TUGAS AKHIR
SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)
KABUPATEN LANGKAT
Oleh :
NELLA ARDINI POHAN 082102120
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
2011
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : NELLA ARDINI POHAN
NIM : 082102120
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN
UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN LANGKAT
Tanggal Juni 2011 Ketua Program Studi D-III Akuntansi
(Drs. Rustam, Msi, Ak) NIP. 19511114 198203 1 002
Tanggal Juni 2011 Dekan
(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : NELLA ARDINI POHAN
NIM : 082102120
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN
UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN LANGKAT
Medan, Juni 2011 Menyetujui Pembimbing,
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis terutama nikmat yang tak
terhingga baik nikmat kesehatan, keselamatan dan terutama nikmat waktu serta
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul:
”Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah pada BAPPEDA Kabupaten Langkat”. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak, Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma
III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Firman Syarif M.Si Ak selaku Dosen Pembimbing penulis yang
selama ini telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir
5. Bapak Drs. H. Mulyono M.Si, selaku Sekretaris Bappeda Kabupaten Langkat
yang telah memberikan data yang diperlukan dalam menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
6. Penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada orang tua penulis, yang
sangat penulis hormati dan sayangi, Ayahanda Alm. Syahruddin Pohan dan
Ibunda Anjariah yang telah membesarkan dan memberikan kasih sayang, serta
senantiasa memberikan doanya sehinngga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
7. Kepada Kakak saya yang tersayang Ika Damayanti Pohan dan Annisya Rahma
Pohan yang telah memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis.
8. Buat temen-temen penulis selama masa perkuliahan: Rahayu Saraswanti, Ayura
Anggia, Hendry Muhammad (Kelompok 23), Ridho Rizky Hutabarat, Yossy
Afryani, Yodi Arista Tanjung, Wita Wiguna (Kelompok Business Plan), dan
sahabat saya, Nanda Sabrino, Sabila Belladina, Bowo Sitepu, Taufik Rahzen
Sitepu, yang selalu memberikan dukungan disaat saya sangat down dalam
mengerjakan tugas akhir ini, terima kasih atas semua perhatian dan rasa
sayang yang diberikan kepada penulis. Penulis berharap pertemanan kita tidak
hanya berakhir di Fakultas Ekonomi saja, tetapi akan selalu terukir dan menjadi
kenangan yang terindah dalam setiap masa.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan oleh
karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapakn saran dan kritik yang membangun dari
berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan
kita semua, terima kasih.
Medan, 16 Juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Perumusan Masalah ... 4
1.3Tujuan Penelitian... 4
1.4Manfaat Penelitian ... 5
BAB II PROFIL INSTANSI ... 6
2.1Sejarah Ringkas Bappeda ... 7
2.2Struktur Organisasi dan Personalia ... 12
2.3Uraian Tugas ( Job Descriptionj) ... 13
2.4Jaringan Usaha / Kegiatan ... 25
2.5Kinerja Usaha Terkini ... 26
2.6Rencana Kegiatan ... 27
BAB III PENGAWASAN GAJI DAN UPAH ... 34
3.1Pengertian Gaji dan Upah ... 34
3.2Unsur – unsur Gaji dan Upah ... 37
3.3Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah ... 39
3.4Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah ... 41
3.5Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah ... 46
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
4.1Kesimpulan ... 54
4.2Saran ... 55
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat. Para
pengusaha sedapat mungkin dituntut untuk dapat mengembangkan dan
mempertahankan usahanya agar dapat bersaing dan tetap survive di bidangnya
serta tidak tertinggal dengan perusahaan lainnya. Pertumbuhan dunia usaha yang
pesat ini, dapat kita lihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang yang berbeda-beda, baik perusahaan jasa, perusahaaan dagang,
atau perusahaan industri dalam bentuk usaha kecil, usaha menengah atau usaha
besar.
Pada umumnya, setiap perusahaan bertujuan memaksimumkan laba dan
mengembangkan usahanya kecuali perusahaan nirlaba. Berbagai sarana dan usaha
dilakukan perusahaan dilakukan agar tujuan perusahaan dapat terealisasikan.
Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor tenaga kerja. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
usahanya sangat membutuhkan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja.
Tenaga Kerja adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam
mewujudkan tujuan perusahaan. Tenaga kerja memberi sumbangan berupa tenaga,
pikiran, pengalaman dan keahlian. Sebagai imbalan atas apa yang mereka
karena itu, perusahaan harus dapat mengontrol dan memperhatikan kesejahteraan
para tenaga kerja.
Gaji mempunyai pengaruh yang sangat besar karena dapat mempengaruhi
sifat dan tingkah laku tenaga kerja dalam melaksanakan beban yang menjadi
tanggung jawabnya.
Masalah di atas tidak hanya menyangkut berapa jumlah gaji yang diterima,
melainkan juga menyangkut beban pekerjaan maupun yang berkaiatan dengan
moral dan tanggung jawab organisasi terhadap kehidupan pegawai dan
keluarganya. Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan memiliki
rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji yang
seimbang dengan kontribusinya terhadap perusahaan, dan sebaliknya apabila
tenaga kerja tersebut tidak menerima gaji yang seimbang dengan kontribusinya di
perusahaan, maka akan ada kemungkinan tenaga kerja tersebut akan berupaya
melakukan tindakan-tindakan seperti: melakukan demo untuk kenaikan gaji,
mogok kerja, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan
ketentuan perusahaan dan dapat merugikan perusahaan.
Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan
penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan lebih memperhatikan
penentuan tarif gaji sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya
penyelewengan. Khususnya perusahaan yang mempunyai tenaga kerja dalam
jumlah yang besar, maka pembayaran gaji di dalamnya harus diawasi. Walaupun
demikian masih saja sering terjadi kecurangan-kecurangan dalam penetapan
melakukan pengawasan internal gaji agar tercipta hubungan yang harmonis antara
perusahaan dengan tenaga kerja.
Gaji dan Upah merupakan masalah yang sensitif bagi setiap perusahaan,
untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan mengembangkan suatu kebijakan
yaitu pengawasan. Dengan adanya pengawasan intern gaji dan upah, sistem
penggajian tersebut bisa dengan baik tanpa ada kecurangan. Jadi perusahaan harus
membuat pengawasan khusus terhadap gaji dan upah dengan menunjuk beberapa
orang ahli, yang bertanggung jawab dalam pencatatan gaji dan upah agar tidak
terjadi penyelewengan yang merugikan perusahaa dan karyawan karena itu bisa
menjadi penghambat bagi tercapianya tujuan perusahaan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat
merupakan salah satu instansi pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan,
yang mana di dalamnya terdapat struktur organisasi yang masing-masing
memiliki jabatan, dan juga memiliki jumlah pejabat dan pegawai yang cukup
banyak. Hal ini bisa saja membuat mereka merasa kesulitan dalam mengadakan
pengawasan atas gaji kepada para pegawai. Mengingat masalah gaji merupakan
masalah yang sangat sensitif, maka pemerintah perlu mengembangkan suatu
pengawasan intern gaji.
