• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengawasan Intern Gaji Dan Upah Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Langkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengawasan Intern Gaji Dan Upah Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Langkat"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)

KABUPATEN LANGKAT

Oleh :

NELLA ARDINI POHAN 082102120

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

(2)

2011

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : NELLA ARDINI POHAN

NIM : 082102120

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN

UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN LANGKAT

Tanggal Juni 2011 Ketua Program Studi D-III Akuntansi

(Drs. Rustam, Msi, Ak) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal Juni 2011 Dekan

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)

(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : NELLA ARDINI POHAN

NIM : 082102120

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERN GAJI DAN

UPAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN LANGKAT

Medan, Juni 2011 Menyetujui Pembimbing,

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis terutama nikmat yang tak

terhingga baik nikmat kesehatan, keselamatan dan terutama nikmat waktu serta

kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul:

”Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah pada BAPPEDA Kabupaten Langkat”. Adapun tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma

III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis banyak menerima bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak, Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma

III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Firman Syarif M.Si Ak selaku Dosen Pembimbing penulis yang

selama ini telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir

(5)

5. Bapak Drs. H. Mulyono M.Si, selaku Sekretaris Bappeda Kabupaten Langkat

yang telah memberikan data yang diperlukan dalam menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

6. Penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada orang tua penulis, yang

sangat penulis hormati dan sayangi, Ayahanda Alm. Syahruddin Pohan dan

Ibunda Anjariah yang telah membesarkan dan memberikan kasih sayang, serta

senantiasa memberikan doanya sehinngga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Kepada Kakak saya yang tersayang Ika Damayanti Pohan dan Annisya Rahma

Pohan yang telah memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis.

8. Buat temen-temen penulis selama masa perkuliahan: Rahayu Saraswanti, Ayura

Anggia, Hendry Muhammad (Kelompok 23), Ridho Rizky Hutabarat, Yossy

Afryani, Yodi Arista Tanjung, Wita Wiguna (Kelompok Business Plan), dan

sahabat saya, Nanda Sabrino, Sabila Belladina, Bowo Sitepu, Taufik Rahzen

Sitepu, yang selalu memberikan dukungan disaat saya sangat down dalam

mengerjakan tugas akhir ini, terima kasih atas semua perhatian dan rasa

sayang yang diberikan kepada penulis. Penulis berharap pertemanan kita tidak

hanya berakhir di Fakultas Ekonomi saja, tetapi akan selalu terukir dan menjadi

kenangan yang terindah dalam setiap masa.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan oleh

karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati penulis mengharapakn saran dan kritik yang membangun dari

(6)

berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan

kita semua, terima kasih.

Medan, 16 Juni 2011

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 5

BAB II PROFIL INSTANSI ... 6

2.1Sejarah Ringkas Bappeda ... 7

2.2Struktur Organisasi dan Personalia ... 12

2.3Uraian Tugas ( Job Descriptionj) ... 13

2.4Jaringan Usaha / Kegiatan ... 25

2.5Kinerja Usaha Terkini ... 26

2.6Rencana Kegiatan ... 27

BAB III PENGAWASAN GAJI DAN UPAH ... 34

3.1Pengertian Gaji dan Upah ... 34

3.2Unsur – unsur Gaji dan Upah ... 37

3.3Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah ... 39

3.4Prosedur Perhitungan Gaji dan Upah ... 41

3.5Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah ... 46

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

4.1Kesimpulan ... 54

4.2Saran ... 55

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat. Para

pengusaha sedapat mungkin dituntut untuk dapat mengembangkan dan

mempertahankan usahanya agar dapat bersaing dan tetap survive di bidangnya

serta tidak tertinggal dengan perusahaan lainnya. Pertumbuhan dunia usaha yang

pesat ini, dapat kita lihat dari banyak berdirinya perusahaan-perusahaan yang

bergerak di bidang yang berbeda-beda, baik perusahaan jasa, perusahaaan dagang,

atau perusahaan industri dalam bentuk usaha kecil, usaha menengah atau usaha

besar.

Pada umumnya, setiap perusahaan bertujuan memaksimumkan laba dan

mengembangkan usahanya kecuali perusahaan nirlaba. Berbagai sarana dan usaha

dilakukan perusahaan dilakukan agar tujuan perusahaan dapat terealisasikan.

Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya faktor tenaga kerja. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan

usahanya sangat membutuhkan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja.

Tenaga Kerja adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam

mewujudkan tujuan perusahaan. Tenaga kerja memberi sumbangan berupa tenaga,

pikiran, pengalaman dan keahlian. Sebagai imbalan atas apa yang mereka

(9)

karena itu, perusahaan harus dapat mengontrol dan memperhatikan kesejahteraan

para tenaga kerja.

Gaji mempunyai pengaruh yang sangat besar karena dapat mempengaruhi

sifat dan tingkah laku tenaga kerja dalam melaksanakan beban yang menjadi

tanggung jawabnya.

Masalah di atas tidak hanya menyangkut berapa jumlah gaji yang diterima,

melainkan juga menyangkut beban pekerjaan maupun yang berkaiatan dengan

moral dan tanggung jawab organisasi terhadap kehidupan pegawai dan

keluarganya. Pada hakikatnya, tenaga kerja akan lebih produktif dan memiliki

rasa cinta terhadap perusahaan apabila tenaga kerja tersebut menerima gaji yang

seimbang dengan kontribusinya terhadap perusahaan, dan sebaliknya apabila

tenaga kerja tersebut tidak menerima gaji yang seimbang dengan kontribusinya di

perusahaan, maka akan ada kemungkinan tenaga kerja tersebut akan berupaya

melakukan tindakan-tindakan seperti: melakukan demo untuk kenaikan gaji,

mogok kerja, dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan

ketentuan perusahaan dan dapat merugikan perusahaan.

Adanya penetapan tentang peraturan yang berhubungan dengan

penggajian dari pemerintah akan membuat perusahaan lebih memperhatikan

penentuan tarif gaji sehingga dapat menghindari kemungkinan terjadinya

penyelewengan. Khususnya perusahaan yang mempunyai tenaga kerja dalam

jumlah yang besar, maka pembayaran gaji di dalamnya harus diawasi. Walaupun

demikian masih saja sering terjadi kecurangan-kecurangan dalam penetapan

(10)

melakukan pengawasan internal gaji agar tercipta hubungan yang harmonis antara

perusahaan dengan tenaga kerja.

Gaji dan Upah merupakan masalah yang sensitif bagi setiap perusahaan,

untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan mengembangkan suatu kebijakan

yaitu pengawasan. Dengan adanya pengawasan intern gaji dan upah, sistem

penggajian tersebut bisa dengan baik tanpa ada kecurangan. Jadi perusahaan harus

membuat pengawasan khusus terhadap gaji dan upah dengan menunjuk beberapa

orang ahli, yang bertanggung jawab dalam pencatatan gaji dan upah agar tidak

terjadi penyelewengan yang merugikan perusahaa dan karyawan karena itu bisa

menjadi penghambat bagi tercapianya tujuan perusahaan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat

merupakan salah satu instansi pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan,

yang mana di dalamnya terdapat struktur organisasi yang masing-masing

memiliki jabatan, dan juga memiliki jumlah pejabat dan pegawai yang cukup

banyak. Hal ini bisa saja membuat mereka merasa kesulitan dalam mengadakan

pengawasan atas gaji kepada para pegawai. Mengingat masalah gaji merupakan

masalah yang sangat sensitif, maka pemerintah perlu mengembangkan suatu

pengawasan intern gaji.

