untuk bekerja lebih efektif dan efesien karena sistem

(13)

3

3. Azhar Susanto - Untuk mengolah data keuangan yang berasal dari berbagai macam sumber menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh berbagai macam penilaian. Pemakai informasi tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan seperti manajer atau dari luar seperti pelanggan dan pemasok.

Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya membutuhkan kas. Kas terlibat langsung dalam transaksi ataupun kegiatan operasi perusahaan. Sebagian besar transaksi perusahaan menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Untuk itu diperlukan sistem informasi akuntansi yang mengatur mengenai siklus akuntansi penerimaan kas yang dirancang sedemikian rupa sehingga setiap perubahan transaksi yang berhubungan dengan kas dapat dicatat dan terawasi dengan baik. Kas merupakan objek yang sering diselewengkan karena merupakan aktiva yang sangat liquid dari aktiva lain, dan juga karena bentuknya yang kecil, tidak diketahui pemiliknya, dan dapat berpindah tangankan dengan cepat serta diperlukan setiap orang.

Disamping penyelewengan uang kas, sering pula timbul kerugian yang disebabkan penggunaan uang kas yang tidak efektif serta pengeluaran yang tidak perlu dikeluarkan itu membuat penggunaan uang kas di perusahaan tidak berjalan efektif. Dalam hal ini diperlukan adanya suatu administrasi dan pengawasan yang baik. Untuk menghindari pengeluaran uang yang tidak berkaitan dengan perusahaan. Oleh karena itu hampir semua jenis perusahaan baik dagang maupun jasa sepakat untuk

(14)

memusatkan perhatiannya pada penataan intern perusahan itu sendiri.

Penataan intern perusahaan dapat meliputi pemberlakuan sistem informasi akuntansi yang baik, menciptakan prosedur-prosedur akuntansi yang dapat mencegah timbulnya penyelewengan, penipuan, penggelapan, pemborosan terhadap harta kekayaan perusahaan, atau praktek-praktek lain yang dapat merugikan perusahaan.

Rumah Sakit Permata Bunda ialah perusahaan yang bergerak di bidang jasa telah menerapkan sistem komputerisasi dalam pengolahan data akuntansi. Tugas unit ini membutuhkan suatu perencanaan kas yang efektif dan efesien. Dengan berperannya kas dalam kegiatan perusahaan, maka perusahaan harus memastikan bahwa apakah penerimaan kas sudah berjan dengan baik.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan pembahasan melalui tugas akhir ini guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III dengan meneliti “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA MEDAN”

1.2 Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa sistem informasi akuntansi dan kas yang mempunyai peranan penting dalam efektifitas

(15)

5

itu, penulis merumuskan permasalahan “apakah sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Rumah Sakit Permata Bunda Medan sudah berjalan efektif dengan penerimaan dan pengeluaran kas?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui apakah Sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada Rumah Sakit Permata Bunda Medan sudah berjalan efektif.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian yaitu :

a. Bagi peneliti, agar peneliti dapat mengamati secara langsung dan memperluas wawasan mengenaipengawasan aktiva tetap suatu perusahaan.

b. Bagi Rumah Sakit Umum Permata Bunda, sebagai bahan pertimbangan dalam melalukan sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

c. Bagi peneliti lain atau pembaca, dapat berguna sebagai bahan perbandingan dan informasi bagi rekan-rekan yang akan melakukan penelitian.

(16)

1.4 Rencana Penulisan

Adapun sistematika penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut :

1. Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2019 di Rumah Sakit Permata Bunda Medan.

Tabel 1.2

Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No

Kegiatan

Maret 2019 April 2019 I II III IV I II III IV 1. Pengesahan Tugas Akhir

2. Pengajuan Judul

3. Penunjukan Dosen Pembimbing 4. Pengumpulan data

5. Penyusunan Tugas Akhir 6. Bimbingan Tugas Akhir 7. Penyelesaian Tugas Akhir

(17)

7

2. Rencana Isi

Penulis membahas Tugas Akhir ini dalam empat bab, dimana masing-masing bab dibagi lagi atas sub-sub bab agar diperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Secara garis besar Tugas Akhir ini berisi:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam Bab ini penulis akan menguraikan tentang apa yang menjadi latar belakang masalah rumusan masalah menjadi latar belakang masalah, rumusan masalah, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA MEDAN

Dalam Bab ini penulis akan menguraikan tentang Rumah Sakit Permata Bunda Medan yang akan mengurai tentang sejarah singkat Rumah Sakit Permata Bunda Medan, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini.

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA MEDAN.

(18)

Dalam Bab ini penulis akan membahas tentang pengertian kas, sifat-sifat dan ciri-ciri kas, pengertian sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas dan pengawasan internal penerimaan dan pengeluaran kas di Rumah Sakit Permata Bunda Medan.

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam Bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran untuk Rumah Sakit Permata Bunda Medan setelah melakukan penelitian.

(19)

BAB II

RSU PERMATA BUNDA MEDAN

2.1. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Permata Bunda Medan

Cikal bakal RS. Permata bunda dimulai dari FIRMA MADJU yang merupakan usaha yang dimiliki oleh Alm. Bapak. H. M. Arbie yang bergerak dalam jasa penerbitan dan percetakan dan telah dirintis beliau sejak tahun 1955 sampai saat ini dengan lokasi Jl. Amaliun No. 37 Medan.

Berkat kepemimpinan beliau usaha ini terus berkembang setiap tahun sehingga dapat membangun usaha–usaha lain seperti Pesantren Modern, Perhotelan, Klinik Spesialis Bunda dan Rumah Sakit Permata Bunda Medan.

Rumah Sakit Permata Bunda (RSPB) dibangun pada bulan juli 1987 dan selesai pada bulan juli 1988. Didirikan berdasarkan akte Notaris No.48 oleh Notaris Idham, SH pada tanggal 5 April 1988 sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yang mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha salah satunya adalah menjalankan usaha pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Presmian sekaligus mulai operasionalnya Rumah Sakit Permata Bunda Medan oleh Gubernur Sumatera Utara Bapak Raja Inal Siregar pada tanggal 9 Juli 1988.

