• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pembelajaran

Dalam dokumen Ban Pt Nautika 2017 (Repaired) (Halaman 30-34)

Tuliskan struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) per semester, dengan mengikuti format tabel berikut:

5.2 Sistem Pembelajaran

Sistem pembelajaran adalah mekanisme pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan yang mencakup: 1) metode dan bentuk pembelajaran per mata kuliah, 2) sistem penilaian pembelajaran, 3) ketersediaan dan kelengkapan prasarana, sarana dan dana yang memungkinan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika.

Karakteristik pelaksanaan pembelajaran hendaknya memperhatikan sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontektual, tematik, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. Interaktif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen. Holistik mencerminkan bahwa

proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional. Integratif menunjukkan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin. Saintifik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan. Kontekstual menjelaskan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya. Tematik berarti capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin. Efektif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum. Kolaboratif adalah proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam upaya meraih capaian pembelajaran. Berpusat pada mahasiswa menunjukkan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, keperibadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan

5.2.1 Jelaskan metode dan bentuk pembelajaran per mata kuliah sesuai dengan capaian

pembelajaran dengan memperhatikan jumlah mahasiswa per kelas, ketercukupan sumber belajar, dan ketercukupan sarana pembelajaran.

Pembelajaran di AML akan disesuaikan dengan memperhatikan jumlah taruna dikelas, jumlah akan menentukan siklus nyamannya tingkat pembelajaran, ditingat prodi, terkait mengenai jumlah taruna dalam per kelas dilakukan sesuai dengan tingkat kondusifitas dan kenyamanan taruna, adapun jumlah taruna dalam setiap kelas sebanyak 30 orang. jumlah ini sudah dianggap representatif untuk melakukan proses pembelajaran. Selain jumlah mahasiawa, variabel ketersediaan dosen dalam memberikan pelayanan terhadap sistem pembelajaran akan sangat menentukan, pariabel ini paling mendukung, karena tingkat kualifikasi dosen dalam proses pembelajran akan sangat menentukan.

Ketersediaan jumlah dosen masing-masing program studi Nautika yang di buka oleh Akademi Maritim Lombok (AML) saat ini sudah memiliki jumlah yang diharapkan, meskipun saat ini masih kurang. Kekurangan ini masih dapat dilakukan dengan

mendatangkan dosen dari luar, sehingga sistem proses pembelajaran di AML akan dapat dilakukan dengan baik. Bagi yang jurusan Nautika, ketersediaan dosen bila dilihat dari jumlah dan tingkat kualifikasi, Prodi Nautika, sudah memilki dosen profesi yang ANT I dan ANT II yang sudah berpengalaman, dimana masa berlayarnya sudah menyacapai 15 tahunan. Begitupun mata kuliah umum, Prodi Nautika sudah memiliki dosen S2 yang sudah memilki kecakapan yang baik dalam melakukan proses pembelajaran.

Adapun mengenai ketercukupan sumber belajar dan lingkungan belajar AMLmemilki beberapa sumber belajar dan lingkuan belajar, diantaranya adalah menyediakan internet gratis, dengan tujuan untuk dapat mengakses berbagai sumber refrensi bahan bacaan, perpustakaan dengan berbagi koleksi, dan laboraturium praktik dan ruang kelas dan beberapa alat pendukung alinnya sperti misalkan perkantoran dan lainnya. Kesemua ini akan mendukung terjadinya transaksional pemebelajaran yang baik antara taruna dan dosen. Beberapa sumber dan sarana pembelajaran serta lingkungan belajar yang sudah

dimilki ini akan medukung terlaksananya lingkungan pembelajaran taruna dan dosen sesuai keinginan dan standarisasi pendidikan.

Kesemua ini dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan, ranah belajar dan kualifite.Sehingga pelaksanaan pembelajaran dilakukan menggunakan berbagai strategi dan teknik yang menantang, mendorong taruna untuk berpikir kritis, bereksplorasi, berkreasi dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber belajar. Pelaksanaan pembelajaran memiliki mekanisme untuk memonitor, mengkaji, dan

memperbaiki secara periodik kegiatan perkuliahan (kehadiran dosen dan taruna), penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar.

5.2.2 Jelaskan sistem penilaian pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian yang transparan dan akuntabel diindikasikan dengan adanya metode yang sistematis untuk mengukur capaian pembelajaran, standar penilaian yang dikomunikasikan kepada mahasiswa di awal perkuliahan, dan tata cara pelaporan hasil evaluasi yang dapat diakses secara mudah oleh mahasiswa, serta sistem sekuritas otoritas akses.

