• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODA PERANCANGAN

3. Atap Membran

4.3. Sistem Mekanikal Elektrikal dan Utilitas

Gambar 4.4 Atap Membran

4.2.8. Sistem Struktur dan Konstruksi Jembatan

Mengingat site yang dibelah oleh sungai deli, maka memerlukan jembatan yang berfungsi sebagai penyebrangan dari site A ke site B, jembatan yang digunakan adalah jembatan rangka baja. Keuntungan dari penggunaan struktur jembatan rangka baja ini antara lain dikarenakan bentangnya yang panjang >30cm, kemudian memiliki bahan yang kuat, tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca apapun, waktu pengerjaan konstruksi yang lebih cepat, bahan yang tahan terhadap api, dapat di las, struktur yang dihasilkan bersifat permanen, kemudahan dalam pemeliharaan dan perawatan, kemudian memiliki estetika yang lebih indah. Metode pemasangan jembatan yang digunakan adalah kantilever dua arah agr pelaksanaan dan perencanaan pembangunan jembatan dapat dilakukan lebih mudah. Struktur dibangun secara horizontal kemudian menggunakan kantilever besar yang menggunakan baja struktural.

4.3. Sistem Mekanikal Elektrikal dan Utilitas

Penerapan sistem bangunan disesuaikan dengan pelayanan untuk penghuni nantinya, sehingga diperlukan sistem yang mudah untuk di akses. Maka, diterapkan sistem sirkulasi

horisontal berupa lorong atau koridor dengan core yang berpusat pada inti atau bagian tengah tower. Sistem ini menghasilkan bentuk bangunan tower yang tiap lantai memiliki lantai tipikal. Sementara untuk bangunan penunjang bangunan apartemen memerlukan luas yang berbeda dari bangunan tower sehingga menghasilkan bentuk akhir tower on podium, dimana tower merupakan bangunan berisi unit hunian dan bangunan podium merupakan mall yang berisi ruang-ruang penunjang.

Bangunan apartemen ini memiliki 3 core, yaitu core yang terdapat pada podium, dan tower yang terdapat pada masing-masing tower, yaitu tower A dan tower B. Core pada bangunan ini berisi 4 lift penumpang, dan 1 lift barang/ lift servis, tangga darurat / tangga kebakaran, shaft kebakaran, shaft ac, shaft air bersih, air kotor dan limbah padat, dan shaft sampah untuk mempermudah pembuangan sampah dari tiap lantai unit kamar apartemen yang kemudian ditampung di penampungan utama dibagian bawah bangunan yang kemudian setelah dipadatkan akan diangkut oleh truk sampah.

Bagian pusat kontrol ruangan mekanikal dan elektrikal terdapat di basement lantai empat atau basement paling bawah. Tujuan dari peletakan ruang kontrol mekanikal elektrikal ini di lantai paling bawah basement adalah untuk mencegah para pengunjung dan penghuni terganggu akibat suara mesin mesin yang cukup keras, disamping itu juga untuk mempermudah pengaturannya dan mencegah jangkauan dari anak dibawah umur maupun orang luar. Ruang-ruang area kontrol mekanikal dan elektrikal yang akan dibuat antara lain ruang panel dan teknisi, ruangan khusus groundwater tank, ruang STP, ruang AHU, ruang Chiller, beserta ruang genset dan ruang pompa.

Untuk sistem shaft ME, dari ruang ME yang terletak pada basement kemudian akan didistribusikan ke shaft utama yang terdapat pada core, kemudian mengalir ke shaft-shaft tiap unit hunian kamar apartemen. Peletakan shaft saluran ME pada core adalah dengan

tujuan untuk mempermudah perawatannya dan mempermudah bagi para pekerja ataupun para petugas untuk memantau dan memeriksa bagian ME.

4.3.1. Sistem Sanitasi

Sistem sanitasi pada bangunan apartemen ini, mengambil sumber air yang berasal dari PDAM. Kebutuhan air bersih paling diperlukan untuk unit hunian serta untuk keperluan penanggulangan kebakaran. Sumber air bersih dari PAM hanya mendapatkan 60% dari total kebutuhan sehingga kurang mencukupi, maka akan diterapkan penggunaan ulang air sungai dan penampungan air hujan pada groundwater tank. Penampungan jumlah air untuk kebutuhan penanggulangan kebakaran disesuaikan dengan syarat yang sudah ditetapkan oleh peraturan keselamatan yaitu 100 m3 pada tiap

bangunan, dimana reservoarnya diletakkan pada atap bangunan. Untuk sistem pembuangan, untuk limbah padat, saluran pembuangannya mengarah ke ruang STP atau ke septic tank, kemudian untuk limbah cair saluran pembuangannya mengarah ke riol kota.

4.3.2. Sistem Kenyamanan Termal / Air Conditioner

Sistem kenyamanan termal pada bangunan, suhu dalam ruangan untuk mendapatkan penghawaan yang nyaman berkisar antara 23°c hingga 25°c dengan kelembaban sekitar 45 hg – 55 hg. Kemudian mengingat faktor iklim di Kota Medan, maka tidak mungkin untuk mendapatkan kenyamanan suhu termal tanpa menggunakan alat pengatur udara, yaitu AC unit dengan sistem AC sentral dan Package unit, sehingga kenyamanan termal pada bangunan apartemen ini mendapakan penghawaan yang sejuk yang membuat nyaman para penghuni dan pengunjung.

