LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi .1 Konsep Dasar Sistem .1Konsep Dasar Sistem
Sistem dapat didefinisikan dengan menggunakan dua pendekatan
(Charter dan Agtrisari, 2003), pertama, menekankan pada prosedur dan
yang kedua, menekankan pada komponen. Pada pendekatan pertama,
sistem didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran atau tujuan tertentu. Jerry
Fitz Gerald, Ardra F. Fitz Gerald dan Warren D. Stalling, Jr.
mendefinisikan prosedur sebagai suatu urutan-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan instruksi yang menerapkan apa (what) yang harus
dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan
bagaimana (how) mengerjakannya. Sedangkan pada pendekatan kedua,
sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari kedua pendekatan tersebut dapat disimpukan bahwa sistem
adalah suatu kumpulan dari prosedur-prosedur kerja yang akan mengolah
elemen-elemen yang terdapat di dalamnya untuk mencapai tujuan tertentu.
1. Komponen Sistem
Komponen-komponen yang dimiliki suatu sistem saling berinteraksi
dan bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan. Setiap komponen
memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu
dan mempengaruhi proses suatu sistem secara keseluruhan. Komponen
dari sistem ini dapat juga berupa sub sistem atau bagian dari suatu
sistem.
2. Batasan Sistem
Diantara suatu sistem dengan sistem yang lain terdapat suatu daerah
yang disebut sebagai batasan sistem. Batasan sistem ini
memungkinkan bagi suatu sistem untuk dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batasan sistem ini juga menunjukkan ruang lingkup dari
sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar sistem merupakan segala sesuatu yang berada di luar
batasan sistem, yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
ini dapat bersifat menguntungkan sistem, namun dapat juga
merugikan.
4. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antar subsistem.
Media ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari suatu
subsistem ke subsistem yang lainnya, dan juga untuk mengintegrasikan
5. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang diberikan kepada sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan
perawatan dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Sedangkan masukan sinyal dimasukkan ke dalam sistem untuk
diproses agar dapat diperoleh keluaran.
6. Keluaran Sistem
Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini dapat
menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya.
7. Pengolahan Sistem
Pengolahan pada suatu sistem menjadi bagian yang akan mengubah
masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Sasaran sistem merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu
sistem. Jika suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi pada
sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran ini akan sangat menentukan
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang harus dihasilkan.
Suatu sistem dikatakan berhasil jika sasaran atau tujuan telah tercapai.
Dari karakteristik atau sifat-sifat sistem tersebut, maka suatu sistem
Gambar 2.1. Karakteristik Suatu Sistem 2.1.2 Konsep Dasar Informasi
Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden (Jogiyanto, 2001),
informasi didefinisikan sebagai berikut :
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari kesatuan nyata.
Kejadian nyata adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Sedangkan
kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata, seperti tempat, benda dan
orang yang benar-benar ada.
Kada kualitas informasi bergantung pada tiga hal (Charter dan
Agtrisari, 2003), yaitu keakuratan, ketepatan waktu dan relevansi.
Keakuratan berarti bahwa informasi yang diberikan harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan harus mencerminkan maksudnya. Datangnya
suatu informasi yang diterima oleh penerima harus tepat waktu, sebab
juga relevan dengan kebutuhan pemakai atau dengan kata lain dapat
memberikan manfaat bagi pemakai. John Burch menggambarkan siklus
informasi sebagai berikut (Jogiyanto, 2001):
Gambar 2.2. Siklus Informasi
Dari gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa data merupakan
bentuk yang mentah dan tidak dapat bercerita banyak. Data diolah melalui
suatu model untuk menghasilkan informasi, yang kemudian diterima oleh
penerima. Informasi tersebut oleh penerima digunakan sebagai masukan
untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai
dengan keputusan tersebut. Dari tindakan-tindakan ini akan dihasilkan
pula data-data yang kemudian ditangkan dan menjadi masukan untuk
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Whitten et.al (2004), sistem informasi didefinisikan sebagai
berikut :
Sistem Informasi adalah susunan dari orang, data, proses, komunikasi, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mendukung dan memperbaiki operasi dalam satu bisnis hari demi hari, dan juga mendukung penyelesaian masalah dan membuat keputusan yang dibutuhkan oleh manajemen dan user.
Sedangkan Burch dan Grudnistski, menyatakan bahwa sistem
informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut sebagai blok
bangunan. Blok-blok tersebut adalah (Jogiyanto, 2001):
1. Blok Masukan (input block)
Blok masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.
Blok ini termasuk di dalamnya metode-metode dan media-media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen
dasar.
2. Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematis,
yang akan memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan di
basisdata dengan cara yang sudah tertentu, untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (technology block)
Blok teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem
informasi, yang digunakan untuk menerima masukan, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan. Blok ini terdiri atas tiga bagian penting, yaitu teknisi
(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok Basisdata (database block)
Basisdata merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu sama lain, tesimpan di media penyimpanan (perangkat keras)
komputer dan dibutuhkan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (control block)
Blok kendali dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau jika terlanjur terjadi,
dapat langsung diatasi. Hal-hal yang dapat merusak sistem ini, seperti
bencana alam, api, temperatur atau suhu, air, debu,
kecurangan-kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotas dan
Dari keenam blok tersebut di atas, maka dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 2.3. Blok sistem Informasi yang Terintegrasi
2.2 Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak