Kesiapan pengelolaan oleh stakeholder setempat.
6.3. SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) 1 Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Beberapa peraturan perundangan yang menjadi dasar dalam pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) antara lain:
1. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Program Jangka
Panjang (RPJP) Tahun 2005-2025
3. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2006 tentang
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan perpipaan. SPAM dengan jaringan perpipaan dapat meliputi:
Unit air baku,
Unit produksi,
Unit distribusi,
Unit pelayanan, dan
Unit pengelolaan.
Sedangkan SPAM bukan jaringan perpipaan dapat meliputi:
Sumur dangkal,
Sumur pompa tangan,
Bak penampungan air hujan,
Terminal air,
Mobil tangki air,
Instalasi air kemasan, atau
Bangunan perlindungan mata air.
6.3.2. Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan
A. Isu Strategis Pengembangan SPAM
Secara umum rumusan isu-isu strategis dan permasalahan yang mendesak dalam Sistem Penyediaan Air Minum di Kota Binjai yang dapat disimpulan dari berbagai sumber data/dokumen yang ada (RISPAM, SPPIP dan BPS-SSK) serta hasil diskusi dengan pihak SKPD terkait didaerah adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 6. 24. Isu Strategis Pengembangan SPAM di Kota Binjai
No Isu Strategis SPAM
A. Tingkat pelayanan PDAM yang masih rendah
1. Sering Terjadinya Pemadaman Aliran dengan tingkat pelayanan belum seluruhnya 24 jam
2. Tingkat Kebocoran / Kehilangan Air Masih Tinggi ± 28 % terhadap keseluruhan Kota Binjai. 3. Tingkat pelayanan PDAM Tirtasari yang masih sangat rendah yakni masih sebesar 23 % terhadap
keseluruhan Kota Binjai.
4. Minat masyarakat untuk berlangganan PDAM masih rendah dimana sebagian masyarakat masih menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan air bersih (mandi dan cuci)
5. Keterbatasan PDAM dalam penyediaan air minum non perpipaan seperti hidran umum (HU) 6. Kualitas air yang belum memenuhi standart air minum (kurang jernih)
7. Terbatasnya Peralatan Pemeliharaan B. Peran kelembagaan masih rendah
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 54
No Isu Strategis SPAM
1. Dukungan anggaran untuk air minum masih rendah
2. Rasio jumlah pegawai dengan jumlah pelanggan 12 : 1000
3. Dukungan DPRD dan pemda masih rendah terutama dalam hal penyesuaian tarif C. Pelaksanaan perda tentang pemanfaatan air tanah masih kurang
1. Sungai dan sumur menjadi alternatif untuk memperoleh air bersih dan kuran terkontrol dalam pemanfaatanya.
2. Tingkat Kesadaran Masyarakat Dalam Menggunakan Dan Memanfaatkan Air Bersih Masih Kurang
Sumber : RISPAM, BPS-SSK, SPPIP Kota Binjai
B . Kondisi Eksisting Pengembangan SPAM
Gambaran kondisi eksisting pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum di Kota Binjai secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut.
i. Aspek Teknis Sistem Penyediaan Air Minum di Kota Binjai
Sistem Penyediaan Air Minum di Kota Binjai adalah terdiri dari 2 (dua) sistem yaitu Sistem Perpipaan dan Non Perpipaan.
1. Sistem Perpipaan
SPAM Sistem Perpipaan merupakan sistem utama yang di kelola oleh PDAM Kota Binjai dengan menggunakan sistem pengolahan lengkap di Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang mengambil Sungai Bingai sebagi air baku.
