TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
YANUAR RISALDI
NPM : 0534010232
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI – FTI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
JAWA TIMUR
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena hanya dengan kehendak dan
kuasa-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan Tugas Akhir yang berjudul
”
Analisis Dan Desain CRM Pada E-Management Hotel (Studi Kasus
Pada Manajemen Reservasi Hotel Ris Kediri)”
.
Tugas Akhir dengan beban 4 SKS ini disusun dan diajukan sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada program studi
Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” Jawa Timur Surabaya.
Penulis menyadari bahwasanya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
telah mendapat bantuan dan dukungan yang tidak sedikit dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.
Bapak, Ibu dan seluruh keluarga besar penulis yang senantiasa mengingatkan
dan mendoakan serta memberikan dukungannya supaya Tugas Akhir ini
segera penulis selesaikan.
2.
Keluarga kecil penulis, mami Poppy dan ananda Axxel yang selalu menemani
penulis setiap waktu.
3.
Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri-
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.
4.
Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika-Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.
5.
Bapak I Gede Susrama MD, ST, M.Kom dan Bapak
Doddy Ridwandono, S.Komselaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan arahannya
selama pembuatan Tugas Akhir ini.
6.
Segenap dosen, karyawan dan admik di program studi Teknik Informatika
dan Fakultas Teknologi Industri.
namamu telah terukir di hatiku.
Di dalam Tugas Akhir ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan
yang belum bisa penulis sempurnakan. Untuk itu saran dan masukan sangatlah
penulis harapkan untuk perbaikan ke depan.
Surabaya, 09 juni 2011
ABSTRAK
... i
KATA PENGANTAR
... ii
DAFTAR ISI
... iv
DAFTAR GAMBAR
... vii
BAB I PENDAHULUAN
... 1
1.1.
Latar Belakang ...
1
1.2.
Perumusan Masalah ...
4
1.3.
Pembatasan Masalah ...
5
1.4.
Tujuan . ...
5
1.5.
Manfaat . ...
6
1.6.
Sistematika Penulisan … ...
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
... 8
2.1.
Sistem Administrasi Perhotelan ...
8
2.2.
Basis Data ...
9
2.2.1.
Sistem Informasi...
9
2.2.2.
Data ... 11
2.2.3.
Hirarki Data...
14
2.2.4.
Basis Data...
14
2.2.5.
Informasi ... 15
2.3.
Database Management System (DBMS) ...
16
2.3.1.
Komponen Utama DBMS ...
17
2.3.2.
Abstraksi Data ...
19
2.3.3.
Macam Perintah DBMS ...
20
2.4.
Perancangan Basis Data ...
24
2.5.
Sejarah Kemunculan Basis Data ...
24
2.6.4.
Lingkungan Kerja Visual Basic ...
28
2.6.5.
Tampilan Layar Visual Basic ...
29
2.6.6.
Operator Pada Visual Basic...
35
2.6.7.
Operator Like ...
36
2.6.8.
Deklarasi variable...
37
2.6.9.
Keyword Deklarasi variable...
37
2.7.
Pemrograman ... 37
2.7.1.
Susunan Bahasa Pemograman...
37
2.7.2.
Perancangan System dalam proses pemrograman ...
38
2.7.3.
Komponen Perancangan Basis Data Konseptual ...
39
2.8.
Kerangka Berfikir ...
42
2.9.
CRM ( Costumer Relationship Management) ...
44
BAB III METODE PENELITIAN
... 48
3.1.
Ruang Lingkup Penelitian ...
48
3.2.
Fokus Penelitian Dan Cara Pengambilan Data ...
48
3.3.
Sistem Rancangan ...
49
3.4.
Analisis Data ...
51
3.5.
DFD... 54
3.5.1.
Context Diagram ...
54
BAB IV IMPLEMENTASI
... 58
4.1.
Studi Kelayakan ...
58
4.2.
Rancangan Pendahuluan ...
58
5.3.
Hasil Pemrograman...
65
5.4.
Hasil Pengujian Program dan pembahasan ...
71
BAB VI PENUTUP
... 73
6.1.
Simpulan ... 73
6.2.
Saran... 74
ABSTRAK
Pendataan administrasi pada manajemen perhotelan memerlukan ketepatan
mekanisme dan penataan yang terorganisir agar data terkemas dan terjaga
keamanannya dengan baik, seiring pesatnya teknologi dan kemudahan –
kemudahan yang ditawarkan di dalamnya, kini instansi – instansi baik swasta
maupun negeri memanfaatkan fasilitas teknologi dalam pengolahan data – data
yang dulu diolah secara manual diubah ke dalam pola komputerisasi yang
mempermudah proses pengentrian dan pencarian data – data yang telah tersimpan
dalam
database
.
Database
tersebut dibuat dengan tujuan agar proses kerja lebih
optimal dan dapat dilakukan secara tepat dan tepat dengan tingkat kesalahan yang
lebih sedikit.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sistem administrasi hotel yang
ada pada Hotel Ris Kediri yang masih memerlukan banyak perubahan, terutama
untuk pendataan yang masih bersifat manual dan laporan – laporan yang harus
menunggu lama masih perlu diperbaiki.
Maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana cara
membuat dan mengolah program
database
tamu dan data administrasi pada suatu
usaha perhotelan, metode yang digunakan adalah Costumer Relationship
Management sehingga dapat menghasilkan sistem
database
perhotelan yang
langsung dapat dipantau oleh pemiliknya.
1.1 Latar Belakang
Wilayah Kota Kediri dan sekitarnya diyakini cukup potensial akan
obyek-obyek pariwisata yang dapat dikembangkan sebagai sumber daerah.
Hal ini dikarenakan adanya obyek wisata alam yang cukup petensial seperti
Goa Selomangkleng, pegunungan Wilis, aliran Sungai Brantas, maupun
obyek wisata buatan seperti Museum Airlangga, dan peningglan situs
Kerajaan Kadiri. Disamping itu masih terdapat tempat-tempat rekreasi
keluarga, seperti Taman Hiburan Rkayat Pagora, Pemandian Kuwak dan
Dermaga Brantas.
Pemerintah Kota Kediri berusaha terus untuk membangun dan
mengembangkan kepariwisataan guna memperluas lapangan kerja,
peningkatan pendapatan rakyat, pendapatan asli daerah maupun pendapatan
nasional. Sedangkan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan
tersebut, pemerintah Kota Kediri menanganinya malalui penyuluhan kepada
masyarakat tentang kesadaran hidup tertib dan bersih, menambah atau
memperbaiki fasilitas yang sudah ada, memperbaiki mutu pelayanan terhadap
tamu lokal maupun dari luar daerah, mengadakan pemugaran dan
pengembangan obyek-obyek wisata dan mempromosikannya malalui media
yang telah disipakan seperti situs www.kotakediri.go.id, dan media lainnya
Usaha lainnya adalah mendorong peran serta swasta untuk ikut dalam
menunjang pembangunan sektor pariwisata, dengan adanya penyediaan jasa
penginapan (perhotelan), penyediaan fasilitas penunjang lainnya yang lebih
baik untuk memberikan rasa nyaman serta betah tinggal di Kota Kediri.
Penginapan atau hotel yang ada dikediri belum semuanya dikatakan
menggunakan teknologi informasi untuk me-manajemen, baik didalam
lingkungan hotel maupun diluar lingkungan hotel.
Pendataan administrasi pada manajemen perhotelan memerlukan
ketepatan mekanisme dan penataan yang terorganisir agar data terkemas dan
terjaga keamanannya dengan baik, seiring pesatnya teknologi dan kemudahan
– kemudahan yang ditawarkan di dalamnya, kini instansi – instansi baik
swasta maupun negeri memanfaatkan fasilitas teknologi dalam pengolahan
data – data yang dulu diolah secara manual diubah ke dalam pola
komputerisasi yang mempermudah proses pengentrian dan pencarian data –
data yang telah tersimpan dalam database. Database tersebut dibuat dengan
tujuan agar proses kerja lebih optimal dan dapat dilakukan secara tepat dan
tepat dengan tingkat kesalahan yang lebih sedikit.
