• Tidak ada hasil yang ditemukan

II.3. KOMUNIKASI MULTIMEDIA

II.3.2. SISTEM MULTIMEDIA

Pemenuhan kebutuhan informasi bagi manusia, baik yang bergerak di bidang pendidikan, perusahaan, hiburan dan sebagainya mengalami perubahan pola atau cara. Dengan berbagai alasan seperti efisiensi waktu, biaya, dan ruang, manusia cenderung menginginkan perolehan dan penyimpanan informasi dengan cara-cara sederhana, cepat, menyenangkan, efisien dalam pemakaian ruang dan dengan biaya yang relatif murah.

Disisi lain, berdasarkan pengamatan terhadap kemampuan manusia dalam menerima dan mengingat informasi yang diterimanya, menurut hasil riset dari Computer Technology Research (CTR) ;

 Manusia mampu mengingat 20 % dari apa yang dia lihat  Manusia mampu mengingat 30% dari yang dia dengar

 Manusia mampu mengingat 50% dari yang didengar dan dilihat  Manusia mampu mengingat 70% dari yang dilihat, didengar, dan

dilakukan

Mengacu pada hasil riset tersebut di atas, maka para ahli teknologi berupaya mengadakan teknologi yang memungkinkan manusia memperoleh informasi yang diinginkannya dengan cara melihat, mendengar, dan mengalami (menjadi pelaku) di dalamnya. Kemampuan multimedia dalam memudahkan aktivitas manusia diantaranya.

Kategori multimedia berdasarkan mediumnya, adalah:

1) Multimedia Content Production (produksi konten multimedia)

Multimedia content production bisa diartikan sebagai penggunaan media untuk penyajian produk-produk informasi berbasis kreatif. Misalkan animasi, musik digital, video, dan sebagainya. Media tersebut tentunya juga beragam dan akan sangat mempertimbangkan untuk apa dan untuk siapa informasi tersebut disajikan. Contoh : banner, film kartun, web, CD interaktif, iklan, special effect, dsb.

2) Multimedia Communication (komunikasi multimedia)

Multimedia komunikasi bisa diartikan sebagai penggunaan media untuk kegiatan komunikasi, baik dalam bentuk audio, teks, dan atau audio visual. Contoh : kegiatan chatting, sms, teleconference, video conference. Sistem multimedia adalah suatu sistem yang dapat mengatur terdukungnya penggunaan lebih dari satu media. Bagaimana sebuah sistem dapat dikatakan sebagai sistem multimedia.

Kombinasi Media

Sistem disebut sistem multimedia apabila kedua jenis (discreet/continous) media dipakai. Contoh media diskrit : teks, grafik, dan media kontinyu adalah audio dan video.

Independence

Aspek utama dari jenis media yang berbeda adalah keterkaitan antara media tersebut. Sistem disebut sistem multimedia apabila tingkat ketergantungan atau keterkaitan antara media rendah.

Computer-Supported Integration

Sistem harus bisa melakukan pemrosesan yang dikontrol oleh computer. Sistem dapat diprogram oleh system programmer/user.

Perangkat lunak multimedia merupakan komponen-komponen dalam data processing system, yaitu berupa program-program untuk mengontrol bekerjanya sistem multimedia. Perangkat lunak ini digologkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: bahasa pemrograman multimedia, perangkat lunak Sistem Multimedia, dan perangkat lunak aplikasi multimedia.

1) Bahasa Pemrograman Multimedia

Bahasa pemrograman multimedia merupakan bahasa computer yang digunakan oleh para Programmer untuk membuat aplikasi multimedia. Contohnya: Assembly, C, C++, Power Builder, Delphi, SQL, Visual Basic, Flash Programmer, dan Java.

2) Perangkat Lunak Sistem (System Software)

Perangkat ini terdiri dari sistem operasi (operating system) misalnya: DOS (Disc Operating System), Windows 95/98/ME, Windows XP, Windows Vista, UNIX, Linux, dan Mac-OS. Perangkat lunak lainnya adalah aplikasi utilitas (utility application) seperti aplikasi anti virus.

3) Perangkat Lunak Aplikasi Multimedia

Perangkat lunak aplikasi multimedia merupakan aplikasi-aplikasi yang dirancang oleh personal atau organisasi untuk user yang bergerak dalam bidang multimedia spesifik, seperti: grafik 2D, modeling, animasi, sound editing, video editing, dan sebagainya.

