• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITAN

3.3 Model Keseimbangan Umum (CGE) INDOTDL

3.3.2 Sistem Persamaan pada Model INDOTDL

Seluruh persamaan yang terdapat dalam model CGE INDOTDL sebagian sebagian besar mengadopsi dari model CGE INDOMINI, dimana persamaan yang menunjukkan model ekonomi makro diimplementasikan dalam Gempack dan dikumpulkan ke dalam file input tablo. File input tablo menjabarkan spesifikasi aljabar dari model dalam bentuk linier dan persamaan-persamaan

31

tersebut dikumpulkan ke dalam sejumlah blok persamaan. Masing-masing pernyataan persamaan dimulai dengan nama yang umumnya mengacu pada peubah di sisi kiri. Semua peubah dinyatakan dalam bentuk perubahan persentase (percentage change). Peubah ditulis dengan huruf kecil dan koefisien ditulis dengan huruf kapital (besar). Terdapat 15 (lima belas) set persamaan dalam file input tablo, yaitu:

1. Keseimbangan pasar untuk setiap komoditi. 2. Substitusi antara komoditi impor dan domestik 3. Struktur produksi

4. Permintaan untuk faktor primer.

5. Permintaan untuk industri di level atas. 6. Permintaan rumahtangga.

7. Permintaan ekspor

8. Keseimbangan pasar domestik dan harga 9. Harga impor

10. PDB dari sisi permintaan 11. PDB dari sisi pengeluaran

12. Persamaan yang berkaitan dengan peubah ekonomi makro lainnya 13. Peubah pasar faktor produksi

14. Pembaharuan (update) aliran data, dan 15. Ringkasan data

a. Keseimbangan Pasar untuk Setiap Komoditi

Blok persamaan 3 pada file input tablo (Lampiran 1) menyatakan penjumlahan permintaan setiap komoditi antar pengguna (user) dari masing- masing sumber (domestik atau impor). Pengkodean pada file input tablo merepresentasikan hal-hal sebagai berikut; c = “komoditi atau sektor ekonomi”,s= “domestik” menunjukkan sumber komoditi berasal dari produksi domestik dan “impor” sumber komoditi berasal dari impor (luar negeri). Persamaan E_x0 menghitung permintaan total untuk komoditi tertentu yang berasal dari domestik dengan menjumlahkan permintaan dari masing-masing pengguna. Pengguna pada penelitian ini terdiri dari pengguna antara (21 sektor) dan pengguna akhir (investasi, rumahtangga, pemerintah dan ekspor). Persamaan E_x0 memasukkan

peubah-peubah dalam bentuk perubahan persentase dan dinyatakan sebagai berikut:

Penulisan dengan huruf besar (upper-case letter) memiliki arti yang berbeda dengan huruf kecil (lower-case letter). Notasi menyatakan jumlah total permintaan komoditi c dari sumber s, sementara notasi menyatakan persentase perubahan total pemintaan komoditi c dari sumber s. Notasi

menunjukkan jumlah permintaan pengguna u untuk komoditi c dari sumber s, sedangkan menunjukkan perubahan permintaan dalam persentase. Aturan penulisan tersebut digunakan secara umum dalam pengkodean file input tablo. Persamaan (3.1) diturunkan ke dalam bentuk persamaan linear, sehingga diperoleh bentuk persamaan sebagai berikut:

Langkah selanjutnya adalah merubah persamaan (3.2) sesuai dengan nilai dalam data dasar (database). Semua pengguna diasumsikan membayar dengan tingkat harga yang sama, , yaitu harga untuk pengguna komoditi c yang bersumber dari s. Langkah ini dilakukan dengan cara mengalikan kedua sisi persamaan (3.2) dengan ), sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut:

Aliran nilai (Gambar 7) berhubungan dengan bentuk pada sisi kanan persamaan (3.3). Notasi juga dapat digunakan pada file input tablo. Kode s = “domestik”, artinya data berada pada blok aliran domestik dan kode s = “impor”, berada dalam blok aliran impor. Bentuk pada sisi kiri persamaan (3.3) adalah penjumlahan antar pengguna yang disebut atau merupakan total sales pada Gambar.