4.3.3. Sistem Listrik

Sumber jaringan listrik pada bangunan apartemen ini didapat dari PLN, dikarenakan letak lahan tapak yang berada ditengah kota sehingga dapat dijangkau oleh jaringan listrik PLN. Kemudian, mengingat seringnya terjadi pemadaman listrik yang terjadi di Kota Medan, maka demi mempertimbangkan faktor kenyamanan penghuni yang merupakan faktor paling utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan apartemen ini maka akan menggunakan generator set/ genset yang dapat menghasilkan aliran listrik secara bersambung dan memiliki kapasitas daya sebesar 100% dari daya yang dihasilkan oleh PLN. Automatic Main Panel, yang bekerja secara otomatis mengalihkan sumber daya kepada generator set pada saat aliran listrik dari PLN terputus. Uninterrupted Power Supply, yang langsung bekerja saat aliran listrik dari PLN terputus dengan menggantikan jaringan listrik dari PLN dengan baterai, sistem ini berguna untuk kepentingan vital yang tidak boleh terganggu dalam keadaan apapun sekalipun aliran listrik terputus.

4.3.4. Sistem Penangkal Petir

Sistem instalasi penangkal petir merupakan komponen-komponen dan peralatan-peralatan yang secara keseluruhannya memiliki fungsi untuk menangkap petir kemudian menyalurkannya kedalam tanah sehingga bangunan apartemen terlindung atau terhindar dari bahaya sambaran petir. Penangkal petir yang digunakan pada bangunan apartemen ini menggunakan sistem konvensional, yaitu penangkal petir model Franklin Rod. Kemudian faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menginstalasi sistem penangkal petir yaitu keamanannya secara teknis, penampang hantaran-hantaran

penahan yang digunakan, ketahanan mekanis, ketahanan terhadap korosi, bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi.

4.3.5. Sistem Keamanan

Sistem keamanan yang diterapkan pada bangunan apartemen ini adalah sistem pengawasan pada dalam bangunan dan sistem pengawasan pada luar bangunan. Sistem pengawasan pada bagian dalam bangunan apartemen adalah dengan menghadirkan satpam atau sekuriti pada bagian-bagian ruang yang strategis, kemudian menginstall CCTV (Closed Circuit Television) pada tempat-tempat atau ruang-ruang yang rawan pada bangunan apartemen. Kemudian sistem pengawasan pada bagian luar bangunan apartemen adalah penempatan pos-pos keamanan pada entrance, exit, parkiran, maupun pada bagian-bagian strategis lainnya, penginstallan CCTV, kemudian membuat pemisahan antara entrance parkir penghuni dengan pengunjung untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Seluruh pengawasan, baik penawasan pada bagian luar maupun dalam apartemen dipantau di ruang kontrol pusat, dengan fasilitas pelayanan atau fasilitas komunikasi berupa telex, facsmile, fasilitas intercome untuk memantau tamu yang datang, sistem sambungan telepon untuk berhubungan secara intern antar penghuni dengan reception, dan operator.

4.3.6. Sistem Kebakaran

Sistem kebakaran pada bangunan apartemen ini dengan cara menginstall

water sprinkler, alat pemadam kimia portable, fire hydrant dan house rell, gas system (Co2, Hakin 1211), smoke detector, heat detector. Kemudian untuk jalur evakuasi kebakaran pada bangunan apartemen ini meliputi pintu

keluar darurat/ emergency exit, koridor dan jalan keluar, dan tangga kebakaran.

4.3.7. Sistem Mesin Gondola

Gambar 4.5 Gondola

Sistem Gondola (Suspended Power Scaffold) yang digunakan untuk

maintenance bangunan apartemen ini adalah System Gondola Motorized Rotator Cross Bar With Slewing Arm & Arm Luffing, dengan kelengkapan antara lain :

- Platform, bagian gondola berbentuk keranjang.

- Motor Hoist Gondola, yang menggerakkan platform naik-turun (dipasang di flatform kapasitasnya 400 kg dan hoistnya menggunakan pro climber/ PC 400).

- Drum Penggulung (Wirewinder), untuk menggulung

wirerope/selling, gunanya untuk menggulung selling agar tidak menggelantung.

- Gearbox Wirewinder, menggulung wirewinder secara otomatis dengan motor gearbox.

- Safety Device/ Block Stop Gondola, gunanya sebagai rem gondola bila terjadi kemerosotan dan seling utama putus.

- Panel Gondola, umumnya diletakkan di flatform dan di chasis dimana terdapat kontrol-kontrol sebagai pengatur menjalankan gondola.

- Wirerope, kabel baja berfungsi sebagai alat penggantung platform agar gondola dapat naik-turun. Umumnya berdiameter 8 mm dan typenya steel core galvanized.

- Kabel Power, digunakan untuk sambungan aliran listrik ke gondola. - Tracktrail, jalan atau alur dimana sebagai tumpuan roda chasis,

biasanya dibuat dari besi WF atau H beam.

- Roda Chasis Gondola, tumpuan arm dari titik satu ke titik yang lain dilengkapi dengan penggerak.

- Arm, konstruksi penggantung platform gondola.

- Rotater, penggantung gondola yang biasanya sebagai pengatur posisi kanan-kiri dengan memutar sesuai dengan lokasi gedung.

- Tambahan sistem pengaman lainnya adalah Safety Rope dan Body Harness.

Fungsi dari gondola adalah sebagai alat penunjang atau pembantu bagi pekerja, operatir, cleaner yang bekerja di luar bangian bangunan untuk memeihara gedung bangunan apartemen ini jika suatu ketika diperlukan pengecatan ulang penggantian kaca, memperbaiki kebocoran, pembersihan kaca, perawatan roof garden pada tiap balkon unit hunian karena terbatasnya tangan manusia untuk menjangkaunya.

Dokumen terkait