• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV: HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

2. Sistem Pengupahan Karyawan pada Penjualan Kartu

tanggal akses akses 30 Juni 2009)

G. Kerangka Konseptual

Untuk alur pelaksanaan penelitian yang akan penulis lakukan mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, dapat diuraikan dalam kerangka konseptual seperti pada Gambar 2.1. berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

1. The Royal Bank of Scotland (RBS) Medan

2. Sistem Pengupahan

3.a.Karyawan Bagian Penjualan Produk Kredit Tanpa Agunan

3.b. Karyawan Bagian Penjualan Produk Kartu Kredit

4. GAP antara Kondisi yang diharapkan dengan Kondisi

yang ada

5. Saran dan Rekomendasi untuk Perbaikan Skema Pengupahan Karyawan Bagian Penjualan Produk KTA dan Kartu Kredit

Penjelasan kerangka konseptual di atas, yaitu:

The Royal Bank of Scotland (RBS) Medan (No.1), merupakan perusahaan dimana penulis melakukan penelitian. Sistem pengupahan pada alur panah pertama (No.2) merupakan pokok bahasan penelitian. Selanjutnya pada arah alur panah kedua (No.3.a dan 3.b) terbagi atas dua bagian, dimana pada kedua bagian tersebut merupakan rincian dari pokok bahasan penelitian. Anak panah ketiga (No.4) adalah latar belakang masalah pembahasan penulisan skripsi. Alur panah terakhir (No.5) adalah saran dan rekomendasi dari penulis sebagai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan nantinya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan cara menyusun dan mengklasifikasikan data yang diperoleh dari perusahaan kemudian diinterprestasikan dan dianalisis, sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Lokasi penelitian berada di jalan Imam Bonjol No. 26 A Medan dan jadwal penelitian dilakukan mulai bulan November 2008 sampai dengan selesainya skripsi ini.

B. Sumber dan Jenis Data

Sumber dan jenis data yang digunakan yaitu:

1. data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak terkait di The Royal Bank of Scotland (RBS) Medan, baik melalui teknik wawancara maupun observasi mengenai permasalahan-permasalahan yang diteliti,

2. data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah terdokumentasi sebelumnya, baik berupa data dari penelusuran catatan, dokumen instansi terkait, literatur-literatur dan buku-buku mengenai masalah yang diteliti.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian dan penulisan skripsi, penulis menggunakan dua metode pendekatan dalam pengumpulan data yang berkaitan dengan judul skripsi, yaitu:

1. pengamatan, mengamati secara langsung terhadap objek yang diteliti,

2. wawancara, melakukan tanya jawab terhadap pihak-pihak yang terkait sebagai penyedia informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan mengumpulkan semua data untuk mendukung tulisan ini untuk diinterpretasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang objektif tentang objek dan masalah yang diteliti.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Singkat Perusahaan

The Royal Bank of Scotland (RBS) tumbuh dari kecil menjadi salah satu institusi keuangan terbesar di dunia 300 tahun yang lalu. Perusahaan ini beroperasi di seluruh dunia untuk menyediakan pelayanan perbankan bagi individu, pebisnis dan juga institusi. Berbekal rasa bangga pada sejarah, perusahaan tetap berkomitmen untuk memberikan inovasi dan kualitas pelayanan terbaik bagi nasabah.

Kesuksesan konsorsium dengan mengakuisisi ABN AMRO di tahun 2007 semakin memperkuat posisi RBS group di Asia. Sejarah ABN AMRO di Indonesia berawal pada tanggal 27 Februari 1826 dengan dibukanya kantor perdagangan di Batavia (Jakarta pada masa itu). Kemudian berkembang sebagai bank asing tertua hingga memiliki jaringan distribusi terbesar dengan 20 cabang di 10 kota besar di Indonesia termasuk di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Solo, Semarang, Denpasar, Manado, Makasar dan Balikpapan.

