• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bogor, April

DAFTAR LAMPIRAN

F. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

Basis data adalah pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi (Kadir, 2003). Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System). DBMS adalah developer yang mengolah database, menyimpan data, mendukung bahasa query pembuatan laporan dan dapat menampilkan data entry (Post, 1999). Tujuan utama DBMS adalah menyediakan lingkungan yang convenient dan efisien untuk penggunaan dalam mendapatkan kembali (retrieve) dan menyimpan informasi dari dan ke database (Korth dan Silberschatz, 1986).

Kadir (2003) mengemukakan elemen yang harus tersedia dalam lingkungan basis data, yaitu:

1) Perangkat keras 2) Perangkat lunak

3) Database

4) Prosedur (teknik perencanaan dan desain database) 5) Orang (administrator basis data, programer dan pengguna)

Falsafah pokok dalam mendesain DBMS adalah dengan melihat sistem informasi apa yang akan didukung oleh DBMS tersebut. Untuk itu terdapat empat tahapan dalam mendesain DBMS, yaitu:

1) Menentukan data yang perlu disimpan 2) Menentukan relasi yang terjadi antar data

3) Menentukan operasi-operasi basis data yang diperlukan 4) Menentukan model data yang digunakan

DBMS meliputi kegiatan:

1) Pendefinisian struktur penyimpanan informasi

2) Penyediaan mekanisme pengolahan dan pemanfaatan informasi

3) Pengamanan bagi informasi terhadap usaha-usaha pengaksesan oleh orang-orang yang tidak berwenang

Whittington (1988) menyatakan tiga komponen DBMS, yaitu:

1) Query Processor; berfungsi menerima permintaan pengguna dan

2) Transaction Manager; bertugas mengatur pengolahan data sesuai permintaan pengguna

3) Toolset; bertugas menyediakan fasilitas untuk berbagai kegiatan seperti pembuatan basis data, restrukturisasi basis data, sistem pengawasan dan pengembangan aplikasi

Basis data menjalankan lima tipe pembatas (Jones, 2000), yaitu: 1) Not null; field tidak bernilai null (tanpa nilai)

2) Unique; field harus bernilai unik dengan kolomnya

3) Primarry key; kombinasi dari unique dan not null. Sebuah tabel hanya memiliki satu primary key

4) Foreign key; mendefinisikan hubungan antara dua tabel, baik itu one-to- one (1:), one-to-many (1:M), atau many-to-many (M:N)

5) Check; menjalankan rule berdasarkan nilai data yang ada

Basis data memiliki satu keuntungan besar yang disebut query. Sebuah

query merupakan permintaan untuk mengambil informasi dari database dan merubah atau menambah data ke sebuah database. Korth dan Silberschatz (1986) mengklasifikasikan bahasa query berdasarkan cara melakukan query, yaitu bahasa query procedural ataupun non-procedural. Pada bahasa query procedural, pengguna mencari informasi dengan menginstruksikan sistem untuk melakukan urutan operasi-operasi yang ditentukan oleh pengguna pada

database hingga hasil yang diinginkan diperoleh. Pada bahasa query non-

procedural, pengguna cukup menyampaikan karakteristik informasi yang

dicari tanpa harus memberikan jenis dan urutan operasi pada database.

Bahasa query juga dibagi menjadi bahasa query teoritis, yaitu bahasa formal (matematis) untuk mengekspresikan suatu query, dan bahasa komersial, yaitu implementasi dari bahasa query teoritis yang digunakan dalam paket perangkat lunak komersial. Bahasa query teoritis yang bersifat

procedural adalah aljabar relasional (relational algebra), sedangkan yang

non-procedural adalah tuple relational calculus dan domain relational calculus. Bahasa query komersial yang procedural adalah SQL (Structured

Query Languange) dan yang non-procedural adalah QBE (Query by

G. MICROSOFT VISUAL BASIC.NET

Tahun 2002 Microsoft secara resmi merilis produk berbasis .NET, salah satunya adalah bahasa pemrograman Visual Basic .NET (VB.NET). Bahasa pemrograman ini merupakan penyempurnaan dari Visual Basic 6.0 yang sudah sangat sering digunakan programer hampir di seluruh dunia. Pengembangan ini dilakukan Microsoft untuk memberikan pemakai akses ke informasi, file atau program, setiap saat, setiap tempat, setiap platform dan setiap device/perangkat.