33

Persamaan (3.4), selanjutnya diubah kedalam persamaan yang dapat dibaca oleh bahasa tablo sebagai berikut:

Notasi c (COM) menyatakan seluruh set komoditi dan s (SRC) menyatakan sumber. Perintah dan , dalam file input tablo, pada persamaan E_x0 menyatakan bahwa software GEMPACK mengevaluasi sisi kiri persamaan (3.4) untuk seluruh komoditi dan kedua sumber. Karena notasi ∑ tidak terdapat dalam bahasa tablo, maka dinyatakan dengan “sum” sebagaimana ditunjukkan pada persamaan (3.5).

b. Substitusi antara Komoditi Impor dan Domestik

Masing-masing industri dan permintaan akhir saling bersubstitusi untuk menggunakan antara komoditi yang bersumber dari domestik dan impor. Rasio pembelian komoditi domestik dan impor oleh masing-masing komoditi dan pengguna merupakan fungsi dari harga relatif dari kedua sumber. Fungsi ini diturunkan dari fungsi produksi CES (Constant Elasticity of Substitution) yang secara luas digunakan pada pemodelan CGE. Terdapat tiga persamaan dalam bentuk perubahan persentase yang menentukan besaran rasio permintaan komoditi impor dan domestik pada jenis komoditi yang sama dari kedua sumber, yaitu:

; menyatakan harga rata-rata komoditi impor dan domestik (3.6) ; menyatakan permintaan manufacture domestic……….... (3.7a)

; menyatakan permintaan manufacture impor……….... (3.7b)

Notasi dan menunjukkan permintaan komoditi domestik dan impor, dan adalah harga komoditi domestik dan impor. Notasi P dan X juga disebut sebagai harga dan permintaan composite (gabungan). Symbol σ menyatakan elastisitas substitusi permintaan antara komoditi (yang sejenis) impor dan domestik, dikenal dengan elastisitas Armington. Blok Persamaan 4 pada Lampiran 1 merepresentasikan persamaan (3.6), (3 .7a), dan (3 .7b) untuk masing- masing komoditi dan pengguna dalam bahasa tablo.

c. Struktur Produksi

Model CGE INDOTDL mengasumsikan bahwa output masing- masing industri adalah fungsi dari input yang digunakannya, yaitu:

... (3.8)

Fungsi F diasumsikan:

... (3.9) Pada masing-masing industri, komposit faktor primer merupakan fungsi produksi agregat CES dari modal dan tenaga kerja yang dinyatakan sebagai berikut:

..(3.10)

Komoditi komposit menggunakan fungsi agregat CES yang diproduksi secara domestik dan dari impor:

...(3.11)

Sumber: Horridge, 2001

Gambar 8 Struktur input output produksi berjenjang.

Output X1TOT

C E S

Leontief

Komoditi 1 Komoditi c Faktor

Primer C E S C E S Komoditi Domestik 1 Komoditi Impor 1 Tenaga Kerja Komoditi

Domestik C Komoditi Impor C

Modal …sampai Bentuk Fungsi Input atau Output

35

Asumsi di atas menggambarkan bahwa permintaan input industri memiliki struktur yang berjenjang, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8. Fungsi produksi berjenjang dapat diinterpretasikan bahwa produsen membagi keputusan input ke dalam langkah-langkah yang berbeda. Pada level atas, kompo sit komoditi dan komposit faktor primer dikombinasikan dengan menggunakan fungsi produksi Leontief. Konsekuensinya, komposit komoditi dan faktor primer seluruhnya merupakan permintaan yang langsung digunakan untuk memproduksi output, . Meskipun semua pangsa industri memiliki struktur produksi yang umum, proporsi input dan parameter perilaku dimungkinkan berbeda antar industri.

