• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Prosedur Keuangan dan Akuntansi

5. Sistem Pelaporan

1. Sistem Perencanaan

Perencanaan dalam organisasi merupakan tahapan yang sangat penting bila dibandingkan dengan fungsi-fungsi pengelola organisasi yang lainnya seperti pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Dalam perencanaan, pengelola organisasi memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang akan melakukannya. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang, dimana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan pada periode saat rencana itu dibuat.

a. Tujuan

Perencanaan dilakukan sebagai alat dalam sistem pengendalian agar dapat melakukan tugas lebih baik guna mencapai maksud dan tujuan Ikatan. Melalui perencanaan, anggaran dapat digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.

b. Bagian Terkait

1) Pengurus Pusat

Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris, Bendahara Umum, Wakil Bendahara, Ketua Bidang, Koordinator Wilayah, Ketua Kolegium, Ketua Himpunan Seminat, Ketua Perhimpunan, Ketua Tim, Ketua MEDAI dan Ketua Dewan Pengawas. 2) Pengurus Daerah

Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara, Ketua Bidang, Ketua Himpunan Seminat, Ketua Perhimpunan, Ketua Tim, Ketua MEDAI dan Ketua Dewan Pengawas. 3) Pengurus Cabang

Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Ketua Bidang dan Ketua Tim.

c. Dokumen dan Laporan Yang Digunakan

1) Rencana Tahunan Anggaran Rutin 2) Rencana Tahunan Anggaran Program 3) Rencana Tahunan Anggaran Non Rutin

d. Kebijakan dan Alur

1) Perencanaan Strategis Jangka Panjang

• Rencana strategis jangka panjang dilakukan dengan tujuan mereview dan merefleksikan latar belakang, orientasi, dan citra diri Ikatan Apoteker Indonesia berdasarkan maksud dan

tujuan dan nilai yang telah disepakati; mengkaji kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman terhadap organisasi (analisis SWOT); mengkaji isu-isu strategis dan menyusun kerangka logis (logical framework) untuk 4 (empat) tahun ke depan.

• Disusun oleh bagian terkait sistem perencanaan sesuai tingkatannya.

2) Perencanaan Tahunan

• Rencana Tahunan disusun berdasarkan kerangka logis yang telah dirumuskan dalam Rencana Strategis.

• Rencana Tahunan Anggaran dilakukan untuk merumuskan dan mengesahkan Rencana Anggaran Rutin, Program dan Non rutin.

• Rencana Tahunan Anggaran disahkan dan ditinjau kembali berdasarkan peraturan atau kebijakan organisasi serta membuat keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan keberlangsungan organisasi.

• Anggaran Rutin, Anggaran Non Rutin dan Anggaran Program dinyatakan berlaku setelah disahkan oleh Rapat Pleno Pengurus sesuai tingkatan, paling lambat pada bulan Desember sebelum anggaran berjalan.

A. Rencana Tahunan Anggaran Rutin Sekretariat

Rencana Tahunan Anggaran Rutin Sekretariat disusun oleh: a. Pengurus Pusat

Ketua Umum atau Wakil Ketua, Sekretaris Jenderal atau Wakil Sekretaris bersama Bendahara Umum atau Wakil Bendahara.

b. Pengurus Daerah

Ketua atau Wakil Ketua, Sekretaris atau Wakil Sekretaris bersama Bendahara atau Wakil Bendahara. c. Pengurus Cabang

Ketua atau Wakil Ketua, Sekretaris atau Wakil Sekretaris bersama Bendahara atau Wakil Bendahara.

B. Rencana Tahunan Anggaran Program

Rencana Tahunan Anggaran Program disusun oleh: 1. Pengurus Pusat

Ketua Umum atau Wakil Ketua, Sekretaris Jenderal atau Wakil Sekretaris, Ketua Bidang, Koordinator Wilayah, Ketua Himpunan Seminat, Ketua Kolegium, Ketua Perhimpunan, Ketua Tim, Ketua MEDAI, Ketua

Dewas bersama Bendahara Umum atau Wakil Bendahara.

2. Pengurus Daerah

Ketua atau Wakil Ketua, Sekretaris atau Wakil Sekretaris, Ketua Bidang, Ketua Himpunan Seminat, Ketua Perhimpunan, Ketua Tim, Ketua MEDAI, Ketua Dewas bersama Bendahara atau Wakil Bendahara. 3. Pengurus Cabang

Ketua atau Wakil Ketua, Sekretaris atau Wakil Sekretaris, Ketua Bidang, Ketua Tim bersama Bendahara atau Wakil Bendahara.