Dari data yang diperoleh pada dokumen RI-SPAM, bahwa volume produksi air bersih untuk Kota Binjai mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga mencapai 4.033.564 m³ pada tahun 2012 dengan persentase kenaikan mencapai 0,16 % dari tahun sebelumnya. Sedangkan Distribusi air juga mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga mencapai 3.919,224 m³ pada tahun 2012 dengan persentase kenaikan mencapai 0,12 % dari tahun sebelumnya. Besaran Produksi air pada IPA Marcapada seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 6.25. Jumlah Produksi Air IPA Marcapada Kota Binjai tahun 2012
No Uraian 2010 2011 2012
1 Kapasitas Terpasang (l/detik) 225 195 195
2 Kapasitas Dioperasikan 175 128 190
3 Kapasitas Menganggur (jam) 50 67 5
4 Operasi produksi (jam) 24 24 24
5 Operasi distribusi (jam) 24 24 24
6 Jumlah Produksi
Produksi Instalasi (000 m³/tahun)
Pembelian Air dari Pihak lain (000 m³/tahun)
3.902 -
4.029 -
4.036
Jumlah Aair didistribusikan (000 m³/tahun) 3.720 3.870 3.919
Sumber : RI-SPAM Kota Binjai, Tahun 2013
Pelayanan jaringan SPAM Kota Binjai hingga saat ini telah mencakup 5 kecamatan di seluruh Kota Binjai, namun demikian tidak semua daerah pada wilayah tesebut mampu di suplai oleh jaringan perpipaan PDAM mengingat saat ini PDAM Tirtasari hanya memiliki satu IPA saja yaitu IPA Marcapada di Kecamatan Binjai.
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 55
2. Sistem Non Perpipaan
Penduduk Kota Binjai yang belum terdaftar dan terlayani sebagai pelanggan air bersih PDAM Tirtasari menggunakan air bersih dari jenis sumber air alam yaitu:
Air permukaan, dari sungai-sungai yang ada di Kota Binjai
Air tanah, terutama melalui pembuatan sumur bor, sumur pompa dan sumur gali
Gambar 6.14. Salah satu Hidran Umum yang ada Sebagai Sumber Air Bersih Non perpipaan
Gambar 6.16. Kebutuhan air bersih non perpipaan pada sebagian masyarakat dengan sumber air tanah dan pemukaan
Data penggunaan sumber air bersih penduduk Kota Binjai dari berbagai sumber air seperti di tunjukkan pada tabel berikut mengenai jumlah pemakaian air sebagai sumber air bersih pada tiap kecamatan di Kota Binjai.
Sumur dangkal di kawasan permukiman Kel. Setia dan Sungai Bangkatan sebagai sumber air minum /kebutuhan sehari- hari di kawasan padat penduduk di Kec. Binjai Kota
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 56 Tabel 6.26. Penggunaan Sumber Air Minum (domestik) Per kecamatan di Kota Binjai Tahun 2013
No Kecamatan Sumber Air Leding /perpipaan (SL) Non Perpipaan Sumur ali Sumur Bor Penampungan Air Hujan Air Sungai Lain-lain 1 Binjai Selatan 2.150 5.717 2.615 - - - 2 Binjai Kota 1.667 4.388 2.417 - - - 3 Binjai Timur 2.379 7.688 1.241 - - - 4 Binjai Utara 3.151 10.507 1.521 - - - 5 Binjai Barat 1.884 6.120 1.212 - - - Kota Binjai 11.231 34.420 9.006 - - 4.421
Sumber : PDAM Tirtasari Kota Binjai, BPS -Binjai Dalam Angka 2014
3. Tingkat pelayanan
Data kondisi eksisting air bersih menurut jenis pelayanannya terhadap pelanggan PDAM Tirtasari Kota Binjai baik pelanggan domestik (rumah tanggal) maupun non domestik sampai dengan tahun 2013 telah berjumlah 12.132 sambungan (SL) dengan tingkat suplay air mencapai 237.113 m3. Data lebih rinci seperti dijelaskan pada tabel berikut
Tabel 6.27. Kondisi Eksisting Pelayanan Air Minum PDAM Tirtasai Kota Binjai Menurut
Pelanggan (domestik dan non domestik) Tahun 2010 s/d 2013
No Uraian Satuan 2010 2011 2012
2013 (data BPS Kota Binjai)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Jumlah Karyawan orang 233 226 213 180