d. Permintaan untuk Faktor Primer

Blok Persamaan 5 dalam file input tablo (Lampiran 1) menunjukkan persamaan yang menentukan permintaan modal dan tenaga kerja. Untuk masing- masing industri, i, persamaan diturunkan dari masalah optimasi sebagai berikut:

Memilih input modal dan tenaga kerja, dan . Untuk meminimumkan biaya input

; dimana

; dianggap eksogen untuk masalah

dan dan

Peubah dinyatakan dalam bentuk level, sehingga penulisan notasinya dengan menggunakan huruf besar. Pada kondisi ini, harga tenaga kerja (tingkat upah) diasumsikan tidak berbeda antar industri, sehingga tenaga kerja bebas bergerak (mobile) antar industri.

Solusi terhadap masalah minimasi biaya, dalam bentuk perubahan persentase, ditunjukkan dengan E_x1lab, E_x1cap, dan E_p1prim. Persamaan E_x1lab menunjukkan bahwa permintaan tenaga kerja proporsional untuk keseluruhan pengguna faktor primer, X1PRIM(i), dan harga. Harga dibentuk dari elastisitas substitusi, SIGMA1PRIM (i), dikalikan dengan rasio [p1lab-p1cap(i)]

dalam bentuk perubahan persentase yang menunjukkan harga relatif rata-rata biaya faktor primer. Upah yang lebih tinggi menyebabkan terjadinya substitusi terhadap tenaga kerja. Rata-rata biaya faktor primer dalam bentuk perubahan persentase, p1prim(t), sehingga dalam persamaan E_p1prim dapat dituliskan:

p1prim(i) = S1LAB(i) * p1lab + S1CAP(i) * p1cap(i) ………...(3.12)

S1LAB(i) dan S1CAP(i) adalah nilai pangsa (share) biaya tenaga kerja dan biaya modal terhadap biaya faktor primer, sehingga p1prim(i) adalah biaya rata-rata terbobot untuk harga modal dan tenaga kerja. Jika kedua sisi persamaan E_x1lab dikalikan dengan S1LAB(i), dan kedua sisi persamaan E_x1cap dikalikan dengan S1CAP(i), dan kedua persamaan ditambahkan secara bersama, semua bentuk harga dihilangkan, maka persamaan akan menjadi:

x1prim(i) = S1LAB(i) * x1lab(i) + S1CAP(i) * x1cap(i) …….………...(3.13)

Persamaan (3.13) adalah bentuk perubahan persentase dari fungsi produksi CES.

e. Permintaan untuk Industri dilevel Atas

Blok Persamaan 6 pada file input tablo (Lampiran 1) memuat sebagian besar permintaan input yang berjenjang seperti pada Gambar 8. Komoditi komposit dan faktor primer kompo sit dikombinasikan dengan menggunakan fungsi dan dapat dituliskan sebagai berikut:

) 14 . 3 ...( )]. , ( _ / ) , ( _ : . , ) ( 1 ) ( 1 [

1 All cCOM X S ci A S c i i IND

i PRIM A i PRIM X MIN TOT X  

Industri diasumsikan akan meminimumkan biaya, maka industri akan menggunakan input sesuai dengan keperluan. Hal ini dapat dituliskan dalam persamaan berikut: ) 15 . 3 ...( ... ... ... , ). ( 1 ). , ( _ ) , (

_S c i A S c i X TOT i i IND c COM

X    ) 16 . 3 ...( ... ... ... ... ). ( 1 ). ( 1 ) (

1PRIM i A PRIM i X TOT i i IND

X  

Kedua katagori input yang berada di level atas merupakan permintaan langsung terhadap XITOT(i). Pada Blok Persamaan 6 pada file input tablo (Lampiran 1) terdapat hubungan persamaan E_x1 dan E_x1prim.

