• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENERAPAN TEMA GAYA HIDUP PADA RANCANGAN 3.1. Penjelasan Tema dan Konsep Perancangan - Urban High-End Lifestyle, Landmark Dari Kemegahan dan Kemewahan Gaya Hidup Masyarakat Perkotaan di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III PENERAPAN TEMA GAYA HIDUP PADA RANCANGAN 3.1. Penjelasan Tema dan Konsep Perancangan - Urban High-End Lifestyle, Landmark Dari Kemegahan dan Kemewahan Gaya Hidup Masyarakat Perkotaan di Kota Medan"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TEMA GAYA HIDUP PADA RANCANGAN

3.1.

Penjelasan Tema dan Konsep Perancangan

Masyarakat yang hidup dikawasan perkotaan disebut juga dengan Masyarakat Urban.

Karakter masyarakat urban ini sendiri lebih individual, berdaya saing tinggi, berpikiran

terbuka, dapat mengurus dirinya sendiri, dan memiliki jalan pikiran rasional yang

menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan

daripada faktor pribadi. Urban juga didefinisikan sebagai gaya hidup orang perkotaan

yang serba cepat, dan cepatnya kehidupan berjalan di kota mengakibatkan faktor waktu,

sehingga teliti dalam mengatur waktu sangat penting bagi masyarakat kota untuk dapat

mengejar kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Istilah “work hard, play hard” juga merupakan istilah yang sudah sangat melekat pada masyarakat ini, karena pada umumnya

masyarakat perkotaan memiliki jam kerja yang tinggi, semakin tinggi jam kerja mereka,

maka akan semakin banyak pula penghasilan yang akan mereka dapatkan. Dengan

meningkatnya kualitas hidup mereka, maka mereka juga pasti menginginkan sesuatu

dengan kualitas yang paling baik untuk mendukung gaya hidup mereka yang serba cepat

dan jadwal-jadwal mereka yang padat. Masyarakat inilah yang termasuk dalam golongan

masyarakat menengah atas dengan gaya hidup kelas atas (High-end Lifestyle).

(2)

kafetaria, restoran, shoping-mall, supermarket, lounge, fitness centre, spa, karaoke,

theatre dan sebagainya. Salah satu strategi ruang terbuka dan tata hijau dari bangunan apartemen ini yang diperuntukkan bagi para masyarakat sekitar, penghuni, maupun

pengunjung untuk saling melakukan interaksi sosial adalah Floating Restaurant, yaitu

restaurant yang dibangun dan didesain diatas sungai, untuk mendapatkan view yang

menarik dan tidak biasa didapatkan pada restaurant kebanyakan, kemudian Garden

Restaurant, yaitu restaurant yang berada ditengah taman yang menjual view

pemandangan taman bunga dan berdekatan dengan Ampitheatre agar para pengunjung

juga dapat menikmati penampilan atau pertunjukkan sambil menikmati hidangan

restaurant.

Berdasarkan gaya hidup modern ini maka menangkat bangunan dengan konsep

dan prinsip “Arsitektur Metafora”. Metafora berasal dari bahasa Yunani metapherein, berasal dari kata „meta‟ yang berarti memindahkan atau menurunkan, dan „pherein‟ yang berarti mengandung atau memuat. Jadi, secara etimologi metafora dapat diartikan sebagai

pemindahan makna yang dikandungnya kepada obyek atau konsep lain sehingga makna

tersebut terkandung pada obyek yang dikenakan baik melalui perbandingan langsung

maupun analogi (ref: http://www.girinarasoma.com/memahami-metafora-arsitektur/).

Anthony C. Antoniades (1992) mengidentifikasi metafora arsitektur ke dalam 3

kategori, yakni Metafora Abstrak (Intangible Metaphor), Metafora Konkrit (Tangible Metaphor) dan Metafora Kombinasi. Adanya klasifikasi ini mempermudah kita untuk lebih memahami metafora dalam arsitektur.

Arsitektur Metafora, yaitu kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam

bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau

(3)

tersebut lebih bersifat abstrak daripada nyata serta mengidentifikasi pola hubungan sejajar

(ref: http://calonarsitek.wordpress.com/2008/10/22/metafora-definisi-dalam-arsitektur/).

Mengambil kategori Metafora Yang Nyata (Tangible Metaphors), yaitu metafora yang berangkat dari hal-hal visual seperti spesifikasi/karakter tertentu dari sebuah benda.

Metafora yang diambil adalah metafora bentuk Berlian (Diamond), dimana bentuk tower pada bangunan apartemen ini diambil dari metafora bentuk berlian. Alasan mengambil

bentukan massa berlian adalah selain untuk menghasilkan arsitektur yang lebih ekspresif

adalah dikarenakan berlian yang juga dikenal sebagai batu permata, sangat identik dengan

kelas menengah atas. Berlian merupakan benda idaman setiap manusia untuk dimiliki

karena keindahan, kemahalan, dan karena kepopulerannya. Berlian juga memiliki ciri utama pancaran kilauan yang indah, dan juga dipercaya dapat membawa keberuntungan

bagi siapapun yang memilikinya (ref: http://www.anehdidunia.com/2013/07/sejarah-asal-mula-berlian.html). Karena itu bangunan apartemen ini akan didesain dengan konsep dan

definisi seperti yang dimiliki sebuah berlian, yaitu indah dilihat, apartemen yang luxury,

dan terkenal beserta populer akan fasilitas yang dimiliki apartemen ini sendiri.

Gambar 3.1

(4)

Gambar 3.2

Metafora Bentuk Berlian Pada Tower

Selain itu, bangunan apartemen ini juga mengambil unsur konsep bangunan

Arsitektur Modern, keindahan plastisitas alam dan menyatukannya dengan kemajuan

teknologi untuk dimanifestasikan kedalam media arsitektur dan seni, serta gaya hidup.

Karakteristik Arsitektur Modern sendiri pada umumnya adalah :

- Suatu penolakan terhadap gaya lama

- Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah

menentukan hasil dalam suatu bangunan.

- Hi-Tech technology

- Menolak adanya ornamen atau ukiran pada bangunan

- Bangunan sederhana tanpa detail

(ref: http://www.galihgumelar.org/2012/09/sejarah-arsitektur-modern.html)

Struktur bangunan juga mengikut dari sebuah berlian, yang dikenal akan kualitas

fisiknya yang superlatif2, terutama kekerasannya, seperti nama berlian sendiri yang

diambil dari bahasa Greek yang memiliki arti “tidak bisa dipecahkan”. Maka sistem

2

(5)

struktur dan konstruksi bangunan apartemen ini menggunakan kerangka baja yang juga

kita ketahui lebih kuat, kemudian untuk pondasi bangunan, dikarenakan bangunan

apartemen ini merupakan bangunan high-rise, maka akan menggunakan pondasi tiang pancang, kemudian untuk dinding bangunan digunakan dinding beton dan baja agar

pemasangannya lebih mudah dan praktis.

Konsep rancangan tapak dan ruang terbuka pada site ini lebih difokuskan pada

site bagian B yaitu site yang menghadap ke Jl. Badur. Pada site bagian ini akan dibuat

danau buatan untuk nantinya akan dibangun floating restaurant, sehingga pembangunan

bangunan restaurant tersebut yang merupakan bangunan permanent tidak menganggu

GSB maupun kelestarian Sungai Deli, ditanami lebih banyak vegetasi dan taman bunga,

beserta garden restaurant dan ampitheatre yang dibangun bersebelahan, dengan tujuan

pengunjung restaurant dapat menikmati taman bunga sambil menikmati hidangan dan

pertunjukan dan penampilan musik akustik dari ampitheatre. Terdapat area olahraga yaitu

lapangan basket, lapangan tennis yang bersifat private dan merupakan fasilitas yang

hanya bisa diakses oleh penghuni apartemen.

