BAB I PENDAHULUAN
D. Sistem Pemotongan PPh Pasal 21 atas Gaji Pegawai Neger
Pengenaan PPh Pasal 21 adalah tindakan yang wajib dilakukan oleh petugas pajak pada setiap WP yang penghasilannya telah memenuhi syarat untuk dikenakan pajak. Dalam pengetahuan PPh kepada WP Orang Pribadi Dalarn Negeri diberikan pengurangan berupa Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang telah ditentukan dalarn Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang PPh.
Adapun prosedur PPh terutang alas gaji pegawai yang dilakukan oleh Bendaharawan Pemerintah di KPP Pratama Lubuk Pakam adalah:
1. Pengecekan pada Daftar Gaji Pegawai
Sebelum mendaftarkan pegawainya untuk menjadi seorang WP dan memperoleh NPWP, KPP Pratama Lubuk Pakam terlebih dahulu melakukan pengecekan guna mengklarifikasikan besar gaji atau penghasilan pegawai.Pengecekan tersebut dilakukan dengan system komputerisasi yang secara otomatis dapat diketahui besarnya jumlah penghasilan dan jumlah pajak yang terutang atas penghasilan pegawal tersebut sehingga dapat diketahui pula jumlah pegawal yang dapat dipotong PPh Pasal 21. Dalam hat mi, khusus pada penghasilan PNS di KPP Pratama Lubuk Pakam yang dipotong PPh Pasal 21 adalah golongan 11- a ke atas.
2. Pemotongan Gaji Pegawai KPP Pratama Lubuk Pakam
Untuk mempermudab pegawai KPP Pratama Lubuk Pakam dalam hal pembayaràn PPh terutang, maka Bendaharawan KPP Pratama Lubuk Pakam langsung memotong gaji pegawainya yang tentunya telah memiliki
NPWP.Pemotongan ml dilakukan setiap bulan sesuai dengan jumlah pajak yang terutang pada masing-masing pegawai.Selain itu untuk meringankan hal tersebut, sistem pemotongan mi sangat membantu dalam menghindari penunggakan hutang pajak yang dapat menimbulkan denda administrasi apabila PPh terutang tidak dibayarkan tetap pada waktunya.
A.Subjek dan Objek PPh Pasal 21 pada KPP Pratama Lubuk Pakam
1. Objek PPh Pasal 21 di KPP Pratama Lubuk Pakam adalah penghasilan yang diterima balk secara teratur maupun tidak teratur,baik final mapun tidak. Contohnya: gaji, tunjangan-tunjangan, honor, uang makan, uang lembur, dan lain-lain.
2. Subjek PPh Pasal 21 atas gaji PNS di KPP Pratama Lubuk Pakam adalah PNS di KPP Pratama Lubuk Pakam tersebut, dalam hat mi adalah Pegawai Negeri Sipil golongan LI-a sampal dengan golongan IV-e.
B.Tata Cara Perhitungan PPh Pasal 21 atas Gaji PNS di KPP Prataina LubukPakam
KPP Pralama Lubuk Pakam diwajibkan memenuhi kewajiban perpajakannya, dan dalam hal memenuhi kewajiban perpajakan tersebut KPP Pratama Lubuk Pakam melaksanakan administraSi perpajakannya dengan menunjuk Bendaharawan untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan PPh yang terutang sesual dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 2521PMK. 03/2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi Pasal 2 ayat (I b).
Dalam menghitung PPh Pasat 21 yang terutang atas gaji pegawai di KPP Pratama Lubuk Pakam, BendaharaWan telab menggunakafl computer yang telah
deprogram sehingga mempermudah dalam proses perhitungan PPh Pasal 21 yang terutang serta pemotoflganflYa. Bendaharawan KPP Pratama Lubuk Pakam juga telah menerapkan peraturan perundangUfldaflgan yang berlaku pada tahun 2009 dalam perhitungan dan pemotongan PPh Pasal 21 tersebut.
Berdasarkan basil penelitian di KPP Pratama Lubuk Pakam, maka KPP Pratama Lubuk Pakam telah melaksanakan kewajibannya dalam memotong PPh Pasal 21 atas gaji PNS yang ada di KPP Pratama Lubuk Pakam. Dengan bertitik tolak pada perumusan masalah sebelumnya bahwa penulis akan mencoba membandingkan antara perhitungan PPh Pasal 21 terutang yang dilakukan oleh KPP Pratama Lubuk Pakam.