Dalam pengawasan intern gaji ini diupayakan dapat terjalinnya hubungan

yang harmonis antara pemerintah dengan tenaga kerja. Pemberian gaji, tunjangan,

insentif, bonus dan lain-lain merupakan salah satu usaha pemerintah untuk

(11)

objetif, kantor pemerintahan dapat mendorong pegawai untuk semakin produktif

lagi dan bertindak jujur terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas

tentang gaji dan upah. Di sini penulis menyusun tugas akhir dengan judul “Sistem Pengawasan Intern Terhadap Gaji dan Upah Pada Bappeda Kabupaten Langkat ”.

1.2 Perumusan Masalah

Pengawasan Intern atas gaji sangatlah penting dilakukan untuk

menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap penetapan sampai

pendistribusian gaji yang dapat merugikan tenaga kerja atau instansi itu sendiri.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis mencoba untuk membahas

permasalahan “Apakah pelaksanaan Pengawasan Intern Gaji dan Upah pada Bappeda Kabupaten telah dijalankan secara efektif”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui begaimana manajemen Bappeda Kabupaten Langkat

dalam melaksanakan pengawasan internal gaji dan upah.

2. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang

diterapkan Bappeda Kabupaten Langkat sudah efektif.

(12)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti

adalah:

1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan

secara teoritis maupun praktis mengenai pengawasan internal gaji dan upah

dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Studi Program

Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bagi instansi, dapat memberikan masukan kepada Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk

(13)

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1Sejarah Ringkas Bappeda Kabupaten Langkat

Setiap daerah di Indonesia memerlukan pembangunan untuk memajukan

daerahnya. Pembangunan daerah secara umum meliputi peningkatan keadaan

ekonomi untuk mandiri, peningkatan keadaan sosial daerah untuk kesejahteraan

secara adil dan merata, pengembangan setiap ragam budaya untuk kelestarian,

pemeliharaan keamanan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan

Ekonomi, Sosial dan Budaya dan kualitas lingkungan, membantu pemerintah

pusat dalam mempertahankan dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

Kabupaten Langkat yang merupakan salah satu bagian dari pemerintahan

daerah yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara, juga memerlukan pembangunan

untuk mengembangkan daerahnya.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Langkat tentang Pembentukan

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Langkat. Ruang lingkup kerjanya

meliputi Bidang Fisik dan Prasarana, Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya,

Bidang Pengendalian, dan Bidang Kesekretariatan. Seiring dengan berjalannya

waktu dan perkembangan jaman, telah terjadi pembaharuan-pembaharuan

terhadap dasar hukum pembentukan Bappeda. Pada era otonomi daerah sekarang

(14)

Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi

Bappeda Kabupaten Langkat tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta

Tata Kerja Bappeda Kabupaten Langkat yang menyebutkan bahwa Bappeda

mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah

daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah, dan mempunyai fungsi antara

lain untuk pelaksanaan perumusan kebijakan teknis, pelayanan penunjang dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah, penyusunan rencana dan program,

monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan daerah.

Sehingga sebagai lembaga perencana pembangunan daerah, Bappeda

dituntut untuk selalu mengembangkan dan menata diri baik dalam organisasi

kelembagaan, kinerja, sistem perencanaan, pengembangan sumber daya manusia

maupun pelayanan kepada masyarakat melalui penetapan dan pelaksanaan

program-program kerja dengan mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan.

1. Visi Bappeda Kabupaten Langkat

Adapun Visi Bappeda Kabupaten Langkat adalah “Terwujudnya perencanaan dan pengendalian program pembangunan yang berkualitas, sinergis, dan akuntabel”.

Sebagai salah satu lembaga perencanaan, produk perencanaan

pembanguna yang dihasilkan oleh Bappeda harus dapat diandalkan dalam arti

merupakan alternatif solusi terbaik dalam mengatasi permasalahan daerah,

terintegrasi secara horizontal dan vertikal dan sesuai dengan kondisi regional

maupun sektoral serta dapat diimplementasikan pada suatu waktu tertentu. Selain

(15)

menjadi suatu lembaga yang kredibel dimana dalam menjalankan tugas dan

fungsinya berdasarkan kompetensi, profesionalisme dan nilai-nilai luhur budaya

bangsa serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan

pribadi dan golongan.

Sebagai institusi pemerintah yang ditugaskan di bidang perencanaan

pembangunan daerah, Bappeda secara proaktif berperan dalam menentukan arah

pencapaian tujuan berbangsa dan berneegara melalui pelaksanaan analisis

kebijakan/kajian pembangunan daerah (think tank), pelaksanaan koordinasi dan

integrasi perencanaan pembangunan serta menjalankan konsultasi, advokasi,

pendampingan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

2. Misi Bappeda Kabupaten Langkat

Guna mewujudkan visi Bappeda 2009-2014 di atas, maka disusunlah misi

yang menjadi tanggung jawab Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Langkat. Dengan misi ini diharapkan seluruh anggota organisasi dan

pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta

peran serta instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pemerintahannya.

Oleh karena itu, misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Langkat dirumuskan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan

daerah.

2. Mewujudkan sinergitas penyelenggaraan monitoring dan evaluasi

(16)

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian untuk bahan

perencanaan pembangunan daerah.

4. Meningkatkan Pelayanan Data dan Informasi Pembangunan Daerah.

5. Peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya perencana.

Misi Pertama merupakan keinginan Bappeda Kabupaten Langkat sebagai

“Motor” penggerak perencanaan pembangunan Daerah merupakan sub sistem dari

sistem perencanaan pembangunan nasional. Sistem perencanaan pembangunan

mengedepankan pada pendekatan perencanaan partisipatif seluruh Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) dan pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

dengan menerapkan prinsip kesetaraan dan keadilan. Pemantapan sistem

perencanaan pembangunan daerah ditempuh dengan mengedepankan partisipasi

aktif stakeholder agar mampu menghasilkan perencanaan pembangunan yang

bersifat komprehensif, dan holistic atau menyeluruh, sehingga mampu untuk

memberikan arah kebijaksanaan pembangunan dan menciptakan iklim kondusif

bagi keterlibatan aktif stakeholders dalam keseluruhan proses pembangunan

daerah dan mampu mensinergikan semua perencanaan pembangunan lintas

fungsi, bidang, kawasan, lintas unit kerja di lingkungan pemerintah daerah.

Misi Kedua yaitu mewujudkan sinergitas penyelenggaraan koordinasi

monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembangunan daerah. Dalam

pelaksanaan proses pembangunan daerah, diperlukan kegiatan koordinasi

monitoring dan evaluasi kegiatan proses pembangunan secara bersama-sama

instansi terkait. Dengan kegiatan ini, dapat diketahui apakah proses pembangunan

(17)

dievaluasi untuk kegiatan perencanaan pembangunan selanjutnya dan yang akan

datang.

Misi Ketiga yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian untuk

bahan perencanaan pembangunan daerah. Sebagai institusi perencana

pembangunan, Bappeda harus berperan sebagai pelaksana fungsi manajemen

dalam bidang perencanaan. Institusi perencanaan pembangunan harus mampu

mengkoordinasikan proses perencanaan pembangunan daerah secara intensif dan

menyeluruh serta melakukan kajian/analisis dalam rangka penyediaan bahan

perencanaan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan yang telah dirumuskan.

