d. Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang terdapat di:
C. Sistem Pengelolaan Sampah
RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur
• Pembangunan saluran drainase harus memperhatikan kontur yang ada.
• Pada kawasan terbangun harus tersedia jaringan drainase tersier atau sekunder, termasuk saluran di sisi jalan, yang berfungsi sebagai saluran pembuangan air hujan.
• Untuk meningkatkan daya resap air ke dalam tanah (infiltrasi) agar mengurangi air larian (aliran air) diperlukan penghijauan, khususnya pada lahan dengan kelerengan sedang hingga tinggi, serta kewajiban membuat sumur-sumur resapan pada kawasan-kawasan permukiman.
• Perlunya pemeliharaan saluran drainase secara berkala untuk mencegah terjadingan genangan air saat musim penghujan, khususnya pada saluran drainase jalan perkotaan yang tertutup.
C. Sistem Pengelolaan Sampah
Sistem persampahan di wilayah Kabupaten Barito Timur masih belum dilayani secara keseluruhan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Dinas Kebersihan dan Pertamanan hanya menangani/fokus pada masalah sampah yang ada di dalam perkotaan Barito Timur khususnya Tamiang Layang. Sedangkan sampah untuk seluruh Kecamatan yang dilayani hanya berupa sampah pasar dimana telah disiapkan tempat khusus berupa bak yang diletakkan di dalam kawasan pasar sebagai sarana pembuangan sementara yang nantinya akan diangkut menggunakan truk sampah untuk di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Pada umumnya penanganan sampah yang dilakukan disebagian besar wilayah, masih ditangani dengan cara tradisional yaitu dengan membakar, menimbun, dibuang ke lahan yang masih kosong yang ada maupun dibuang ke sungai.
Permasalahan yang ada, antara lain rendahnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan, armada pengangkut sampah yang masih kurang, tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) terbatas dan lokasinya yang kurang sesuai, serta petugas kebersihan yang masih kurang optimal dalam melakukan tugasnya, menjadikan masalah sampah menjadi persoalan tersendiri bagi Kabupaten Barito Timur.
Berdasarkan kondisi yang ada, maka arahan rencana pengembangan sistem persampahan di Kabupaten Barito Timur adalah sebagai berikut:
• Pengembangan prasarana pengelolaan persampahan akan dilakukan melalui pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan pola sanitary landfill di desa Dayu Kecamatan Karusen Janang.
• Tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dapat menggunakan container yang ditempatkan di pasar, pusat kegiatan penduduk, sekitar permukiman, perkantoran, dan fasilitas sosial lainnya.
• Pengadaan Dump Truck (kendaraan pengangkut sampah dari TPS ke TPA) • Pengembangan sistem sanitary landfill menggantikan open dumping di TPA
yang ada.
• Pengadaan Incinerator (alat untuk memproses sampah melalui pembakaran hingga menjadi abu secara terkendali dengan emisi gas buang yang aman). • Sosialisasi masyarakat tentang hidup sehat akan arti pentingnya menjaga
lingkungan terutama dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan industri. • Sosialisasi pembuatan kompos pada masyarakat yang merupakan salah satu
cara mengolah sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali yakni dengan mengelola sampah menjadi pupuk.
RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur
3.8. Indikasi Program Pemanfaatan Ruang
Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten merupakan upaya perwujudan rencana tata ruang yang dijabarkan ke dalam indikasi program utama kabupaten dalam jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahunan sampai akhir tahun perencanaan 20 (dua puluh) tahun.
Indikasi program ini merupakan turunan dari strategi pengembangan Kabupaten Barito Timur yang sudah diwujudkan dalam rencana struktur jaringan jalan, rencana pembagian wilayah pengembangan, dan rencana pemanfaatan ruang. Karena hanya aspek keruangan (spatial) yang diatur secara lengkap dalam sebuah RTRW, maka prioritas utama dalam indikasi program Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Barito Timur adalah peningkatan aksesibilitas internal dan eksternal serta alokasi pemanfaatan ruang yang tegas dan akomodatif.
Dari ketiga strategi utama tersebut dapat diturunkan atau dijabarkan ke dalam beberapa sektor strategis yang dituangkan dalam consequences strategi, yang meliputi aspek kependudukan, bentuk dan struktur ruang, sistem transportasi, perdagangan dan jasa, pariwisata, pemerintahan, permukiman, lingkungan, sarana dan prasarana. Berdasarkan consequences strategy, maka indikasi program juga diekstraksi menjadi beberapa aspek, yaitu:
1. Penataan ruang, yang mengakomodasi penataan lingkungan perkawasan seperti penataan kawasan pusat pemerintahan Kabupaten Barito Timur.
