• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN

D. Sistem Pengawasan Pendapatan Kontribusi Bulanan

Setelah penulis menguraikan penghitungan pendapatan kontribusi bulanan oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan, maka penulis juga akan menguraikan sistem-sistem pengawasan pendapatan kontribusi bulanan oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan. Sistem Pengawasan dilakukan agar memperkecil terjadinya penyelewengan dana kontribusi yang dilihat oleh Perusahaan Daerah Kota Medan cukup rawan terjadinya penyelewengan.

pedagang petugas pengutip kontribusi bulanan Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan

Dalam buku Manajemen Keuangan Daerah (2009: 17) menyebutkan bahwa untuk mengoptimalkan perolehan pendapatan, pemerintah daerah harus melakukan pengawasan dan pengendalian yang memadai. Sumber-sumber kebocoran harus diidentifikasi dan segera diatasi. Kebocoran pendapatan bisa disebabkan karena penghindaran pajak, penggelapan pajak, pungutan liar, atau korupsi petugas. Untuk mengurangi kebocoran pendapatan, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain :

1. Melakukan audit, baik rutin maupun incidental 2. Memperbaiki sistem akuntansi

3. Meningkatkan disiplin dan moralitas pegawai yang terlibat dalam pemungutan pendapatan.

Selain itu, diperlukan juga analisis sistem yang sudah ada. Seperti yang penulis kutip dari buku Sistem Informasi Akuntansi(2014: 124) menyatakan bahwa Analisis sistem adalah proses kerja untuk menguji sistem yang sudah ada dengan lingkungannya sehingga diperoleh petunjuk berbagai kemungkinan perbaikan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan sistem. Melakukan analisis sistem harus diawali dengan tindakan survei terhadap sistem yang sudah ada dan langkah berikutnya adalah menganalisis kebutuhan pemakai. Dengan demikian, alasan dilakukannya analisis sistem pada dasarnya berkisar pada hal berikut :

a. Sistem yang ada sudah tidak kondusif dan tidak memenuhi kebutuhan pengguna.

b. Mendesaknya keperluan informasi baru, yang lebih cepat dan relevan.

c. Kemunculan teknologi baru yang lebih efisien dan ekonomis. Teknologi baru selalu menghadirkan berbagai inovasi.

Setelah dilakukan analisis sistem yang sudah ada, maka diperlukan pengawan tehadap kegiatan perusahaan. Buku Sistem Informasi Keuangan (2014: 65) menyebutkan bahwa tingginya kinerja yang diraih tidak lepas dari penerapan

teknik pengawasan yang menunjukkan bahwa “seseorang dalam pengawasan, namun merasa tidak diawasi”. Pengawasan yang efektif dilakukan untuk

meningkatkan kinerja bukan untuk menghilangkan kinerja dan prestasi perusahaan. Di beberapa perusahaan, hal ini kurang mendapat perhatian. Pengawasan yang dilakukan, antara lain sebagai berikut :

a. Supervisi yang efektif. Supervisi bertindak sebagai model pengembangan maksimum pegawai menjadi seseorang yang profesional dan efisien menurut kemampuannya. Kegiatan supervisi bukan untuk mengukur kinerja atau mencari kesalahan, namun hal ini sebagai upaya membantu pihak lain mengatasi kesulitan dan meningkatkan motivasi kerja secara mandiri dan berkelanjutan.

b. Akuntansi pertanggungjawaban. Pengawasan terhadap sistem akuntansi pertanggungjawaban menunjukkan informasi yang terkait dengan anggaran, kuota, jadwal, biaya standar, dan standar kualitas ; kemudian apabila ditemukan hal-hal berbeda antara perencanaan kinerja dengan hasil yang diperoleh, maka harus segera dilakukan tindakan.

c. Audit internal. Pengawasan kegiatan melakukan peninjauan ulang terhadap keefektifan pengendalian internal merupakan peranan yang selalu dilakukan seorang auditor internal. Motivasi pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai peraturan yang berlaku serta efektivitas dan efisiensimanajemen tidak luput dalam tindakan evaluasi dilakukan auditor internal.