2 A. Jumlah Pelanggan Domestik SL 9.619 9.747 9.819 10.163
B. Jumlah Pelanggan Non domestik :
Sosial dan Sarana Umum unit 173 176 174 177
Instansi Pemerintah unit 410 408 404 404
Niaga unit 1.135 1.230 1.358 1.349
Industri unit 39 41 40 39
Khusus unit
Mobil Tangki / lain-lain unit
C. Jumlah Pelanggan water meter tidak
berfungsi (unit) SL 6.900 7.400 8.000
3 Jumlah Air Terjual 000 m³/tahun 2.646 2.765 2.774 2.371
A. Domestik /Rumah tangga 000 m³/tahun 1.805 1.884 1.891 1.619
B. Non domestik :
Sosial/umum 000 m³/tahun 87 101 113 99
Instansi Pemerintah 000 m³/tahun 439 431 401 354
Niaga 000 m³/tahun 311 344 364 291
Industri 000 m³/tahun 4 5 5 7
Khusus 000 m³/tahun
4 Jumlah Kehilangan Air sesuai hasil audi
t(000 m³/tahun)di distribusi 000 m³/tahun 1.074 1.105 1.145 -
5 Tingkat Pelayanan Penduduk (domesik dan non domestik)
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 57 No Uraian Satuan 2010 2011 2012 2013 (data BPS Kota Binjai) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Total Pelanggan SL 11.377 11.602 11.795 12.132
Jumlah Terlayani jiwa 48.921 49.889 50.719 51.803
Persentase pelayanan % 17 17 17 20,54
Sumber : RI-SPAM Kota Binjai 2012, BPS -Binjai Dalam Angka 2014
Dari analisis data pada dokumen RI-SPAM dijelaskan bahwa hanya 17% penduduk Kota Binjai pada tahun 2012 yang terlayani jaringan perpipaan PDAM Tirtasari Kota Binjai dan meningat 2,83% ditahun 2013 sehingga total untuk Kota Binjai terlayani jaringan perpipaan (domestik dan non domestik) adalah berkisar 20,54%.
Sebagai perbandingan cakupan pelayanan air bersih perpipaan dan non perpipaan khusus untuk air bersih domestik (rumah tangga) dijelaskan dalam bentuk tabel hasil analisis sebagai berikut. Tabel 6.28. Analisis Cakupan Pelayanan SPAM Kota Binjai untuk Rumah Tangga Thn 2013
Sistem Jaringan
Daerah Pelayanan Tingkat Pelayanan
Luas WP (ha) Jmlh Pddk WP (jiwa) Jmlh Pddk Terlayani (s/d 2013) % Pddk % Wilayah KK Jiwa (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) SPAM PERPIPAAN Binjai Selatan 29.960 49.986 2.150 9.181 18,37% 6.10% Binjai Kota 4.120 30.780 1.667 7.118 23,13% 1.06% Binjai Timur 21.700 55.086 2.379 10.158 18,44% 4.43% Binjai Utara 23.590 72.127 3.151 13.455 18,65% 4.88% Binjai Barat 10.860 44.284 1.884 8.045 18,17% 2.19% Jumlah (SL) Binjai 90.230 252.263 11.231 47.956
Rata-rata Tingkat Pelayanan Binjai 19,35 % 3.73%
SPAM NON PERPIPAAN
Binjai Selatan 29.960 49.986 8.332 35.578 71.18% 23.63% Binjai Kota 4.120 30.780 6.805 29.057 94.40% 4.31% Binjai Timur 21.700 55.086 8.929 38.127 69.21% 16.65% Binjai Utara 23.590 72.127 12.028 51.360 71.21% 18.62% Binjai Barat 10.860 44.284 1.824 7.788 17.59% 2.12% Jumlah Binjai 90.230 252.263 37.918 161.910 64.18% 64.18%
Data tambahan (kondisi tahun sebelumnya : 2011 & 2012)
Idle capasity : 55 L/det
Tingkat kehilangan air (000 ,-/m³) thn 2012 : 1.145 atau berkisar 29,2 %
Tarif Air : Rp. 3.477
Besar konsumsi air rumah tangga rata-rata pada bulan Desember 2012 : 122 l/orh/h
Sumber :PDAM Tirtasari Kota Binjai, BPS -Binjai Dalam Angka 2014 (analisis 2014)
Dari uraian dan analisis data diatas, dapat disimpulkan bahwa :
Total jumlah pelayanan air bersih perpipaan (domestik dan non domestik) di Kota Binjai
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 58
Sampai dengan tahun 2013 hanya 19,35 persen penduduk Kota Binjai (domestik/rumah
tangga) yang telah disuplai air bersih dari jaringan perpipaan PDAM
Penduduk Kota Binjai yang menggunakan air bersih non perpipaan adalah sebesar 80,65%
dari berbagai macam sumber air.