3.2. Penerapan Gaya Hidup Kelas Atas Terhadap Perancangan di Tengah Kota Medan

Manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain dalam

kehidupannya, suatu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan sistem adat

istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas

bersama disebut dengan masyarakat. Masyarakat yang hidup di kawasan perkotaan

disebut juga sebagai Masyarakat Urban. Karakter dari masyarakat urban ini sendiri

biasanya lebih individual, berdaya saing tinggi, berpikiran terbuka, dapat mengurus

(6)

yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi. Masyarakat

Urban juga cenderung selalu ingin meningkatkan kualitas hidup mereka, maka dari itu

mereka ingin memiliki hunian dengan fasilitas yang bisa mendukung gaya hidup mereka

yang serba cepat dan jadwal-jadwal mereka yang padat.

Istilah “work hard, play hard” merupakan istilah yang sudah sangat melekat pada pada masyarakat perkotaan ini, karena pada umumnya mereka memiliki jam kerja yang

tinggi. Semakin tinggi jam kerja mereka, maka akan semakin banyak pula penghasilan

yang akan mereka dapatkan. Dengan meningkatnya kualitas hidup mereka, maka mereka

juga menginginkan sesuatu dengan kualitas yang paling baik untuk mendukung gaya

hidup mereka. Masyarakat inilah yang termasuk dalam golongan masyarakat menengah

atas dengan gaya hidup kelas atas (High-End Lifestyle).

Urban juga didefenisikan sebagai gaya hidup orang perkotaan yang serba cepat. Jalan

kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan faktor waktu, sehingga teliti dalam

mengatur waktu sangat penting bagi masyarakat kota untuk dapat mengejar

kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Karena gaya hidup masyarakat kota menengah atas yang

selalu ingin segala halnya tersedia dengan kualitas yang paling baik, terutama

fasilitas-fasilitas yang bisa mereka gunakan disaat waktu senggang mereka.

Konsep perancangan pada Urban High-End Lifestyle ini adalah kehidupan masyarakat perkotaan menengah atas dengan gaya hidup yang mewah dan dengan kualitas kelas satu.

Maka Urban High-end Lifestyle menawarkan daerah kawasan bangunan apartemen khusus masyarakat menengah atas dengan fasilitas-fasilitas gaya hidup yang berkelas dan

glamour. Salah satu strategi ruang terbuka dan tata hijau dari bangunan apartemen ini

yang diperuntukkan bagi para masyarakat sekitar, penghuni, maupun pengunjung untuk

(7)

dibangun dan didesain diatas sungai, untuk mendapatkan view yang menarik dan tidak

biasa didapatkan pada restaurant kebanyakan, kemudian Garden Restaurant, yaitu

restaurant yang berada ditengah taman yang menjual view pemandangan taman bunga

dan berdekatan dengan Ampitheatre agar para pengunjung juga dapat menikmati

penampilan atau pertunjukkan sambil menikmati hidangan restaurant.

Podium pada bangunan apartemen ini terdiri dari 4 lantai yang diisi oleh

fasilitas-fasilitas pendukung dan pelengkap kebutuhan bagi para penghuni apartemen, Kemudian

terdapat dua tower yang teridiri dari 16 lantai yang diisi oleh unit hunian apartemen, tiap

lantai tower memiliki balkon yang cukup besar disertai dengan roof garden pada tiap

balkonnya, beserta sirkulasi koridor yang luas untuk kenyamanan para penghuni.

Berdasarkan zoning yang diterapkan dalam site, maka bangunan apartemen ini

memiliki 4 area zoning, yaitu area private, area semi publik, area publik, dan area servis.

Untuk ruang terbuka hijau terdapat 2 area zoning, yaitu area private yang terdapat pada

bagian site sebelah utara dan hanya diperuntukkan bagi penghuni apartemen, dan area

publik yang terdapat pada bagian site sebelah selatan.

3.3.

Penerapan Gaya Hidup Kelas Atas Terhadap Tapak

Rancangan tapak pada bangunan apartemen ini mengikut peraturan GSB dan

KDB tapak, bagian lahan yang terdapat pada JL. Mangkubumi di maksimalkan sebagai

pembangunan gedung apartemen. Gedung apartemen ini sendiri didesain berupa

bangunan podium setinggi 4 lantai, kemudian juga terdapat tower dengan ketinggian 20

lantai, bagian podium apartemen ini merupakan bagian fasilitas penunjang apartemen

yang juga merupakan bagian area publik, kemudian bagian tower pada apartemen ini

merupakan bagian unit hunian apartemen yang merupakan bagian area private yang

(8)

lebih dimaksimalkan sebagai tempat fasilitas-fasilitas outdoor yang bersifat publik,

seperti floating restaurant yang berada di atas danau buatan, garden restaurant yang

mengandalkan view taman pada lahan ini, dan juga ampitheatre, yang merupakan fasilitas

utama yang ditonjolkan pada apartemen ini. Kemudian bagian fasilitas outdoor yang

bersifat private terdapat area olahraga, jogging track, dan playground yang merupakan

area dan fasilitas yang bisa diakses dan digunakan oleh penghuni.

Bagian muka bangunan yaitu podium dibuat menghadap ke Jl. Mangkubumi,

dengan jalur drop off, menghadap ke Jl. Letjend Suprapto. Tujuanya juga untuk

memperindah penglihatan masyarakat. Kemudian untuk bagian muka bangunan tower

dan drop off tower dibuat menghadap ke Jl. Badur untuk mendapatkan banyak view, dan

yang paling utama yaitu view yang menghadap ke sungai, beserta untuk mendapatkan

lebih banyak cahaya matahari.

3.3.1. Aksesbilitas dan Sirkulasi Pejalan Kaki

Aksesbilitas manusia untuk masuk kedalam site dapat dilalui dari Jl.

Mangkubumi dan Jl. Badur, terdapat drop off pada Jl. Mangkubumi, kemudian

telah tersedia jalan setapak yang telah didesain dan ditanami vegetasi pepohonan

sesuai demi kenyamanan pengguna atau pejalan kaki. Sirkulasi pejalan kaki juga

dibuat mengelilingi sebagian tapak site, dibuat memiliki jalur berbeda dengan

sirkulasi mobil. Kemudian untuk vegetasi pada tapak site akan banyak ditanami

pohon mahoni agar lebih rindang, dan kemudian ditanami bunga-bunga yang

memiliki banyak warna sebagai penambah keindahan ruang terbuka hijau.

3.3.2. Aksesbilitas dan Sirkulasi Kendaraan

Untuk sirkulasi kendaraan dapat mengelilingi site guna juga untuk

(9)

Mangkubumi dan Jl. Letjend Suprapto. Untuk akses kendaraan keluar terdapat 3

akses yaitu pada Jl. Badur, Jl. Letjend Suprapto, dan Jl. Mangkubumi. Pada

bagian selatan site lebih diperuntukkan sebagai area terbuka publik, dan fasilitas

outdoor seperti garden restaurant dan floating restaurant yang bersifat publik,

juga disediakan lahan parkir outdoor khusus untuk pengunjung restaurant. Pada

bagia utara dibuat sebagai area private, dan merupakan area drop off bagi tiap

tower apartemen, dan fasilitas olahraga outdoor, dapat diakses jika menggunakan

kartu akses penghuni apartemen. Untuk parkiran pengunjung podium, disediakan

parkiran basement sejumlah 4 lantai, dan untuk parkiran penghuni apartemen

juga disediakan parkiran basement 4 lantai yang hanya bisa diakses

menggunakan kartu akses.

Akses kendaraan untuk mendrop off dapat masuk melalui Jl.

Mangkubumi dan Jl. Letjend Suprapto kemudian keluar kembali melalui Jl.

Mangkubumi setelah mendrop off. Untuk kendaraan yang masuk dari Jl.

Mangkubumi dan Jl. Letjend Suprapto dapat keluar melalui Jl. Badur dan Jl.