Disini penulis akan memaparkan bagaimana perhiitungan PPh Pasat sesuai dengan data tang telah diperoleh melalui satu sempel PNS golongan 111/a di KPP Pratama Lubuk Pakam karena bisa saja terdapat kesalahan. Maka untuk mengetahul letak kesalahan yang dilakukan oleh pihak KPP, penulis akan membuktikan keakuratan data dengan cara menghitung kembali perhitungan yang dilakukan oleh Bendaharawan dengan menggunakan program aplikasi PPh Pasal 21 di KPP Pratarna Lubuk Pakam berdasarkan ketentuan serta Undang-Undang perpajakan yang berlaku pada tahun 2013 dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Nona X adalah PNS golongan 111/a di KPP Pratama Lubuk Pakam berstatus
TK dan tdak mempunyai anak (TKIO) menerima gaji pokok Rp. 1.921 .000/bulan. Pada bulan maret Nona X mendapat kenaikan gaji menjadi Rp. 1.968.200/bum. Kemudian pada bulan mei 2013 Nona X mendapat kenaikan gaji lagi menjadi Rp. 2.180.300. Nona X menerima gaji ke-13 pada bulan juni sebesar Rp. 2.180.300. Disamping itu, Nona X juga memperoleh tunjangan-
tufljaflgafl seperti tunjangan twcturaIJ fungsional Rp. 325.000/ bulan, tunjangan beras Rp. 670.560/ tahun, Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara (TKPKN) setahun Rp. 125.572.950. Setiap bulan Nona X juga mernbayar iuran wajib pegawai sebesar 10% dan gaji pokok. Perhitungan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut:
a. Perhitungan PPh Pasal 2! atas Gaji dan Tunjangan Keluarga 4 1. Gaji dan Tunjangan
Gaji Pokok+ Gaji ke-13 Rp.
28.226.500
Tunj.Strukturalffungsional Rp.4.225.000
Tunj.Beras Rp.670.560
Pembulatan Rp.760
Jumlah Penghasilan Bruto Setahun Rp.
33.122.820
Pengurang:
- Biaya Jabatan 5% x Rp. 33.122.820 Rp. 1.656.141 - luranWajib Pegawai 10% x Rp. 26.046.200 Rp. 2.400.000
Jumlah Penghasilan Neto Setahun Rp.
29.066.679 PTKP Rp. 24.300.000 PKP Rp.4.766.679 PKP Pembulatan Rp.4.766.000 PPh Pasal 21
5% x Rp. 4.766.000 Rp. 238.300 (ditanggung pemerintah)
b. Perhitungan PPh Pasal 21 atas Gaji Pokok dan Tunjangan-Tunjangan termasuk TKPKN (dalam setahun)
1. Gaji dan Tunjangan
Gaji Pokok+Gaji ke-13 Rp.28.266.500
Tunj.Struktur/fungsional Rp.4.225.000
Tunjangan Beras Rp.670.560
TKPKN . Rp.
125.572.950
PembuIaan Rp.760
Jumlah Penghasilan Bruto Setahun Rp.
158.695.770 Pengurang:
Biayaiabatan 5% x Rp. 158.695.770 Rp.6.000.000 luran Wajib Pegawai 10% x Rp. 26.046.200 Rp. 2.400.000
Jumlah Penghasilan Neto Setahun Rp.
150.295.770 PTKP Rp.24.300.000 PKP Rp. 125.995.770 Pembulatan Rp. 125.995.000 PPh Pasal 21 - 5% x Rp. 50.000.000 = Rp. 2.500.000
- 15% x Rp. 84.455.000 = Rp. 12.668.250
PPh Pasal 21 Terutang atas Gaji + Tunjangan Rp.15.168.250
PPh Pasal 21 atas Gaji Rp.66 1.300
PPh Pasal 21 atas TKPKN Rp.14.506.950
Ditinjau dan dua basil perhitungan PPh Pasal 21 secara manual dan PPh Pasal 21 secara komputerisaSi. Dan dua perhitungan tersebut terdapat perbedaan dalam hal pembulatan penerapan tarif pejak sesuai dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 Pasal 17 ayat (4) tentang Pajak Penghasilan yang menyebutkan bahwa “Untuk keperluan penerapan tarif pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), jumlah Penghasilan Kena Pajak dibulatkan kebawah dalam ribuan rupiah penuh”. Dan selanjutnya terdapat perbedaan dalam hat pembulatan yang dihitung clengan menggtnakan menggunakan cara manual dan cara komputerisaSi. Perbedaan mi disebabkan karena didalam sistern komputerisasi tidak ada sistem pembulatan ketika melakukan perhitungan PPh Pasal 21.Hasil yang dikeluarkan oleh komputerisasi merupakan hasil nil dan perhitungan pembulatan tarif. Pada KPP Pratama Lubuk Pakam juga terdapat penghasilan lain berupa gaji 13 dan Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara (TKPKN).
E.Jumlah PPh Pasal 21 yang dipotong atas Gaji PNS pada KPP Pratama