4. Sumber Air Baku
Sumber air baku yang digunakan dalam sistem penyediaan air minum Kota Binjai berasal dari air tanah dalam dan air permukaan (sungai):
1. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam diambil pada lapisan akuifer di kedalaman antara 150 - 200 meter dari permukaan tanah. Pada saat ini dioperasikan dua unit sumur dalam yaitu sumur dalam Perumnas Berngam dan sumur dalam Tandem. Untuk membantu pasokan air dioperasikan juga dua unit tambahan Sumur Dalam lainnya.
2. Air Permukaan
Sumber air baku yang berasal dari air permukaan adalah berasal dari Sungai Bingai di Desa Marcapada. Sumber air ini di ambil untuk IPA Marcapada yang dibangun pada tahun 1998. Sungai Bingai dengan lebar 25 sampai 40 meter memiliki kedalaman antar 2-3 dengan kecepatan sungai 1-2 m/detik.
Kualitas air sungai Bingai secara fisik baik, demikian pula pada musim kemarau air tidak berwarna dan tidak berbau. Tingkat kekeruhan terjadi pada musim hujan hungga bisa mencapai 600-1000 NTU sedangkan pada musim kemarau berkisar 50-100 NTU.
Gambar 6.16. Kondisi IPA Marcapada di Kecamatan Binjai Selatan
Air Sungai Bingai disadap dengan intake kemudian diolah dari unit koagulasi-flokulasi, sedimen dan filtrasi yang kemudian dimasukan ke reservoir lalu didistribusikan ke pelanggan.
Jumlah sistem produksi yang digunakan PDAM Tirtasari sampai saat ini menurut data yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 6.29. Data Lapangan Sumber Air PDAM Tirtasari Kota Binjai Tahun 2012
No Nama Unit
Pengolah
Jenis Sumber
Kapasitas (lt/detik)
Jam Operasi produksi Desain /
terpasang Produksi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 WTP
Marcapada Air Permukaan 170 145 produksi /distribusi : 24 jam/hari
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 59 No Nama Unit Pengolah Jenis Sumber Kapasitas (lt/detik)
Jam Operasi produksi Desain /
terpasang
Produksi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
3 Berngam Sumur Dalam 5 5 produksi /distribusi : 3 jam/hari
4 Tandam Sumur Dalam 10 10 produksi /distribusi : 3 jam/hari
5 Mencirim Sumur Dalam 10 10 produksi /distribusi : 3 jam/hari
Jumlah 200 170
Sumber : RI-SPAM Kota Binjai Tahun 2013 & Website PDAM Tirtasari.
ii. Aspek Pendanaan
Pembiayaan pengelolaan jaringan perpipaan pada Persahaan Daerah PDAM Tirtasari Kota Binjai adalah pada retribusi pelangan dengan besaran tarif air berdasarkan peraturan walikota No. 690- 2451/K/2008 tahun 2008.