C. Rencana Tahunan Anggaran Non Rutin

Rencana Tahunan Anggaran Non Rutin disusun oleh Bendahara sesuai tingkatannya.

2. Sistem Penganggaran

Penganggaran dalam organisasi merupakan tahapan yang sangat penting karena meliputi seluruh kegiatan organisasi yang berorientasi pada kegiatan atau kinerja yang sudah tersusun atau tercapai. Anggaran menggambarkan kondisi keuangan atas aktivitas organisasi.

a. Tujuan

• Sebagai alat dalam sistem pengendalian agar dapat melakukan tugas lebih baik.

• Untuk dapat merumuskan rencana anggaran yang seimbang, dimana biaya-biaya yang ada dapat tertutupi oleh sejumlah sumber daya yang ada.

• Untuk dapat tercapai efisiensi pada biaya operasional dan overhead.

b. Bagian Terkait

• Pengurus Pusat

Ketua Umum, Wakil Ketua, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris, Bendahara Umum, Wakil Bendahara, Ketua Bidang, Koordinator Wilayah, Ketua Kolegium, Ketua Himpunan Seminat, Ketua Perhimpunan, Ketua Tim, Ketua MEDAI dan Ketua Dewan Pengawas. • Pengurus Daerah

Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara, Ketua Bidang, Ketua Himpunan Seminat, Ketua Perhimpunan, Ketua Tim, Ketua MEDAI dan Ketua Dewan Pengawas. • Pengurus Cabang

Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Ketua Bidang dan Ketua Tim.

c. Dokumen dan Laporan yang Digunakan

a. Formulir/Proposal

b. Rancangan Anggaran Tahunan c. Perubahan Anggaran Tahunan

d. Kebijakan dan Alur 1) Kebijakan

• Dalam perencanaan anggaran, harus mengefisiensikan biaya operasional untuk mendukung tercapainya tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Biaya operasional diupayakan tidak lebih besar dari biaya program.

• Pada setiap akhir tahun dan pada akhir periode kegiatan, laporan realisasi anggaran harus selalu diperbaharui dengan aktualisasi penerimaan dan pengeluaran. Dengan membandingkan antara rencana anggaran dengan realisasi, pengelola organisasi akan mengetahui apakah program tersebut beroperasi sesuai dengan rencana atau tidak, termasuk dimana keperluan pemotongan biaya dan pengembangan sumber penerimaan.

• Identifikasi kegiatan yang akan dilakukan secara lebih rinci. Kegiatan yang dilakukan dalam program harus disesuaikan lebih dahulu dengan tujuan (goal), outcome, dan output yang terdapat dalam maksud dan tujuan organisasi.

• Menyiapkan workplan kegiatan yang mengacu pada rencana program. Secara mutlak Ikatan harus merumuskan rencana anggaran yang seimbang, dimana biaya-biaya yang ada dapat tertutupi oleh sejumlah sumber daya yang ada. Hal ini diperlukan untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber saja dan memastikan bahwa organisasi dapat tetap beroperasi jika salah satu atau lebih sumber keuangan sudah berhenti.

2) Alur Prosedur Penyusunan dan Persetujuan Anggaran (Lampiran 2)

3) Alur Prosedur Perubahan Anggaran (Lampiran 3) 3. Sistem Penerimaan

a. Tujuan

• Untuk memastikan bahwa semua penerimaan melalui kas dan bank yang terjadi sudah diidentifikasi dan diotorisasi oleh Bendahara dan Ketua sesuai tingkatannya.

• Untuk memastikan bahwa pencatatan dan pengklasifikasian penerimaan kas dan bank sudah tepat dan akurat.

• Setiap bagian yang terkait memahami sistem dan prosedur penerimaan kas dan bank secara menyeluruh.

• Adanya pengendalian internal yang tepat untuk prosedur penerimaan kas dan bank.

b. Bagian Terkait

• Pengurus Pusat

Ketua Umum dan atau Wakil Ketua, Bendahara Umum, Wakil Bendahara dapat dibantu oleh staff pembukuan maupun staff keuangan.