Letjend Suprapto. Kendaraan dapat parkir di basement dengan jalur keluar

basement langsung ke arah Jl. Mangkubumi. Kemudian akses kendaraan pada

area private, kendaraan dapat masuk melalui Jl. Mangkubumi dan Jl. Letjend

Suprapto kemudian mengakses area private menggunakan kartu akses untuk

mendrop off pengunjung pada lobby tower A maupun lobby tower B, kemudian

keluar kembali pada Jl. Badur atau memutar site untuk keluar pada Jl.

Mangkubumi dan Jl. Letjend Suprapto. Parkir basement area private dapat

diakses dengan jalur keluar menuju ke Jl. Badur atau juga memutar site untuk

(10)

Untuk lahan parkir pengunjung dan penghuni, disediakan parkiran

basement setinggi 3 lantai, dengan kapasitas parkir untuk penghuni yaitu, mobil

294 unit, dan motor 116 unit. Kemudian kapasitas parkir untuk pengunjung yaitu,

mobil 261 unit, dan motor 116 unit. Untuk akses masuk ke parkiran basement,

terdapat dua akses masuk, yaitu akses masuk untuk publik atau pengunjung,

kemudian akses masuk untuk private atau penghuni. Kemudian untuk akses

keluar juga terdapat 2 akses, yaitu akses private atau penghuni dan akses publik

atau pengunjung. Terdapat 4 ram di dalam basement, yaitu 2 ram naik dan turun

untuk ke basement berikutnya pada area basement private dan 2 ram naik dan

turun untuk ke basement berikutnya pada area publik. Tiap lantai basement

sendiri memiliki ketinggian 3 meter. Sudah termasuk pipa-pipa mekanikal beserta

dengan ring balok.

Juga disediakan lahan parkir outdoor pada site yang dibuat khusus untuk

pengunjung floating restaurant dan garden restaurant yaitu, mobil 17 unit dan

motor 22 unit. Untuk mengurangi teriknya sinar matahari langsung pada

kendaraan yang parkir pada lahan parkir outdoor, maka ditanami vegetasi

pepohonan yang dapat membuat rindang, seperti pohon mahoni. Jalur untuk

sirkulasi kendaraan dibuat menggunakan conblock.

3.4.

Penerapan Gaya Hidup Kelas Atas Terhadap Bangunan

Podium yang juga memiliki fungsi sebagai mall pada lantai satu hingga lantai

empat bangunan merupakan area ruang publik, dimana pada lantai satu terdapat fashion

store, book store, music store, electronic store, restaurant, exhibition hall untuk pameran,

atm centre dan smoking area pada tiap lantai, pada lantai dua terdapat musholla,

(11)

centre, salon & spa, foot reflexology, children playground, dan children care. Pada lantai

empat terdapat coffee shop, laundry, mini theatre, family karaoke, dan swimming pool &

jacuzzi. Kemudian pada bagian atas podium dibuat roof garden disertai dengan gazebo

dan tempat duduk-duduk bagi para pengunjung yang bisa dimanfaatkan sebagai salah satu

sarana dan fasilitas untuk berkumpul. Tujuan dibuatnya roof garden pada bagian atas

podium adalah untuk menghindari space kosong pada bagian atas bangunan podium yang

merupakan salah satu view yang didapat kamar unit hunian apartemen yang mengarah ke

timur.

Fasilitas

Indoor

(Podium)

Kebutuhan Ruang Aktivitas Perabot Pemakaian

Ruang

Fashion Store - Membeli Baju

(12)

- Pekerja

Music Store - Membeli Kaset

- Mendengar

Electronic Store - Membeli Alat Elektronik

Restaurant - Makan

(13)

- Minum

Exhibition Hall - Datang

(14)

- Bertanya

Receptionist - Bekerja

- Melayani

Front Office - Bekerja

- Melayani

Bakery Shop - Membeli Roti

(15)

- Kasir

- Meja

- Kursi

Pharmacy - Membeli Obat

- Bertanya

Musholla - Beribadah - Sajadah

(16)

- Melayani

Fitness Centre - Fitness

(17)
(18)

riasan - Keran Air

- Wastafel

Kantor Pengelola - Bekerja

- Melayani

(19)
(20)

- Pekerja

- Sekuriti

Private Lounge - Berkumpul

- Bersantai

(21)

Kota

- Menikmati

Taman

- Ngobrol

- Duduk

- Kursi

- Air Mancur

- Pekerja

- Sekuriti

Tabel 3.1

Fungsi Pendukung Indoor

Pada bagian tower apartemen juga terdapat area ruang servis dan semi private,

yaitu pada lantai satu terdapat lounge, coffee shop dan lobby tiap tower apartment yang

merupakan area semi publik, pada lantai dua dan tiga merupakan area kantor pengelola

yang juga merupakan area servis, dan pada lantai empat terdapat private lounge, billiard,

dan library yang merupakan area private dan khusus bagi penghuni apartemen. Kemudian

pada lantai 5 hingga lantai 20 merupakan area private yaitu area unit hunian apartemen.

Terdapat 5 tipe unit kamar pada bangunan apartemen ini, yaitu lantai 5 hingga lantai 11

merupakan denah tipikal unit hunian tipe deluxe, suite, dan family suite. Lantai 12 hingga

lantai 18 merupakan denah tipikal unit hunian tipe studio, deluxe, dan suite. Kemudian

lantai 19 hingga 20 merupakan denah tipikal unit hunian tipe penthouse. Tiap lantai unit

hunian apartemen memiliki ruangan lounge dan kemudian pada tiap balkon unit hunian

apartemen dibuat memiliki mini garden untuk menambah view dan estetika bangunan.

Pada bagian atap tower dibuat terdapat roof garden untuk view khusus dari penthouse.

JUMLAH UNIT HUNIAN

NO.

KEBUTUHAN

RUANG

JUMLAH

UNIT

LUAS

JUMLAH

LUAS

(22)

2

DELUXE

56 unit

104 m2

5.824

m2

Program Ruang Unit Hunian

(23)
(24)
(25)

Pembantu

Tipe Kamar dan Ukuran

Pada fasilitas olahraga, terdapat lapangan tennis untuk penghuni, yang kemudian

disebelah lapangan tennis terdapat jogging track yang dibuat tracknya melingkar sehingga

tidak akan terputus, yang jalan setapak track joggingtrack tersebut dibuat menggunakan

pavingblock. Kemudian ditengah-tengah joggingtrack terdapat playground khusus untuk

anak-anak, yang dibuat pasir agar saat anak-anak bermain dan terjatuh lebih aman. Jalan

setapak yang mengelilingi site juga menggunakan pavingblock, dan kemudian akan

ditanami oleh pepohonan seperti pohon mahoni, pohon kelapa, dan bunga-bungaan untuk

memperindah vegetasi.

Fasilitas

Outdoor

Aktivitas

Perabot

Pemakaian

(26)

- Bercerita

(27)

Tampak bangunan mengikut konsep bentukan berlian didesain dengan kulit

bangunan menggunakan material-material kaca dan logam. Warna bangunan diambil

mengikut warna utama sebuah berlian yaitu kilauan warna putih dan biru pada kaca,

kemudian pada bagian teratas tower dibuat penutup menggunakan atap membran yang

bertujuan untuk peneduh roof garden pada bagian penthouse. Setiap balkon kamar unit

hunian dibuat memiliki mini garden selain untuk menambah view dan estetika, juga untuk

menghindari panas cahaya matahari langsung masuk kedalam bangunan dikarenakan

bangunan yang lebih didominasi oleh kaca.

Gambar 3.3

Tower Bangunan

Potongan bangunan diambil memperlihatkan lantai bangunan dimulai dari tower,

podium, hingga ke lantai basement, sehingga memperlihatkan tiap-tiap ruang yang

terdapat pada bangunan yang tiap lantai tower memiliki ketinggian 4 meter dan podium

memiliki ketinggian 6 meter, serta bagian core bangunan terutama lift dan bagian yang

memperlihatkan zoning area vertikal bangunan. Juga terdapat void pada podium yang

pada lantai satunya merupakan area hall exhibition atau area pameran, yang bertujuan

agar bisa dilihat dari tiap lantai. Potongan bangunan juga diambil untuk memperlihatkan

(28)

basement yang kemudian digali kembali 2 meter kebawah dari tanah, dan memiliki 3

lantai basement yang sehingga tiap lantai basement memiliki ketinggian 3 meter.