VB.NET adalah bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi berbasis windows, aplikasi form web ASP.NET (Active Server Pages), layanan web XML (Extensible Markup Language) dan aplikasi mobile seperti komputer palm dan pocket PC (Kusumo, 2004). ASP.NET (Active Server Pages) adalah bahasa pemrograman lingkungan aplikasi terbuka (open application environment) berjenis server-side untuk membangun aplikasi berbasis web (internet). Sedangkan XML (Extensible Markup Language) adalah format dokumen berbasis teks mirip dengan HTML, tetapi khusus untuk menyimpan informasi dan merupakan metode untuk menampilkan data terstruktur.

Kusumo (2004) mengemukakan alasan memilih VB.NET, yaitu:

1) Menyederhanakan develoyment

VB.NET mengatasi masalah seperti develoyment dari aplikasi berbasis windows yaitu ”DLL Hell” dan registrasi COM (Component Object Model). Secara berdampingan versioning (pengaturan versi komponen) mencegah tertindihnya dan terkorupsinya komponen dan aplikasi.

Develoyment secara XCOPY memungkinkan pengembang menginstal

aplikasi windows ke mesin client cukup dengan menyalin file ke suatu direktori.

2) Menyederhanakan pengembangan perangkat lunak

VB.NET memiliki fitur compiler yang bekerja secara background real- time dan daftar task/tugas untuk penanganan bug/kesalahan program sehingga pengembang dapat langsung memperbaiki kesalahan kode yang terjadi. VB.NET menyederhanakan pembuatan komponen.

3) Mendukung OPP

Dalam VB.NET pengguna dapat membuat kode class yang dapat digunakan kembali menggunakan konstruksi berbasis objek. VB.NET memiliki fitur bahasa pemrograman berbasis objek termasuk implementasinya secara penuh: inheritance/pewarisan,

encapsulation/pembungkusan dan polymorphism/banyak bentuk. 4) Mempermudah pengembangan aplikasi berbasis web

Untuk mengembangkan aplikasi web, disediakan desainer form web, di mana digunakan mekanisme ”drag” dan ”drop” untuk membangun form. Editor HTML diperkaya untuk dapat bekerja pada halaman web. Terdapat pula layanan web XML yang memungkinkan suatu aplikasi berkomunikasi dengan aplikasi lainnya dari berbagai platform melalui protokol internet terbuka.

5) Mempermudah migrasi VB6 ke VB.NET

Interoperability COM menyediakan komunikasi dua arah antara aplikasi VB6 dengan VB.NET. Wizard upgrade pada VB.NET 2003 memungkinkan pengembang dapat melakukan migrasi lebih dari 95 persen kode VB6 ke VB.NET.

VB.NET memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan dipahami. Bagian dari bahasa pemrograman tersebut antara lain:

1. Variabel atau Konstanta

Variabel digunakan untuk memasukkan data berupa nilai sementara ke dalam memori selama menghitung, memberi informasi dan sebagainya. Pengguna dapat memberi nama pada lokasi memori dengan mendeklarasikan variabel dan menentukan tipe data. Deklarasi variabel adalah proses untuk menyebutkan karakteristik variabel seperti nama, tipe data, jangkauan, masa hidup dan nilai awal. Variabel biasanya dideklarasikan dengan kata kunci ”Dim”. Konstanta mirip dengan variabel tetapi nilainya tidak berubah selama program berjalan. Konstanta dideklarasikan dengan kata kunci ”Const”.

2. Tipe Data dan Structure

Tipe data dalam variabel menentukan tipe data yang bisa disimpan di dalamnya, format data yang disimpan dan berapa banyak memori yang dialokasikan untuk menyimpan data. Structure berisi satu atau lebih anggota yang dapat berisi tipe data yang sama atau berbeda.

3. Operator

Operator adalah simbol (karakter atau kata kunci) yang secara spesifik mengoperasikan satu atau dua operand. Operator yang menangani satu operand disebut operator unnary, sedangkan yang menangani dua

operand disebut operator binary. Operator dikelompokkan ke dalam operator aritmatika, operator relasi, operator bitwise, operator logika.