Dalam pengawasan intern gaji ini diupayakan dapat terjalinnya hubungan
yang harmonis antara pemerintah dengan tenaga kerja. Pemberian gaji, tunjangan,
insentif, bonus dan lain-lain merupakan salah satu usaha pemerintah untuk
objetif, kantor pemerintahan dapat mendorong pegawai untuk semakin produktif
lagi dan bertindak jujur terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas
tentang gaji dan upah. Di sini penulis menyusun tugas akhir dengan judul “Sistem Pengawasan Intern Terhadap Gaji dan Upah Pada Bappeda Kabupaten Langkat ”.
1.2 Perumusan Masalah
Pengawasan Intern atas gaji sangatlah penting dilakukan untuk
menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan sampai
pendistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau instansi itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis mencoba untuk membahas
permasalahan “Apakah pelaksanaan Pengawasan Intern Gaji dan Upah pada Bappeda Kabupaten telah dijalankan secara efektif”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui begaimana manajemen Bappeda Kabupaten Langkat
dalam melaksanakan pengawasan internal gaji dan upah.
2. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang
diterapkan Bappeda Kabupaten Langkat sudah efektif.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti
adalah:
1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan
secara teoritis maupun praktis mengenai pengawasan internal gaji dan upah
dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi Program
Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi instansi, dapat memberikan masukan kepada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk
BAB II
PROFIL INSTANSI
2.1Sejarah Ringkas Bappeda Kabupaten Langkat
Setiap daerah di Indonesia memerlukan pembangunan untuk memajukan
daerahnya. Pembangunan daerah secara umum meliputi peningkatan keadaan
ekonomi untuk mandiri, peningkatan keadaan sosial daerah untuk kesejahteraan
secara adil dan merata, pengembangan setiap ragam budaya untuk kelestarian,
pemeliharaan keamanan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan
Ekonomi, Sosial dan Budaya dan kualitas lingkungan, membantu pemerintah
pusat dalam mempertahankan dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
Kabupaten Langkat yang merupakan salah satu bagian dari pemerintahan
daerah yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara, juga memerlukan pembangunan
untuk mengembangkan daerahnya.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Langkat tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Langkat. Ruang lingkup kerjanya
meliputi Bidang Fisik dan Prasarana, Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya,
Bidang Pengendalian, dan Bidang Kesekretariatan. Seiring dengan berjalannya
waktu dan perkembangan jaman, telah terjadi pembaharuan-pembaharuan
terhadap dasar hukum pembentukan Bappeda. Pada era otonomi daerah sekarang
Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi
Bappeda Kabupaten Langkat tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta
Tata Kerja Bappeda Kabupaten Langkat yang menyebutkan bahwa Bappeda
mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah, dan mempunyai fungsi antara
lain untuk pelaksanaan perumusan kebijakan teknis, pelayanan penunjang dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah, penyusunan rencana dan program,
monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan daerah.
Sehingga sebagai lembaga perencana pembangunan daerah, Bappeda
dituntut untuk selalu mengembangkan dan menata diri baik dalam organisasi
kelembagaan, kinerja, sistem perencanaan, pengembangan sumber daya manusia
maupun pelayanan kepada masyarakat melalui penetapan dan pelaksanaan
program-program kerja dengan mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan.
1. Visi Bappeda Kabupaten Langkat
Adapun Visi Bappeda Kabupaten Langkat adalah “Terwujudnya perencanaan dan pengendalian program pembangunan yang berkualitas, sinergis, dan akuntabel”.
Sebagai salah satu lembaga perencanaan, produk perencanaan
pembanguna yang dihasilkan oleh Bappeda harus dapat diandalkan dalam arti
merupakan alternatif solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan daerah,
terintegrasi secara horizontal dan vertikal dan sesuai dengan kondisi regional
maupun sektoral serta dapat diimplementasikan pada suatu waktu tertentu. Selain
menjadi suatu lembaga yang kredibel dimana dalam menjalankan tugas dan
fungsinya berdasarkan kompetensi, profesionalisme dan nilai-nilai luhur budaya
bangsa serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
Sebagai institusi pemerintah yang ditugaskan di bidang perencanaan
pembangunan daerah, Bappeda secara proaktif berperan dalam menentukan arah
pencapaian tujuan berbangsa dan berneegara melalui pelaksanaan analisis
kebijakan/kajian pembangunan daerah (think tank), pelaksanaan koordinasi dan
integrasi perencanaan pembangunan serta menjalankan konsultasi, advokasi,
pendampingan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2. Misi Bappeda Kabupaten Langkat
Guna mewujudkan visi Bappeda 2009-2014 di atas, maka disusunlah misi
yang menjadi tanggung jawab Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Langkat. Dengan misi ini diharapkan seluruh anggota organisasi dan
pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta
peran serta instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pemerintahannya.
Oleh karena itu, misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Langkat dirumuskan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan
daerah.
2. Mewujudkan sinergitas penyelenggaraan monitoring dan evaluasi
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian untuk bahan
perencanaan pembangunan daerah.
4. Meningkatkan Pelayanan Data dan Informasi Pembangunan Daerah.
5. Peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya perencana.
Misi Pertama merupakan keinginan Bappeda Kabupaten Langkat sebagai
“Motor” penggerak perencanaan pembangunan Daerah merupakan sub sistem dari
sistem perencanaan pembangunan nasional. Sistem perencanaan pembangunan
mengedepankan pada pendekatan perencanaan partisipatif seluruh Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dan pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya
dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan keadilan. Pemantapan sistem
perencanaan pembangunan daerah ditempuh dengan mengedepankan partisipasi
aktif stakeholder agar mampu menghasilkan perencanaan pembangunan yang
bersifat komprehensif, dan holistic atau menyeluruh, sehingga mampu untuk
memberikan arah kebijaksanaan pembangunan dan menciptakan iklim kondusif
bagi keterlibatan aktif stakeholders dalam keseluruhan proses pembangunan
daerah dan mampu mensinergikan semua perencanaan pembangunan lintas
fungsi, bidang, kawasan, lintas unit kerja di lingkungan pemerintah daerah.