Misi Keempat adalah meningkatkan Pelayanan Data dan Informasi

Pembangunan Daerah. Bahwa peningkatan pelayanan perencanaan pembangunan

daerah merupakan upaya terwujudnya pelayanan prima dalam proses perencanaan

pembangunan. Oleh karena itu, institusi perencanaan pembangunan hrus dapat

meningkatkan kemampuan menyediakan data atau informasi pembangunan

dengan cepat, tepat dan akurat.

Misi Kelima meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber day perencana.

Untuk mendukung dan menjamin kualitas dan kuantitas hasil-hasil perencanaan

pembangunan, maka kualitas dan profesionalisme SDM perencanaan

pembangunan menjadi sangat penting dan menjadi kunci keberhasilan proses

perencanaan pembangunan. Kualitas perencanaan sangat bergantung pada

kemampuan dan keahlian para perencana secara teknis maupun kemampuan lain

yang bersifat insektoral, multidisipliner, dan bersifat komprehensif. Peningkatan

(18)

mengemban beban tugas masing-masing dalam organisasi. Peningkatan

profesionalisme merupakan upaya peningkatan kinerja berkait dengan kesetiaan,

logika dan etika.

3. Tujuan Bappeda Kabupaten Langkat

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan

tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5

(lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi

sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai

di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian

sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi.

Tabel: Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi

NO MISI TUJUAN

1 2 3

1. Meningkatkan kualitas dan

sinergitas perencanaan

pembangunan daerah

1. Menyusun dan

mengimplementasikan

perencanaan pembangunan

daerah

2. Mewujudkan pelayanan prima

koordinasi perencanaan

pembangunan

2 Mewujudkan sinergitas

penyelenggaraan monitoring dan

evaluasi dalam pengendalian

pelaksanaan pembangunan.

Meningkatkan koordinasi

monitoring dan evaluasi

pelaksanaan pembangunan daerah.

3 Meningkatkan kualitas dan

kuantitas penelitian untuk bahan

perencanaan pembangunan

Pendayagunaan sumber daya

manusia dan sumber daya material

(19)

daerah daerah bidang penelitian dan

perencanaan

4 Meningkatkan pelayanan data

dan Informasi Pembangunan

Daerah

Memperkuat pengelolaan data dan

informasi pembangunan untuk

mengoptimalkan kewenangan

daerah

5 Peningkatan kualitasn dan

kapasitas sumber daya

perencana

1. Meningkatkan kapasitas dan

kapasitas SDM perencana

pembangunan

2. Meningkatkan fasilitas

pendukung perencanaan

pembangunan

2.2Struktur Organisasi dan Personalia

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas

wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah

untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan

ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan

sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam

instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan

dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan

melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat

(20)

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan

serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,

melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Bappeda Langkat dapat dilihat pada

lampiran.

2.3Uraian Tugas (Job Description)

Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada Bappeda Langkat

yang terdiri dari:

1. Kepala Badan

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tujuan

memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan kegiatan dalam

melaksanakan tugas Pemerintah Kabupaten Langkat di bidang

perencanaan serta tugaslain yang telah ditetapkan oleh Bupati melalui

Sekretaris daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagai mana dimaksudkan di atas, Kepala

Badan mempunyai fungsi:

• Merumuskan dan merencanakan serta mengendalikan pembangunan

daerah;

• Mengembangkan kebijaksanaan sistem perencanaan pembangunan

daerah;

• Mengadakan kebijaksanaan pembiayaan dan monitoring terhadap

kegiatan perencanaan dan penilaian atas pelaksanaannya;

(21)

• Menyiapkan Renstra, Renja dan Lakip Badan Perencanaan

pembangunan Daerah;

• Menyusun serta menyiapkan Ranstra, Renja dan Lakip Pemerintah

Kabupaten Langkat.

2. Sekretariat

Mempunyai tugas di bidang teknis administrasi. Untuk menyelenggarakan

tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fugsi:

• Melakukan urusan umum dan ketatalaksanaan;

• Melakukan urusan keuangan

• Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan;

• Menyiapkan bahan penyusunan Renstra, Renja dan Lskip Badan

perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat;

• Menyusun serta menyiapkan Renstra, Renja dan Lakip Sekretariat.

a. Sub Bagian umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas mlakukan urusan surat menyurat,

kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan dan perjalanan dinas. Untuk

menyelengarakan tugas tersebut, Sub Bagian Umum mempunyai

fungsi

• Penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan ketatausahaan,

kepegawaian, dan perlengkapan;

• Pelaksanaan surat menyurat, pengadaan kearsipan,

kerumahtanggan, dan administrasi perjalanan dinas;

(22)

• Perumusan kebijaksanaan perencanaan pembangunan

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris dalam

bidang tugasnya.

b. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi

keuangan, perbendaharaan dan penyusunan laporan keuangan. Untuk

menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Keuangan mempunyai

fungsi:

• Melaksanakan administrasi keuangan

• Melaksanakan dan pengelolaan gaji pegawai dan tunjangan lainnya

• Menyiapkan bahan-bahan untuk penyusunan rencana keuangan dan

anggaran serta analisis pelaksanaan anggaran.

• Menghimpun, mengklasifikasi, serta mengolah data dan

bahan-bahan penyusunan anggaran

• Melaksanakan urusan keuangan dan penyiapan analisa pelaksanaan

anggaran serta menyusun perencanaan pengadaan barang/jasa

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Sekretaris dalam

bidang tugasnya

3. Bagian Fisik dan Prasarana

Bagian Fisik dan Prasarana mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan

perencanaan pembangunan pekerjaan umum, perhubungan dan pariwisata,

tata guna tanah, sumber daya alam dan lingkungan, serta melaksanakan

(23)

administrasi pembangunan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,

Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi:

• Melakukan kegiatan perencanaan pekerjaan umum, perhubungan dan

pariwisata, tata ruang dan tata guna tanah serta sumber daya alam dan

lingkungan hidup

• Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pekerjaan

umum, perhubungan dan pariwisata, tata guna ruang dan tata guna

tanah serta sumber daya alam dan lingkungan hidup yang disusun oleh

dinas-dinas, badan, kantor, bagian-bagian dan kecamatan-kecamatan

serta unit kerja lainnya yang berada di lingkungan Pemerintah Daerah.

• Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang fisik dan prasarana

serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahan

• Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di

bidang fisik dan prasarana yang meliputi pekerjaan umum,

perhubungan dan pariwisata, tata ruang dan tata guna tanah, serta

sumber daya alam dan lingkungan hidup, dalam rangka pelaksanaan

program daerah atau pokok-pokok yang diusulkan kepada pemerintah

pusat dimasukkan ke dalam program tahunan nasional

• Mengumpulkan bahan koordinasi penyusunan program tahunan

pengembangan daerah.

• Mengumpulkan bahan dan mengadministrasikan program bantuan

pembangunan dari Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Pusat dan

(24)

• Melaksanakan analisa dan evaluasi pelaksanaan pembangunan

• Menyusun serta menyiapkan Renstra, Renja, dan Lakip Bidang Fisik

dan Prasarana

a. Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Pariwisata

Sub Bidang Pekerjaan Umum, Perhubungan dan Pariwisata mempunyai

tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program

pembangunan pekerjaan umum, perhubungan dan pariwisata,

mengkoordinasikan penyusunan pedoman, petunjuk teknis di bidang

pekerjaan umum, perhubungan dan pariwisata. Untuk

menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Pekerjaan Umum,

Perhubungan Dan Pariwisata mempunyai fungsi:

• Mengumpulkan data dan bahan program pekerjaan umum,

perhubungan dan pariwisata

• Melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan

pekerjaan umum, perhubungan dan pariwisata.