• Pengurus Daerah

Ketua dan atau Wakil Ketua, Bendahara, Wakil Bendahara dapat dibantu oleh staff pembukuan maupun staff keuangan

• Pengurus Cabang

Ketua dan atau Wakil Ketua, Bendahara, dapat dibantu oleh staff pembukuan maupun staff keuangan

c. Dokumen dan Laporan Yang Digunakan

• Bukti Terima Kas • Bukti Terima Bank • Laporan Kas • Laporan Bank • Rekening Koran

• Laporan Administrasi Anggota • Kwitansi

• Form Permintaan Barang

• Laporan pengadaan barang dan jasa • Form Penyerahan Barang

• Bukti pendukung lainnya (fisik dan elektronik)

d. Kebijakan dan Alur

1) Kebijakan penerimaan kas dan bank

• Untuk menampung dana, Ikatan menggunakan rekening dengan kewenangan penandatanganan pencairan dan penyetoran oleh Ketua Umum dan atau Sekretaris Jendral bersama Bendahara untuk pengurus pusat dan Ketua dan Bendahara untuk pengurus daerah dan cabang.

• Adapun jumlah rekening bank yang dibuka tergantung kebutuhan dan persetujuan dari Ketua dengan memperhatikan asas efisiensi dan kemanfaatannya.

• Untuk menampung dana program yang berasal dari peserta (individu) / lembaga/Institusi penyandang dana / sponsor,

dibuatkan rekening bank tersendiri yang terpisah dari rekening utama untuk memudahkan identifikasi penerimaan dan pengeluaran biaya program dari masing-masing program. • Seluruh penerimaan tunai dan transfer wajib dibuatkan bukti

penerimaan.

• Setiap penerimaan dana harus disetor ke rekening bank yang telah dibentuk sesuai dengan peruntukkannya.

• Seluruh penerimaan uang tunai harus disetor ke Rekening Bank selambat-lambatnya pada hari kerja berikutnya (H+1).

• Pada saat penyetoran ke bank, wajib dibuatkan Bukti Terima Bank dengan melampirkan Slip Setoran Bank dan dicatat pada Laporan Bank hari itu juga.

• Setiap hari kerja bendahara wajib melakukan identifikasi dan verifikasi rekening koran dan uang tunai dengan bukti pendukung terkait.

• Bendahara bersama Ketua sesuai tingkatannya menetapkan personil yang dapat mengakses sistem aplikasi keuangan lainnya. • Terdapat pemisahan fungsi antara yang menerima barang dengan

bagian keuangan.

• Bendahara wajib menggunakan internet banking untuk kemudahan mendapatkan informasi mutasi rekening koran secara real time.

2) Kebijakan Penerimaan dana dari Aplikasi SIAp

• Pengurus Daerah diberi hak untuk mengumpulkan iuran anggota dan biaya advokasi dari anggotanya melalui menu registrasi dan heregistrasi pada aplikasi SIAp, sesuai dengan ketentuan organisasi.

• Besarnya uang iuran anggota dan biaya advokasi mengacu pada peraturan organisasi yang berlaku.

• Pengajuan anggota ditolak apabila didapatkan bukti bayar yang tidak sesuai Billing.

• Bendahara dan atau Wakil Bendahara melakukan verifikasi dana yang diterima pada kas/bank secara real time atau selambat-lambatnya 2 (dua) hari pada hari kerja dari penyerahan bukti bayar anggota.

• Lakukan proses refund jika ditemukan

kesalahan/kekurangan/kelebihan penerimaan pembayaran dari anggota disertai dengan bukti yang sah. Pengembalian tersebut selambat-lambatnya H+5 di bulan berikutnya pada hari kerja. • Anggota melakukan pembayaran billing tagihan ke rekening

masing – masing tingkatannya disertai dengan upload dokumen bukti transfer.

• Rincian penerimaan program:

a) Pengurus Pusat : Biaya Aktifasi SIAp, Iuran Anggota sebesar 10%, Biaya Advokasi, Biaya Pengembangan Profesi, Biaya Resertifikasi, Biaya Satuan Kredit Partisipasi, Biaya OSCE OSPE, POPCA, Sumbangan dan hibah, Pertemuan Ilmiah Tahunan, P2AB, Badan Usaha, Sponsorship dan penerimaan lainnya sesuai dengan ketentuan Organisasi.

b) Pengurus Daerah : Iuran Anggota sebesar 40%, Biaya Pengembangan Profesi, Biaya Resertifikasi, Biaya Satuan Kredit Partisipasi, POPCA, Sumbangan dan hibah, P2AB, Badan Usaha, dan Sponsorship dan penerimaan lainnya sesuai dengan ketentuan Organisasi.

c) Pengurus Cabang : Iuran Anggota sebesar 50%, Biaya Rekomendasi, Biaya Resertifikasi, Sumbangan dan hibah, P2AB, dan Sponsorship dan penerimaan lainnya sesuai dengan ketentuan Organisasi.

3) Alur Prosedur Penerimaan Kas (Lampiran 4) 4) Alur Prosedur Penerimaan Bank (Lampiran 5) 4. Sistem Pengeluaran

a. Tujuan

• Setiap bagian yang terkait memahami sistem prosedur pengeluaran kas dan bank dan pengisian kas secara menyeluruh.

• Adanya pengendalian internal yang tepat untuk prosedur pengeluaran kas dan bank.

• Untuk memastikan bahwa semua pengeluaran kas dan bank memang benar – benar merupakan pengeluaran yang seharusnya dilakukan oleh Ikatan.

• Untuk memastikan bahwa semua pengeluaran melalui kas dan bank yang terjadi sudah diotorisasi oleh pihak - pihak yang berwenang. • Untuk memastikan bahwa pencatatan dan pengklasifikasian

pengeluaran kas dan bank sudah tepat dan akurat.

b. Bagian yang Terkait

• Pengurus Pusat

Ketua Umum dan atau Wakil Ketua, Bendahara Umum, Wakil Bendahara dapat dibantu oleh staff pembukuan maupun staff keuangan.

• Pengurus Daerah

Ketua dan atau Wakil Ketua, Bendahara, Wakil Bendahara dapat dibantu oleh staff pembukuan maupun staff keuangan

• Pengurus Cabang

Ketua dan atau Wakil Ketua, Bendahara, dapat dibantu oleh staff pembukuan maupun staff keuangan

c. Dokumen dan Laporan yang Digunakan

• Bukti Permintaan Dana • Bukti Pengeluaran Bank • Bukti Pengeluaran Kas • Slip Transfer atau kwitansi • Laporan Kas

• Laporan Bank

• Formulir pengajuan pengadaan barang / jasa • Laporan pengadaan barang / jasa

• Form Terima Barang / jasa

• Bukti pendukung lainnya (fisik dan elektronik)

d. Kebijakan dan Alur

• Semua pengeluaran uang, harus dilengkapi dengan bukti pendukungnya dan hanya dapat dikeluarkan melalui persetujuan Bendahara dan Ketua sesuai tingkatannya.

• Semua pengeluaran harus ditandatangani minimal oleh dua orang yaitu Ketua dan Bendahara sesuai tingkatannya.

• Pada setiap akhir bulan Bendahara dapat dibantu oleh staff keuangan akan membuat rekonsiliasi bank.

• Besarnya dana kas diusahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran rutin kantor selama sebulan dan ditetapkan melalui Keputusan Ketua, Bendahara, dan Sekretaris sesuai tingkatannya. • Pertanggungjawaban bon sementara (kas bon) dilakukan paling lama

3 hari dari tanggal pengajuan bon sementara (kas bon).

• Pengisian kembali dana kas dilakukan sesuai dengan kebijakan bendahara dimasing-masing tingkatan. Pengisian kembali sebesar jumlah pengeluaran kas yang dilakukan dengan menggunakan laporan kas sebagai dasar untuk pembuatan bukti pengeluaran bank. • Perhitungan fisik dana kas dilakukan oleh Bendahara untuk

memeriksa pertanggungjawaban pemegang dana kas.

• Bendahara sesuai tingkatannya wajib menerbitkan invoice atas permohonan layanan yang diberikan kepada pihak internal maupun eksternal organisasi.

a) Pengurus Pusat: satuan kredit partisipasi, pengembangan profesi, resertifikasi, P2AB, POPCA, Sponsorship dan lainnya.

b) Pengurus Daerah: iuran anggota, biaya advokasi, uang pangkal, satuan kredit partisipasi, pengembangan profesi, resertifikasi, P2AB, Sponsorship, POPCA, dan lainnya.

c) Pengurus Cabang: Rekomendasi, pengembangan profesi, P2AB, Sponsorship dan lainnya.

• Bendahara sesuai tingkatannya wajib mengajukan refund apabila terjadi pembatalan kesalahan/kelebihan pembayaran transaksi organisasi.