4. Penanganan Kesalahan

Ada tiga kesalahan yang mungkin muncul ketika mengembangkan aplikasi VB.NET, yaitu kesalahan sintaks, kesalahan run time dan kesalahan logika. Untuk mengatasi kesalahan, pengguna dapat melakukan pencegahan dengan menambahkan kata kunci ”Option Strict On” dan ”Option Explicit On” yang diletakkan pada bagian awal modul.

5. Alur Percabangan

Ketika program berjalan, mungkin hanya blok kode tertentu yang diperlukan saja yang akan dijalankan dengan kondisi tertentu. Hal itu dapat diatur menggunakan alur percabangan. Ada tiga pernyataan yang berkaitan dengan alur percabangan program yaitu: IF...THEN, IF...THEN...ELSE dan SELECT CASE.

Pernyataan IF...THEN akan menguji suatu kondisi, jika True, program akan menjalankan pernyataan yang mengikutinya. Pernyataan IF...THEN...ELSE akan menjalankan sebuah blok pernyataan jika kondisi bernilai True dan blok pernyataan lainnya yang bernilai False. Ketika pernyataan IF...THEN...ELSE memiliki banyak blok kode, maka struktur SELECT CASE akan menguji ekspresi tunggal yang dievaluasi sekali

pada bagian atas struktur. Hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan beberapa nilai dan jika salah satu ada yang cocok, blok pernyataan yang berhubungan akan dijalankan.

6. Struktur Pengulangan

Struktur pengulangan/looping digunakan untuk menjalankan satu atau banyak baris kode secara berulang-ulang. Pernyataan pengulangan adalah DO...LOOP, WHILE...END WHILE, FOR...NEXT dan FOR...EACH...NEXT. Pernyataan DO...LOOP dapat digunakan jika pengguna belum tahu berapa kali pengulangan blok pernyataan, tetapi jika pengguna sudah tau berapa kali pengulangan blok pernyataan digunakan FOR...NEXT. Pengulangan WHILE...END WHILE akan menjalankan suatu blok pernyataan selama kondisi bernilai benar. Pernyataan FOR...EACH...NEXT mirip dengan pernyataan FOR...NEXT, kecuali variabel pengulangan yang diperlukan bukan numerik melainkan array

dan collection.

7. Array

Array digunakan untuk menyimpan sekumpulan data yang sejenis dalam sebuah variabel dan nilai yang dimasukkan dapat diakses menggunakan indeks. Untuk mendeklarasikan variabel array, sintaksnya mirip dengan variabel lainnya. Pengguna dapat menggunakan pernyataan Dim atau aksesibilitas (Public, Private, Friend dan sebagainya), perbedaannya pengguna harus menambahkan parentheses/tanda kurung setelah nama variabel untuk menunjukkan bahwa itu adalah array.

8. Prosedur

Untuk mempermudah pengembangan program, aplikasi yang besar dapat dipecah menjadi segmen kode yang lebih kecil atau disebut prosedur. Ada dua tipe prosedur, yaitu subrutin dan fungsi. Subrutin adalah blok pernyataan untuk mengerjakan suatu tugas yang didefinisikan dengan baik. Blok pernyataan diletakkan di antara pernyataan Sub...End

Sub. Fungsi mirip dengan subrutin, bedanya fungsi menghasilkan return value/mengembalikan nilai.

9. Fungsi Built-in VB.NET

Berdasarkan kegunaannya, fungsi Built-in bawaan VB.NET terdiri dari fungsi manipulasi file dan folder, fungsi identifikasi tipe data, fungsi konversi tipe variabel fungsi manipulasi string, fungsi matematika, fungsi tanggal dan waktu, fungsi finansial dan fungsi pembangkit angka acak.

Kemampuan VB.NET dalam melakukan koneksi, mengakses dan memanipulasi database digunakan teknologi ADO.NET (ActiveX Data Object

yang memakai model koneksi disconnected database, artinya hanya sekali mengirim data dari database, setelah itu koneksinya akan putus. ADO.NET bersama namespace XML merupakan bagian inti dari standar Microsoft untuk akses data dan storage. Komponen ADO.NET dapat mengakses berbagai macam sumber data seperti database Access, SQL Server dan database non Microsoft seperti Oracle. Laporan database dapat dibuat menggunakan Crystal Report yang sudah diintegrasikan ke dalam VB.NET.