Kemudian potongan tapak pada lahan atau site dibuat memperlihatkan potongan

bangunan dan kemudian memperlihatkan bentuk kontur yang naik pada bangunan dan

menurun dari mulai dekat bangunan hingga ke tepi sungai deli, juga terlihat pedestrian

bagi pejalan kaki, kemudian potongan bangunan sungai deli yang tiap pinggir sungai

dibuat tanggul untuk mencegah banjir, ditanami pohon dan diberi pagar, beserta jembatan

penyebrangan dari site A ke site B atau sebagai penyatu area site. Kemudian juga

(29)

METODA PERANCANGAN

4.1.

Metoda Membangun

4.1.1.

Metoda Konstruksi Bangunan

Metoda konstruksi pada bangunan apartemen ini menggunakan metoda

konvensional (bottom up), yaitu melakukan pekerjaan persiapan pada awalnya dengan melakukan penggusuran para penghuni ataupun penduduk-penduduk liar atau

ilegal yang berada di sekitar site dan tepi sungai. Kemudian melakukan pembersian

lahan seperti pembersihan rumput, humus, dan sampah, penebangan pohon hingga ke

akar untuk menghindari perusakan struktur tanah, kemudian pemasangan papan

bouwplank serta melakukan penimbunan tanah untuk perataan lahan yang

berkontur-kontur, dikarenakan tinggi kontur Jl. Badur dan Jl. Mangkubumi yang berbeda.

Langkah berikutnya melakukan penggalian tanah hingga mencapai tanah

keras dengan menggunakan Backhoe dengan tipe Crawel, yang merupakan salah satu jenis kendaraan excavator. Yang kemudian sampah galian seperti akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang longgar diangkut menggunakan Dum Truck. Kemudian mengurug lantai pondasi dengan pasir, setelah itu mengurug tanah kembali.

Dikarenakan bangunan apartemen ini memiliki basement dan berlokasi di tepi sungai

atau daerah yang permukaan air tanahnya lebih tinggi dari rencana lantai basement,

maka harus dilakukan pemompaan untuk upaya pengeringan lahan agar dapat

memungkinkan untuk pelaksanaan konstruksi, metoda yang digunakan adalah dengan

(30)

sistem sumur titik (well point system). Pekerjaan ini diperlukan sampai pembangunan selesai dan dioperasikan selama 24 jam, terutama untuk menanggulangi genangan air

pada konstruksi basement atau pondasi yang diakibatkan oleh air hujan ataupun

rembesan air tanah.

Sebelum melakukan penggalian pondasi, untuk mencegah terjadinya erosi

atau pelongsoran tanah maka dibuat dinding penahan tanah (sheet pile), strukturnya menggunakan profil baja yang ditanam mengelilingi area penggalian. Pemasangan pondasi tiang pancang yang dilakukan dengan menggunakan alat pancang (drop hammer) yang dipasangkan ke mobil derek atau tiang bor. Kemudian dilanjuti dengan pengecoran basement, kolom dan balok yang dikerjakan secara bertahap di mulai dari

lantai paling bawah hingga lantai paling atas secara berurutan setelah pekerjaan

penggalian selesai, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan dinding dan kusen, pintu

dan jendela. Beberapa jam sebelum dilakukan pengecoran dinding bekisting dan

lantai kerja dilapisi dengan waterproofing untuk membuat bekisting kedap air sehingga air dari dalam maupun luar tidak merembes.

Setelah pekerjaan pondasi dan basement selesai, dilanjutkan dengan struktur

bagian atas yang diawali dengan pekerjaan lantai dasar. Kemudian setelah

pemasangan kolom selesai, dilanjutkan dengan pemasang balok dan balok anak yang

disambungkan ke kolom dengan baut tegangan tinggi (high tensile bolt). Yang kemudian di atasnya diletakkan plat baja yang juga merupakan plat lantai dan

tulangan baja jaring, lalu di cor dengan adukan beton.

Pekerjaan sanitasi dilakukan setelah pemasangan bouwplank dan plafond,

meliputi pembuatan septictank, pemasangan pipa-pipa, pemasangan kloset dan bak

(31)

Pekerjaan instalasi listrik dilakukan sebelum pengecatan dinding, meliputi

pemasangan titik lampu pada tempat yang telah ditentukan beserta pemasangan stop

kontak dan saklarnya. Kemudian melakukan finsihing dengan mengecat bangunan

dan merapikan dan membersihkan bangunan kembali.

4.1.2.

Metoda Pengembangan Sungai

Mengingat lokasi site dan lahan kita yang dibelah oleh Sungai Deli, maka

akan dilakukan pembersihan, pengelolaan, dan pemanfaatan air sungai yang

dilakukan seacara rasional dan efektif dengan memperhatikan keseimbangan antara

ketersediaan air sungai dan kebutuhan masyarakat akan air sungai tersebut. Hal

pertama yang dilakukan adalah dengan menjaga kelestarian dan tidak menganggu

garis sempadan bangunan dengan tidak membangun bangunan permanen pada garis

semapadan sungai sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

Pengendalian pencemaran dan pembersihan sungai sehingga kembali menjadi

jernih disebut remediasi. Kemudian sistem pembersihan awal sungai adalah dengan menggunakan bakteri dari cina yang dapat menelan habis semua kotoran didalam

sungai beserta baunya. Namun, disamping penggunaan bakteri juga diterapkan

pengangkutan sampah dari dasar sungai lebih dahulu dengan menggunakan eskavator

dan dozer, yang kemudian sampah-sampah dari dalam sungai tersebut dikumpulkan

dan langsung diangkut menggunakan truk sampah, tujuan langsung mengangkut

sampah setelah dikumpulkan adalah untuk mencegah bau sampah basah yang akan

menganggu, dan kemudian untuk mencegah sampah masuk kembali kedalam sungai

apabila terjadi hujan. Setelah itu, diterapkan saringan atau penyaring sampah yaitu

(32)

peluapan pada air sungai dan mencegah sampah mengalir kembali ke sungai di area

site. Penanaman pepohonan juga diterapkan agar tepi sungai lebih rindang.

4.2.

Sistem Struktur Konstruksi Bangunan dan Jembatan

4.2.1.

Sistem Struktur dan Konstruksi Pondasi

Pondasi khususnya pada bangunan gedung atau bangunan tinggi/

highrise, merupakan suatu konstruksi pada bagian bawah bangunan atau

kaki bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah dan berfungsi

untuk meneruskan beban atau gaya pada bangunan. Konstruksi pondasi

pada bangunan apartemen ini menggunakan pondasi tiang pancang beton,

dikarenakan bangunan ini merupakan bangunan tinggi/ high-rise yang

harus cukup kuat untuk menyesuaikan akan kemungkinan terjadinya

beban gerakan-gerakan tanah seperti gempa, transfer beban akibat gaya

angin pada dinding, dan beban mati maupun beban hidup seperti mesin

pada bangunan dan penghuni atau pengunjung bangunan, beserta lokasi

tapak yang berdekatan dengan sungai juga berarti memiliki tanah

lembek, dan tanah berkontur yang dimana pondasi ini dapat menahan

tekanan air yang mungkin terjadi nantinya.

Bahan untuk pondasi tiang pancang ini sendiri antara lain baja,

beton bertulang, bambu, dan kayu besi / kayu ulin. Untuk proses

pelaksanaan pondasi tiang pancang beton ini, pada awalnya

memperhitungkan beban dan melakukan pengukuran untuk mengukur

kedalaman tanah dan klasifikasi panjang tiang pancang dengan

memasukkan besi tulangan beton, kemudian melakukan pemboran tanah

(33)

pancang. Tanah bekas pengeboran dipompa keatas permukaan tanah

kemudian mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton,

dengan sistem dipompa. Setelah proses pengecoran adukan beton selesai

sampai pada bagian atas permukaan tanah, kemudian melakukan

pemasangan stek besi beton sesuai dengan ketentuan teknis yang ditelah

diatur dan ditentukan.