Dengan dikeluarkannya surat izin operasional Rumah Sakit dari

(20)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 717/MENKES/SK/VI/2010 tertanggal 26 Juli 2010, maka Rumah Sakit Permata Bunda semakin berbenah diri dengan melengkapi fasilitas penunjang kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal.

Pada tanggal 13 November 2015 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mengeluarkan surat izin Operasional Rumah Sakit dengan Nomor : 440.442/24527/XI/2015.

Sesuai dengan fungsi rumah sakit pada umumnya, Rumah Sakit Permata Bunda mempunyai Tujuan, Visi dan Misi serta Mutu Pelayanan Kesehatan yang meliputi :

1. Pembinaan / Promotif 2. Pencegahan / preventif 3. Pengobatan / Kuratif 4. Pemulihan / Rehabilitatif

Rumah Sakit Permata Bunda Medan terletak dijalan Sisingamangaraja No. 7 Medan di inti kota, mudah dijangkau oleh masyarakat. RS. Permata Bunda dengan pelayanan paripurna, peralatan memadai, didukung oleh tenaga ahli dan berdedikasi tinggi serta ditunjang oleh tenaga para medis yang terampil, profesional, etis, dan berwawasan nasional diharapkan memberikan persepsi, penampilan rumah sakit yang bermutu, efisien dan efektif.

(21)

11

Salah satu upaya antisipasi yang sudah mulai dilaksanakan dan akan terus dikembangkan adalah melakukan peran rumah sakit dalam pembangunan kesehatan di Sumatera Utara pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya, sehingga pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat lebih cepat terwujud.

2.2. Visi dan Misi Rumah Sakit Permata Bunda Medan a. Visi

Menyelenggarakan Pelayanan Spesialistik dan Sub Spesialistik yang lengkap, bermutu, aman, terjangkau dan berazaskan kekeluargaan.

b. Misi

Adapun misi dari Rumah Sakit Permata Bunda Medan adalah sebagai berikut :

 Menyelenggarakan Pelayanan Prima

 Meningkatkan kualitas seluruh aspek pelayanan

 Meningkatkan pendidikan / pelatihan pelatihan tenaga

kesehatan

c. Moto Rumah Sakit Permata Bunda Medan

PELAYAN TERBAIK DAN RAMAH. Dimana kata

“RAMAH” disini memiliki arti sebagai berikut :

R asional = Medis yang dilakukan sesuai dengan indikasi yang di derita pasien

(22)

A man = Pelayanan medis yang diberikan sesuai dengan prosedur medis

M anusiawi = Memperhatikan kebutuhan dan melayani pasien tanpa membedakan status sosial

A ktif = Tanggap dan sigap dalam melayani pasien

H armonis = Hubungan yang serasi dan selaras antara pasien petugas dan manajemen serta lingkungan

2.3. Tujuan Rumah Sakit Permata Bunda Medan

Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan masyarakat secara menyeluruh sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta tidak memandang suku, agama dan kedudukan.

2.4. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan rasional. Pembentukan organisasi dan pendelegasian wewenang serta tugas merupakan merupakan unsur utama dan merupakan alat untuk mencapai kontrol yang baik. Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran sistematis yang menunjukkan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta tugas yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi perusahaan mencerminkan kebijaksanaan yang ditempuh untuk mengadakan pengawasan terhadap manusia, peralatan dan fasilitas

(23)

13

pandangan luas, selain itu pimpinan harus tahu bagaimana mengatur organisasi, menentukan bagian-bagian yang tepat dan menentukan orang yang tepat pada bagian-bagian tersebut. Bentuk organisasi yang dianut mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam mengorganisir sumber daya manusia, karena itu di dalam menetapkan suatu kebijakan terlebih dahulu harus ditetapkan bentuk organisasi yang akan diterapkan menyesuaikan susunan dan penempatan orang sesuai dengan keahlihannya.

Penetapan struktur organisasi juga berhubungan erat dengan bidang usaha perusahaan dan besar kecilnya usaha. Dengan adanya struktur organisasi setiap pemimpin dan bawahannya akan mengetahui dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, batas-batas kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa dia harus bertanggung jawab, dan siapa yang harus bertanggung jawab padanya. Organisasi yang baik menentukan keberhasilan mencapai tujuan.

Struktur organisai, pembagian pekerjaan serta wewenang dalam di Rumah Sakit Permata Bunda Medan berbentuk garis lurus atau lini (lampiran). Dengan demikian terdapat wewenang langsung antara setiap atasan dengan bawahan. Ini berarti bahwa setiap manajer mempunyai wewenang sepenuhnya pada bawahannya yang melapor hanya pada manajer tersebut, atau aliran wewenang langsung dan tidak langsung.

Struktur organisasi Rumah Sakit Permata Bunda Medan dapat dilihat pada lampiran.

(24)

2.5. Job Description

Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) Yang terdapat pada struktur organisasi Rumah Sakit Permata Bunda Medan.

1. Direktur

Tugas dan tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab dan mengawasi segala kegiatan keadaan Rumah Sakit Permata Bunda Medan.

b. Menentukan kebijakan pelaksanaan pelayanan dan menetapkan peraturan untuk manajer-manajer di bawahannya.

c. Mengambil keputusan tertinggi / keputusan terakhir.

d. Menjalankan kabijakan Rumah Sakit Permata Bunda Medan, membuat laporan tahunan kepada Rumah Sakit Permata Bunda Medan berdasarkan laporan-laporan berkala dan incidental dari setiap manajer.

2. Komite Medis Tugas :

a. Memberikan pelayanan terhadap para pasien.

b. Memberikan informasi terhadap para pasien.

c. Membantu para pasien dalam mendapatkan perobatan.

(25)

15

3. Kepala Seksi Pelayanan Tugas :

a. Pengelola bidang pelayanan dan petunjuk medis, pelayanan perawatan, dan pendidikan serta pelatihan.

b. Melaksanakan fungsi manajemen bagi pelayanan dan menunjang medis, pelayanan keperawatan dan pendidikan pelatihan yaitu prencanaan dan penganggaran.