ABN AMRO merupakan hasil penggabungan antara Algemene Bank Nederland (ABN) dan De Amsterdamsche-Rotterdamsche Bank (AMRO) pada tahun berdasarkan modal tier pertama dengan lebih dari 3.000 cabang di 63 negara, dan

didukung oleh lebih dari 100.000 staf. Pada tahun mencapai 639,9 milyar dipindahtangankan kepada RFS Holdings B.V., sebuah konsorsium bersama milik

b. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan pola formal yang akan mempengaruhi sistem kerja dari perusahaan tersebut. Struktur organisasi yang baik harus dapat memisahkan antara fungsi, kedudukan, batas wewenang, tanggung jawab, serta kewajiban dari masing-masing karyawan, agar para karyawan mengetahui apa saja yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka. The Royal Bank of Scotland membagi tugas masing-masing karyawannya dengan teratur, agar tujuan perusahaan dapat terlaksana dengan baik. The Royal Bank of Scotland menggunakan struktur organisasi lini/komando.

Bentuk struktur organisasi The Royal Bank of Scotland seperti pada Gambar 4.1. berikut:

Gambar 4.1. Struktur Organisasi The Royal Bank of Scotland Sumber: The Royal Bank of Scotland

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian, yaitu: 1. Regional Sales Manager, bertugas:

a. membawahi beberapa sales manager untuk beberapa daerah yang telah ditentukan,

b. mengawasi target sales manager yang telah ditentukan. 2. Sales Manager, bertugas:

a. mengawasi prosedur kerja Assistant Sales Manager,

b. memeriksa laporan Assistant Sales Manager sebagai hasil kerja dari para

Direct sales.

3. Assistant Sales Manager

a. mengawasi kegiatan/pekerjaan Direct sales dalam bekerja, b. memberikan pelatihan.

4. Direct sales Representative

a. mencari nasabah,

b. follow up nasabah sehingga berkeinginan untuk mengajukan aplikasi, baik

kartu kredit ataupun kredit tanpa agunan. 5. Finance Manager, bertugas:

a. mengawasi keuangan perusahaan,

b. mengawasi sistem pengupahan karyawan, c. memerika laporan pembayaran upah karyawan. 6. Staf Finance, bertugas:

a. menghitung jumlah upah yang perlu dibayar kepada karyawan setiap bulan,

b. membuat laporan pembayaran upah.

2. Sistem Pengupahan Karyawan pada Penjualan Kartu Kredit

Pencatatan data pembayaran upah karyawan penjualan kartu kredit dilakukan oleh staf finance. Karyawan akan memberikan salinan aplikasi kartu kredit yang telah disetujui ke staf finance, agar staf finance dapat melakukan pemeriksaaan, pencatatan dan perhitungan jumlah upah yang akan dibayar. Pada akhir bulan, staf finance akan melakukan pembayaran upah karyawan, dengan merincikan jumlah aplikasi yang disetujui dan upah per aplikasi, serta membuat laporan pembayaran upah. Laporan pembayaran ini, akan diperiksa dan diotorisasi oleh finance manager.

Jurnal transaksi untuk mencatat pembayaran upah karyawan pada penjualan kartu kredit adalah:

Biaya upah Rp. xxx

Kas Rp. xxx

Adapun tingkatan karyawan pada penjualan kartu kredit ini meliputi Rookie, Junior, Senior, dan Senior Executive. Berikut ini, akan ditampilkan DSR Community Scheme dari perusahaan, seperti pada Tabel 4.1. berikut:

Tabel 4.1. DSR Community Scheme

Rookie 100% 15% 70% 15%

Target Rating Allowance I Pay Classic Gold Platinum Bonus

7,00 E 500 25,00 25,00 75,00 150,00 250 5,00 M 500 25,00 25,00 75,00 150,00 250 3,00 H 500 10,00 25,00 50,00 75,00 250 2,00 S 250 5,00 15,00 50,00 75,00 0 1,00 U 5,00 15,00 30,00 50,00 0 0,00 P 0 5,00 15,00 30,00 50,00 0 Junior

