• Tidak ada hasil yang ditemukan

15 Sistem Koordinasi Manusia Sistem koordinasi manusia terdiri atas sistem

saraf, sistem indera, dan sistem koordinasi.

A. SISTEM SARAF

Fungsi sistem saraf:

l penerima informasi dalam bentuk rangs- angan,

l memproses informasi yang diterima,

l memberi tanggapan atau reaksi terhadap rangsangan.

Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah neu- ron (sel saraf). Satu neuron terdiri atas badan sel saraf, dendrit, dan akson. Badan sel saraf men- gandung inti sel dan sitoplasma.

Sel saraf (neuron) dapat digolongkan menjadi: 1. Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan

rangsang dari penerima rangsang.

2. Neuron motorik, berfungsi menghantarkan rangsang dari saraf pusat ke otot dan kelen- jar.

3. Neuron konektor, berfungsi sebagai peng- hubung antarneuron

4. Neuron ajustor, berfungsi sebagai peng- hubung neuron sensorik dan neuron motorik di sumsum tulang belakang dan otak.

dendrit nukleus sel schwann nodus ranvier akson badan sel

Sistem saraf pada manusia dapat dibedakan menjadi berikut.

1. Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat berfungsi sebagai tempat koordinasi. Sistem saraf pusat terdiri dari:

a. Otak

l Otak besar

Fungsi: pusat pengendali berbagai akti-pusat pengendali berbagai akti- vitas tubuh yang disadari, yaitu berpikir, kemauan, ingatan, mendengar, membau, bergerak, dan melihat.

l Otak tengah

Terdapat lobus optikus yang berfungsi se- bagai pusat releksi pupil mata, pe-ngatur gerak bola mata, dan relek akomodasi mata.

l Otak kecil (serebelum)

Otak kecil berfungsi sebagai pusat ke- seimbangan tubuh dan koordinasi gerak tubuh.

b. Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata)

Fungsi:

l sebagai pusat pengatur denyut jantung dan tekanan darah,

l pelebaran dan penyempitan pembuluh darah,

l releks menelan, muntah, batuk, dan bersin.

c. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Fungsi:

l sebagai alat penghantar rangsang,

l sebagai pusat gerak releks kaki dan

tangan.

2. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri dari:

a. Saraf Sadar (Somatik)

Fungsi: mengatur kerja organ tubuh secara sadar.

b. Saraf Autonom (Viseral)

Fungsi: mengontrol organ-organ dalam tan- pa dipengaruhi kesadaran.

Ada 2 macam saraf autonom, yaitu saraf sim- patik dan saraf parasimpatik.

l Urutan rangsang pada gerak sadar Reseptor → neuron sensorik → otak besar area sensorik → otak besar area asosiasi → otak besar area motorik → neuron motorik → efektor

l Urutan rangsang pada gerak releks

Reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor

l Urutan jalannya rangsang pada neuron Dendrit → badan sel saraf → nukleus→ akson (neurit) → sinapsis

B. SISTEM INDRA

1. Indra Penglihatan (Mata)

Berdasarkan anatominya, mata terbagi menjadi 3 bagian utama.

a. Jaringan Penunjang Mata

Jaringan penunjang mata terdiri dari: 1) Kelopak mata

Fungsi: untuk melindungi bola mata dari sengatan sinar matahari dan kotoran dari luar seperti debu dan untuk menjaga mata agar tetap basah.

3) Kelenjar air mata Fungsi:

l untuk menjaga bola mata agar tidak kering,

l membersihkan permukaan bola mata dari kotoran,

l membunuh kuman-kuman yang ma- suk ke rongga mata.

b. Bola Mata

Susunan bola mata:

l Konjungtiva, bagian terluar dari bola mata yang memiliki pembuluh darah.

l Iris, terletak di antara lensa dan kornea mata.

l Kornea, berwarana bening dan dapat di- tembus cahaya.

l Lensa, berfungsi untuk akomodasi dan pusat pembiasan.

l Pupil, berfungsi mengatur jumlah sinar yang masuk ke mata.

nangkap bayangan benda.

l Koroid, berfungsi menyuplai darah ke re- tina dan melindungi releksi cahaya da- lam mata

l Sklera, berfungsi melindungi mata dari kerusakan dan tempat melekatnya otot.

l Sel batang, menangkap cahaya yang le- mah.

l Sel kerucut, menangkap cahaya yang kuat.

l Bintik kuning, menangkap cahaya.

l Bintik buta, bagian mata yang tidak peka terhadap rangsang sinar.

l Otot mata, menggerakkan mata.

c. Tulang Orbita

Terdapat bola mata, otot mata, selaput pem- bungkus, pembuluh darah, saraf, dan jarin- gan lemak.

2. Indra Pendengaran (Telinga)

Bagian-bagian telinga terdiri dari:

a. Telinga luar, terdiri dari daun telinga, lubang telinga.

b. Telinga tengah, untuk menjaga agar tekanan udara di luar dan di dalam rongga telinga te- tap seimbang.

c. Telinga dalam, berperan dalam menerima rangsang. Terdapat rumah siput (koklea) dan tiga saluran setengah lingkaran.

Gangguan pada telinga:

l Tuli konduktif, disebabkan penjalaran suara menuju rumah siput terganggu. Penyebab- nya adanya kotoran telinga yang menumpuk

atau nanah yang memenuhi telinga.

l Tuli saraf, disebabkan rumah siput dan saraf pendengaran mengalami kerusakan.