Perusahaan perhotelan memiliki data – data diantaranya adalah data
tamu, data keluar masuk tamu, dan data administrasi, namun pengolahannya
masih bersifat manual dan membutuhkan waktu yang sangat lama dalam
proses penyimpanannya, oleh karena itu perlu dicari alternatif dalam
penanganan data tersebut. Kalau kita cermati bersama, komputer merupakan
Komputer mampu memecahkan masalah, bukan hanya dalam
perhitungan, tetapi juga dalam kemampuan menyimpan dan memberikan
informasi, walaupun demikian dalam masyarakat modern komputer banyak
dimanfaatkan sebagai pusat data (database) dibanding penggunaan lainnya.
Karena peran database yang sangat menonjol. Pemrosesan basis data menjadi
perangkat andalan yang kehadirannya sangat diperlukan, dan tidak hanya
mempercepat perolehan informasi, tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan
terhadap tamu hotel.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sistem administrasi hotel
yang ada pada Hotel Ris Kediri yang masih memerlukan banyak perubahan,
terutama untuk pendataan yang masih bersifat manual. Laporan – laporan
yang harus menunggu lama masih perlu diperbaiki sehingga diharapkan dapat
setiap saat dipantau oleh manager hotel.
Pembuatan suatu sistem server yang sering disebut dengan billing
memudahkan pengoperasian yang dilakukan oleh Front desk hotel untuk
mengentri data maupun pencarian data. Data yang masuk tidak disimpan pada
komputer yang bersangkutan tempat pengentrian data tetapi langsung pada
server yang dapat dipantau oleh pemiliknya tanpa harus menanyakan pada
petugas front desk hotel. Keefektifan ini memudahkan pemilik hotel untuk
mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan tamu hotel maupun
informasi dari tamu hotel.
Perkembangan teknologi database tidak lepas dari perkembangan
perkembangan aplikasi yang popular adalah Microsoft Visual Basic. dimana
bahasa pemrograman yang mutakhir Microsoft Visual Basic didesain untuk
dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam Microsoft Windows dan
merupakan Software yang biasa digunakan untuk membuat program yang
cukup sederhana tetapi banyak cakupan yang dapat dikerjakan. Penggunaan
bahasa pemrograman Visual Basic dalam penggunaan database merupakan
kemajuan teknologi dalam perkembangan basis data maupun aplikasi lain
yang langsung dapat berhubungan dengan komputer. Dalam menangani data
yang besar program Microsoft Visual Basic sangat efektif dibanding sistem
pemrosesan manual yang dilakukan maupun dengan program yang diakses
melalui sebuah komputer. Dengan menggunakan Microsoft Visual Basic
kegiatan ini dimaksudkan untuk membuat program database perhotelan
dengan sistem server yang digunakan untuk memantau seluruh kegiatan
administrasi perhotelan.
Pada penulisan tugas akhir ini Microsoft Visual Basic
diimplementasikan menciptakan aplikasi sistem administrasi data pada Hotel
Ris kediri, untuk dapat memudahkan kegiatan administrasi data hotel yang
selalu dapat dipantau oleh manajer hotel.
1.2 Perumusan Masalah
Dari apa yang telah dijelaskan pada latar belakang maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana cara membuat dan
perhotelan yang terhubung dengan satu komputer yang terpusat (server) serta
proses kerja program sehingga dapat menghasilkan sistem database
perhotelan yang langsung dapat dipantau oleh pemiliknya.
1.3 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:
1. Pada database ini dibuat system database untuk pengolahan data – data
yang ada di hotel yang digunakan untuk mempermudah pengumpulan
data supaya dapat dipantau langsung oleh pemilik hotel tanpa harus
menunggu laporan bulanan dari petugas front desk hotel.
2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman
Microsoft Visual Basic.
3. Perangkat lunak yang dibuat tidak menangani data karyawan.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan sistem ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana tamu dan data administrasi pada suatu usaha
perhotelan yang terhubung dengan satu komputer yang terpusat (server)
diolah, serta proses kerja program sehingga dapat menghasilkan sistem
database perhotelan yang langsung dapat dipantau oleh pemiliknya.
2. Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan hotel.
3. Memudahkan Konsumen dalam memperoleh informasi hotel yang akan
1.5 Manfaat Penelitian
Bagi pihak manajemen hotel
1. Mempermudah dalam pengentrian dan pencarian data.
2. Memudahkan manajer hotel dalam mengawasi operasional hotel sehari–
hari dan mengevaluasi kemajuan penerimaan atau pendapatan hotel
sehingga dapat diambil keputusan yang tepat dan cepat untuk terus
meningkatkan pendapatan hotel.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini
dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab I tentang latar belakang masalah, perumusan masalah
dan pembatasannya, tujuan dan manfaat penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab II berisi tentang konsep dasar sistem administrasi
perhotelan pada Hotel Ris Kediri, dan landasan teori yang
digunakan dalam merancang suatu sistem.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab III berisi tentang ruang lingkup penelitian, metode
BAB IV : IMPLEMENTASI
Pada bab IV berisi tentang desain rancangan sistem informasi
manajemen administrasi perhotelan.
BAB V : UJI COBA
Dalam Bab ini akan dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang
dibuat untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut telah dapat
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang
diharapkan
BAB VI : PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi
kesimpulan setelah program aplikasi selesai dibuat dan saran
Sebagai penunjang, di bawah ini akan disajikan sejumlah dasar-dasar teori
yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
2.1 Sistem Administrasi Perhotelan
Tamu hotel memesan kamar (reservasi atau booking) melalui telepon,
petugas front desk langsung membuka program dan mendata pemesanan.
Program kemudian menginformasikan data-data kamar yang sudah dipesan,
dan memberitahukan jika kamar tersebut telah dipesan oleh tamu lain. Setelah
tamu masuk, program segera membuat formulir pendaftaran tamu
(registration card) dan semua tagihan secara otomatis. Saat tamu keluar
(check-out) dan melakukan pembayaran. Pemesanan kamar atau kamar tamu
yang sedang dipakai dapat dialihkan ke kamar lain sesuai keinginan tamu
atau hotel. Tagihan dan pembayaran kamar dapat dirinci per kamar maupun
per tamu. (Anonim, 2007:2)
Untuk menyiapkan strategi pemasaran hotel, Manajer Hotel
memerlukan data-data tamu dan kamar secara cepat sehingga dapat
mengambil keputusan yang tepat dalam waktu yang cepat. Program ini
menyediakan semua kebutuhan Manager. Dengan memakai program ini,
hotel-hotel Bintang 4 atau 5 yang sudah memiliki program manajemen hotel-hotel
tersendiri dan umumnya dibeli dengan nilai ratusan juta Rupiah.
Program manajemen hotel ini merupakan program yang membantu
petugas front desk untuk menangani semua informasi berkaitan dengan
kamar, tamu dan pengunjung hotel serta membuat laporan-laporan yang
dibutuhkan pihak manajemen dalam mengembangkan promosi hotel.
(Anonim, 2007:2)
2.2 Basis Data
Sebelum basis data dibahas akan lebih baik jika istilah sistem
informasi, data dan informasi dibahas terlebih dahulu.
2.2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya memberikan
informasi. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna
bagi para pemakaianya. Agar informasi tersebut berguna, maka informasi
harus didukung oleh tiga pilar yaitu: tepat kepada orangnya atau relevan
(relevance), tepat waktu (timeliness) dan tepat nilainya atau akurat (accurate).
Output yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapat dikatakan
sebagai informasi yang berguna, tetapi merupakan sampah (garbage) (Kadir,
1999: 7).
