PANDUAN PENDIDIKAN PROGRAM DOKTOR (S3) PROGRAM STUDI ILMU SOSIAL
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa atas terbitnya buku Panduan Pendidikan Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Sosial (PSIS) edisi tahun 2021. Buku panduan ini diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) sebagai pegangan khususnya bagi mahasiswa atau Peserta Program Pendidikan Doktor S3 PSIS.
Tujuan buku pedoman ini adalah untuk menyediakan informasi sebagai rujukan bagi semua pihak yang berkepentingan yaitu masyarakat yang berminat serta khususnya para peserta Program Pendidikan Doktor PSIS FISIP Unair. Buku ini juga dimaksudkan sebagai rujukan bagi para dosen dalam melaksanakan tugas- tugas Tri Dharma terkait dengan kegiatan akademik di PSIS FISIP Unair.
Pada bagian awal buku ini diuraian sejarah singkat PSIS FISIP Unair serta penjelasan tentang persyaratan menjadi calon mahasiswa/peserta program Pendidikan Doktor, proses pendidikan, kurikulum, pembimbingan calon mahasiswa dan calon doktor, serta sistem evaluasi pendidikan baik untuk Program Doktor by course-work maupun by research.
Kepada semua pihak yang turut membantu dan terlibat aktif dalam penyusunan dan penerbitan buku ini disampaikan terima kasih. Semoga buku Panduan Pendidikan ini bermanfat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Surabaya, 16 September 2021 Wakil Dekan Bidang Akademik, Mahasiswa, dan Alumni
Prof. Dr. Jusuf Irianto, Drs., M.Com.
NIP 196505061993031003
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...1
DAFTAR ISI...2
I. UMUM ...4
1.1. Visi FISIP Unair...4
1.2. Visi dan Misi Program Doktor PSIS ...4
1.3. Tujuan Program Studi Doktor PSIS ...4
1.4. Sejarah Singkat Program Doktor Program Studi Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga ...5
II. KHUSUS ...7
2.1. Persyaratan Akademik ...7
2.2. Peryaratan Administratif ...7
2.3. Persyaratan bagi Warga Negara Asing ...8
2.4. Status Peserta Program ...8
2.5. Perpindahan Mahasiswa ...9
III. PROSES PENDIDIKAN ...10
3.1. Penyelenggaraan Pendidikan ...10
3.2. Beban Studi dan Lama Studi ...10
3.3. Kartu Rencana Studi ...11
3.4. Sistem Pembelajaran dan Ujian ...11
3.5. Administrasi Pendidikan ...15
A. Calon Promotor ...16
B. Pemilihan Calon Promotor ...16
C. Tugas dan Kewenangan Promotor, Kopromotor dan Konsultan ...17
Promotor ...17
Kopromotor ...19
Konsultan ...19
D. Pembimbingan Calon Doktor ...20
IV. MATRIKULASI ...22
V. STRUKTUR KURIKULUM & PEMINATAN ...23
5.1. Struktur Kurikulum dan Beban Studi ...23
5.2. Peminatan ...26
VI. EVALUASI PEMBELAJARAN ...27
6.1. Ujian-Ujian ... 27
A. Ujian Kualifikasi (UK) ... 27
B. Ujian Usulan Penelitian Disertasi (UUPD) ... 28
C. Ujian Penilaian Kelayakan Naskah Disertasi (UPKND) ... 29
D. Ujian Akhir Tahap I (Ujian Tertutup) ... 30
E. Ujian Akhir Tahap II (Ujian Doktor Terbuka/UDT 2) ... 31
6.2. Seminar ... 32
A. Seminar Topik Disertasi ... 32
B. Seminar Hasil (Kemajuan) Penelitian Disertasi... 33
C. Seminar Internasional ... 33
6.3. Publikasi Ilmiah ... 33
A. Publikasi Internasional (accepted) ... 33
B. Publikasi Internasional (published) ... 34
VII. GELAR AKADEMIK ... 35
I.
UMUMI. PENDAHULUAN
1.1. Visi FISIP Unair
Menjadi fakultas bermutu tinggi dan terkemuka yang memiliki landasan ketaqwaan kepada Tuhan YME, berdasarkan semangat pluralisme, kemanusiaan, demokrasi, keadilan, dan kesejahteraan bersama yang berorientasi pada pengembangan keilmuan di tingkat nasional dan internasional.
1.2. Visi dan Misi Program Doktor PSIS Visi
Menjadi Program Studi Doktor Ilmu Sosial yang ber-kompeten dengan perkembangan Ilmu Sosial, inovatif, profesional, mandiri, dan terkemuka di tingkat nasional maupun internasional, serta berupaya menjadi pelopor dalam pemecahan permasalahan sosial di tingkat lokal, regional maupun nasional berdasarkan moral agama.
Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan akademik yang berbasis pada kekuatan teori-teori ilmu sosial, dimulai dari teori sosial klasik, modern, kritis dan postmodern dengan menggunakan teknologi pembelajaran modern.
b. Menyelenggarakan penelitian dasar, keilmuan dan penelitian kebijakan yang inovatif untuk mendukung pengembangan ilmu, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.
c. Mendharmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu sosial dan ilmu politik kepada masyarakat.
d. Mengupayakan kemandirian dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengembangan kelembagaan dan manajemen yang berorientasi pada mutu dan kemampuan bersaing secara internasional e. Mengembangkan keilmuan dalam bentuk publikasi internasional atas
karya tulis Calon Doktor.
1.3. Tujuan Program Studi Doktor PSIS
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas baik sebagai peneliti, analis sosial (social analyst) maupun pemimpin sesuai dengan perkembangan keilmuan sosial maupun dinamika masyarakat.
b. Menghasilkan lulusan yang tidak hanya mampu menjelaskan perspektif teori sosial dan/atau perspektif teori-teori bidang keilmuan yang menjadi peminatannya, tetapi juga mampu mencabar dan
mengkiritisinya sehingga dapat mengembangkan perspektif teori baru berdasar theoretical-gap yang ada.
c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengimplementasikan kemampuan teoritiknya yang baik untuk pembangunan masyarakat berdasarkan penelitian ilmiah dengan metodologi penelitian yang baik.
d. Menghasilkan lulusan yang mampu berpartisipasi membangun masyarakat ilmiah dengan mempublikasikan semua karya ilmiahnya ke jurnal-jurnal ilmiah nasional maupun internasional yang bereputasi.
1.4. Sejarah Singkat Program Doktor Program Studi Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga
Program Doktor Program Studi Ilmu Sosial (PSIS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) didirikan pada tahun 1993 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 593/DIKTI/Kep/1993 Tanggal 4 November 1993 Tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Program Studi Magister dan Doktor di Universitas Airlangga.
Sejak berdiri hingga 2010, semua program pascasarjana termasuk PSIS dikelola Program Pascasarjana Unair. Kemudian, pada tahun 2010, pengelolaan PSIS dialihkan ke FISIP Unair.
Dalam upaya meningkatkan kinerja pengelolaan PSIS dan kualitas lulusan PSIS diperlukan Panduan Pendidikan Doktor melalui Surat Keputusan Dekan FISIP Unair Nomor 2221/ H3.1.7/KD/2012. Penetapan oleh Dekan ini sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Universitas Airlangga yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2006 dan Peraturan Rektor Universitas Airlangga Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pendidikan Program Studi Doktor (S3) Universitas Airlangga, yang diperbaharui dengan Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga tahun 2021/2022.
Proses penyelenggaraan pendidikan dan kegiatan akademik yang berlaku di PSIS menggunakan kurikulum berbasis by Course work dan kurikulum berbasis penelitian (by research). Kurikulum berbasis penelitian (by Research) ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Rektor Unair Nomor 28 Tahun 2017 dan SK Rektor Unair Nomor 702/UN3/2019 serta dikuatkan dengan Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga tahun 2021/2022.
Kurikulum dalam PSIS disusun dan dikembangkan secara periodik sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.
Kurikulum ditinjau ulang dalam periode lima tahun untuk dilakukan berbagai penyesuaian dan penyempurnaan.
Masa studi PSIS adalah 6 (enam) semester dan paling lama 14 (empat belas) semester. Peserta Program Doktor PSIS dapat memilih salah satu minat studi dari 7 (tujuh) peminatan (konsentrasi) disediakan. Ke-tujuh minat studi tersebut adalah:
1. Administrasi dan Kebijakan Publik 2. Antropologi
3. Hubungan Internasional
4. Informasi dan Masyarakat Digital 5. Media dan Komunikasi
6. Ilmu Politik 7. Sosiologi
II. KHUSUS
II. PERSYARATAN PENDAFTARAN PENERIMAAN MAHASISWA
2.1. Persyaratan Akademik 2.1.1. Persyaratan Umum
a. Lulusan Program Magister (S2) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,25 (tiga koma duapuluh lima) dan berasal dari Program Studi terakreditasi BAN-PT minimal B.
b. Mempunyai karya tulis ilmiah yang relevan dengan topik rencana penelitian untuk Disertasi.
c. Lulus ujian seleksi yang dilaksanakan oleh Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Universitas Airlangga.
