Yonanda Virgania Putri, 2014
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII B SMPN 26 Bandung
Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh
Yonanda Virgania Putri
NIM 1006429
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Yonanda Virgania Putri, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL TANDUR DENGAN MEDIA FILM SILUET Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
MELALUI MODEL TANDUR DENGAN MEDIA FILM SILUET
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII B SMPN 26 Bandung
Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh
Yonanda Virgania Putri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
© Yonanda Virgania Putri 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Yonanda Virgania Putri, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI
MELALUI MODEL TANDUR DENGAN MEDIA FILM SILUET
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII B SMPN 26 Bandung
Tahun Ajaran 2013/2014)
ABSTRAK
Yonanda Virgania Putri, 2014
EFFORTS TO IMPROVE THE SKILLS OF WRITING POETRY THROUGH
TANDUR MODELS WITH SILHOUETTE FILM MEDIUM
(Action Research to Students in Class VIII SMPN 26 Bandung Academic Year
2013/2014)
Abstract
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Ihwal Menulis ... 7
1. Pengertian Menulis ... 7
2. Kegunaan Menulis ... 8
3. Tujuan Menulis ... 9
4. Langkah-langkah Menulis ... 11
B. Ihwal Puisi ... 12
1. Definisi Puisi ... 12
2. Unsur Instrinsik Puisi ... 12
3. Jenis Puisi ... 15
C. Ihwal Pembelajaran Kuantum ... 18
1. Latar Belakang Kuantum ... 18
2. Dasar Pemikiran Kuantum ... 18
3. Karakteristik Umum ... 19
4. Prinsip Utama Pembelajaran Kuantum ... 22
5. Model TANDUR ... 25
D. Ihwal Media ... 27
1. Pengertian Media ... 27
2. Media Instruksional Edukatif ... 28
3. Peranan Media Instruksional Edukatif ... 28
4. Fungsi Media Instruksional Edukatif ... 29
5. Prinsip Pemilihan Media ... 30
6. Kriteria Pemilihan Media ... 31
7. Media Audio Visual ... 31
8. Kelebihan Film ... 32
9. Kekurangan Film ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
A. Setting Penelitian ... 34
1. Lokasi Penelitian ... 34
2. Waktu Penelitian ... 34
3. Sumber Data ... 35
B. Prosedur Penelitian ... 37
1. Gambaran Umum Penelitian ... 37
2. Prosedur Penelitian ... 40
C. Instrumen Penelitian ... 42
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN HASIL PENELITIAN ... 71
A. Deskripsi Data ... 71
2. Deskripsi Penelitian ... 72
a. Siklus 1 ... 72
b. Siklus 2 ... 99
c. Siklus 3 ... 127
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 154
a. Perencanaan... 154
b. Pelaksanaan ... 155
c. Hasil ... 158
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 197
A. Simpulan ... 197
B. Saran ... 199
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yang
sudah terkandung dalam kurikulum pendidikan dan dipelajari dalam mata
pelajaran bahasa Indonesia. Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang
digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan
grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata (Tarigan, 2008:4).
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dapat dikuasai melalui
latihan secara intensif. Namun, hingga kini keterampilan menulis belum
sepenuhnya dikuasai oleh siswa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan
peneliti, siswa masih mengalami kendala dalam pembelajaran menulis. Untuk itu,
peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Dra. Aam Ramdaniati, M.Si, selaku
guru bahasa Indonesia di SMPN 26 Bandung pada tanggal 26 April 2014. Hasil
dari wawancara tersebut mengemukakan bahwa siswa masih berkendala dalam
pembelajaran menulis khususnya pembelajaran menulis puisi. Kendala-kendala
tersebut di antaranya; (a) siswa sulit mencari inspirasi untuk membuat sebuah
puisi, (b) siswa sulit menuangkan perasaan melalui rangkaian kata, dan (c) siswa
memiliki keterbatasan dalam memilih diksi. Hal ini sejalan dengan hasil angket
yang disebarkan di kelas VIII B. Dari hasil angket yang telah disebar, diketahui
bahwa 48% siswa kesulitan menemukan inspirasi, 29% siswa kesulitan dalam
memilih kata-kata, dan 22% siswa kesulitan dalam mengembangkan ide.