H. SISTEM INFORMASI PERTANIAN

Saat ini informasi telah menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Sistem informasi telah dimanfaatkan di berbagai sektor, mulai dari sektor pemerintahan, industri, perdagangan, hukum, pendidikan juga di sektor pertanian. Keberadaan sistem informasi pada setiap aspek kehidupan telah sangat memudahkan berbagai penyelesaian masalah.

Burch (1992) membagi sistem informasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu sistem informasi publik (societal information system) dan sistem informasi organisasi (organizational information system). Sistem informasi publik lebih berkaitan dengan masalah-masalah umum, cenderung berupa pelayanan publik dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Sedangkan sistem informasi organisasi lebih dikhususkan pada kepentingan sebuah organisasi dalam mengambil keputusan berbagai permasalahan dalam organisasi.

Sistem informasi pengolahan dan pemasaran hasil pertanian (Singosari) adalah sebuah sistem informasi yang dipublikasikan Departemen Pertanian RI melalui website www.deptan.go.id. Sistem informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas tersebut menyajikan informasi terkait teknik pengolahan hasil-hasil pertanian berikut potensi pasarnya. Singosari termasuk ke dalam sistem informasi publik.

Ihsanuddin (1996) telah merancang sistem informasi untuk industri pengolahan buah jeruk dalam bentuk paket program yang diberi nama Orisys. Paket program sistem informasi tersebut dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 3.0 for Windows. Program Orisys dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang ingin mencari informasi mengenai buah jeruk secara rinci, seperti bahan baku, industri pengolahan, proses pengolahannya, serta penjualan buah jeruk maupun hasil olahannya. Berbeda dengan Singosari, Orysis termasuk ke dalam sistem informasi manajemen berupa sistem kontrol proses industri yang dilengkapi sistem proses transaksi bisnis.

Sistem informasi mengenai budidaya tanaman buah-buahan tropis telah dirancang oleh Mulyawan (1998) dan diberi nama Sibutrop. Sistem informasi tersebut dibangun menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 for Windows. Sibutrop memberikan informasi mengenai budidaya buah- buahan yang meliputi duku, durian, mangga, manggis, pisang, rambutan, dan salak. Sibutrop termasuk ke dalam sistem informasi publik.

Budianto (2001) mengembangkan sistem informasi mengenai budidaya tanaman sayuran yang meliputi bawang merah, tomat, kentang, kubis, dan cabai. Sistem informasi ini diberi nama Sibusa. Sama halnya dengan Sibutrop, Sibusa termasuk ke dalam sistem informasi publik berbasis komputer menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 for Windows.

Selain itu di bidang pangan telah dibangun juga sistem informasi mengenai penelitian produk pangan yang akan memberikan informasi mengenai hasil penelitian tanaman pangan yang telah dilakukan sampai saat itu. Sistem informasi ini dikenal dengan nama SIRMAPP dan dibangun oleh Sahmono (2005) dengan basis internet (jaringan).

Dalam bidang pertanian, sistem informasi manajemen biasanya terdapat pada beberapa industri pertanian yang sudah establish. Perusahaan menyediakan sistem informasi pendukung pengambilan keputusan meliputi aktivitas yang dilakukan perusahaan, dari proses pemilihan bahan baku hingga tahap pemasaran. Sistem informasi manajemen lebih bersifat khusus dan tidak dapat diakses oleh masyarakat luas.

Tambunan (1995) telah merancang perangkat lunak pendugaan saat matang fisiologis jagung (Zea mayz L.) dalam sistem database iklim harian dengan perangkat lunak berupa program DBASE IV rel 2.0 berbasis personal computer (PC) dengan sistem operasi MS. DOS 6.0. Sistem yang dibangun masih memiliki kelemahan yaitu sistem hanya dapat dieksekusi dalam lingkungan MS. DOS 6.0 yang sudah tidak digunakan lagi sebagai sistem operasi komputer. Makarim (1999) telah membuat model simulasi untuk menduga produksi padi dalam program Padi 300.csm. Sistem ini pun hanya dapat dieksekusi dalam lingkungan MS. DOS 6.0. Selanjutnya Makarim (2005) membuat Sistem Pakar Padi (SIPADI) untuk membantu menetapkan komponen teknologi PTT spesifik wilayah menggunakan software Microsoft Excel 2003.

