• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL TANDUR DENGAN MEDIA FILM SILUET (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII B SMPN 26 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL TANDUR DENGAN MEDIA FILM SILUET (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII B SMPN 26 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Yonanda Virgania Putri, 2014

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII B SMPN 26 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Yonanda Virgania Putri

NIM 1006429

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Yonanda Virgania Putri, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL TANDUR DENGAN MEDIA FILM SILUET Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

MELALUI MODEL TANDUR DENGAN MEDIA FILM SILUET

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII B SMPN 26 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Yonanda Virgania Putri

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Yonanda Virgania Putri 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

(3)
(4)

Yonanda Virgania Putri, 2014

(5)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

MELALUI MODEL TANDUR DENGAN MEDIA FILM SILUET

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII B SMPN 26 Bandung

Tahun Ajaran 2013/2014)

ABSTRAK

(6)

Yonanda Virgania Putri, 2014

EFFORTS TO IMPROVE THE SKILLS OF WRITING POETRY THROUGH

TANDUR MODELS WITH SILHOUETTE FILM MEDIUM

(Action Research to Students in Class VIII SMPN 26 Bandung Academic Year

2013/2014)

Abstract

(7)
(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Ihwal Menulis ... 7

1. Pengertian Menulis ... 7

2. Kegunaan Menulis ... 8

3. Tujuan Menulis ... 9

4. Langkah-langkah Menulis ... 11

B. Ihwal Puisi ... 12

1. Definisi Puisi ... 12

2. Unsur Instrinsik Puisi ... 12

3. Jenis Puisi ... 15

(9)

C. Ihwal Pembelajaran Kuantum ... 18

1. Latar Belakang Kuantum ... 18

2. Dasar Pemikiran Kuantum ... 18

3. Karakteristik Umum ... 19

4. Prinsip Utama Pembelajaran Kuantum ... 22

5. Model TANDUR ... 25

D. Ihwal Media ... 27

1. Pengertian Media ... 27

2. Media Instruksional Edukatif ... 28

3. Peranan Media Instruksional Edukatif ... 28

4. Fungsi Media Instruksional Edukatif ... 29

5. Prinsip Pemilihan Media ... 30

6. Kriteria Pemilihan Media ... 31

7. Media Audio Visual ... 31

8. Kelebihan Film ... 32

9. Kekurangan Film ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Setting Penelitian ... 34

1. Lokasi Penelitian ... 34

2. Waktu Penelitian ... 34

3. Sumber Data ... 35

B. Prosedur Penelitian ... 37

1. Gambaran Umum Penelitian ... 37

2. Prosedur Penelitian ... 40

C. Instrumen Penelitian ... 42

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN HASIL PENELITIAN ... 71

A. Deskripsi Data ... 71

(10)

2. Deskripsi Penelitian ... 72

a. Siklus 1 ... 72

b. Siklus 2 ... 99

c. Siklus 3 ... 127

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 154

a. Perencanaan... 154

b. Pelaksanaan ... 155

c. Hasil ... 158

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 197

A. Simpulan ... 197

B. Saran ... 199

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yang

sudah terkandung dalam kurikulum pendidikan dan dipelajari dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia. Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang

digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka

dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan

ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan

grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata (Tarigan, 2008:4).

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dapat dikuasai melalui

latihan secara intensif. Namun, hingga kini keterampilan menulis belum

sepenuhnya dikuasai oleh siswa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan

peneliti, siswa masih mengalami kendala dalam pembelajaran menulis. Untuk itu,

peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Dra. Aam Ramdaniati, M.Si, selaku

guru bahasa Indonesia di SMPN 26 Bandung pada tanggal 26 April 2014. Hasil

dari wawancara tersebut mengemukakan bahwa siswa masih berkendala dalam

pembelajaran menulis khususnya pembelajaran menulis puisi. Kendala-kendala

tersebut di antaranya; (a) siswa sulit mencari inspirasi untuk membuat sebuah

puisi, (b) siswa sulit menuangkan perasaan melalui rangkaian kata, dan (c) siswa

memiliki keterbatasan dalam memilih diksi. Hal ini sejalan dengan hasil angket

yang disebarkan di kelas VIII B. Dari hasil angket yang telah disebar, diketahui

bahwa 48% siswa kesulitan menemukan inspirasi, 29% siswa kesulitan dalam

memilih kata-kata, dan 22% siswa kesulitan dalam mengembangkan ide.

Waluyo (1995:25) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang

(12)

struktur fisik dan struktur batinnya. Realitanya, siswa mengalami kesulitan dalam

menuangkan pikiran dan perasaannya ke dalam rangkaian kata yang indah. Oleh

karena itu, perlu adanya pemilihan media pembelajaran yang tepat untuk dapat

membantu mengatasi kesulitan yang dialami siswa tersebut.

Menurut Rohani (1997:4) media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala

sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara untuk proses belajar

mengajar. Pemanfaatan film dapat menjadi alternatif media pembelajaran. Media

film dapat menarik minat siswa karena film merupakan media audiovisual yang

menyuguhkan gambar beserta suara. Hal ini tentu saja menyebabkan adanya

koordinasi antara indera penglihatan dan indera pendengaran.

Film dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan

konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang

waktu, dan mempengaruhi sikap (Arsyad, 2000:48). Kemampuan film

melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Di

samping mendorong dan meningkatkan motivasi, film menanamkan sikap dan

segi-segi afektif lainnya.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Trizadestyani (2013) yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa dengan Menggunakan Media Film Ekranisasi”, mengemukakan bahwa penggunaan media film dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Hasil

pembelajaran puisi siswa mengalami peningkatan. Puisi yang dibuat siswa lebih

nyata dan hidup, bernilai estetik, dan mengandung amanat. Selain itu, siswa juga

sudah mampu menggunakan diksi yang tepat sehingga menghasilkan rima dan

irama yang serasi dan indah didengar atau dibaca.

Penelitian lain yang menggunakan media dalam pembelajaran menulis puisi

telah dikakukan oleh Komariah (2011) yang berjudul “Penggunaan Media

AudioVisual Bertema Nasionalisme untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis

(13)

2010/2011”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis puisi menggunakan media audiovisual mengalami peningkatan.

Penelitian dilaksanakan sebanyak tiga kali. Pada siklus I nilai rata-rata siswa

adalah 56, setelah diberi tindakan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat

menjadi 68 dan nilai tersebut semakin menunjukkan peningkatan pada siklus III

yaitu sebesar 83.