3. Indra Penciuman (Hidung) a. Hidung luar

Hidung luar dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan otot kecil. Otot kecil berfungsi untuk me- lebarkan atau menyempitkan lubang hidung.

b. Rongga hidung

Fungsi hidung:

l untuk jalannya napas,

l alat pengatur kelembapan dan tempera- tur,

l penyaring udara dari kotoran,

l membersihkan releks terhadap iritasi

melalui bersin.

4. Indra Pengecap (Lidah)

Fungsi lidah:

l mengatur letak makanan,

l membantu menelan makanan,

l berbicara,

l alat perasa makanan. Bagian-bagian dari lidah:

l pangkal lidah → mengecap rasa pahit, l pinggir lidah → mengecap rasa asam, l ujung lidah → mengecap rasa manis dan

asin,

l daerah tengah lidah → mengecap ke- seluruhan rasa.

5. Indra Peraba (Kulit)

Reseptor berupa sentuhan atau disebut juga

(Lebih lengkap mengenai kulit, buka kembali bab

Sistem Ekskresi Manusia)

C. HORMON

1. Hormon pada Manusia

a. Kelenjar hipoisis, menghasilkan hormon yang mengatur kelenjar hormon lain, sehing- ga disebut dengan master gland (kelenjar ut- ama). Kelenjar hipoisis berada di otak besar. Hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar hipoisis, antara lain:

l Laktotropic Hormone (LTH): merangsang produksi air susu.

l Thyroid Stimulating Hormone (TSH):

mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid.

l Adrenorcoticotropic hormone (ACTH):

mengontrol sekresi hormon oleh korteks adrenal.

l Hormon pertumbuhan.

l Follicle Stimulating Hormone (FSH):

- pada wanita merangsang perkem- bangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen,

- pada pria memicu testis untuk meng- hasilkan sperma.

l Luteinizing Hormone (LH):

- pada wanita menstimulasi ovulasi dan sekresi progesteron,

- pada pria menstimulasi sel inter-stisi- al untuk menghasilkan testosteron. b. Kelenjar tiroid (kelenjar gondok), hormon

yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid:

l Tiroksin, fungsi:

- meningkatkan metabolisme energi, - mempengaruhi perkembangan mental, - mempengaruhi pertumbuhan tubuh. Kekurangan hormon tiroksin dapat me- nyebabkan kekerdilan (kretinisme). Kele- bihan hormon tiroksin dapat menyebab- kan penyakit basedow.

l Kalsitonin, fungsi:

- mencegah pengeroposan tulang, - menurunkan kadar kalsium dalam

plasma darah.

Kekurangan hormon kalsitonin dapat me- nyebabkan terjadinya osteoporosis. c. Kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok),

fungsi: meningkatkan kadar zat kapur (kal- sium) dalam plasma darah.

d. Kelenjar adrenal (kelenjar anak ginjal) Hormon yang dihasilkan, antara lain:

l Korteks adrenal

- Mineralokortokoid, mengatur meta- bolisme mineral.

- Glukokortikoid, mengatur metabolis- me glukosa.

l Modula adrenal

Terdiri dari adrenalin (epinefrin) dan

norepinefrin yang berfungsi:

- mengubah glikogen menjadi glukosa, - menaikkan denyut jantung,

- memperlebar bronkiolus.

d. Kelenjar pankreas, menghasilkan hormon in- sulin dan glukagon.

Hormon insulin berfungsi: - menurunkan glukosa darah,

- mengaktifkan enzim yang mengubah glu- kosa menjadi glikogen.

Hormon glukagon berfungsi meningkatkan glukosa darah.

e. Kelenjar kelamin,menghasilkan hormon tes- tosteron dan estrogen.

l Testosteron, fungsi:

- memacu pembentukan sperma, - mendorong pertumbuhan sekunder

pria.

l Estrogen, fungsi:

- menstimulasi ovulasi,

- mendorong pertumbuhan sekunder wanita.

l Progesteron, fungsi:

menghalang pertumbuhan dinding uterus.

2. Hormon pada Tumbuhan

a. Hormon auksin

- Membantu pertumbuhan.

- Mempercepat pembentukan akar, batang, buah, bunga, dan tunas. b. Hormon giberelin

Mempercepat perpanjangan sel pada perkecambahan dan pertumbuhan biji serta tunas.

c. Hormon sitokinin

- Merangsang pembelahan sel. - Menghambat proses penuaan.

Contoh:

1. Perbedaan koordinasi melalui saraf dan hor- mon di bawah ini benar, kecuali ….

a. koordinasi melalui saraf berlangsung cepat

b. koordinasi melalui hormon berlangsung lambat

c. koordinasi melalui hormon melalui sal- uran khusus

d. koordinasi melalui saraf melalui sel-sel saraf

Jawab: (c)

Respon yang ditimbulkan oleh hormon relatif lambat sementara respon melalui saraf ber- langsung cepat. Rangsang yang diterima reseptor oleh sel saraf akan diteruskan melalui sel-sel saraf sementara hormon akan mengirimkan signal menuju organ target/ efektor melalui saluran darah.

2. Alat indra berikut merupakan tempat ter- dapatnya pusat keseimbangan tubuh adalah ….

a. mata c. hidung b. telinga d. kulit

Jawab: (b)

Pusat keseimbangan tubuh manusia ter- dapat pada otak kecil dan pada tiga saluran setengah lingkaran yang terdapat pada rong- ga telinga.