• Mengumpulkan bahan dan data untuk evaluasi serta pelaporan

• Melaksanakan penyusunan rencana dan program tahunan

pembangunan prasarana jalan, perhubungan darat, laut, sungai,

udara, pos telekomunikasi dan pariwisata

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang

dalam bidang tugasnya

(25)

Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas

mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pengaturan

ruang, tata guna tanah, sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Tata Ruang dan

Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:

• Mengumpulkan data dan bahan program pengatur tata ruang dan

tata guna tanah, sumber daya alam dan lingkungan hidup.

• Melaksanakan penyusunan rencana dan program pengatur tata

ruang dan tata guna tanah, sumber daya alam dan lingkungan

hidup.

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang

dalam bidang tugasnya

4. Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal

Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal mempunyai tugas melakukan dan

mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian dan

eksploitasi laut, perindustrian dan perdagangan, pertambangan dan energi,

koperasi serta kegiatan penanaman modal. Untuk menyelenggarakan tugas

tersebut, Bidang Ekonomi dan Penanaman Modal mempunyai fungsi:

• Melakukan kegiatan perencanaan pembangunan pertanian eksploitas

laut, industri, perdagangan, pertambangan dan energi.

• Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pertanian

eksploitasi laut, industri dan perdagangan, pertambangan dan energi,

(26)

• Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pertanian

dan eksplorasi laut, industri dan perdagangan, pertambangan, energi,

koperasi dan penanaman modal yang disusun oleh dinas-dinas, satuan

organisasi lain dalam lingkungan pemerintah daerah,

kecamatan-kecamatan dan badan lain yang berada di daerah.

• Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang ekonomi, penanaman

modal, serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan dan

pemecahan

• Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan di

bidang ekonomi yang meliputi petanian dan eksplorasi laut, industri

dan perdagangan, pertambangan, energi, koperasi dan penanaman

modal dalam rangka pelaksanaan program daerah atau pokok-pokok

yang diusulkan kepada pemerintah pusat dimasukkan ke dalam

program Daerah Provinsi Sumatera Utara dan atau yang diusulkan

kepada Pemerintah Pusat untuk dimasukkan ke dalam Program

Tahunan Nasional.

• Menyusun serta menyiapkan Renstra, Renja, dan Lakip Bidang

Ekonomi dan Penanaman Modal

a. Sub Bidang Pertanian, Eksploitasi Laut, Pertambangan dan Energi

Sub Bidang Pertanian, Eksploitasi Laut, Pertambangan dan Energi

mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan

program pembangunan pertanian tanaman pangan, peternakan,

(27)

pertambangan dan energi. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,

Sub Bidang Pertanian, Eksploitasi Laut, Pertambangan dan Energi

mempunyai fungsi:

• Mengumpulkan bahan dan data program pertanian dan eksplorasi

laut, pertambangan dan energi.

• Melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan

pertanian dan eksplorasi laut serta pertambangan dan energi

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang

dalam bidang tugasnya.

b. Sub Bidang industri Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal

Sub Bidang industri Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal

mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana program

pembangunan industri dan perdagangan, koperasi dan penanaman

modal. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang industri

Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal mempunyai fungsi:

• Mengumpulkan bahan dan data program industri, perdagangan,

koperasi dan penanaman modal

• Melaksanakan penyusunan rencana dan program industri,

perdagangan, koperasi dan penanaman modal

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang

(28)

5. Bidang Sosial dan Budaya

Bidang Sosial dan Budaya mempunyai tugas melakukan dan

mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan di bidang

pendidikan, generasi muda, olahraga, mental spiritual, pemerintahan,

kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi serta kependudukan.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sosial dan Budaya mempunyai

fungsi:

• Melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan di bidang

pendidikan, generasi muda, olahraga, mental spiritual,

pemerintahan, kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi

serta aparatur dan ketenagakerjaan.

• Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan di

bidang pendidikan, generasi muda, olahraga, mental spiritual,

pemerintahan, kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi

serta aparatur dan ketenagakerjaan yang disusun oleh dinas-dinas,

satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintah daerah,

kecamatan-kecamatan dan badan lain yang berada di daerah.

• Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang Sosial dan

Budaya serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan dan

pemecahan.

• Melakukan dan mengkoordinasikan penyusunan program tahunan

di bidang sosial budaya yang meliputi di bidang pendidikan,

(29)

kesejahteraan rakyat, informasi dan komunikasi serta aparatur dan

ketenagakerjaan dalam rangka pelaksanaan program daerah atau

proyek-proyek yang diusulkan kepada pemerintah pusat

dimasukkan ke dalam program Daerah Provinsi Sumatera Utara

dan atau yang diusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk

dimasukkan ke dalam Program Tahunan Nasional.

• Menyusun serta menyiapkan Renstra, Renja, dan Lakip Bidang

Sosial dan Budaya

a. Sub Bidang Pendidikan, Kesejahteraan Rakyat dan Kependudukan

Sub Bidang Pendidikan, Kesejahteraan Rakyat dan Kependudukan

mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana program

pembangunan dan pendidikan, generasi muda dan olahraga,

kebudayaan, agama, hukum, pemerintahan, kesejahteraan sosial,

perumahan rakyat, peranan wanita, kependudukan dan keluarga

berencana, dan transmigrasi. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut,

Sub Bidang Pendidikan, Kesejahteraan Rakyat dan Kependudukan

mempunyai fungsi:

• Mengumpulkan bahan dan data program kesejahteraan rakyat dan

kependudukan.

• Melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan

pendidikan kesejahteraan rakyat dan kependudukan.

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala bidang

(30)

b. Sub Bidang Informasi dan Komunikasi, Aparatur dan Ketenagakerjaan

Sub Bidang Informasi dan Komunikasi, Aparatur dan Ketenagakerjaan

mempunyai tugas mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan

program pembangunan informasi dan komunikasi serta kehumasan

aparatur dan pembinaan ketenagakerjaan. Untuk menyelenggarakan

tugas tersebut, Sub Bidang Informasi dan Komunikasi, Aparatur dan

Ketenagakerjaan mempunyai fungsi:

• Mengumpulkan bahan dan data program informasi dan komunikasi

serta kehumasan aparatur dan pembinaan ketenagakerjaan.

• Melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan

informasi dan komunikasi serta kehumasan aparatur dan

pembinaan ketenagakerjaan.

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala bidang

dalam bidang tugasnya.

6. Bidang Penelitian

Bidang Penelitian mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan

kegiatan penelitian di bidang fisik, ekonomi, sosial dan budaya dalam

rangka perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah. Untuk

menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Penelitian mempunyai fungsi:

• Menyiapkan bahan untuk merumuskan kebijaksanaan kegiatan

(31)

• Melakukan dan atau mengkoordinasikan di bidang pertanian, kelautan

dan sosial serta mengadakan kerja sama penelitian dengan

lembaga-lembaga penelitian lainnya.

