BAB III METODE PENELITIAN
3.3. Sistem Rancangan
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah merancang dan membuat program basis data sistem informasi manajemen Hotel Ris Kediri dengan langkah-langkah antara lain:
1. mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan membuat rancangan basis data membuat diagram relasi antar entitas
2. menerjemahkan diagram alir program ke dalam bahasa pemrograman
Microsoft Visual Basic
3. membuat program basis data pada Microsoft Visual Basic
4. mengkompilasi program 5. menguji program; dan
6. merevisi program apabila diperlukan
Metode penelitian dalam hal ini meliputi perancangan yang kemudian diwujudkan dengan menggunakan Software Microsoft Visual Basic.
3.4 Analisis Data
Hasil perancangan dan pembuatan diuraikan secara deskriptif naratif. Penafsiran dan penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan tiap langkah dalam pembuatan program. Simpulan akhir ditentukan dengan berhasil tidaknya program dapat dijalankan sesuai dengan rancangan. Indikator keberhasilan didasarkan pada penerapan rancangan basis data, yaitu dengan membandingkan sebelum memakai rancangan basis data (manual) dengan sesudah memakai rancangan basis data.
DESAIN CRM
Gambar 3.2 Pilar CRM (Diambil dari : Taylor, 2006)
Konsep utama dalam CRM adalah memanajemeni hubungan perusahaan dengan pelanggannya sehingga tercipta nilai tambah (Value Creation) bagi pelanggannya. Sasarannya adalah membangun hubungan terus-menerus (berlanjut) dengan pelanggannya. Menurut rancangan ini, keunggulan kompetisi tidak semata-mata didasarkan atas kualitas produk,
atau harga, tetapi juga atas kemampuan perusahaan untuk membantu pelanggannya menciptakan dan mengembangkan nilai tambah untuk mereka.
Pilar kedua dalam CRM adalah melihat produk sebagi proses. Dalam konteks ini, perbedaan tradisional antara barang dan jasa tidak punya makna lagi. Produk atau jasa yang disampaikan kepada pelanggan untuk meningkatkan nilai tambah pelanggannya. Dengan demikian, diferensiasi sebagai dasar keunggulan bersaing, berubah menjadi diferensiasi proses, sehingga terbuka pula peluang tak terbatas untuk membangun hubungan kemitraan yang berlainan. Bahkan komoditipun dapat dibedakan di “diferensiasi” dengan mengubah proses hubungan antara penyedia jasa dan konsumen menjadi hubungan kemitraan.
Pilar ketiga dalam CRM adalah berkaitan dengan tanggung jawab penyedia jasa. Tidak cukup bagi suatu dengan semata-mata memuaskan kebutuhan pelanggannya saja. Tidak juga cukup hanya karena pelanggan sudah puas. Perusahaan dapat membangun hubungan kemitraan yang belih kuat hanya apabila perusahaan mengambil alih tanggung jawab untuk mengembangkan hubungan kemitraan, dan menawarkan peningkatan nilai tambah kepada pelanggannya agar pelanggan tetap loyal.
Secara umum, beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah sebagai berikut:
a) Membangun Database Pelanggan Yang Kuat
Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu
membangun database pelanggan yang kuat. Gambar 3.3 menunjukkan interaksi pelanggan dengan perusahaan dengan berbagai macam media, yang dapat dijadikan sebagai media untuk membangun database pelanggan.
Gambar 3.3 Interaksi pelanggan (Diambil dari : Taylor, 2006)
b) Membuat Profil Dari Setiap Pelanggan
Langkah selanjutnya adalah membuat profil dari masing-masing pelanggan. Ini sebenarnya pengembangan lebih lanjut dari proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan perusahaan.
c) Analisis Profitabilitas Dari Tiap-Tiap Pelanggan
Dalam analisis profitabilitas, ada 2 hal yang dinilai dari masing- masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan (revenue) yang dihasilkan dari masing-masing pelanggan, dan kedua adalah biaya (cost) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka.
3.5 DFD
Sebelum membuat program database, terlebih dahulu dilakukan pembuatan Data Flow Diagram (DFD) . Diagram aliran data (Data Flow Diagram atau DFD) adalah teknik yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi/transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluar data (structured Analysis and Design). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu physical data flow dan logical data flow. Physical data flow lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Logical data flow diagram lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru).
3.5.1 Context Diagram
Data flow Diagram yang pertama kali digambar adalah level teratas dan diagram ini disebut dengan context diagram. Terdapat 2 entitas
utama dalam sistem in, yaitu: Admin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
cek status laporan cekout data cekout laporan checkin Data checkin konfirmasi login Login 1 Sistem Hotel + admin
Gambar 3.4 context diagram
DFD level 0 untuk overview diagram atau diagram yang lebih terinci berdasarkan proses di bagian level teratas atau context diagram. DFD level 0 merupakan pengembangan dan penjelasan secara terinci dan jelas dari diagram konteks. Pada DFD level 0 akan terdapat beberapa proses yang terhubung dengan satu atau beberapa entitas dan data store. DFD level 0 merupakan hasil compose atau penguraian atau penggabungan dari konteks diagram yang telah dibuat.