Misi Kedua yaitu mewujudkan sinergitas penyelenggaraan koordinasi
monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembangunan daerah. Dalam
pelaksanaan proses pembangunan daerah, diperlukan kegiatan koordinasi
monitoring dan evaluasi kegiatan proses pembangunan secara bersama-sama
instansi terkait. Dengan kegiatan ini, dapat diketahui apakah proses pembangunan
dievaluasi untuk kegiatan perencanaan pembangunan selanjutnya dan yang akan
datang.
Misi Ketiga yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian untuk
bahan perencanaan pembangunan daerah. Sebagai institusi perencana
pembangunan, Bappeda harus berperan sebagai pelaksana fungsi manajemen
dalam bidang perencanaan. Institusi perencanaan pembangunan harus mampu
mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan daerah secara intensif dan
menyeluruh serta melakukan kajian/analisis dalam rangka penyediaan bahan
perencanaan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan yang telah dirumuskan.
Misi Keempat adalah meningkatkan Pelayanan Data dan Informasi
Pembangunan Daerah. Bahwa peningkatan pelayanan perencanaan pembangunan
daerah merupakan upaya terwujudnya pelayanan prima dalam proses perencanaan
pembangunan. Oleh karena itu, institusi perencanaan pembangunan hrus dapat
meningkatkan kemampuan menyediakan data atau informasi pembangunan
dengan cepat, tepat dan akurat.
Misi Kelima meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber day perencana.
Untuk mendukung dan menjamin kualitas dan kuantitas hasil-hasil perencanaan
pembangunan, maka kualitas dan profesionalisme SDM perencanaan
pembangunan menjadi sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan proses
perencanaan pembangunan. Kualitas perencanaan sangat bergantung pada
kemampuan dan keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain
yang bersifat insektoral, multidisipliner, dan bersifat komprehensif. Peningkatan
mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi. Peningkatan
profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja berkait dengan kesetiaan,
logika dan etika.
3. Tujuan Bappeda Kabupaten Langkat
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan
tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5
(lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai
di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian
sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi.
Tabel: Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi
NO MISI TUJUAN
1 2 3
1. Meningkatkan kualitas dan
sinergitas perencanaan
pembangunan daerah
1. Menyusun dan
mengimplementasikan
perencanaan pembangunan
daerah
2. Mewujudkan pelayanan prima
koordinasi perencanaan
pembangunan
2 Mewujudkan sinergitas
penyelenggaraan monitoring dan
evaluasi dalam pengendalian
pelaksanaan pembangunan.
Meningkatkan koordinasi
monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan daerah.
3 Meningkatkan kualitas dan
kuantitas penelitian untuk bahan
perencanaan pembangunan
Pendayagunaan sumber daya
manusia dan sumber daya material
daerah daerah bidang penelitian dan
perencanaan
4 Meningkatkan pelayanan data
dan Informasi Pembangunan
Daerah
Memperkuat pengelolaan data dan
informasi pembangunan untuk
mengoptimalkan kewenangan
daerah
5 Peningkatan kualitasn dan
kapasitas sumber daya
perencana
1. Meningkatkan kapasitas dan
kapasitas SDM perencana
pembangunan
2. Meningkatkan fasilitas
pendukung perencanaan
pembangunan
2.2Struktur Organisasi dan Personalia
Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan
ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam
instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan
dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,
melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Bappeda Langkat dapat dilihat pada
lampiran.
2.3Uraian Tugas (Job Description)
Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada Bappeda Langkat
yang terdiri dari:
1. Kepala Badan
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tujuan
memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan kegiatan dalam
melaksanakan tugas Pemerintah Kabupaten Langkat di bidang
perencanaan serta tugaslain yang telah ditetapkan oleh Bupati melalui
Sekretaris daerah.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagai mana dimaksudkan di atas, Kepala
Badan mempunyai fungsi:
• Merumuskan dan merencanakan serta mengendalikan pembangunan
daerah;
• Mengembangkan kebijaksanaan sistem perencanaan pembangunan
daerah;
• Mengadakan kebijaksanaan pembiayaan dan monitoring terhadap
kegiatan perencanaan dan penilaian atas pelaksanaannya;
• Menyiapkan Renstra, Renja dan Lakip Badan Perencanaan
pembangunan Daerah;
• Menyusun serta menyiapkan Ranstra, Renja dan Lakip Pemerintah
Kabupaten Langkat.
2. Sekretariat
Mempunyai tugas di bidang teknis administrasi. Untuk menyelenggarakan
tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fugsi:
• Melakukan urusan umum dan ketatalaksanaan;
• Melakukan urusan keuangan
• Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan;
• Menyiapkan bahan penyusunan Renstra, Renja dan Lskip Badan
perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat;
• Menyusun serta menyiapkan Renstra, Renja dan Lakip Sekretariat.
a. Sub Bagian umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas mlakukan urusan surat menyurat,
kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan dan perjalanan dinas. Untuk
menyelengarakan tugas tersebut, Sub Bagian Umum mempunyai
fungsi
• Penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan ketatausahaan,
kepegawaian, dan perlengkapan;
• Pelaksanaan surat menyurat, pengadaan kearsipan,
kerumahtanggan, dan administrasi perjalanan dinas;
• Perumusan kebijaksanaan perencanaan pembangunan
• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris dalam
bidang tugasnya.
b. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi
keuangan, perbendaharaan dan penyusunan laporan keuangan. Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Keuangan mempunyai
fungsi:
• Melaksanakan administrasi keuangan
• Melaksanakan dan pengelolaan gaji pegawai dan tunjangan lainnya
• Menyiapkan bahan-bahan untuk penyusunan rencana keuangan dan
anggaran serta analisis pelaksanaan anggaran.
• Menghimpun, mengklasifikasi, serta mengolah data dan
bahan-bahan penyusunan anggaran
• Melaksanakan urusan keuangan dan penyiapan analisa pelaksanaan
anggaran serta menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa
• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris dalam
bidang tugasnya
3. Bagian Fisik dan Prasarana
Bagian Fisik dan Prasarana mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan
perencanaan pembangunan pekerjaan umum, perhubungan dan pariwisata,
tata guna tanah, sumber daya alam dan lingkungan, serta melaksanakan
administrasi pembangunan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,
Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi:
• Melakukan kegiatan perencanaan pekerjaan umum, perhubungan dan
pariwisata, tata ruang dan tata guna tanah serta sumber daya alam dan
lingkungan hidup
• Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pekerjaan
umum, perhubungan dan pariwisata, tata guna ruang dan tata guna
tanah serta sumber daya alam dan lingkungan hidup yang disusun oleh
dinas-dinas, badan, kantor, bagian-bagian dan kecamatan-kecamatan
serta unit kerja lainnya yang berada di lingkungan Pemerintah Daerah.
• Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang fisik dan prasarana
serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahan
• Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di
bidang fisik dan prasarana yang meliputi pekerjaan umum,
perhubungan dan pariwisata, tata ruang dan tata guna tanah, serta
sumber daya alam dan lingkungan hidup, dalam rangka pelaksanaan
program daerah atau pokok-pokok yang diusulkan kepada pemerintah
pusat dimasukkan ke dalam program tahunan nasional
• Mengumpulkan bahan koordinasi penyusunan program tahunan
pengembangan daerah.
• Mengumpulkan bahan dan mengadministrasikan program bantuan
pembangunan dari Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Pusat dan
• Melaksanakan analisa dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
• Menyusun serta menyiapkan Renstra, Renja, dan Lakip Bidang Fisik
dan Prasarana
a. Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Pariwisata
Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Pariwisata mempunyai
tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program
pembangunan pekerjaan umum, perhubungan dan pariwisata,
mengkoordinasikan penyusunan pedoman, petunjuk teknis di bidang
pekerjaan umum, perhubungan dan pariwisata. Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Pekerjaan Umum,
Perhubungan Dan Pariwisata mempunyai fungsi:
• Mengumpulkan data dan bahan program pekerjaan umum,
perhubungan dan pariwisata
• Melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan
pekerjaan umum, perhubungan dan pariwisata.
• Mengumpulkan bahan dan data untuk evaluasi serta pelaporan
• Melaksanakan penyusunan rencana dan program tahunan
pembangunan prasarana jalan, perhubungan darat, laut, sungai,
udara, pos telekomunikasi dan pariwisata
• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang
dalam bidang tugasnya
Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas
mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pengaturan
ruang, tata guna tanah, sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:
• Mengumpulkan data dan bahan program pengatur tata ruang dan
tata guna tanah, sumber daya alam dan lingkungan hidup.
• Melaksanakan penyusunan rencana dan program pengatur tata
ruang dan tata guna tanah, sumber daya alam dan lingkungan
hidup.
• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang
dalam bidang tugasnya
4. Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal
Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal mempunyai tugas melakukan dan
mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian dan
eksploitasi laut, perindustrian dan perdagangan, pertambangan dan energi,
koperasi serta kegiatan penanaman modal. Untuk menyelenggarakan tugas
tersebut, Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal mempunyai fungsi:
• Melakukan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian eksploitas
laut, industri, perdagangan, pertambangan dan energi.
• Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pertanian
eksploitasi laut, industri dan perdagangan, pertambangan dan energi,
• Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pertanian
dan eksplorasi laut, industri dan perdagangan, pertambangan, energi,
koperasi dan penanaman modal yang disusun oleh dinas-dinas, satuan
organisasi lain dalam lingkungan pemerintah daerah,
kecamatan-kecamatan dan badan lain yang berada di daerah.
• Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang ekonomi, penanaman
modal, serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan dan
pemecahan
• Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di
bidang ekonomi yang meliputi petanian dan eksplorasi laut, industri
dan perdagangan, pertambangan, energi, koperasi dan penanaman
modal dalam rangka pelaksanaan program daerah atau pokok-pokok
yang diusulkan kepada pemerintah pusat dimasukkan ke dalam
program Daerah Provinsi Sumatera Utara dan atau yang diusulkan
kepada Pemerintah Pusat untuk dimasukkan ke dalam Program
Tahunan Nasional.
• Menyusun serta menyiapkan Renstra, Renja, dan Lakip Bidang
Ekonomi dan Penanaman Modal
a. Sub Bidang Pertanian, Eksploitasi Laut, Pertambangan dan Energi
Sub Bidang Pertanian, Eksploitasi Laut, Pertambangan dan Energi
mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan
program pembangunan pertanian tanaman pangan, peternakan,
pertambangan dan energi. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,
Sub Bidang Pertanian, Eksploitasi Laut, Pertambangan dan Energi
mempunyai fungsi:
• Mengumpulkan bahan dan data program pertanian dan eksplorasi
laut, pertambangan dan energi.
• Melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan
pertanian dan eksplorasi laut serta pertambangan dan energi
• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang
dalam bidang tugasnya.
b. Sub Bidang industri Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal
Sub Bidang industri Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal
mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana program
pembangunan industri dan perdagangan, koperasi dan penanaman
modal. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang industri
Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal mempunyai fungsi:
• Mengumpulkan bahan dan data program industri, perdagangan,
koperasi dan penanaman modal
• Melaksanakan penyusunan rencana dan program industri,
perdagangan, koperasi dan penanaman modal
• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang
5. Bidang Sosial dan Budaya
Bidang Sosial dan Budaya mempunyai tugas melakukan dan
mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan di bidang
pendidikan, generasi muda, olahraga, mental spiritual, pemerintahan,
kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi serta kependudukan.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sosial dan Budaya mempunyai
fungsi:
• Melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan di bidang
pendidikan, generasi muda, olahraga, mental spiritual,
pemerintahan, kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi
serta aparatur dan ketenagakerjaan.
• Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan di
bidang pendidikan, generasi muda, olahraga, mental spiritual,
pemerintahan, kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi
serta aparatur dan ketenagakerjaan yang disusun oleh dinas-dinas,
satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintah daerah,
kecamatan-kecamatan dan badan lain yang berada di daerah.
• Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang Sosial dan
Budaya serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan dan
pemecahan.
• Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan
di bidang sosial budaya yang meliputi di bidang pendidikan,
kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi serta aparatur dan
ketenagakerjaan dalam rangka pelaksanaan program daerah atau
proyek-proyek yang diusulkan kepada pemerintah pusat
dimasukkan ke dalam program Daerah Provinsi Sumatera Utara
dan atau yang diusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk
dimasukkan ke dalam Program Tahunan Nasional.
• Menyusun serta menyiapkan Renstra, Renja, dan Lakip Bidang
Sosial dan Budaya
a. Sub Bidang Pendidikan, Kesejahteraan Rakyat dan Kependudukan
Sub Bidang Pendidikan, Kesejahteraan Rakyat dan Kependudukan
mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana program
pembangunan dan pendidikan, generasi muda dan olahraga,
kebudayaan, agama, hukum, pemerintahan, kesejahteraan sosial,
perumahan rakyat, peranan wanita, kependudukan dan keluarga
berencana, dan transmigrasi. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,
Sub Bidang Pendidikan, Kesejahteraan Rakyat dan Kependudukan
mempunyai fungsi:
• Mengumpulkan bahan dan data program kesejahteraan rakyat dan
kependudukan.
• Melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan
pendidikan kesejahteraan rakyat dan kependudukan.
• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala bidang
b. Sub Bidang Informasi dan Komunikasi, Aparatur dan Ketenagakerjaan
Sub Bidang Informasi dan Komunikasi, Aparatur dan Ketenagakerjaan
mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan
program pembangunan informasi dan komunikasi serta kehumasan
aparatur dan pembinaan ketenagakerjaan. Untuk menyelenggarakan
tugas tersebut, Sub Bidang Informasi dan Komunikasi, Aparatur dan
Ketenagakerjaan mempunyai fungsi:
• Mengumpulkan bahan dan data program informasi dan komunikasi
serta kehumasan aparatur dan pembinaan ketenagakerjaan.
• Melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan
informasi dan komunikasi serta kehumasan aparatur dan
pembinaan ketenagakerjaan.
• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala bidang
dalam bidang tugasnya.
6. Bidang Penelitian
Bidang Penelitian mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan
kegiatan penelitian di bidang fisik, ekonomi, sosial dan budaya dalam
rangka perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah. Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Penelitian mempunyai fungsi:
• Menyiapkan bahan untuk merumuskan kebijaksanaan kegiatan
• Melakukan dan atau mengkoordinasikan di bidang pertanian, kelautan
dan sosial serta mengadakan kerja sama penelitian dengan
lembaga-lembaga penelitian lainnya.
• Menyusun serta menyiapkan Renstra, Renja, Lakip Bidang Penelitian.
a. Sub Bidang Penelitian Fisik dan Prasarana
Sub Bidang Penelitian Fisik dan Prasarana mempunyai tugas
mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pekerjaan
umum, perhubungan dan pariwisata, tata guna tanah, sumber daya
alam dan lingkungan serta melaksanakan dan mengkoordinasikan
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembiayaan administrasi
pembangunan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang
Penelitian Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi:
• Mengumpulkan bahan dan data penelitian di bidang fisik dan
prasarana
• Melaksanakan penyusunan rencana dan program serta penelitian
bidang fisik dan prasarana
• Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepala bidang dalam
bidang tugasnya.
b. Sub Bidang Penelitian Ekonomi dan Sosial Budaya
Sub Bidang Penelitian Ekonomi dan Sosial Budaya mempunyai tugas
mempersiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian
untuk perencanaan pembangunan di daerah, melakukan penelitian
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Penelitian
Ekonomi dan Sosial Budaya mempunyai fungsi:
• Mengumpulkan bahan dan data penelitian bidang ekonomi dan
sosial budaya
• Melaksanakan penyusunan rencana dan program serta penelitian di
bidang ekonomi dan sosial budaya.
• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala bidang
ddalam bidang tugasnya.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
a. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam
jenjang jabatan fungsional yang terdapat dalam berbagai kelompok
sesuai bidang keahliannya.
b. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja
c. Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.4Jaringan Kegiatan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat
adalah unsur pelaksana pembangunan daerah yang melaksanakan dan
meningkatkan keadaan ekonomi untuk mandiri, meningkatkan kesejahteraan
sosial daerah secara adil dan merata, mengembangkan setiap ragam budaya untuk
kelestarian, memelihara keamanan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan
pemerintah pusat dalam mempertahankan dan memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat merupakan
sebuah instansi yang memberikan pelayanan non-profit (tidak berorientasi pada
perolehan laba) kepada seluruh masyarakat, seperti perusahaan penghasil jasa
pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat lebih
berorientasi pada upaya perecanaan pembangunan yang matang dan terorganisir
dengan baik, melakukan penelitian–penelitian daerah untuk mendapatkan
pengembangan daerah yang efektif, serta melakukan kegiatan sosial berupa
pengabdian kepada masyarakat.
2.5Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu
juga pada Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Langkat, yang terus
berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Badan pemerintahan ini dapat
terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja
keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan
perusahaan adalah peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dan peningkatan
pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
Selain itu juga terdapat program lintas SKPD meliputi perencanaan tata
data/informasi, perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh,
perencanaan kota-kota besar dan menengah, perencanaan pembangunan daerah,
perencanaan pembangunan ekonomi, perencanaan sosial budaya, perencanaan
prasarana wilayah dan sumber daya alam, perencanaan pembangunan daerah
rawan bencana, peningkatan sarana dan prasarana aparatur, pengembangan
data/informasi statistik daerah, kerjasama pembangunan, perencanaan
pembangunan daerah.
2.6Rencana Kegiatan
Kegiatan yang direncanakan Bappeda Kabupaten Langkat tahun
2009-2014 dapat Dilihat pada tabel berikut:
No Kebijakan Program Kegiatan
1 2 3 4
MISI PERTAMA
1 Melaksanakan dan
memfasilitasi
• Penyusunan rancangan RPJPD
• Penyelenggaraan Musrenbang
RPJPD
• Penetapan RPJPD
• Penyusunan rancangan RPJMD
• Penyelenggaraan Musrenbang
RPJMD
• Penetapan RPJMD
• Penyusunan rancangan RKPD
• Penyelenggaraan Musrenbang
RKPD
2 Meningkatkan
• Rapat koordinasi tentang rencana
tata ruang
• Koordinasi dan fasilitas penyusunan
rencana tata ruang lintas
kabupaten/kota
Program
pemanfaatan ruang
Koordinasi dan fasilitasi penyusunan
pemanfaatan ruang lintas
kabupaten/kota
Program kerja sama
pembangunan
• Koordinasi kerjasama wilayah
perbatasan
• Koordinasi kerjasama pembangunan
antar daerah
• Fasilitasi kerja sama dengan dunia
usaha/lembaga
• Koordinasi dalam pemecahan
masalah-masalah daerah Koordinasi
kerjasama wilayah perbatasan
Program
pengembagan
wilayah perbatasan
• Koordinasi penyelesaian
permasalahan perbatasan antar
daerah
• Sosialisasi kebijakan pemerintah
dalam penyelesaian perbatasan antar
negara
• Koordinasi penetapan rencana tata
ruang perbatasan
Program
perencanaan
pengembangan
wilayah strategis dan
cepat tumbuh
Koordinasi penetapan rencana
pengembangan wilayah strategis dan
cepat tumbuh
ogram perencanaan
pengembangan
kota-kota menengah dan
besar
• Koordinasi penyelesaian
permasalahan penanganan sampah
• Koordinasi penyelesaian
permasalahan transportasi kota
• Koordinasi penanggulanan dan
penyelesaian bencana alam dan
sosial
• Koordinasi perencanaan penanganan
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
• Koordinasi perencanaan penanganan
pusat-pusat industri
• Koordinasi perencanaan penanganan
pusat-pusat pendidikan
• Koordinasi perencanaan penanganan
perumahan
• Koordinasi perencanaan penanganan
perparkiran
• Koordinasi perencanaan air minum,
drainase dan sanitasi perkotaan
ogram perencanaan
pembangunan
ekonomi
