• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PERLINDUNGAN HUTAN BERPUSAT PADA MASYARAKAT

Dalam dokumen BuletinPlanologVol4No1 mar08 0 (Halaman 41-56)

Oleh : Sadarudin *

ABSTRAK pemahaman tentang resiko kerusakan

hutan, pemantauan dan perlindungan Paper ini bertujuan menyajikan h u t a n d a r i a n c a m a n k e r u s a k a n , usulan yang sederhana tentang unsur- penyebarluasan informasi dan komunikasi unsur dasar, upaya dan praktek yang baik, serrta kemampuan penanggulangan berkaitan dengan sistem perlindungan terhadap ancaman kerusakan dan hutan yang efektif. Paper ini dimaksudkan kebakaran hutan.

sebagai acuan atau referensi non teknis

dan tidak ditujukan bagaimana cara Untuk memudahkan penggunaan mendisain sistem perlindungan hutan dan pemanfatannya disusun daftar

secara lengkap. tindakan untuk masing-masing dari

keempat unsur perlindungan hutan Paper ini dibagi dalam bagian-bagian disamping daftar tindakan tambahan yaitu yang saling terkait yang harus dibaca permasalahan penegakan hukum , tata secara berurutan. Bagian I berisi informasi kelolah pemerintahan yang baik dan tentang latar belakang dan permasalahan susunan kelembagaan, karena masalah yang krusial terkait dengan perlindungan ini merupakan sentral bagi keberlanjutan hutan. Bagian II berisi sejumlah elemen dan keperpaduan sistem perlindungan yang berisi daftar tindakan dan inisiasi h u t a n . S e t i a p d a f t a r t i n d a k a n yang bisa dikatakan sebagai daftar periksa dikelompokkan dalam tema-tema utama praktis yang harus dipertimbangkan pada dan apabila diikuti akan memberikan saat mengembangkan atau mengevaluasi dasar yang kuat tentang bagaimana system perlindungan hutan. Bagian membangun atau menilai sebuah sistem singkat yang berisi empat unsur yaitu perlindungan hutan .

Pemahaman Tentang Resiko Kerusakan Hutan Pemantauan Dan Perlindungan Hutan dari

Ancaman Kerusakan Hutan

Penyebarluasan Informasi dan Komunikasi Kemampuan Penanggulangan Terhadap

Ancaman Kebakaran dan Perusakan Hutan.

Pengumpulan Data Sistimatis Dan Melaksanakan Asesmen Hutan

§Apakah bahaya kerentanan dan kerusakan hutan dikenal dengan baik ?

§Bagaimana pola dan tren faktor-faktor yang mempengarui kerentanan dan kerusakan hutan §Apakah data dan peta kerusakan dan kerentanan

hutan tersedia secara luas?

Membangun Pemantauan dan Perlindungan Hutan

§Apakah parameter yang dipantau sudah benar ? §Apakah ada landasan ilmiah yang kuat dalam

membuat prediksi tentang kerentanan dan kerusakan hutan ?

§Mungkinkah membuat peringatan yang akurat dan pencegahan yang tepat tentang bahaya dan ancaman kerentanan dan kerusakan hutan.

Komunikasi Informasi Berkaitan dengan Ancaman Kerentanan dan Kerusakan Hutan. §Apakah informasi yang dikomunikasikan bisa

menjangkau semua lapisan masyarakat?

§Apakah informasi yang dikomunikasikan bisa dimengerti ?

§Apakah informasi yang dikomunikasikan jelas dan berguna

Pengumpulan Data Sistimatis Dan Melaksanakan Asesmen Hutan

§Apakah rencana penanggulangan selalu

diperbaharui dan telah teruji ?

§Apakah kecakapan dan kemampuan lokal bisa dimanfaatkan ?

§Apakah setiap orang sudah siap dalam merespon kegiatan penaggulangan ?