Exh Target Rating Allowance I Pay Classic Gold Platinum Bonus

11,00 10,00 E 800 25,00 50,00 100,00 250,00 250 9,00 7,00 M 800 25,00 50,00 90,00 225,00 250 7,00 5,00 H 800 25,00 50,00 80,00 210,00 250 5,00 4,00 S 800 25,00 50,00 80,00 200,00 250 3,00 2,00 U 300 10,00 35,00 75,00 150,00 0 1,00 1,00 P 0 10,00 25,00 50,00 150,00 0 Senior

Exh Target Rating Allowance I Pay Classic Gold Platinum 20,00 15,00 E 1000 25,00 75,00 200,00 275,00 15,00 12,00 M 1000 25,00 75,00 180,00 250,00 13,00 10,00 H 1000 25,00 75,00 175,00 250,00 10,00 7,00 S 500 25,00 75,00 150,00 225,00 8,00 5,00 U 300 10,00 50,00 100,00 225,00 3,00 2,00 P 0 10,00 50,00 100,00 200,00

Senior Executive Executive

Target Rating Allowance I Pay Classic Gold Platinum 32,00 18,00 E 1500 25,00 85,00 250,00 350,00 24,00 15,00 M 1500 25,00 85,00 235,00 300,00 21,00 12,00 H 1500 25,00 85,00 230,00 275,00 16,00 10,00 S 1000 25,00 85,00 200,00 275,00 10,00 7,00 U 750 10,00 50,00 100,00 225,00 5,00 4,00 P 0 10,00 50,00 100,00 200,00

Sumber: The Royal Bank of Scotland

Untuk memudahkan pemahaman mengenai sistem pengupahan karyawan pada penjualan kartu kredit, maka akan dibuat suatu contoh.

Credit Card

1. Marketing berada pada level Rookie, aplikasi disetor sebanyak 13 aplikasi. Dari 13 aplikasi yang disetor ada sebanyak 7 aplikasi yang disetujui dengan rincian: ( 3 kartu gold dan 4 kartu classic)

Maka jumlah upah yang diterima marketing ini, adalah :

* Allowance : = Rp 500.000 * Bonus dari kartu I-pay : 7 aplikasi @ Rp 25.000 = Rp 175.000 * Bonus dari 3 kartu gold : 3 kartu gold @ Rp 75.000 = Rp 225.000 * Bonus dari 4 kartu classic : 4 kartu classic @ Rp 25.000 = Rp 100.000 * Bonus pencapaian target = Rp 250.000

Total Upah yang Diterima : Rp 1.250.000 Catatan : kartu I-Pay adalah kartu cicilan yang diterima customer pada saat menerima

kartu kredit. Artinya nasabah pada saat menerima kartu kredit juga akan menerima kartu I-Pay.

2. Marketing berada pada level Junior, nasabah yang mengajukan kartu kredit dari marketing tersebut sebanyak 10 orang. Dari 10 aplikasi yang disetor hanya 6 aplikasi yang disetujui, dengan rincian : ( 2 gold dan 4 classic)

Maka jumlah upah yang diterima marketing ini, adalah :

* Allowance : = Rp 800.000 * Bonus dari kartu I-pay : 6 aplikasi @ Rp 25.000 = Rp 150.000 * Bonus dari 2 kartu gold : 2 kartu gold @ Rp 80.000 = Rp 160.000 * Bonus dari 4 kartu classic : 4 kartu classic @ Rp 50.000 = Rp 200.000 * Bonus pencapaian target = Rp 250.000

Total Upah yang Diterima : Rp 1.560.000

Dari contoh ini, dapat diketahui bahwa: a. upah akan diterima jika aplikasi disetujui,

b. jumlah upah tergantung pada tingkatan karyawan, seperti rookie, junior, senior, dan senior executive, dan jenis kartu yang disetujui, seperti classic, gold, dan platinum,

c. perusahaan tidak akan melakukan pembayaran biaya-biaya yang dikeluarkan karyawan sewaktu melakukan penjualan kartu kredit, baik aplikasi kartu kredit ini disetujui maupun tidak.

Dokumen terkait