Pada umumnya hasil penilian pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah yaitu; ranah kognitif, psikomotor dan afektif. Secara eksplisit ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Setiap mata pelajaran selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu berbeda. Mata pelajaran praktek lebih

menekankan pada ranah psikomotor, sedangkan mata pelajaran pemahaman konsep lebih menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah tersebut mengandung ranah afektif.Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.

Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnya; menulis, memukul, melompat dan lain sebagainya. Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, rnemahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi.

Sedangkan ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral.Dalam paradigma lama, penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada hasil (produk) dan cenderung hanya menilai kemampuan aspek kognitif, yang kadang-kadang direduksi sedemikian rupa melalui bentuk tes obyektif.Sementara, penilaian dalam aspek afektif dan psikomotorik kerapkali diabaikan.Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri. Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan

memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungakan dan

menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.

Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi. Masalah afektif dirasakan penting oleh semua orang, namun implementasinya masih kurang. Hal ini disebabkan merancang pencapaian tujuan

pembelajaran afektif tidak semudah seperti pembelajaran kognitif dan psikomotor. Selain sistem mekanisme penilaian pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian yang transparan dan akuntabel diatas, akan dilakukan melalui beberapa tahapan dan sistem penilaian.Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, dimana proses ini akan dilakukan ketika terajdi dalam proses pembelajaran antara dosen dan taruna, dengan aspek melihat kemampuan atau skill dari taruna, tingkat kehadiran dan tugas. Aspek tersebut kemudian akan diukur melalui ujian tengah semester, dengan maksud untuk melihat tingkat kemampuan taruna dalam merekam pemebelajaran yang sudah di berikan oleh dosen yang bersangkutan. Sebagi berikut akan dijelaskan sesuai dengan sistem penilaian

Sistem penilaian yang digunakan di AML adalah sistem penilaian komprehensif.

2. Orientasi penilaian yang digunakan adalah Orientasi Penilaian Acuan Patokan (PAP), dengan menetapkan nilai batas lulus yang dapat menggambarkan penguasaan materi perkuliahan yang dituntut.

3. Proses pembelajaran dimonitor dan dinilai di antaranya melalui kuis, tugas, praktikum, UTS, UAS, dan partisipasi kuliah yang dinyatakan dalam bentuk angka dan huruf.

Selama satu semester, sekurang-kurangnya, penilaian dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali termasuk UAS.5. Semua hasil penilaian dapat diketahui oleh semua peserta

kuliah.6. Skala penilaian akhir sebagai pengukur hasil belajar taruna dinyatakan sebagai berikut :

Taraf Penguasaan (%) Nilai Huruf Nilai Numerik

>85,0 A 4

70,0 – 84,9 B 3

55,0 – 69,9 C 2

40,0 – 54,9 D 1

< 40,0 E 0

5.2.3 Jelaskan ketersediaan dan kelengkapan jenis prasarana, sarana, serta dana yang memungkinkan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika.

Standar mutu sarana dan prasarana kegiatan akademik meliputi kondisi ruangan (in door atau out door), alat bantu belajar mengajar, peralatan kelas dan laboratorium, pustaka dan akses sistem informasi.

Standar Mutu yang Ditetapkan : 1. Lebih dari 80% ruang kuliah

2. Fasilitas WEBSITE yang telah ada selalu diupdate.

3. Program studi melakukan evaluasi periodik tentang ketersediaan dan kelayakan ruangan kelas dan laboratorium untuk mendukung proses belajar mengajar.

menyelesaikan tugas terstruktur, bekerja berkelompok, berdiskusi sesuai kebutuhan dan tujuan belajar mengajar.

4. Program Studi memantau transaksi peminjaman koleksi bahan pustaka yang ada di ruang baca.

5. Program studi melakukan evaluasi periodik untuk mengendalikan efisiensi pelayanan di tiap laboratorium.

6. Di laboratorium telah ada manual prosedur atau instruksi kerja untuk pengoperasian setiap peralatan.

7. Program Studi mengalokasikan anggaran tahunan untuk pemeliharaan dan perbaikan setiap peralatan laboratorium.

Dalam dokumen Ban Pt Nautika 2017 (Repaired) (Halaman 30-34)

Dokumen terkait