UNSUR UTAMA hutan menciptakan suatu ekosistem hutan

yang sangat rumit. Pola ekologi alami, Tujuan dari pengembangan sistem hutan memiliki beberapa peranan antara perlindungan hutan berpusat pada lain melindungi berbagai jenis hewan dan masyarakat adalah untuk memberdayakan tumbuhan dari kepunahan. Selain itu setiap orang atau seluruh anggota hutan dapat mencegah erosi tanah, masyarakat dalam melindungi dan menyimpan air hujan dalam bentuk air melestarikan dari ancaman kerusakan, tanah, menyerap bahan-bahan pencemar pengrusakan dan kebakaran hutan. Suatu udara, menyerap karbondioksida dan sistem perlindungan hutan yang lengkap menghasilkan oksigen yang sangat dan efektif terdiri atas empat unsur yang dibutuhkan oleh kebanyakan organisme. saling terkait, mulai dari pemahaman

resiko bahaya kerusakan hutan hingga Peranan hutan bagi manusia sangat kesigapan dan kemampuan dalam besar, pada masa purba manusia mencari menanggulangi kerusakan hutan. Sistem makanan di hutan dengan berburu perlindungan hutan juga memiliki binatang dan mencari buah-buahan. hubungan antar ikatan yang erat dan Sekarang manusia tetap mengambil saluran komunikasi yang efektif di antara manfaaat dari hutan meskipun bukan semua elemen tersebut. sebagai makanan melainkan dalam bentuk hasil hutan baik kayu maupun non

Fungsi, Pengetahuan dan Prinsip kayu yang merupakan bahan baku penting

Pelestarian Hutan bagi indusrtri sektor kehutanan dan

industri lainnya. Disamping itu hutan Hutan adalah kumpulan tumbuhan, menjadi areal berbagai kegiatan manusia pohon-pohonan yang secara keseluruhan seperti berkemah, berburuh atau untuk merupakan persekutuan hidup alam hayati k e p e n t i n g a n i l m u p e n g e t a h u a n , b e s e r t a a l a m l i n g k u n g a n n y a d a n pendidikan, kebudayaan dan pariwisata. ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan. T i n g g i n y a n i l a i e k o n o m i s e r t a Menurut UU pokok kehutanan, hutan meningkatnya kebutuhan manusia baik diartikan sebagai lapangan yang cukup untuk tempat tinggal maupun kebutuhan luas bertumbuhan kayu-kayuan, bambu lainnya menyebabkan luas hutan semakin atau palem yang bersama-sama dengan menyempit. Untuk mencegah perusakan tanahnya dan segala isinya baik nabati dan penyempitan hutan para pakar maupun hewani yang secara keseluruhan lingkungan hidup dengan dukungan merupakan persekutuan hidup dan pemerintah dan masyarakat, menjadikan m e m p u n y a i k e m a m p u a n u n t u k hutan alami sebagai kawasan konservasi, memberikan manfaat-manfaat produksi, mengadakan peremajaan tumbuhan perlindungan dan manfaat-manfaat hutan dan sebagainya.

lainnya secara lestari. Namun kawasan

hutan bisa juga didefinisikan sebagai Hutan mempunyai peran sosial, wilayah yang berhutan maupun tidak ekonomi dan lingkungan yang sangat berhutan yang telah ditetapkan untuk penting bagi kualitas pertumbuhan dan dijadikan hutan. p e n g u r a n g a n k e m i s k i n a n s e c a r a berkelanjutan. Hutan adalah aset Selain tumbuhan hutan juga dipenuhi nasional dan pusat penghidupan jutaan oleh berbagai jenis hewan dan mikro rakyat Indonesia. Masalah kehutanan organisme seperti serangga, reptil, burung menyentuh semua segmen masysrakat di mamalia, bakteri dan jamur. Jenis h a m p i r s e m u a d a e r a h t e r m a s u k organisme tiap hutan berbeda bergantung masyarakat kelompok adat, kelompok oleh iklim dan jenis hutannya. Interaksi agama, organisasi non pemerintah, antar makhluk hidup dan antar makhluk masyarakat bisnis dan pemerintah pada hidup dengan lingkungannya di dalam semua tingkatan.

