• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENGAWASAN GAJI DAN UPAH

3.5 Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah

Di dalam pengawasan terkait, pengendalian merupakan suatu proses yang

di jalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain yang di desain

untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan

keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang

berlaku, sedangkan pengertian dari pengendalian intern merupakan suatu proses,

dijalankan untuk memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak bagi

manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling

berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi. Berbeda dengan

dalam suatu organisasi melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan

penting bagi Pemerintah, yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah dan

menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi

lainnya pada Bappeda Kabupaten Langkat dilakukan perbulan sehingga dalam hal

ini pengawasan intern telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan

dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab bagian keuangan.

Pengertian pengendalian intern dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas

menurut AICPA (American Intitute Of Certified Public Accountant). Dalam arti

sempit “ prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data-data

administrasi, sedangkan dalam arti luas adalah sistem sosial yang mempunyai arti

wawasan makna khusus yang berada dalam organisasi perusahaan.

Pengertian pengawasan intern dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti

sempit menurut Comitte on Auditing Procedure AICPA. Pengawasan intern

meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang

dikoordinasikan, yang digunakan di dalam perusahaan untuk melidungi

kepentingan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data

akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi dan mendorong dipatuhinya

kebijaksanaan perusahaan yang telah di tetapkan. Pengawasan intern dalam arti

sempit diartikan sama dengan” internal check” yaitu suatu sistem dan prosedur

yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi

yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh

Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai

control intern atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern bertujuan untuk

meminimumkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam persuhaan. Sebelum

membahas lebih lanjut penulis memberikan beberapa pengertian dari pengawasan

intern.

Hermanto (2002 : 110) mendefinisikan system pengawasan intern sebagai

berikut :

Sistem pengawasan intern adalah suatu tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan ke dalam sistem pembagian pendelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan”.

Sedangkan Holmes dan Burns (2005 : 1112) mengemukakan bahwa:

“Pengawasan intern merupakan rencana organisasi yang semua metode serta peraturan yang sederajat yang digunkan dalam perusahaan menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan dan keandalannya, meningkatkan efisiensi operasionalnya dan mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang sudah digariskan manajemen”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standard Profesi Akuntan

Publik (2002 : 341) menyatakan bahwa :

“ Pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai.”

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

maksud pengawasan intern gaji dan upah adalah meliputi struktur organisasi dan

semua cara-cara dan alat-alat yang dikoordinasikan terutama yang menyangkut

Untuk terlaksanakannya pengawasan intern gaji dan upah dengan baik

maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai

dari awal sampai dengan selasai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini

penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya

penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh bagian yang

membutuhkan.

Unsur-unsur pengawasan intern gaji berdasarkan Committee on Auditing

Procedure antara lain :

1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat,

jelas, dan tegas.

2. 2.Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif yang

memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta

milik, hutang, pendapatan, serta biaya.

3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di

setiap bagian dalam organisasi.

4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat yang

diminta oleh tanggung jawabnya.

Adapun bagian-bagian yang berhubungan dengan pangawasan intern gaji

dan upah menurut Bridwan (2001 ; 125) adalah:

1. Mandor

Tugas sorang mandor dalam pengawasan gaji dan upah untuk

mencapai atau melunasi jam kerja dari setiap pekerja setiap hari.

Fungsi atau tugas bagian gaji dan upah dalam pengawasan intern gaji dan

upah untuk seluruh karyawan, membuat formulir dan laporan tentang gaji dan

upah dan menyusun statistik gaji dan upah.

3. Bagian Personalia

Tugas bagian personalia dalam pengawasan gaji dan upah meneliti

kebenaran nama-nama yang tertera dalam daftar gaji dan upah, daftar tarif

gaji dan daftar potongannya.

4. Auditor

Tugas auditor dalam pengawasan gaji dan upah adalah mengawasi

pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah.

5. Kasir

Tugas kasir dalam pengawasan gaji dan upah adalah untuk melakukan

pembayaran gaji dan upah kepada setiap pekerja.

Sistem pengawasan gaji dan upah pada Bappeda Kabupaten Langkat,

Bagian-bagian yang berhubungan dalam pengawasan gaji dan upah tersebut, bagian

yang berhubungan dalam pengawasan gaji dan upah tersebut yaitu:

1. Bagian personalia

Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan yang membutuhkan karyawan

baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru kepada bagian

personalia. Dari formulir tersebut harus disetujui oleh kepala bagian yang

membutuhkan. Bagian personalia berdasarkan formulir permintaan karyawan baru

dengan cara mencari karyawan baru dengan melihat surat-surat permohonan yang

Tetapi bila permohonan belum ada masuk, bagian personalia mencari

karyawan baru dengan menghubungi sumber tenaga kerja seperti:

a. Teman-teman peegawai perusahaan

b. Badan-badan penempatan tenaga kerja

c. Advertensi

d. Dan lain-lain

Berdasarkan surat permohonan yang masuk tersebut, kemudian bagian

personalia menyelenggarakan tes untuk kemampuan calon-calon karyawan dan

berdasarkan hasil tes diumumkan beberapa karyawan yang diterima. Dan mereka

diminta untuk mengikuti tes kesehatan, calon karyawan yang dinyatakan lulus tes

dan pemeriksaan kesehatan diserahkan kepada bagian-bagian yang membutuhkan

untuk selanjutnya diwawancarai. Berdasarkan hasil wawancara ini, bagian yang

membutuhkan karyawan baru memutuskan karyawan yang diterima.

Bagi calon karyawan yang telah memenuhi pernyataan tersebut akan

diangkat sebagai karyawan dengan masa percobaan paling lama 3 bulan, selama

masa percobaan kepada karyawan diberikan kedudukan yang sesuai dengan

ketentuan penggajian yang berlaku.

2. Bagian Pengawasan Waktu

Semuanya pembayaran gaji diawasi personalia. Tiap karyawan wajib hadir

dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan. Khusus bagi karyawan

yang bekerja lapangan dan petugas jagan diatur dalam sistem shift dan

dahulu diperlukan waktu 1214 jam khusus tentang penyimpanan waktu kerja dan

istirahat yang dikeluarkan kantor Depnaker setempat.

3. Bagian Administrasi dan Keuangan

Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah, dan kartu

gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan mengirimkanya

kepada kasir di bagian pembukuan.

4. Kasir

Kasir mempunyai kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada bagian

pembukuan.

5. Bagian Pembukuan

Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya

dibukukan dalam buku besar dengan jurnal:

Gaji dan upah xxx

Hutang gaji dan upah xxx

Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah

dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal:

Hutang gaji dan upah xxx

Kas xxx

Untuk melaksanakan sistem pengawasan intern gaji dan upah ada lima

komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penelitian resiko,

kegiatan pengawasan, informasi dan komunikasi, dan monitoring.

Pada Bappeda Kabupaten Langkat, sistem pengawasan intern gaji dan

daftar gaji berdasarkan golongan masing-masing pegawai kemudian diperiksa

oleh pembuat kuasa komitmen lalu diajukan oleh pejabat penandatangam dengan

mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPM) setelah itu diajukan oleh Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Medan (KPPN) yang diajukan oleh bendaharawan

rutin dan diperiksa lagi oleh bendaharawan tersebut dan ditandatangani dengan

BAB IV

Dokumen terkait