• Menyusun serta menyiapkan Renstra, Renja, Lakip Bidang Penelitian.

a. Sub Bidang Penelitian Fisik dan Prasarana

Sub Bidang Penelitian Fisik dan Prasarana mempunyai tugas

mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan pekerjaan

umum, perhubungan dan pariwisata, tata guna tanah, sumber daya

alam dan lingkungan serta melaksanakan dan mengkoordinasikan

penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembiayaan administrasi

pembangunan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang

Penelitian Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi:

• Mengumpulkan bahan dan data penelitian di bidang fisik dan

prasarana

• Melaksanakan penyusunan rencana dan program serta penelitian

bidang fisik dan prasarana

• Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepala bidang dalam

bidang tugasnya.

b. Sub Bidang Penelitian Ekonomi dan Sosial Budaya

Sub Bidang Penelitian Ekonomi dan Sosial Budaya mempunyai tugas

mempersiapkan bahan perumusan kebijaksanaan kegiatan penelitian

untuk perencanaan pembangunan di daerah, melakukan penelitian

(32)

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Penelitian

Ekonomi dan Sosial Budaya mempunyai fungsi:

• Mengumpulkan bahan dan data penelitian bidang ekonomi dan

sosial budaya

• Melaksanakan penyusunan rencana dan program serta penelitian di

bidang ekonomi dan sosial budaya.

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepala bidang

ddalam bidang tugasnya.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam

jenjang jabatan fungsional yang terdapat dalam berbagai kelompok

sesuai bidang keahliannya.

b. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban

kerja

c. Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2.4Jaringan Kegiatan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat

adalah unsur pelaksana pembangunan daerah yang melaksanakan dan

meningkatkan keadaan ekonomi untuk mandiri, meningkatkan kesejahteraan

sosial daerah secara adil dan merata, mengembangkan setiap ragam budaya untuk

kelestarian, memelihara keamanan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan

(33)

pemerintah pusat dalam mempertahankan dan memelihara persatuan dan kesatuan

bangsa. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat merupakan

sebuah instansi yang memberikan pelayanan non-profit (tidak berorientasi pada

perolehan laba) kepada seluruh masyarakat, seperti perusahaan penghasil jasa

pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat lebih

berorientasi pada upaya perecanaan pembangunan yang matang dan terorganisir

dengan baik, melakukan penelitian–penelitian daerah untuk mendapatkan

pengembangan daerah yang efektif, serta melakukan kegiatan sosial berupa

pengabdian kepada masyarakat.

2.5Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan

sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu

juga pada Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Langkat, yang terus

berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Badan pemerintahan ini dapat

terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja

keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan

kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan

perusahaan adalah peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dan peningkatan

pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

Selain itu juga terdapat program lintas SKPD meliputi perencanaan tata

(34)

data/informasi, perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh,

perencanaan kota-kota besar dan menengah, perencanaan pembangunan daerah,

perencanaan pembangunan ekonomi, perencanaan sosial budaya, perencanaan

prasarana wilayah dan sumber daya alam, perencanaan pembangunan daerah

rawan bencana, peningkatan sarana dan prasarana aparatur, pengembangan

data/informasi statistik daerah, kerjasama pembangunan, perencanaan

pembangunan daerah.

2.6Rencana Kegiatan

Kegiatan yang direncanakan Bappeda Kabupaten Langkat tahun

2009-2014 dapat Dilihat pada tabel berikut:

No Kebijakan Program Kegiatan

1 2 3 4

MISI PERTAMA

1 Melaksanakan dan

memfasilitasi

• Penyusunan rancangan RPJPD

• Penyelenggaraan Musrenbang

RPJPD

• Penetapan RPJPD

• Penyusunan rancangan RPJMD

• Penyelenggaraan Musrenbang

RPJMD

• Penetapan RPJMD

• Penyusunan rancangan RKPD

• Penyelenggaraan Musrenbang

RKPD

(35)

2 Meningkatkan

• Rapat koordinasi tentang rencana

tata ruang

• Koordinasi dan fasilitas penyusunan

rencana tata ruang lintas

kabupaten/kota

Program

pemanfaatan ruang

Koordinasi dan fasilitasi penyusunan

pemanfaatan ruang lintas

kabupaten/kota

Program kerja sama

pembangunan

• Koordinasi kerjasama wilayah

perbatasan

• Koordinasi kerjasama pembangunan

antar daerah

• Fasilitasi kerja sama dengan dunia

usaha/lembaga

• Koordinasi dalam pemecahan

masalah-masalah daerah Koordinasi

kerjasama wilayah perbatasan

Program

pengembagan

wilayah perbatasan

• Koordinasi penyelesaian

permasalahan perbatasan antar

daerah

• Sosialisasi kebijakan pemerintah

dalam penyelesaian perbatasan antar

negara

• Koordinasi penetapan rencana tata

ruang perbatasan

Program

perencanaan

pengembangan

wilayah strategis dan

cepat tumbuh

Koordinasi penetapan rencana

pengembangan wilayah strategis dan

cepat tumbuh

ogram perencanaan

pengembangan

kota-kota menengah dan

besar

• Koordinasi penyelesaian

permasalahan penanganan sampah

(36)

• Koordinasi penyelesaian

permasalahan transportasi kota

• Koordinasi penanggulanan dan

penyelesaian bencana alam dan

sosial

• Koordinasi perencanaan penanganan

pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

• Koordinasi perencanaan penanganan

pusat-pusat industri

• Koordinasi perencanaan penanganan

pusat-pusat pendidikan

• Koordinasi perencanaan penanganan

perumahan

• Koordinasi perencanaan penanganan

perparkiran

• Koordinasi perencanaan air minum,

drainase dan sanitasi perkotaan

ogram perencanaan

pembangunan

ekonomi

• Koordinasi perencanaan

pembangunan bidang ekonomi

Program

perencanaan

prasarana wilayah

dan sumber daya

alam

• Koordinasi penyusunan masterplan prasarana perhubungan daerah

• Koordinasi penyusunan masterplan pengendalian sumber daya alam dan

lingkungan hidup

Program perncanaan

pembangunan daerah

rawan bencana

• Koordinasi penyusunan profil daerah

rawan bencana

• Koordinasi pembangunan daerah

rawan bencana

MISI KEDUA

1 Melaksanakan

pengendalian

• Koordinasi penyusunan laporan

kinerja pemerintah daerah

• Koordinasi penyusunan Laporan

(37)

daerah (LKPJ)

• Monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan rencana pembangunan

daerah

MISI KETIGA

1 Melaksanakan

penelitian dan

wilayah perbatasan

Penyusunan perencanaan

pengembangan perbatasan

Program

perencanaan

pengembangan

wilayah strategis dan

cepat tumbuh

Penyusunan perencanaan

pengembangan wilayah strategis dan

cepat tumbuh

Program

perencanaan

pembangunan

ekonomi

• Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah

• Penyusunan indikator ekonomi

daerah

• Penyusunan perencanaan

pengembangan ekonomi masyarakat

• Penyusunan tabel output input daerah

• Penyusunan masterplan penanggulangan kemiskinan

• Penyusunan indikator dan pemetaan

daerah rawan pangan

Program

perencanaan sosial

budaya

• Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan

• Koordinasi penyusunan masterplan kesehatan

• Koordinasi perencanaan bidang

sosial budaya

Program

perencanaan tata

ruang

• Penyusunan kebijakan tentang

penyusunan tata ruang

(38)