Tugas sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan
diperlukan komponen-komponen tertentu. Siklus ini disebut dengan siklus
pengolahan data (data processing life cycle)atau disebut juga dengan nama
siklus informasi (information life cycle).
Untuk melakukan siklus pengolahan data diperlukan tiga buah
komponen, yaitu komponen input, komponen model dan komponen output.
Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut,
karena tidak semua data yang diperoleh disimpan terlebih dahulu yang
nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi informasi. Data ini
disimpan di simpanan (storage) dalam bentuk basis data (database). Proses
pengolahan data dari basis data yang diolah menjadi informasi disebut dengan
extended data processing life cycle yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 di
bawah ini :
Gambar 2.3Extended Data Processing Life Cycle
(Diambil dari : Roger S. Pressman 1992: Hal 23)
Basis Data (database) adalah kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan pada perangkat keras
untuk memanipulasi data-datanya. Dari konsep dasar sistem informasi dan
basis data dapat dilakukan manajemen/pengolahan data informasi sehingga
data dapat diproses sewaktu-waktu ketika dibutuhkan karena sistem informasi
menggunakan sistem storage/penyimpanan data dalam sebuah database.
2.2.2 Data
Data menyatakan nilai-nilai yang secara aktual terkandung dalam
basis data sedangkan informasi digunakan untuk menyatakan makna nilai
ketika dipahami oleh pengguna. Informasi adalah hasil analisis dan sintesis
terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang
telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan
seseorang, entah itu manajer, staf ataupun orang lain didalam suatu organisasi
atau perusahaan.
Dalam buku Database Management System (Kruglinski,1986:12)
disebutkan “A database is an organized collection of interrelated data
specifically, database is a complete collection of data, pointers, tabels,
indexs, dictionaries and so on”, atau dengan kata lain data apapun yang
terorganisir yang saling berhubungan dan terkoneksi dengan lengkap
merupakan suatu basis data.
Banyak ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar:
“Informasi adalah data yang digunakan dalam pengambilan keputusan”
Alasannya adalah bahwa informasi bersifat relatif, relatif terhadap
situasi, relatif terhadap waktu saat keputusan harus diambil, juga relatif
terhadap pembuat keputusan bahkan juga terhadap latar belakang pengambil
keputusan. Hal senada diungkapkan oleh Mc Donough, sebagaimana
diungkapkan oleh Everest (Kadir, 1999: 8).
Segala sesuatu yang dianggap penting pada suatu waktu bisa saja
tidak berguna pada waktu yang lain. Ada kemungkinan pula bahwa sesuatu
yang dianggap penting oleh pengambil keputusan tidak dianggap penting bagi
orang lain (Kadir, 1999: 8).
Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk
jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang
diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang
diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau
pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata,
atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data.
Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat
sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya
sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan
Pengertian data adalah :
”Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan
transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh
langsung kepada pemakai.”
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
dankesatuan nyata. Penggambaran fakta tersebut direkam dalam bentuk
simbol seperti : angka, tulisan, atau gambar.
Data biasanya terdiri dari beberapa elemen data (data item). Elemen
data adalah unit terkecil dari data yang ada artinya bagi pihak yang
menggunakannya (user). Dalam suatu sistem basis data, elemen data ini
disebut dengan Field.
Contoh dari field data, misalnya : nama, alamat, nomor telepon.
Pengertian dari pengolahan data adalah :
“Pengolahan data adalah suatu proses untuk memperoleh data atau
angka ringkasan berdasarkan kelompok data mentah.” (Kadir, 1999:
8).
Data mentah adalah hasil pencatatan peristiwa atau karakteristik
elemen yang dilakukan pada tahap pengumpulan data. Data atau angka
ringkasan dapat berupa jumlah (total), proporsi, persentase, rata-rata, dan
2.2.3 Hirarki Data
Secara tradisional, data diorganisasikan kedalam suatu hirarki
yang terdiri atas elemen data, rekaman (record), dan berkas (file).
1) Elemen Data
Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah
lagi menjadi unit lain yang bermakna (Kadir, 1999: 8).
2) Rekaman
Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling
terkait. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut
dengan istilah tupel baris (Kadir, 1999: 8)
3) Berkas
Himpunan dari seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk
sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman
data yang berkaitann dengan suatu objek. Dalam sistem basis data
relasional, berkas mewakili semua komponen yang disebut tabel
atau relasi (Kadir, 1999:8)
2.2.4 Basis Data
Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang
berbeda. Pada saat maraknya perangkat lunak dBASE II dan dBASE
II Plus, sebuah berkas (dengan ekstensi DBF) biasa disebut basis data.
Istilah yang tidak tepat ini, meskipun telah merasuk ke sejumlah
lunak basis data yang lain. Menurut Febbri dan Schwab (Kadir, 1999:
9), basis data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama
untuk meminimalkan pengulangan data.
Menurut Date (Kadir, 1999: 9), sistem basis data adalah
sistem komputerisasi yang tujuan utamannya adalah memelihara
informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.
Pengguna basis data bisa melakukan berbagai operasi, antara
lain:
1. menambahkan file baru ke sistem basis data
2. menambahkan file baru ke sistem basis data
3. mengosongkan berkas
4. menyisipkan data ke suatu berkas
5. mengambil data yang ada pada suatu berkas
6. mengubah data pada suatu berkas
7. menghapus data pada suatu berkas; dan
8. menyajikan suatu informasi yang diambil dari sejumlah berkas.
2.2.5 Informasi
Pengertian dari informasi adalah :
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Kualitas dari sistem informasi biasanya ditentukan oleh tiga hal, yaitu:
1. Ketepatan dalam informasi, berarti informasi harus bebas dari kesalahan
dan harus jelas mencerminkan maksudnya dan tidak menyesatkan.
2. Tepat pada waktunya (on time), berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat.
3. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya.
2.3 Data Base Management System (DBMS)
Pengertian secara umum, DBMS diartikan sebagai software yang akan
menentukan bagaimana data diorganisasikan, disimpan, diubah, diambil
kembali, pengaturan mekanisme pengamanan data, mekanisme pemakaian
data secara bersama, mekanisme pengolahan data dalam lingkungan
multiuser.
DBMS adalah suatu program komputer yang digunakan untuk
memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data
informasi dengan praktis dan efisien (Kadir, 1999: 17).
Tujuan DBMS adalah untuk mempermudah penciptaan struktur data
dan membebaskan pemrograman dari masalah penyusunan file yang kacau.
DBMS sebagai antarmuka bagi pemakai dalam mengorganisasikan database
dengan menggunakan perintah-perintah yang sederhana yang di buat dalam
suatu bahasa.
Pada beberapa DBMS tersedia fasilitas query yang memudahkan
pengguna untuk memperoleh informasi. Pengguna yang tidak memilki
kemampuan pemrograman pun dengan mudah bisa menggunakan fasilitas
query tersebut.
Keuntungan basis data terhadap sistem pemrosesan berkas adalah:
1. kemubaziran data terkurangi
2. integritas
3. independensi data
4. konsisten data
5. berbagi data
6. sekuritas data.
(Kadir, 1999: 17)
2.3.1 Komponen Utama DBMS Menurut Kadir (1999:18) adalah
sebagai berikut :
1. Perangkat Keras (Hardware)
Berupa komputer dan bagian-bagian di dalamnya, seperti
procesor, memori dan harddisk. Komponen inilah yang melakukan
2. Data
Data di dalam basis data mempunyai sifat terpadu (Integrated),
berkas-berkas data yang ada pada basis data saling terkait, tetapi
kemubaziran data tidak akan terjadi. Sifat lain yang dimiliki data
adalah berbagi data (shared), bahwa data dapat dipakai oleh
sejumlah pengguna sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
3. Perangkat Lunak ( Software )
Berkedudukan antara basis data (data yang tersimpan dalam
harddisk) dan pengguna. Berperan melayani
permintaan-permintaan pengguna.
4. Pengguna
Pengguna dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori:
1) Pemrogram aplikasi, yaitu orang yang membuat program
aplikasi menggunakan basis data.
2) Administrator basis data, yaitu orang yang bertanggung jawab
terhadap pengelolaan basis data.
3) Pengguna akhir, yaitu orang yang mengoperasikan program.
Pengguna akhir dibagi menjadi dua yaitu:
1. Pengguna aplikasi adalah orang yang mengoperasikan program
aplikasi yang dibuat oleh pemrogram aplikasi.
2. Pengguna interaktif adalah orang yang dapat memberikan
perintah-perintah beraras tinggi pada antarmuka basis data yang
2.3.2 Abstraksi Data
Untuk mendukung kepraktisan, DBMS menyedikan
pandangan abstrak terhadap data bagi pengguna. DBMS berusaha
menyembunyikan detail bagaimana data disimpan dan dipelihara.
Namun tentu saja hal ini dilakukan dengan sedapat mungkin
mengusahakan data agar dapat diakses secara efisien.
Abstraksi data dalam DBMS dibagi menjadi tiga lapis yang
saling berkaitan (Kadir, 1999: 21), tiga lapis yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1. Lapis Fisis
Lapis fisis merupakan lapis terendah dalam abstraksi data. Lapis
ini menjelaskan bagaimana data sesunnguhnya disimpan. Pada
lapis inilah struktur data dijabarkan secara rinci.
2. Lapis Konseptual
Lapis konseptual bersifat lebih tinggi daripada lapis fisis. Lapis ini
menjabarkan data apa saja yang sesungguhnya disimpan dalam
dalam basis data, dan juga menjabarkan hubungan-hubungan antar
data.
3. Lapis Pandangan
Lapis pandangan merupakan lapis tertinggi dalam abstraksi data.
Pada lapis ini pengguna hanya mengenal struktur data yang
oleh masing-masing pengguna bisa berbeda-beda dan barangkali
hanya mencakup sebagian dari basis data.
2.3.3 Macam Perintah Data Base Management System (DBMS)
Untuk mengelola dan mengorganisasikan data perlu adanya
semacam perintah/bahasa yang digunakan, sebagai berikut: (Kadir,
1999: 29).
1. Data Definition Language (DDL)
DDL adalah perintah-perintah yang biasa digunakan oleh
administrator basis data (DBA) untuk mendefinisikan skema ke
DBMS. kema adalah deskripsi lengkap tentang struktur medan,
rekaman, dan hubungan data pada basis data.
DDL juga dipakai untuk mendefinisikan subskema,
merupakan pandangan bagi pengguna terhadap basis data.
Subskema merupakan himpunan bagian dari skema dan dapat
menjadi mekanisme pengamanan sistem basis data, yakni dengan
mengatur hak pengaksesan item-item dalam basis data.
Beberapa contoh:
1. SELECT - retrieve data from the a database SELECT - mengambil data dari database
3. UPDATE - updates existing data within a table UPDATE - update data yang ada dalam tabel
4. DELETE - deletes all records from a table, the space for the records remain DELETE - menghapus semua catatan dari meja,
ruang untuk catatan tetap
5. MERGE - UPSERT operation (insert or update) MERGE - UPSERT operasi (insert atau update)
6. CALL - call a PL/SQL or Java subprogram CALL - panggilan PL / SQL atau Java subprogram
7. EXPLAIN PLAN - explain access path to data MENJELASKAN RENCANA - menjelaskan jalur akses data
8. LOCK TABLE - control concurrency LOCK TABLE - kontrol concurrency
2. Data Manipulation Language (DML)
DML adalah perintah-perintah yang digunakan untuk
mempermudah pemakai malakukan akses, memanipulasi dan
mengambil data dari database.
Secara khusus DQL mengenal query, merupakan bagian
dari DML. Query adalah fasilitas yang memungkinkan pengguna
dengan ilmu pengetahuan tentang komputer yang terbatas ataupun
tidak, bisa mengetahui bahasa pemrograman, dan dapat meminta
DML menurut Kadir (1999: 31) pada dasarnya dibagi
menjadi dua:
1. Prosedural, yang menuntut pengguna menentukan data apa
yang diperlukan dan bagaimana cara mendapatkannya.
2. Nonprosedural, yang menuntut pengguna menetukan data apa
saja yang diperlukan tanpa harus menyebutkan cara
mendapatkannya.
Secara khusus, bagian DML ada yang disebut DQL
(Dalam literatur terkadang DQL dibedakan dengan DML). DQL
hanya sering disebut bahasa query. DQL adalah fasilitas yang
memungkinkan pengguna dengan pengetahuan yang terbatas
ataupun tidak mengetahuibahasa pemrograman dapat meminta
informasi terhadap basis data(Kadir, 1999: 31). Sebagai contoh,
pengguna dapat memberikan perintah.
Beberapa perintah DML insert,select,update,delete etc.
Even though select is not exactly a DML language command
oracle still recommends you to consider SELECT as an DML
command. menyisipkan, pilih, memperbarui, menghapus dll pilih
Meskipun bukan sebuah bahasa DML perintah oracle masih
menyarankan Anda untuk mempertimbangkan PILIH sebagai
3. Data Control Language (DCL)
Data Control Language (DCL) statements. Data Control
Language (DCL) laporan. Some examples: Beberapa contoh:
1. GRANT - gives user's access privileges to database GRANT - memberikan hak akses pengguna ke database
2. REVOKE - withdraw access privileges given with the
GRANT command
3. REVOKE - menarik diberikan hak akses dengan perintah
GRANT
4. Transaction Control Language (TCL)
Transaksi Control (TCL) pernyataan ini digunakan untuk
mengelola perubahan yang dibuat oleh pernyataan DML. It allows
statements to be grouped together into logical transactions. Hal ini
memungkinkan laporan akan dikelompokkan bersama menjadi
transaksi logis.
1. COMMIT - save work done COMMIT - menyimpan pekerjaan yang dilakukan
2. SAVEPOINT - identify a point in a transaction to which you can later roll back SAVEPOINT - mengidentifikasi titik dalam
suatu transaksi yang Anda nantinya dapat memutar kembali
3. ROLLBACK - restore database to original since the last COMMIT ROLLBACK - mengembalikan database untuk asli
4. SET TRANSACTION - Change transaction options like isolation level and what rollback segment to use SET
TRANSAKSI - Ubah pilihan transaksi seperti tingkat isolasi
dan apa segmen rollback
2.4 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data menurut Kadir (1999: 39) ada 3 tahapan,
yaitu:
1. Perancangan basis data secara konseptual, merupakan upaya untuk
membuat model yang masih bersifat konsep.
2. Perancangan basis data secara logis, merupakan tahapan untuk
memetakan model konseptual ke model basis data yang akan dipakai.
Namun sebagai mana perancangan basis data secara konseptual,
perancangan ini tidak tergantung pada DBMS yang dipakai. Itulah
sebabnya perancangan basis data secara logis kadang disebut pemetaan
model data.
3. Perancangan basis data secara fisis, merupakan tahapan
untukmenuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi
basis data fisis yang tersimpan pada media penyimpan eksternal.
2.5 Sejarah Kemunculan Basis Data
Menurut sejarah, sistem pemrosesan data terbentuk setelah masa
pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan manual (berbasis kertas) merupakan
bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang
tersimpan pada rak-rak berkas. Jika suatu berkas diperlukan, berkas tersebut
harus dicari dalam rak-rak tersebut.
Pada saat awal penerapan sistem komputer, sekelompok rekaman
disimpan pada sejumlah berkas secara terpisah. Sistem yang menggunakan
pendekatan seperti ini biasa disebut sebagai sistem pemrosesan berkas.
Sistem ini tentu saja memiliki kelebihan dari pada sistem pemrosesan manual,
yaitu dalam kecepatan dan keakuratannya.
Sistem pemrosesan berkas menurut Kadir (1999: 18) memiliki
kekurangan dalam hal:
1. kemubaziran data
2. keterbatan berbagai data
3. ketidak konsistenan; dan
4. kekurangan luwesan.
Sistem pemrosesan basis data dimaksudkan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem pemrosesan data. Sistem seperti
ini dikenal dengan sebutan Data Base Management System (DBMS).
2.6 Microsoft Visual Basic
Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti
sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan
mudah lagi setelah hadirnya Microsoft Visual Basic, yang dibangun dari ide
untuk membuat bahasa yang sederhana dan mudah dalam pembuatan
scriptnya (simple scripting language) untuk graphic user interface yang
dikembangkan dalam sistem operasi Microsoft Windows. (Phil Jones, 2001:
14)
Microsoft Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan
untuk membuat aplikasi Windows yang berbasis grafis. Visual Basic
merupakan event drivent programming (pemrograman terkendali kejadian)
artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event
atau kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih, dan lain-lain). Selain itu
program ini juga bisa diaplikasikan dengan program yang lain seperti
Microsoft access, Macromedia flash, Microsoft word, Power Point, dan
aplikasi-aplikasi yang lain.
2.6.1 Pada sistem operasi windows. Langkah pertama untuk memulai
Microsoft Visual Basic 6.0 adalah :
1. Klik Tombol Start pada Taskbar, kemudian pilih Program dari
tampilan menu utama.
2. Pilih Visual Basic 6.0. Untuk memudahkan pemahaman,
perhatikan Gambar dibawah yang menunjukkan cara menjalankan
Visual Basic dengan menggunakan windows.
2.6.2 Tampilan Jendela yang terbuka antara lain :
1. Menu Bar, digunakan untuk memilih tugas-tugas tertentu seperti
bar ada terdapat beberapa bar antara lain : file, edit, view, project,
format, debug, run, query, diagram, tools,a dd-ins, window dan
helps.
2. Main toolbar, digunakan untuk melakukan tugas-tugas tertentu
dengan cepat. Diadalamnya ada berisi add standard exe project, add
form, menu editor, open project, save, start, explorer, properties
windows, form layouts windows, dll
2.6.3 Aplikasi-aplikasi dalam Visual Basic :
1. Form
Form adalah windows atau jendela di mana akan dibuat user
interface/tampilan. Pada bagian ini biasanya berisi tentang
field-field yang dibuat sebagai tempat pemasukan data.
2. Kontrol (Control)
Kontrol adalah tampilan berbasis grafis yang dimasukkan pada
form untuk membuat interaksi dengan pemakai. Contoh: text box,
label, command dan lainnya.
3. Properti (Properties)
Properti adalah nilai/karakteristik yang dimiliki oleh sebuah obyek
4. Metode (Methods)
Metode adalah serangkaian perintah yang sudah tersedia pada
suatu obyek yang diminta dapat diminta untuk mengerjakan tugas
khusus.
5. Prosedur Kejadian (Event Prosedures)
Prosedur kejadian adalah kode yang berhubungan dengan suatu
obyek. Kode ini dieksekusi ketika respon dari pemakai berupa
event tertentu.
6. Prosedur Umum
Prosedur umum merupakan kode yang tak berhubungan dengan
suatu obyek.
7. Modul
Modul adalah kumpulan dari prosedur umum dan definisi
konstanta yang digunakan oleh aplikasi.
2.6.4 Mengatur Lingkungan Kerja Visual Basic
Pengaturan IDE Visual Basic dapat dilakukan dengan menu
Tools, Option, pengaturan dapat dilakukan sesuai dengan selera dan
kebiasaan programmer sehingga dapat bekerja dengan baik dan
efektif. Mulai Visual Basic 5.0, IDE Visual Basic memperkenalkan
MDI Development Environment, dan beberapa hal dapat diatur
dengan menggunakan menu Tools, Option adalah sebagai berikut :
2. Mengatur Format Editor
3. Mengatur hal-hal yang General
4. Mengatur Docking Jendela
5. Mengatur Environment
6. Mengatur SDI Development Environment atau MDI.
2.6.5 Tampilan Layar Visual Basic sebagai berikut :
[image:36.612.186.506.269.515.2]1. Main Windows
Gambar 2.4 Tampilan Utama Visual Basic
Main windows seperti gambar 2.4 terdiri dari title bar
(baris judul),menu bar, dan toolbar. Baris judul berisi nama
proyek, mode operasi Visual Basic sekarang, dan form yang aktif.
Menu Bar merupakan menu drop-down yang dapat mengontrol
gambar yang mewakili perintah yang ada di menu. Jendela utama
juga menampilkan lokasi dari form yang aktif relatif terhadap
sudut kiri atas layar (satuan ukuranya twips). Dapat dilihat pada
gambar 2.4
2. Form Windows
Form Windows adalah pusat dari pengembangan aplikasi
Visual Basic. Di sini tempat untuk “menggambar” aplikasinya.
[image:37.612.190.501.275.516.2]Dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Tampilan Form Pada Visual Basic Untuk mengaktifkan form ada tiga cara yaitu :
1. Klik tombol View Object pada Window Project
2. Dari Menu View klick perintah object
3. Tekan tombol Shift +F7 pada keyboard.
Window Code adalah window tempat kita menuliskan
progam. Untuk mengaktifkan Window Code ada beberapa cara :
1. Klik tombol View Code pada Window Project
2. Dari menu View klik perintah Code
3. Project Explorer Windows
3. Project Windows
Berguna untuk menampilkan daftar form dan modul
proyek. Proyek merupakan kumpulan dari modul form, modul
class, modul standar dan file sumber yang membentuk suatu
aplikasi. Dapat dilihat pada gambar 2.6.
4. Toolbox
Toolbox adalah kumpulan dari obyek yang digunakan
untuk membuat user interface serta kontrol bagi pemogram
aplikasi. Dapat dilihat pada gambar 2.7
Gambar 2.7. Tampilan Toolbox Pada Visual Basic
Untuk menampilkan windows ini dengan caranya adalah :
1. Dari menu View pilihlah Project Explorer
2. Tekan tombol CTRL + R pada keyboard.
5. Properties Windows
Berisi daftar struktur setting properties yang digunakan
pada sebuah obyek terpilih. Kotak drop-down pada bagian atas
jendela berisi daftar semua obyek pada form yang aktif. Ada dua
tab tampilan yaitu Alphabetic (urut abjad) dan Categorized
(urut berdasar kelompok). Di bawah bagian kotak terdapat
Gambar 2.8. Tampilan Properties Pada Visual Basic Cara menampilkan window ini caranya :
1. Dari Menu View pilihlah Properties Window
2. Tekan tombol F4 pada keyboard.
6. Window Form Layout
Bisa digunakan untuk mengatur tata letak form pada layar
monitor. Seringkali kita salah menempatkan form sehingga untuk
mendapatkan posisi yang kita inginkan, setiap kali kita harus
menjalankan program unuk mengetahui posisi dari hasil
penyetelan yang kita lakukan.
7. Form Layout Windows
Berfungsi menampilkan posisi form relatif terhadap layar
Gambar 2.9 Tampilan Form Layout Pada Visual Basic
8. Window intermediate
Berguna untuk mencoba beberapa instruksi program pada
windows ini. Pada program saat menguji program, window ini
bisa digunakan sebagai windows debug.
9. Metoda ( method )
Metoda adalah suatu set perintah seperti halnya fungsi dan
prosedur, tetapi sudah tersedia di dalam suatu objek.
10. Event
Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima
oleh suatu objek, misalnya klik, seret, tunjuk dan lain-lain. Event
yang diterima objek akan memicu MS-Visual Basic menjalankan
kode program yang ada di dalamnya.