4.2.2.

Sistem Struktur dan Konstruksi Rangka Bangunan

Rangka bangunan merupakan bagian dari bangunan yang merupakan

struktur utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja

padanya. Rangka bangunan apartemen ini menggunakan struktur rangka baja, dikarenakan struktur rangka baja memiliki kemampuan untuk stabil

dari gaya lateral, dan keamanan dalam menggunakan rangka baja ini

sendiri adalah ketahanannya terhadap bahaya kebakaran, kemudian

kemudahan sirkulasi vertikal yaitu pada lift / elevator, dan kemudahan

pemasangan sistem mekanikal dan elektrikal. Konstruksi baja selain

dapat didesain secara elastis, juga dapat didesain secara plastis sehingga

kemampuan untuk memikul gaya beban yang sama dengan desain elastis

namun ukuran baja yang digunakan bisa lebih kecil sehingga pengaruh

biaya pemasangan yang jauh lebih murah.

4.2.3.

Sistem Struktur dan Konstruksi Kolom

Kolom merupakan batang tekan vertikal dari rangka struktur yang

memikul beban dari balok, yang berfungsi sebagai penerus beban seluruh

bangunan ke pondasi dan memiliki struktur yang terbuat dari besi dan

beton yang merupakan material yang tahan terhadap tarikan dan tekanan

(34)

http://www.scribd.com/doc/211571751/Metode-Konstruksi-High-Rise-Building). Setelah memperhitungkan beban pada bangunan, maka

kolom yang digunakan pada bangunan apartemen ini merupakan kolom

spiral (spiral column) dengan ukuran 80 cm dan jarak bentang 8m x 8m. Metode pelaksanaan pekerjaan kolom antara lain diawali oleh pekerjaan

lantai kerja dan beton decking, lalu melakukan pembesian yang

dilanjutkan oleh bekisting, kemudian pengetesan kualitas kolom yang

kemudian dilanjutkan oleh pengecoran kolom yang dilakukan dengan

readymix truck dan untuk mempercepat proses dapat dibantu dengan

penggunaan concrete pump, kemudian untuk meratakan campuran beton

dibantu menggunakan alat vibrator, dan berikutnya melaksankanan

curing yang dilakukan 24 jam setelah pengecoran selesai dengan

meletakkan karung goni yang dibasahi dengan air untuk menjaga tetap

dalam keadaan basah.

4.2.4.

Sistem Struktur dan Konstruksi Pelat Lantai

Pelat lantai yang digunakan pada bangunan apartemen ini adalah

pelat lantai beton, dikarenakan pelat lantai beton mampu menahan beban

besar, dapat mengisolasi kebisingan, tidak dapat terbakar dan dapat

dibuat lapisan kedap air, sehingga bisa dibangun dapur dan kamar mandi,

dapat dipasang tegel agar memperindah lantai, kemudian merupakan

bahan yang kuat dan awet sehingga tidak memerlukan perawatan dan

dapat berumur panjang. Untuk proses pelaksanaan pemasangan pelat

lantai beton pada awalnya membuat cetakan dari papan kayu yang

ditopang oleh tiang-tiang perancah, yang juga berfungsi untuk menahan

tulangan dan adukan beton yang masih basah dan yang belum memiliki

(35)

ditentukan. Pelat lantai pada ruangan biasa dibuat rata dengan balok

penumpunya, namun untuk pelat lantai pada ruangan kamar mandi dibuat

rata bawah, sehingga lebih rendah daripada lantai ruangan biasa,

tujuannya antara lain untuk peletakkan pipa sanitasi agar tertanam dan

menghindari air merembes keruangan lain apabila pelat lantai nantinya

mengalami kebocoran. Pembokaran bekesting hanya dapat dilakukan

apabila beton sudah berumur 3 minggu, yaitu waktu dimana beton sudah

menjadi keras dan kuat untuk menahan beban yang terdapat diatasnya.

Kemudian kepingan plat harus dilebihkan keluar yang kemudian dililit

pada stek-stek tulang yang disiapkan pada balok, dibuat menyatu dengan

balok penumpunya untuk mencegah kepingan plat lepas disaat bangunan

digoncang gempa.

4.2.5.

Sistem Struktur dan Konstruksi Dinding

Dinding yang digunakan pada bangunan apartemen ini menggunakan

dinding beton dan baja, dan pada dinding bagian luar menggunakan

precast concrete. Kelebihan dari penggunan dinding precast concrete

adalah biaya produksi yang relatif rendah, proses pemasangan yang

cepat, tidak terpengaruh cuaca, dan dapat memperindah desain

arsitektural. Kemudian dinding pada bagian podium dan lantai bagian

unit hunian penthouse sebagian menggunakan precast wall yang dipasangi oleh kaca.

4.2.6.

Sistem Struktur dan Konstruksi Tangga Darurat

Tangga darurat yang digunakan pada bangunan apartemen ini

merupakan tangga yang dibuat dari beton bertulang, dikarenakan

(36)

berumur panjang dan tidak cepat rusak. Serta yang paling utama

dikarenakan ketahanannya terhadap api. Pondasi tangga menggunakan

pondasi beton bertulang agar tangga tidak mengalami penurunan dan

pergeseran atas beban yang ditampungnya nanti, yaitu ±300 kg/m2.

4.2.7.

Sistem Struktur dan Konstruksi Atap

1.

Atap Beton Ringan

Atap bangunan apartemen ini menggunakan atap beton ringan

(lightweight concrete)atau lebih dikenal dengan sebutan Hebel. Beton ini sesuai digunakan pada bangunan tinggi/ highrise

dikarenakan memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan beton

pada umumnya, yaitu sekitar 600 – 1600 kg/m3 sehingga dapat secara

signifikan mengurangi berat bangunan yang berdampak terhadap

pondasi. Beton ringan / Hebel ini memiliki bahan baku utama yang

terdiri dari pasir silika, kapur, semen, air, yang ditambah dengan

bahan pengembang yang kemudian dirawat menggunakan tekanan

uap air. Kelebihan dari penggunaan atap beton ringan ini adalah

mudah dibentuk sesuai dekorasi gedung, ukurannya yang akurat dan

mudah dibentuk, penggunaan semen yang hanya setebal 3 mm,

waktu pembangunan yang lebih cepat, tahan panas dan api, kedap

suara, tahan lama, tahan terhadap gempa, anti jamur dan serangga,

nyaman dan biaya perawatan yang sedikit.

2.

Roof Garden

Gedung-gedung yang bagian atapnya ditanami atau diselimuti

oleh rumput merupakan salah satu tanda akan kemoderenan suatu

(37)

apartemen ini yang menerapkan Roof Garden pada tiap balkon unit

hunian, bagian atas podium, dan pada bagian paling atas dari tower

apertemen. Penerapan roof garden pada bangunan apartemen ini

selain hanya sebagai pemanis, dapat mengurangi biaya listrik untuk

pendingin dan menambah nilai ekonomis bangunan, juga memiliki

tujuan sebagai ruang terbuka hijau yang merupakan salah satu

alternatif penghijauan untuk mencegah dan mengurangi pemanasan

global pada bumi. Mengingat lokasi bangunan apartemen ini yang

terletak di tengah kota Medan, roof garden juga memiliki fungsi

untuk menyerap asap kendaraan dan gas-gas beracun seperti

formalin, bensin, alkohol, aseton, asetat, amonia dan gas lainnya

dengan menerapkan tumbuhan seperti tanaman rambat, tanaman

bakung, pohon palem dan pohon bambu, sehingga gas-gas beracun

dan asap kendaraan tidak sampai kedalam bangunan apartemen.