II.3.3. TELEKONFERENSI

Telekonferensi merupakan pertemuan berbasis elektronik secara langsung (live) diantara dua atau lebih partisipan (manusia/mesin) yang dihubungkan dengan suatu sistem telekomunikasi; biasanya berupa saluran telepon. Penggunaan telekonferensi memiliki kelebihan efektivitas: biaya dan waktu. Telekonferensi dapat berbentuk konferensi audio atau konferensi video.

Konferensi audio merupakan salah satu jenis telekonferensi dimana seseorang dapat melakukan percakapan interaktif didalamnya. Dengan audio-konferensi ini, seseorang dapat berbicara dengan lebih dari satu orang melalui speaker. Dalam konferensi video, partisipannya dapat saling melihat gambar (video) dan saling mendengar; melalui peralatan: kamera, monitor, atau pengeras suara masing masing.

Saat ini dikenal 3 (tiga) jenis telekonferensi yang sering digunakan, baik untuk keperluan bisnis ataupun kegiatan-kegiatan sosial, yaitu :

1. Audio Conference (Conference Call)

Audio Conference atau disebut juga conference call adalah percakapan dua atau lebih partisipan dengan menggunakan fasilitas telepon dimana komunikasi yang terjadi antara partisipan hanya dalam bentuk suara (audio).

Dari semua jenis telekonferensi, Conference Call paling popular karena memiliki kelebihan sebagai berikut :

Partisipan hanya perlu menggunakan telepon biasa untuk melakukan telekonferensi tanpa alat atau software tambahan. Dapat digunakan kapan dan dimana saja tanpa perlu melakukan konfigurasi perangkat yang akan digunakan. Tanpa perlu koneksi internet yang cepat. Karena layanan panggilan konferensi ini menggunakan jalur telepon, maka anda tidak perlu mempunyai jalur koneksi internet yang cepat.

Untuk melakukan conference call, para partisipan diharuskan menelepon nomor tertentu yang akan menyambungkan mereka ke conference bridge (peralatan khusus yang menghubungkan jalur-jalur telepon yang masuk menjadi satu) yang disediakan oleh provider conference call. Biasanya ada biaya tambahan yang dikenakan oleh provider conference call bagi penggunanya.

2. Video Conference

Video conference adalah teknologi komunikasi yang mengijinkan terjadinya komunikasi dari beberapa lokasi yang berbeda yang secara simultan dapat mengirimkan gambar video dan suara.

Untuk melakukan video conference dapat memanfaatkan teknologi jaringan IP (melalui internet) dan teknologi ISDN (Integrated Services Digital Network).

Meskipun video conference memiliki kelebihan dengan adanya tampilan visual (video), penggunaan fasilitas telekonferensi ini masih kurang populer di Indonesia karena beberapa hal berikut :

 Dibutuhkan perangkat khusus seperti video input (video camera atau webcam) dan video output (monitor), audio input (microphone) dan

audio output (speaker) serta fasilitas data transfer (jaringan telepon ISDN, LAN atau Internet)

 Biaya yang relatif mahal

Saat ini video conference lebih banyak digunakan oleh media televisi dan perusahaan-perusahaan berskala besar.

3. Web Conference

Web conference atau biasa juga disebut webinars adalah fasilitas telekonferensi interaktif yang menawarkan fitur data stream (aliran data) lebih lengkap dimana partisipan dapat berkomunikasi secara simultan menggunakan teks, suara, video hingga berbagi file (file sharing) atau melakukan slide presentation.

Untuk menjalankan web conference biasanya menggunakan aplikasi (software) khusus yang disediakan oleh provider web conference dengan cara berlangganan, dan memanfaatkan teknologi internet khususnya TCP/IP connection.

Berbeda dengan video conference, untuk melakukan web conference cukup menggunakan perangkat komputer yang dilengkapi dengan perangkat multimedia yang memadai seperti webcam, microphone dan speaker, serta koneksi internet.

Gambar II-3 Jenis Telekonferensi

Dengan fitur yang lebih banyak, perangkat web conference lebih sederhana dibanding video conference biasa. Web conference banyak digunakan untuk kegiatan-kegiatan seperti seminar atau workshop online.

Dokumen terkait