Karenanya, Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan juga melakukan hal yang sama. Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan melakukan beberapa sistem pengawasan terhadap pendapatan kontribusi bulanan pasar.

1. Melakukan audit terhadap buku-buku besar pencatatan kontribusi di seluruh kantor cabang yang menangani masing-masing pasar di kota Medan. Sistem ini oleh Perusahaan Daerah pasar Kota Medan disebut sistem crash. Yaitu pencocokan data keuangan yang ada di buku besar Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan dengan Buku Besar kantor cabang di seluruh kota Medan. Biasanya sistem crash ini dilakukan jika ada angka yang berbeda, jumlah uang dengan total di buku akuntansi tidak sesuai. Karena adanya kecurigaan maka harus dilakukan sistem crash tersebut. Namun, sistem crash dilakukan belum tentu karena adanya kecurangan atau penyelewengan terhadap pendapatan kontribusi. Namun, bisa juga terjadi karena kesalahan pada penulisan angka karena sistem akuntansi pada Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan yang masih menggunakan sistem manual atau pembukuan. Sistem ini juga dapat mengawasi kegiatan para pegawai bagian pengutipan kontribusi yang berusaha melakukan penyelewengan uang kontribusi pasar tersebut.

2. Menggunakan Karcis tanda terima bahwa pedagang sudah atau belum membayar kontribusi bulanan. Karcis tersebut dapat memantau juga kegiatan pegawai pengutipan apakah melakukan penyelewengan uang kontribusi atau tidak. Karena setiap pedagang yang telah membayar akan menerima karcis tanda pembayaran yang dikeluarkan oleh Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan. Sehingga pegawai tidak bisa melakukan penyelewengan uang kontribusi. Contoh : pegawai mengutip uang kontribusi kios A. pedagang membayar dan secara otomatis pedagang menerima karcis tanda pembayaran.

Kemudian, pegawai melapor bahwa kios A belum membayar dengan tujuan menyelewengkan uang kontribusi tersebut. Maka, bulan depan kios A akan ditagih kontribusi pasar selama 2 bulan. Jika pedagang menunjukkan bukti pembayaran kontribusi bulan lalu, maka penyelewengan uang kontribusi tersebut akan diproses untuk mengetahui siapa pelaku dari penyelewengan uang kontribusi tersebut. Dan untuk mengetahuinya Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan juga memiliki sistem penjadwalan kepada para pegawai pengutip uang kontribusi bulanan. Siapa yang mengutip bulan tertentu dan mengutip pada blok berapa saja pegawai tersebut. Demikian juga sistem penjadwalan tersebut diterapkan oleh seluruh kantor cabang Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan. Sehingga dengan sistem tersebut memudahkan kantor untuk mendata pegawai yang telah, sedang, atau akan melaksanakan tugasnya.

3. Memperbaiki sistem akuntansi atau pembayaran kontribusi bulanan. Saat ini Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan sedang merencanakan sistem pembayaran kontribusi bulanan yang lebih efektif dan efisien agar memudahkan pekerjaan dan memperkecil terjadinya penyelewengan uang kontribusi bulanan pasar tersebut. Sistem ini dilakukan oleh pedagang sendiri. Setiap pedagang akan diberi nomor elektronik yang berisi data-data para pedagang. Nomor elektronik ini digunakan pedagang ketika membayar uang kontribusi bulanan pasar. Pembayaran dilakukan pedagang langsung dengan mendatangi bank yang telah dipilih Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan. Pedagang menunjukkan nomor elektronik tersebut dan membayar sesuai dengan kontribusi yang ditetapkan dan menerima bukti pembayaran. Kemudian pada account Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan nama-nama para pedagang yang telah membayar uang kontribusi bulanan Pasar akan

berwarna hijau. Nama-nama pedagang yang belum membayar masih berwarnakuning, sedangkan pedagang yang belum melakukan pembayaran lebih dari 1 bulan akan berwarna merah. Hal ini bisa terjadi karena adanya laporan dari pihak Bank yang telah bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan tersebut. Dengan sistem akuntansi ini dapat memperkecil terjadinya penyelewengan uang kontribusi bulanan.

Dokumen terkait