• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III EKSISTENSI PT PERKEBUNAN IX (PERSERO) 1974-

3.2 Sistem Pengelolaan Karyawan

Sistem pengelolaan karyawan dalam struktur organisasi PT. Perkebunan IX (Persero) diurusi Unit Personalia di bawah Dinas Bagian Umum yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi, yaitu Direktur Komersil. Dalam melakukan pengaturan karyawan Unit Personalia memiliki tugas yaitu mengurus administrasi personalia dan penyusunan rencana karir karyawan, mengurus pengobatan karyawan dan keluarga atas rekening perusahaan, dan mengurus kecelakaan karyawan pekerjaan.76

Karyawan di PT. Perkebunan IX (Persero) terdiri dari staf (karyawan tetap perusahaan), karyawan bulanan, honorer,dan karyawan harian.77

74 Ibid. 75Ibid. 76Ibid. 77

Untuk melihat daftar nama pejabat dan jabatannya PT. Perkebunan IX pada 11 November 1977 – 12 Januari 1981 lihat lampiran V.

Adapun daftar jumlah tenaga kerja PT. Perkebunan IX (Persero) dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.

Daftar Jumlah Karyawan/Tenaga Kerja PT. Perkebunan IX (Persero) dari Tahun 1979-1985.

Tahun Dewan

Komisaris Direksi Staf Honorer Bulanan

Harian Jumlah Tetap Lepas 1979 3 6 389 - 2.591 12.554 7.861 23.404 1980 3 6 394 - 2.637 12.387 8.924 24.351 1981 3 6 481 260 3.606 12.390 12.822 29.568 1982 3 6 507 283 3.831 12.365 14.342 31.337 1983 3 6 545 283 3.762 11.706 20.467 36.772 1984 4 4 496 37 3.770 11.408 13.801 29.520 1985 3 6 463 282 4.204 11.743 12.798 29.499

Sumber: Sub Sektor Perkebunan, Statistik 1979-1983, Jakarta: Departemen Pertanian Biro Tata Usaha BUMN, 1984; dan Sektor Pertanian, Statistik 1983-1984/1985, Jakarta: Departemen Pertanian Biro Tata Usaha BUMN, 1986.

Penerimaan atau perekrutan karyawan terdiri dari dua jenis yaitu berdasarkan rencana kebutuhan karyawan 5 tahunan dan rencana kebutuhan tahunan. Rencana tahunan tercermin dalam penyediaan formasi karyawan, rencana kerja dan anggaran perusahaan.78

78

Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 838/KPTS/KP.210/12/89 Tentang Peraturan Kepegawaian PN/PT Perkebunan Pasal 1 (d, e), dan Pasal 3 ayat (1a,b), (2a,b).

Penerimaan karyawan dilakukan dengan tahap penjaringan dan penyaringan yang berasal dari karyawan bulanan dan pelamar umum. Karyawan yang lolos menjadi karyawan tetap perusahaan (staf) diangkat langsung oleh direksi atas persetujuan menteri (dapat dilimpahkan kepada Sekretariat Jenderal), begitu juga

halnya dengan pengangkatan dan pemberhentian staf dalam golongan/jabatan tertentu.79

Pelamar umum maupun karyawan bulanan setelah diterima sebagai karyawan (staf) wajib melakukan perjanjian kerja perorangan dengan perusahaan. Dalam surat perjanjian tersebut tercantum aturan tentang penentuan pangkat/golongan, gaji pokok dan tunjangan, masa kerja, serta tanggal permulaan kerja. Golongan dan kepangkatan karyawan di PT. Perkebunan IX (Persero) terdiri dari Golongan I hingga Golongan VIIb.80

Golongan atau kepangkatan karyawan ditetapkan sesuai dengan jabatannya. Setiap karyawan berhak atas kenaikan pangkat yang dapat dicapai secara reguler, pilihan, dan istimewa. Karyawan yang mencapai batas usia pensiun, dengan persyaratan tertentu dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian dan karyawan yang meninggal dalam masa kerja dapat diberikan kenaikan pangkat anumerta.81

Gaji pokok karyawan (staf) diberikan sesuai dengan pangkat atau golongannya. Karyawan yang memenuhi persyaratan dapat diberikan kenaikan gaji pokok secara berkala. Selain gaji pokok karyawan juga diberikan tunjangan isteri/suami, tunjangan anak, tunjangan perusahaan, tunjangan emolumen, tunjangan khusus, dan tunjangan representasi (karyawan yang menjabat jabatan tertentu).

79Ibid.,

Pasal 2 ayat (1), (2), (3) dan Pasal 4 ayat (1a,b), (2).

80Ibid.,

Pasal 5, 6, dan 7 ayat (2).