4. Kepala Sub Seksi Pelayanan Tugas :

a. Pengelola bidang pelayanan medis yang meliputi instansi gawat darurat, instansi bedah, instansi kebidanan, instansi rawat jalan, instansi rawat inap.

b. Pengelola bidang pelayanan medis yang meliputi instansi radiologi, instansi farmasi, instansi gizi, instansi pemeliharaan Rumah Sakit dan instansi laboratorium klinik yang profesional.

5. Kepala Sub Seksi Pelayanan Keperawatan

Tugas :

a. Pelayanan keperawatan UGD, keperawatan rawat jalan, keperawatan kamar bedah, keperawatan rawat inap.

b. Mengelola dan mengembangkan pelayanan dan keperawatan secara profesional dan bermutu.

(26)

c. Memberikan orientasi bagi tenaga perawat baru.

d. Melaksanakan supervisi ke instansi yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan.

6. Bagian Keseketariatan

Tugas :

a. Merumuskan kebijakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pada urusan kepegawaian, ketata usahaan, rekam medik, dan urusan umum.

b. Mengkoordinir pelayanan, mengklaim dan laporan yang berkaitan dengan pasien asuransi kesehatan.

7. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi

Tugas :

a. Bertanggung jawab atas kelancaran keuangan perusahaan yang menyangkut kewajiban-kewajiban dan tagihan-tagihan.

b. Bertanggung jawab atas penyusunan-penyusunan anggaran bagian keuangan untuk disampaikan pada pimpinan melalui bagian perencanaan dan anggaran.

8. Instansi Gawat Darurat Tugas :

a. Menyiapkan dan memberikan informasi dan kepada Direktur mengenai kegiatan pelayanan UGD.

(27)

17

b. Tanggung jawab memberikan pelayanan kepada pasien yang ada di UGD.

9. Instansi Bedah Tugas :

a. Bertanggung jawab memberikan pelayanan di dalam ruang bedah.

b. Bertanggung jawab menyiapkan ruangan dan alat untuk pelaksanaan operasi.

c. Bertanggung jawab dan mempersiapkan dokter bedah ahli bidangnya.

2.6. Jaringan / Kegiatan

Rumah Sakit Permata Bunda Medan bergerak di bidang jasa yaitu melakukan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat. Berikut jenis kegiatan Rumah Sakit Permata Bunda Medan :

1. Menyelenggarakan Pelayanan Medis.

2. Menyelenggarakan Pelayanan Non Medis.

3. Menyenggarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan.

4. Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan.

5. Menyelenggarakan Administrasi Umum dan Keuangan.

6. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

(28)

2.7. Kinerja Terkini

Badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Permata Bunda Medan dengan motto “PELAYANAN TERBAIK DAN RAMAH”, mempunyai tujuan Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan masyarakat secara menyeluruh sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta tidak memandang suku, agama dan kedudukan.

(29)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA

MEDAN

3.1. Pengertian Kas

Kas adalah komponen aktiva paling aktif dan sangat mempengaruhi setiap transaksi yang terjadi. Hal ini dikarenakan setiap transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran yaitu kas. Bahkan walaupun perkiraan kas tidak langsung terlibat dalam transaksi tersebut besarnya nilai transaksi tetap di ukur dengan kas. Kas adalah aktiva yang tidak produktif. Oleh karena itu kas harus di jaga supaya jumlah kas tidak terlalu besar sehingga tidak ada kas yang menganggur. Di samping itu kas merupakan suatu aktiva yang paling mudah diselewengkan dan digunakan dengan tidak semestinya oleh karyawan karena kas merupakan aktiva yang paling bernilai dibanding dengan aktiva lainnya serta paling mudah dipindah tangankan.

Kas terdiri dari saldo kas (cash and hand) dan rekening giro setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan-perubahan yang signifikan (IAI, 2007 : 22 ) .

(30)

Menurut pendapat Mulyadi (2001 :322) :

Kas adalah alat pembayaran yang dapat dipakai untuk membiayai kegiatan perusahaan. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan harus disediakan di perusahaan selama periode tertentu. Banyak transaksi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Tidak hanya terbatas pada uang tunai yang tersedia didalam perusahaan saja, melaikan meliputi semua jenis asset yang dapat dipergunakan dengan segera untuk membiayai kegiatan perusahaan.

Kas adalah jumlah uang tunai yang ada di perusahaan dan rekening giro simpanan-simpanan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi baik dalam waktu maupun jumlahnya dan investasi jangka pendek yang secara formal disebut kas dan setara kas (Baridwan, 2000 : 242) .

Banyak transaksi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas, tidak hanya terbatas pada uang tunai tersedia dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis asset yang dapat dipergunakan dengan segera untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Sebagai harta uang likuid kas adalah media pertukaran dan dasar bagi pengukuran dan akuntansi untuk semua pos lainnya. Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos yang bersangkutan harus siap sedia untuk pembayaran kewajiban lancar.

3.2. Sifat-sifat dan Ciri Kas

Sifat-sifat dan ciri-ciri kas adalah sebagai berikut:

1. Alat tukar yang standar.

(31)

21

3. Merupakan harta yang paling likuid dan biasanya diklasifikasikan sebagai harta lancar

4. Untuk dapat digolongkan sebagai kas harus siap (tersedia) untuk pembayaran kewajiban-kewajiban lancar dan bebas dari batasan- batasan penggunaannya.

Item yang diklasifikasikan sebagai kas meliputi mata uang logam dan kertas yang ada di perusahaan serta dana dalam deposito bank yang tidak dibatasi penggunaannya yang sering kali disebut rekening koran bank (demand deposit) karena hal itu dapat ditarik atas permintaan. Dana kas kecil atau dana tukar dan instrumen yang dapat dinegoisasikan seperti cek pribadi, cek perjalanan, cek kasir, wesel bank, pos wesel (money order) atau item yang umumnya dilaporkan sebagai kas yang sering disebut sebagai ekuivalen kas.

3.3. Defenisi Sistem Informasi Akuntansi

Dalam memenuhi kebutuhan informasi akuntansi bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan, maka disusunlah suatu sistem informasi akuntansi yang dianggap baik untuk perusahaan tersebut.

Sistem ini dirancang untuk menghasilkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan. Agar kegiatan perusahaan berjalan dengan lancar membantu setiap pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan yang tela ditetapkan.