37

Persamaan terakhir pada Blok Persamaan 6 menunjukkan bahwa perubahan nilai output, V1TOT(i), adalah sama dengan penjumlahan dalam pengeluaran bahan baku dan faktor primer. Masing-masing bentuk persamaan pada sisi kanan persamaan adalah sama untuk 100 kali perubahan pengeluaran untuk beberapa input. Sisi kiri persamaan adalah sama untuk 100 kali perubahan dalam total biaya. Persamaan tersebut disebut sebagai persamaan ”zero pure profit” atau laba nol, yaitu keuntungan yang tidak memasukkan lagi input lain. Model juga mengasumsikan teknologi bersifat constant returns to scale (CRS). Asumsi ini mengakibatkan harga output merupakan fungsi dari harga input, jika tidak ada perubahan teknologi.

f. Permintaan Rumahtangga

Rumahtangga diasumsikan memaksimumkan utilitas (kepuasan) dengan mengkonsumsi sekumpulan komoditi yang optimal, dengan kendala anggaran (budget constraint). Utilitas diasumsikan menggunakan fungsi utilitas berjenjang dimana jenjang terluar merupakan kombinasi komoditi komposit yang menggunakan fungsi agregat Cobb Douglas, dan jenjang di bawahnya merupakan komposit komoditi dari sumber domestik dan impor yang menggunakan fungsi agregat CES untuk masing-masing komoditi komposit. Penjelasannya diilustrasikan pada Gambar 9.

Sumber: Horridge, 2001

Gambar 9 Struktur permintaan konsumen (rumahtangga) berjenjang. …sampai Utilitas C E S Cobb Douglas Komoditi Komoditi C E S Komoditi

Domestik 1 Komoditi Impor 1

Komoditi

Domestik C Komoditi Impor C

Bentuk

Barang C yang dikonsumsi oleh rumahtangga bawah maupun rumahtangga atas terdiri dari 21 komoditi komposit. Rumahtangga memaksimumkan utilitas dengan anggaran tertentu dan diasumsikan bahwa masing-masing komoditi yang dikonsumsi menghasilkan biaya minimum. Dengan fungsi CES preferensi yang berlaku merupakan konsumsi antara komoditi domestik dan impor. Konsumen diidentifikasi sebagai pengguna (u = “rumahtangga bawah dan rumahtangga atas atau HouseHB dan HouseHA”). Persamaan E_x dalam Blok Persamaan 3 didahului dengan memberikan instruksi (all,c,COM) (all,s,SRC) (all,u,LOCALUSER). Didalam LOCALUSER, semua pengguna telah dimasukkan kecuali untuk ekspor. Oleh karena itu, komposisi Armington di masing-masing komoditi komposit digunakan konsumen yang sudah ditentukan pada Blok Persamaan 3 (Lampiran 1).

Struktur permintaan konsumen dalam bahasa tablo seluruhnya dijelaskan pada Blok Persamaan 7 (Lampiran 1). Kendala anggaran yang dihadapi pada tiap kelompok rumahtangga adalah nilai total pembelian tiap kelompok rumahtangga merupakan peubah eksogen bagi rumahtangga. Model CGE INDOTDL ini tidak menghubungkan antara pengeluaran rumahtangga, artinya tidak ada keputusan menabung/mengkonsumsi. Kesediaan anggaran untuk dikonsumsi pada tiap kelompok rumahtangga dinyatakan dalam bentuk nominal W3TOT_hh. ) 17 . 3 ( ... ... )... )( ( ; ) , ( _ _ 3 ) , ( _ c COM u HH HH c S P HH TOT xW a HH c S Xc   ) 18 . 3 ( ... ... ) , ( _ ) , ( _ 3 3

 

     HH u c COM HH c S P HH c S X TOT P TOT X di mana:

X_S(c,HH) = jumlah komoditi yang dikonsumsi tiap kelompok rumahtangga. P_S(c,HH) = harga komoditi yang dikonsumsi tiap kelompok rumahtangga. W3TOT_HH = anggaran yang tersedia untuk konsumsi perkelompok

rumahtangga.

X3TOT = konsumsi riil total rumahtangga. P3TOT = harga konsumen.