Pemahaman tentang Resiko Kerusakan Hutan

Resiko kerusakan hutan bisa muncul dari kombinasi eksploitasi hutan secara berlebihan dan kebakaran hutan. Kebakaran hutan bisa terjadi sebagai akibat ulah manusia yang sembrono atau pengaruh iklim.

p a d a m a s y a r a k a t h a r u s m a m p u m e l a k u k a n p e n c e g a h a n y a n g menjangkau semua lini dan sektor yang berkaitan baik secara langsung maupun t i d a k l a n g s u n g d e n g a n p r o g r a m perlindungan dan pelestarian hutan. Pesan yang jelas dan berisi informasi sederhana namun berguna sangatlah Kajian tentang kerusakan

penting dalam melakukan pencegahan hutan memerlukan pengumpulan dan

yang tepat yang akan membantu analisis data yang sistimatis dan harus

m e n y e l a m a t k a n h u t a n b e s e r t a mempertimbangkan sifat yang dinamis

ekosistemnya. Interaksi dan kerjasama dari bahaya kerentanan hutan yang

yang jelas dan fokus pada perlindungan muncul dari berbagai proses seperti

d a n p e l e s t a r i a n h u t a n t e r m a s u k pemberian dan penyimpangan ijin

pertukaran data dan informasi sangatlah eksploitasi hutan, perubahan pemanfaatan

berguna dan penting dalam pengambilan lahan, penurunan kualitas hutan dan

keputusan yang tepat yang akan perubahan lingkungan hutan. Kajian dan

m e m b a n t u m e n c e g a h d a n m e -peta resiko kerentanan dan kerusakan

nyelamatkan hutan dari perusakan dan hutan membantu memotivasi orang

kebakaran hutan. Saluran komunikasi sehingga mereka akan memprioritaskan

pada tingkat regional, nasional dan pada kebutuhan sistem perlindungan

m a s y a r a k a t d i l a p a n g a n h a r u s hutan dan penyiapan panduan untuk

diidentifikasi dahulu dan pemegang mencegah dan menanggulangi kerusakan

kewenangan yang sesuai harus terbentuk, hutan.

penggunaan berbagai saluran komunikasi sangat perlu untuk memastikan agar Pemantauan Hutan dan Perlindungan

sebanyak mungkin orang bisa bangkit Hutan dari Ancaman Kerusakan dan

kesadarannya dan terperingatkan, di Kebakaran

samping itu untuk menghindari kegagalan pada salah satu saluran komunikasi Pemantauan hutan dan perlindungan

sekaligus untuk memperkuat pesan hutan dari ancaman kerusakan dan

peringatan sehingga mampu memotivasi kebakaran hutan merupakan inti dari

masyarakat untuk berperan aktif dalam sistem. Harus ada dasar ilmiah yang kuat

melindungi dan melestarikan hutan. untuk dapat memprediksi dan meramalkan

terjadinya dan meluasnya kerusakan

K e m a m p u a n P e n a n g g u l a n g a n hutan. Harus ada sistem yang mampu

Terhadap Ancaman Kebakaran dan memantau dan beroperasi selama 24 jam.