(32)

Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yaitu, sistem, informasi, akuntansi. Apabila ketiga kata tersebut digabungkan akan membentuk suatu defenisi yang baru. Berikut ini dijelaskan pengertian ketiga kata tersebut: Sistem terdiri dari dua bagian, yaitu struktur dan proses. Struktur adalah komponen dari sistem tersebut dan proses adalah prosedunya sistem yang didefenisikan sebagai pendekatan prosedur merupakan suatu prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

Menurut perusahaan sistem adalah kumpulan sub-sub sistem yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem adalah suatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahap yaitu input, proses dan output. Input merupakan penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem dioperasikan. Output adalah hasil dari informasi itu sendiri. Sedangkan proses adalah aktivitas yang mengubah input menjadi output.

Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) sub-sub sistem yang bersatu untuk mencapai satu tujuan yang sama. (hall, 2001 : 234)

Menurut penulis sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian- bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sistem informasi akuntansi yang direncanakan dengan baik harus dilengkapi dengan: (1) pengumpulan, pencatatan dan pelaporan data yang

(33)

23

tanggung jawab, (4) pencegahan kesalahan dan kecurangan (Niswonger, 2001 : 241)

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk merubah data menjadi informasi. Informasi ini diinformasikan kepada beragam pengambilan keputusan dan pengguna (user). Sedangkan pengertian lain dari sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksanaan dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.

Kas adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh bank untuk disetor ke rekening bank (Warren, 2005 : 145). Sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah penerapan suatu sistem informasi akuntansi yang dihubungkan dengan salah satu kegiatan yang berhubungan untuk memperoleh penerimaan uang dari pihak lain di luar perusahaan.

3.4. Sistem informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Rumah Sakit Permata Bunda Medan

Pimpinan perusahaan berkepentingan untuk mengetahui keadaan perusahaan yang dipimpinnya. Dalam perusahaan kecil, pimpinan dapat langsung turun tangan mengurusi pekerjaan setiap bagian, sehingga dapat melihat keadaan dalam pelaksanaannya. Apabila perusahaan sudah berkembang menjadi perusahan besar, pimpinan perusahaan

(34)

membutuhkan alat untuk mengadakan pengawasan dan mengetahui kemajuan yang dicapai. Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan adanya sistem informasi akntansi.

Sistem informasi akuntansi dirancang oleh manajemen untuk menyajikan informasi keuangan baik bagi pihak luar maupun pihak dalam perusahaan seperti, manajemen, investor, kreditor, kantor pelayanan, masyarakat, dan lain-lain. Karena ruang lingkup sistem akuntansi sangat luas maka penulis hanya membatasi pada sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.

Kas merupakan pekiraan yang paling lancar dan aktif, sehingga hampir semua kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan kas. Ini disebabkan sifat kegiatan usaha yang meliputi suatu harga dan keadaan- keadaan yang berkaitan dengan penetapan suatu alat tukar. Kas memberikan dasar pengukuran dan pencatatan untuk semua perkiraan yang lain.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009 : 22) “Kas terdiri dari saldo cash (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan yang signifikan “.

(35)

25

Menurut Kieso, Weygandt (2000 : 152 ) :

Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana seperti pos wesel, cek yang sahkan oleh kasir, cek pribadi dan wesel bank juga dipandang sebagai kas, rekening tabungan biasanya diklasifikasikan sebagai kas, meskipun bank mempunyai hak resmi untuk mendapat pemberitahuan sebelum ditarik, karena hak istimewa untuk pemberitahuan terlebih dahulu, jarang digunakan oleh bank, rekening tabungan dianggap sebagai kas.

1. Sumber Penerimaan Kas

Pada dasarnya penerimaan kas harus diterima oleh kasir kecuali penerimaan kas yang dilakukan oleh bank harus siap disetorkan ke bank.

Semua bukti penerimaan kas, harus diserahkan ke bagian akuntansi untuk dicatat dalam semua bukti penerimaan kas, dengan demikian adanya pemisahan fungsi yaitu kasir mengelola fisik uang dan bagian akuntansi mengelola bukti penerimaan.

Pasien Rumah Sakit Permata Bunda Medan ada dua yaitu :

a. Pasien Perusahaan b. Pasien Pribadi

Sumber-sumber penerimaan kas perusahaan berasal dari : 1. Penerimaan Operasional

Penerimaan Operasional terdiri dari : Poliklinik THT, Poliklinik Mata, Poliklinik Dermatologi, Poliklinik Jantung, Poliklinik Paru, Poliklinik Urologi, Poliklinik Endrokrin, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Ongkologi, Poliklinik

(36)

Bedah Umum, Poliklinik Neurologi, Poliklinik Obgyn, Poliklinik Bedah, Poliklinik Gastro.

2. Prosedur Penerimaan kas

Prosedur penerimaan kas merupakan kegiatan yang mengakibatkan beberapa orang untuk menjamin pengawasan kas secara seragam atas transaksi penerimaan kas perusahaan.

Berdasarkan sumber-sumber penerimaan tersebut diatas, maka terdapat prosedur-prosedur penerimaan yaitu :

3. Prosedur Penerimaan Operasional a. Pasien Perusahaan

1. Poliklinik

Setiap pasien yang datang berobat diterima dibagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang berobat jalan membayar biaya perobatan dibagian ini setelah menyiapkan tanda terima perobatan poliklinik. Bagian poliklinik menyetorkan seluruh uang yang diterima kepada kasir. Bagi pasien yang di opname di rumah sakit, bagian poliklinik menyiapkan :

a. Status pasien yang selanjutnya dikirimkan ke ruangan dimana pasien yang bersangkutan akan dirawat.

(37)

27

b. Laporan pasien masuk sebanyak empat lembar, lembaran pertama dikirimkan ke bagian unit usaha (dapur), lembaran ke tiga dikirim kebagian pembukuan dan lembatan keempat dikirim ke bagian medical record.