Contoh : Private Sub Command1_Click( )
Baris di atas menunjukkan penggunaan Event Click pada objek
command1, maka baris-baris kode program di bawahnya akan
2.6.6 Operator Pada Visual Basic dan urutan operasinya
Visual basic meyediakan operator aritmatika, komparasi dan
logika, salah satu hal yang harus dipahami oleh programmer adalah
tata urutan operasi dari masing-masing operator tersebut sehingga
[image:42.612.185.478.262.518.2]mampu membuat ekspresi yang akan menghasilkan nilai yang benar,
Tabel 1-2, menunjukkan operator dan urutan operasinya dari atas
kebawah.
Contoh :
A = 1 + 2 * 3 ‘Akan menghasilkan 7
B = (1 + 2) * 3 ‘Akan menghasilkan 9
Aritmatika Komparasi Logika
Pangkat (^) Sama (=) Not
Negatif (-) Tidak sama (<>) And
Kali dan Bagi (*, /) Kurang dari (<) Or
Pembagian bulat (\) Lebih dari (>) Xor
Sisa Bagi (Mod) Kurang dari atau sama (<=) Eqv
Tambah dan Kurang (+,-) Lebih dari atau sama (>=) Imp
Pengabungan String (&) Like
2.6.7 Operator Like
Salah satu operator yang menarik untuk dibahas adalah
operator like, Operator digunakan untuk operasi pencocokan pola
pada string yang akan sangat membantu programmer. Syntax : result
= string Like pattern.
Karakter
dalam pola
Penyamaan dalam string
? Sembarang karakter tunggal
* Nol atau lebih karakter
# Sembarang digit tunggal (0-9)
[charlist] Sembarang karakter yang berada dalam charlist
[!charlist] Sembarang karakter yang tidak berada dalam charlist
Character dalam pencocokan pola pada operator Like
Contoh :
1. MyCheck = “aBBBa” Like “a*a” ‘ Returns True.
2. MyCheck = “F” Like “[A-Z]“ ‘ Returns True.
3. MyCheck = “F” Like “[!A-Z]“ ‘ Returns False.
4. MyCheck = “a2a” Like “a#a” ‘ Returns True.
5. MyCheck = “aM5b” Like “a[L-P]#[!c-e]“ ‘ Returns True.
6. MyCheck = “BAT123khg” Like “B?T*” ‘ Returns True.
2.6.8 Deklarasi Variabel
Visual Basic memungkinkan kita untuk menggunakan variabel
tanpa deklarasi. Tetapi hal ini adalah kurang baik untuk program yang
terstruktur dan menghindari kesalahan pengolahan yang diakibatkan
oleh kesalahan dalam pengetikkan nama variabel. Agar setiap variabel
yang digunakan harus dideklarasikan, dapat digunakan perintah :
Option Explicit.
2.6.9 Option, pilih tab Editor, buat tanda check pada Require Variable
Declaration. Deklarasi variabel pada Visual Basic dapat
dilakukan dengan Keyword berikut :
Keyword Digunakan pada
Public Berlaku pada level modul
Private Berlaku pada level modul
Dim Berlaku pada level modul dan level procedure
Static Berlaku pada level procedure
2.7 Pemrograman
2.7.1 Susunan Bahasa Pemrograman
Sebelum mulai menyusun suatu program, maka sebelumnya
menyusun sebuah daftar instruksi-instruksi mesin yang diatur secara
logis yang dinamakan programming. Program mula-mula diberi
dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang diinginkan menurut
prosedur yang direncanakan oleh pemakainya. Instruksi-instruksi ini
harus dapat ditafsirkan oleh komputer dan dengan demikian ditulis
dengan bahasa komputer. Mengingat sebuah program dengan cepat
sudah menelan ratusan atau ribuan instruksi, maka hal-hal semacam
itu menuntut banyak waktu dan perhatian. Instruksi-instruksi pada
programming yang ada, dapat digunakan dalam pananganan untuk
pembuatan sistem manajemen data pegawai dan data tamu pada
Hotel Ris Kediri. Sistem komputerisasi menggunakan program
Microsoft Visual Basic akan menjadikan pekerjaan menjadi ringan,
efisien, dan tidak memakan banyak waktu.
2.7.2 Perancangan Sistem dalam Proses Kerja Pemprograman
Perancangan basis data merupakan langkah untuk
menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh
kebutuhan pengguna, penyusunan basis data ini berlandaskan kamus
aliran data yang dibuat. Perancangan sistem tidak lepas dari
penentuan kunci atau primary key. Penentuan kunci merupakan hal
yang paling pokok pada basis data, tidak sekedar sebagai metode
untuk mengakses suatu baris tertentu, tetapi sekaligus juga dapat
menjadi pengenal unik (tidak ada yang kembar) terhadap tabel.
Setelah semua tabel dinormalisasi (memenuhi kriteria normalisasi),
Perancangan biasanya menghasilkan dokumentasi perancangan
dalam bentuk spesifikasi program dan Bagan Struktur Sistem.
Spesifikasi Program dipakai sebagai petunjuk bagi pemrogram agar
dengan mudah dapat menggunakannya ke dalam program,
sedangkan Bagan Struktur Sistem memperlihatkan seluruh program
dalam sistem baru dan hirarki kontrol terhadap program-program
tersebut (Kadir, 1999: 39).
Pada umumnya para perancang proses memberi
kemungkinan untuk langsung, sesudah diterjemahkan maka
langsung meneruskan pengerjaan data yang sesungguhnya. Setelah
perancangan proses selesai dilakukan, maka tahapan selanjutnya
adalah mengimplementasikan sistem (basis data) mencakup
pengkodean program, pengujian (menjalankan) program,
pemasangan program, dan apabila pengguna perlu latihan, maka
diberi pelatihan kepada pengguna.
Dalam hal ini aplikasi mulai dioperasikan oleh pengguna
untuk melakukan berbagai kegiatan atau transaksi (Kadir, 1999: 39).
2.7.3 Komponenen Perancangan Basis Data Konseptual
a. Entitas
Entitas sering juga disebut tipe entitas atau kelas entitas.
Entitas menyatakan objek atau kejadian. Pada model relasional,
Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang
unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik.
Abstraksi, misalnya, biasanya dianggap juga sebagai suatu
entitas. Dalam pengembangan sistem, entitas digunakan sebagai
model yang menggambarkan komunikasi dan pemrosesan
internal seperti misalnya membedakan dokumen dengan
pemrosesan pesanan
b. Atribut
Atribut adalah item data yang menjadi bagian dari suatu
entitas. Istilah lain atribut adalah properties.
Atribut adalah nama-nama property dari sebuah kelas
yang menjelaskan batasan nilainya dari property yang dimiliki
oleh sebuah kelas tersebut. Atribut dari sebuah kelas
mempresentasikan property-property yang dimiliki oleh kelas
tersebut. Atribut mempunyai tipe yang menjelaskan tipe
instanisasinya. Hanya sebuah instanisasi dari kelas (objek) yang
dapat mengubah nilai dari atributnya. Keadaan (state) dari
sebuah objek dijelaskan dengan nilai dari atribut-atribut yang
dimilikinya (selain keberadaan hubungan dengan objek lainnya).
Dalam sebuah kelas atribut hanya dinyatakan keberadaan dan
batasan nilainya saja, sedangkan dalam sebuah objek atributnya
dari objek tersebut. Pengertian atribut, definisi atribut, atribut,
properti, unik, nilai, identitas, operasi, siswa, objek, karakter.
c. Hubungan
Hubungan adalah asosiasi atau kaitan antara dua entitas.