Waluyo (1995:25) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang
struktur fisik dan struktur batinnya. Realitanya, siswa mengalami kesulitan dalam
menuangkan pikiran dan perasaannya ke dalam rangkaian kata yang indah. Oleh
karena itu, perlu adanya pemilihan media pembelajaran yang tepat untuk dapat
membantu mengatasi kesulitan yang dialami siswa tersebut.
Menurut Rohani (1997:4) media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara untuk proses belajar
mengajar. Pemanfaatan film dapat menjadi alternatif media pembelajaran. Media
film dapat menarik minat siswa karena film merupakan media audiovisual yang
menyuguhkan gambar beserta suara. Hal ini tentu saja menyebabkan adanya
koordinasi antara indera penglihatan dan indera pendengaran.
Film dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan
konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang
waktu, dan mempengaruhi sikap (Arsyad, 2000:48). Kemampuan film
melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Di
samping mendorong dan meningkatkan motivasi, film menanamkan sikap dan
segi-segi afektif lainnya.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Trizadestyani (2013) yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Siswa dengan Menggunakan Media Film Ekranisasi”, mengemukakan bahwa penggunaan media film dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Hasil
pembelajaran puisi siswa mengalami peningkatan. Puisi yang dibuat siswa lebih
nyata dan hidup, bernilai estetik, dan mengandung amanat. Selain itu, siswa juga
sudah mampu menggunakan diksi yang tepat sehingga menghasilkan rima dan
irama yang serasi dan indah didengar atau dibaca.
Penelitian lain yang menggunakan media dalam pembelajaran menulis puisi
telah dikakukan oleh Komariah (2011) yang berjudul “Penggunaan Media
AudioVisual Bertema Nasionalisme untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis
2010/2011”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis puisi menggunakan media audiovisual mengalami peningkatan.
Penelitian dilaksanakan sebanyak tiga kali. Pada siklus I nilai rata-rata siswa
adalah 56, setelah diberi tindakan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat
menjadi 68 dan nilai tersebut semakin menunjukkan peningkatan pada siklus III
yaitu sebesar 83.
Pada praktiknya, penggunaan media tidak terlepas dari model, metode, atau
strategi pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti memilih model TANDUR untuk
diterapkan pada pembelajaran menulis puisi. Penelitian terkait penggunaan model TANDUR telah dilakukan oleh Sa’anah (2010) yang berjudul “Penggunaan Model TANDUR untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen (Penelitian
Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X MAN 1 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010).” Penelitian tersebut mengemukakan keberhasilan penggunaan model TANDUR dalam pembelajaran menulis cerpen. Kemampuan menulis cerpen
siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus kedua terdapat
33% siswa dengan kategori sangat baik, padahal pada siklus pertama tidak ada
satupun siswa yang memperoleh kategori tersebut. Kategori baik pada siklus
pertama hanya ada 5% siswa, tetapi pada siklus kedua ada 44% siswa. Kategori
cukup pada siklus kedua terdapat 22% siswa, sedangkan pada siklus pertama
terdapat 27%. Kategori kurang pada siklus pertama terdapat 61% siswa dan
sangat kurang 5% siswa, tetapi pada siklus kedua tidak terdapat kategori kurang
dan sangat kurang.
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model TANDUR
melalui media audiovisual berupa film siluet. Penggunaan film siluet dalam
proses belajar mengajar diharapkan mampu memberi inspirasi kepada siswa untuk
terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Model TANDUR melalui Media Film Siluet untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis
Puisi (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII B SMPN 26
Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)” .