• Bendahara sesuai tingkatannya wajib membayar invoice H + 5 kerja saat invoice diterbitkan disertai dengan bukti pendukung lainnya. • Bendahara Pengurus Daerah wajib mendistribusikan iuran hak

Pengurus Pusat dan Pengurus Cabang dan biaya advokasi paling lambat H + 7 kerja pada bulan berikutnya disertai dengan bukti pendukung lainnya.

• Setelah menerima pembayaran sertifikasi, Pengurus Pusat melakukan penyaluran sertifikat melalui pengurus daerah

• Besaran biaya operasional dan personil organisasi mengacu pada keputusan organisasi dengan mempertimbangkan standar biaya umum daerah setempat.

• Besaran gaji staff yang ditunjuk mengacu pada keputusan organisasi dengan mempertimbangkan peraturan pemerintah setempat.

• Pembayaran biaya operasional dan personil organisasi mengacu pada standar biaya organisasi yang telah ditetapkan. (Lampiran 7)

e. Alur Prosedur Pengeluaran Kas dan Bank (Lampiran 6)

5. Sistem Pelaporan a. Tujuan

• Untuk mendukung proses penyajian dan pembuatan laporan keuangan yang akurat sesuai standar yang berlaku serta tepat waktu. • Untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat oleh Ketua

sesuai tingkatannya.

• Laporan keuangan dapat digunakan sebagai alat ukur untuk perencanaan anggaran pada periode selanjutnya.

b. Bagian Yang Terkait

Pengurus Pusat

Ketua Umum dan atau Wakil Ketua, Bendahara Umum, Wakil Bendahara dapat dibantu oleh staff pembukuan maupun staff keuangan.

Pengurus Daerah

Ketua dan atau Wakil Ketua, Bendahara, Wakil Bendahara dapat dibantu oleh staff pembukuan maupun staff keuangan

• Pengurus Cabang

Ketua dan atau Wakil Ketua, Bendahara, dapat dibantu oleh staff pembukuan maupun staff keuangan

• Lainnya

Konsultan pajak, Konsultan akuntansi, Kantor Akuntan Publik, dan tenaga ahli lainnya.

c. Kebijakan dan Alur 1) Kebijakan

Di bawah ini adalah beberapa kebijakan akuntansi dalam laporan yang akan diterapkan oleh Ikatan :

• Penyajian Laporan Keuangan Non laba

Penyajian laporan keuangan Ikatan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Non Laba. • Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan dan menggunakan basis kas.

• Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, dan bank. Metode pencatatan kas yang digunakan adalah metode fluktuasi. Kas diisi kembali sesuai dengan kebutuhan pada saat saldo kas mencapai nilai minimal.

• Aset Tetap

Nilai buku aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah tidak disusutkan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap yang bersangkutan.

Adapun taksiran umur aktiva tetap dan tarif garis lurus ditetapkan seperti di bawah ini:

Tabel 2. Umur Aset Tetap

Jenis Aset Umur Ekonomis Tarif Penyusutan

Bangunan 20 tahun 5 %

Kendaraan 4 tahun 25%

• Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan diakui pada saat menerima pembayaran atau pelunasan. Beban diakui pada saat pengeluaran kas.

• Periode Akuntansi

Periode akuntansi/tahun buku yang digunakan adalah tahun takwim (kalender), yaitu dimulai sejak tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember untuk setiap tahun buku. Pada setiap akhir tahun, buku Ikatan ditutup.

• Laporan Keuangan dan Jadwal Penyampaiannya

Laporan keuangan tahunan yang harus disusun oleh Bendahara dapat dibantu oleh Staf Pembukuan selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.

• Penyampaian Laporan Keuangan

Pengurus Pusat : menyampaikan laporan keuangan tahunan pada Rapat Kerja Nasional disertai dengan hasil audit akuntan publik, serta menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus secara tertulis di dalam Kongres.

Pengurus Daerah : menyampaikan laporan keuangan tahunan pada Rapat Kerja Daerah pertanggungjawaban pengurus secara tertulis di dalam Konferensi Daerah.

Pengurus Cabang : menyampaikan laporan keuangan tahunan pada Rapat Kerja Cabang pertanggungjawaban pengurus secara tertulis di dalam Konferensi Cabang.

2) Alur

• Menyiapkan transaksi

• Mencatat transaksi dalam jurnal • Memposting dalam buku besar

• Menyusun dan memeriksa neraca saldo

• Jika ada transaksi yang harus disesuaikan, perlu membuat jurnal penyesuaian dan buat berita acara yang ditandatangani oleh Bendahara sesuai tingkatannya.