39

HH = rumahtangga bawah, rumahtangga atas

Harga ditingkat pengguna akhir disebut harga pembeli (purchases price) yang bebeda dengan harga ditingkat produsen. Rumahtangga merupakan pengguna akhir dimana harga diterima antara kelompok rumahtangga bisa berbeda-beda. Pebedaan itu bisa karena adanya perbedaan rate pajak atau subsidi yang melekat pada barang yang dikonsumsi perkelompok rumahtangga. Harga barang ditingkat pembeli pada tiap kelompok rumahtangga dirumuskan :

V3PUR(c,s,u)*p3(c,s,u) = V3PUR(c,s,u)*[p(c,s)+f3tax(c,u)] …..………..(3.19) V3PUR(c,s,u) = USE(c,s,u)+ V3TAX(c,s,u) ……….(3.20)

HH u SRC s COM c ,  ,  dimana :

V3PUR = nilai pembelian ditingkat rumahtangga. V3TAX = nilai pajak rumahtangga.

f3tax = shifter pajak rumahtangga

p3 = harga pembelian ditingkat rumahtangga.

g. Permintaan Ekspor

Model CGE INDOTDL menggunakan fungsi permintaan dari luar negeri (ekspor) untuk komoditi produksi domestik sangat sensitif terhadap harga. Jika harga komoditi domestik meningkat secara relatif terhadap harga dunia, maka permintaan ekspor akan menurun. Persamaan E_x4a pada Blok Persamaan 8 (Lampiran 1) menunjukkan slope negatif permintaan luar negeri untuk ekspor, pada tingkat level, persamaan akan menjadi sebagai berikut:

.(3.21)

merupakan elastisitas permintaan artinya ekspor komoditi c merupakan fungsi yang menurun terhadap harga mata uang relatif, , relatif harga domestik terhadap harga dunia WORLD(c). Nilai tukar PHI merupakan konversi mata uang domestik terhadap mata uang asing.

h. Keseimbangan Pasar Domestik dan Harga

Set peubah persamaan keseimbangan pasar untuk komoditi domestik, E_x1tot, dinyatakan pada Blok Persamaan 9 (Lampiran1). Set tersebut menunjukkan bahwa output masing-masing industri, X1TOT(i), adalah sama dengan permintaan total untuk komoditi yang diproduksi secara domestik X0(c,”domestik”). Adapun persamaan E_pA menghubungkan antara harga pengguna barang domestik, P(c,”domestik”) dengan biaya produksi P1TOT(c) dan tingkat pajak output PTXRATE(c). Hubungan persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut:

………..…...(3.22)

Karena PTXRATE(c) tidak memiliki satuan unit, dan dapat berubah tanda (pajak bertanda negatif merupakan subsidi), maka diperlukan proses transformasi ke dalam peubah ordinal (bukan persentase). Persamaan (3.22) dapat ditransformasi menjadi :

…...(3.23)

i. Harga Impor

Persamaan yang berhubungan dengan peubah harga impor adalah persamaan E_pB, sebagaimana ditunjukkan pada Blok Persamaan 10 (Lampiran 1). Persamaan E_pB menghubungkan harga pengguna komoditi impor, P(c,”impor”) dengan harga mata uang domestik, PHI*PWORLD(c) dan untuk tingkat pajak impor MTXRATE(c). Hubungan persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut:

……… ….(3.24)

j. PDB dari Sisi Pendapatan

Koefisien V0GDPINC menyatakan PDB sebagai penjumlahan dari biaya faktor primer dan pajak tak langsung. Persamaan E_w0gdpinc pada Blok

41

Persamaan 11 (Lampiran1) menjelaskan persamaan tersebut dalam bentuk linear. Sisi kiri persamaan, V0GDPINC*w0gdpinc, merupakan 100 kali perubahan PDB nominal. Pada sisi kanan juga merupakan 100 kali perubahan nilai. Persamaan pajak produksi dinyatakan sebagai berikut:

…(3.25)