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti
mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
1. Keterampilan menulis belum sepenuhnya dikuasai oleh siswa. Siswa
memandang kegiatan menulis sebagai kegiatan yang sukar.
2. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair. Namun, siswa masih mengalami kendala dalam
menuangkan pikiran dan perasaannya ke dalam rangkaian kata.
3. Kata-kata yang terdapat pada puisi merupakan kata-kata yang indah dan kaya
makna, sehingga siswa mengalami kendala karena keterbatasan diksi.
4. Pemilihan sumber belajar yang bervariasi dan inovatif diperlukan agar
memudahkan tercapainya kompetensi yang diharapkan.
5. Penggunaan media pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk
membantu mengatasi kesulitan siswa dalam proses belajar mengajar.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, perlu
adanya batasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih terarah. Dalam
penelitian ini, peneliti hanya melakukan penelitian mengenai penggunaan model
TANDUR melalui media film siluet untuk meningkatkan kemampuan menulis
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis puisi siswa menggunakan
model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP Negeri 26
Bandung?
2. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran menulis puisi siswa
menggunakan model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP
Negeri 26 Bandung?
3. Bagaimana hasil dari proses pembelajaran menulis puisi siswa menggunakan
model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP Negeri 26
Bandung?
E. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis puisi siswa
menggunakan model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP
Negeri 26 Bandung.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan proses pembelajaran menulis puisi siswa
menggunakan model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP
Negeri 26 Bandung.
3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran menulis puisi siswa menggunakan
model TANDUR melalui media film siluet kelas VIII B SMP Negeri 26
Bandung.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan solusi dalam
upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
Penelitian ini pun diharapkan dapat menguatkan wawasan mengenai media
film siluet, sehingga keterampilan menulis puisi dapat dikuasai dengan baik.
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori model
Tandur dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, khusunya pembelajaran
menulis puisi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan
siswa dalam pembelajaran menulis puisi.
b. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif media
yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis.
c. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran proses pembelajaran
puisi dengan menggunakan model TANDUR melalui media film siluet dan
dapat menambah wawasan peneliti mengenai penggunaan model TANDUR
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 26 Bandung yang terletak di Jalan
Sarimanah blok 23 Sarijadi, Kota Bandung. Lokasi sekolah cukup strategis yakni
berada di kawasan pendidikan daerah Sarijadi dan terletak di sisi Jalan Sarimanah
sehingga cukup mudah ditemukan. Fasilitas yang terdapat pada sekolah ini cukup
memadai. Adanya proyektor dan alat pengeras suara menunjang proses
pembelajaran dan penelitian yang membutuhkan fasilitas tersebut. Lingkungan di
dalam sekolah pun mendukung terciptanya suasana nyaman saat pembelajaran
berlangsung.
2. Waktu Penelitian
Peneliti mulai melaksanakan penelitian ini pada bulan April hingga bulan Juli
2014 pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Adapun jadwal penelitian
yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan
April Mei Juni Juli
1. Observasi awal √
2. Persiapan √
3. Pelaksanaan pra tes, refleksi dan
penentuan pelaksanaan siklus 1
3. S
umber Data
Data berasal dari angket, catatan lapangan, lembar pengamatan, dan hasil tes
menulis puisi siswa kelas VIII B SMPN 26 Bandung tahun ajaran 2013/2014
dengan sumber data berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan
17 siswa perempuan. Kelas VIII B dipilih berdasarkan saran dari guru bahasa dan
sastra Indonesia dan hasil studi pendahuluan. Motivasi belajar dan kemampuan
siswa dalam menulisi puisi dikatakan kurang dibandingkan kelas lain. Adapun
siswa kelas VIII B yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
4. Pelaksanaan tindakan siklus 1 √
5. Evaluasi, refleksi, dan penentuan
tindakan siklus II
√
6. Evaluasi, refleksi, dan penentuan
siklus selanjutnya (jika perlu)
√
7. Evaluasi dan observasi akhir √
8. Tabulasi dan analisis data √
9. Penyusunan hasil penelitian √
Tabel 3.2 Sumber Data
No. NIS Nama L/P
1. 121307078 Ahmad Fattahillah L
2. 121307154 Ahmad Saepul Munawar L
3. 121307117 Aldi Saputra L
4. 121307006 Alfi Syahri Barara P
5. 121307274 Aninda Safirah P
6. 131408290 Annisa Insyirra Sari P
7. 121307119 Annisa Syahwa Renjani P
8. 121307197 Aprilia Rahma Maesaroh P
9. 121307276 Azizah Aprilia Suhaningtias P
10. 121307161 Cantika Cahyani P
11. 121307088 Della Fujasari Ramadanisya P
12. 121307171 Jeffry Michael L
13. 121307251 Jejen Saripudin Ahmad L
14. 121307131 Krisnandi L
15. 121307208 Laelia Hasanah P
16. 121307291 Mellia Fitriana P
17. 121307134 Mochamad Rizal Maulana L
18. 121307254 Muhamad Aliyudin L
19. 121307102 Muhammad Gandi Firdaus L
20. 121307257 Muhammad Rafi Alghifary L
22. 121307059 Muhammad Zuhair Malik L
23. 131408291 Nadya Noerramdhan Diera P
24. 121307065 Raden Iqbal Hibatullah L
25. 131408292 Reisyal Rizki Dwisa L
26. 121307066 Renaldy Saleh Nurkarim L
27. 121307109 Resti Andani P
28. 121307028 Ricky Gio Dwitama L
29. 121307112 Ruliyan Hardiyani P
30. 121307265 Siska Kurniawati P
31. 121307115 Tania Lathifa Novianty P
32. 121307228 Tita Wartini P
33. 121307036 Witri Ayu Ningsih P
B. Prosedur Penelitian
1. Gambaran Umum Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian tindakan yang
dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses
pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus.
Fokus utama penelitian tindakan kelas adalah siswa atau proses belajar mengajar
di kelas. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk memecahkan
permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru
dalam kegiatan pengembangan profesinya (Kusnandar, 2008:45).
Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang
dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, di mana uraiannya bersifat deskriptif
data, proses sama pentingnya dengan produk. Perhatian peneliti diarahkan kepada
pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu
tindakan (Rochiati dalam Kusnandar, 2008:46).
Model pengembangan penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Model Spiral dari Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan
Mc Taggart (dalam Kusnandar, 2008:70), penelitian tindakan kelas dilakukan
melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat “momentum” esensial sebagai berikut.
a. Penyusunan Rencana
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis
untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan disusun berdasarkan
masalah dan hipotesis tindakan yang diuji secara empirik sehingga perubahan
yang diharapkan dapat mengidentifikasi sekaligus mengungkap faktor pendukung
dan penghambat pelaksanaan tindakan.
b. Tindakan
Tindakan yang dimaksud di sini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar
dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
Praktik diakui sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan itu digunakan
sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya, yaitu tindakan
yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan. Tindakan yang dilakukan adalah
tindakan yang telah direncanakan.
c. Observasi
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.
Objek observasi adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya, keadaan dan
dalam konteks terkait. Observasi dalam penelitian tindakan kelas adalah kegiatan
pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja proses belajar mengajar.
d. Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti
yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah,
persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis. Refleksi akan
menentukan jumlah siklus yang digunakan dalam penelitian.
Gambar 3.1 Perencanaan I Pelaksanaan Tindakan I
Jika data yang diperoleh masih kurang valid, dilakukan siklus berikutnya sesuai dengan alur yang sama seperti siklus I dan II.
