III. PROSES PENDIDIKAN
3.4. Sistem Pembelajaran dan Ujian
3.4.1. Program Doktor PSIS Jalur by Course-work
a. Sistem pembelajaran dilakukan secara sistematik melalui proses pembelajaran dalam mata kuliah (MK) wajib, MK pilihan, dan MK ekstra-kurikuler (non-sks), dan MK Penunjang Disertasi (MKPD).
b. MK wajib, pilihan, dan ekstra-kurikuler (non-sks) diselenggarakan pada semester I.
c. Setelah dinyatakan lulus untuk semua MK yang diikuti di semester I, pada semester II peserta segera dapat mengajukan Ujian Kualifikasi kepada KPS dengan persetujuan PA.
d. Ujian Kualifikasi merupakan uji pengetahuan komprehensif tentang tema penelitian, penguasaan teori, dan metode penelitian yang dituangkan secara tertulis dalam Naskah Kualifikasi. Segera setelah
dinyatakan lulus Ujian Kualifikasi, peserta mendapat status baru sebagai Calon Doktor.
e. Dekan FISIP Unair menetapkan 1 (satu) Promotor dan 1 (satu) Promotor bagi Calon Doktor sesuai ketentuan yang berlaku. Ko-Promotor dapat lebih dari 1 (satu) orang yang memenuhi syarat jika dinilai sangat diperlukan oleh Calon Doktor.
f. Pada semester II Calon Doktor menempuh 3 (tiga) MKPD terkait dengan penulisan proposal penelitian untuk Disertasi berupa materi tematik penelitian, teori, dan metode penelitian yang direkomendasikan oleh Promotor.
g. MKPD diselenggarakan minimal 1 (satu) semester dan paling lama 2 (dua) semester.
h. Dosen pengampu dari MKPD yang ditetapkan oleh promotor wajib menyusun silabus kuliah MKPD sesuai kebutuhan mahasiswa dengan rentang waktu kegiatan tatap muka yang disepakati tidak lebih dari 14 kali pertemuan untuk per semester.
i. Silabus tersebut pada butir (h) disusun dosen pengampu MKPD dengan sepengetahuan promotor.
j. Pelaksanaan MKPD maksimal adalah 2 (dua) semester. Jika lebih dari 2 (dua) semester, maka KPS dengan persetujuan Promotor akan mengganti dosen pengampu MKPD dengan masa kegiatan akademik maksimal 1 (satu) semester.
k. Jika dalam rentang waktu 3 (tiga) semester berturut-turut dalam masa kegiatan MKPD peserta belum dapat dinyatakan lulus oleh dosen pengampu, maka KPS berwenang memberi nilai B dengan persetujuan Dekan.
l. Jika calon doktor belum dinyatakan lulus MKPD pada semester II, pada semester III calon doktor dapat mengisi kembali KRS melalui akun di Cybercampus untuk memprogram 3 (tiga) MKPD yang sama dengan semester II.
m. Setiap MKPD diasuh oleh 1 (satu) dosen berjabatan akademik guru besar atau bergelar doktor sesuai bidang ilmu dan kemudian disahkan Dekan dengan mempertimbangkan usulan Promotor.
n. Setelah dinyatakan lulus untuk semua MKPD, pada semester III atau semester IV Calon Doktor dapat mengajukan Ujian Proposal/Usulan Penelitian untuk Disertasi yang telah disetujui Promotor dan Ko-Promotor.
o. Setelah dinyatakan lulus Ujian Proposal/Usulan Penelitian untuk Disertasi, Calon Doktor memperbaiki dan menyempurnakan Usulan Penelitian sesuai dengan saran-saran perbaikan dari para penguji dalam ujian sampai dinilai siap untuk digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian lapangan di bawah bimbingan Promotor dan
Ko-Promotor. Perbaikan naskah proposal disertai dengan berita acara yang ditandatangani oleh masing-masing penguji.
p. Pada semester V dan/atau VI, Calon Doktor dapat mengajukan Seminar Hasil yang dihadiri oleh calon doktor PSIS. Selanjutanya calon doktor mengajukan Ujian Kelayakan Naskah Disertasi dengan persetujuan Promotor dan/atau Ko-Promotor.
q. Setelah naskah Disertasi dinyatakan layak, selanjutnya pada semester V dan/atau VI calon doktor dapat mengajukan Ujian Doktor Tertutup (Ujian Tahap I) dengan persetujuan Promotor dan/atau Ko-Promotor.
r. Setelah dinyatakan lulus dalam Ujian Tahap I, Calon Doktor dinyatakan dengan status baru sebagai Promovendus.
s. Promotor dan/atau Ko-Promotor selanjutnya dapat mengajukan kepada KPS untuk mengagendakan Ujian Tahap II sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
t. Pelaksanaan sistem pembelajaran ditetapkan oleh dekan dengan mempertimbangkan usulan KPS sesuai dengan berbagai ketentuan yang berlaku.
u. Seluruh naskah ujian harus melalui uji similaritas (turnitin) sebagai alat bantu promotor dan kopromotor dalam rangka menanggulangi plagiarism.