Pada praktiknya, penggunaan media tidak terlepas dari model, metode, atau

strategi pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti memilih model TANDUR untuk

diterapkan pada pembelajaran menulis puisi. Penelitian terkait penggunaan model TANDUR telah dilakukan oleh Sa’anah (2010) yang berjudul “Penggunaan Model TANDUR untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen (Penelitian

Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010).” Penelitian tersebut mengemukakan keberhasilan penggunaan model TANDUR dalam pembelajaran menulis cerpen. Kemampuan menulis cerpen

siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus kedua terdapat

33% siswa dengan kategori sangat baik, padahal pada siklus pertama tidak ada

satupun siswa yang memperoleh kategori tersebut. Kategori baik pada siklus

pertama hanya ada 5% siswa, tetapi pada siklus kedua ada 44% siswa. Kategori

cukup pada siklus kedua terdapat 22% siswa, sedangkan pada siklus pertama

terdapat 27%. Kategori kurang pada siklus pertama terdapat 61% siswa dan

sangat kurang 5% siswa, tetapi pada siklus kedua tidak terdapat kategori kurang

dan sangat kurang.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model TANDUR

melalui media audiovisual berupa film siluet. Penggunaan film siluet dalam

proses belajar mengajar diharapkan mampu memberi inspirasi kepada siswa untuk

(14)

terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Model TANDUR melalui Media Film Siluet untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis

Puisi (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII B SMPN 26

Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)” .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti

mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.

1. Keterampilan menulis belum sepenuhnya dikuasai oleh siswa. Siswa

memandang kegiatan menulis sebagai kegiatan yang sukar.

2. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan penyair. Namun, siswa masih mengalami kendala dalam

menuangkan pikiran dan perasaannya ke dalam rangkaian kata.

3. Kata-kata yang terdapat pada puisi merupakan kata-kata yang indah dan kaya

makna, sehingga siswa mengalami kendala karena keterbatasan diksi.

4. Pemilihan sumber belajar yang bervariasi dan inovatif diperlukan agar

memudahkan tercapainya kompetensi yang diharapkan.

5. Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk

membantu mengatasi kesulitan siswa dalam proses belajar mengajar.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, perlu

adanya batasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih terarah. Dalam

penelitian ini, peneliti hanya melakukan penelitian mengenai penggunaan model

TANDUR melalui media film siluet untuk meningkatkan kemampuan menulis

(15)

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis puisi siswa menggunakan

model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP Negeri 26

Bandung?

2. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran menulis puisi siswa

menggunakan model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP

Negeri 26 Bandung?

3. Bagaimana hasil dari proses pembelajaran menulis puisi siswa menggunakan

model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP Negeri 26

Bandung?

E. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis puisi siswa

menggunakan model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP

Negeri 26 Bandung.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran menulis puisi siswa

menggunakan model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP

Negeri 26 Bandung.

3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis puisi siswa menggunakan

model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP Negeri 26

Bandung.

F. Manfaat Penelitian

(16)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan solusi dalam

upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis puisi.

Penelitian ini pun diharapkan dapat menguatkan wawasan mengenai media

film siluet, sehingga keterampilan menulis puisi dapat dikuasai dengan baik.

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori model

Tandur dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, khusunya pembelajaran

menulis puisi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan

siswa dalam pembelajaran menulis puisi.

b. Bagi guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif media

yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis.

c. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran proses pembelajaran

puisi dengan menggunakan model TANDUR melalui media film siluet dan

dapat menambah wawasan peneliti mengenai penggunaan model TANDUR

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 26 Bandung yang terletak di Jalan

Sarimanah blok 23 Sarijadi, Kota Bandung. Lokasi sekolah cukup strategis yakni

berada di kawasan pendidikan daerah Sarijadi dan terletak di sisi Jalan Sarimanah

sehingga cukup mudah ditemukan. Fasilitas yang terdapat pada sekolah ini cukup

memadai. Adanya proyektor dan alat pengeras suara menunjang proses

pembelajaran dan penelitian yang membutuhkan fasilitas tersebut. Lingkungan di

dalam sekolah pun mendukung terciptanya suasana nyaman saat pembelajaran

berlangsung.

2. Waktu Penelitian

Peneliti mulai melaksanakan penelitian ini pada bulan April hingga bulan Juli

2014 pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Adapun jadwal penelitian

yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

April Mei Juni Juli

1. Observasi awal

2. Persiapan

3. Pelaksanaan pra tes, refleksi dan

penentuan pelaksanaan siklus 1

(18)

3. S

umber Data

Data berasal dari angket, catatan lapangan, lembar pengamatan, dan hasil tes

menulis puisi siswa kelas VIII B SMPN 26 Bandung tahun ajaran 2013/2014

dengan sumber data berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan

17 siswa perempuan. Kelas VIII B dipilih berdasarkan saran dari guru bahasa dan

sastra Indonesia dan hasil studi pendahuluan. Motivasi belajar dan kemampuan

siswa dalam menulisi puisi dikatakan kurang dibandingkan kelas lain. Adapun

siswa kelas VIII B yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

4. Pelaksanaan tindakan siklus 1

5. Evaluasi, refleksi, dan penentuan

tindakan siklus II

6. Evaluasi, refleksi, dan penentuan

siklus selanjutnya (jika perlu)

7. Evaluasi dan observasi akhir

8. Tabulasi dan analisis data

9. Penyusunan hasil penelitian

(19)

Tabel 3.2 Sumber Data

No. NIS Nama L/P

1. 121307078 Ahmad Fattahillah L

2. 121307154 Ahmad Saepul Munawar L

3. 121307117 Aldi Saputra L

4. 121307006 Alfi Syahri Barara P

5. 121307274 Aninda Safirah P

6. 131408290 Annisa Insyirra Sari P

7. 121307119 Annisa Syahwa Renjani P

8. 121307197 Aprilia Rahma Maesaroh P

9. 121307276 Azizah Aprilia Suhaningtias P

10. 121307161 Cantika Cahyani P

11. 121307088 Della Fujasari Ramadanisya P

12. 121307171 Jeffry Michael L

13. 121307251 Jejen Saripudin Ahmad L

14. 121307131 Krisnandi L

15. 121307208 Laelia Hasanah P

16. 121307291 Mellia Fitriana P

17. 121307134 Mochamad Rizal Maulana L

18. 121307254 Muhamad Aliyudin L

19. 121307102 Muhammad Gandi Firdaus L

20. 121307257 Muhammad Rafi Alghifary L

(20)

22. 121307059 Muhammad Zuhair Malik L

23. 131408291 Nadya Noerramdhan Diera P

24. 121307065 Raden Iqbal Hibatullah L

25. 131408292 Reisyal Rizki Dwisa L

26. 121307066 Renaldy Saleh Nurkarim L

27. 121307109 Resti Andani P

28. 121307028 Ricky Gio Dwitama L

29. 121307112 Ruliyan Hardiyani P

30. 121307265 Siska Kurniawati P

31. 121307115 Tania Lathifa Novianty P

32. 121307228 Tita Wartini P

33. 121307036 Witri Ayu Ningsih P

B. Prosedur Penelitian

1. Gambaran Umum Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian tindakan yang

dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses

pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus.