Refleksi II Pelaksanaan Tindakan II
Adaptasi Model Spiral dari Kemmis dan Taggart
(dalam Kusnandar, 2008:70)
2. Prosedur Penelitian
a. Observasi Awal
Pada kegiatan obervasi awal ini, peneliti melakukan studi pendahuluan pada
tanggal 26 April 2014 guna mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan
mengenai kegiatan menulis puisi siswa di kelas VIII B SMPN 26 Bandung.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada studi pendahuluan ini yaitu
sebagai berikut.
1) Melakukan wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran bahasa
Indonesia guna mengetahui gambaran kegiatan pembelajaran menulis puisi,
kemampuan siswa dalam menulis puisi, dan kesulitan apa saja yang dialami
siswa dalam hal menulis puisi.
2) Menyebarkan angket pada siswa kelas VIII SMPN 26 Bandung. Angket
diberikan pada siswa kelas VIII B yang akan menjadi subjek penelitian.
3) Melakukan pengamatan terhadap situasi kelas serta siswa kelas VIII B SMPN
26 Bandung.
b. Perencanaan Tindakan
Tahap perencanaan ini merupakan lanjutan dari studi pendahuluan yang telah
dilakukan oleh peneliti. Perencanaan tindakan ini dilaksanakan untuk mengatasi
berbagai kendala yang dialami siswa dalam kegiatan menulis puisi. Adapun
1) Menentukan tindakan 1 berdasarkan kondisi awal yang diperoleh melalui
studi pendahuluan.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan
model dan media yang dipilih pada siklus 1.
3) Membuat instrumen penelitian.
c. Pelaksanaan Tindakan
Tahapan selanjutnya yaitu pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan
yang telah dibuat sebelumnya. Peneliti berperan sebagai pelaksana tindakan yang
sesuai dengan perencanaan sebelumnya, sedangkan siswa mengikuti alur
perencanaan yang telah dibuat. Tindakan yang akan dilaksanakan pada tahap ini
yaitu proses pembelajaran menulis puisi menggunakan model TANDUR melalui
media film siluet yang berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
Pada awal pembelajaran, peneliti mencoba menumbuhkan motivasi dan minat
siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Setelah itu, peneliti menayangkan
sebuah film siluet guna mengatasi kesulitan siswa dalam mencari ide untuk
menulis puisi. Kegiatan selanjutnya, siswa ditugaskan untuk menulis puisi dengan
memperhatikan tema, pilihan kata, gaya bahasa, imaji, dan rima. Puisi yang telah
dibuat oleh beberapa siswa kemudian dibacakan di depan kelas, siswa lain
apresiatif dan menjadi pendengar yang baik, serta memberi komentar atau saran.
Hasil menulis puisi dan komentar siswa dianalisis sebagai bahan refleksi untuk
mengetahui tindakan yang harus dilaksanakan pada siklus selanjutnya.
d. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama proses penelitian tindakan dilaksanakan dengan
aktivitas guru, dan lembar aktivitas siswa. Selama pengamatan berlangsung,
peneliti menyertakan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan teman sejawat
sebagai pengamat. Pengamatan berlangsung sesuai dengan jumlah siklus yang
diperlukan.