Perusakan Hutan Pemantauan yang terus menerus terhadap

parameter kerusakan hutan dan

gejala-K e m a m p u a n d a n p a r t i s i p a s i gejala awalnya sangat penting dalam

masyarakat dalam menanggulangi menetapkan pencegahan yang tepat,

bahaya perusakan dan kebakaran hutan pencegahan terhadap kerusakan hutan

harus dibangkitkan melalui pemahaman yang berbeda-beda sebisa mungkin

yang benar tentang bagaimana mereka melalui pemanfaatan jaringan prosedural

harus merespon dan bereaksi. Program dan kelembagaan di samping komunikasi

p e n d i d i k a n d a n k e s i a p s i a g a a n yang ada.

memainkan peranan yang penting di sini. Dan juga yang tidak kalah pentingnya P e n y e b a r l u a s a n I n f o r m a s i d a n

adalah rencana penanganan terhadap Komunikasi

tindakan perusakan dan kebakaran hutan bisa dilaksanakan dengan tepat serta bisa Sistem perlindungan hutan berpusat

M a s y a r a k a t h a r u s m e n d a p a t dan Ekosistemnya

informasi yang menyeluruh tentang 2. UU No 23 Tahun 1997 tentang pilihan-pilihan dalam melaksanakan Pengelolaan Lingkungan Hidup p e n a n g g u l a n g a n k e r u s a k a n d a n 3. UU No 41 Tahun 1999 tentang kebakaran hutan di samping juga Kehutanan

bagaimana setiap orang harus bereaksi 4. PP No. 27 Tahun 1999

dalam partisipasinya untuk menanggulangi 5. PP No. 44 Tahun 2004 tentang kerusakan hutan dan kebakaran hutan. Perencanaan Hutan

6. PP No. 45 Tahun 2004 tentang

PERMASALAHAN UTAMA Perlindungan Hutan

7. Undang-undang yang berkaitan Ada beberapa permasalahan utama dengan pemberantasan korupsi, yang harus dipertimbangkan dalam pencucian uang dan sebagainya. merancang, mengembangkan dan 8. dan peraturan-peraturan lain yang menerapkan sistem perlindungan hutan sejenis yang tidak ditegakkan melalui yang berpusat pada masyarakat, yaitu : m e k a n i s m e y u d i s i a l , s e p e r t i p e n e g a k a n h u k u m , t a t a k e l o l a Keppres, Inpres, Kep. Menteri juga pemerintahan yang baik dan pengaturan cukup banyak diterapkan.

kelembagaan yang efektif, pendekatan

multi dimensi, keterlibatan masyarakat Ironisnya penegak hukum sepertinya setempat, pertimbangan perspektif gender tidak mampu menegakkan hukum dan dan keragaman budaya. pengadilan gagal menghukum dengan hukuman yang setimpal terhadap para

Penegakan Hukum pelaku kejahatan pembalakan liar yang

diseret ke depan majelis hakim oleh pihak Isu yang sangat penting dalam sistem yang berwenang, akibatnya vomis majelis perlindungan hutan berpusat pada hakim tidak mempunyai efek jerah, tidak masyarakat adalah penegakan hukum. s e d i k i t k a s u s p e l a k u k e j a h a t a n Sudah menjadi rahasia umum bahwa pembalakan liar yang diganjar dengan pangkal dari kerusakan hutan yang sangat hukuman yang sangat ringan bahkan luar biasa di Indonesia adalah lemahnya dibebaskan dari tuntutan hukum. Padahal penegakan hukum yang selanjutnya tidak sedikit pakar hukum dan pakar bermuara pada tindakan korupsi besar- lingkungan hidup yang berpendapat besaran yang dilakukan pada semua lini bahwa pembalakan liar bisa dikategorikan organisasi penegak hukum dan diperparah kejahatan yang luar biasa karena oleh tindakan para politisi yang tak dampaknya pada kehidupan sosial, bertanggung jawab yang berkolusi dengan e k o n o m i d a n l i n g k u n g a n s e r t a pengusaha culas dalam membabat hutan mengancam moral bangsa.

dengan tidak mempedulikan pelestarian

hutan. Praktek pembalakan liar merupakan Hal inilah yang menjadikan kenapa kejahatan di sektor kehutanan yang mulai penegakan hukum menjadi elemen utama marak pada dasawarsa 1990 dan sampai yang sangat penting dalam sistem sekarang masih berlangsung walaupun perlindungan hutan berpusat pada banyak sekali perangkat hukum yang masyarakat.