1. Tarif Retribusi Pelayanan
Tarif Dasar (Rp/m³) PDAM Tirtasari sesuai SK Walikota Binjai tersebut sebesar Rp 1.680,- dengan biaya beban sebesar Rp 3.000,-/m³ yang berlaku efektif sejak tanggal 01 Januari 2009. Adapun harga tarif sesuai penetapan golongan pelanggan adalah adalah berkisar Rp. 630,-/m³ yang berlaku untuk golongan Sosial Umum (S-1), dan harga tertinggi adalah sebesar Rp. 13.050.-/m³ berlaku untuk golongan Industri Besar (IN-2).dangkan tarif untuk golongan Rumah Tangga ditetapkan berdasarkan perbedaan pemakaian air dari beberapa jenis kelompok rumah tangga dengan besaran tarif terendah Rp. 1.260,-/m³ pada pemakaian 0 s/d 10 m³ di kelompok Instansi Pemerintah, TNI/Polri dan tarif tetinggi Rp.5.980,- /m³ pada kelompok Rumah Tanga E(NA5) untuk pemakaian air diatas 30 m³. Sedangkan biaya beban yang dikenakan untuk seluruh kelompok maupun golongan adalah Rp. 3.000 /m³.
2. Keuangan PDAM
Jumlah pendapatan PDAM tahun 2012 adalah Rp 10.607.653.045,- telah meningkat sebesar 5% pada tahun-tahun sebelumnya.
Sedangkan pengeluaran biaya operasional mengalami fluktuasi dari tahun 2010 sebesar Rp.20.817.737.860,- menjadi turun pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 18.377.541.765,- dan meningkat lagi pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 19.313.035.353,- . Peningkatan biaya operasional pada tahun 2012 tersebut disebabkan permasalahn penjadwalan hutang oleh Departemen Keuangan atas biaya bunga pinjaman berikut dendanya yaitu sebesar Rp. 8,03 milyar pada tahun 2012.
Keadaan saldo kas PDAM untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp. 338.169.398,58 telah naik sebesar 1.198,6% pada keadaan saldo di tahun sebelumnya.
Data Laporan Keuangan 3 tahun terakhir (hasil audit) yang diperoleh untuk menggambarkan kondisi keuangan PDAM Tirtasari kota Binjai dapat dilihat pada tabel laporan keuangan berikut.
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 60 Tabel 6.30. Data Keadaan Keuangan PDAM Tirtasari Kota Binjai Tahun 2012
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 61
iii. Aspek Kelembagaan
Badan resmi pengelola SPAM Kota Binjai adalah PDAM Tirtasari Kota Binjai yang telah didirikan semenjak tahun 1976 sebagai penyuplay minum bersih di Kota Binjai. Struktur Organisasi dan Tata Laksana Penyelenggara SPAM serta Sumber Daya Manusia yang ada di PDAM Tirtasari Kota Binjai.
1. Struktur Organisasi
Gambar 6.17. Struktur Organisasi PDAM Tirtasari Kota Binjai
2. Keadaan eksisting SDM
Jumlah pegawai atau sumber daya manusia (SDM) pada BUMD PDAM Tirtasari Kota Binjai hingga bulan tahun 2013 menurut data BPS Kota Binjai 2014 terdata sebanyak 180 orang dengan rincian seperti pada tabel berikut.
Tabel 6.31. Keadaan Sumber Daya Manusia (SDM) PDAM Tirtasari Kota Binjai Berdasarkan
Golongan dan Pendidikan, Tahun 2013 (Data BPS Kota Binjai)
No. Institusi
Golongan Pendidikan
I II III IV Jumlah SD SLTP SLTA D1-D4 S1 Jumlah
1. PDAM
Tirtasari 8 125 46 1 180 - 6 99 11 64 180
Persentase 4% 69% 26% 1% 100% 0% 3% 55% 6% 36% 100%
Sumber : Binjai dalam angka 2014, BPS Kota Binjai (analisis 2014)
Terdapat perbedaan data pada Dokumen RI-SPAM Kota Binjai tahun 2013 yang menunjukkan pertambahan jumlah personil PDAM Tirtasari hingga bulan November tahun 2013 yaitu telah berjumlah 201 orang (selain Badan Pengawas) dengan rincian sebagai berikut:
Data Tingkat Pendidikan (SDM) PDAM Tirtanadi Kota Binjai (Sumber data : RI-SPAM Kota Binjai, 2013) :