e. Refleksi
Data hasil pengamatan akan dianalisis dan direfleksi guna mengetahui hal-hal
yang harus dipertahankan atau ditinggalkan. Refleksi dilakukan setiap siklus
berdasarkan hasil tes siwa, lembar aktivitas guru dan siswa, catatan lapangan, dan
jurnal siswa. Hasil dari data tersebut digunakan sebagai acuan untuk
merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Adapun instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Instrumen perlakuan
Instrumen perlakuan yang peneliti gunakan berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). RPP ini memuat kegiatan yang akan dilaksanakan pada
saat proses penelitian berlangsung dan juga memuat rencana peningkatan
kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 26 Bandung
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VIII
Semester : II
Alokasi Waktu : 2x 40 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
Menulis : Mengungkapkan pikiran, dan perasaan dalam puisi bebas
B. KOMPETENSI DASAR
Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai
C. INDIKATOR
1. Mampu merumuskan definisi puisi
2. Mampu mengidentifikasi unsur intrinsik puisi
4. Mampu mengidentifikasi jenis-jenis puisi
5. Mampu memahami manfaat menulis puisi
6. Mampu mengembangkan inspirasi yang didapat dari film siluet yang
ditayangkan menjadi sebuah puisi
7. Mampu menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu memahami definisi puisi
2. Siswa mampu memahami unsur intrinsik puisi
3. Siswa mampu memahami jenis-jenis majas
4. Siswa mampu memahami jenis-jenis puisi
5. Siswa mampu memahami manfaat menulis puisi
6. Siswa mampu mengembangkan inspirasi yang didapat dari film siluet yang
ditayangkan menjadi sebuah puisi
7. Siswa mampu menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang
sesuai
E. MATERI PEMBELAJARAN
Ihwal puisi (definisi, unsur intrinsik puisi, majas)
F.MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Model : Model TANDUR
2. Metode : Inkuiri, ceramah, penugasan, unjuk kerja, diskusi
G. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Sutopo. Maryati. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 untuk SMP/MTs Kelas
2. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
3. Waluyo. Herman J. 2003. Apresiasi Puisi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
H.ALAT
Laptop, proyektor, pengeras suara, spidol, papan tulis.
I. MEDIA
Film siluet, power point.
J. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal
1. Mengecek kesiapan siswa
2. Memotivasi siswa sebagai kegiatan apersepsi
3. Mengarahkan pemahaman siswa tentang puisi 5 menit
2. Kegiatan Inti
Siklus 1
A. Tumbuhkan
1. Siswa diberi contoh sebuah puisi.
2. Siswa diminta untuk mengidentifikasi unsur
intrinsiknya secara inkuiri.
4. Siswa diminta untuk merumuskan definisi puisi.
5. Siswa diberi penjelasan lebih lengkap mengenai definisi
dan unsur intrinsik puisi oleh guru.
B. Alami
1. Siswa mempersiapkan diri untuk menyimak film siluet
yang ditayangkan guru.
2. Siswa diminta untuk mengutarakan pengalamannya
berdasarkan film yang ditayangkan.
C. Namai
1. Siswa mengidentifikasi tema dari film siluet yang telah
ditayangkan.
2. Siswa diminta untuk mengutarakan tema yang telah
diidentifikasi dari film siluet menurut pemahamannya
masing-masing. Siswa lain menjadi pendengan yang
baik.
D. Demonstrasikan
1. Siswa diberi lembar soal.
2. Siswa ditugaskan untuk menulis puisi berdasarkan tema
dari film siluet yang ditayangkan.
3. Siswa melakukan unjuk kerja.
E. Ulangi
1. Siswa mengutarakan unsur intrinsik yang terdapat pada
puisi hasil karyanya. Siswa lain apresiatif dan menjadi
pendengar yang baik ketika ada yang sedang unjuk
kerja.
2. Setiap selesai unjuk kerja, siswa lain dapat menanggapi
performansi temannya dan dapat menyumbang ide
sebagai bentuk evaluasi.
F. Rayakan
1. Siswa lain secara objektif memilih satu puisi hasil karya
siswa yang telah unjuk kerja berdasarkan penggunaan
diksi dan gaya bahasa yang indah.
2. Siswa lain memberi pujian dan tepuk tangan kepada
siswa yang terpilih sebagai bentuk perayaan.
Siklus 2
A. Tumbuhkan
1. Siswa diberi contoh sebuah puisi.
2. Siswa diminta untuk mengidentifikasi unsur
intrinsiknya secara inkuiri.
3. Siswa diminta untuk menyebutkan hasil
identifikasinya.
4. Siswa diberi penjelasan lebih lengkap mengenai unsur
intrinsik puisi dan jenis-jenis majas oleh guru.