d i b u a t d a n d i t e r b i t k a n s e p e r t i

perundangan dan peraturan yang Tata Kelola Pemerintahan yang berkaitan dengan perlindungan dan Baik dan Pengaturan Kelembagaan pelestarian hutan dan lingkungan hidup, yang Efektif

yaitu ;

Tata kelola pemerintahan yang baik 1. UU No. 5 Tahun 1990 tentang dan pengaturan kelembagaan yang efektif Konservasi Sumberdaya Alam Hayati bisa berkembang dengan baik, yang akan

mendukung keberhasilan pengembangan Keterlibatan Masyarakat Setempat dan keberlanjutan sistem perlindungan

hutan berpusat pada masyarakat. Sistem perlindungan hutan yang Keduanya merupakan pondasi untuk berpusat pada masyarakat sangat m e m b a n g u n , m e m p e r k u a t d a n bergantung pada partisipasi masyarakat memelihara elemen-elemen sistem yang berada dalam kawasan pedesaan di perlindungan hutan yang telah dijelaskan pinggiran hutan. Tanpa keterlibatan

di atas. pemerintah daerah setempat dan

masyarakat yang berada dalam kawasan Tata kelola pemerintahan yang baik pinggiran hutan, upaya yang dilakukan didorong oleh kerangka hukum dan oleh pemerintah dan lembaga lain tidak peraturan yang benar dan didukung oleh akan berhasil. Pendekatan dari ”bawa ke komitmen politik jangka panjang serta atas” pada tingkat lokal dalam melindungi pengaturan kelembagaan yang efektif. hutan melalui partisipasi aktif masyarakat Tata pemerintahan yang baik dan efektif s e t e m p a t a k a n m e m b a n g k i t k a n harus mendorong pengambilan keputusan tanggapan yang multi dimensi terhadap dan partisipasi lokal yang selanjutnya akan masalah dan kebutuhan. Dengan didukung oleh kemampuan administrasi demikian masyarakat setempat, kelompok dan sumberdaya di tingkat provinsi sipil dan struktur tradisional bisa berperan maupun nasional. Komunikasi dan dalam mengurangi tingkat kerusakan dan koordinasi vertikal dan horizontal antara kebakaran hutan sekaligus memperkuat pihak-pihak yang berkepentingan dengan kemampuan lokal.

perlindungan hutan juga harus terbentuk.

Pertimbangan Perspektif Gender dan

Pendekatan Multi Dimensi Keragaman Budaya.

S e d a p a t m u n g k i n s i s t e m Dalam mengembangkan sistem perlindungan hutan harus memiliki kaitan perlindungan hutan berpusat pada dengan berbagai sektor agar mampu masysrakat haruslah mengenali bahwa mengantisipasi faktor-faktor ancaman kelompok masyarakat yang berbeda akan terhadap kerusakan hutan dan kebakaran memiliki pemahaman dan tradisi yang hutan. Nilai ekonomis, keberlanjutan dan berbeda sesuai dengan budaya masing-efisiensi bisa ditingkatkan jika sistem dan masing, di samping itu prespektif gender kegiatan operasional telah terbentuk dan dan karakteristik lain juga mempengaruhi terpelihara dalam kerangka kerja yang kapasitas dalam menyiapkan secara menyeluruh serta mempertimbangkan efektif perlindungan dan pelestarian hutan semua jenis faktor dan ancaman terhadap dan bagaimana menyikapi terhadap pelestarian hutan dan kebutuhan tindak perilaku perusakan hutan dan pengguna sistem perlindungan hutan kebakaran hutan. Kaum perempuan dan berpusat pada masyarakat. Pendekatan kaum pria seringkali memainkan peranan multi dimensi dalam perlindungan hutan yang berbeda di dalam masyarakat dan diharapkan bekerja lebih baik dalam mereka juga memiliki akses yang berbeda melindungi hutan serta membantu di dalam informasi yang berkaitan dengan masyarakat dalam memahami dengan ancaman tindak perusakan hutan dan benar tentang resiko seperti apa yang akan kebakaran hutan.