2.1.2. Persyaratan Khusus Program Jalur Penelitian (by Research)
Bagi calon peserta Program Doktor PSIS yang mengambil/memilih jalur by research harus memenuhi persyaratan tambahan sebagai berikut:
a. Mempunyai rencana penelitian atau draft berupa gagasan tertulis yang berisi masalah penelitian, teori, dan metode penelitian yang telah didiskusikan dengan calon promotor.
b. Rencana penelitian atau draft sebagaimana tersebut dalam butir (a) harus sudah disetujui dan ditandatangani oleh calon promotor dan disertakan saat mendaftar ke PPMB
c. Untuk mendapatkan persetujuan dari calon promotor sebagaimana tersebut dalam butir (b), maka sebelum mendaftar calon peserta sudah melakukan komunikasi dengan calon promotor.
d. Jika rencana penelitian atau draft tersebut dalam butir (a) belum mendapat persetujuan dari calon promotor karena berbagai sebab, calon peserta tetap dapat mendaftarkan diri dengan catatan setelah diterima oleh PPMB akan mengikuti Program Persiapan Calon Mahasiswa (PPCMD) paling lama selama 6 (enam bulan) di bawah bimbingan calon promotor
e. Bukti komunikasi calon peserta dengan calon promotor dapat berupa surat elektronik (e-mail) atau dokumen lainnya.
2.2. Peryaratan Administratif
a. Bagi Calon Peserta yang telah bekerja di instansi pemerintah harus memperoleh izin atasan langsung.
b. Bagi Calon Peserta yang bekerja sebagai dosen/tenaga pengajar harus memperoleh ijin dari rektor/pimpinan institusi.
c. Mendapat rekomendasi dari atasan dan/atau ahli di bidang keilmuan (pembimbing calon peserta pada saat menulis tesis di program magister, atau lainnya) yang menyatakan bahwa calon peserta memiliki kemampuan dan/atau integritas keilmuan serta dinilai mampu mengikuti Pendidikan Program Doktor.
d. Setelah dinyatakan lulus seleksi penerimaan, Calon Peserta harus menyerahkan Surat Keterangan Sehat dari rumah sakit milik pemerintah.
2.3. Persyaratan bagi Warga Negara Asing
Bagi Calon Peserta dengan status Warga Negara Asing diwajibkan memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a. Menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi dan ditandatangani serta lampiran lainnya yang dipersyaratkan.
b. Melamar ke Universitas Airlangga melalui Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB).
c. Berdasarkan Surat Pernyataan Penerimaan yang diterbitkan oleh Universitas Airlangga, Calon Peserta dapat mengurus visa di Kedutaan Besar Republik Indonesia setempat.
d. Calon peserta menyampaikan dokumen dan visa kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan asal Calon Peserta di Indonesia yang kemudian akan melaporkan ke Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
e. Memiliki dokumen sesuai dengan persyaratan lain tentang izin tinggal bagi orang asing.
f. Mampu berkomunikasi (baik lisan maupun tulis) dalam Bahasa Indonesia
2.4. Status Peserta Program
Setiap calon peserta yang dinyatakan diterima sebagai Peserta Program Doktor PSIS diwajibkan segera untuk:
a. Membuat pernyataan kepastian mengikuti pendidikan Program Doktor PSIS dengan cara mendaftarkan diri (registrasi) ke Direktorat Pendidikan Universitas Airlangga sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan.
b. Melunasi pembayaran semua biaya pendidikan untuk 1 (satu) semester.
c. Tercatat secara sah sebagai peserta program doktor PSIS setiap semester.
2.5. Perpindahan Mahasiswa
Program Doktor PSIS menerima perpindahan (mutasi) peserta dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Berstatus sebagai mahasiswa/peserta aktif dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Universitas Airlangga dengan program studi sejenis serta berakreditasi sama dengan Program Doktor PSIS FISIP Unair.
b. Tidak sedang terancam gagal studi (drop out) pada program studi asal dengan melampirkan surat keterangan lama pendidikan yang telah ditempuh.
c. Memberikan alasan kepindahan secara rasional dan obyektif.
d. Bagi calon mahasiswa yang berasal dari luar Universitas Airlangga wajib melampirkan Surat Keterangan Pindah dari perguruan tinggi asal.
e. Mengajukan surat lamaran ke Rektor Universitas Airlangga dengan melampirkan (1) transkrip nilai mata kuliah program doktor yang telah ditempuh sebelumnya, (2) salinan ijazah sarjana (S1) dan magister (S2), dan deskripsi mata kuliah yang telah ditempuh.
f. Memenuhi persyaratan administratif dan keuangan yang ditetapkan Universitas Airlangga.
III. PROSES PENDIDIKAN
3.1. Penyelenggaraan Pendidikan
Pendidikan Program Doktor PSIS FISIP Unair merupakan pendidikan terstruktur yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Terdiri atas pendidikan kemampuan lanjut dalam bentuk peningkatan kemampuan pemahaman dan penguasaan berbagai perspektif teori ilmu sosial.
b. Mengikuti Sistem Kredit Semester (SKS) dengan beban studi yang diukur dengan satuan kredit semester (sks).
c. Bagi peserta Program Doktor PSIS berbasis/jalur by course-work mengikuti perkuliahan baik Mata Kuliah (MK) wajib, MK pilihan, maupun MK ekstra kurikuler, Ujian Kualifikasi, Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD), Publikasi Karya Ilmiah di Jurnal Internasional Bereputasi, Seminar Internasional, Seminar Topik, Ujian Proposal, Kegiatan Penelitian untuk Disertasi, Seminar Hasil, Ujian Kelayakan Naskah Disertasi, Ujian Tertutup Disertasi (UDT I), dan Ujian Doktor Terbuka (UDT II)
d. Bagi peserta Program Doktor PSIS berbasis/jalur by research wajib melaksanakan kegiatan berupa studi mandiri, Ujian Kualifikasi, Seminar Topik, Ujian Proposal, Penelitian untuk Disertasi, Seminar Internasional, dan publikasi karya (artikel) ilmiah pada jurnal internasional bereputasi, Seminar Hasil, Ujian Kelayakan Naskah Disertasi, Ujian Tertutup Disertasi Tahap 1 (UDT 1), dan Ujian Terbuka Disertasi Tahap 2 (UDT 2).
e. Peserta PSIS diwajibkan memiliki dan mengisi kartu kendali kegiatan (logbook) selama mengikuti proses pendidikan
f. Calon peserta yang tidak sebidang dengan program studi, diwajibkan untuk mengikuti program matrikulasi. Untuk dapat mengikuti kegiatan akademik regular, peserta PSIS wajib menunjukkan bukti kelulusan (sertifikat matrikulasi).
g. Beban program matrikulasi paling banyak setara dengan 12 (dua belas) sks, di luar total sks PSIS yang harus ditempuh dalam PSIS.
h. Matrikulasi dapat diikuti oleh calon peserta/peserta dari program studi sebidang dari berbagai angkatan.
3.2. Beban Studi dan Lama Studi
a. Beban studi Program Doktor PSIS dengan jalur by course-work paling sedikit 42 (empatpuluh dua) sks dan paling tinggi 50 (lima puluh) sks
dengan lama studi 6 (enam) semester dan paling lama 14 (empat belas) semester. Komposisi beban studi adalah komponen kuliah/pembelajaran dengan beban studi paling sedikit 12 (dua belas) sks dan paling banyak 20 (dua puluh) sks; dan Komponen Disertasi dengan beban 30 (tiga puluh) sks.
b. Beban studi Program Doktor PSIS dengan jalur by research paling sedikit adalah 42 (empat puluh dua) sks dengan lama studi 6 (enam) semester dan paling lama 14 (empat belas) semester. Komposisi beban studi adalah komponen proposal disertasi dengan beban 6 (enam) sks dan Disertasi dengan beban 24 (dua puluh empat) sks serta komponen non-Disertasi sebanyak 12 (dua belas) sks.
3.3. Kartu Rencana Studi
a. Bagi peserta Program Doktor PSIS jalur by course-work wajib mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) melalui akun di Cybercampus Unair. KRS harus disetujui oleh Pembimbing Akademik (PA).
b. Selanjutnya, setelah peserta dinyatakan lulus ujian kualifikasi, proses persetujuan KRS tersebut pada butir (a) dilakukan oleh Promotor dan diketahui oleh KPS.
c. Bagi peserta Program Doktor PSIS jalur by research yang sudah dinyatakan lulus Ujian Kualifikasi wajib mengisi KRS melalui akun di Cybercampus Unair sebagai bukti telah mendaftar ulang sehingga dapat mengikuti kegiatan-kegiatan akademik. KRS harus disetujui oleh Promotor dan diketahui oleh Kordinator Program Studi (KPS).
d. Bagi peserta yang tidak mengisi KRS sesuai ketentuan tidak diijinkan mengikuti kegiatan akademik serta berakibat namanya tidak terdokumentasi dalam Cybercampus.