2. Ruangan (perawatan)

Selama pasien di rawat di rumah sakit bagian perawatan mencatat data-data di dalam status pasien, pada saat pasien akan pulang status pasien akan dikirimkan ke tiap-tiap unit usaha untuk menentukan besarnya biaya perawatan. Bagian perawatan setiap harinya menyiapkan laporan pasien keluar sebanyak dua lembar, lembar pertama dikirimkan ke bagian medical record dan lembaran ke dua dikirimkan ke bagian pembukuan. Pada setiap akhir bulan bagian perawatan menyiapkan laporan pasien masuk dan keluar yang dikirimkan ke bagian pembukuan.

3. Unit usaha

Tiap-tiap unit menentukan besarnya biaya pengobatan pada status pasien pada saat pasien akan pulang.

Bagian pembukuan :

(38)

a. Bagian Penata Rekening

Setelah menerima status pasien, penata rekening menyiapkan :

1. Kwitansi honor dokter sebanyak tiga lembar setelah disetujuin oleh direktur, lembaran pertama diberikan kepada dokter, lembaran kedua dan ketiga diserahkan kepada kasir.

2. Perincian biaya perobatan sebanyak dua lembar setelah disetujui oleh direktur diserahkan kepada kasir.

3. Kwitansi peneriman uang sebanyak dua lembar setelah disetujui direktur diserahkan kepada kasir.

Penata rekening juga menyiapkan slip penerimaan uang apabila pasien yang bersangkutan melunasi pembayaran. Slip penerimaan tersebut kemudian diserahkan kepada kasir setelah disetujui oleh direktur dan wakil direktur.

b. Bagian Pencatatan

Berdasarkan slip penerimaan uang bagian pencatatan mencatat transaksi yang bersangkutan dalam buku harian, buku besar dan buku tambahan sebagai

(39)

29

4. Kasir

Setiap penerimaan panjar dari pasien kasir yang menyerahkan selembar kwitansi kepada pasien yang bersangkutan dan selembar copy dari kwitansi tersebut diserahkan kepada bagian pembukuan. Kasir menerima pembayaran biaya perobatan dari pasien setelah membandingkan dengan kwitansi panjar yang diperlihatkan ke bagian pembukuan apabia pasien menunggak pembayaran (SPP) dan dikirimkan ke bagian pembukuan untuk dicatat ke perkiraan piutang.

5. Medical Record

Semua status pasien atas pasien-pasien yang telah pulang di arsipkan dan disimpan dibagian medical record.

Bagian ini pada setiap akhir bulan menyiapkan dua lembar laporan pasien masuk dan keluar. Satu lembar dikirim ke bagian pembukuan dan satu lagi di sampaikan kepada direktur.

b. Pasien Pribadi 1. Poliklinik

Setiap pasien yang datang berobat diterima dibagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut

(40)

pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang berobat jalan membayar biaya perobatan dibagian ini setelah menyiapkan tanda terima perobatan poliklinik. Bagian poliklinik menyetorkan seluruh uang yang diterima kepada kasir. Bagi pasien yang di opname di rumah sakit, bagian poliklinik menyiapkan :

1) Status pasien yang selanjutnya dikirimkan ke ruangan dimana pasien yang bersangkutan dirawat.

2) Laporan pasien masuk sebanyak tiga lembar, lembaran pertama dikirimkan ke bagian unit usaha (dapur), lembaran kedua dikirim ke bagian pembukuan dan lembaran ketiga dikirim ke bagian medical record.

2. Ruangan (perawatan)

Selama pasien dirawat di rumah sakit bagian perawatan mencatat data-data didalam status pasien, pada saat pasien akan pulang status pasien akan dikirimkan ke tiap-tiap unit usaha untuk menentukan besarnya biaya perawatan. Bagian perawatan setiap harinya menyiapkan laporan pasien keluar sebanyak dua lembar, lembar pertama dikirimkan ke bagian medical record dan lembaran kedua dikirimkan ke bagian pembukuan. Pada

(41)

31

pasien masuk dan keluar yang dikirimkan ke bagian pembukuan.

3. Unit usaha

Tiap-tiap unit menentukan besarnya biaya pengobatan pada status pasien, pada saat pasien akan pulang.

4. Bagian pembukuan a. Bagian Penata Rekening

Setelah menerima status pasien, penata rekening menyiapkan :

1) Kwitansi honor dokter sebanyak tiga lembar setelah disetujui oleh Direktur, lembaran pertama diberikan kepada dokter, lembaran kedua dan ketiga diserahkan kepada kasir

2) Perincian biaya perobatan sebanyak dua lembar setelah disetujui oleh Direktur diserahkan kepada kasir

3) Kwitansi penerimaan uang sebanyak dua lembar setelah diseujui Direktur diserahkan kepada kasir

Penata rekening juga menyiapkan slip penerimaan uang apabila pasien yang bersangkutan melunasi pembayaran. Slip penerimaan tersebut

(42)

kemudian diserahkan kepada kasir setelah disetujui oleh Direktur dan Wakil Direktur

b. Bagian Pencatatan

Berdasarkan slip penerimaan uang bagian pencatatan mencatat transaksi yang bersangkutan dalam buku harian, buku besar dan buku tambahan sebagai penerimaan.

5. Kasir

Setiap penerimaan panjar dari pasien kasir yang menyerahkan selembar kwitansi kepada pasien yang bersangkutan dan selembar copy dari kwitansi tersebut diserahkan kepada bagian pembukuan. Kasir menerima pembayaran biaya perobatan dari pasien setelah membandingkan dengan kwitansi panjar yang diperlihatkan ke bagian pembukuan apabila pasien menunggak pembayaran (SPP) dan dikirim ke bagian pembukuan untuk dicatat ke perkiraan piutang.

6. Medical Record

Semua status pasien atas pasien-pasien yang telah pulang diarsipkan dan disimpan dibagian medical record.