Pada penelitian ini dilakukan pembangunan sistem informasi pendugaan waktu panen dan produksi padi (Oryza sativa L.) untuk beberapa varietas di wilayah Provinsi Jawa Barat menggunakan metode akumulasi panas dan biomassa berdasarkan data iklim harian. Sistem informasi panen dan produksi padi (Sipaprodi) termasuk ke dalam sistem informasi publik. Penggunaannya diperuntukkan bagi masyarakat luas, dalam hal ini petani, kelompok tani, penyuluh pertanian lapangan dan pemerintah. Sipaprodi memberikan informasi yang akurat akan penentuan waktu panen dan jumlah produksi padi. Seiring berjalannya waktu, data iklim dalam database

Sipaprodi dapat diperbaharui agar selalu menghasilkan analisis yang tepat dan aktual. Penggunaan bahasa pemrograman Visual Basic.NET pada tahap pembangunannya, memungkinkan Sipaprodi dijalankan pada jaringan internet yang dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2007 sampai dengan bulan Desember 2008. Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian Departemen Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

B. BAHAN DAN ALAT

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembangunan sistem adalah : 1. Personal Computer dengan spesifikasi sebagai berikut :

a. Processor Intel Pentium 4, 1.70 Ghz b. Motherboard ECS P4VMM2 c. Harddisk Maxtor 20 GB d. RAM 256 MB e. VGA onboard d. DVD Combo Lite-On e. Monitor 15” IBM

2. Sistem operasi Microsoft Windows XP service pack 2 3. Bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic .NET 4. Adobe Photoshop 7.0

5. Autorun Pro Enterprice

C. KERANGKA PEMIKIRAN KONSEPTUAL

Masalah yang dihadapi dalam pendugaan produksi padi sangat kompleks karena menyangkut berbagai aspek yang harus dikaji, antara lain adalah aspek karakteristik varietas dan aspek lokasi tanam yang terkait dengan aspek iklim. Mempertimbangkan permasalahan di atas studi penyelesaiannya menggunakan pendekatan sistem.

Sistem adalah suatu gugus dari elemen yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari tujuan-tujuan

(Manetsch dan Park, 1979 dalam Eriyatno, 1998). Pendekatan sistem adalah metode pemecahan masalah yang tahapannya dimulai dengan identifikasi kebutuhan dan diakhiri dengan suatu hasil sistem operasi yang efektif dan efisien (Marimin, 1993). Tahapan-tahapan pendekatan sistem dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Tahapan pendekatan sistem (Manetsch dan Park, 1979) Mulai Analisis kebutuhan Evaluasi periodik Formulasi permasalahan Identifikasi sistem Permodelan sistem Pembuatan program komputer Verifikasi model Implementasi Sesuai ? Memuaskan Ya Tidak Tidak

Pendekatan sistem dicirikan oleh adanya metodologi perencanaan atau pengolahan, bersifat multidisiplin, terorganisir, penggunaan model matematika, metode berpikir secara kualitatif, penggunaan teknik simulasi dan optimasi serta dapat diaplikasikan dengan komputer. Pendekatan sistem menggunakan model, yaitu suatu abstraksi keadaan nyata atau penyederhanaan sistem nyata untuk memudahkan pengkajian suatu sistem (Marimin, 2005).

D. PENDEKATAN SISTEM

1. Identifikasi Kebutuhan

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pendugaan produksi tanaman padi adalah petani padi, konsumen dan pemerintah. Analisa kebutuhan dari masing-masing komponen tersebut:

1) Petani padi:

¾ Kontinuitas produksi

¾ Peningkatan produktivitas

¾ Sarana dan prasarana tersedia

¾ Biaya yang murah

¾ Keuntungan yang besar 2) Konsumen

¾ Ketersediaan beras

¾ Harga yang stabil dan terjangkau

¾ Mutu yang baik 3) Pemerintah:

¾ Peningkatan produktivitas

¾ Harga yang stabil

¾ Ketahanan pangan

2. Formulasi Permasalahan

Dalam menentukan waktu panen dan produktivitas padi, terdapat banyak faktor yang berpengaruh terkait teknik budidaya serta kondisi

lingkungan dan iklim. Kondisi iklim dan lingkungan akan berkaitan langsung dengan waktu panen. Sementara teknik budidaya akan berkaitan dengan produktivitas. Bila teknik budidaya yang digunakan kurang tepat akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal. Pun demikian dengan kondisi alam dan lingkungan yang tidak mendukung seperti tanah yang kurang subur dan suhu udara yang terlalu rendah akan menimbulkan hasil yang tidak optimal pula.