3.4. Sistem Pembelajaran dan Ujian
3.4.1. Program Doktor PSIS Jalur by Course-work
a. Sistem pembelajaran dilakukan secara sistematik melalui proses pembelajaran dalam mata kuliah (MK) wajib, MK pilihan, dan MK ekstra-kurikuler (non-sks), dan MK Penunjang Disertasi (MKPD).
b. MK wajib, pilihan, dan ekstra-kurikuler (non-sks) diselenggarakan pada semester I.
c. Setelah dinyatakan lulus untuk semua MK yang diikuti di semester I, pada semester II peserta segera dapat mengajukan Ujian Kualifikasi kepada KPS dengan persetujuan PA.
d. Ujian Kualifikasi merupakan uji pengetahuan komprehensif tentang tema penelitian, penguasaan teori, dan metode penelitian yang dituangkan secara tertulis dalam Naskah Kualifikasi. Segera setelah
dinyatakan lulus Ujian Kualifikasi, peserta mendapat status baru sebagai Calon Doktor.
e. Dekan FISIP Unair menetapkan 1 (satu) Promotor dan 1 (satu) Ko- Promotor bagi Calon Doktor sesuai ketentuan yang berlaku. Ko- Promotor dapat lebih dari 1 (satu) orang yang memenuhi syarat jika dinilai sangat diperlukan oleh Calon Doktor.
f. Pada semester II Calon Doktor menempuh 3 (tiga) MKPD terkait dengan penulisan proposal penelitian untuk Disertasi berupa materi tematik penelitian, teori, dan metode penelitian yang direkomendasikan oleh Promotor.
g. MKPD diselenggarakan minimal 1 (satu) semester dan paling lama 2 (dua) semester.
h. Dosen pengampu dari MKPD yang ditetapkan oleh promotor wajib menyusun silabus kuliah MKPD sesuai kebutuhan mahasiswa dengan rentang waktu kegiatan tatap muka yang disepakati tidak lebih dari 14 kali pertemuan untuk per semester.
i. Silabus tersebut pada butir (h) disusun dosen pengampu MKPD dengan sepengetahuan promotor.
j. Pelaksanaan MKPD maksimal adalah 2 (dua) semester. Jika lebih dari 2 (dua) semester, maka KPS dengan persetujuan Promotor akan mengganti dosen pengampu MKPD dengan masa kegiatan akademik maksimal 1 (satu) semester.
k. Jika dalam rentang waktu 3 (tiga) semester berturut-turut dalam masa kegiatan MKPD peserta belum dapat dinyatakan lulus oleh dosen pengampu, maka KPS berwenang memberi nilai B dengan persetujuan Dekan.
l. Jika calon doktor belum dinyatakan lulus MKPD pada semester II, pada semester III calon doktor dapat mengisi kembali KRS melalui akun di Cybercampus untuk memprogram 3 (tiga) MKPD yang sama dengan semester II.
m. Setiap MKPD diasuh oleh 1 (satu) dosen berjabatan akademik guru besar atau bergelar doktor sesuai bidang ilmu dan kemudian disahkan Dekan dengan mempertimbangkan usulan Promotor.
n. Setelah dinyatakan lulus untuk semua MKPD, pada semester III atau semester IV Calon Doktor dapat mengajukan Ujian Proposal/Usulan Penelitian untuk Disertasi yang telah disetujui Promotor dan Ko- Promotor.
o. Setelah dinyatakan lulus Ujian Proposal/Usulan Penelitian untuk Disertasi, Calon Doktor memperbaiki dan menyempurnakan Usulan Penelitian sesuai dengan saran-saran perbaikan dari para penguji dalam ujian sampai dinilai siap untuk digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian lapangan di bawah bimbingan Promotor dan Ko-
Promotor. Perbaikan naskah proposal disertai dengan berita acara yang ditandatangani oleh masing-masing penguji.
p. Pada semester V dan/atau VI, Calon Doktor dapat mengajukan Seminar Hasil yang dihadiri oleh calon doktor PSIS. Selanjutanya calon doktor mengajukan Ujian Kelayakan Naskah Disertasi dengan persetujuan Promotor dan/atau Ko-Promotor.
q. Setelah naskah Disertasi dinyatakan layak, selanjutnya pada semester V dan/atau VI calon doktor dapat mengajukan Ujian Doktor Tertutup (Ujian Tahap I) dengan persetujuan Promotor dan/atau Ko-Promotor.
r. Setelah dinyatakan lulus dalam Ujian Tahap I, Calon Doktor dinyatakan dengan status baru sebagai Promovendus.
s. Promotor dan/atau Ko-Promotor selanjutnya dapat mengajukan kepada KPS untuk mengagendakan Ujian Tahap II sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
t. Pelaksanaan sistem pembelajaran ditetapkan oleh dekan dengan mempertimbangkan usulan KPS sesuai dengan berbagai ketentuan yang berlaku.
u. Seluruh naskah ujian harus melalui uji similaritas (turnitin) sebagai alat bantu promotor dan kopromotor dalam rangka menanggulangi plagiarism.
3.4.2. Program Doktor PSIS Berbasis Riset (by research)
a. Sistem pembelajaran dilakukan secara sistematis berdasarkan tingkat kedalaman penalaran sesuai dengan jenjang pendidikan Program Doktor.
b. Sistem pembelajaran berdasarkan Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional.
c. Dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan setelah dinyatakan resmi sebagai Peserta Doktor PSIS Berbasis Riset, Peserta wajib mengikuti Ujian Kualifikasi atas persetujuan Calon Promotor.
d. Jika peserta tidak mampu mengikuti ujian kualifikasi sesuai batas waktu yang ditetapkan sebagaimana tersebut pada butir (c), maka KPS berwenang merekomendasikan peserta beralih ke program by course- work dengan persetujuan dekan.
e. Pengalihan ke program by course-work sebagaimana tersebut pada butir (d) bertujuan memberi kesempatan kepada peserta memperoleh bekal pengetahuan yang cukup dalam menyusun disertasi.
f. Setelah dinyatakan lulus Ujian Kualifikasi, Peserta mendapat status baru sebagai Calon Doktor.
g. Dekan FISIP Unair menetapkan 1 (satu) Promotor dan 1 (satu) Ko- Promotor bagi Calon Doktor sesuai ketentuan yang berlaku.
Kopromotor dapat lebih dari 1 (satu) orang yang memenuhi syarat jika dinilai sangat diperlukan oleh Calon Doktor.
h. Sistem belajar sepenuhnya dilakukan secara mandiri. Karena itu, kelancaran studi sangat tergantung dari sikap disiplin Peserta Program Doktor dalam mengelola diri (softskill) dan menjalin hubungan sebaik- baiknya dengan Promotor dan Kopromotor.
i. Pengayaan materi dapat dilakukan Peserta melalui kegiatan sit-in non sks yang ditentukan oleh Promotor dengan memperhatikan kebutuhan calon doktor. Sit-in merupakan kegiatan akademik non-sks dalam rangka pendalaman dan pengayaan materi penulisan Proposal Penelitian untuk Disertasi.
1. Termasuk ke dalam kegiatan sit-in adalah pengayaan materi tentang Metodologi Penelitian untuk Disertasi, Teori yang digunakan untuk penulisan Disertasi, dan Tematik Disertasi.
2. Kegiatan sit -in boleh dilakukan di jenjang sarjana (S1), magister (S2), dan/atau doktor (S3).
3. Dalam sit-in peserta melakukan review atau resume terhadap buku teks dan jurnal untuk pendalaman dan pengayaan teori, metodologi dan tema proposal Disertasi sesuai petunjuk dosen PJMK.
4. Hasil review dan resume buku dan jurnal tentang teori, metodologi dan tema Disertasi didiskusikan dengan Calon Promotor dalam rangka penyusunan Usulan Penelitian untuk Disertasi.
5. Sit-in dilaksanakan setelah calon Doktor lulus Ujian Kualifikasi dalam 1 (satu) semester.
6. Hasil review dan resume buku dan jurnal atau tugas lainnya ditandatangani oleh dosen pengampu/PJMK dan Promotor dan kemudian diserahkan calon doktor kepada KPS.