Persamaan 3.25 dapat dipecahkan ke dalam dua bentuk. Bentuk pertama berhubungan dengan tingkat pajak: yaitu 100*(pajak dasar resmi)*( perubahan tingkat pajak). Bentuk kedua berhubungan dengan perubahan pajak dasar, yang proporsional untuk penerimaan pajak, V1PTX(i), dan untuk persentase perubahan dalam pajak dasar.

k. PDB dari Sisi Pengeluaran

Penghitungan perubahan persentase PDB nominal dari sisi pengeluaran direpresentasikan pada Blok Persamaan 12 (Lampiran 1). Persamaan tersebut membagi perubahan PDB nominal kedalam komponen harga dan kuantitasnya. Rumusan untuk V0GDPEXP menyatakan PDB sebagai jumlah permintaan akhir (dinilai pada harga pengguna) dikurangi dengan impor (C+I+G+X-M). Persamaan E_w0gdpexp menyatakan bentuk perubahan dari PDB tersebut. Total penghitungan nilai PDB dari sisi pengeluaran dan penerimaan harus sama, baik pada level maupun dalam persentase perubahan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Persamaan E_p0gdpexpa sama dengan persamaan E_w0gdpexp, kecuali bentuk harga yang dimasukkan. Persamaan E_p0gdpexpa mendefinisikan p0gdpexp sebagai rata-rata terbobot permintaan akhir untuk harga domestik dikurangi rata-rata harga impor. Persamaan E_x0gdpexp menggunakan p0gdpexp sebagai PDB deflator untuk memperoleh ukuran perubahan PDB riil. Persamaan dalam bentuk level untuk persamaan E_x0gdpexp adalah:

Lima persamaan pada Blok Persamaan 13 (Lampiran1) mendefinisikan lima peubah ekono mi makro yang pentin g. Empat persamaan pe rtama mendefinisikan harga dan volume. Persamaan E_x4tot dapat ditulis sebagai berikut:

Notasi x4tot menunjukkan rata-rata terbobot perubahan volume ekspor dengan menggunakan nilai ekspor sebagai pembobot. Persamaan aktual dalam Blok persamaan 13 (Lampiran 1) ditulis secara lebih lengkap, tetapi tetap memiliki arti yang sama. Persamaan akhir pada Blok Persaman13 mengukur neraca perdagangan. Karena terdapat perubahan tanda (positif atau negatif), neraca perdagangan dihitung sebagai perubahan biasa, bukan perubahan persentase. Penggunaan unit dihindari dengan menggunakan perubahan sebagai bagian dari PDB.

m. Peubah Pasar Faktor Produksi

Blok persamaan peubah pasar faktor produksi seperti ditunjukkan oleh Blok Persamaan 14 (Lampiran 1), mendefiniskan beberapa peubah yang berguna dalam memodelkan pasar faktor produksi. Pertama, mendefinisikan upah riil sebagai upah nominal dibagi dengan indek harga konsumen, p3 tot. Pada level persamaan ini menjadi:

Satu cara untuk memodelkan pasar tenaga kerja kaku (sticky) adalah dengan mempertahankan upah konstan. Persamaan selanjutnya mendefinisikan indek perubahan persentase tenaga kerja agregat. Cara menghitungnya dengan menggunakan upah terbobot yang merefleksikan produk marginal relatif tenaga kerja dalam industri yang berbeda. Jika tingkat upah berbeda antar sektor, peubah “employ” mungkin tidak akurat mewakili jumlah jam kerja (atau orang yang dipekerjakan). Adapun persamaan akhir diturunkan dari bentuk level

43

menjadi:

Persamaan (3.30) merepresentasikan tingkat pengembalian kotor pada unit modal baru adalah penerimaan tahunan (P1CAP) dibagi dengan biaya untuk menghasilkannya (P2TOT). Dalam keseimbangan jangka panjang diharapkan penyesuaian perilaku investor untuk menstabilkan rasio tersebut. Untuk simulasi jangka pendek harus diperhatikan GRET adalah penerimaan masa depan modal baru dalam beberapa industri akan sama dengan penerimaan hari ini.