• Menyusun laporan keuangan

3) Komponen Laporan Keuangan

• Laporan posisi keuangan

• Laporan penghasilan komprehensif • Laporan perubahan aset neto • Laporan perubahan arus kas • Catatan atas laporan keuangan

LAMPIRAN Lampiran 1. Struktur Organisasi

KETUA MEDAI SEKRETARIS WAKIL SEKRETARIS BENDAHARA WAKIL BENDAHARA DEWAN PENASEHAT DEWAS KOORDINATOR WILAYAH I Y P G HMPUNAN SEMINAT K I F I WAKIL KETUA KETUA BIDANG DEWAN PAKAR PERHIMPUNAN

Lampiran 7. Contoh Matriks Standar Biaya Umum

7.1 Jasa Narasumber, Moderator, Notulen, Pembawa Acara, Pemberi Sambutan dan Pembaca Do’a

No Uraian Satuan Biaya Minimal

1 Narasumber/Pemateri dari Unsur Pengurus IAI

Org/jam 2 Narasumber/Pemateri dari Non

IAI (Pakar/Praktisi/Pembicara Khusus) Maksimal 3 jam

Org/jam

3 Moderator Org/kegiatan

4 Notulen Org/kegiatan

5 Pembawa Acara Org/kegiatan

6 Pembaca Do’a Org/kegiatan

7 Pemberi Sambutan Org/kegiatan

7.2 Besaran Uang Transport Narasumber

Berdasarkan Asal Domisili Narasumber Luar Daerah Provinsi Selain Provinsi DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta Dalam Daerah Provinsi Dalam Daerah Kabupaten/Kota Riil Cost

7.3 Besaran Biaya Konsumsi

No Uraian Satuan Besaran

1 Makan Orang/box

2 Snack Orang/box

3 Jamuan makan buffet/prasmanan Orang 4 Aneka stand

makanan/buah-buahan Orang

7.4 Biaya Transportasi

No Uraian Satuan Biaya

1

Satuan Biaya Uang Transport Kegiatan dalam Kabupaten/Kota Pulang Pergi (PP)

Satuan Biaya Uang Transport Kegiatan Luar Kota Pulang Pergi (PP)

No Uraian Satuan Biaya

1 Kota ………. 129 km

2 Kabupaten ………… 149 km

3 dst

7.5 Besaran Biaya Rapat

Jabatan Halfday 5 Jam Fullday 8 Jam Fullboard (+menginap) Ketua (Pengurus/MEDAI/Dewas/yang mewakili)

Sekretaris dan Bendahara/yang mewakili

Bidang/Tim/Seminat/Perhimpunan

7.6 Uang Harian Perjalanan Dinas Dalam Provinsi

Jabatan Satuan Uang Harian

Ketua/yang mewakili Orang/hari

Sekretaris dan Bendahara/yang mewakili Orang/hari Bidang/Tim/Seminat/Perhimpunan/yang

mewakili Orang/hari

7.7 Uang Harian Perjalanan Dinas Luar Provinsi

No P ro vi n si Sa tua n Uang Harian Ketua/ Wakil Sekretaris/Bendahar a/Wakil/Ketua Bidang/Tim/Seminat /Perhimpunan Anggota MEDAI/Dewas/Bidang/Tim/S eminat/Perhimpunan 1 2 3

7.8 Biaya Penginapan Perjalanan Dinas

Biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan riil cost dan dapat diberikan untuk yang melakukan perjalanan lebih dari 1 (satu) hari.

7.9 Biaya Sewa Kendaraan

No Jenis Kendaraan Satuan Besaran

1 Kendaraan pelaksanaan kegiatan insidentil

Roda enam/bus besar

Unit/hari

2 Roda enam/bus sedang Unit/hari

3 Roda empat Unit/hari

4 Angkutan udara/laut Unit/jam atau Unit/hari

Sesuai tarif yang berlaku

7.10 Biaya Kepanitiaan

No Bagian Biaya Minimal

Pengarah Kegiatan

1 Ketua Pengarah Kegiatan

2 Sekretarus/Bendahara Pengarah 3 Anggota Pelaksana Kegiatan 1 Ketua Pelaksana 2 Sekretaris/Bendahara Pelaksana 3 Seksi-Seksi 4 Panitia Pendukung 5 Panitia Harian

Dokumen terkait