7. Hasil akhir kegiatan sit-in adalah tersusunnya Proposal Penelitian Disertasi yang harus diuji dalam Seminar Proposal Penelitian Disertasi.
j. Seminar Proposal Penelitian Disertasi dihadiri calon doktor Program Doktor PSIS.
k. Setelah dinyatakan lulus Ujian Proposal, Calon Doktor memperbaiki dan menyempurnakan Proposal sesuai dengan saran-saran perbaikan dari para penguji dalam Ujian Proposal sampai dinilai siap untuk digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian lapangan di bawah bimbingan Promotor dan Kopromotor. Perbaikan naskah proposal penelitian disertai dengan berita acara yang ditandatangani oleh masing-masing penguji.
l. Pada semester V dan/atau VI, Calon Doktor dapat mengajukan Seminar Hasil yang dihadiri oleh calon doktor PSIS. Selanjutnya calon doktor
dapat mengajukan Ujian Kelayakan Naskah Disertasi dengan persetujuan Promotor dan/atau Kopromotor.
m. Setelah naskah Disertasi dinyatakan layak, selanjutnya pada semester V dan/atau VI calon doktor dapat mengajukan Ujian Doktor Tertutup (Ujian Tahap I) dengan persetujuan Promotor dan/atau Ko-Promotor.
n. Setelah dinyatakan lulus dalam Ujian Tahap I, Calon Doktor dinyatakan dengan status baru sebagai Promovendus.
o. Promotor dan/atau Kopromotor selanjutnya dapat mengajukan kepada KPS untuk mengagendakan Ujian Tahap II sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
p. Pelaksanaan sistem pembelajaran ditetapkan oleh dekan dengan mempertimbangan usulan KPS sesuai dengan berbagai ketentuan yang berlaku.
q. Seluruh naskah ujian harus melalui uji similaritas (turnitin) sebagai alat bantu bagi Promotor dan Kopromotor dalam rangka upaya menghindari plagiarism.
3.5. Administrasi Pendidikan
3.5.1. Bagi Peserta Program Doktor Jalur by Course-work
Sejak dinyatakan menjadi peserta program doktor PSIS FISIP Unair, peserta program doktor PSIS wajib memiliki pembimbing, yakni Penasihat Akademik (PA)
Penasihat Akademik (PA)
a. Penasihat Akademik yang selanjutnya disebut PA adalah dosen tetap Fakulas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNAIR, berjabatan Profesor atau bergelar Doktor berjabatan minimal Lektor dengan tugas dan tanggungjawab memberikan bimbingan kepada mahasiswa sampai penentuan Promotor.
b. PA ditetapkan dengan keputusan Dekan berdasarkan kesediaan dosen yang bersangkutan.
c. PA bertugas dan bertanggung jawab sebagai pendamping Peserta Program dalam mengikuti pelaksanaan pendidikan Peserta Program Doktor menempuh ujian kualifikasi untuk mencapai status calon doktor.
d. Penasihat Akademik hanya diperkenankan membimbing paling banyak 10 (sepuluh) orang Peserta Program Doktor secara kumulatif.
e. Peserta Program Doktor wajib berkonsultasi kepada PA secara aktif dan teratur paling sedikit 2 (dua) kali dalam setiap semester yang dibuktikan dengan pengisian kartu kendali (logbook) yang diketahui KPS.
f. PA tidak secara langsung menjadi promotor atau ko-promotor. Namun PA dapat dipilih untuk menjadi promotor setelah Ujian Kualifikasi (UK).
3.5.2. Bagi Peserta Program Doktor Jalur by Research
Calon Peserta sebelum memasuki program studi Doktor dapat menghubungi calon promotor untuk pembimbingan hingga UK.
A. Calon Promotor
a. Calon Promotor adalah dosen tetap FISIP Universitas Airlangga yang akan diberi tugas membimbing calon doktor dalam menyelesaikan studi, berjabatan Guru Besar atau bergelar Doktor dengan jabatan Lektor Kepala yang dalam lima tahun terakhir telah menghasilkan paling sedikit 1 (satu) jurnal nasional terakreditasi dan/atau jurnal internasional yang bereputasi atau bentuk lain yang diakui oleh kelompok pakar yang ditetapkan Senat Universitas, sebagai penulis pertama.
b. Tugas calon promotor adalah membimbing mempersiapkan proposal calon mahasiswa untuk Ujian Kualifikasi.
c. Calon mahasiswa dibimbing calon promotor dalam menyusun proposal kualifikasi yang berisi ide dan ruang lingkup yang merefleksikan kemampuan akademik dalam mengkaji permasalahan secara komprehensif dalam upaya menghasilkan temuan ilmiah pada ujian kualifikasi.
d. Ujian kualifikasi akan dilakukan setelah calon peserta dinyatakan lulus oleh PPMB, dan dengan persetujuan calon Promotor.
e. Calon promotor akan mengusulkan dan menjadwalkan Ujian Kualifikasi kepada Koordinator Program Studi (KPS).
f. Peserta akan resmi berstatus Calon Doktor setelah dinyatakan lulus Ujian Kualifikasi. Demikian pula, calon promotor akan secara resmi menjadi Promotor berdasarkan SK Dekan.
B. Pemilihan Calon Promotor
a. Sebelum mendaftar calon Peserta Program PSIS perlu mengetahui bidang keilmuan para dosen yang ada pada program
doktor PSIS FISIP Unair melalui
http://s3ilmusosial.fisip.unair.ac.id atau http://fisip.unair.ac.id
b. Sebelum mendaftar calon Peserta program PSIS dapat terlebih dahulu memilih dan menghubungi calon Promotor yang dipilih
sesuai dengan minat studi, bidang keilmuan dan keahlian Calon Promotor.
c. Calon Peserta program PSIS dapat secara langsung memilih Calon Promotor, baik dengan cara menemui Calon Promotor langsung, melalui telpon, maupun melalui alamat email; termasuk melalui KPS.
d. Calon peserta meminta kesediaan untuk menjadi calon promotor dengan menyerahkan Curiculum Vitae (CV) dan draft proposal penelitian Disertasi.
C. Tugas dan Kewenangan Promotor, Kopromotor dan Konsultan
Promotor
a. Promotor adalah dosen tetap Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga bergelar Doktor yang memiliki jabatan Guru Besar atau Lektor Kepala yang dalam 5 (lima) tahun terakhir telah menghasilkan paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi dan/atau jurnal internasional bereputasi, atau bentuk lain yang diakui oleh kelompok pakar yang ditetapkan senat perguruan tinggi
b. Mahasiswa yang lulus ujian kualifikasi (dan memperoleh status Calon Doktor) akan dibimbing oleh seorang Promotor.
c. Tim Promotor terdiri dari seorang Promotor dan Ko-promotor.
Apabila dipandang perlu penambahan Ko-promotor, maka dapat diajukan sebagai Ko-promotor kedua. Apabila masih memerlukan bantuan pembimbing lain dengan keahlian khusus dapat diusulkan seorang Konsultan.
d. Promotor dipilih berdasarkan pertimbangan kesesuaian dan kualifikasi keilmuan (peminatan) dengan materi Disertasi yang disetujui oleh KPS serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Promotor wajib mengusulkan Ko-promotor kepada KPS paling lama 2 (dua) minggu setelah ujian kualifikasi.
f. Seorang Promotor hanya diperkenankan membimbing sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) orang calon doktor secara kumulatif baik di lingkungan Universitas Airlangga maupun di luar Universitas Airlangga.
g. Promotor diminta kesediaan membimbing Calon Doktor dengan mengisi pernyataan kesediaan membimbing setelah mendapatkan pertimbangan dari KPS. Pernyataan kesediaan disediakan oleh Sub Bag Akademik guna memperoleh penetapan Dekan.
h. Promotor dan Ko-promotor bertugas membimbing Calon Doktor dan bertanggung jawab atas:
1. Orisinalitas penelitian dan sumbangan keilmuan.
2. Ketepatan metodologi, penguasaan teori, kemampuan mencabar dan menemukan theoretical-gap dan novelty serta kedalaman penalaran.