3.4.2. Program Doktor PSIS Berbasis Riset (by research)
a. Sistem pembelajaran dilakukan secara sistematis berdasarkan tingkat kedalaman penalaran sesuai dengan jenjang pendidikan Program Doktor.
b. Sistem pembelajaran berdasarkan Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional.
c. Dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan setelah dinyatakan resmi sebagai Peserta Doktor PSIS Berbasis Riset, Peserta wajib mengikuti Ujian Kualifikasi atas persetujuan Calon Promotor.
d. Jika peserta tidak mampu mengikuti ujian kualifikasi sesuai batas waktu yang ditetapkan sebagaimana tersebut pada butir (c), maka KPS berwenang merekomendasikan peserta beralih ke program by course-work dengan persetujuan dekan.
e. Pengalihan ke program by course-work sebagaimana tersebut pada butir (d) bertujuan memberi kesempatan kepada peserta memperoleh bekal pengetahuan yang cukup dalam menyusun disertasi.
f. Setelah dinyatakan lulus Ujian Kualifikasi, Peserta mendapat status baru sebagai Calon Doktor.
g. Dekan FISIP Unair menetapkan 1 (satu) Promotor dan 1 (satu) Ko-Promotor bagi Calon Doktor sesuai ketentuan yang berlaku.
Kopromotor dapat lebih dari 1 (satu) orang yang memenuhi syarat jika dinilai sangat diperlukan oleh Calon Doktor.
h. Sistem belajar sepenuhnya dilakukan secara mandiri. Karena itu, kelancaran studi sangat tergantung dari sikap disiplin Peserta Program Doktor dalam mengelola diri (softskill) dan menjalin hubungan sebaik-baiknya dengan Promotor dan Kopromotor.
i. Pengayaan materi dapat dilakukan Peserta melalui kegiatan sit-in non sks yang ditentukan oleh Promotor dengan memperhatikan kebutuhan calon doktor. Sit-in merupakan kegiatan akademik non-sks dalam rangka pendalaman dan pengayaan materi penulisan Proposal Penelitian untuk Disertasi.
1. Termasuk ke dalam kegiatan sit-in adalah pengayaan materi tentang Metodologi Penelitian untuk Disertasi, Teori yang digunakan untuk penulisan Disertasi, dan Tematik Disertasi.
2. Kegiatan sit -in boleh dilakukan di jenjang sarjana (S1), magister (S2), dan/atau doktor (S3).
3. Dalam sit-in peserta melakukan review atau resume terhadap buku teks dan jurnal untuk pendalaman dan pengayaan teori, metodologi dan tema proposal Disertasi sesuai petunjuk dosen PJMK.
4. Hasil review dan resume buku dan jurnal tentang teori, metodologi dan tema Disertasi didiskusikan dengan Calon Promotor dalam rangka penyusunan Usulan Penelitian untuk Disertasi.
5. Sit-in dilaksanakan setelah calon Doktor lulus Ujian Kualifikasi dalam 1 (satu) semester.
6. Hasil review dan resume buku dan jurnal atau tugas lainnya ditandatangani oleh dosen pengampu/PJMK dan Promotor dan kemudian diserahkan calon doktor kepada KPS.
7. Hasil akhir kegiatan sit-in adalah tersusunnya Proposal Penelitian Disertasi yang harus diuji dalam Seminar Proposal Penelitian Disertasi.
j. Seminar Proposal Penelitian Disertasi dihadiri calon doktor Program Doktor PSIS.
k. Setelah dinyatakan lulus Ujian Proposal, Calon Doktor memperbaiki dan menyempurnakan Proposal sesuai dengan saran-saran perbaikan dari para penguji dalam Ujian Proposal sampai dinilai siap untuk digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian lapangan di bawah bimbingan Promotor dan Kopromotor. Perbaikan naskah proposal penelitian disertai dengan berita acara yang ditandatangani oleh masing-masing penguji.
l. Pada semester V dan/atau VI, Calon Doktor dapat mengajukan Seminar Hasil yang dihadiri oleh calon doktor PSIS. Selanjutnya calon doktor
dapat mengajukan Ujian Kelayakan Naskah Disertasi dengan persetujuan Promotor dan/atau Kopromotor.
m. Setelah naskah Disertasi dinyatakan layak, selanjutnya pada semester V dan/atau VI calon doktor dapat mengajukan Ujian Doktor Tertutup (Ujian Tahap I) dengan persetujuan Promotor dan/atau Ko-Promotor.
n. Setelah dinyatakan lulus dalam Ujian Tahap I, Calon Doktor dinyatakan dengan status baru sebagai Promovendus.
o. Promotor dan/atau Kopromotor selanjutnya dapat mengajukan kepada KPS untuk mengagendakan Ujian Tahap II sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
p. Pelaksanaan sistem pembelajaran ditetapkan oleh dekan dengan mempertimbangan usulan KPS sesuai dengan berbagai ketentuan yang berlaku.
q. Seluruh naskah ujian harus melalui uji similaritas (turnitin) sebagai alat bantu bagi Promotor dan Kopromotor dalam rangka upaya menghindari plagiarism.