RDTRK, RTRK dan RTBR

• Sosialaisasi peraturan

perundang-undangan tentang rencana tata

ruang

Program

pemanfaatan ruang

• Penyusunan kebijakan pengendalian

pemanfaatan ruang

• Penyusunan prosedur dan manual

pengendalian pemanfaatan ruang

• Fasilitasi peningkatan peran serta

masyarakat dalam pengendalian

pemanfaatan ruang

MISI KEEMPAT

1 Melaksanakan

penyusunan

• Pengumpulan, updating dan analisis

data informasi capaian target kinerja

program dan kegiatan

• Penyusunan dan pengumpulan data

informasi kebutuhan penyusunan

dokumen perencanaan

• Penyusunan dan analisis data

informasi perencanaan

pembangunan kawasan rawan

bencana

MISI KELIMA

1 Melaksanakan

fasilitasi

Pelatihan aparat dalam perencanaan

tata ruang

Program

pemanfaatan ruang

Pelatihan aparat dalam pemanfaatan

ruang

Program

pengendalian

Pelatihan aparat dalam pengendalian

(39)

pemanfaatan ruang

Peningkatan kemampuan teknis aparat

perencana

2 Melaksanakan

capacity building

• Pendidikan dan pelatihan formal

• Sosialisasi peraturan

perundang-undangan

• Bimbingan teknis implementasi

peraturan perundang-undangan

Program

peningkatan disiplin

aparatur

• Pengadaan mesin atau kartu absensi

• Pengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya

• Pengadaan pakaian KORPRI

3 Melaksanakan

disiplin anggaran

Program

peningkatan

pengembangan

sistem pelaporan

capaian kinerja dan

keuangan

• Penyusunan laporan capaian kerja

dan ikhtisar dan realisasi kinerja

SKPD

• Penyusunan laporan keuangan

semesteran

• Penyusunan laporan prognosis

realisasi anggaran

• Penyusunan laporan keuangan akhir

(40)

BAB III

PENGAWASAN GAJI DAN UPAH

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat

merupakan salah satu instansi pemerintahan, yang mana di dalamnya terdapat

tenaga yang ahli di bidangnya. Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja menjadi

sumberdaya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi, maka pimpinan

harus berusaha merangsang pegawainya agar dapat melakukan tugasnya dengan

baik.

Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja pegawai yaitu

dengan memberikan imbalan dalam bentuk uang atau barang. Balas jasa yang

diterima tersebut disebut sebagai gaji dan upah. Pembayaran gaji dan upah

merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubungan antara tenaga kerja

dengan pimpinan. Oleh karena itu jumlah gaji dan upah yang diberikan harus

berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua pegawai. Untuk itu dalam bab

ini penulis mencoba membahas yang menjadi topik penelitian yaitu bagaimana

pengawasan gaji dan upah pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (Bappeda) Kabupaten Langkat.

3.1 Pengertian Gaji dan Upah

Menurut penulis, istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran

kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pemimpinnya. Bagi

staff pegawai bertugas melakukan penelitian dan pelayanan kepada masyarakat.

(41)

diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak

mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut Upah. Jumlah gaji pada umumnya

ditetapkan bulanan. Sedangkan jumlah upah ditetapkan secara harian atau

berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan.

Menurut instansi, gaji merupakan pembayaran yang dibayarkan kepada

pimpinan, pengawas, pegawai tata usaha dan sebagainya. Disamping gaji dan

upah pegawai dan karyawan pelaksana (buruh) di Bappeda Kabupaten Langkat

mungkin memproleh manfaat-manfaat lain yang diberikan dalam bentuk

tunjangan misalnya tunjangan jabatan, tunjangan umum, uang lembur, uang

makan, dan lain-lain.

Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian tentang gaji menurut

para ahli ekonomi:

Menurut Warren (2006: 7)

“Gaji umumnya merupakan pembayaran atas jasa manejerial, administratif, atau jasa lain yang serupa. Tarif gaji biasanya disampaikan dalam satuan bulanan ”.

Menurut Mulyadi (2001: 14)

Gaji umumnya merupakan pembayaran jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang, jabatan manajer, dan dibayarkan secara pearceraian bulan, sedangkan upah mearupakan pembyaran atas penyerahan jasa yanga dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan”.

Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh

(42)

produk yang dihasilkan. Upah meliputi upah harian yang dihitung berdasarkan

masa sehari dan upah mingguan yang dihitung berdasarkan masa mingguan.

Menurut Malthis dan Jakson ( 2002 : 119-378)

“Upah adalah bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah waktu kerja, sedangkan gaji merupakan yang konsisten dari satu periode ke preode lain dengan tidak mengandung jumlah jam kerja.”

Menurut Sugiyurso dan F. Winarni (2005 : 95)

Gaji merupakan sejumlah pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas administrasii dan manajemen yang biasanya ditetapkan secara bulanan sedangkan upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak maengandalkan kekuatan fisik, jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan”.

Upah merupakan balas jasa yang diberikan diterima oleh pekerja kasar

yang pembayarannya didasarkan atas hasil kerjanya. Karena itu jumlah upah yang

diterima setiap pegawai atau karyawan bisa berfluktuasi antara satu periode.

Di samping itu tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal seperti

pendidikannya, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran, serta keberanian

karyawan itu sendiri. Upah biasanya tidak di tetapkan dengan perbandingan

langsung terhadap faktor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu dibayar

pada tingkat yang memungkinkan produktivitas buruh yang menguntungkan.

Sifat gaji pada umumnya menurut Hartadi (1999 : 11) adalah

1. Berlaku secara nasional,

2. Dikeluarkan oleh pemerintah pusat,

(43)

4. Ada sistem kenaikan denagan jumlah perincian dari pusat pemerintahan,

5. Dasar pemberian adalah golongan/ tingkat pekerjaan, dan

6. Diikuti dengan sistem tunjangan.

Dapat disimpulkan baik gaji maupun upah adalah balas jasa yang

diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan.

Jumlah gaji yang dibayar biasanya secara berkala dan tetap sedangkan besarnya

upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.

3.2 Unsur-unsur Gaji dan Upah

Karyawan adalah aset perusahaan, oleh karena itu harus diperhatikan

sebaik – baiknya tenaga dan keahlian yang diberikan karyawaan harus sesuai

dengan imbalan atau penilaian. Perusahaaan membeli jasa para karyawan maka

dapat menjamin kesejahteraan dan kelangsungan hidup keluarganya dengan

pemberian berupa gaji, upah dan tunjangan – tunjangan lainnya.

Di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat, gaji

penting bagi pegawai karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai

motivator dalam bekerja. Adapun unsur-unsur gaji dan honor pada Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat yaitu :biaya yang besar

dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak

terjadi penyelewengan.

1. Gaji pokok, adalah gaji yang diberikan kepada PNS/CPNS yang diangkat

dalam satu pangkat/golongan ruang atau masa kerja sesuai dengan ketentuan

(44)

2. Tunjangan istri/ suami, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS

yang beristri/ bersuami yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

3. Tunjangan anak, adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS/ CPNS yang

mempunyai anak ( anak kandung, anak tiri, dan anak angkat ) yang belum

berusia 21 tahun dan tidak atau belum pernah menikah dan tidak mempunyai

penghasilan sendiri,

4. Tunjangan jabatan, adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri

sipil yang menjabat dengan jabatan tertentu menurut ketentuan yang berlaku,

5. Tunjangan jabatan struktural, adalah tunjangan yang berdasarkan pada

sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga teknis lainnya,

6. Tunjangan jabatan fungsional, adalah tunjangan jabatan yang diberikan

kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan fungsional sebagaimana

diatur dalam keputusan menteri yang membidangi pendayagunaan aparatur

negara,

7. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan yang biasanya disubsidi oleh

pemerintah, tapi dimasukkanjuga ke dalam potongan,

8. Tunjangan beras, adalah tunjangan pangan yang diberikan kepada pegawai

negeri sipil dalam bentuk natura ( beras ) sebesar 10 kg per jiwa dalam bentuk

natura ( uang ).