Proses menerapkan roof garden pada bangunan, langkah yang

harus diperhatikan pertama kali adalah konstruksi dan struktur atap

bangunan, karena pasalnya roof garden harus didukung oleh struktur

dan kosntruksi atap yang kuat, karena keberadaannya akan

menimbulkan penambahan beban pada atap, baik itu timbunan tanah

dan tanaman pada roof garden nanti beserta beban angin dan air pada

atap bangunan dan beban elemen taman seperti bangku, lampu,

gazebo dan utilitasnya (pipa drainase, instalasi lampu dan air) beserta

(38)

Gambar 4.1

Lapisan Struktur Roof Garden

Pertama atap dak beton diberi perlakuan waterproofing yang berupa pleseteran semen setebal 2-3 cm, atau lapisan koral split setebal

10-15 cm. Konstruksi atap yang rawan akan kebocoran, sehingga harus

dilengkapi dengan sistem drainase roof garden yang berfungsi dengan

baik, seperti kerikil, pasir, dan batu apung yang dapat mempermudah air

mengalir ke saluran drainase atau lubang saluran pembuangan. Kemudian

filter pada lapisan roof garden dibuat dari geo textile atau ijuk yang

berfungsi untuk mengalirkan air ke bawah namun tetap menahan butiran

tanah agar tidak menyumbat saluran atau lubang drainase. Lapisan

penahan harus ditambah agar akar tanaman tidak merusak lapisan kedap

air (Water Proof Layer) dan beton dibawahnya.

Untuk bagian lapisan media tanam, harus memiliki formula yang

ringan akan tetapi dapat menyediakan zat hara dan kelembaban.

Misalnya, dapat dilakukan dengan cara mencampurkan pasir dengan

serutan kayu ditambah lapisan kulit pinus serta pupuk. Kedalaman media

(39)

cm, kemudian untuk semak dan pohon kecil membutuhkan kedalaman

media tanam 60 sampai 105 cm, namun untuk pohon besar memerlukan

kedalaman hingga 2 meter (ref : http://ernipurwati.wordpress.com/roof-garden/ ).

Gambar 4.2

Roof Garden Pada Atap Podium

3.

Atap Membran

Pada bangunan apartemen ini, roof garden yang terdapat pada

bagian paling atas tower atau penthouse diberi penutup atap yang

terbuat dari membran agar mendapati keteduhan yang dapat

mengurangi panas ruangan dibawah roof garden, dan juga memiliki

tujuan agar penghuni apartemen dapat melakukan aktivitas seperti

jogging dan sebagainya pada roof garden ini dengan lebih teduh dan

(40)

Gambar 4.3

Roof Garden Pada Atap Tower

Atap membran yang terdapat pada Roof Garden penthouse ini

sendiri mengambil tipe struktur Tensile Structure (Struktur Tenda), yaitu permukaan membran yang membentuk curva. Proses konstruksinnya

adalah dengan membuat jangkar-jangkar disekeliling profil atap yang

nantinya akan digunakan untuk menahan susunan kabel yang menempel

pada membran atap, setelah itu membangun tiang-tiang untuk

memberikan gaya jacking (mendongkrak) yang kemudian disusun membran dan kabel-kabel ditengah area yang ditegangkan sehingga atap

membran terangkat, lalu ujung dari tiap kabel dikuncikan pada jangkar.

Kelebihan dari atap membran ini sendiri yaitu bentuknya yang tipis,

fleksibel, ringan, kuat tarik tinggi, memiliki durabilitas yang baik,

memiliki tingkat insulasi panas dan insulasi suara yang baik, serta tidak

mudah terbakar (ref:

http://knowledgecenter.ptpp.co.id/app/assets/upload/files/69bbf559e7f99

(41)

Gambar 4.4

Atap Membran

4.2.8.

Sistem Struktur dan Konstruksi Jembatan

Mengingat site yang dibelah oleh sungai deli, maka memerlukan

jembatan yang berfungsi sebagai penyebrangan dari site A ke site B,

jembatan yang digunakan adalah jembatan rangka baja. Keuntungan dari

penggunaan struktur jembatan rangka baja ini antara lain dikarenakan

bentangnya yang panjang >30cm, kemudian memiliki bahan yang kuat,

tidak terpengaruh oleh kondisi cuaca apapun, waktu pengerjaan

konstruksi yang lebih cepat, bahan yang tahan terhadap api, dapat di las,

struktur yang dihasilkan bersifat permanen, kemudahan dalam

pemeliharaan dan perawatan, kemudian memiliki estetika yang lebih

indah. Metode pemasangan jembatan yang digunakan adalah kantilever

dua arah agr pelaksanaan dan perencanaan pembangunan jembatan dapat

dilakukan lebih mudah. Struktur dibangun secara horizontal kemudian

menggunakan kantilever besar yang menggunakan baja struktural.

4.3.

Sistem Mekanikal Elektrikal dan Utilitas

Penerapan sistem bangunan disesuaikan dengan pelayanan untuk penghuni nantinya,

(42)

horisontal berupa lorong atau koridor dengan core yang berpusat pada inti atau bagian

tengah tower. Sistem ini menghasilkan bentuk bangunan tower yang tiap lantai memiliki

lantai tipikal. Sementara untuk bangunan penunjang bangunan apartemen memerlukan

luas yang berbeda dari bangunan tower sehingga menghasilkan bentuk akhir tower on podium, dimana tower merupakan bangunan berisi unit hunian dan bangunan podium merupakan mall yang berisi ruang-ruang penunjang.

Bangunan apartemen ini memiliki 3 core, yaitu core yang terdapat pada podium, dan

tower yang terdapat pada masing-masing tower, yaitu tower A dan tower B. Core pada

bangunan ini berisi 4 lift penumpang, dan 1 lift barang/ lift servis, tangga darurat / tangga

kebakaran, shaft kebakaran, shaft ac, shaft air bersih, air kotor dan limbah padat, dan

shaft sampah untuk mempermudah pembuangan sampah dari tiap lantai unit kamar

apartemen yang kemudian ditampung di penampungan utama dibagian bawah bangunan

yang kemudian setelah dipadatkan akan diangkut oleh truk sampah.

Bagian pusat kontrol ruangan mekanikal dan elektrikal terdapat di basement lantai

empat atau basement paling bawah. Tujuan dari peletakan ruang kontrol mekanikal

elektrikal ini di lantai paling bawah basement adalah untuk mencegah para pengunjung

dan penghuni terganggu akibat suara mesin mesin yang cukup keras, disamping itu juga

untuk mempermudah pengaturannya dan mencegah jangkauan dari anak dibawah umur

maupun orang luar. Ruang-ruang area kontrol mekanikal dan elektrikal yang akan dibuat

antara lain ruang panel dan teknisi, ruangan khusus groundwater tank, ruang STP, ruang

AHU, ruang Chiller, beserta ruang genset dan ruang pompa.

Untuk sistem shaft ME, dari ruang ME yang terletak pada basement kemudian akan

didistribusikan ke shaft utama yang terdapat pada core, kemudian mengalir ke shaft-shaft

(43)

tujuan untuk mempermudah perawatannya dan mempermudah bagi para pekerja ataupun

para petugas untuk memantau dan memeriksa bagian ME.

4.3.1. Sistem Sanitasi

Sistem sanitasi pada bangunan apartemen ini, mengambil sumber air

yang berasal dari PDAM. Kebutuhan air bersih paling diperlukan untuk unit

hunian serta untuk keperluan penanggulangan kebakaran. Sumber air bersih

dari PAM hanya mendapatkan 60% dari total kebutuhan sehingga kurang

mencukupi, maka akan diterapkan penggunaan ulang air sungai dan

penampungan air hujan pada groundwater tank. Penampungan jumlah air

untuk kebutuhan penanggulangan kebakaran disesuaikan dengan syarat yang

sudah ditetapkan oleh peraturan keselamatan yaitu 100 m3 pada tiap

bangunan, dimana reservoarnya diletakkan pada atap bangunan. Untuk sistem

pembuangan, untuk limbah padat, saluran pembuangannya mengarah ke

ruang STP atau ke septic tank, kemudian untuk limbah cair saluran

pembuangannya mengarah ke riol kota.