n. Pembaharuan (update) Aliran Data

Bagian solusi Gempack memerlukan prosedur yang dapat menggunakan hasil simulasi seperti peubah dalam bentuk perubahan persentase, untuk menghasilkan pasca-simulasi atau pembaharuan database. Aturan pembaharuan disediakan dan dijelaskan pada Blok Persamaan 15 (Lampiran 1). Ada dua jenis pernyataan pembaharuan, tiga baris pertama disebut “pembaharuan produk” sebagai jenis kedua. Jenis pertama menunjukkan bahwa masing-masing sel dalam matrik aliran USE adalah harga dan kuantitas produk yang formulasikan sebagai berikut: USER U SRC s COM c u s c X s c P u s c USE( , , ) ( , )* ( , , ).  ,  , 

Gempack kemudian memperbaharui USE menjadi:

Dua baris terakhir dari pernyataan perbaharuan dalam Blok Persamaan 15 (Lampiran 1) adalah “pembaharuan perubahan”. Pada kasus ini model menawarkan rumusan secara eksplisit, berisi nilai koefisien dan peubah, untuk perubahan biasa dalam nilai data dasar. Perubahan penerimaan pajak impor, V0MTX, dibagi ke dalam dua bagian, yaitu: pertama, V0CIF(c)*Delmtxrate(c), adalah perubahan dalam tingkat pajak dikali nilai pajak (nilai impor di perbatasan). Kedua, persamaan: 0.01 *V0MTX(c)*

[x0(c,”imp”)+pworld(c)+phi], adalah merupakan penerimaan pajak dikali perubahan proporsional (=%/100) dari nilai dasar.

o. Ringkasan Data

Dua bagian terakhir dari file input tablo pada model CGE INDOTDL adalah file yang berisi ringkasan data. File ini digunakan untuk memeriksa apakah input data telah menjumlahkan dengan baik dan membantu menjelaskan hasilnya. Blok Persamaan 16 dan 17 dalam Lampiran 1 memperlihatkan file ringkasan data pada file input tablo. Pangsa modal yang dihitung pada Blok Persamaan 17 secara terbalik dihubungkan dengan elastisitas jangka pendek. Pangsa impor yang tinggi menunjukkan bahwa industri domestik memperlihatkan persaingan impor yang signifikan.

p. Penutup Model

Seperti model CGE pada umumnya, model INDOTDL memiliki lebih banyak peubah daripada persamaannya. Peubah dapat dibedakan menjadi dua jenis, peubah endogen yang dijelaskan di dalam model dan peubah eksogen yang nilainya ditentukan di luar model. Pilihan tertentu terhadap peubah- peubah dengan mendefinisikannya ke dalam peubah eksogen disebut sebagai closure atau penutup model. Pemilihan closure dapat bebas dilakukan dengan ketentuan minimial bahwa jumlah peubah endogen harus sama dengan jumlah persamaan. Ketentuan ini menunjukkan bahwa masing-masing persamaan hanya mampu menjelaskan satu peubah.

Banyaknya persamaan yang terdapat dalam model CGE dan adanya keterkaitan peubah dan persamaan satu dengan lainnya memungkinkan terdapat peubah yang merupakan endogen dan sekaligus dapat pula menjadi eksogen. Pengguna model CGE dapat melakukan perubahan-perubahan closure (swap). Strategi pemilihan closure adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi peubah yang dijelaskan masing-masing persamaan, mungkin saja peubah tersebut adalah peubah endogen.

45

eksogen dan tidak dapat dijadikan peubah endogen.

3. Penggantian peubah yang diswap harus memiliki ukuran yang sama. Dimensi matrik pada peubah biasanya dijelaskan pada sisi kanan penamaan peubah tersebut. Misalnya persamaan E_x(COM*SRC*IMPUSER) memiliki tiga dimensi yang terdiri atas matrik COM, SRC, dan IMPUSER.