Sarjana (S2) : 1 orang
Sarjana (S1) : 63 orang
Sarjana Muda (D3 dan D1) : 11 orang
SLTA : 115 orang
SLTP : 6 orang
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 62
3. Rencana Kerja Kelembagaan dan Monitoring Evaluasi.
Program-program pengembangan kelembagaan PDAM Tirtasari serat rencana kegiatan monitoring evaluasi kelembagaan adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 6.32. Program Pengembangan Lembaga PDAM Tirtasari Kota Binjai
Bidang Program
Sumber Daya Manusia
Membekukan pertambahan pegawai sampai dengan 2017 dan selanjutnya akan dilakukan pertambahan jika sudah mencapai target rasio antara pegawai dengan sambungan menjadi yaitu menjadi 5 : 1000 Melakukan Evaluasi Kinerja pegawai secara rutin;
Melakukan penyesuaian gaji pegawai sebear 10% setiap tahun; Melakukan pelatihan pegawai secara rutin ke semua tingkatan jabatan
Hubungan Pelanggan
Melakukan kegiatan pemasarn kepada calon pelanggan baru melalui sosialisasi PDAM dan kepada pelanggan eksisting secara periodik minimal 1 kali dalam 6 bulan;
Penertiban tunggakan rekening melalui program pemutusan sambungan bagi yang menunggak lebi dari 3 bulan;
Reklasifikasi jenis pelanggan setiap 1 kali dalam 2 yang dimulai pada tahun 2014;
Mendirikan forum komunikasi pelanggan
Melakukan kegiatan Survey Kepuasan Pelanggan setiap 1 kali dalam 2 tahun pada wilayah pelayanan Kota Binjai;
Menambah sambungan baru serta melakukan penggantian meter air pelanggan secara rutin
Umum, dan lain-lain
Merehabilitasi ruangan Kantor Pusat dan pembahan Kantor pelayanan Melakukan koordinasi terhadap evaluasi business plan secara internal
dan eksternal termasuk mengevaluasinya bersama Kepala Daerah dan Badan Pengawas secara periodik
Sumber : RI-SPAM Kota Binjai Tahun 2013
C . Permasalahan dan Tantangan Pengembangan SPAM
Didalam menganalisis posisi pengelolaan air bersih di Kota Binjai saat ini perlu digunakan alat analisis yang antara lain adalah Analisis SWOT yaitu suatu analisis auditing terhadap dua faktor, internal dan eksternal yang mempengaruhi suatu aktivitas dalam mencapai tujuan. Dengan melakukan auditing kepada dua faktor tersebut maka dapat diketahui strategi dan tindakan yang
akan dilakukan. Faktor internal terdiri atas Kekuatan atau Strengths (S) dan Kelemahan atau
Weaknesses (W), sedangkan faktor eksternal terdiri atas Peluang atau Opportunities (O) dan Hambatan atau Threats (T).
Berdasarkan survey, pengamatan dilapangn dan hasil diskusi dengan pihak terkait di Kota Binjai, dapat dirangkum beberapa kelemahan, potensi, kendala serta peluang di air bersih di Kota Binjai, seperti dijelaskan pada tabel berikut.