dihadapi jika hutan tidak dilindungi dan

m e n g a l a m i k e r u s a k a n s e h i n g g a Informasi tentang pengaturan masyarakat benar-benar berusaha k e l e m b a g a a n d a n k o m u n i k a s i meningkatkan kesiapsiagaan dalam p e r l i n d u n g a n h u t a n h a r u s d i a t u r melindungi hutan dan memperbaiki pola sedemikian rupa agar memenuhi perilaku mereka dalam memperlakukan kebutuhan setiap kelompok dalam

p a r t i s i p a s i m e r e k a d a l a m s i s t e m pengembangan dan pemeliharaan sistem perlindungan hutan berpusat pada perlindungan hutan berpusat pada

masyarakat. masyarakat. Mereka harus mengerti

tentang saran dan informasi yang diterima

PARA PELAKU yang selanjutnya mampu membangun

kesadaran publik dan mengurangi Pengembangkan dan penerapan kemungkinan terjadinya tindak perusakan sistem pelestarian hutan yang efektif hutan yang lebih parah dan hilangnya memerlukan kontribusi dan koordinasi dari sumberdaya tumpuan hidup masyarakat. berbagai macam orang dan kelompok

masyarakat yang berbeda. Daftar berikut Pemerintah Pusat ini memberikan penjelasan singkat tentang

berbagai macam organisasi dan kelompok Bertanggung jawab atas kebijakan yang harus terlibat dalam sistem tingkat tinggi dan kerangka yang pelestarian hutan termasuk fungsi dan m e m f a s i l i t a s i p e r l i n d u n g a n d a n tanggung jawab mereka. pelestarian hutan yang bertanggung jawab atas sistem teknis dalam rangka

Masyarakat melindungi dan melestarikan hutan pada

tingkat nasional. Pemerintah pusat harus Khususnya mereka yang tinggal di berinteraksi dengan pemerintah negara kawasan pedesaan yang lokasinya berada lain pada tingkat regional maupun di pinggiran hutan yang sumber mata internasional serta lembaga-lembaga pencaharian mereka berasal dari lainnya yang aktif di bidang lingkungan sumberdaya hutan yang berada di sekitar dan perlindungan hutan untuk menjamin mereka. Masyarakat ini adalah kelompok bahwa perlindungan dan pelestarian terpenting pada sistem perlindungan hutan hutan sudah disosialisasikan kepada berpusat pada masyarakat. Mereka harus seluruh komponen masyarakat dan dunia dilibatkan secara aktif pada semua aspek bisnis yang aktif di bidang kehutanan. pembentukan dan pengoperasian sistem Penyediaan dukungan masyarakat yang perlindungan hutan, mereka harus hidup di pinggiran hutan, pemerintahan menyadari adanya bahaya dan dampak daerah dalam membangun kemampuan potensial yang dihadapi jika hutan operasional juga merupakan fungsi yang mengalami kerusakan yang parah akibat penting.

illegal logging atau kebakaran hutan dan

harus mampu mengambil tindakan untuk Lembaga dan Organisasi Regional meminimalkan ancaman perusakan atau

kebakaran hutan. M e m a i n k a n p e r a n a n d a l a m menyediakan pengetahuan khusus dan

Pemerintah Daerah memberikan saran guna mendukung

upaya nasional untuk mengembangkan Seperti halnya masyarakat dan dan mempertahankan kemampuan dalam perorangan kelompok ini adalah titik pusat melindungi dan melestarikan hutan selain dari sistem pelestarian dan perlindungan itu lembaga ini berfungsi mendorong hutan yang efektif. Mereka harus lebih hubungan dengan lembaga internasional diberdayakan oleh pemerintah pusat dan y a n g m e m f a s i l i t a s i p e l a k s a n a a n h a r u s m e m i l i k i p e n g e t a h u a n d a n perlindungan dan pelestarian hutan yang p e m a h a m a n y a n g c u k u p t e n t a n g efektif.