4. Penggantian peubah-peubah yang awalnya peubah endogen menjadi peubah eksogen perlu memperhatikan adanya hubungan antar peubah yang diswap. Seluruh peubah yang masuk katagori eksogen didefinisikan dalam file closure tersendiri di dalam software Gempack. Closure jangka pendek yang digunakan pada model INDOTDL ditunjukkan pada Tabel 4. Jangka pendek adalah suatu keadaan yang diasumsikan bahwa stok capital dan upah riil tidak mengalami perubahan.

Tabel 4 Closure jangka pendek pada model CGE INDOTDL

Ukuran (size)

1 Phi 1 Nilai tukar Rp/$US

2 x_s(COM,” InvStock”) COM Permintaan investasi 3 x_s(COM,” GovGE”) COM Permintaan pemerintah

4 x1cap IND Stok modal saat ini

5 Realwage 1 Upah riil

6 f3tax(COM, "HouseHB") COM Shifter pajak rumahtangga bawah 7 f3tax(COM,"HouseHA") COM Shifter pajak rumahtangga atas

8 a1prim IND Perubahan teknis penggunaan faktor

produksi

9 Pworld COM Harga dunia ($US)

10 f4q COM Shifter permintaan ekspor

11 Delmtxrate COM Tingkat pajak impor

12 Delptxrate COM Tingkat pajak produksi

No. Peubah variabel Keterangan

Sumber: Oktaviani, 2008 yang dimodifikasi

Dalam model CGE, peubah-peubah ekonomi makro tidak hanya memiliki keterkaitan antar satu peubah dengan peubah lainnya, melainkan juga terkait

dengan perubahan yang terjadi pada tingkat ekonomi sektoral dan rumahtangga. Peubah-peubah PDB, inflasi, kesempatan kerja dan neraca perdagangan dibentuk oleh peubah-peubah pada tingkat ekonomi sektoral dan rumahtangga. Bila kondisi ini dikaitkan dengan dampak suatu kebijakan, maka perubahan suatu peubah ekonomi makro dapat juga disebabkan oleh perubahan ekonomi makro itu sendiri yang diperlakukan sebagai eksogen.

Sumber: Horridge, 2001 (dimodifikasi)

Gambar 10 Closure ekonomi makro untuk analisis jangka pendek.

Pemerintah menetapkan kebijakan kenaikan TDL karena subsidi listrik terus menerus meningkat sehingga membebani APBN. Penelitian ini kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dianggap sebagai penurunan pengeluaran pemerintah karena

+

+

+

=

Upah riil Perubahan tehnis penggunaan faktor Produksi produksi Konsumsi pemerintah Investasi Stok kapital Konsumsi rumahtangga Neraca perdagangan Tingkat pengembalian modal PDB Tenaga kerja Eksogen E n d o g en keterangan

47

adanya pengurangan subsidi dalam rangka mengurangi defisit anggaran. Peubah eksogen dalam jangka pendek pada penelitian ini adalah peningkatan pajak dengan asumsi subsidi diperlakukan sebagai pajak produksi negatif sehingga pengurangan subsidi listrik diperlakukan sebagai peningkatan pada pendapatan pemerintah. Closure jangka pendek pada penelitian ini diilustrasikan pada Gambar 10.

Tabel 5 Closure jangka panjang pada model CGE INDOTDL

Ukuran (size)

1 Phi 1 Nilai tukar Rp/$US

2 x_s(COM,” InvStock”) COM Permintaan investasi 3 x_s(COM,” GovGE”) COM Permintaan pemerintah

4 Gret IND Tingkat pengembalian modal

5 Employ 1 Penyerapan tenaga kerja

6 f3tax(COM,"HouseHB") COM Shifter pajak rumahtangga bawah 7 f3tax(COM,"HouseHA") COM Shifter pajak rumahtangga atas

8 a1prim IND Perubahan teknis penggunaan faktor

produksi

9 Pworld COM Harga dunia ($US)

10 f4q COM Shifter permintaan ekspor

11 Delmtxrate COM Tingkat pajak impor

Dokumen terkait