3. Sistematika pemikiran dan simpulan penelitian.
i. Promotor dan Ko-promotor wajib mempersiapkan dan melaksanakan:
1. Seminar Usulan Penelitian Disertasi bimbingannya sebelum Ujian Usulan Penelitian Disertasi
2. Seminar kemajuan penelitian Disertasi bimbingannya sebelum penilaian naskah Disertasi.
3. Penilaian Naskah Disertasi bagi bimbingannya sebelum ujian akhir tahap pertama (tertutup).
j. Promotor dan Ko-promotor secara berkala melakukan evaluasi kemajuan penelitian dan penulisan naskah Disertasi serta mencatat dalam Borang Kegiatan Calon Doktor.
k. Jika Promotor dan/atau Kopromotor berhalangan tetap, maka Dekan segera menetapkan pengganti Promotor dan/atau Kopromotor mempertimbangkan bidang ilmu atau usulan Calon Doktor.
l. Promotor dan/atau Ko-promotor pengganti wajib memperhatikan dan mengedepankan kelangsungan usulan penelitian yang telah disetujui oleh Panitia Penilai Usulan Penelitian untuk Disertasi.
m. Promotor tidak dapat diganti dengan Promotor lain semata-mata disebabkan oleh hambatan akademik yang dialami Calon Doktor.
n. Calon Doktor wajib mengikuti bimbingan Promotor dan/atau Ko- promotor secara aktif dan teratur paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu bulan.
o. Calon Doktor yang tidak mentaati ketentuan tersebut di atas dinyatakan melanggar ketentuan akademik dan dikenakan sanksi akademik berupa pe-non-aktif-an sebagai mahasiswa Doktor selama 1 (satu) semester.
p. Jika dalam proses pembimbingan, karena sebab-sebab tertentu, terjadi ketidaklancaran yang bisa berakibat kegagalan studi, maka akan dilakukan rapat khusus oleh KPS, Dekan, Wakil Dekan 1 dan 2 (dua) Guru Besar yang ditentukan oleh KPS.
Kopromotor
a. Kopromotor adalah dosen tetap FISIP Universitas Airlangga yang bergelar Doktor dan memiliki jabatan Guru Besar, atau;
1. Dosen tetap Universitas Airlangga bergelar Doktor dan memiliki jabatan minimal Asisten Ahli, atau
2. Dosen berasal dari PTN di luar Universitas Airlangga bergelar Doktor dan memiliki jabatan Guru Besar yang memiliki keahlian dan kompetensi sesuai dengan materi Disertasi, atau
3. Dosen berasal dari PTN lain yang bergelar Doktor dan memiliki jabatan minimal Asisten Ahli, yang diakui kompetensi kelimuannya, serta gelar Doktor yang diperoleh minimal sudah 2 (dua) tahun, atau
4. Dosen Luar Biasa pada program Doktor di Universitas Airlangga yang bergelar Doktor dan memiliki jabatan Guru Besar atau 5. Dosen Luar Biasa di program pendidikan Doktor di Universitas
Airlangga yang bergelar Doktor dan minimal memiliki jabatan asisten ahli dan gelar Doktor yang diperoleh minimal 2 (dua) tahun.
6. Dosen dari luar Universitas Airlangga yang bergelar doktor dengan jabatan minimal Lektor Kepala dan mempunyai keahlian yang dibutuhkan calon doktor dan atau yang bidang keilmuannya sesuai dengan tema Disertasi calon doktor.
b. Kopromotor harus mempunyai keahlian sesuai dengan materi Disertasi.
c. Seorang Kopromotor hanya diperkenankan membimbing sebanyak- banyaknya 10 (sepuluh) orang Calon Doktor secara kumulatif baik di lingkungan Universitas Airlangga maupun di luar Universitas Airlangga.
d. Calon Kopromotor diminta kesediaannya untuk membimbing Calon Doktor berupa pernyataan kesediaan membimbing setelah mendapatkan pertimbangan dari KPS. Lembar kesediaan, disediakan oleh Sub Bag Akademik guna memperoleh penetapan Dekan.
Konsultan
a. Konsultan diusulkan oleh Promotor dan disetujui oleh KPS serta selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan Dekan.
b. Konsultan bertugas mendampingi Tim Promotor untuk memberi materi di bidang keilmuan tertentu dan spesifik dalam rangka penelitian dan penulisan Disertasi yang diperlukan Calon Doktor.
c. Pembiayaan konsultan dibebankan pada Calon Doktor selama sekurang- kurangnya satu semester.
d. Konsultan tidak diperkenankan menjadi penguji Calon Doktor yang menjadi bimbingannya.
D. Pembimbingan Calon Doktor
a. Peserta yang lulus Ujian Kualifikasi berhak menyandang status Calon Doktor; kemudian calon promotor akan resmi menjadi Promotor. PA tidak secara otomatis menjadi Promotor, namun bisa dipilih menjadi Promotor
b. Dalam membimbing Calon Doktor, Promotor akan menunjuk Ko- promotor; jika dinilai perlu dapat menunjuk Ko-promotor 2, atau bahkan seorang konsultan.
c. Promotor, Ko-promotor dan Calon Doktor mendiskusikan hasil ujian proposal kualifikasi terkait dengan penentuan arah penelitian untuk Disertasi Calon Doktor.
d. Bagi calon doktor yang memilih program jalur by course-work, berdasar hasil arahan Promotor dan Ko-promotor, termasuk kemungkinan usulan Calon Doktor, akan dipilih 3 (tiga) dosen untuk memberikan Materi Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD) dalam upaya menunjang penyusunan proposal Disertasi.
e. MKPD mencakup Teori yang akan digunakan dalam penelitian untuk Disertasi, Metodologi yang akan digunakan dalam penelitian untuk Disertasi, serta Tema Disertasi.
f. Promotor, Ko-promotor dan tiga dosen MKPD saling berkoordinasi dalam rangka mempersiapkan Calon Doktor menyusun proposal Disertasi.
g. Calon Doktor harus konsentrasi penuh mengerjakan semua tugas (resume dan review buku-buku teks dan jurnal-jurnal ilmiah) dari ketiga dosen MKPD dan menyelesaikannya dalam waktu 1 (satu) semester atau 6 (enam) bulan.
h. Ketiga MKPD harus sudah diselesaikan dalam waktu 2 semester. Jika dalam 2 semester belum terselesaikan, calon doktor dapat mengajukan perpanjangan waktu dengan menyertakan surat permohonan kepada KPS yang diketahui Promotor atau Kopromotor dengan bukti tanda tangan.
Calon doktor mengisi KRS baru.
i. Hasil (output) dari MKPD adalah penyempurnaan naskah proposal Disertasi yang siap diujikan.
j. Sebelum diujikan, Usulan Penelitian Disertasi, harus dilakukan seminar terlebih dahulu, yaitu Seminar Topik Disertasi.
k. Berdasar hasil Seminar Topik Disertasi, calon doktor memperbaiki proposal Disertasinya; dan setelah disetujui oleh Promotor dan Ko- promotor dapat segera diajukan ke Ujian Proposal Disertasi.
l. Penguji Proposal Disertasi adalah tiga dosen MKPD, KPS, Promotor dan Ko-promotor, serta 1 (satu) orang penguji lain.
m. Penguji Usulan Penelitian Disertasi akan terus menguji Calon Doktor hingga Ujian Tahap I, kecuali karena alasan khusus dan atas pertimbangan KPS dapat diganti penguji lain.
n. Bagi calon doktor dengan jalur by research dapat mengajukan sit in non sks sesuai petunjuk promotor dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk dosen PJMK. Hasil akhir dari sit-in dilaporkan kepada Promotor dengan diketahui (ditandatangani) oleh dosen PJMK dan diserahkan ke KPS
IV. MATRIKULASI
Setelah dinyatakan diterima sebagai peserta Program Doktor PSIS FISIP Unair, peserta dari jenjang S2 yang tidak sejenis diwajibkan mengikuti matrikulasi setara dengan 12 sks. Peserta lain boleh mengikuti matrikulasi jika dipandang perlu dengan memenuhi persyaratan administrasi. Materi matrikulasi tersebut termuat dalam Tabel 1. Tujuan pembekalan adalah fórum tutorial guna memberi pengayaan materi terkait Ilmu Sosial. Pembekalan ini dilakukan menjelang pelaksanaan kegiatan belajar pada Semester I.
Tabel 1: Matrikulasi untuk Mahasiswa Baru
No. Materi
1. Teori Sosial Klasik 2. Teori Sosial Modern
3. Teori Sosial Postmodern/Kritis
4. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif) 5. Filsafat Ilmu Sosial
6. Teknik Penelusuran Informasi Ilmiah
7. Teknik Penulisan Jurnal Ilmiah Bereputasi Internasional
V. STRUKTUR KURIKULUM & PEMINATAN
5.1. Struktur Kurikulum dan Beban Studi
Struktur kurikulum Program Doktor PSIS FISIP Unair berlaku untuk jalur course-work dan research.
5.1.1. Struktur Kurikulum Jalur Course work
Struktur kurikulum dan tahapan perkuliahan meliputi komponen (a) mata kuliah wajib, (b) mata kuliah pilihan, dan (c) MKPD. Pada Semester I calon doktor menempuh 4 (empat) Mata Kuliah (MK) wajib, masing-masing MK wajib berbobot 3 (tiga) sks, serta 1 (satu) MK Pilihan Peminatan yang berbobot 2 (dua) sks. Beban studi pada tahap ini paling sedikit 12 (dua belas) sks dan paling banyak 20 (dua puluh) sks.