B. Alami
1. Siswa mempersiapkan diri untuk menyimak film siluet
yang ditayangkan guru.
2. Siswa diminta untuk mengutarakan pengalamannya
berdasarkan film yang ditayangkan.
C. Namai
1. Siswa mengidentifikasi tema dari film siluet yang telah
ditayangkan.
2. Siswa diminta untuk mengutarakan tema yang telah
diidentifikasi dari film siluet menurut pemahamannya
masing-masing. Siswa lain menjadi pendengan yang
baik.
D. Demonstrasikan
1. Siswa diberi lembar soal.
2. Siswa ditugaskan untuk menulis puisi berdasarkan tema
dari film siluet yang ditayangkan.
3. Siswa melakukan unjuk kerja hasil puisi yang
ditulisnya.
E. Ulangi
1. Siswa mengutarakan unsur intrinsik yang terdapat pada
puisi hasil karyanya. Siswa lain apresiatif dan menjadi
pendengar yang baik ketika ada yang sedang unjuk
kerja.
2. Setiap selesai unjuk kerja, siswa lain dapat menanggapi
performansi temannya dan dapat menyumbang ide
sebagai bentuk evaluasi.
F. Rayakan
1. Siswa lain secara objektif memilih satu puisi hasil
karya siswa yang telah unjuk kerja berdasarkan
penggunaan diksi dan gaya bahasa yang indah.
2. Siswa lain memberi pujian dan tepuk tangan kepada
Siklus 3
A. Tumbuhkan
1. Siswa diberi penjelasan mengenai jenis-jenis puisi.
2. Siswa diberi beberapa contoh puisi.
3. Siswa diminta untuk mengidentifikasi jenis puisi.
4. Siswa diminta untuk menyebutkan hasil
identifikasinya.
5. Siswa diberi penjelasan mengenai manfaat menulis
puisi.
B. Alami
1. Siswa mempersiapkan diri untuk menyimak film siluet
yang ditayangkan guru.
2. Siswa diminta untuk mengutarakan pengalamannya
berdasarkan film yang ditayangkan.
C. Namai
1. Siswa mengidentifikasi tema dari film siluet yang telah
ditayangkan.
2. Siswa diminta untuk mengutarakan tema yang telah
diidentifikasi dari film siluet menurut pemahamannya
masing-masing. Siswa lain menjadi pendengan yang
baik.
D. Demonstrasikan
1. Siswa diberi lembar soal
2. Siswa ditugaskan untuk menulis puisi berdasarkan tema
dari film siluet yang ditayangkan.
3. Siswa melakukan unjuk kerja hasil puisi yang
ditulisnya berdasarkan nomor urutan yang didapatnya
dari permainan arisan yang dilakukan guru.
E. Ulangi
1. Siswa mengutarakan unsur intrinsik yang terdapat pada
puisi hasil karyanya. Siswa lain apresiatif dan menjadi
pendengar yang baik ketika ada yang sedang unjuk
kerja.
2. Setiap selesai unjuk kerja, siswa lain dapat menanggapi
performansi temannya dan dapat menyumbang ide
sebagai bentuk evaluasi.
F. Rayakan
1. Siswa lain secara objektif memilih satu puisi hasil
karya siswa yang telah unjuk kerja berdasarkan
penggunaan diksi dan gaya bahasa yang indah.
2. Siswa lain memberi pujian dan tepuk tangan kepada
siswa yang terpilih sebagai bentuk perayaan.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat rumusan simpulan terhadap butir-butir
pembelajaran yang sudah mereka ikuti.
2. Siswa diberi beri penguatan terhadap simpulan
yang telah dibuat.
3. Siswa mengisi jurnal siswa yang diberikan guru sebagai
kegiatan refleksi.
K. PENILAIAN
Bentuk tes : tertulis
Alat tes : lembar tes menulis puisi
Petunjuk:
1. Siapkan alat tulis.
2. Butir soal:
Buatlah sebuah puisi pada lembar yang telah disediakan.