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 63
Tabel 6.33. Identifikasi dan Analisis Permasalahan dan Tantangan Pengembangan SPAM Kota
Binjai
Permasalahan dan Potensi Pengembangan SPAM
Masalah/Kelemahan (Weaknesses) Potensi/Kekuatan (Strengths)
Aspek Teknis dan Operasional a. Tingkat kebocoran masih tinggi
b. Kualitas air yang belum memenuhi standar air minum
c. Ketergantungan yang besar kepada daya listrik PLN
d. Tingkat pelayanan PDAM Tirtasari masih rendah
a. Air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia b. Sistem produksi air bersih oleh PDAM sudah
dilengkapi dengan penampungan lumpur
c. Sumber daya air yang ada di Kota Binjai meliputi air sungai, air tanah dan air hujan
d. Instalasi pengolahan air bersih PDAM sebanyak 1 unit
Aspek Kelembagaan a. Rasio jumlah pegawai dengan jumlah
pelanggan 20 :1000
a. Tersedianya masterplan air minum Kota Binjai b. Usaha air bersih perpipaan di Kota Binjai merupakan
monopoli PDAM Tirtasari
c. Organisasi PDAM Tirtasari cukup solid dan berpengalaman
d. PDAM Tirtasari merupakan perusahaan daerah Kota Binjai yang sudah mampu memproduksi air bersih Aspek Keuangan
a. Biaya operasional yang tinggi b. Tunggakan hutang besar c. Akumulasi kerugian yang besar
a. Pemerintah Kota Binjai mendukung program peningkatan cakupan pelayanan PDAM Tirtasari melaui penyertaan modal (investasi)
Aspek Komunikasi a. Kurangnya promosi air bersih kepada
masyarakat
b. Minat masyarakat untuk berlangganan PDAM masih rendah
a. PDAM Tirtasari selalu merespon segala bentuk pengaduan dari para pelanggan air bersih
Aspek SDM a. SDM yang bersifat teknis di lapangan masih
rendah
a. SDM PDAM Tirtasari cukup berpengalaman b. PDAM Tirtasari kota Binjai memiliki jumlah pegawai
yang cukup untuk melayani pelanggan air minum di Kota Binjai
Hambatan dan Peluang dalam Pengembangan SPAM
Hambatan (Threat) Peluang (Opportunity)
Aspek Teknis dan Operasional a. Debit air yang ada belum dapat melayani
seluruh masyarakat Kota Binjai
a. Rencana penambahan kapasitas produksi air bersih b. Kerjasama SPAM Regional
c. Masih ada sumber air khususnya sungai-sungai di Binjai yang dapat diolah sebagai air bersih d. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
menggunakan air bersih
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 64
6.3.3. Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum
Analisis kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum dengan memperhatikan sistem perpipaan maupun bukan perpipaan yaitu menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhisistem penyediaan air minum.
Analisis atas dasar besarnya kebutuhan penyediaan air minum mencakup:
Kemenuhan kebutuhan masyarakat (basic need)
Kebutuhan pengembangan kota (development need)
Penetapan kawasan/daerah yang memerlukan penanganan dari komponen penyediaan air
minum (sistem perpipaan maupun bukan perpipaan), dan
Arahan struktur pengembangan prasarana kota yang telah disepakati.
Analisis akan kebutuhan sistem penyediaan air minum untuk Kota Binjai disusun berdasarkan adanya gap antara kondisi yang ada saat ini dengan target yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu yang dalam hal ini diproyeksikan sampai dengan 5 tahun mendatang selama masa rencana RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Binjai tahun 2015-2019.
A. Kebutuhan Air Minum Kota Binjai
Analisis kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum yang dilaksanakan adalah untuk sistem perpipaan dan bukan perpipaan, dengan menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem penyediaan air minum. Analisis dilakukan atas dasar besarnya kebutuhan penyediaan air minum, baik itu untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat (basic need) maupun kebutuhan pengembangan kota (development need). Penetapan kawasan/daerah yang memerlukan penanganan dari komponen penyediaan air minum baik sistem perpipaan maupun bukan perpipaan adalah berdasarkan arahan
Aspek Kelembagaan a. Pelaksanaan perda tentang air tanah
kurang efektif
a. Assessment struktur organisasi kelembagaan PDAM Kota Binjai
b. Perwa tentang struktur organisasi dan uraian tugas pokok, fungsi dan tata kerja perusahaan daerah air minum Tirtasari Kota Binjai
Aspek Keuangan
a. Kurangnya dukungan pemda maupun
DPRD khususnya dalam persetujuan
penyesuaian tarif
a. Adanya bantuan menejemen dan bantuan proyek air minum yang bersumber dari APBN
b. Rencana kenaikan tarif PDAM Tirtasari
c. Restrukturisasi hutang PDAM Tirtasari Kota Binjai d. PDAM Tirtasari merupakan perusahaan daerah yang
termasuk dalam penyertaan modal (investasi) Kota Binjai.