(43)

33

laporan pasien masuk dan keluar. Satu lembar dikirim ke bagian pembukuan dan satu lagi disampaikan kepada Direktur.

a. Instalansi Penunjang

a) Setiap pasien datang berobat diterima dibagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang membutuhkan pemeriksaan yang lebih intensif maka pasien tersebut dikirim ke bagian instalansi penunjang seperti laboratorium, haemodialise.

b) Dan apabila pasien berobat jalan, maka pasien tersebut langsung membayar ke bagian instalansi penunjang tersebut setelah disiapkan tanda terima perobatan dibagian instalansi penunjang tersebut.

c) Kemudian bagian ini menyetor kebagian kasir beserta memberikan bukti pendukung atas penerimaan tersebut.

b. Instalansi Rawat Inap

Prosedurnya sama dengan prosedur poliklinik.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa pasien yang datang berobat diterima di bagian poliklinik. Bagian ini

(44)

pasien yang berobat rawat inap, bagian poliklinik menyiapkan status pasien dan laporan pasien masuk dan selama pasien dirawat di rumah sakit bagian perawat mencatat data-data pasien dalam status pasien. Pada saat pasien akan pulang status pasien akan dikirim dalam tiap- tiap unit usaha untuk menentukan besarnya biaya perobatan, maka pasien tersebut membayar biaya

perobatan tersebut sesuai dengan yang ditentukan oleh pihak rumah sakit di bagian kasir. Kemudian kasir membuat kwitansi penerimaan dan menyerahkan TTK kepada pasien tersebut.

c. Rawat Jalan

Setiap pasien yang datang berobat diterima di bagian poliklinik. Bagian ini melakukan pemeriksaan terhadap pasien dan mencatat hasil pemeriksaan tersebut pada kartu pasien (KP), bagi pasien yang berobat jalan, membayar biaya perobatan di bagian ini, kemudian bagian ini menyetorkannya ke bagian kasir.

3.5. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas

Dalam sistem pengeluaran kas diperlukan adanya prosedur yang baik yang sesuai dengan kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

(45)

35

akan memungkinkan terjadinya penyelewengan, pencurian dan penggelapan kas.

Dalam sistem pengeluaran kas terdapat dua sistem yaitu Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek dan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas melalui Dana Kas Kecil. Tetapi yang akan dibahas penulis adalah pengeluaran kas di Rumah Sakit Permata Bunda Medan dengan menggunakan Dana Kas Kecil dengan Sistem Imprest.

a) Dana Kas Kecil

Sistem pengeluaran kas dengan Metode Dana Kas Kecil adalah Pengeluaran Kas dengan uang tunai. Biasanya Pengeluaran Dana Kas Kecil digunakan perusahaan untuk pembiyaan yang relatif kecil yang tidak memungkinkan dilakukan dengan Sistem Pengeluaran Kas dengan menggunakan Cek. Yang akan dibahas penulis adalah pengeluaran kas di Rumah Sakit Permata Bunda Medan dengan menggunakan Dana Kas Kecil dengan Sistem Imprest.

b) Sistem Imprest

Penyelenggaraan Dana Kas Kecil dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Pembentukan Dana Kas Kecil dilakukan dan dicatat dengan mendebet rekening Dana Kas Kecil.

(46)

2) Pengeluaran Kas Kecil tidak dilakukan dengan jurnal (sehingga tidak mengkredit rekening Dana Kas Kecil). Bukti-bukti ini dikumpulkan dalam arsip dan diserahkan kepada pemegang Dana Kas Kecil.

3) Pengisian Kembali Dana Kas Kecil dilakukan sejumlah rupiah yang tercantum dalam kumpulan bukti.

Unsur-unsur yang terdapat dalam Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas antara lain :

1. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam Kas Kecil adalah sebagai berikut:

a. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini sebagai Perintah Pengeluaran Kas dari bagian Keuangan kepada bagian Kasir sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

b. Permintaan Pengeluaran Dana Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh Bagian Pemegang Dana Kas Kecil untuk meminta uang ke Bagian Keuangan untuk mengisi saldo Dana Kas Kecil.

c. Bukti Pengeluaran Dana Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh Pemegang Dana Kas Kecil untuk mempertanggungjawabkan pemakaian Dana Kas Kecil yang

(47)

37

d. Permintaan Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh Pemegang Dana Kas Kecil untuk meminta bagian Utang agar dibuatkan Bukti Kas Keluar guna pengisian Kembali Dana Kas Kecil.

2. Catatan Akuntansi yang diperlukan

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat Pengeluaran Kas dalam Pembentukan Dana Kas Kecil dan Pengisian Kembali Dana Kas Kecil.

3. Bagian yang terkait a. Bagian Kasir

Bagian Kasir bertanggungjawab untuk mengisi cek, meminta otorisasi atas cek dan menyerahkan cek kepada pemegang Dana Kas Kecil pada saat Pembentukan Dana Kas Kecil.

b. Bagian Akuntansi

Bagian Akuntansi bertanggungjawab untuk :

1. Melakukan Pencatatan Pengeluaran Kas Kecil yang menyangkut biaya-biaya Pengeluaran Dana Kas Kecil 2. Melakukan pancatatan transaksi Pembentukan Dana Kas

Kecil.

(48)

3. Melakukan Pencatatan Kembali Dana Kas Kecil dan Jurnal Pengeluaran Kas.

4. Melakukan Pencatatan Dana Kas Kecil dalam Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil

5. Melakukan Verifikasi kelengkapan dan keaslian Dokumen Pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan Bukti Kas Keluar.

c. Pemegang Dana Kas Kecil

Bagian ini bertanggungjawab atas penyimpanan Dana Kas Kecil dan Pengeluaran Dana Kas Kecil sesuai otorisasi dari Pejabat tertentu yang ditunjuk dan permintaan pengisian kembali Dana Kas Kecil.

d. Bagian Pemeriksaan Intern

Fungsi ini bertanggungjawab atas perhitungan Dana Kas Kecil (Cash Count) secara periodik dan pencocokan hasil perhitungan dengan Catatan Kas.

4. Pengendalian Intern

Prinsip-prinsip pengendalian intern meliputi :

a. Bukti Pengeluaran Kas Kecil ditulis dengan tinta dan ditandatangi oleh orang yang menerima uang dan kemudian

(49)

39

b. Dana Kas Kecil dibentuk dengan jumlah yang tetap (Imprest System)

c. Pemeriksaan terhadap Dana Kas Kecil dilakukan dengan interval waktu yang berbeda-beda dan tidak diberitahukan sebelumnya.

Unsur-unsur Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas yang terjadi di Rumah Sakit Permata Bunda Medan tersebut sudah sesuai dengan teori Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.