Fokus utama penelitian tindakan kelas adalah siswa atau proses belajar mengajar

di kelas. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan

permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru

dalam kegiatan pengembangan profesinya (Kusnandar, 2008:45).

Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang

dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, di mana uraiannya bersifat deskriptif

(21)

data, proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada

pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu

tindakan (Rochiati dalam Kusnandar, 2008:46).

Model pengembangan penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Model Spiral dari Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan

Mc Taggart (dalam Kusnandar, 2008:70), penelitian tindakan kelas dilakukan

melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat “momentum” esensial sebagai berikut.

a. Penyusunan Rencana

Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis

untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan disusun berdasarkan

masalah dan hipotesis tindakan yang diuji secara empirik sehingga perubahan

yang diharapkan dapat mengidentifikasi sekaligus mengungkap faktor pendukung

dan penghambat pelaksanaan tindakan.

b. Tindakan

Tindakan yang dimaksud di sini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar

dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.

Praktik diakui sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan itu digunakan

sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan

yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan. Tindakan yang dilakukan adalah

tindakan yang telah direncanakan.

c. Observasi

Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.

Objek observasi adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya, keadaan dan

(22)

dalam konteks terkait. Observasi dalam penelitian tindakan kelas adalah kegiatan

pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja proses belajar mengajar.

d. Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti

yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah,

persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis. Refleksi akan

menentukan jumlah siklus yang digunakan dalam penelitian.

Gambar 3.1 Perencanaan I Pelaksanaan Tindakan I

Jika data yang diperoleh masih kurang valid, dilakukan siklus berikutnya sesuai dengan alur yang sama seperti siklus I dan II.

Refleksi II Pelaksanaan Tindakan II

(23)

Adaptasi Model Spiral dari Kemmis dan Taggart

(dalam Kusnandar, 2008:70)

2. Prosedur Penelitian

a. Observasi Awal

Pada kegiatan obervasi awal ini, peneliti melakukan studi pendahuluan pada

tanggal 26 April 2014 guna mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan

mengenai kegiatan menulis puisi siswa di kelas VIII B SMPN 26 Bandung.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada studi pendahuluan ini yaitu

sebagai berikut.

1) Melakukan wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran bahasa

Indonesia guna mengetahui gambaran kegiatan pembelajaran menulis puisi,

kemampuan siswa dalam menulis puisi, dan kesulitan apa saja yang dialami

siswa dalam hal menulis puisi.

2) Menyebarkan angket pada siswa kelas VIII SMPN 26 Bandung. Angket

diberikan pada siswa kelas VIII B yang akan menjadi subjek penelitian.

3) Melakukan pengamatan terhadap situasi kelas serta siswa kelas VIII B SMPN

26 Bandung.

b. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan ini merupakan lanjutan dari studi pendahuluan yang telah

dilakukan oleh peneliti. Perencanaan tindakan ini dilaksanakan untuk mengatasi

berbagai kendala yang dialami siswa dalam kegiatan menulis puisi. Adapun

(24)

1) Menentukan tindakan 1 berdasarkan kondisi awal yang diperoleh melalui

studi pendahuluan.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan

model dan media yang dipilih pada siklus 1.

3) Membuat instrumen penelitian.

c. Pelaksanaan Tindakan

Tahapan selanjutnya yaitu pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan

yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti berperan sebagai pelaksana tindakan yang

sesuai dengan perencanaan sebelumnya, sedangkan siswa mengikuti alur

perencanaan yang telah dibuat. Tindakan yang akan dilaksanakan pada tahap ini

yaitu proses pembelajaran menulis puisi menggunakan model TANDUR melalui

media film siluet yang berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

Pada awal pembelajaran, peneliti mencoba menumbuhkan motivasi dan minat

siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Setelah itu, peneliti menayangkan

sebuah film siluet guna mengatasi kesulitan siswa dalam mencari ide untuk

menulis puisi. Kegiatan selanjutnya, siswa ditugaskan untuk menulis puisi dengan

memperhatikan tema, pilihan kata, gaya bahasa, imaji, dan rima. Puisi yang telah

dibuat oleh beberapa siswa kemudian dibacakan di depan kelas, siswa lain

apresiatif dan menjadi pendengar yang baik, serta memberi komentar atau saran.

Hasil menulis puisi dan komentar siswa dianalisis sebagai bahan refleksi untuk

mengetahui tindakan yang harus dilaksanakan pada siklus selanjutnya.

d. Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama proses penelitian tindakan dilaksanakan dengan

(25)

aktivitas guru, dan lembar aktivitas siswa. Selama pengamatan berlangsung,

peneliti menyertakan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan teman sejawat

sebagai pengamat. Pengamatan berlangsung sesuai dengan jumlah siklus yang

diperlukan.

e. Refleksi

Data hasil pengamatan akan dianalisis dan direfleksi guna mengetahui hal-hal

yang harus dipertahankan atau ditinggalkan. Refleksi dilakukan setiap siklus

berdasarkan hasil tes siwa, lembar aktivitas guru dan siswa, catatan lapangan, dan

jurnal siswa. Hasil dari data tersebut digunakan sebagai acuan untuk

merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian. Adapun instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Instrumen perlakuan

Instrumen perlakuan yang peneliti gunakan berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). RPP ini memuat kegiatan yang akan dilaksanakan pada

saat proses penelitian berlangsung dan juga memuat rencana peningkatan

kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan

(26)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 26 Bandung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII

Semester : II

Alokasi Waktu : 2x 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

Menulis : Mengungkapkan pikiran, dan perasaan dalam puisi bebas

B. KOMPETENSI DASAR

Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai

C. INDIKATOR

1. Mampu merumuskan definisi puisi

2. Mampu mengidentifikasi unsur intrinsik puisi

(27)

4. Mampu mengidentifikasi jenis-jenis puisi

5. Mampu memahami manfaat menulis puisi

6. Mampu mengembangkan inspirasi yang didapat dari film siluet yang

ditayangkan menjadi sebuah puisi

7. Mampu menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu memahami definisi puisi

2. Siswa mampu memahami unsur intrinsik puisi

3. Siswa mampu memahami jenis-jenis majas

4. Siswa mampu memahami jenis-jenis puisi

5. Siswa mampu memahami manfaat menulis puisi

6. Siswa mampu mengembangkan inspirasi yang didapat dari film siluet yang

ditayangkan menjadi sebuah puisi

7. Siswa mampu menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang

sesuai

E. MATERI PEMBELAJARAN

Ihwal puisi (definisi, unsur intrinsik puisi, majas)

F.MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Model : Model TANDUR

2. Metode : Inkuiri, ceramah, penugasan, unjuk kerja, diskusi

G. SUMBER PEMBELAJARAN

1. Sutopo. Maryati. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 untuk SMP/MTs Kelas

(28)

2. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

3. Waluyo. Herman J. 2003. Apresiasi Puisi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

H.ALAT

Laptop, proyektor, pengeras suara, spidol, papan tulis.

I. MEDIA

Film siluet, power point.

J. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Kegiatan Waktu

1. Kegiatan Awal

1. Mengecek kesiapan siswa

2. Memotivasi siswa sebagai kegiatan apersepsi

3. Mengarahkan pemahaman siswa tentang puisi 5 menit

2. Kegiatan Inti

Siklus 1

A. Tumbuhkan

1. Siswa diberi contoh sebuah puisi.

2. Siswa diminta untuk mengidentifikasi unsur

intrinsiknya secara inkuiri.

(29)

4. Siswa diminta untuk merumuskan definisi puisi.

5. Siswa diberi penjelasan lebih lengkap mengenai definisi

dan unsur intrinsik puisi oleh guru.

B. Alami

1. Siswa mempersiapkan diri untuk menyimak film siluet

yang ditayangkan guru.

2. Siswa diminta untuk mengutarakan pengalamannya

berdasarkan film yang ditayangkan.

C. Namai

1. Siswa mengidentifikasi tema dari film siluet yang telah

ditayangkan.

2. Siswa diminta untuk mengutarakan tema yang telah

diidentifikasi dari film siluet menurut pemahamannya

masing-masing. Siswa lain menjadi pendengan yang

baik.

D. Demonstrasikan

1. Siswa diberi lembar soal.

2. Siswa ditugaskan untuk menulis puisi berdasarkan tema

dari film siluet yang ditayangkan.

3. Siswa melakukan unjuk kerja.

E. Ulangi

1. Siswa mengutarakan unsur intrinsik yang terdapat pada

puisi hasil karyanya. Siswa lain apresiatif dan menjadi

pendengar yang baik ketika ada yang sedang unjuk

kerja.

2. Setiap selesai unjuk kerja, siswa lain dapat menanggapi

performansi temannya dan dapat menyumbang ide

(30)

sebagai bentuk evaluasi.

F. Rayakan

1. Siswa lain secara objektif memilih satu puisi hasil karya

siswa yang telah unjuk kerja berdasarkan penggunaan

diksi dan gaya bahasa yang indah.

2. Siswa lain memberi pujian dan tepuk tangan kepada

siswa yang terpilih sebagai bentuk perayaan.

Siklus 2

A. Tumbuhkan

1. Siswa diberi contoh sebuah puisi.

2. Siswa diminta untuk mengidentifikasi unsur

intrinsiknya secara inkuiri.

3. Siswa diminta untuk menyebutkan hasil

identifikasinya.

4. Siswa diberi penjelasan lebih lengkap mengenai unsur

intrinsik puisi dan jenis-jenis majas oleh guru.

B. Alami

1. Siswa mempersiapkan diri untuk menyimak film siluet

yang ditayangkan guru.

2. Siswa diminta untuk mengutarakan pengalamannya

berdasarkan film yang ditayangkan.

C. Namai

1. Siswa mengidentifikasi tema dari film siluet yang telah

ditayangkan.

(31)

2. Siswa diminta untuk mengutarakan tema yang telah

diidentifikasi dari film siluet menurut pemahamannya

masing-masing. Siswa lain menjadi pendengan yang

baik.

D. Demonstrasikan

1. Siswa diberi lembar soal.

2. Siswa ditugaskan untuk menulis puisi berdasarkan tema

dari film siluet yang ditayangkan.

3. Siswa melakukan unjuk kerja hasil puisi yang

ditulisnya.

E. Ulangi

1. Siswa mengutarakan unsur intrinsik yang terdapat pada

puisi hasil karyanya. Siswa lain apresiatif dan menjadi

pendengar yang baik ketika ada yang sedang unjuk

kerja.

2. Setiap selesai unjuk kerja, siswa lain dapat menanggapi

performansi temannya dan dapat menyumbang ide

sebagai bentuk evaluasi.

F. Rayakan

1. Siswa lain secara objektif memilih satu puisi hasil

karya siswa yang telah unjuk kerja berdasarkan

penggunaan diksi dan gaya bahasa yang indah.

2. Siswa lain memberi pujian dan tepuk tangan kepada

(32)

Siklus 3

A. Tumbuhkan

1. Siswa diberi penjelasan mengenai jenis-jenis puisi.

2. Siswa diberi beberapa contoh puisi.

3. Siswa diminta untuk mengidentifikasi jenis puisi.

4. Siswa diminta untuk menyebutkan hasil

identifikasinya.

5. Siswa diberi penjelasan mengenai manfaat menulis

puisi.

B. Alami

1. Siswa mempersiapkan diri untuk menyimak film siluet

yang ditayangkan guru.

2. Siswa diminta untuk mengutarakan pengalamannya

berdasarkan film yang ditayangkan.

C. Namai

1. Siswa mengidentifikasi tema dari film siluet yang telah

ditayangkan.

2. Siswa diminta untuk mengutarakan tema yang telah

diidentifikasi dari film siluet menurut pemahamannya

masing-masing. Siswa lain menjadi pendengan yang

baik.

D. Demonstrasikan

1. Siswa diberi lembar soal

(33)

2. Siswa ditugaskan untuk menulis puisi berdasarkan tema

dari film siluet yang ditayangkan.

3. Siswa melakukan unjuk kerja hasil puisi yang

ditulisnya berdasarkan nomor urutan yang didapatnya

dari permainan arisan yang dilakukan guru.

E. Ulangi

1. Siswa mengutarakan unsur intrinsik yang terdapat pada

puisi hasil karyanya. Siswa lain apresiatif dan menjadi

pendengar yang baik ketika ada yang sedang unjuk

kerja.

2. Setiap selesai unjuk kerja, siswa lain dapat menanggapi

performansi temannya dan dapat menyumbang ide

sebagai bentuk evaluasi.

F. Rayakan

1. Siswa lain secara objektif memilih satu puisi hasil

karya siswa yang telah unjuk kerja berdasarkan

penggunaan diksi dan gaya bahasa yang indah.

2. Siswa lain memberi pujian dan tepuk tangan kepada

siswa yang terpilih sebagai bentuk perayaan.

C. Kegiatan Akhir

1. Siswa membuat rumusan simpulan terhadap butir-butir

pembelajaran yang sudah mereka ikuti.

2. Siswa diberi beri penguatan terhadap simpulan

yang telah dibuat.

3. Siswa mengisi jurnal siswa yang diberikan guru sebagai

kegiatan refleksi.

(34)

K. PENILAIAN

Bentuk tes : tertulis

Alat tes : lembar tes menulis puisi

Petunjuk:

1. Siapkan alat tulis.

2. Butir soal:

Buatlah sebuah puisi pada lembar yang telah disediakan.

Penilaian meliputi:

a. Kesesuaian tema

b. Pilihan kata (diksi)

c. Penggunaan gaya bahasa (majas)

d. Imaji

L. FORMAT DAN KRITERIA PENILAIAN

No. Aspek Penilaian Nilai Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian judul dengan tema

2. Diksi

3. Majas

4. Imaji

5. Rima

Jumlah

Nilai = jumlah x 100

(35)

Format Kriteria Penilaian Menulis Puisi Siswa

Aspek yang Dinilai Kriteria Skor

Kesesuaian judul

dengan tema

Judul puisi sesuai dengan film siluet,

merupakan kata yang dikembangkan pada

puisi, dan memiliki daya pikat

4

Judul puisi sesuai dengan tema film siluet,

tetapi tidak memiliki daya pikat 3

Judul puisi tidak sesuai dengan tema film

siluet tetapi memiliki daya pikat 2

Judul puisi tidak sesuai dengan tema film

siluet dan tidak memiliki daya pikat 1

Diksi

Diksi yang digunakan tepat, bervariasi dan

menimbulkan keindahan dalam perwujudan

gagasan dan pengembangan imajinasi

4

Diksi yang digunakan tepat dan spesifik,

bervariasi, dan cukup menimbulkan keindahan 3

Diksi yang digunakan belum bervariasi dan

kurang tepat dalam pemakaiannya yang

spesifik

2

Tidak menggunakan pilihan kata yang tepat 1

Majas

Terdapat banyak majas dalam puisi yang

bervariasi, tepat penggunaannya dalam

mengungkapkan isi, penulisannya tepat dan

menambah intensitas estetika puisi

4

Terdapat majas dalam puis, cukup tepat

(36)

menambah intensitas estetika puisi

Terdapat majas namun kurang tepat

penggunaannya dalam pengungkapan isi dan

kurang menambah intensitas estetika puisi

3

Tidak terdapat majas dalam puisi 1

Imaji

Imaji yang digunakan tepat, bervariasi,

menimbulkan suasana, dan memperkuat daya

bayang

4

Imaji yang digunakan tepat, cukup

menimbulkan suasana, dan cukup

memperkuat daya bayang

3

Imaji yang digunakan tepat tetapi kurang

menimbulkan suasana dan kurang

memperkuat daya bayang

2

Imaji yang digunakan tidak tepat, tidak

menimbulkan suasana, dan tidak memperkuat

daya bayang

1

Rima

Rima yang digunakan tepat, persajakan bunyi

pada suku kata terakhir antar baris baik dan

menjaga keindahan puisi

4

Rima yang digunakan cukup tepat, persajakan

bunyi pada suku kata terakhir antar baris

cukup baik dan menjaga keindahan puisi

3

Rima digunakan kurang tepat, kurang

menimbulkan persajakan bunyi pada suku

kata terakhir antar baris, dan kurang menjaga

keindahan puisi

(37)

Yonanda Virgania Putri, 2014

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL TANDUR DENGAN MEDIA

Rima digunakan tidak tepat, tidak

menimbulkan persajakan bunyi pada suku

kata terakhir antar baris, dan tidak menjaga

keindahan puisi

1

Gambar 3.2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2. Instrumen pengumpulan data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar wawancara,

angket, catatan lapangan, lembar observasi, jurnal siswa dan lembar soal.

1) Lembar Wawancara

Wawancara dilakukan pada saat studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti. Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu

guru bahasa Indonesia.

1) Bagaimana minat dan kemampuan siswa terhadap pembelajaran

puisi?

2) Apakah penyebab tinggi rendahnya minat siswa dalam menulis

puisi?

3) Kendala apa saja yang dialami siswa pada saat pembelajaran

(38)

Gambar 3.3

Daftar Pertanyaan Wawancara

2) Angket

Angket yang digunakan pada penelitian ini merupakan angket tertutup, yaitu

sebuah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih.

Nama :

Kelas :

Berilah tanda (x) pada pilihan jawaban yang sesuai pendapatmu!

No. Pertanyaan

1. Apakah kamu suka puisi?

a. Suka b. Biasa saja c. Tidak suka 2. Apakah kamu suka menulis puisi?

a. Ya b. Biasa saja c. Tidak 3. Apakah kamu tertarik belajar menulis puisi?

a. Ya b. Sedikit c. Tidak 4. Apa yang kamu rasakan ketika menulis puisi?

(39)

5. Kendala apa yang sering kamu alami ketika menulis puisi?

a. Sulit menemukan inspirasi b. Sulit mengembangkan ide c. Sulit memilih kata-kata

6. Apa yang kamu lakukan untuk mengatasi kendala tersebut?

a. Bertanya kepada guru b. Bertanya kepada teman c. Mencari solusi sendiri

7. Apakah guru menggunakan cara mengajar yang menyenangkan ketika

pembelajaran menulis puisi berlangsung?

a. Ya b. Biasa saja c. Tidak 8. Apa yang kamu rasakan saat mengikuti pembelajaran menulis puisi?

a. Senang b. Bosan c. Takut

9. Apakah guru selalu menggunakan media dalam mengajarkan menulis puisi? a. Ya b. Terkadang c. Tidak pernah

10. Apakah media yang digunakan guru saat mengajarkan menulis puisi dapat membantu kesulitan yang kamu alami?

a. Ya b.Sedikit c.Tidak

Gambar 3.3

Angket Sebelum Tindakan

3) Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang

melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan

kelas (Kusnandar, 2008:197). Catatan lapangan yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini berisi proses pembelajaran di kelas pada saat penelitian berlangsung dan

komentar pengamat terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Catatan Lapangan Pembelajaran Menulis Puisi

(40)

Nama Pengamat :

Siklus ke :

Gambar 3.5 Catatan Lapangan

4) Lembar pengamatan (observasi)

Lembar pengamatan berisi penilaian yang diberikan oleh pengamat terhadap

pelaksanaan penelitian berlangsung. Lembar pengamatan terdiri dari dua macam,

yaitu lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa.

Selama berlangsungnya penelitian, pengamat mengisi lembar penilaian yang sudah

disediakan oleh peneliti sebagai berikut.

(a) Lembar Observasi Aktivitas Guru

Tabel 3.3

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Menulis Puisi dengan Menggunakan Model TANDUR

(41)

Hari/Tanggal :

Pengamat :

Guru yang diamati :

Petunjuk

Berikanlah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara

melingkari angka pada kolom skor sesuai dengan skenario berikut.

1 : kurang baik 3 : baik

2 : cukup 4 : sangat baik

No. Aspek yang Dinilai Skor

1. Kemampuan membuka pelajaran

a. Menarik perhatian siswa

b. Memotivasi siswa berkaitan dengan materi

menulis puisi dan media film siluet

c. Memberi acuan materi menulis puisi yang

akan disampaikan sesuai RPP

d. Melakukan kegiatan apersepsi

1

2. Sikap guru dalam proses pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan

siswa

b. Tidak melakukan gerakan atau ungkapan yang

akan mengganggu perhatian siswa

c. Antusiasme mimik dalam penampilan

d. Mampu membuat siswa larut dalam film

siluet yang ditayangkan sehingga siswa

(42)

puisi

3. Penguasaan materi pembelajaran

a. Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran menulis puisi

b. Kejelasan menerangkan materi ihwal puisi

berdasarkan tuntutan aspek kompetensi

(kognitif, afektif, dan psikomotor)

c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ ilustrasi

puisi sesuai dengan tuntutan aspek

kompetensi

d. Mencerminkan penguasaan materi puisi dan

media film siluet secara proporsional

1

4. Implementasi langkah-langkah pembelajaran

a. Penyajian bahan ajar menulis puisi sesuai

dengan langkah-langkah yang tertuang dalam

RPP

b. Penyajian media film siluet yang relevan

dengan indikator pembelajaran menulis puisi

c. Kemampuan dalam menciptakan suasana

yang kondusif untuk menayangkan film siluet

dan melakukan kegiatan demonstrasi

d. Cermat dalam memanfaatkan waktu

1

5. Penggunaan media pembelajaran

a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis

media

b. Menggunakan media film siluet dengan tepat

(43)

terampil

d. Membantu kelancaran proses pembelajaran 1 2 3 4

6. Evaluasi

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan

aspek kompetensi

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi

waktu yang direncanakan

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan

jenis yang direncanakan

7. Kemampuan menutup pelajaran

a. Memberi pujian atau reward kepada siswa

sebagai bentuk perayaan

b. Meninjau kembali/ menyimpulkan materi

kompetensi yang diajarkan

c. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

d. Memberikan tugas ko-kulikuler dan

menginformasikan materi ajar berikutnya

1

Skor total point 1-7

Skor akhir

(b) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 3.4

(44)

Menulis Puisi dengan Menggunakan Model TANDUR

melalui Media Film Siluet

Hari/Tanggal :

Pengamat :

Petunjuk

Berikanlah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara

melingkari angka pada kolom skor sesuai dengan skenario berikut.

1 : kurang baik 3 : baik

2 : cukup 4 : sangat baik

No. Aspek yang Dinilai Skor

1. Siswa mengikuti arahan guru untuk belajar menulis puisi dan menyaksikan media film siluet yang ditayangkan

1 2 3 4

2. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan

penuh konsentrasi 1 2 3 4

3. Siswa menyimak media film siluet dengan

sungguh-sungguh 1 2 3 4

4. Siswa dapat menemukan inspirasi untuk

menulis puisi dari film siluet 1 2 3 4

5. Siswa aktif dalam pembelajaran 1 2 3 4

6. Proses belajar mencerminkan komunikasi

guru-siswa 1 2 3 4

7. Siswa serius mengerjakan tugas menulis puisi

sesuai dengan tema film siluet yang

ditayangkan

(45)

8. Siswa mampu memahami materi pembelajaran 1 2 3 4

9. Siswa tidak membuat kegaduhan selama

pembelajaran berlangsung 1 2 3 4

10. Siswa melakukan refleksi 1 2 3 4

Jumlah

5) Jurnal Siswa

Jurnal siswa berguna untuk mengungkap tanggapan siswa terhadap proses

(46)

dijawab secara tertulis oleh siswa. Data yang diperoleh dari jurnal siswa digunakan

sebagai masukan untuk pembelajaran berikutnya.

Gambar 3.6

Jurnal Siswa

6) Lembar soal

Jurnal Siswa

Nama : Kelas : Tanggal :

1. Apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran ini?

2. Kesan apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?

(47)

Tes adalah cara atau alat dalam pengumpulan data hasil evaluasi belajar mengajar

dengan jalan mengajukan soal kepada siswa. Jenis tes yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan tes tulis yang berbentuk tes esai. Adapun soal yang terdapat

dalam tes ini adalah sebagai berikut.

Gambar 3.7

Lembar Soal Petunjuk:

1. Siapkan alat tulis.

2. Butir soal:

Buatlah sebuah puisi pada lembar yang telah disediakan.

Penilaian meliputi:

a. Kesesuaian tema

b. Pilihan kata (diksi)

c. Penggunaan gaya bahasa (majas)

(48)

Tabel 3.5

Format Penilaian Menulis Puisi

Format Penilaian Menulis Puisi

No. Aspek Penilaian Nilai Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian judul dengan tema

2. Diksi

3. Majas

4. Imaji

5. Rima

Jumlah

Nilai = jumlah x 100

(49)

Tabel 3.6

Format Kriteria Penilaian Menulis Puisi

Format Kriteria Penilaian Menulis Puisi Siswa

Aspek yang Dinilai Kriteria Skor

Kesesuaian judul

dengan tema

Judul puisi sesuai dengan film siluet,

merupakan kata yang dikembangkan pada

puisi, dan memiliki daya pikat

4

Judul puisi sesuai dengan tema film siluet,

tetapi tidak memiliki daya pikat 3

Judul puisi tidak sesuai dengan tema film

siluet tetapi memiliki daya pikat 2

Judul puisi tidak sesuai dengan tema film

siluet dan tidak memiliki daya pikat 1

Diksi

Diksi yang digunakan tepat, bervariasi dan

menimbulkan keindahan dalam perwujudan

gagasan dan pengembangan imajinasi

4

Diksi yang digunakan tepat dan spesifik,

bervariasi, dan cukup menimbulkan keindahan 3

Diksi yang digunakan belum bervariasi dan

kurang tepat dalam pemakaiannya yang

spesifik

2

Tidak menggunakan pilihan kata yang tepat 1

Majas Terdapat banyak majas dalam puisi yang

(50)

mengungkapkan isi, penulisannya tepat dan

menambah intensitas estetika puisi

Terdapat majas dalam puis, cukup tepat

penggunaannya dalam pengungkapan isi dan

menambah intensitas estetika puisi

3

Terdapat majas namun kurang tepat

penggunaannya dalam pengungkapan isi dan

kurang menambah intensitas estetika puisi

3

Tidak terdapat majas dalam puisi 1

Imaji

Imaji yang digunakan tepat, bervariasi,

menimbulkan suasana, dan memperkuat daya

bayang

4

Imaji yang digunakan tepat, cukup

menimbulkan suasana, dan cukup

memperkuat daya bayang

3

Imaji yang digunakan tepat tetapi kurang

menimbulkan suasana dan kurang

memperkuat daya bayang

2

Imaji yang digunakan tidak tepat, tidak

menimbulkan suasana, dan tidak memperkuat

daya bayang

1

Rima

Rima yang digunakan tepat, persajakan bunyi

pada suku kata terakhir antar baris baik dan

menjaga keindahan puisi

4

Rima yang digunakan cukup tepat, persajakan

bunyi pada suku kata terakhir antar baris

cukup baik dan menjaga keindahan puisi

(51)

Rima digunakan kurang tepat, kurang

menimbulkan persajakan bunyi pada suku

kata terakhir antar baris, dan kurang menjaga

keindahan puisi

2

Rima digunakan tidak tepat, tidak

menimbulkan persajakan bunyi pada suku

kata terakhir antar baris, dan tidak menjaga

keindahan puisi

1

3. Teknik penelitian

a. Teknik pengumpulan data

1) Wawancara

Wawancara yang dilakukan dengan guru bahasa Indonesia kelas VIII B SMPN 26

Bandung yaitu Dra. Aam Ramdaniati, M.Si bertujuan untuk mengetahui gambaran

kegiatan menulis puisi yang selama ini berlangsung. Selain itu, wawancara juga

dilakukan guna mengetahui kendala siswa dan upaya yang dilakukan guru dalam

mengatasi kendala tersebut dalam pembelajaran menulis puisi.

2) Pengamatan

Pengamatan dilakukan sebagai salah satu langkah studi pendahuluan untuk

mendapatkan gambaran awal mengenai masalah yang akan diteliti. Hasil pengamatan

ini dijadikan data awal yang kemudian dilakukan penelitian kepada siswa dan guru

bahasa Indonesia kelas VIII B SMPN 26 Bandung.

Pengamatan kembali dilakukan pada saat berlangsungnya siklus yang dilakukan

oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Pengamatan

(52)

3) Catatan lapangan

Catatan lapangan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini berisi proses

pembelajaran di kelas pada saat penelitian berlangsung dan komentar pengamat

terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sehingga peneliti dapat mengetahui

kekurangan dari setiap siklus yang telah dilakukan.

4) Angket

Angket yang diberikan kepada siswa pada tahap ini merupakan angket setelah

diberikannya tindakan. Di akhir setiap siklus, siswa diberi angket untuk mengetahui

pendapat siswa setelah mengikuti pembelajaran dan juga dapat digunakan sebagai

bahan refleksi untuk siklus selanjutnya.

5) Jurnal siswa

Sejumlah pertanyaan pada jurnal siswa ditujukan untuk mendapat tanggapan

siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung. Jurnal siswa diberikan kepada siswa

setiap akhir siklus guna memperbaiki pembelajaran selanjutnya.

6) Tes

Tes yang diberikan kepada siswa berupa tes menulis puisi bebas dengan

menggunakan pilihan kata yang sesuai. Puisi yang dibuat oleh siswa berjumlah satu

buah untuk setiap siklusnya.

b. Teknik analisis data

(53)

Seluruh data yang berasal dari berbagai sumber dianalisis dengan ditelaah terlebih

dahulu. Data-data yang dianalisis mencakup hasil wawancara, lembar observasi

aktivitas guru dan siswa, catatan lapangan, jurnal siswa dan hasil tes siswa dalam

menulis puisi. Data kuantitatif dan kualitatif dianalisis terlebih dahulu sebelum

kemudian dideskripsikan. Langkah selanjutnya yaitu data direfleksikan untuk

mendapat kesimpulan.

2) Kategorisasi Data

Pada tahap ini, semua data dikategorisasikan berdasarkan fokus penelitian

sebelum diinterpretasikan. Berikut pemaparan langkah-langkah yang peneliti

lakukan.

(a) Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan setiap siklus

(b) Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus

(c) Menganalisis hasil karya puisi yang telah dibuat oleh siswa. Hasil karya puisi

siswa dianalisis dengan mengacu pada format kriteria penilaian menulis puisi lalu

dikategorikan menggunakan Penilaian Acuan Patokan skala lima (Nurgiantoro,

2010: 257)

Tabel 3.7

Penilaian Acuan Patokan Skala Lima

Nilai Kategori

85-100 Baik Sekali

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang

(54)

(d) Menganalisis lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang telah diisi oleh

pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis dilakukan dengan

cara mendeskripsikan setiap tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa.

Tabel 3.8 Penilaian Skala Empat

Nilai Kategori

4 Sangat baik

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang

(e) Menganalisis catatan lapangan. Catatan lapangan dianalisis dengan cara

mendeskripsikan setiap hal yang tertulis.

(f) Menganalisis data angket siswa dengan menghitung jumlah seluruh responden

yang memilih item-item yang tersedia. Kemudian data tersebut diubah ke dalam

bentuk persentase dengan rumus berikut.