Strutur kurikulum pada tahap berikutnya adalah tahap Disertasi yang meliputi komponen yang tercantum dalam transkrip, yakni: proposal Disertasi dengan bobot 6 (enam) sks; Disertasi dengan bobot 24 (dua puluh empat) sks. Komponen Disertasi terdiri dari seminar disertasi, publikasi, kelayakan disertasi, disertasi tertutup (UDT 1), disertasi terbuka (UDT 2) dan komponen lain seperti seminar topik dan seminar internasional.
Pada semester selanjutnya, calon doktor mengikuti Ujian Kualifikasi.
Setelah dinyatakan lulus kualifikasi, peserta menempuh 3 (tiga) Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD) dengan bobot masing-masing 2 (dua) sks dan kegiatan lain dalam rangka penyusunan disertasi. Total beban studi kegiatan dalam rangka penyusunan disertasi paling tinggi sebesar 30 (tiga puluh) sks.
Calon doktor berbasis course-work yang mempunyai 3 (tiga) publikasi pada jurnal internasional bereputasi selama masa studi doktor dapat dibebaskan dari Ujian Disertasi Terbuka (UDT 2).
Struktur kurikulum jalur Course work secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2: Struktur Kurikulum Jalur Course work
No Kode Kegiatan Akademik sks
Semester 1: MK Wajib
1. PHS801 Filsafat Ilmu Sosial 3
2. SOS801 Teori Sosial Kontemporer 3
3. PNS803 Metodologi Penelitian Ilmu Sosial 3
4. SOS809 Perkembangan dan Perubahan Sosial 3
Semester 1: MK Pilihan (1 MK Pilihan Peminatan) MK Minat Studi (Pilih salah satu)
1. SOH802 Isu-isu Hubungan Internasional dan Global
2 2. SOK803 Isu-isu Kajian Media dan Komunikasi 2 3. SON803 Isu-isu Administrasi dan Kebijakan
Publik
2
4. SOS806 Isu-isu Sosial 2
5. SOB804 Isu-isu Kebudayaan 2
6. SIP801 Isu-isu Informasi dan Masyarakat Digital 2
7. SOP803 Isu-isu Politik di Indonesia 2
Sub-jumlah sks Semester I (12 + 2) 14
Ujian Kualifikasi
Semester II: MKPD (Setelah dinyatakan lulus Ujian Kualifikasi) 1. Kode MK Lihat pada
Lampiran
Materi untuk Disertasi 2
2. Metode Penelitian untuk Disertasi 2
3. Teori untuk Disertasi 2
Sub-jumlah sks Semester II 6
Semester III – VI (DISERTASI)
Seminar Proposal (prasyarat sebelum Ujian Proposal)
1. PNS898 Proposal Disertasi 6
2. PNS890 Seminar Internasional 3
3. PNS891 Publikasi Internasional (prasyarat judisium) 3 Seminar Hasil Penelitian (syarat Uji Kelayakan)
4. PNS892 Kelayakan Disertasi 4
5. PNS894 Ujian Tahap I (Tertutup) 8
6. PNS894 Ujian Tahap II (Terbuka) 6
Sub-jumlah sks Semester III – VI 30
Total Beban Studi (14+6+30) 50
5.1.2. Struktur Kurikulum Jalur by Research
Struktur kurikulum untuk program jalur by research terdiri dari komponen disertasi sebesar 30 (tiga puluh) sks yang meliputi proposal dengan bobot 6 (enam) sks, dan komponen Disertasi dengan bobot 24 (dua puluh empat) sks yaitu Ujian Kelayakan, Ujian Disertasi Tertutup tahap 1 (UDT 1), Ujian Disertasi Terbuka (UDT 2). Komponen non-disertasi dengan bobot 12 (dua belas) sks, yang terdiri dari Ujian Kualifikasi, Seminar berkala, Publikasi Internasional, Seminar Internasional dan komponen lain misalnya seminar topik, seminar hasil.
Setelah dinyatakan lulus Ujian Kualifikasi, peserta menempuh sit-in (non-sks) sesuai arahan promotor dalam rangka penyusunan disertasi.
Selanjutnya, peserta menempuh berbagai kegiatan akademik dalam rangka penyelesaian program doktor yang diikutinya.
Calon doktor yang memiliki 3 (tiga) publikasi pada jurnal internasional bereputasi selama masa studi doktor dibebaskan dari Ujian Disertasi Terbuka (UDT 2).
Struktur kurikulum jalur research dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3: Struktur Kurikulum Jalur Research
No Kode Kegiatan Akademik sks
Semester I
1. PNS951 Ujian Kualifikasi 2
2 PNS952 Seminar Topik Disertasi 3
Sub-jumlah sks Semester I 5
Semester II
3 PNS898 Usulan Penelitian Disertasi 6
Penelitian Lapangan -
Research Forum -
Sub-jumlah sks Semester II 6
Semester III
4 PNS953 Presenter Seminar Internasional 3
5 PNS954 Publikasi Internasional (accepted) 3
Research Forum -
Sub-jumlah sks Semester III 6
Semester IV
6 PNS955 Publikasi Jurnal internasional (published) 3
7 PNS966 Seminar (Kemajuan) Disertasi 3
Research Forum -
Sub-jumlah sks Semester IV 6
Semester V
8 PNS967 Ujian Kelayakan Disertasi 8
9 PNS968 Ujian Disertasi Tahap 1 (Tertutup) 12
Research Forum -
Sub-jumlah sks Semester V 20
Semester VI
10 PNS969 Ujian Disertasi Tahap 2 (Terbuka) 3
Sub-jumlah sks Semester VI 3
Total Beban Studi 46
5.2. Peminatan
Program Doktor PSIS terdiri dari 7 (tujuh) peminatan, yaitu:
1. Antropologi
2. Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik 3. Ilmu Hubungan Internasional
4. Ilmu Informasi dan Perpustakaan 5. Ilmu Komunikasi
6. Ilmu Politik 7. Sosiologi
VI. EVALUASI PEMBELAJARAN
6.1. Ujian-Ujian
Setiap mahasiswa Program Doktor PSIS FISIP Unair baik jalur by course work maupun jalur by research wajib menyusun Disertasi. Penyusunan Disertasi melalui 5 (lima) tahap ujian yaitu:
I. Ujian Kualifikasi
II. Ujian Proposal Penelitian Disertasi
III. Ujian Penilaian Kelayakan Naskah Disertasi IV. Ujian Tahap I (Tertutup), dan
V. Ujian Tahap II (Tertutup).
A. Ujian Kualifikasi (UK)
1. Bagi peserta dengan jalur by course-work UK dilaksanakan setelah calon doktor menyelesaikan perkuliahan dan disetujui oleh PA. Bagi peserta jalur by research, UK dilaksanakan 2 (dua) bulan setelah dinyatakan diterima dengan persetujuan calon promotor.
2. Bagi peserta dengan jalur by research yang tidak dapat memenuhi UK sesuai waktu yang ditetapkan dipersilahkan mengajukan perpanjangan waktu kepada KPS dengan sepengetahuan calon promotor. Batas waktu perpanjangan UK adalah 2 (dua) semester. Jika dalam batas waktu yang ditentukan peserta belum menyelesaikan UK, dipersilahkan untuk beralih pada program jalur by course-work sehingga berkesempatan mendapatkan tambahan pengetahuan teori dan metode serta tema dalam perkuliahan.
3. UK diusulkan PA atau calon promotor ke KPS dengan melampirkan proposal yang sudah ditandatangani PA atau calon promotor.
4. Materi UK meliputi:
a. Kemampuan menyusun setting atas permasalahan yang secara komprehensif akan diteliti.
b. Kejelasan fokus penelitian (gap of knowledge dan State of the art) c. Ketepatan teori yang digunakan berdasar referensi teori dan jurnal-
jurnal hasil penelitian dalam menghasilkan temuan ilmiah.
d. Rancangan novelty
5. Hasil UK dinyatakan dalam bentuk:
a. Lulus b. Tidak Lulus
6. Jika dinyatakan “Lulus”, calon doktor akan menyusun proposal penelitian untuk Disertasi dengan dibimbing oleh Promotor dan Ko-promotor.
7. Dalam rangka menunjang penyusunan proposal penelitian untuk Disertasi, Promotor dan Ko-promotor menentukan 3 (tiga) Materi Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD) bagi calon doktor jalur by course-work yang terdiri dari:
a. Metode yang akan digunakan untuk Penelitian Disertasi b. Teori yang akan digunakan, dan
c. Tematik Disertasi.
Sedangkan bagi calon doktor dengan jalur by research dipersilahkan mengikuti sit-in non sks sesuai petunjuk Promotor dan Ko-promotor 8. Apabila dinyatakan “Tidak Lulus” dalam UK, calon doktor diwajibkan
melakukan UK Ulang paling lama 2 (dua) bulan sejak UK pertama dilaksanakan.