9. Lembur adalah upah yang dibayarkan karyawan yang melebihi jam kerja biasa

yang telah ditetapkan sebelumnya.

10.Insentif, adalah sejumlah uang yang diberikan kepada pegawai Bappeda

(45)

tetapnya.insentif akan diberikan kepada karyawan apabila bekerja di atas

standart yang telah ditentukan sesuai dengan ketentuan yang telah diatur oleh

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat.

3.3 Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah

Sebelum membahas masalah prosedur pencatatan gaji dan upah, ada

baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri.

Menurut Hardibroto (1984 : 10)

Prosedur adalah merupakan rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi – transaksi yang terjadi”.

Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan

Gaji dan Upah menurut Usry (1999 : 305) adalah sebagai berikut :

a. Time keeping Department

Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data

tentang jumlah perincian waktu menyelesaiaan suatu tugas kerja, hasil produksi

atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu.

b. Payrol Department

Tugas departemen ini adalah menjabarkan dan menjatahkan jumlah upah

tiap-tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi-fungsi

departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji

dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan klasifikasi tugas,

departemen perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan. Daftar gaji dan upah

(46)

c. Cost department

Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian upah dan gaji mungkin

harus ditentukan pada masing-masing departemen produksi, untuk membantu

pekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasikan biaya upah. Dengan memakai

kartu rangkuman, kartu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa- jasa untuk tiap

pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing-masing jenis

produk.

Pada Bappeda Kabupaten Langkat, prosedur pencatatan gaji dan upah

bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur

yang ditetapkan oleh Bappeda Kabupaten Langkat sebagai berikut :

Pada Bappeda Kabupaten Langkat, prosedur pencatatan gaji yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Bagian Pembuat Data

Bagian pembuat data bertugas mengolah data dimana data harus selalu

dicek apakah ada perubahan atau tidak. Bila ada perubahan, maka secara otomatis

akan berubah oleh database. Setiap bulannya bagian pembuat data mengajukan

data-data tersebut ke kantor bupati, di kantor bupati bagian penguasa anggaran

akan mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPT). Setelah itu, baru pihak

Bappeda ini ke Kantor Bagian Keuangan supaya dikeluarkannya Surat Perintah

Pencairan Dana (SP2D) untuk disetujui.

(47)

Setiap tanggal 1, dana yang sudah dicairkan oleh bagian bendaharawan

akan dibagikan kepada setiap pegawai di kantor Badan Perencanaan. Penggajian

dilakukan setiap bula.

Menurut penulis, prosedur pencatatan gaji yang ada pada Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat sudah sesuai dengan

prosedur pencatatan gaji yang dijalankan oleh bagian – bagian yang terpisah

sehingga tidak terjadinya penyelewengan. Sedangkan menurut teori hanya

menjelaskan departemen- departemennya.

3.4 Prosedur Penghitungan Gaji dan Upah

Besarnya gaji dan upah dalam setiap perusahaan tidak selalu sama untuk

setiap karyawan dan dapat berubah-ubah di masa yang akan datang, tergantung

pada tingkat gaji dan upah dan jam kerja masing-masing karyawan. Terjadinya

perbedaaan tingkat gaji dan upah antar karyawan disebabkan oleh faktor

pendidikan, pengalaman, kemampuan perusahaan, kondisi pekerjaan. Besarnya

gaji dan upah antar suatu perusahaan dengan perusahaan lain juga berbeda-beda.

Faktor-faktor penting yang akan mempengaruhi tingkat upah itu antara lain:

a. Penawaran permintaan tenaga kerja

b. Organisasi buruh kemempuan perusahaan untuk membyar gaji dan upah

c. Produktivitas

d. Biaya hidup

e. Sistem pemerintahan

Ada beberapa cara menghitung gaji dan upah. Sistem manapun yang

(48)

maksimal melalui efisiensi dan efektivitas kerja dengan pengorbanan yang tetap.

Menurut Hasibuan (2005 : 124) sistem penghitungan gaji dan upah dapat

digolongkan ke dalam tiga golongan yaitu :

1. Sistem menurut upah waktu

Dibedakan atas upah pekerjaan, upah mingguan, dan upah perbulan.

2. Sistem upah menurut kesatuan hasil

Jumlah hasil produksi akan diperhitungkan sebagai jumlah upah yang akan

diterima karyawan dan biasanya diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi

barang-barang yang sama dan hasil pekerjaan yang dapat diukur, dan upah yang

diterimanya tergantung dari kegiatan kerja.

Ketentuan jam kerja yang berlaku pada Bappeda Kabupaten Langkat

antara lain sebagai berikut:

1. Hari Kerja

Bappeda Langkat maemberikan 5 (enam) hari Jam kerja bagi pegawai

dalam 1 minggu yang dimulai pada hari Senin sampai Jumat.

Senin – Jumat

Pukul : 08.00 – 12.00 kerja

Pukul : 12.00 – 13.30 istirahat

Pukul : 13.30 – 16.00 kerja

2. Hari Istirahat

Hari istirahat bagi pegawai setiap hari Sabtu dan Minggu.

(49)

Pada Bappeda Kabupaten Langkat cuti memiliki dua bagian yaitu cuti

tahunan selama dua minggu dan cuti melahirkan selama 3 ( tiga) bulan.

Pada Bappeda Kabupaten Langkat metode perhitungan gaji dan upah yang

dibayarkan kepada karyawannya didasarkan oleh penggolongan :

1. Pegawai Staf

Yang termasuk pegawai staf pada perusahaan ini adalah pegawai yang

mempunyaai keahlian, dinilai dari pendidikan atau lamanya masa kerja atau

pengalaman kerja.

2. Pegawai Nonstaf

Gaji dan upah yang dibayarkan pada pegawai nonstaf jumlahnya tidak

sama, karena pegawai nonstaf digolongkan sebagai berikut:

a. Karyawan bulanan

Adalah karyawan yang sudah merupakan pekerja tetap pada perusahaan

ini. Gaji dan upah karyawan bulanan yang dibenarkan, jumlahnya tetap sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.

b. Karyawan harian tetap

(50)

RUMUS SECARA SISTEMATIS PADA BAPPEDA KAB. LANGKAT: PENDAPATAN BERSIH = GAJI POKOK + TUNJANGAN – POTONGAN

Tabel

Daftar Penghitungan Gaji Pada Bappeda Kabupaten Langkat

1. Gaji Pokok xxx

2. Tunjangan Istri/Suami xxx

3. Tunjangan Anak xxx

4. Tunjangan Perbaikan

Penghasilan dan Peralihan xxx

5. Tunjangan Jabatan xxx

6. Tunjangan Beras xxx

7. Subsidi Askes xxx

Jumlah xxx

8. Tunjangan Khusus Pajak xxx

9. Pembulatan xxx

Penerimaan Gaji Kotor xxx

10.Iuran Wajib Pegawai (IWP) xxx

11.Potongan Subsidi Askes xxx

12.Sewa Rumah xxx

13.Taperum xxx

14.Potongan Pajak xxx

15.Potongan Lain xxx

16.Potongan Hutang Lebih xxx

17.Tunggakan xxx

18.Potongan Amal Korpri xxx

19.Potongan Koperasi xxx

20.Potongan Bank Sumut xxx

Jumlah Potongan xxx

(51)