4.3.2. Sistem Kenyamanan Termal / Air Conditioner

Sistem kenyamanan termal pada bangunan, suhu dalam ruangan untuk

mendapatkan penghawaan yang nyaman berkisar antara 23°c hingga 25°c

dengan kelembaban sekitar 45 hg – 55 hg. Kemudian mengingat faktor iklim

di Kota Medan, maka tidak mungkin untuk mendapatkan kenyamanan suhu

termal tanpa menggunakan alat pengatur udara, yaitu AC unit dengan sistem

AC sentral dan Package unit, sehingga kenyamanan termal pada bangunan

apartemen ini mendapakan penghawaan yang sejuk yang membuat nyaman

(44)

4.3.3. Sistem Listrik

Sumber jaringan listrik pada bangunan apartemen ini didapat dari PLN,

dikarenakan letak lahan tapak yang berada ditengah kota sehingga dapat

dijangkau oleh jaringan listrik PLN. Kemudian, mengingat seringnya terjadi

pemadaman listrik yang terjadi di Kota Medan, maka demi

mempertimbangkan faktor kenyamanan penghuni yang merupakan faktor

paling utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan apartemen ini

maka akan menggunakan generator set/ genset yang dapat menghasilkan

aliran listrik secara bersambung dan memiliki kapasitas daya sebesar 100%

dari daya yang dihasilkan oleh PLN. Automatic Main Panel, yang bekerja secara otomatis mengalihkan sumber daya kepada generator set pada saat

aliran listrik dari PLN terputus. Uninterrupted Power Supply, yang langsung bekerja saat aliran listrik dari PLN terputus dengan menggantikan jaringan

listrik dari PLN dengan baterai, sistem ini berguna untuk kepentingan vital

yang tidak boleh terganggu dalam keadaan apapun sekalipun aliran listrik

terputus.

4.3.4. Sistem Penangkal Petir

Sistem instalasi penangkal petir merupakan komponen-komponen dan

peralatan-peralatan yang secara keseluruhannya memiliki fungsi untuk

menangkap petir kemudian menyalurkannya kedalam tanah sehingga

bangunan apartemen terlindung atau terhindar dari bahaya sambaran petir.

Penangkal petir yang digunakan pada bangunan apartemen ini menggunakan

sistem konvensional, yaitu penangkal petir model Franklin Rod. Kemudian faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menginstalasi sistem penangkal

(45)

penahan yang digunakan, ketahanan mekanis, ketahanan terhadap korosi,

bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi.

4.3.5. Sistem Keamanan

Sistem keamanan yang diterapkan pada bangunan apartemen ini adalah

sistem pengawasan pada dalam bangunan dan sistem pengawasan pada luar

bangunan. Sistem pengawasan pada bagian dalam bangunan apartemen

adalah dengan menghadirkan satpam atau sekuriti pada bagian-bagian ruang

yang strategis, kemudian menginstall CCTV (Closed Circuit Television) pada tempat-tempat atau ruang-ruang yang rawan pada bangunan apartemen.

Kemudian sistem pengawasan pada bagian luar bangunan apartemen adalah

penempatan pos-pos keamanan pada entrance, exit, parkiran, maupun pada

bagian-bagian strategis lainnya, penginstallan CCTV, kemudian membuat

pemisahan antara entrance parkir penghuni dengan pengunjung untuk

mencegah hal yang tidak diinginkan. Seluruh pengawasan, baik penawasan

pada bagian luar maupun dalam apartemen dipantau di ruang kontrol pusat,

dengan fasilitas pelayanan atau fasilitas komunikasi berupa telex, facsmile,

fasilitas intercome untuk memantau tamu yang datang, sistem sambungan telepon untuk berhubungan secara intern antar penghuni dengan reception,

dan operator.

4.3.6. Sistem Kebakaran

Sistem kebakaran pada bangunan apartemen ini dengan cara menginstall

(46)

keluar darurat/ emergency exit, koridor dan jalan keluar, dan tangga kebakaran.

4.3.7. Sistem Mesin Gondola

Gambar 4.5

Gondola

Sistem Gondola (Suspended Power Scaffold) yang digunakan untuk

maintenance bangunan apartemen ini adalah System Gondola Motorized Rotator Cross Bar With Slewing Arm & Arm Luffing, dengan kelengkapan antara lain :

- Platform, bagian gondola berbentuk keranjang.

- Motor Hoist Gondola, yang menggerakkan platform naik-turun (dipasang di flatform kapasitasnya 400 kg dan hoistnya

menggunakan pro climber/ PC 400).

- Drum Penggulung (Wirewinder), untuk menggulung

wirerope/selling, gunanya untuk menggulung selling agar tidak menggelantung.

(47)

- Safety Device/ Block Stop Gondola, gunanya sebagai rem gondola bila terjadi kemerosotan dan seling utama putus.

- Panel Gondola, umumnya diletakkan di flatform dan di chasis

dimana terdapat kontrol-kontrol sebagai pengatur menjalankan

gondola.

- Wirerope, kabel baja berfungsi sebagai alat penggantung platform agar gondola dapat naik-turun. Umumnya berdiameter 8 mm dan

typenya steel core galvanized.

- Kabel Power, digunakan untuk sambungan aliran listrik ke gondola.

- Tracktrail, jalan atau alur dimana sebagai tumpuan roda chasis, biasanya dibuat dari besi WF atau H beam.

- Roda Chasis Gondola, tumpuan arm dari titik satu ke titik yang lain dilengkapi dengan penggerak.

- Arm, konstruksi penggantung platform gondola.

- Rotater, penggantung gondola yang biasanya sebagai pengatur posisi kanan-kiri dengan memutar sesuai dengan lokasi gedung.

- Tambahan sistem pengaman lainnya adalah Safety Rope dan Body Harness.

Fungsi dari gondola adalah sebagai alat penunjang atau pembantu bagi

pekerja, operatir, cleaner yang bekerja di luar bangian bangunan untuk

memeihara gedung bangunan apartemen ini jika suatu ketika diperlukan

pengecatan ulang penggantian kaca, memperbaiki kebocoran, pembersihan

kaca, perawatan roof garden pada tiap balkon unit hunian karena terbatasnya

(48)

PERANCANGAN AKHIR

5.1.

Ruang Terbuka Hijau Pada Bangunan Apartemen dan Tapak

Seperti yang telah dijelaskan pada draft sebelumnya, lokasi site bangunan

apartemen ini berada di Jl. Mangkubumi dan memiliki luas tapak sebesar 2,5 Ha dan

dibelah oleh Sungai Deli, sehingga hanya 40% dari luas tapak yang dapat dijadikan

bangunan apartemen, dan sisa luas tapak sebesar 60% merupakan area terbuka hijau.

Bagian yang dijadikan bangunan apartemen terdapat pada site bagian A yaitu pada bagian

Jl. Mangkubumi, kemudian bagian yang dimaksimalkan untuk area fasilitas terbuka hijau

terdapat pada site bagian B yaitu pada bagian Jl. Badur. Nilai jual bangunan apartemen

ini sendiri terdapat pada apartemen, view pemandangan yang berbagai arah, baik view ke

kota maupun view ke sungai, kemudian fasilitas-fasilitas yang teradapat pada podium

apartemen ini, baik fasilitas outdoor maupun fasilitas indoor.