81

Besaran pemberian tunjangan tersebut berdasarkan pada gaji pokok, yang persentasenya ditetapkan oleh menteri.82

Selain gaji pokok dan tunjangan, karyawan (staf) juga mendapatkan santunan sosial dan jaminan sosial bagi karyawan yang memenuhi persyaratan dengan ketentuan tersendiri.83

1. Tunjangan Pelayan Rumah Tangga (PRT) dan Tukang Kebun (TK). Santunan sosial di PT. Perkebunan IX (Persero) terdiri dari:

2. Tunjangan Transport Dinas bagi Inspektur, Administratur, Ka. Biro/Bagian/Adm, dan Ka. Pegawai.

3. Tunjangan Transport Anak Sekolah.

4. Tunjangan Lumpsum/Uang Saku ke LPP Yogyakarta yaitu pegawai staf yang mengikuti kursus atau seminar yang diselenggarakan oleh LPP Yogyakarta.84

Dalam santunan sosial seorang karyawan tetap perusahaan (staf) juga mendapatkan tunjangan sewa rumah; uang air, listrik, dan bahan bakar; biaya perjalanan dinas; dan jaminan sosial yang besaran jumlah tunjangannya tergantung pada pada pangkat atau golongan karyawan tetap perusahaan (staf) tersebut.85

82

Ibid., Pasal 10 ayat (1), (2) dan 11 ayat (1), (2), (3).

83

Ibid., Pasal 12 ayat (1), (3).

84

Surat Edaran Ir. B. Sitompul (Direktur Utama PTP-IX) No. 9.4/R/731/84 Tanggal 23 April 1984 Perihal Santunan Sosial.

85

Surat Edaran J.A. Ferdinandus (Direktur Utama PTP-IX) No. 9.3/SE/R/17/1990 Tanggal 6 Desember 1990 Perihal Perbaikan/Penyesuaian Tunjangan Santunan Sosial Pegawai Staf.

Selain itu karyawan PT. Perkebunan IX (Persero) juga mendapat tunjangan lainnya seperti

tunjangan transport, tunjangan komunikasi, dan tunjangan rekreasi yang jumlah besarannya disesuaikan dengan pangkat atau golongan.86

Karyawan pada PT. Perkebunan IX (Persero) juga mendapatkan bonus tahunan yang diberikan setiap setahun sekali. Adapun karyawan yang mendapat bonus tahunan tersebut adalah karyawan bulanan, karyawan SKU harian tetap, karyawan tembakau, dan karyawan musiman yang masing-masing telah mencapai masa kerja satu tahun penuh dengan proporsional. Jumlah besaran bonus yang diterima karyawan tersebut adalah jumlah dua bulan gaji pokok dan jumlah dua kali catu beras.87

Kebijakan rutin yang biasanya dilakukan pimpinan PT. Perkebunan IX (Persero) dan telah berlangsung setiap tahunnya pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yaitu memberikan gula secara cuma-cuma (gratis) kepada karyawan.88

1. Karyawan Pimpinan (Pegawai Staf) mendapatkan gula sebesar 10 kg jika berkeluarga, dan 5 kg jika masih lajang atau berstatus Staf Honorer.

Adapun besaran pembagian gula tersebut ditetapkan sebagai berikut:

2. Karyawan SKU Bulanan mendapatkan gula sebesar 6 kg jika berkeluarga, dan 3 kg yang berstatus lajang.

86

Surat Edaran J.A. Ferdinandus (Direktur Utama PTP-IX) No. 9.3/SE/R/18/1990 Tanggal 6 Desember 1990 Perihal Penyesuaian Tunjangan Transport, Tunjangan Komunikasi, dan Tunjangan Rekreasi Pegawai Staf PT. Perkebunan-IX.

87

Surat Edaran P.F. Napitupulu, SE (Direktur Komersil PTP-IX) No. 9.3/SE/55/1991 Tanggal 22 Mei 1991 Perihal Pembayaran Rampung Bonus Tahunan Untuk Tahun Buku 1990 Kepada Karyawan Golongan SKU.

88

3. Karyawan SKU Harian mendapatkan gula sebesar 5 kg jika berkeluarga, dan 3 kg yang berstatus lajang.

4. Karyawan Musiman mendapatkan gula sebesar 3 kg.

5. Karyawan Honorer Non Staf mendapatkan gula sebesar 3 kg. 6. Pensiunan Pegawai Staf mendapatkan gula sebesar 5 kg. 7. Tunjangan Janda Pegawai Staf mendapatkan gula sebesar 4 kg. 8. Pensiunan SKU mendapatkan gula sebesar 3 kg.

9. Tunjangan Janda SKU mendapatkan gula sebesar 2 kg.

10.Honorer PA.PAM/Pembantu PA.PAM mendapatkan gula sebesar 4 kg jika berkeluarga, dan 3 kg yang berstatus lajang.89

Karyawan-karyawan yang mendapat pemberian gula seperti yang diuraikan pada butir-butir di atas harus melakukan permintaan jatah gula terlebih dahulu dan disampaikan kepada Bagian Komersil mengenai pengambilan gula dan kemudian menghubungi Administratur Pabrik Gula Sei Semayang dan Pabrik Gula Kwala Madu. Selanjutnya gula tersebut dapat diambil di kantor-kantor perwakilan yang diatur petugas pergudangan atau bagian akuntansi. Bagi karyawan yang bukan beragama Islam jika yang bersangkutan menginginkan, maka gula tersebut dapat diberikan menurut waktu yang diinginkan sesuai dengan agama dengan kepercayaannya.90

89

Surat Edaran J.A. Ferdinandus (Direktur Utama PTP-IX) No. 9.3/SE/33/1991 Tanggal 25 Maret 1991 Perihal Pemberian Gula Cuma-Cuma (Gratis).