pentingnya perlindungan dan pelestarian

hutan dan bahaya yang akan dihadapi oleh Badan Internasional rakyatnya jika hutan benar-benar

mengalami kerusakan sehingga mereka Bisa menyediakan koordinasi wajib terlibat aktif dalam perencanaan, internasional, standarisasi dan dukungan

b a g i k e g i a t a n p e r l i n d u n g a n d a n Masyarakat Ilmiah dan Akademik pelestarian hutan pada tingkat nasional

serta menggalang pertukaran data dan Memiliki peran penting dalam pengetahuan baik itu pada tingkat bilateral menyediakan masukan ilmiah dan teknis maupun multilateral. Dukungan ini bisa khususnya dalam membantu pemerintah juga berupa penyediaan informasi, dan masyarakat dalam mengembangkan nasehat, bantuan teknis dan dukungan sistem perlindungan hutan berpusat pada kebijakan dan organisasi yang diperlukan masyarakat.

untuk membantu pengembangan dan

kemampuan operasional dari otoritas atau Keahlian mereka sangat penting lembaga pada tingkat pusat. dalam :

Lembaga Swadaya Masyarakat 1. menganalisis resiko apabila terjadi kerusakan dan kebakaran hutan M e m a i n k a n p e r a n a n d a l a m yang dihadapi oleh masyarakat membangun kesadaran di antara orang- 2. m e n d u k u n g p e r a n c a n g a n , orang, kelompok dan organisasi yang pemantauan dan layanan dalam terlibat di dalam kegiatan perlindungan dan sistem perlindungan dan pelestarian pelestarian lingkungan khususnya pada hutan berpusat pada masyarakat tingkat masyarakat, mereka juga bisa secara ilmiah dan sistimatis

m e m b a n t u m e n e r a p k a n s i s t e m 3. m e n d u k u n g p e r t u k a r a n d a t a , perlindungan dan pelestarian hutan dan menterjemahkan informasi ilmiah mempersiapkan masyarakat dalam atau teknis dalam bentuk pesan yang menghadapi segala bentuk aktifitas yang komprehensif

mengancam pelestarian hutan. Di samping 4. m e m y e b a r l u a s k a n k a m p a n y e itu mereka dapat memainkan peranan perlindungan dan pelestarian hutan penting dalam memberi advokasi yang k e p a d a s e l u r u h k o m p o n e n menjamin bahwa perlindungan dan masyarakat.

pelestarian hutan selalu tetap menjadi

agenda bagi pengambil kebijakan pada Elemen 1.

tingkat pemerintahan. P e m a h a m a m Te n t a n g R e s i k o K e r u s a k a n H u t a n D a n F u n g s i ,

Sektor Swasta Pengetahuan Dan Prinsip Pelestarian

Hutan Memiliki peranan yang luas dan

p e n t i n g d a l a m p e r l i n d u n g a n d a n Tujuan : menetapkan proses standar pelestarian hutan terutama sektor swasta yang sistimatis dalam mengumpulkan, yang bergerak dalam bidang kehutanan melakukan asesmen dan berbagi data, mulai pada tingkat hulu sampai hilir dalam peta dan trend ancaman bahaya mengembangkan kemampuan dan kerusakan dan kebakaran hutan dan kesadaran serta kebijakan korporasi strategi pencegahan.

dalam melindungi dan melestarikan hutan.