9. Jika pada UK Ulang kembali dinyatakan “Tidak Lulus”, maka mahasiswa yang bersangkutan diminta “Undur Diri”.
B. Ujian Usulan Penelitian Disertasi (UUPD)
1. Usulan Penelitian Disertasi disusun menurut format penulisan yang ditetapkan Program Doktor PSIS FISIP Unair, dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris serta tidak mengandung unsur plagiasi.
2. Usulan Penelitian Disertasi telah disetujui dan ditandatangani oleh Promotor dan Ko-promotor serta disahkan KPS.
3. Penguji dalam UUPD dipimpin Promotor sebagai Ketua Penguji.
4. Panitia UUPD terdiri dari 7 (tujuh) orang dosen, yaitu Promotor dan Kopromotor, KPS, dan 4 (empat) penguji lain yang merupakan pengampu mata kuliah yang diusulkan oleh Promotor dan disetujui KPS. Panitia UUPD ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Dekan.
5. UUPD hanya dapat dilaksanakan dan dapat menentukan hasilnya apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 5 (lima) orang anggota Panitia Penilai UUPD, termasuk Promotor dan Ko-promotor serta seorang penguji yang berasal dari luar Universitas Airlangga (penguji eksternal).
6. Penguji eksternal harus merupakan tenaga akademik dari PTN atau perguruan tinggi yang Program Studinya telah terakreditasi A yang tidak berstatus sebagai tenaga pengajar pada Program Doktor PSIS FISIP Unair dan bukan dari institusi Calon Doktor, dengan jabatan minimal Lektor Kepala bergelar Doktor yang bidang keilmuannya relevan dengan topik Disertasi dan melengkapi curriculum vitae (CV).
7. Materi yang tertera dalam lembar penilaian dalam UUPD meliputi:
a. Kontribusi ilmiah b. Kebaruan (novelty) c. State of the art
d. Penempatan (positioning) atas body of knowledge dalam pengembangan Ilmu-ilmu Sosial
8. Panitia Penilai dalam UUPD menetapkan Proposal Penelitian dengan pernyataan:
a. Lulus Tanpa Perbaikan b. Lulus Dengan Perbaikan c. Tidak Lulus
9. Jika dinyatakan “Tidak Lulus”, maka Calon Doktor diberi kesempatan 1 (satu) kali mengikuti penilaian UUPD kedua dengan batas waktu selambat- lambatnya 2 (dua) bulan setelah penilaian UUPD pertama dilaksanakan.
10. Jika dalam UUPD kedua kembali dinyatakan “Tidak Lulus”, maka Calon Doktor dinyatakan ‘Undur Diri”.
11. Naskah Usulan Penelitian Disertasi yang sudah dinyatakan Diterima harus diperbaiki sesuai saran penguji. Perbaikan dengan menyertakan berita acara yang ditandatangani oleh masing-masing penguji. Hasil perbaikan kemudian disahkan dan menjadi acuan dalam menyusun Disertasi.
12. Calon doktor harus melakukan test similaritas sebagai alat untuk membantu tim Promotor dalam rangka menghindari plagiasi.
C. Ujian Penilaian Kelayakan Naskah Disertasi (UPKND)
1. UPKND dilakukan setelah Calon Doktor melaksanakan seminar hasil (kemajuan) penelitian Disertasinya dalam forum yang diikuti oleh para Calon Doktor Program Doktor PSIS FISIP Unair
2. Sebelum UPKND, Calon Doktor wajib membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa naskah Disertasi yang disusun adalah hasil pemikiran asli (original), tidak mengandung unsur plagiasi. Apabila terbukti tidak asli, atau mengandung unsur plagiasi, atau replikasi, atau duplikasi, maka Promovendus akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
3. Penilaian UPKND dipimpin oleh Promotor atau Ko-Promotor.
4. Penilaian UPKND dilaksanakan Panitia UPKND, yaitu panitia penguji UUPD yang ditetapkan melalui SK Dekan.
5. Panitia UPKND bertugas memberi koreksi (perbaikan), masukan, dan penyempurnaan terhadap naskah Disertasi yang akan diajukan sebagai materi ujian akhir tahap I (tertutup).
6. Panitia UPKND memutuskan hasil dalam bentuk pernyataan:
a. Dapat atau Tidak Dapat diajukan untuk ujian akhir tahap I (tertutup).
b. Diseminarkan kembali untuk perbaikan, yang wajib dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan terhitung sejak UPKND dilaksanakan.
7. Materi Penilaian UPKND mencakup kejelasan sumbangan keilmuan (novelty) dan rekomendasi yang diusulkan berdasarkan konsistensi dan linieritas logika berpikir mulai dari:
a. Judul naskah b. Perumusan masalah c. Tujuan penelitian
d. Teori yang digunakan/dirujuk
e. Metode penelitian yang dipergunakan.
8. Calon Doktor wajib memperbaiki naskah Disertasinya dengan cara mendiskusikannya dengan Promotor dan Kopromotor berdasar masukan dari para penilai dalam UPKND.
9. Perbaikan yang dituangkan dalam Naskah Disertasi wajib mendapat persetujuan dari semua anggota Panitia Penilai UPKND yang dibuktikan dengan mengisi lembar persetujuan perbaikan yang disediakan oleh sekretariat Program Doktor PSIS FISIP Unair. Selanjutnya Promotor dan Kopromotor menandatangani lembar persetujuan sebagai hasil proses evaluasi UPKND setelah semua Panitia Penilai UPKND menandatanganinya.
10. Calon doktor harus melakukan uji similaritas sebagai alat untuk membantu tim Promotor dalam rangka menghindari plagiasi dengan nilai toleransi sesuai yang berlaku
D. Ujian Akhir Tahap I (Ujian Tertutup)
1. Ujian Tertutup dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Penilaian UPKND.
2. Berita Acara Perbaikan UPKND wajib dilampirkan pada Ujian Tertutup.
3. Ujian Tertutup dipimpin oleh KPS atau yang ditunjuk oleh Dekan dan ditetapkan oleh SK Dekan.
4. Panitia Penguji Ujian tertutup terdiri dari 8 (delapan) orang yakni para Penguji UUPD dan/atau Penilai dalam UPKND di tambah 1 orang yang ditunjuk oleh KPS. Penguji eksternal tidak berstatus sebagai dosen di Program Doktor PSIS FISIP Unair dan bukan dari institusi Calon Doktor yang kualifikasi keilmuannya relevan dengan topik Disertasi, bergelar Doktor yang diusulkan oleh Promotor dan melengkapi dengan Curriculum Vitae (CV).
5. Ujian Tertutup hanya dapat dilaksanakan dan dapat mengambil keputusan jika dihadiri sekurang-kurangnya 6 (enam) orang termasuk Promotor dan Kopromotor dan Penguji yang berasal dari luar (eksternal).
6. Pelaksanaan Ujian Tertutup ditetapkan melalui SK Dekan berdasarkan usulan KPS.
7. Hasil Ujian Tertutup dalam bentuk pernyataan untuk Calon Doktor yaitu:
a. Lulus.
b. Lulus dengan perbaikan yang wajib dilaksanakan selambat- lambatnya 2 (dua) bulan terhitung sejak Ujian Tertutup dilaksanakan.
c. Tidak Lulus dan diberi kesempatan mengulang 1 (satu) kali Ujian Tertutup.
8. Calon Doktor yang dinyatakan lulus Ujian Tertutup dapat mengikuti Ujian Akhir Tahap Kedua (Ujian Doktor Terbuka/UDT) dan memperoleh status sebagai Promovendus.
9. Bagi Calon Doktor yang dalam Ujian Tertutup dinyatakan Tidak Lulus diberi kesempatan mengulang Ujian tertutup selambat-lambatnya 4 (empat) bulan terhitung sejak tanggal Ujian Tertutup pertama dilakukan.
10. Calon Doktor yang dinyatakan Tidak Lulus pada Ujian tertutup ulang dinyatakan gagal studi.
11. Sebelum dapat mengikuti UDT 2, calon doktor wajib menyerahkan 1 (satu) artikel ilmiah yang telah dinyatakan diterima (accepted) pada jurnal internasional bereputasi.
12. Calon doktor harus melakukan uji similaritas sebagai alat untuk membantu tim Promotor dalam rangka menghindari plagiasi dengan nilai toleransi sesuai yang berlaku
E. Ujian Akhir Tahap II (Ujian Doktor Terbuka/UDT 2)
1. UDT dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah dinyatakan lulus pada Ujian Tertutup.
2. Jika UDT 2 tidak dapat dilaksanakan dalam waktu 4 (empat) bulan setelah Ujian Tertutup disebabkan alasan ketidaksiapan, maka hasil Ujian Tertutup dinyatakan tidak berlaku.