(50)

Flowchart Prosedur Penerimaan Kas Rumah Sakit Permata Bunda Medan

Berikut gambar flowchart prosedur Penerimaan Kas Pada Rumah Sakit Permata Bunda Medan :

GAMBAR 3.1

3.6 Pengawasan Intern Penerimaan Kas

Pengawasan intern adalah salah satu yang harus dilaksanakan oleh manajemen untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Untuk menjaga dan merawat agar sistem akuntansi yang direncanakan oleh

POLIKLINIK

RUANGAN (PERAWATAN)

UNIT USAHA

BAGIAN PEMBUKUAN

KASIR

MEDICAL RECORD

(51)

41

direncanakan, kerangka sistem akuntansi harus mencakup pengawasan intern yang baik dan sempurna.

Kas menurut Niswonger, (2001 : 221) “Kas meliputi koin, uang, kertas, cek, wesel (money order) atau kiriman melalui pos yang lazim berbentuk draft atau cek bank, hal ini untuk selanjutnya kita istilahkan wesel, dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank bersangkutan “.

Karena begitu mudahnya mentrasfer uang, maka kas merupakan aktiva yang cenderung diselewengkan atau disalahgunakan oleh karyawan disamping itu banyak transaksi baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi penerimaan kas atau pembayaran kas. Karena itu, perusahaan harus merancang dan mengunakan pengendalian untuk menyamakan kas serta wewenang pengendalian terhadap kas transaksi.

Untuk melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus mengendalikan kas mulai dari diterimanya hingga disetorkan ke bank prosedur semacam ini disebut pengendalian preventif, prosedur yang dirancang untuk mendeteksi pencurian atau penyalahgunaan kas disebut pengendalian detektif dalam pengertian tertentu, pengendalian detekif juga bersifat preventif karena para karyawan akan berupaya menghindarkan pencurian atau penyalahgunaan bila mereka mengetahui bahwa hal semacam itu akan mudah terungkap.

(52)

Untuk menciptakan pengawasan intern yang memuaskan sehubungan dengan penerimaan kas ada beberapa prinsip pengawasan intern yaitu :

1. Penggunaan tanggung jawab yang jelas terhadap pengurusan dan pengawasan fisik.

2. Penerimaan kas harus disetorkan setiap hari ke bank.

3. Pemisahan pengurusan dan pengawasan fisik dari fungsi pencatatan di bagian akuntansi (pembukuan ).

Tujuan utama pengawasan penerimaan kas adalah :

1. Untuk menjamin bahwa seluruh penerimaan kas benar diterima dan diamankan sebagai harta perusahaan.

2. Menciptakan kegunaan yang seharusnya dari jumlah uang yang diterima dan dimiliki perusahaan.

Penerimaan kas biasa terjadi dengan berbagai cara seperti lewat pos, pembayaran langsung ke kasir atau pada pelunasan ke bank. Uang yang diterima bisa berbentuk tunai, logam, maupun uang kertas, cek, bank draft dan lain-lain. Atas penerimaan kas ini sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan sehingga diperlukan pengawasan yang memadai. Semua penerimaan kas yang terjadi harus dicatat dalam pembukuan dan dibuat bukti kas masuk yang diberi nomor urut tercetak.

(53)

43

Berbagai cara bentuk penyimpangan yang umum terjadi dalam peusahaan yang sehubungan dengan penerimaan kas antara lain :

1. Penerimaan uang dari hasil penjualan tunai dengan tidak memasukkan penjualan tersebut ke dalam kas register atau tanpa membuat faktur.

2. Menghapus suatu perkiraan, seolah-olah tidak bisa ditagih.

3. Mendebet perkiraan lain selain perkiraan kas pada saat menerima uang.

4. Mengadakan lapping.

Lapping adalah suatu penggelapan kas yang dilakukan dengan menahan kas yang baru diterima tanpa mencatatnya dan pada waktu peneimaan kas berikutnya barulah penerimaan uang pertama itu dicatat, sedangkan penerimaan kedua tidak dicatat. Lapping terjadi apabila pembayaran piutang dari langganan dikantongi dan perkiraan piutang akan dikredit apabila akan diterima lagi kas dari langganan yang lain pada hari berikutnya.

Pelaksanaan prosedur penerimaan kas yang dilakukan perusahaan dilimpahkan kepada kasir yaitu sebagai penerimaan uang kas, mencatat penerimaan kas setelah sebelumnya juga membuat slip penerimaan.

Perangkapan tugas yang seperti ini membuktikan bahwa penyimpangan dapat terjadi yaitu pada saat kasir harus melakukan pencatatan atas penerimaan kas yang baru diterima. Namun pada kenyataannya kasir

(54)

mencatatkan penerimaan kas yang pertama setelah kasir menerima uang kas yang ke dua yang seharusnya sudah dicatat ternyata tidak dicatat.

Dalam hal ini, kasir dapat menggunakan uang kas tersebut untuk keperluan pribadinya sementara waktu dan dalam penyetoran uang kas tersebut kasir tidak diawasi pemeriksa.

Prinsip pengawasan intern yang dilakukan oleh Rumah Sakit Permata Bunda Medan adalah sebagai berikut :

1. Penetapan biaya perobatan ditentukan oleh bagian unit usaha, kemudian membuat slip penerimaan yang kemudian dikirimkan kepada kasir pembukuan, dan satu pertinggal di bagian unit usaha, dan kasir membuat kwitansi penerimaan kas dan pasien membayar biaya perobatan kepada kasir sesuai dengan kwitansi penerimaan tersebut.

2. Penerimaan kas setiap hari disetor ke bank.

3. Pemisahan bagian pengurusan fisik dan fungsi pencatatan.

4. Adanya bukti-bukti dan dokumen pendukung atas terjadinya transaksi penerimaan kas.

5. Kasir mencatat daftar penerimaan kas yang ada pada bagian pembukuan.

3.7 Pengawasan Intern Pengeluaran Kas

Bila ditinjau dari sudut pengeluaran kas,maka Rumah Sakit

(55)

45

yang melibatkan beberapa bagian serta formulir-formulir dan bukti-bukti pengeluaran kas diperiksa oleh bagian akuntansi dan pelaporan pada perusahaan. Setiap pengeluaran pada Rumah Sakit Permata Bunda Medan didukung dengan adanya bukti-bukti pengeluaran kas yang berisikan besarnya jumlah kas yang dikeluarkan, untuk keperluan apa, bagaimana syarat pembayarannya apakah dengan cek, giro, atau uang tunai serta formulir pendukung lainnya.