Media mempunyai peranan penting dalam P a r a A k t o r : K e m e n t e r i a n meningkatkan kesadaran terhadap Lingkungan Hidup, Dewan Kehutanan adanya bahaya yang mengancam jika N a s i o n a l , D i r e k t o r a t J e n d e r a l hutan belantara mengalami kerusakan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; kepada masyarakat umum. Sektor swasta Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan ; juga sangat penting peranannya dalam Badan Inventarisasi dan Tataguna Lahan ; membantu menyediakan layanan keahlian Balitbang Kehutanan Dephut RI, Badan dalam bentuk tenaga teknis, pengetahuan Planologi Kehutanan, Forum Komunikasi atau donasi baik barang maupun uang. K e h u t a n a n M a s y a r a k a t , B a d a n

Nasional. Badan Meteorologi dan dalam menanggulangi ancaman Geofisika, Dinas Kehutanan pada tingkat kerusakan dan kebakaran hutan provinsi dan kabupaten; Lembaga setempat

Manajemen Hutan pada tingkat nasional, g. menetapkan proses untuk analisa internasional dan lokal; pakar meteorologi dan memutakhirkan data ancaman dan hidrologi, pakar antropologi dan setiap tahun, termasuk informasi sosiologi, perencana pemanfaatan hutan; tentang segala bentuk ancaman peneliti dan akademisi; perwakilan kerusakan dan bahaya kebakaran organisasi dan komunitas yang terlibat hutan yang baru muncul.

dalam perlindungan hutan; lembaga

internasioanal seperti World Agroforestry 2. Mengidentifikasi Kondisi Alam Center, World Conservation Union, Wildlife

Consevation Society, World Resources a. menganalisis karakteristik alam Institute, World Wild Fund For Nature dan (misalnya; intensitas kebakaran Organisasi PBB seperti ; FAO, UNEP, hutan pada musim kering, frekuensi

UNDP, UNESCO. dan peluang) dan mengevaluasi data

historis

Tindakan : b. mengembangkan peta kerentanan

hutan dan ancaman kerusakan, 1. Penetapan Susunan Organisasi kebakaran hutan, mengidentifikasi wilayah geografis dan masyarakat a. identifikasi lembaga utama pada yang bisa terpengaruh oleh ancaman

pemerintahan yang terlibat dalam kerusakan dan kebakaran hutan asesmen ancaman kerusakan dan c. mengembangkan peta ancaman kebakaran hutan dan diperlukan kebakaran hutan terpadu dalam klarifikasi terhadap peranan mereka melakukan asesmen terhadap ( m i s a l n y a ; l e m b a g a y a n g interaksi antara berbagai ancaman. bertanggung jawab terhadap data

kerusakan hutan, perencanaan 3. Menganalisis Perilaku Masyarakat pemanfaatan hutan dsb.)

b. tanggung jawab untuk koordinasi dan a. melakukan asesmen perilaku identifikasi terhadap ancaman masyarakat untuk semua ancaman kerusakan hutan, asesmen ancaman kerusakan hutan dan kebakaran dan resiko diserahkan ke salah satu hutan

organisasi nasional b. mempertimbangkan sumber data c. kebijakan pemerintah memberi historis dan potensi ancaman mandat dalam menyiapkan peta kerusakan hutan dan kebakaran ancaman dan resiko kerusakan hutan hutan di masa mendatang dalam dan bahaya kebakaran hutan kepada asesmen perilaku

semua komponen masyarakat yang c. mempertimbangkan berbagai faktor terlibat langsung di lapangan seperti gender, ketidakmampuan d. mengembangkan standar nasional a t a u k e c a c a t a n , a k s e s k e dalam pengumpulan, penggunaan infrastruktur, diversitas ekonomi dan bersama asesmen data dan ancaman sensitivitas lingkungan.

kerusakan hutan dan kebakaran d. m e n d o k u m e n t a s i k a n d a n hutan. Juga melakukan standardisasi memetakan perilaku dan kebiasaan dengan negara-negara tetangga masyarakat (misalnya

Dalam dokumen BuletinPlanologVol4No1 mar08 0 (Halaman 41-56)

Dokumen terkait