Keberhasilan dalam memprediksi waktu panen dan produksi padi memerlukan perencanaan yang baik, pengetahuan yang benar serta intuisi yang tepat dalam pengambilan keputusan. Perencanaan dilakukan berdasar analisa dari data internal dan eksternal serta asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang. Kesulitan yang dihadapi antara lain dalam pengambilan keputusan yang tepat berdasar pengetahuan dan hasil penelitian yang belum terintegrasi mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi dan kaitannya dengan iklim, karena masih dikuasai oleh para pakar.

Karena tidak setiap petani dan penyuluh pertanian memiliki keahlian untuk merancang program dalam menangani masalah di atas, maka biasanya hal tersebut diserahkan pada ahli yang khusus didatangkan untuk menangani masalah ini. Namun dana yang dibutuhkan untuk itu sangat besar, karena ahli tersebut masih langka.

Perkembangan teknologi komputer yang pesat diharapkan dapat memecahkan masalah di atas, karena apabila ada paket program yang dapat dijadikan pengganti ahli untuk berkonsultasi maka akan banyak menghemat dana dan waktu. Tetapi sampai saat ini belum ada paket program komputer yang dapat menangani persoalan dalam menentukan produksi padi berdasarkan pengaruh iklim. Berangkat dari pemikiran di atas maka pembangunan sistem informasi panen dan pendugaan produksi padi untuk setiap varietas tanaman padi sangat dibutuhkan.

3. Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan khusus dari permasalahan yang harus dipecahkan untuk mencukupi kebutuhan- kebutuhan tersebut (Eriyatno, 1998). Identifikasi sistem dapat ditunjukkan dengan diagram input-output pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram input-output

E. PROSEDUR PENELITIAN

1. Pengumpulan Data dan Informasi

Penelitian tentang sistem yang dikaji menggunakan data primer dan data sekunder. Data sekunder berupa data iklim dan indeks luas daun beberapa varietas didapat dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) Sukamandi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) Bogor, dan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (Puslitanak) Bogor. Kajian data primer di lapangan dilakukan di tiga Kabupaten yaitu Bogor, Subang dan Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Di

Input tak terkontrol: - Syarat agronomis - Iklim wilayah - Sarana dan prasarana

pendukung Input terkontrol: - Jenis varietas - Lokasi tanam - Waktu tanam Sistem informasi panen dan produksi padi Output dikehendaki: - Produktivitas tinggi

Output tak dikehendaki: - Produktivitas rendah

2. Tahapan Pembangunan Sistem

Tahapan pengembangan sistem informasi panen dan produksi padi dirancang menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC). Tahapan pembangunan sistem dengan metode SDLC terdiri dari tahap investigasi sistem, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem informasi tersebut.

a. Investigasi Sistem

Pada tahap investigasi, setelah perumusan masalah ditentukan dan solusi alternatif ditemukan, dilakukan studi kelayakan terhadap solusi alternatif tersebut. Dalam hal ini, pembangunan sistem informasi panen dan produksi padi menjadi solusi alternatif.

b. Analisis Sistem

Tahap analisis sistem dilakukan untuk menentukan kebutuhan informasi dari pengguna, dalam hal ini yang menjadi pengguna informasi adalah petani, kelompok tani, penyuluh lapangan dan pemerintah.

c. Desain Sistem

Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan adalah merancang/mendesain input, output, serta user interface secara keseluruhan. Selain itu perlu ditentukan juga bagaimana cara berinteraksi antara sistem dengan database. Sistem informasi dirancang fleksibel agar mudah mudah untuk melakukan pengeditan data baik menambah data, menghapus, dan mengubah data.

d. Implementasi Sistem

Pada tahap implementasi, dilakukan pemrograman dengan desain sistem yang sudah ditentukan sebelumnya. Sistem dibangun

menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Studio 2005 dan bahasa pemrograman Visual Basic.NET. Setelah sistem informasi selesai dibangun, dilakukan pengujian sistem untuk mengetahui kinerja dan performansi sistem.

e. Perawatan Sistem

Tahap perawatan atau pemeliharaan sistem bertujuan untuk memonitor, mengevaluasi, dan memodifikasi sistem informasi yang

Dokumen terkait