2. Kependudukan, yang mengakomodasi administrasi kependudukan.
3. Pelayanan umum, yang mengakomodasi sektor pemerintahan dan pendidikan. 4. Fisik dan Prasarana, yang mengakomodasi sektor elemen kabupaten, sistem
transportasi, permukiman, sarana dan prasarana wilayah. 5. Lingkungan hidup, yang mengakomodasi aspek lingkungan.
6. Perekonomian, yang mengakomodasi aspek pariwisata, jasa dan perdagangan serta pertambangan.
Indikasi program tersebut merupakan arahan bagi pembangunan keruangan di Kabupaten Barito Timur sampai 20 tahun ke depan sehingga visi dan misi Kabupaten Barito Timur secara bertahap dapat terwujud. Tetapi karena sifat masa depan yang tidak eksak (uncertainty), maka program-program di atas secara proses dapat dilengkapi atau dirubah susunan prioritas program yang harus dilaksanakan terlebih dulu, tergantung kesiapan aparat Pemda, dan dana yang tersedia.
Walaupun sifat program-program ini indikatif, tetapi keseluruhan program ini adalah manifestasi dari perencanaan tata ruang yang disusun, sehingga dalam tahap pemanfaatan ruang harus mengacu pada indikasi program tersebut. Demikian juga halnya dengan tahapan pengawasan dan pengendalian tata ruang yang akan dilakukan secara berkala (ex-ante), sehingga untuk memudahkan pelaksanaannya bidang-bidang program yang disusun dapat disesuaikan dengan bidang pembangunan dan dapat dimasukkan sebagai agenda pemerintah daerah yang dibahas dalam rapat koordinasi pembangunan (rakorbang).
Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka prioritas pembangunan di Kabupaten Barito Timur, yaitu sebagai berikut:
a. Pengembangan dan penataan rencana rinci kawasan perkotaan; b. Pembangunan kawasan perkantoran pemerintahan;
c. Peningkatan RSUD;
d. Pembangunan pasar regional;
RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur
f. Pengembangan agropolitan;
g. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi;
h. Peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan listrik;
i. Peningkatan kapasitas dan pengembangan jaringan telekomunikasi; j. Peningkatan sumber daya manusia;
k. Peningkatan kapasitas dan jaringan air bersih; l. Pembangunan sentra industri kecil;
m. Pembangunan balai latihan kerja; n. Pembangunan perguruan tinggi;
o. Pembangunan sekolah mulai dari jenjang TK - SMU/Kejuruan;
p. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan, air limbah, sampah, dan lain-lain).
3.8.1. Perwujudan Rencana Struktur Ruang
Dari hirarki dan fungsi utama kawasan dapat diturunkan kebutuhan pembangunan prasarana dan sarana utama yang dibangun dalam kerangka mewujudkan rencana struktur ruang yang telah dirumuskan. Adapun program utama yang sebaiknya dilakukan untuk masing-masing pusat adalah sebagai berikut:
1) Perwujudan PKL Tamiang Layang dilakukan melalui: a. Penyusunan RDTR Kota Tamiang Layang
b. Penataan dan pengembangan kawasan perkantoran pemerintahan c. Penyusunan zoning regulation
d. Penyusunan DED
e. Pembangunan Perguruan Tinggi
f. Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Tipe B
g. Pembangunan perumahan PNS h. Pengembangan perumahan rakyat
i. Pembangunan Pasar Barang Regional Tamiang Layang j. Pembangunan Gedung Olah Raga dan kesenian (Gelora) k. Pembangunan pusat kebudayaan daerah
l. Pembangunan Sentra Industri Kecil m. Peningkatan kapasitas PDAM
n. Peningkatan pengelolaan sampah dan penyediaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang ramah lingkungan
o. Alokasi lahan untuk kawasan siap bangun (Kasiba) dan lingkungan siap bangunan (Lisiba)
p. Balai Latihan Kerja Modern
q. Pembangunan sekolah mulai dari jenjang TK - SMU/Kejuruan; r. Pembangunan SMU/Kejuruan bertaraf Internasional
s. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan dan jembatan, air limbah, drainase, dll)
2) Perwujudan PKLp Ampah dilakukan melalui: a. Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ampah b. Penyusunan dan Penataan Kawasan Agropolitan c. Penyusunan zoning regulation
d. Penyusunan rencana rinci dan DED kawasan agropolitan e. Pembangunan terminal penumpang tipe A
f. Pengembangan perumahan rakyat
g. Pembangunan pabrik pengolahan hasil pertanian
RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur
i. Peningkatan dan pengembangan pusat perdagangandan jasa j. Pembangunan lumbung pangan
k. Pengembangan dan perbaikan saluran irigasi l. Pengembangan Puskemas rawat inap
m. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan dan jembatan, air bersih, limbah, sampah, dan lain-lain).
n. Peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia 3) Perwujudan PPK Hayaping dilakukan melalui:
a. Penyusunan rencana rinci Kecamatan (IKK/RDTR) b. Penyusunan zoning regulation
c. Peningkatan pusat perdagangan skala kecamatan d. Peningkatan jaringan jalan lokal
e. Pengembangan tata batas hutan
f. Pembangunan terminal penumpang tipe C g. Pembangunan jalan produksi perkebunan
h. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan dan jembatan, air bersih, limbah, sampah, dan lain-lain).
i. Pengembangan Puskemas
j. Peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia 4) Perwujudan PPKTaniran dilakukan melalui :
a. Penyusunan rencana rinci Kecamatan (IKK/RDTR) b. Penyusunan zoning regulation
c. Pembangunan dan peningkatan jaringan jalan d. Pembangunan terminal penumpang tipe C
e. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan dan jembatan, air bersih, limbah, sampah, dan lain-lain).
f. Pengembangan puskesmas pembantu
g. Peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia 5) Perwujudan PPK Bentot dilakukan melalui:
a. Penyusunan rencana rinci Kecamatan (IKK/RDTR) b. Penyusunan zoning regulation
c. Peningkatan pusat perdagangan skala kecamatan
d. Pembangunan jalan penyelamatan dan penyediaan peralatan peringatan dini bahaya banjir dan longsor
e. Peningkatan jaringan jalan lokal f. Pengembangan tata batas hutan
g. Pembangunan terminal penumpang tipe C
h. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan dan jembatan, air bersih, limbah, sampah, dan lain-lain).
i. Pembangunan jalan produksi perkebunan j. Pengembangan Puskemas
k. Peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia 6) Perwujudan PPK Bambulung dilakukan melalui:
a. Penyusunan dan penataan kawasan Agropolitan
b. Penyusunan rencana rinci dan DED kawasan agropolitan c. Peningkatan pusat perdagangan skala kecamatan
d. Peningkatan jaringan jalan lokal e. Pemetaan tata batas hutan
RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur
bahaya banjir dan longsor
g. Pembangunan terminal penumpang tipe C
h. Pengembangan dan pembangunan fasilitas penunjang sentra pertanian i. Pembangunan gudang pengumpul dan lahan jemur hasil pertanian j. Pembangunan jalan produksi pertanian dan perkebunan
k. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan dan jembatan, air bersih, limbah, sampah, dan lain-lain).
l. Pengembangan Puskemas
m. Peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia 7) Perwujudan PPK Telang dilakukan melalui:
a. Penyusunan rencana rinci Kecamatan (IKK/RDTR) b. Penyusunan zoning regulation
c. Peningkatan pusat perdagangan skala kecamatan d. Peningkatan jaringan jalan lokal
e. Pengembangan tata batas hutan
f. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan dan jembatan, air bersih, limbah, sampah, dan lain-lain).
g. Pembangunan jalan produksi perkebunan h. Pengembangan Puskemas
i. Peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia 8) Perwujudan PPK Unsum dilakukan melalui:
a. Penyusunan rencana rinci Kecamatan (IKK/RDTR) b. Penyusunan zoning regulation
c. Peningkatan pusat perdagangan skala kecamatan d. Pembangunan dan peningkatan jaringan jalan lokal e. Pengembangan tata batas hutan
f. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan dan jembatan, air bersih, limbah, sampah, dan lain-lain).
g. Pembangunan jalan produksi perkebunan h. Pengembangan Puskemas
i. Peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia 9) Perwujudan PPK Tampa dilakukan melalui:
a. Penyusunan rencana rinci Kecamatan (IKK/RDTR) b. Penyusunan zoning regulation
c. Peningkatan pusat perdagangan skala kecamatan d. Pembangunan dan peningkatan jaringan jalan lokal e. Pengembangan tata batas hutan
f. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan dan jembatan, air bersih, limbah, sampah, dan lain-lain).
g. Pembangunan jalan produksi perkebunan h. Pengembangan Puskemas
i. Peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia 10) Perwujudan PPK Dayu dilakukan melalui:
a. Penyusunan rencana rinci Kecamatan (IKK/RDTR) b. Penyusunan zoning regulation
c. Peningkatan pusat perdagangan skala kecamatan d. Pembangunan dan peningkatan jaringan jalan local e. Pembangunan bandara
RPIJM Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Barito Timur
g. Pembangunan infrastruktur wilayah (jaringan jalan dan jembatan, air bersih, limbah, sampah, dan lain-lain).
h. Pengembangan Puskemas
i. Peningkatan dan pengembangan sumberdaya manusia 3.8.2. Perwujudan Rencana Pola Ruang