• Koordinasi perencanaan
pembangunan bidang ekonomi
Program
perencanaan
prasarana wilayah
dan sumber daya
alam
• Koordinasi penyusunan masterplan prasarana perhubungan daerah
• Koordinasi penyusunan masterplan pengendalian sumber daya alam dan
lingkungan hidup
Program perncanaan
pembangunan daerah
rawan bencana
• Koordinasi penyusunan profil daerah
rawan bencana
• Koordinasi pembangunan daerah
rawan bencana
MISI KEDUA
1 Melaksanakan
pengendalian
• Koordinasi penyusunan laporan
kinerja pemerintah daerah
• Koordinasi penyusunan Laporan
daerah (LKPJ)
• Monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan rencana pembangunan
daerah
MISI KETIGA
1 Melaksanakan
penelitian dan
wilayah perbatasan
Penyusunan perencanaan
pengembangan perbatasan
Program
perencanaan
pengembangan
wilayah strategis dan
cepat tumbuh
Penyusunan perencanaan
pengembangan wilayah strategis dan
cepat tumbuh
Program
perencanaan
pembangunan
ekonomi
• Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah
• Penyusunan indikator ekonomi
daerah
• Penyusunan perencanaan
pengembangan ekonomi masyarakat
• Penyusunan tabel output input daerah
• Penyusunan masterplan penanggulangan kemiskinan
• Penyusunan indikator dan pemetaan
daerah rawan pangan
Program
perencanaan sosial
budaya
• Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan
• Koordinasi penyusunan masterplan kesehatan
• Koordinasi perencanaan bidang
sosial budaya
Program
perencanaan tata
ruang
• Penyusunan kebijakan tentang
penyusunan tata ruang
RDTRK, RTRK dan RTBR
• Sosialaisasi peraturan
perundang-undangan tentang rencana tata
ruang
Program
pemanfaatan ruang
• Penyusunan kebijakan pengendalian
pemanfaatan ruang
• Penyusunan prosedur dan manual
pengendalian pemanfaatan ruang
• Fasilitasi peningkatan peran serta
masyarakat dalam pengendalian
pemanfaatan ruang
MISI KEEMPAT
1 Melaksanakan
penyusunan
• Pengumpulan, updating dan analisis
data informasi capaian target kinerja
program dan kegiatan
• Penyusunan dan pengumpulan data
informasi kebutuhan penyusunan
dokumen perencanaan
• Penyusunan dan analisis data
informasi perencanaan
pembangunan kawasan rawan
bencana
MISI KELIMA
1 Melaksanakan
fasilitasi
Pelatihan aparat dalam perencanaan
tata ruang
Program
pemanfaatan ruang
Pelatihan aparat dalam pemanfaatan
ruang
Program
pengendalian
Pelatihan aparat dalam pengendalian
pemanfaatan ruang
Peningkatan kemampuan teknis aparat
perencana
2 Melaksanakan
capacity building
• Pendidikan dan pelatihan formal
• Sosialisasi peraturan
perundang-undangan
• Bimbingan teknis implementasi
peraturan perundang-undangan
Program
peningkatan disiplin
aparatur
• Pengadaan mesin atau kartu absensi
• Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya
• Pengadaan pakaian KORPRI
3 Melaksanakan
disiplin anggaran
Program
peningkatan
pengembangan
sistem pelaporan
capaian kinerja dan
keuangan
• Penyusunan laporan capaian kerja
dan ikhtisar dan realisasi kinerja
SKPD
• Penyusunan laporan keuangan
semesteran
• Penyusunan laporan prognosis
realisasi anggaran
• Penyusunan laporan keuangan akhir
BAB III
PENGAWASAN GAJI DAN UPAH
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat
merupakan salah satu instansi pemerintahan, yang mana di dalamnya terdapat
tenaga yang ahli di bidangnya. Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja menjadi
sumberdaya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi, maka pimpinan
harus berusaha merangsang pegawainya agar dapat melakukan tugasnya dengan
baik.
Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja pegawai yaitu
dengan memberikan imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang
diterima tersebut disebut sebagai gaji dan upah. Pembayaran gaji dan upah
merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja
dengan pimpinan. Oleh karena itu jumlah gaji dan upah yang diberikan harus
berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua pegawai. Untuk itu dalam bab
ini penulis mencoba membahas yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana
pengawasan gaji dan upah pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat.
3.1 Pengertian Gaji dan Upah
Menurut penulis, istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran
kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pemimpinnya. Bagi
staff pegawai bertugas melakukan penelitian dan pelayanan kepada masyarakat.
diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak
mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut Upah. Jumlah gaji pada umumnya
ditetapkan bulanan. Sedangkan jumlah upah ditetapkan secara harian atau
berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.
Menurut instansi, gaji merupakan pembayaran yang dibayarkan kepada
pimpinan, pengawas, pegawai tata usaha dan sebagainya. Disamping gaji dan
upah pegawai dan karyawan pelaksana (buruh) di Bappeda Kabupaten Langkat
mungkin memproleh manfaat-manfaat lain yang diberikan dalam bentuk
tunjangan misalnya tunjangan jabatan, tunjangan umum, uang lembur, uang
makan, dan lain-lain.
Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian tentang gaji menurut
para ahli ekonomi:
Menurut Warren (2006: 7)
“Gaji umumnya merupakan pembayaran atas jasa manejerial, administratif, atau jasa lain yang serupa. Tarif gaji biasanya disampaikan dalam satuan bulanan ”.
Menurut Mulyadi (2001: 14)
“Gaji umumnya merupakan pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang, jabatan manajer, dan dibayarkan secara pearceraian bulan, sedangkan upah mearupakan pembyaran atas penyerahan jasa yanga dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”.
Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
produk yang dihasilkan. Upah meliputi upah harian yang dihitung berdasarkan
masa sehari dan upah mingguan yang dihitung berdasarkan masa mingguan.
Menurut Malthis dan Jakson ( 2002 : 119-378)
“Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke preode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja.”
Menurut Sugiyurso dan F. Winarni (2005 : 95)
“Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasii dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak maengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan”.
Upah merupakan balas jasa yang diberikan diterima oleh pekerja kasar
yang pembayarannya didasarkan atas hasil kerjanya. Karena itu jumlah upah yang
diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.
Di samping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti
pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian
karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak di tetapkan dengan perbandingan
langsung terhadap faktor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu dibayar
pada tingkat yang memungkinkan produktivitas buruh yang menguntungkan.
Sifat gaji pada umumnya menurut Hartadi (1999 : 11) adalah
1. Berlaku secara nasional,
2. Dikeluarkan oleh pemerintah pusat,
4. Ada sistem kenaikan denagan jumlah perincian dari pusat pemerintahan,
5. Dasar pemberian adalah golongan/ tingkat pekerjaan, dan
6. Diikuti dengan sistem tunjangan.
Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan.
Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya
upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.
3.2 Unsur-unsur Gaji dan Upah
Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan
sebaik – baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawaan harus sesuai
dengan imbalan atau penilaian. Perusahaaan membeli jasa para karyawan maka
dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan
pemberian berupa gaji, upah dan tunjangan – tunjangan lainnya.
Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat, gaji
penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai
motivator dalam bekerja. Adapun unsur-unsur gaji dan honor pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat yaitu :biaya yang besar
dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak
terjadi penyelewengan.
1. Gaji pokok, adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang diangkat
dalam satu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan ketentuan
2. Tunjangan istri/ suami, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS
yang beristri/ bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
3. Tunjangan anak, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang
mempunyai anak ( anak kandung, anak tiri, dan anak angkat ) yang belum
berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak mempunyai
penghasilan sendiri,
4. Tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri
sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku,
5. Tunjangan jabatan struktural, adalah tunjangan yang berdasarkan pada
sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya,
6. Tunjangan jabatan fungsional, adalah tunjangan jabatan yang diberikan
kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana
diatur dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur
negara,
7. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan yang biasanya disubsidi oleh
pemerintah, tapi dimasukkanjuga ke dalam potongan,
8. Tunjangan beras, adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai
negeri sipil dalam bentuk natura ( beras ) sebesar 10 kg per jiwa dalam bentuk
natura ( uang ).
9. Lembur adalah upah yang dibayarkan karyawan yang melebihi jam kerja biasa
yang telah ditetapkan sebelumnya.
10.Insentif, adalah sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai Bappeda
tetapnya.insentif akan diberikan kepada karyawan apabila bekerja di atas
standart yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat.
3.3 Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah
Sebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji dan upah, ada
baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri.
Menurut Hardibroto (1984 : 10)
“Prosedur adalah merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi – transaksi yang terjadi”.
Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan
Gaji dan Upah menurut Usry (1999 : 305) adalah sebagai berikut :
a. Time keeping Department
Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data
tentang jumlah perincian waktu menyelesaiaan suatu tugas kerja, hasil produksi
atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.
b. Payrol Department
Tugas departemen ini adalah menjabarkan dan menjatahkan jumlah upah
tiap-tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi-fungsi
departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji
dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan klasifikasi tugas,
departemen perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan. Daftar gaji dan upah
c. Cost department
Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin
harus ditentukan pada masing-masing departemen produksi, untuk membantu
pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasikan biaya upah. Dengan memakai
kartu rangkuman, kartu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa- jasa untuk tiap
pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing-masing jenis
produk.
Pada Bappeda Kabupaten Langkat, prosedur pencatatan gaji dan upah
bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan oleh Bappeda Kabupaten Langkat sebagai berikut :
Pada Bappeda Kabupaten Langkat, prosedur pencatatan gaji yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagian Pembuat Data
Bagian pembuat data bertugas mengolah data dimana data harus selalu
dicek apakah ada perubahan atau tidak. Bila ada perubahan, maka secara otomatis
akan berubah oleh database. Setiap bulannya bagian pembuat data mengajukan
data-data tersebut ke kantor bupati, di kantor bupati bagian penguasa anggaran
akan mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPT). Setelah itu, baru pihak
Bappeda ini ke Kantor Bagian Keuangan supaya dikeluarkannya Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D) untuk disetujui.
Setiap tanggal 1, dana yang sudah dicairkan oleh bagian bendaharawan
akan dibagikan kepada setiap pegawai di kantor Badan Perencanaan. Penggajian
dilakukan setiap bula.
Menurut penulis, prosedur pencatatan gaji yang ada pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat sudah sesuai dengan
prosedur pencatatan gaji yang dijalankan oleh bagian – bagian yang terpisah
sehingga tidak terjadinya penyelewengan. Sedangkan menurut teori hanya
menjelaskan departemen- departemennya.
3.4 Prosedur Penghitungan Gaji dan Upah
Besarnya gaji dan upah dalam setiap perusahaan tidak selalu sama untuk
setiap karyawan dan dapat berubah-ubah di masa yang akan datang, tergantung
pada tingkat gaji dan upah dan jam kerja masing-masing karyawan. Terjadinya
perbedaaan tingkat gaji dan upah antar karyawan disebabkan oleh faktor
pendidikan, pengalaman, kemampuan perusahaan, kondisi pekerjaan. Besarnya
gaji dan upah antar suatu perusahaan dengan perusahaan lain juga berbeda-beda.
Faktor-faktor penting yang akan mempengaruhi tingkat upah itu antara lain:
a. Penawaran permintaan tenaga kerja
b. Organisasi buruh kemempuan perusahaan untuk membyar gaji dan upah
c. Produktivitas
d. Biaya hidup
e. Sistem pemerintahan
Ada beberapa cara menghitung gaji dan upah. Sistem manapun yang
maksimal melalui efisiensi dan efektivitas kerja dengan pengorbanan yang tetap.
Menurut Hasibuan (2005 : 124) sistem penghitungan gaji dan upah dapat
digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu :
1. Sistem menurut upah waktu
Dibedakan atas upah pekerjaan, upah mingguan, dan upah perbulan.
2. Sistem upah menurut kesatuan hasil
Jumlah hasil produksi akan diperhitungkan sebagai jumlah upah yang akan
diterima karyawan dan biasanya diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi
barang-barang yang sama dan hasil pekerjaan yang dapat diukur, dan upah yang
diterimanya tergantung dari kegiatan kerja.
Ketentuan jam kerja yang berlaku pada Bappeda Kabupaten Langkat
antara lain sebagai berikut:
1. Hari Kerja
Bappeda Langkat maemberikan 5 (enam) hari Jam kerja bagi pegawai
dalam 1 minggu yang dimulai pada hari Senin sampai Jumat.
Senin – Jumat
Pukul : 08.00 – 12.00 kerja
Pukul : 12.00 – 13.30 istirahat
Pukul : 13.30 – 16.00 kerja
2. Hari Istirahat
Hari istirahat bagi pegawai setiap hari Sabtu dan Minggu.
Pada Bappeda Kabupaten Langkat cuti memiliki dua bagian yaitu cuti
tahunan selama dua minggu dan cuti melahirkan selama 3 ( tiga) bulan.
Pada Bappeda Kabupaten Langkat metode perhitungan gaji dan upah yang
dibayarkan kepada karyawannya didasarkan oleh penggolongan :
1. Pegawai Staf
Yang termasuk pegawai staf pada perusahaan ini adalah pegawai yang
mempunyaai keahlian, dinilai dari pendidikan atau lamanya masa kerja atau
pengalaman kerja.