Aspek Komunikasi a. Peningkatan biaya operasional PDAM tiap
tahun
b. Banyaknya masyarakat yang menggunakan sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersih
a. Dukungan pemerintah Kota Binjai untuk
meningkatkan cakupan pelayanan air minum melalui kegiatan promosi sambungan rumah murah
Aspek SDM a. Jumlah karyawan terlalu banyak dan kurang
berkualitas
a. SDM yang ada dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 65 struktur pengembangan prasarana kota yang telah disepakati dalam RTRW maupun dokumen sektoral lain yang terkait.
Kebutuhan Pengembangan SPAM menggambarkan realisasi dan target pengembangan sistem penyediaan air minum untuk Kota Binjai dalam masa rencana 5 (lima) tahun kedepan dituangkan dalam tabel berikut.
Tabel 6.34. Kebutuhan Air Minum Kota Binjai
No Uraian Kondisi Eksisting Kebutuhan Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Sistem Perpipaan (PDAM)
a. Kebocoran (%) 28,9 28,3 28,0 27,7 27,4 27,1
b. Cakupan Pelayanan Penduduk (%) 26,35 30,88 33,46 36,30 38,77 42,13
c. Kebutuhan (liter/org/hari) 123,59 126,08 127,34 129,25 131,19 133,16
2 Sistem Non Perpipaan a. Kebocoran (%)
b. Cakupan Pelayanan Penduduk (%) c. Kebutuhan (liter/org/hari)
3 Sistem Perpipaan Non PDAM
a. Kebocoran (%) - - - -
b. Cakupan Pelayanan Penduduk (%) - - - -
c. Kebutuhan (liter/org/hari) - - - -
4. Kebocoran Total (lt/det) 39 47 51 56 60 66
5. Jumlah Pelanggan
a. Proporsi Sambungan Langsung b. Proporsi Sambungan Umum
c. Jumlah Sambungan Langsung 12.741 15.329 16.820 18.479 20.307 22.321
d. Jumlah Sambungan Umum 176 179 181 183 186 188
6. Unit Konsumsi
a. Sambungan Langsung, SL (unit) 10.801 13.069 14.376 15.814 17.395 19.134
b. Sambungan Umum, SU
c. Non Domestic 2.116,4 2.439,3 2.624,8 2.848,2 3.098,1 3.374,9
7. Kebutuhan Air
a. Kebutuhan Air Domestik (lt/det) 66 82 91 102 111 124
b. Kebutuhan Non Domestik (lt/det) 30,5 36,6 40,1 44,4 49,3 54,8
c. Sub Total Kebutuhan Air (lt/det) 97 119 131 146 160 179
8. Kebutuhan Air Rata-rata (lt/det) 136 165 182 202 221 244
9. Kebutuhan Air Maksimum (lt/det) 150 182 201 222 234 270
10. Peak Hour Factor (Faktor Jam
Puncak) 205 248 273 303 331 368
Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota Binjai VI . 66
B . Wilayah Lokasi Distribusi
Lokasi pelayanan distribusi SPAM perpipaan ditentukan berdasarkan pada pembagian penzonaan yang telah dipetakan dalan dokumen RI-SPAM Kota Binjai dan berfungsi untuk memudahkan pengaturan debit, pengontrolan tekanan, perbaikan dan pengawasan bagi kegiatan