Pengeluaran kas oleh Rumah Sakit Permata Bunda Medan hanya dilakukan apabila ada bukti pendukung yang sah dan melalui proses pemeriksaan yang telah ditetapkan. Bukti pengeluaran kas tersebut selanjutnya dijadikan bukti kas keluar. Melihat prosedur pengeluaran kas tersebut menunjukan usaha yang maksimal dan pengawasan pengeluaran kas dari kemungkinan penyelewengan kas

3.8 Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Marshall B Romney (2013:160) Pengendalian internal (internal control) adalah proses yang di jalankan untuk menyediakan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian berikut telah tercapai:

 Mengamankan asset, mencegah atau mendeteksi perolehan, penggunaan, atau penempatan yang tidak sah.

 Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan asset

(56)

 Memberikan informasi yang akurat dan reliabel.

 Menyiapkan laporan keuangan yang sesuai dengan kriteria yang di tetapkan.

 Mendorong dan memperbaiki efesiensi operasional.

 Mendorong ketaatan terhadap kebijkan managerial yang telah ditentukan.

 Memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian internal menjalankan tiga fungsi penting sebagai berikut :

1) Pengendalian Preventif (preventive control) mencegah masalah sebelum timbul. Contohnya : merekrut personal berkualifikasi, memisahkan tugas pegawai dan mengendalikan akses fisik atas asset dan informasi.

2) Pengendalian Detektif (detective control) mengidentifikasi dan memperbaiki masalah serta memperbaiki dan memulihkannya dari kesalahan yang tidak terelakkan. Cotohnya : menduplikasi pengecekan kalkulasi dan menyiapkan rekonsilisiasi bank serta neraca saldo bulanan.

3) Pengendalian korekif (corrective control) mengidentifikasi dan memperbaiki masalah serta memperbaiki dan memulihkannya dari kesalahan. Contohnya : menjaga salinan backup pada file kesalahan entry dan pengumpulan transaksi-transaksi untuk pemerosesan selanjutnya.

(57)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab- bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan pada Rumah Sakit Permata Bunda Medan, penulis menyimpulkan beberapa hal :

1. Sistem Informasi Akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas telah berjalan sesuai dengan prosedur yang berlaku di Rumah Sakit Permata Bunda Medan.

2. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan baik dimana bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas dilaporkan dan disimpan oleh yang berwenang selain itu pencatatan dimulai dari jurnal, buku besar sampai dengan laporan keuangan.

3. Pengendalian internal di Rumah Sakit Permata Bunda memiliki hambatan-hambatan karena kelemahan terhadap kekeliruan dan kesalahan sederhana, pertimbangan dan pembuatan keputusan yang salah, pengesampingan managemen, serta kolusi.

(58)

4.2. Saran

Untuk mengakhiri penulisan tugas akhir ini, penulis mencoba mengemukakan saran sebagai berikut : Pengendalian internal pada Rumah Sakit Permata Bunda harus di tingkatkan lagi agar tidak terjadinya kekeliruan dan kesalahan sederhana, pertimbangan dan pembuatan keputusan yang salah, pengesampingan managemen, serta kolusi.

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki. 2000. Sistem Akuntansi. Edisi Kedua, Cetakan Kelima, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standard Akuntansi Keuangan. Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

--- 2009. Standard Akuntansi Keuangan. Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

Indrayani, 2016. Sistem Informasi Akuntansi, Malany. Penerbit Aditya Media Publishing

Kieso, weigandt. 2000. intermediate Accounting. Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Marshall B Romney, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta, 2013 Niswonger, Warren, Reeve, Fees. 2001. Prinsip-prinsip Akuntansi, Edisi

Kesembilan Belas, Ahli Bahasa : Alfonso Sirait, Herda Gunawan, Erlangga. Jakarta.

Warren, Reeve, Fees. 2005. Pengantar Akuntansi. Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/tujuan-sistem-informasi-akuntansi- lengkap-menurut-para-ahli/. Diakses Pada 15 April 2019 Pukul 19:45 http://repository.unpas.ac.id/5389/4/BAB%20II.pdf Diakses Pada 15 April 2019

Pukul 20:05

(60)
(61)

Lampiran II Rekap Biaya Perawatan Instalansi Rawat Jalan

(62)

Lampiran III Biaya Perawatan Instalasi Rawat Jalan

Referensi

Dokumen terkait

Pusat jual beli di desa juga merupakan sumber Pendapatan Asli Pemerintah Desa (PADes), pemberdayaan budaya dan kapasitas lokal desa yang ada dan juga sebagai

Hasil observasi dilapangan menyimpulkan bahwa manajemen rantai pasokan wine pala produksi Desa Mangaran di Kabupaten Kepulauan Talaud yaitu; petani penggarap dan

Gambar 2 adalah histogram yang menunjuk-kan runtun waktu dari waktu istirahat (repose time) gunung Merapi mulai tahun 1548 hingga 2010.. Histogram repose time erupsi gunung

Berdasarkan hasil yang didapatkan maka gambaran profil lipid (Total kolesterol, LDL, trigliserida) pasien hipertensi pada pasien di Rumah Sakit Gotong Royong adalah normal,

Program bedah rumah dhuafa adalah bantuan renovasi rumah tak layak huni (RTLH) bagi kaum dhuafa. Pada tahun 2011 – 2012 program ini telah tersebar ke berbagai daerah

Diduga dengan pemberian TKKS tinggi 2/3 bagian dari media tanah dengan NPK 2 g/tanaman dapat menyediakan unsur hara N, P, K dalam meningkatkan pertumbuhan

Desa Mekar Jaya memiliki Sarana dan Prasarana untuk masyarakat yang terdapat di tiap dusun, yang meliputi sarana prasarana dibidang pemerintahan,

1) Untuk membentuk manusia yang berdisiplin dan bertanggung jawab. 2) Memberi andil yang besar dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. 3) Memberi figur dan