Berikut ini adalah data flow diagram level 0 : pencarian data cek status laporan cekout data cekout laporan checkin Data checkin data checkout data checkin data admin konfirmasi login Login admin admin admin admin admin admin 1 Proses login data admin tabel checkin 2 proses cek in + 3 proses cek out + tabel checkout admin admin
Proses chek in data status data checkin laporan checkin Data checkin cek status admin admin tabel checkin admin 1 cek status 2 proses cekin
Proses Check out
data cekin pencarian data laporan cekout data checkout data cekout admin admin tabel checkout admin tabel cekin 1 cari data 2 proses cekout Gambar 3.5 DFD level 0
4.1 Studi Kelayakan
Hotel Ris Kediri berdiri sejak tahun 1963, lokasi Hotel Ris Kediri dapat ditempuh sekitar lima menit dari alun-alun kota, Tepatnya di jalan Raden Patah 25 , yang terletak di tengah pusat kota Kediri.
Hotel Ris Kediri dengan tarif hotel kelas melati, memilik pelayanan yang tidak kalah dengan hotel berbintang. Sehingga diharapkan tamu hotel dapat merasa nyaman ketika singgah di Hotel Ris Kediri.
Beberapa tempat yang terdapat di sekitar Hotel Ris Kediri adalah sebagai berikut :
1. Dekat Pusat pertokoan terlengkap di kota kediri 2. Bersebelahan dengan stasiun kota kediri
3. Alun-alun kota kediri
4. Pusat jajanan oleh-oleh kas kediri 5. Dekat dengan Kediri Mall.
Hotel Ris Kediri memberikan pelayanan pengolahan data untuk informasi pengunjung dan pengelolaan sistem perhotelan.
4.2 Rancangan Pendahuluan
Tahap rancangan pendahuluan menentukan ruang lingkup proyek atau sistem yang ditangani, yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk diagram alir
dan konteks (Kadir, 1999:40). Diagram alir adalah sebuah proses pembentuk siklus yang digunakan untuk mempermudah dalam perancangan sistem basis data.
Pembuatan basis data sistem administrasi data hotel dilakukan dengan pembuatan Data Flow Diagram (DFD). DFD merupakan alat untuk mendokumentasikan proses dalam suatu sistem yang menekankan fungsi pada sistem, cara menggunakan informasi yang tersimpan serta pemindahan informasi antar fungsi dalam sistem.
Gambar 4.1 DFD Konteks Sistem Administrasi Data Hotel
(Diambil dari : Kadir 1999:40)
Diagram diatas memperlihatkan bahwa sistem berinteraksi dengan empat terminal, yaitu bagian front desk hotel, sistem pengolahan data, tamu hotel serta pencari informasi. Tanda panah menunjukkan masukan dan keluaran sistem.
4.3 Perancangan Basis Data Membuat Database
Untuk membuat database dari Visual Basic digunakan VisData dengan format Microsoft Access langkah-langkahnya sebagai berikut :
Dari jendela Visual Basic pilih menu Add-Ins kemudian pilih Visual Data Manager (VisData).
Gambar 4.4. VisData
Pilih menu File, Lalu New kumudian pilih Microsoft Access,
dan pilih Version 7.0 MDB
Gambar 4.5. Membuat Database Microsoft Access
Selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog Select Microsoft
Access Data to Create. Pilihlah folder atau direktori pada kotak Save in untuk menyimpan database yang akan dibuat, lalu
Gambar 4.6. Menu Select Microsoft Access Database to Create Tekan Save
Selanjutnya membuat tabel, langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
(1)Klik kanan pada jendela Database (Database Windows),
kemudian dari tampilan menu yang tampak pilih New Table.
Gambar 4.7. Membuat Tabel
Dari tabel VisData ketikkan nama tabelnya pada kotak
Gambar 4.8. Tabel Struktur
Klik tombol Add Field untuk membuat field baru dan buat field sebagai berikut :
Tabel 4.1. Tabel Pegawai
(2)Kemudian klik Build the Table untuk menyimpan struktur tabel yang telah dibuat.
Selanjutnya dengan langkah yang sama dibuat tabel pegawai,
tabel data tamu, tabel check in, tabel check out, tabel kamar dan tabel biaya
5.1 Tahap Pengkodean
Pada tahap pengkodean ini yang dilakukan adalah pengembangan aplikasi dengan pemprograman visual disertai dengan penulisan kode program (listing program).
5.2 Tahap Pengujian Program
Pada tahap pengujian program ini adalah dengan menguji mengenai adanya kesalahan–kesalahan dalam pembuatan program. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pengujian program adalah sebagai berikut:
1) Kesalahan Bahasa (Language Error)
Kesalahan bahasa adalah kesalahan dalam penulisan kode program yang tidak sesuai dengan kriteria dari bahasa program yang dipakai.
2) Kesalahan Proses
Kesalahan yang muncul ketika proses eksekusi program dilakukan. Kesalahan ini mengakibatkan program akan berhenti sebelum selesai pada saatnya karena program tidak menemukan objek yang sedang dijalankan.
3) Kesalahan Logika
Kesalahan logika dalam pembuatan program aplikasi sangat sulit untuk ditemukan. Program akan tetap memproses dan didapatkan hasilnya, namun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.