Suatu hubungan adalah kaitan bisnis yang alami antara satu atau
lebih entitas. Hubungan mungkn menunjukkan suatu peristiwa
yang menghubungkan entitas-entitas atau hanya logika yang ada
diantara entitas.
d. Kekangan
Kekangan digunakan untuk melindungi integritas data
(misalnya, melindungi kesalahan sewaktu melakukan pengisian
data).
e. Domain
Domain adalah himpunan nilai yang berlaku bagi suatu
atribut. Kekangan domain mendefinisikan nama, tipe, format,
panjang, dan nilai masing-masing item data.
f. Integritas Referensial
Integritas referensial adalah aturan-aturan yang mengatur
hubungan antara kunci primer dengan kunci tamu milik
tabel-tabel yang berada dalam suatu basis data relasional untuk
menjaga konsistensi data. Tujuan integritas referensial adalah
[image:48.612.186.512.277.518.2]ke suatu pengenal unik pada suatu baris pada tabel lain
benar-benar menunjuk ke suatu nilai yang memang ada.
Macam integritas referensial ada tiga, yaitu: (Kadir,
1999: 47).
1. Penambahan (Insert ),
2. Penghapusan (Delete), dan
3. Peremajaan (Update).
Integritas referensial pada peremajaan memungkinkan
pengubahan suatu kunci pada suatu tabel menyebabkan semua
nilai pada tabel lain yang tergantung pada tabel tersebut juga
akan dirubah (dikenal dengan istilah cascade update) (Kadir,
1999: 47).
2.8 Kerangka Berfikir
Selain perusahaan perhotelan yang berbintang, perusahaan
perhotelan yang ada sekarang ini juga tidak lepas dari data yang selalu
berubah tiap tahun dan memerlukan penanganan khusus untuk merubah
data-data tesebut dengan waktu yang singkat. Keefektifan administrasi hotel
dapat berjalan lancar apabila didukung dengan kemampuan penanganan
basis data secara komputerisasi, dalam hal ini menggunakan Microsoft
Visual Basic diterapkan pada basis data yang diharapkan dapat
meningkatkan keefektifan sistem administrasi perhotelan di Hotel Ris
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah dalam pembuatan
aplikasi sistem yang dibuat. Sehingga langkah-langkah yang ditempuh dapat
di jabarkan sebagai berikut.
1. Observasi pada Hotel Ris Kediri
2. Perancangan sistem basis data administrasi Hotel Ris Kediri
3. Penerjemahan analisis sistem basis data pada bahasa pemrograman
dengan Microsoft Visual Basic.
Data yang ada pada hotel seringkali menggunakan sistem
pemprosesan berkas. Untuk mengurangi kekurangan dengan sistem
pemrosesan berkas, maka perlu dilakukan dengan sistem yang lebih baik
yaitu dengan menggunakan sistem basis data.
Untuk menangani data dengan menggunakan sistem basis data,
dilakukan perancangan basis data, perancangan basis data tersebut terbagi
menjadi 3 tahapan, antara lain perancangan basis data secara konseptual,
perancangan basis data secara logis, dan perancangan basis data secara fisis.
Setelah melalui perancangan basis data kemudian dilakukan
dilakukanpenerjemahan ke dalam bahasa pemprograman untuk
menghasilkan sebuahprogram yang dapat membantu dalam menangani basis
data. Dalam hal ini menggunakan bahasa pemprograman Microsoft Visual
basic.
Tahapan-tahapan tersebut diatas merupakan proses untuk dapat
menghasilkan sebuah program. Setelah terbentuk sebuah program, maka
tersebut merupakan program yang membantu dalam menangani basis data
dalam sistem manajemen perhotelan.
2.9 Customer Relationship Management(CRM)
Para ahli memiliki definisi yang berbeda-beda mengenai Customer
relationship management (CRM). Secara umum, dapat disimpulkan bahwa
CRM merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan
pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.
CRM didefinisikan sebagai integrasi dari strategi penjualan,
pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi (Kalakota dan Robinson
2001). CRM menyimpan informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak
yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil
pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang
pelanggan tersebut (Laudon dan Traver 2002).
CRM mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan
kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan dengan tiap
pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan.
Berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat
variasi penawaran, pelayanan, program, pesan, dan media (Kotler 2003).
Melalui sistem yang menerapkan CRM, perusahaan membentuk hubungan
yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan dapat mengetahui
kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang
Tujuan CRM (Kalakota dan Robinson 2001), yaitu:
1. Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan
2. Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
3. Mendukung proses penjualan berulang kepada pelanggan
Tahapan CRM
Ada tiga tahapan CRM, yaitu (Kalakota dan Robinson 2001):
1. Mendapatkan pelanggan baru (acquire).. Pelanggan baru didapatkan
dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru,
dan pelayanan yang menarik.
2. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang telah ada (enhance)..
Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui
pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (customer
service). Penerapan cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat
meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk
memperoleh pelanggan (reduce cost).
3. Mempertahankan pelanggan (retain).. Tahap ini merupakan usaha
mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan
berusaha memenuhi keinginan pelanggan.
Klasifikasi CRM
Aplikasi yang menerapkan CRM diklasifikasikan menjadi dua
1. CRM Operasional
CRM Operasional dikenal sebagai “front office” perusahaan.
Aplikasi CRM ini berperan dalam interaksi dengan pelanggan. CRM
Operasional mencakup proses otomatisasi yang terintegrasi dari
keseluruhan proses bisnis, seperti otomatisasi pemasaran, penjualan, dan
pelayanan.
Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori
operasional CRM adalah dalam bentuk aplikasi web. Melalui web, suatu
perusahaan dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan. Beberapa
contoh pelayanan yang diberikan melalui web, diantaranya (Greenberg
2002 dalam Turban et al. 2004):
Menyediakan pencarian produk. Pelanggan sering kali mengalami
kesulitan dalam mencari produk yang mereka inginkan, karena itu
diperlukan fasilitas search
Menyediakan produk atau pelayanan gratis, sesuatu yang dapat
menarik pelanggan untuk mengunjungi web adalah tersedianya
produk atau pelayanan grati
Menyediakan pelayanan atau informasi tentang penggunaan produk
Menyediakan pemesanan on line
Menyediakan fasilitas informasi status pemesanan
2. CRM Analitik
CRM Analitik dikenal sebagai “back office” perusahaan.
CRM Analitik berperan dalam melaksanakan analisis pelanggan dan
pasar, seperti analisis trend pasar dan analisis perilaku pelanggan. Data
yang digunakan pada CRM Analitik adalah data yang berasal dari CRM
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk membuat suatu program basis data
sistem administrasi data perhotelan. Basis data yang akan dibuat merupakan
basis data sistem manajemen administrasi data perhotelan yaitu mengenai
data tamu hotel dengan menggunakan bahasa pemprograman yaitu
menggunakan Microsoft Visual Basic.
Pembuatan basis data sistem manajemen administrasi data perhotelan
pada Hotel Ris Kediri dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman
Microsoft Visual Basic. Dengan demikian pembahasan hanya mengacu pada
penanganan basis data secara komputerisasi dengan Microsoft Visual Basic.
3.2 Fokus Penelitian dan Cara Pengambilan Data
1. Fokus Penelitian
Dalam pembuatan sistem manajemen administrasi data perhotelan
pada Hotel Ris Kediri data tamu hotel yang terorganisir dari komputer
yang terhubung dalam jaringan dengan sistem server atau manajemen
data terpusat pada sebuah komputer yang akan menjadi fokus dari
2. Cara Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini
meliputi metode literatur, observasi :
a. Metode Observasi
Observasi lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan sistem administrasi data hotel, guna memperoleh
gambaran dan dapat menemukan solusi terbaik guna pemecahannya.
b. Metode Literatur
Metode literatur dilakukan dengan mengumpulkan data dari
buku-buku pemrograman, artikel-artikel bahasa pemrograman dan
kepustakaan lainnya yang mendukung penyusunan tugas akhir ini.
