• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TOPIK PENELITIAN

D. Sistem Pengawasan Intern Gaji dan Upah

Dalam perusahaan yang besar prasarana dan aktivitasnya telah berkembang, pimpinan prusahaan tidak bisa mengadakan pengawasan secara langsung sebagaimana dalam perusahaan kecil, oleh karena itu pimpinan membutuhkan suatu sistem dalam pengawasan intern yang dapat memberikan keyakinan padanya bahwa apa yang dilaporkan bawahannya itu benar adanya, serta dapat dipercaya dan

mempunyai kemampuan untuk memonitor kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan sebelumya.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002), pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan spesifik akan dicapai. Pengawasan intern mempunyai berbagai unsur-unsur, menurut Moenaf Hamid Regar (2002), unsur-unsur pengawasan intern yaitu:

1. Pembagian fungsi yang tidak memberi kesempatan untuk menyelesaikan transaksi dari awal sampai dengan akhir atau menyatukan fungsi yang seharusnya tidak boleh digabung.

2. Wajib gilir dan wajib cuti untuk beberapa fungsi tertentu khususnya yang langsung berhubungan dengan keuangan seperti kasir dan bendahara.

3. Pembentukan fungsi internal audit. 4. Penggunaaan alat mekanisme.

Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat, Sistem pengawasan intern gaji dan upah bagian-bagian yang berhubungan dalam pengawasan gaji dan upah tersebut yaitu:

1. Bagian Pengawas waktu

Semua pembayaran gaji diawasi oleh personalia. Tiap karyawan wajib hadir dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan. Khusus bagi karyawan yang bekerja dilapangan dan petugas jaga diatur dalam sistem shif dan mempunyai jam kerja 6 jam sehari dan 47 jam seminggu. Untuk hal ini terlebih dahulu diperlukan

1214 jam khusus tentang penyimpangan waktu kerja dan istirahat yang dikeluarkan oleh kantor Depnaker setempat.

2. Bagian Administrasi dan keuangan

Bagian administrasi ini pengawasannya meliputi struktur organisasi dan prosedur serta catatan yang berkaitan dengan proses pembayaran gaji dan upah serta menandatangani daftar gaji dan upah.

3. kasir

Kasir membuat kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada bagian akuntansi. 4. Bagian Akuntansi

Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian administrasi dan keuangan dibukukan dalam buku besar dengan jurnal:

Gaji dan upah xxx

Hutang gaji dan upah xxx

Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagi bukti bahwa gaji dan upah telah dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal:

Hutang gaji dan upah xxx

Kas xxx

Untuk melaksanakan sistem pengawasan intern gaji dan upah ada lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penilaian resiko, kegiatan pengawasan, informasi/komunikasi dan monitoring. Dengan kata lain prinsip pengawasan intern itu menciptakan suatu keadaan dimana prosedur kerja yang

dilaksanakan dapat menghindari penyelewengan, penggelapan, pencurian atau setidak-setidaknya dapat menguranginya.

Pengawasan intern gaji dan upah bertujuan untuk mengawasi agar prosedur penggajian dilaksanakan sebagaimana yang telah digariskan, gaji dan upah tersebut diterima oleh karyawan yang benar-benar berhak. Untuk terlaksananya pengawasan intern gaji dan upah yang baik, maka perlu diadakan pemisahan tugas atau fungsi dimana suatu kegiatan penerimaan karyawan, pencatatan jam kerja yang dilaksanakan karyawan, menghitung gaji dan upah total untuk karyawan, pembayaran gaji dan upah tiap karyawan tidak boleh dikerjakan satu orang. Hal ini penting untuk menghinadari tugas rangkap yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan.

Pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat, sistem pengawasan intern gaji dan upah dilakukan dengan cara membuat daftar gaji yang dilakukan oleh pembuat daftar gaji dengan sistem payroll yaitu pembayaran gaji dan upah dibayarkan satu bulan sekali berdasarkan golongan dan jabatan masing-masing pegawai.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Unsur-unsur gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit

Langkat telah dipenuhi dengan baik ini ditandai dengan pemberian tunjangan-tunjangan dan bantuan lainnya kepada karyawan.

2. Pencatatan gaji dan upah dilakukan dengan baik dan aman hal ini ditandai dengan adanya pemisahan bagian pencatatan gaji dan upah serta menutup kemungkinan adanya penyelewengan dan kecurangan terhadap pembayaran gaji dan upah. 3. Sistem pengawasan intern gaji dan upah dilakukan dengan efektif dan bijaksana

dengan cara membuat daftar gaji dan menggunakan sistem payroll yaitu pembayaran gaji dan upah dibayarkan satu bulan sekali berdasarkan dengan golongan dan jabatan masing-masing pegawai.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat kepada pihak perusahaan PTPN IV Kebun Sawit Langkat dalam memajukan perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya tunjangan-tunjangan dan bantuan yang diberikan perusahan kepada para karyawan tetap dipertahankan agar menjadi motivasi dalam pekerjaannya untuk lebih baik lagi sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai.

2. Sebaiknya pencatatan gaji dan upah diawasi dan diadakan rotasi pekerjaan bagi para karyawan agar tidak terjadi kejenuhan serta mencegah tindakan penyelewengan yang memungkinkan dan dapat memperluas wawasan karyawan tentang tujuan perusahaan secara menyeluruh.

3. Sebaiknya pengawasan intern gaji dan upah lebih diperhatikan dan pengawasannya lebih ditingkatkan mengingat perkembangan zaman yang semakin maju diiringi kebutuhan yang semakin tinggi, sehingga dengan adanya pengawasan intern gaji dan upah yang efesien maka mempersempit tindakan penyelewengan.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Malayu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Malthis, Robert L, Jhon H Jackson, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Buku Dua, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Profesional Akuntansi Publik, Cetakan Kedua, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Regar Hamid Moenaf, 2002, Beberapa Internal Kontrol Dalam Rangka

Pertanggungjawaban di Indonesia, Pusat Pembangunan Akuntansi Fakultas Ekonomi, USU Medan.

Dokumen terkait