3. UDT merupakan forum penyanggahan yang dilakukan oleh 9 (sembilan) orang penyanggah dengan rincian 7 (tujuh) orang dalam disiplin ilmu yang diuji dan 3 (tiga) orang dari disiplin ilmu terkait di lingkungan Universitas Airlangga, serta menghadirkan paling banyak 10 (sepuluh) orang undangan akademik.
4. Tim Penguji UDT 2 dapat berasal dari luar Universitas Airlangga dengan ketentuan Guru Besar dan atau Doktor yang bidang keilmuannya sesuai dengan topik Disertasi atau mempunyai pengalaman khusus terkait dengan topik Disertasi.
5. UDT 2 dipimpin oleh KPS atau yang ditunjuk oleh Dekan dan ditetapkan melalui SK Dekan.
6. UDT 2 wajib dihadiri Promotor dan Kopromotor atau salah satu dari keduanya.
7. Penguji dan/atau Penyanggah ditetapkan melalui SK Dekan.
8. UDT hanya dapat dilaksanakan dan memberi keputusan jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya 8 (delapan) orang Penguji atau Penyanggah termasuk Promotor dan/atau Kopromotor.
9. Undangan akademik hanya dapat mengajukan pertanyaan atau sanggahan, tidak memberi penilaian.
10. Materi ujian disertasi tahap 2 mencakup: alur pikir ilmiah promovendus dalam mempertahankan disertasi terhadap berbagai sanggahan; sumbangan terhadap bidang ilmu yang ditekuninya dan nilai penerapannya; bukan arena perdebatan metodologisnya yang telah diputuskan pada ujian akhir tahap pertama (UDT 1).
11. Pernyataan originalitas terhadap hasil keseluruhan disertasi harus disertakan pada naskah disertasi
12. Promovendus harus melakukan uji similaritas sebagai alat untuk membantu tim Promotor dalam rangka menghindari plagiasi dengan nilai toleransi sesuai yang berlaku
13. Promovendus yang berhasil mempertahankan disertasi dan dinyatakan lulus dalam ujian disertasi berhak atas gelar Doktor.
14. Pemberian gelar Doktor disertai dengan pernyataan predikat:
IPK : 3,00 – 3,40 memuaskan IPK : 3,41 – 3,74 sangat memuaskan
IPK : 3,75 – 4,00 dengan pujian (cumlaude)
Predikat dengan pujian (cumlaude) diberikan apabila:
Program by course-work dengan masa studi tidak lebih dari 4 tahun dan sudah memenuhi kewajiban publikasi sesuai ketentuan
Program by research dengan masa studi tidak lebih dari 4 (empat) tahun dan memiliki 3 publikasi jurnal internasional bereputasi yang relevan dengan disertasi, sebagai penulis pertama
6.2. Seminar
A. Seminar Topik Disertasi
1. Seminar Topik Disertasi adalah presentasi Usulan Penelitian Disertasi calon Doktor di depan para Calon Doktor lain (audience), yang dipimpin oleh Promotor dan atau Kopromotor.
2. Pelaksanaan Seminar Topik Disertasi dilaksanakan pada saat Forum Riset dimana para calon doktor sedang bertemu di kampus atau dapat dilaksanakan pada waktu lain dihadiri minimal 10 (sepuluh) orang calon doktor.
3. Calon doktor diwajibkan mengikuti seminar topik sekurang- kurangnya sebanyak 8 kali pertemuan. Bukti kehadiran adalah presensi dan logbook.
B. Seminar Hasil (Kemajuan) Penelitian Disertasi
1. Seminar hasil adalah presentasi hasil penelitian lapangan calon doktor di hadapan calon doktor lainnya yang dipimpin oleh promotor dan atau kopromotor
2. Pelaksanaan seminar hasil dilaksanakan dalam Forum Riset yang dihadiri minimal 10 orang
3. Calon doktor diwajibkan mengikuti seminar hasil sekurang-kurangnya sebanyak 8 kali pertemuan. Bukti kehadiran adalah presensi dan logbook.
C. Seminar Internasional
1. Mampu mempresentasikan hasil penelitiannya dalam suatu pertemuan ilmiah di tingkat internasional dengan hasil berupa proseding terindeks Scopus atau Thompson dan indeks lainnya.
2. Kemampuan mempresentasikan dalam pertemuan ilmiah di tingkat internasional.
3. Konversi nilai hasil Seminar Internasional mengacu pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4: Konversi Nilai Seminar Internasional Jenis Seminar (Proseding) Nilai Proseding terindeks Scopus/Thompson A
Proseding terindeks lainnya AB
6.3. Publikasi Ilmiah
A. Publikasi Internasional (accepted)
1. Mahasiswa menulis naskah artikel ilmiah untuk diserahkan (submitted) ke jurnal ilmiah internasional bereputasi hingga berstatus diterima (accepted) sesuai ketentuan yang berlaku. Publikasi ilmiah harus terkait dengan topik disertasi dan menyertakan tim promotor sebagai penulis.
Urutan penulis berdasarkan kesepakatan.
2. Ketentuan penilaian bersumber dari Peraturan Rektor Nomor 03 tahun 2019 tentang Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5: Bobot Nilai Konversi Publikasi Karya Ilmiah
Publikasi Karya Ilmiah
Bobot Nilai Konversi 1. Jurnal Internasional Bereputasi (terindeks Scopus Q1, Q2 dan
Q3)
1 2. Jurnal Nasional Terakreditasi SINTA 1 (S1), SINTA (S2) 1 3. Jurnal Internasional Bereputasi (terindeks Scopus Q4) 0,9 4. Jurnal Internasional Special Issues terindeks Scopus 0,9
5. Prosiding terindeks Scopus 0,9
6. Jurnal Nasional Terakreditasi SINTA 3 (S3) dan/atau SINTA (S4)
0,9
7. Jurnal Internasional ber-ISSN 0,8
B. Publikasi Internasional (published)
1. Kemampuan menulis artikel ilmiah berbahasa Inggris.
2. Mahasiswa menulis naskah ilmiah untuk diserahkan (submitted) di jurnal ilmiah internasional bereputasi (published) sesuai ketentuan berlaku.
3. Ketentuan penilaian bersumber dari Peraturan Rektor Nomor 03 tahun 2019 tentang Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6: Bobot Nilai Konversi Publikasi Karya Ilmiah
Publikasi Karya Ilmiah Bobot
Nilai Konversi 1. Jurnal Internasional Bereputasi (terindeks Scopus Q1,
Q2 dan Q3), WOS, Thomson dll
1 2. Jurnal Nasional Terakreditasi SINTA 1 (S1) dan/atau
SINTA (S2)
1 3. Jurnal Internasional Bereputasi (terindeks Scopus Q4) 0,9 4. Jurnal Internasional Special Issues terindeks Scopus 0,9
5. Proseding terindeks Scopus 0,9
6. Jurnal Nasional Terakreditasi SINTA 3 (S3) dan/atau SINTA (S4)
0,9
7. Jurnal Internasional ber-ISSN 0,8
VII. GELAR AKADEMIK
Gelar akademik bagi lulusan Program Doktor PSIS FISIP Unair yaitu Doktor atau disingkat Dr.
Lampiran 1:
Daftar Mata Kuliah Penunjang Disertasi (MKPD) untuk masing-masing Peminatan.
No Peminatan Kode Nama MKPD sks
1. Administrasi Publik PDS801 Administrasi Publik (Materi) 2 PDS802 Administrasi Publik (Metodologi) 2 PDS803 Administrasi Publik (Teori) 2
2. Antropologi PDS804 Antropologi (Materi) 2
PDS805 Antropologi (Metodologi) 2
PDS806 Antropologi (Teori) 2
3. Hubungan Internasional
PDS807 Hubungan Internasional (Materi) 2 PDS808 Hubungan Internasional (Metodologi) 2 PDS809 Hubungan Internasional (Teori) 2 4. Informasi Digital PDS814 Informasi dan Perpustakaan (Materi) 2 PDS815 Informasi dan Perpustakaan (Metodologi) 2 PDS816 Informasi dan Perpustakaan (Teori) 2 5 Media dan
Komunikasi
PDS817 Media Komunikasi (Materi) 2
PDS818 Media Komunikasi (Metodologi) 2
PDS819 Media Komunikasi (Teori) 2
6 Ilmu Politik PDS820 Politik (Materi) 2
PDS821 Politik (Metodologi) 2
PDS822 Politik (Teori) 2
7 Sosiologi PDS823 Sosiologi (Materi) 2
PDS824 Sosiologi (Metodologi) 2
PDS825 Sosiologi (Teori) 2
Sumber:
Peraturan Rektor no 3 tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Rektor Nomor 27 tahun 2018 tentang Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga
Pedoman Pendidikan Universitas Airlangga 2021/2022