Adapun perhitungan gaji yang terdapat pada Bappeda Kabupaten Langkat

antara lain :

a. Gaji pokok besarnya sesuai dengan pangkat, golongan serta ruang gaji menurut

ketentuan yang berlaku,

b. Upah yang diberikan pemerintah terhadap pegawai dalam bentuk natura ( uang

besar).

c. Tunjangan istri/suami sebesar 10% dari gaji pokok,

d. Tunjangan anak sebesar 2,5% dari gaji pokok dalam hal kedua-duanya

suami/istri, pegawai negeri tunjangan keluarga (istri/suami/anak) dibayarkan

kepada pegawai negeri yang gaji pokonya lebih tinggi,

e. Tunjangan jabatan diberikan menurut ketentuan yang berlaku,

Adapun persentase tunjangan yang diperoleh karyawan pada golongan

IIIA – IVD ssebagai berikut:

golongan IIIA : 146% x gaji pokok

Golongan IIIB :139% x gaji pokok

Golongan IIIC : 133% x gji pokok

Golongan IIID : 127% x gaji pokok

Golongan VIA : 114% x gaji pokok

Golongan VIB : 107% x gajo pokok

Golongan IVC : 107% x gaji pokok

(52)

f. Tunjangan pendapatan umum

(Gol I : Rp 175.000)

(Gol II : Rp 180.000)

(Gol III : Rp 185.000)

g. Tunjangan pengabdian wilayah terpencil besar nya sesuai dengan ketentuan

yang berlaku,

h. Tunjangan beras besarnya ditentukan sesuai dengan keputusan menteri

keuangan.

Dokumen yang penting dalam Bappeda Kabupaten Langkat antara lain :

a. Laporan Absen Pengambilan Gaji dan Upah

b. Daftar/surat keterangan gaji dan upah

c. Amplop gaji dan upah

d. Bukti kas keluar

3.5 Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah

Di dalam pengawasan terkait, pengendalian merupakan suatu proses yang

di jalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain yang di desain

untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan

keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang

berlaku, sedangkan pengertian dari pengendalian intern merupakan suatu proses,

dijalankan untuk memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak bagi

manajemen dan dewan komisaris, dan untuk mencapai tujuan yang saling

berkaitan dalam bidang pelaporan, kepatuhan dan operasi. Berbeda dengan

(53)

dalam suatu organisasi melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan

penting bagi Pemerintah, yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah dan

menghindari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi

lainnya pada Bappeda Kabupaten Langkat dilakukan perbulan sehingga dalam hal

ini pengawasan intern telah dijalankan, dimana setiap pemberian gaji tiap bulan

dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab bagian keuangan.

Pengertian pengendalian intern dapat ditinjau dalam arti sempit dan luas

menurut AICPA (American Intitute Of Certified Public Accountant). Dalam arti

sempit “ prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data-data

administrasi, sedangkan dalam arti luas adalah sistem sosial yang mempunyai arti

wawasan makna khusus yang berada dalam organisasi perusahaan.

Pengertian pengawasan intern dapat ditinjau dalam arti luas dan dalam arti

sempit menurut Comitte on Auditing Procedure AICPA. Pengawasan intern

meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang

dikoordinasikan, yang digunakan di dalam perusahaan untuk melidungi

kepentingan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data

akuntansi, meningkatkan efisiensi dalam operasi dan mendorong dipatuhinya

kebijaksanaan perusahaan yang telah di tetapkan. Pengawasan intern dalam arti

sempit diartikan sama dengan” internal check” yaitu suatu sistem dan prosedur

yang secara otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi

yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis dapat diperiksa oleh

(54)

Istilah Internal Control diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai

control intern atau sering juga ditulis sebagai pengawasan intern bertujuan untuk

meminimumkan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam persuhaan. Sebelum

membahas lebih lanjut penulis memberikan beberapa pengertian dari pengawasan

intern.

Hermanto (2002 : 110) mendefinisikan system pengawasan intern sebagai

berikut :

Sistem pengawasan intern adalah suatu tipe pengawasan yang dirancang dengan diintegrasikan ke dalam sistem pembagian pendelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan”.

Sedangkan Holmes dan Burns (2005 : 1112) mengemukakan bahwa:

“Pengawasan intern merupakan rencana organisasi yang semua metode serta peraturan yang sederajat yang digunkan dalam perusahaan menjaga kekayaannya, memeriksa kecermatan dan keandalannya, meningkatkan efisiensi operasionalnya dan mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang sudah digariskan manajemen”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam buku Standard Profesi Akuntan

Publik (2002 : 341) menyatakan bahwa :

“ Pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai.”

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

maksud pengawasan intern gaji dan upah adalah meliputi struktur organisasi dan

semua cara-cara dan alat-alat yang dikoordinasikan terutama yang menyangkut

(55)

Untuk terlaksanakannya pengawasan intern gaji dan upah dengan baik

maka perlu diadakan pemisahan tugas dan fungsi dimana suatu kegiatan mulai

dari awal sampai dengan selasai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini

penting untuk menghindari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya

penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh bagian yang

membutuhkan.

Unsur-unsur pengawasan intern gaji berdasarkan Committee on Auditing

Procedure antara lain :

1. Suatu organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tepat,

jelas, dan tegas.

2. 2.Suatu sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang efektif yang

memungkinkan untuk mengadakan pengawasan akuntansi terhadap harta

milik, hutang, pendapatan, serta biaya.

3. Adanya praktek-praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi di

setiap bagian dalam organisasi.

4. Suatu tingkat kecakapan kualitas pegawai yang sesuai dengan syarat yang

diminta oleh tanggung jawabnya.

Adapun bagian-bagian yang berhubungan dengan pangawasan intern gaji

dan upah menurut Bridwan (2001 ; 125) adalah:

1. Mandor

Tugas sorang mandor dalam pengawasan gaji dan upah untuk

mencapai atau melunasi jam kerja dari setiap pekerja setiap hari.

Gambar

Tabel: Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi
tabel output

Referensi

Dokumen terkait

If we return to the early effort to establish the African Academy of Arts in the 1940s, we shall note three crucial aspects to Mda's suggestion: the aims of the academy are "to advance

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah lulus Evaluasi Administrasi, Teknik, Harga dan Kualifikasi untuk paket pekerjaan tersebut di

Proses meng- Klik tombol ”Mendaftar” di atas maka sistem akan mengirimkan em ail ke alamat e- mail perusahaan dengan subject ”(LPSE) Konfirmasi Pendaftaran Rekanan”,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara kepentingan unsur-unsur pelayanan menurut pelanggan air minum di Kecamatan Medan Amplas dengan efektivitas

Tokoh Boru Pasaribu dalam cerita Asal Pulau Simamora di Tipang ini memiliki sifat iri hati dan tidak mempunyai perasaan.dia selalu berniat untuk mencelakai putra Boru Basopet

Ikhsan: Pengalokasian Dana Alokasi Umum Dan Pendapatan Asli Daerah Dalam Belanja Pemerintah Kota Di…, 2005... Ikhsan: Pengalokasian Dana Alokasi Umum Dan Pendapatan Asli Daerah

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Trust, Store Image, dan Perceived risk terhadap Purchase Intention Online Shop” (Survei

Tuberkulosis, gejala umum TB Paru adalah batuk lebih dari 4 minggu dengan atau.. tanpa sputum, malaise, gejala flu, demam ringan, nyeri dada,

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa : 1) Realisasi penggunaan Alokasi