(55)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan berdasarkan kenyataan bahwa

masih ada permasalahan dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VIII SMP. Siswa

masih merasa sulit untuk dapat membuat sebuah puisi. Oleh karena itu, perlu adanya

beberapa tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penggunaan media film

siluet secara berkesinambungan dalam pembelajaran menulis puisi terbukti dapat

membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi. Peningkatan

tersebut terlihat pada hasil pembelajaran siswa kelas VIII B SMPN 26 Bandung. Hal

tersebut sesuai dengan tujuan dilaksanakannya penelitian, yaitu untuk mengetahui

perencanaan pembelajaran menulis puisi siswa menggunakan model TANDUR

melalui media film siluet, pelaksanaan proses pembelajaran menulis puisi siswa

menggunakan model TANDUR melalui media film siluet, dan hasil pembelajaran

menulis puisi siswa menggunakan model TANDUR melalui media film siluet.

Berikut ini penjabaran simpulan hasil penelitian.

1. Perencanan

Perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media film siluet

yang digunakan pada pembelajaran menulis puisi ini bertujuan untuk membantu

siswa dalam menemukan inspirasi yang kemudian dapat dikembangkan menjadi

sebuah puisi. Penggunaannya berada di tahap Tumbuhkan pada model TANDUR

(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangan, dan Rayakan). Film siluet yang

digunakan berdurasi pendek, sekitar 3 menit. Tema yang dipilih merupakan

tema-tema yang relevan dengan kehidupan siswa dan mengandung nilai moral. Tema

(56)

2. Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus dan sesuai dengan perencanaan

yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan penelitian diawali dengan memberi

materi mengenai puisi kepada siswa. Setelah itu siswa mempersiapkan diri untuk

menyimak film siluet yang akan ditayangkan. Beberapa siswa diminta untuk

mengutarakan pendapat atau pengalaman mereka yang berhubungan dengan tema

film yang ditayangkan. Kemudian siswa menuangkan inspirasi yang didapatnya dari

film siluet ke dalam sebuah puisi.

Setelah siswa selesai membuat puisi, siswa menyajikan hasil puisi karyanya di

depan kelas. Perlu adanya pengelolaan kelas yang baik agar siswa tidak membuat

kegaduhan selama kegiatan demonstrasi berlangsung. Kegiatan pembelajaran diakhiri

dengan mengulas kembali materi pembelajaran yang sudah diberikan kepada siswa

dengan melakukan tanya jawab dengan siswa. Siswa yang dapat menjawab

pertanyaan-pertanyaan dan siswa dengan nilai puisi tertinggi mendapat penghargaan.

3. Hasil

Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model TANDUR melalui

media film siluet mengalami peningkatan setiap siklusnya. Peningkatan tidak hanya

terjadi pada nilai tes menulis puisi siswa, tetapi juga pada minat siswa terhadap

pembelajaran menulis puisi yang dapat dilihat dari jurnal siswa. Siswa memberi

respon positif untuk pembelajaran menulis puisi menggunakan model TANDUR

melalui media film siluet. Penggunaan media film siluet dalam pembelajaran menulis

puisi mampu menarik minat siswa sehingga siswa antusias untuk mengikuti

pembelajaran.

Nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yang cukup besar pada tiap

siklusnya. Pada siklus satu, nilai rata-rata siswa adalah 58,7. Peningkatan nilai yang

(57)

7,5% pada siklus tiga menjadi 78,2. Siswa sudah mampu mendapat dan

mengembangkan inspirasi menjadi sebuah puisi. Diksi yang digunakan siswa pada

puisinya juga sudah tepat meskipun tidak semua siswa dapat menggunakan diksi

yang spesifik dan bervariasi. Selain majas, macam-macam imaji juga sudah mampu

digunakan siswa pada puisinya. Secara keseluruhan, rima yang digunakan pada puisi

siswa juga semakin baik. Siswa sudah mampu menjaga persajakan bunyi pada suku

kata terakhir antar baris sehingga menimbulkan keindahan pada puisinya.

B. Saran

Bertolak dari hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data yang telah dilakukan,

terdapat beberapa saran peneliti untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya pembelajaran menulis puisi.

Berikut ini saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti.

1. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks.

Keterampilan menulis dapat dikuasai dengan latihan yang intensif. Metode

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan

siswa dalam menguasai keterampilan menulis karena masalah tersebut tidak

cukup dilakukan dalam satu kali tindakan.

2. Media film siluet dapat dijadikan suatu pilihan untuk digunakan pada

pembelajaran menulis puisi. Media film siluet terbukti dapat membantu siswa

untuk memberi dan mengambangkan inspirasi menjadi sebuah puisi yang utuh.

Media ini juga dapat dijadikan upaya menumbuhkan minat dan antusias siswa

untuk mengikuti pembelajaran.

3. Model TANDUR dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi aktif dan

menyenangkan. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menggunakan model

(58)

Yonanda Virgania Putri, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. (2004). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Arsyad, A. (2000). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fathurrohman, P. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.

Komariah. (2011). Penggunaan Media AudioVisual Bertema Nasionalisme untuk

Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VIII-A SMP

Labschool UPI Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kosasih, E. (2010).Menjadi Penulis Remaja. Jakarta: Nobel Edumedia.

Kusnandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Nurgiyantoro, B. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

Press.

Rohani, A.(1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Sa’anah. (2010). Penggunaan Model TANDUR untuk Meningkatkan Kemampuan

Menulis Cerpen (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X MAN 1

Bandung Tahun Ajaran 2009/2010). (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Suriamiharja, A. (1997). Petunjuk Praktik Menulis. Bandung.

(59)

Bandung: Angkasa.

Trizadestyani, E. (2013). Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Dengan

Menggunakan Media Film Ekranisasi. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung.

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.2 Sumber Data
 Gambar 3.1
Gambar 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bersama ini diharapkan kehadiran saudara pada acara Pembuktian Kualifikasi pada Hari jumat, Tanggal 24 Oktober 2014, Pukul : 08.30 wib s/d 16.30 Wib dengan membawa

[r]

sifat dari kappa karagenan yang merupakan fraksi yang mampu membentuk gel dalam air dan meningkatkan viskositas larutan sehingga total padatan terlarut menjadi

Dengan adanya suatu sistem kendali yang terdistribusi maka semua proses yang dikendalikan dengan menggunakan sistem kendali terdistribusi akan dapat mendistribusikan kontrol ke

Dengan meninjau permasalahan yang dibahas di skripsi ini yaitu Bagaimana hubungan transaksi antara konsumen dengan Ahli Tukang Gigi, Bagaimana tanggung jawab Ahli Tukang

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara

bahwa dipandang perlu untuk menambah keanggotaan Team Pertimbangan Hak Guna Usaha Perkebunan Besar dengan seorang pejabat dari Direktorat Landreform Direktorat Jenderal

The role of reading identities and reading abilities in students’ discussions about texts and comprehension strategies.. Main idea identification: instructional explanation