Hal-hal yang berhubungan dengan metode ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari sistem administrasi data hotel.
2. Mempelajari sistem basis data.
3. Mempelajari struktur bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.
3.3 Sistem Rancangan
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah merancang dan
membuat program basis data sistem informasi manajemen Hotel Ris Kediri
dengan langkah-langkah antara lain:
1. mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan membuat rancangan basis
2. menerjemahkan diagram alir program ke dalam bahasa pemrograman
Microsoft Visual Basic
3. membuat program basis data pada Microsoft Visual Basic
4. mengkompilasi program
5. menguji program; dan
6. merevisi program apabila diperlukan
Metode penelitian dalam hal ini meliputi perancangan yang kemudian
[image:57.612.184.445.304.646.2]diwujudkan dengan menggunakan Software Microsoft Visual Basic.
3.4 Analisis Data
Hasil perancangan dan pembuatan diuraikan secara deskriptif naratif.
Penafsiran dan penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan tiap langkah
dalam pembuatan program. Simpulan akhir ditentukan dengan berhasil
tidaknya program dapat dijalankan sesuai dengan rancangan. Indikator
keberhasilan didasarkan pada penerapan rancangan basis data, yaitu dengan
membandingkan sebelum memakai rancangan basis data (manual) dengan
sesudah memakai rancangan basis data.
DESAIN CRM
Gambar 3.2 Pilar CRM (Diambil dari : Taylor, 2006)
Konsep utama dalam CRM adalah memanajemeni hubungan
perusahaan dengan pelanggannya sehingga tercipta nilai tambah (Value
Creation) bagi pelanggannya. Sasarannya adalah membangun hubungan
terus-menerus (berlanjut) dengan pelanggannya. Menurut rancangan ini,
[image:58.612.156.452.289.520.2]atau harga, tetapi juga atas kemampuan perusahaan untuk membantu
pelanggannya menciptakan dan mengembangkan nilai tambah untuk mereka.
Pilar kedua dalam CRM adalah melihat produk sebagi proses. Dalam
konteks ini, perbedaan tradisional antara barang dan jasa tidak punya makna
lagi. Produk atau jasa yang disampaikan kepada pelanggan untuk
meningkatkan nilai tambah pelanggannya. Dengan demikian, diferensiasi
sebagai dasar keunggulan bersaing, berubah menjadi diferensiasi proses,
sehingga terbuka pula peluang tak terbatas untuk membangun hubungan
kemitraan yang berlainan. Bahkan komoditipun dapat dibedakan di
“diferensiasi” dengan mengubah proses hubungan antara penyedia jasa dan
konsumen menjadi hubungan kemitraan.
Pilar ketiga dalam CRM adalah berkaitan dengan tanggung jawab
penyedia jasa. Tidak cukup bagi suatu dengan semata-mata memuaskan
kebutuhan pelanggannya saja. Tidak juga cukup hanya karena pelanggan
sudah puas. Perusahaan dapat membangun hubungan kemitraan yang belih
kuat hanya apabila perusahaan mengambil alih tanggung jawab untuk
mengembangkan hubungan kemitraan, dan menawarkan peningkatan nilai
tambah kepada pelanggannya agar pelanggan tetap loyal.
Secara umum, beberapa aktifitas utama dari konsep CRM adalah
sebagai berikut:
a) Membangun Database Pelanggan Yang Kuat
Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama
membangun database pelanggan yang kuat. Gambar 3.3 menunjukkan
interaksi pelanggan dengan perusahaan dengan berbagai macam media,
yang dapat dijadikan sebagai media untuk membangun database
[image:60.612.182.490.212.483.2]pelanggan.
Gambar 3.3 Interaksi pelanggan (Diambil dari : Taylor, 2006)
b) Membuat Profil Dari Setiap Pelanggan
Langkah selanjutnya adalah membuat profil dari masing-masing
pelanggan. Ini sebenarnya pengembangan lebih lanjut dari proses
segmentasi konsumen yang sudah dilakukan perusahaan.
c) Analisis Profitabilitas Dari Tiap-Tiap Pelanggan
Dalam analisis profitabilitas, ada 2 hal yang dinilai dari
masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan (revenue) yang dihasilkan
dari masing-masing pelanggan, dan kedua adalah biaya (cost) yang harus
dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk
melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini
tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran
tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka.
3.5 DFD
Sebelum membuat program database, terlebih dahulu dilakukan
pembuatan Data Flow Diagram (DFD) . Diagram aliran data (Data Flow
Diagram atau DFD) adalah teknik yang digunakan untuk menjelaskan aliran
informasi/transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluar
data (structured Analysis and Design). DFD sering digunakan untuk
menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan
dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik
dimana data tersebut mengalir. Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu physical data
flow dan logical data flow. Physical data flow lebih tepat digunakan untuk
menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Logical data flow
diagram lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan
diusulkan (sistem yang baru).
3.5.1 Context Diagram
Data flow Diagram yang pertama kali digambar adalah level teratas
utama dalam sistem in, yaitu: Admin. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
cek status
laporan cekout data cekout laporan checkin Data checkin
konfirmasi login Login
1
Sistem Hotel
[image:62.612.165.478.158.407.2]+ admin
Gambar 3.4 context diagram
DFD level 0 untuk overview diagram atau diagram yang lebih terinci
berdasarkan proses di bagian level teratas atau context diagram. DFD level 0
merupakan pengembangan dan penjelasan secara terinci dan jelas dari
diagram konteks. Pada DFD level 0 akan terdapat beberapa proses yang
terhubung dengan satu atau beberapa entitas dan data store. DFD level 0
merupakan hasil compose atau penguraian atau penggabungan dari konteks
Berikut ini adalah data flow diagram level 0 : pencarian data cek status laporan cekout data cekout laporan checkin Data checkin data checkout data checkin data admin konfirmasi login Login admin admin admin admin admin admin 1 Proses login data admin tabel checkin 2
Proses chek in data status data checkin laporan checkin Data checkin cek status admin admin tabel checkin admin 1 cek status 2 proses cekin
Proses Check out
data cekin pencarian data laporan cekout data checkout data cekout admin admin tabel checkout admin tabel cekin 1 cari data 2 proses cekout
4.1 Studi Kelayakan
Hotel Ris Kediri berdiri sejak tahun 1963, lokasi Hotel Ris Kediri
dapat ditempuh sekitar lima menit dari alun-alun kota, Tepatnya di jalan
Raden Patah 25 , yang terletak di tengah pusat kota Kediri.
Hotel Ris Kediri dengan tarif hotel kelas melati, memilik pelayanan
yang tidak kalah dengan hotel berbintang. Sehingga diharapkan tamu hotel
dapat merasa nyaman ketika singgah di Hotel Ris Kediri.
Beberapa tempat yang terdapat di sekitar Hotel Ris Kediri adalah
sebagai berikut :
1. Dekat Pusat pertokoan terlengkap di kota kediri
2. Bersebelahan dengan stasiun kota kediri
3. Alun-alun kota kediri
4. Pusat jajanan oleh-oleh kas kediri
5. Dekat dengan Kediri Mall.
Hotel Ris Kediri memberikan pelayanan pengolahan data untuk
informasi pengunjung dan pengelolaan sistem perhotelan.
4.2 Rancangan Pendahuluan
Tahap rancangan pendahuluan menentukan ruang lingkup proyek atau
dan konteks (Kadir, 1999:40). Diagram alir adalah sebuah proses pembentuk
siklus yang digunakan untuk mempermudah dalam perancangan sistem basis
data.
Pembuatan basis data sistem administrasi data hotel dilakukan dengan
pembuatan Data Flow Diagram (DFD). DFD merupakan alat untuk
mendokumentasikan proses dalam suatu sistem yang menekankan fungsi
pada sistem, cara menggunakan informasi yang tersimpa