90

Dalam meningkatkan kesejahteraan, kesehatan, dan jaminan sosial karyawan, PT. Perkebunan IX (Persero) mendaftarkan karyawannya pada Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Besaran iurannya didasarkan pada gaji pokok ditambah nilai catu yang diterima karyawan yang disesuaikan dengan pangkat dan golongan karyawan.91

Dalam prosedur Perusahaan Perseroan, karyawan diberikan hak cuti dan izin yang terdiri dari hak cuti tahunan, hak cuti panjang, izin tidak masuk kerja, dan izin melaksanakan kewajiban ibadah agama. Karyawan yang mengambil cuti tahunan atau cuti panjang tetap diberikan tunjangan cuti.92

Dalam usaha meningkatkan disiplin kerja dan tata tertib administrasi, PT. Perkebunan IX (Persero) melakukan pengaturan tata tertib pemberian cuti kepada karyawannya baik staf dan non staf. Dalam pengambilan hak cuti tahunan atau cuti panjang karyawan telah mendapatkan persetujuan direksi terlebih dahulu. Bila cuti tahunan dan cuti panjang karyawan yang bersangkutan perlu ditunda, maka karyawan tersebut harus melapor pada Kepala Bagian untuk diteruskan pada direksi. Penundaan hak cuti harus ditentukan oleh perusahaan dan bukan atas kemauan karyawan yang bersangkutan. Hak cuti tahunan yang tertunda atas kemauan sendiri lewat batas waktu 6 bulan sejak jatuhnya hak cuti tersebut dinyatakan gugur, sedangkan hak cuti panjang yang tertunda atas kemauan sendiri, jika lewat batas waktu 1 tahun setelah

91Wawancara,

dengan Erwin, Jalan Asoka Medan, 20 Juli 2016.

92

Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 838/KPTS/KP.210/12/89 Tentang Peraturan Kepegawaian PN/PT Perkebunan pasal 16 ayat (1a), (1a,b,c), dan (2).

jatuhnya hak cuti tersebut dinyatakan gugur. Dalam menjalankan cuti tahunan, karyawan tetap mendapatkan gaji pokok dan catu secara penuh tanpa pemotongan.93

1. Karyawan perempuan tetap dan karyawan perempuan musiman tidak diperbolehkan atau diwajibkan bekerja pada hari pertama dan kedua waktu haid (menstruasi). Pada kedua hari tersebut kepadanya harus diberikan istirahat dengan mendapat upah penuh (upah + catu).

Pengaturan izin bagi karyawan perempuan yang sedang mengalami haid (menstruasi) dan cuti hamil (zwangerschapsverlof) di PT. Perkebunan IX (Persero) yaitu:

2. Kepada karyawan perempuan diberikan istirahat cuti hamil 1 ½ bulan (45 hari) sebelum menurut perhitungan melahirkan anak, dan 1 ½ bulan (45 hari) sesudah melahirkan anak atau gugur kandungan dengan mendapat upah penuh (upah + catu). Yang berhak atas cuti tersebut adalah karyawan perempuan bulanan atau harian tetap.94

Dalam regulasi Perusahaan Perseroan karyawan dapat diberhentikan dengan hormat dikarenakan permintaan sendiri, telah mencapai batas usia pensiun, adanya penyederhanaan organisasi perusahaan, tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai karyawan, dan meninggal dunia.95

93

Surat Edaran Ir. M. Bambang Sardjono (Direktur Utama PTP-IX) No. 9.7/SE/37/1994 Tanggal 28 April 1994 Perihal Tata Tertib Pemberian Cuti Tahunan/Cuti Panjang.

94Wawancara,

dengan Julastri, Kantor Perpustakaan BPTD Medan, 25 Juli 2016.

95

Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 838/KPTS/KP.210/12/89 Tentang Peraturan Kepegawaian PN/PT Perkebunan pasal 9 ayat (1a,b,c,d,e).

Batas usia pensiun seorang karyawan adalah 55 tahun. Untuk karyawan yang menduduki jabatan Inspektur, Administratur, Ka. Bagian/Biro Kantor Direksi, dan jabatan lain yang setingkat atau lebih tinggi, batas usia pensiunnya dapat diperpanjang sampai usia 57 tahun. Besarnya uang pensiun karyawan disesuaikan dengan besarnya dasar pensiun dan banyaknya masa kerja efektif. Janda atau duda karyawan dapat diberikan pensiun janda atau pensiun duda. Anak dari janda atau duda karyawan yang telah meninggal dunia dapat diberikan tunjangan yatim piatu.96

3.3 Unit-Unit Usaha Perusahaan

Dokumen terkait