Daerah lokasi site yaitu daerah Jl. Mangkubumi yang dikenal sebagai pemukiman

liar yang kumuh, kotor, dan banyaknya sampah pada Sungai Deli yang diakibatkan oleh

pembuangan limbah masyarakat liar diubah menjadi lingkungan yang terjaga, bersih,

indah, dan berestetika. Garis sempaadan sungai yang pada awalnya diisi oleh bangunan

liar dan pemukiman kumuh dirubah dan disulap tidak ada lagi bangunan liar di sekitarnya

dan menjadi sungai yang terjaga kebersihannya serta terdapat banyak penghijauan

disekitarnya, membuat para pengunjung ingin datang untuk menikmati pemandangan

sungai deli yang baru dan indah untuk di pandang tersebut. Sehingga kembali terciptanya

(49)

Karena Sungai Deli merupakan daya tarik utama yang terdapat pada bangunan apartemen

ini.

Menganut kembali pengertian dari Urban High-End Lifestyle yaitu “gaya hidup orang perkotaan yang serba cepat”, maka diterapkan bangunan apartemen yang simpel

namun moderen dan mewah. Dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas untuk masyarakat

menengah atas yang lengkap sesuai dengan kebutuhan mereka dan sesai dengan gaya

kehidupan mereka.

Gambar 5.1

Floating Restaurant

Kembali pada tema dan nilai jual dari apartemen ini sendiri, fasilitas yang paling

ditonjolkan pada apartemen ini adalah fasilitas outdoor Floating Restaurant, yaitu restaurant terapung yang dibangun diatas danau buatan sehingga pengunjung dapat

menikmati hidangan restaurant sambil juga menikmati pemandangan sungai dan danau

buatan, beserta taman dan pepohonan yang asri yang jarang didapatkan ditengah kota.

Bangunan Floating Restaurant ini sendiri didominasi oleh kaca dikarenakan mengikut dari tema bangunan apartemen yaitu berlian, kemudian pada pondasi menggunakan

(50)

Gambar 5.2

Fasilitas Outdoor Area Publik

Disamping fasilitas Floating Restaurant ini juga terdapat fasilitas restaurant lainnya yaitu Garden Restaurant yang mengutamakan view dari taman pada tapak site bagian B, beserta ampitheatre yang merupakan salah satu fasilitas yang bisa dinikmati

oleh pengunjung dari luar maupun sekitar site secara free ataupun gratis, dengan

menampilkan pertunjukkan-pertunjukkan musik dan sebagainya. Ampitheatre juga

merupakan view yang didapat di Garden Restaurant, sehingga pengunjung bisa menikmati hidangan sambil juga menikmati pertunjukkan dari ampitheatre. Juga

disediakan lahan parkir khusus, beserta toilet umum untuk pengunjung restaurant dan

(51)

Gambar 5.3

Fasilitas Outdoor Area Private

Selain itu pada site bagian B juga terdapat fasilitas outdoor seperti area olahraga

yaitu lapangan tennis, jogging track, children playground, dan BBQ area yang namun

merupakan area private, yang hanya bisa diakses menggunakan kartu akses dan hanya

terbuka untuk penghuni apartemen. Dan pada bagian ini juga lebih diutamakan sebagai

area penghijauan yang ditanamai banyak berbagai macam tumbuhan. Vegetasi pada

bagian tapak ini sendiri terdiri dari pohon palem, pohon kelapa dan rerumputan. Juga

adanya diletakkan banyak kolam air mancur untuk menambah keindahan view dan

estetika pada bagian-bagian tertentu di ruang terbuka hijau ini.

Kemudian untuk menyatukan kedua belah site yaitu site A dan site B yang

terpisah oleh Sungai Deli, untuk mengaksesnya telah dibangun 3 jembatan penyebrangan.

Kemudian jalur masuk kendaraan kedalam site dapat diakses dari Jl. Mangkubumi dan

Jl.Letjend Suprapto. Kemudian terdapat 3 jalur drop off pada bangunan apartemen ini,

yaitu 1 jalur drop off pada bagian podium yang merupakan area publik, kemudian 2 jalur

(52)

Fasilitas yang terdapat pada podium yang juga berfungsi sebagai mall antara lain

pada lantai satu hingga lantai empat bangunan merupakan area ruang publik, dimana pada

lantai satu terdapat fashion store, book store, music store, electronic store, restaurant,

exhibition hall untuk pameran, atm centre dan smoking area pada tiap lantai, pada lantai

dua terdapat musholla, pharmacy, book store, bakery shop, dan supermarket. Pada lantai

tiga terdapat fitness centre, salon & spa, foot reflexology, children playground, dan

children care. Pada lantai empat terdapat coffee shop, laundry, mini theatre, family

karaoke, dan swimming pool & jacuzzi. Kemudian pada bagian atas podium dibuat roof

garden disertai dengan gazebo dan tempat duduk-duduk bagi para pengunjung yang bisa

dimanfaatkan sebagai salah satu sarana dan fasilitas untuk berkumpul. Tujuan dibuatnya

roof garden pada bagian atas podium adalah untuk menghindari space kosong pada

bagian atas bangunan podium yang merupakan salah satu view yang didapat kamar unit

hunian apartemen.

Pada bagian tower apartemen juga terdapat area ruang servis dan semi private,

yaitu pada lantai satu terdapat lounge, coffee shop dan lobby tiap tower apartment yang

merupakan area semi publik, pada lantai dua dan tiga merupakan area kantor pengelola

yang juga merupakan area servis, dan pada lantai empat terdapat private lounge, billiard,

dan library yang merupakan area private dan khusus bagi penghuni apartemen. Kemudian

(53)

Gambar 5.4

Roof Garden Pada Atap Podium

Pada balkon tiap unit hunian kamar apartemen dibuat memiliki Roof Garden

dengan ditanami pohon kecil dan tanaman rambat dengan tujuan selain menambah

estetika, juga untuk dapat mencegah sinar terik panas matahari yang langsung masuk

kedalam ruangan, dikarenakan konsep kulit bangunan yang mengikut pada metafora

berlian, sehingga lebih didominasi oleh kaca.

Inilah beberapa bentuk konsep perancangan yang didesain berdasarkan kelas

menengah atas. Berusaha untuk memenuhi selera dan taste masyarakat menengah atas

yang cenderung mengikuti perkembangan jaman dan mempengaruhi keinginan mereka

untuk mendapatkan kehidupan modern seperti fashion, modernitas, dan style, dengan

menerapkan fasilitas-fasilitas kelas satu akan kebutuhan kehidupan hidup mereka.

Penerapan “Urban High-End Lifestyle” pada kawasan ini juga diharapkan akan menjadi kawasan yang melambangkan pusat hunian dengan gaya hidup berkelas dan glamour di

Gambar

Gambar 3.1 Konsep Metafora Bentuk Berlian
Gambar 3.2 Metafora Bentuk Berlian Pada Tower
Tabel 3.1 Fungsi Pendukung Indoor
Tabel 3.2 Program Ruang Unit Hunian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada Triwulan IV TA. 2016 target antara dari indikator ini perkembangannya 100,00% dengan rencana kegiatan meliputi : pelaksanaan litbang, workshop, diseminasi,

monoclinic dengan intensitas total dari kedua peak pada grafik sebesar 22.33%. Untuk aging pada temperatur 300ºC dengan waktu tahan 24 jam yang dapat dilihat

spiritual dan sikap sosial anak berbasis kurikulum 2013 PAUD di Taman Kanak-. kanak Negeri Pembina Kota

Tujuan utama kajian ini adalah untuk memenuhi keperluan yang telah dihuraikan iaitu merekabentuk instrument penilaian untuk menghasilkan kerangka garis panduan

sudah tergolong baik.. Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk

Oleh karena itu dibutuhkan seorang pemimpin yang profesional di bidangnya untuk menjalankan tugas, memotivasi, mengarahkan dan fungsi dari organisasinya yang dapat

Berdasarkan jawaban responden pada survei awal dapat disimpulan bahwa terdapat masalah dengan Brand Image (Citra Merek), kualitas produk dan inovasi produk

Pada penelitian ini, diharapkan dengan menganalisa hasil pengamatan karakteristik event microearthquake yang terekam oleh stasiun perekaman, dapat diperoleh informasi