2. Pegawai Nonstaf
Gaji dan upah yang dibayarkan pada pegawai nonstaf jumlahnya tidak
sama, karena pegawai nonstaf digolongkan sebagai berikut:
a. Karyawan bulanan
Adalah karyawan yang sudah merupakan pekerja tetap pada perusahaan
ini. Gaji dan upah karyawan bulanan yang dibenarkan, jumlahnya tetap sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.
b. Karyawan harian tetap
RUMUS SECARA SISTEMATIS PADA BAPPEDA KAB. LANGKAT: PENDAPATAN BERSIH = GAJI POKOK + TUNJANGAN – POTONGAN
Tabel
Daftar Penghitungan Gaji Pada Bappeda Kabupaten Langkat
1. Gaji Pokok xxx
2. Tunjangan Istri/Suami xxx
3. Tunjangan Anak xxx
4. Tunjangan Perbaikan
Penghasilan dan Peralihan xxx
5. Tunjangan Jabatan xxx
6. Tunjangan Beras xxx
7. Subsidi Askes xxx
Jumlah xxx
8. Tunjangan Khusus Pajak xxx
9. Pembulatan xxx
Penerimaan Gaji Kotor xxx
10.Iuran Wajib Pegawai (IWP) xxx
11.Potongan Subsidi Askes xxx
12.Sewa Rumah xxx
13.Taperum xxx
14.Potongan Pajak xxx
15.Potongan Lain xxx
16.Potongan Hutang Lebih xxx
17.Tunggakan xxx
18.Potongan Amal Korpri xxx
19.Potongan Koperasi xxx
20.Potongan Bank Sumut xxx
Jumlah Potongan xxx
Adapun perhitungan gaji yang terdapat pada Bappeda Kabupaten Langkat
antara lain :
a. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta ruang gaji menurut
ketentuan yang berlaku,
b. Upah yang diberikan pemerintah terhadap pegawai dalam bentuk natura ( uang
besar).
c. Tunjangan istri/suami sebesar 10% dari gaji pokok,
d. Tunjangan anak sebesar 2,5% dari gaji pokok dalam hal kedua-duanya
suami/istri, pegawai negeri tunjangan keluarga (istri/suami/anak) dibayarkan
kepada pegawai negeri yang gaji pokonya lebih tinggi,
e. Tunjangan jabatan diberikan menurut ketentuan yang berlaku,
Adapun persentase tunjangan yang diperoleh karyawan pada golongan
IIIA – IVD ssebagai berikut:
golongan IIIA : 146% x gaji pokok
Golongan IIIB :139% x gaji pokok
Golongan IIIC : 133% x gji pokok
Golongan IIID : 127% x gaji pokok
Golongan VIA : 114% x gaji pokok
Golongan VIB : 107% x gajo pokok
Golongan IVC : 107% x gaji pokok
f. Tunjangan pendapatan umum
(Gol I : Rp 175.000)
(Gol II : Rp 180.000)
(Gol III : Rp 185.000)
g. Tunjangan pengabdian wilayah terpencil besar nya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku,
h. Tunjangan beras besarnya ditentukan sesuai dengan keputusan menteri
keuangan.
Dokumen yang penting dalam Bappeda Kabupaten Langkat antara lain :
a. Laporan Absen Pengambilan Gaji dan Upah
b. Daftar/surat keterangan gaji dan upah
c. Amplop gaji dan upah
d. Bukti kas keluar
3.5 Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah
Di dalam pengawasan terkait, pengendalian merupakan suatu proses yang
di jalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain yang di desain
untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan
keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku, sedangkan pengertian dari pengendalian intern merupakan suatu proses,
dijalankan untuk memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak bagi
manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi. Berbeda dengan
dalam suatu organisasi melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan
penting bagi Pemerintah, yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah dan
menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi
lainnya pada Bappeda Kabupaten Langkat dilakukan perbulan sehingga dalam hal
ini pengawasan intern telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan
dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab bagian keuangan.
Pengertian pengendalian intern dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas
menurut AICPA (American Intitute Of Certified Public Accountant). Dalam arti
sempit “ prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data-data
administrasi, sedangkan dalam arti luas adalah sistem sosial yang mempunyai arti
wawasan makna khusus yang berada dalam organisasi perusahaan.
Pengertian pengawasan intern dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti
sempit menurut Comitte on Auditing Procedure AICPA. Pengawasan intern
meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang
dikoordinasikan, yang digunakan di dalam perusahaan untuk melidungi
kepentingan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi dan mendorong dipatuhinya
kebijaksanaan perusahaan yang telah di tetapkan. Pengawasan intern dalam arti
sempit diartikan sama dengan” internal check” yaitu suatu sistem dan prosedur
yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi
yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh
Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai
control intern atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern bertujuan untuk
meminimumkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam persuhaan. Sebelum
membahas lebih lanjut penulis memberikan beberapa pengertian dari pengawasan
intern.
Hermanto (2002 : 110) mendefinisikan system pengawasan intern sebagai
berikut :
“Sistem pengawasan intern adalah suatu tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan ke dalam sistem pembagian pendelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan”.
Sedangkan Holmes dan Burns (2005 : 1112) mengemukakan bahwa:
“Pengawasan intern merupakan rencana organisasi yang semua metode serta peraturan yang sederajat yang digunkan dalam perusahaan menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan dan keandalannya, meningkatkan efisiensi operasionalnya dan mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang sudah digariskan manajemen”.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standard Profesi Akuntan
Publik (2002 : 341) menyatakan bahwa :
“ Pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai.”
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
maksud pengawasan intern gaji dan upah adalah meliputi struktur organisasi dan
semua cara-cara dan alat-alat yang dikoordinasikan terutama yang menyangkut
Untuk terlaksanakannya pengawasan intern gaji dan upah dengan baik
maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai
dari awal sampai dengan selasai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini
penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya
penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh bagian yang
membutuhkan.
Unsur-unsur pengawasan intern gaji berdasarkan Committee on Auditing
Procedure antara lain :
1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat,
jelas, dan tegas.
2. 2.Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif yang
memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta
milik, hutang, pendapatan, serta biaya.
3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di
setiap bagian dalam organisasi.
4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat yang
diminta oleh tanggung jawabnya.
Adapun bagian-bagian yang berhubungan dengan pangawasan intern gaji
dan upah menurut Bridwan (2001 ; 125) adalah:
1. Mandor
Tugas sorang mandor dalam pengawasan gaji dan upah untuk
mencapai atau melunasi jam kerja dari setiap pekerja setiap hari.