Penilaian meliputi:
a. Kesesuaian tema
b. Pilihan kata (diksi)
c. Penggunaan gaya bahasa (majas)
d. Imaji
L. FORMAT DAN KRITERIA PENILAIAN
No. Aspek Penilaian Nilai Skor
1 2 3 4
1. Kesesuaian judul dengan tema
2. Diksi
3. Majas
4. Imaji
5. Rima
Jumlah
Nilai = jumlah x 100
Format Kriteria Penilaian Menulis Puisi Siswa
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
Kesesuaian judul
dengan tema
Judul puisi sesuai dengan film siluet,
merupakan kata yang dikembangkan pada
puisi, dan memiliki daya pikat
4
Judul puisi sesuai dengan tema film siluet,
tetapi tidak memiliki daya pikat 3
Judul puisi tidak sesuai dengan tema film
siluet tetapi memiliki daya pikat 2
Judul puisi tidak sesuai dengan tema film
siluet dan tidak memiliki daya pikat 1
Diksi
Diksi yang digunakan tepat, bervariasi dan
menimbulkan keindahan dalam perwujudan
gagasan dan pengembangan imajinasi
4
Diksi yang digunakan tepat dan spesifik,
bervariasi, dan cukup menimbulkan keindahan 3
Diksi yang digunakan belum bervariasi dan
kurang tepat dalam pemakaiannya yang
spesifik
2
Tidak menggunakan pilihan kata yang tepat 1
Majas
Terdapat banyak majas dalam puisi yang
bervariasi, tepat penggunaannya dalam
mengungkapkan isi, penulisannya tepat dan
menambah intensitas estetika puisi
4
Terdapat majas dalam puis, cukup tepat
menambah intensitas estetika puisi
Terdapat majas namun kurang tepat
penggunaannya dalam pengungkapan isi dan
kurang menambah intensitas estetika puisi
3
Tidak terdapat majas dalam puisi 1
Imaji
Imaji yang digunakan tepat, bervariasi,
menimbulkan suasana, dan memperkuat daya
bayang
4
Imaji yang digunakan tepat, cukup
menimbulkan suasana, dan cukup
memperkuat daya bayang
3
Imaji yang digunakan tepat tetapi kurang
menimbulkan suasana dan kurang
memperkuat daya bayang
2
Imaji yang digunakan tidak tepat, tidak
menimbulkan suasana, dan tidak memperkuat
daya bayang
1
Rima
Rima yang digunakan tepat, persajakan bunyi
pada suku kata terakhir antar baris baik dan
menjaga keindahan puisi
4
Rima yang digunakan cukup tepat, persajakan
bunyi pada suku kata terakhir antar baris
cukup baik dan menjaga keindahan puisi
3
Rima digunakan kurang tepat, kurang
menimbulkan persajakan bunyi pada suku
kata terakhir antar baris, dan kurang menjaga
keindahan puisi
Yonanda Virgania Putri, 2014
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL TANDUR DENGAN MEDIA
Rima digunakan tidak tepat, tidak
menimbulkan persajakan bunyi pada suku
kata terakhir antar baris, dan tidak menjaga
keindahan puisi
1
Gambar 3.2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Instrumen pengumpulan data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa lembar wawancara,
angket, catatan lapangan, lembar observasi, jurnal siswa dan lembar soal.
1) Lembar Wawancara
Wawancara dilakukan pada saat studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti. Peneliti melakukan wawancara dengan salah satu
guru bahasa Indonesia.
1) Bagaimana minat dan kemampuan siswa terhadap pembelajaran
puisi?
2) Apakah penyebab tinggi rendahnya minat siswa dalam menulis
puisi?
3) Kendala apa saja yang dialami siswa pada saat pembelajaran
Gambar 3.3
Daftar Pertanyaan Wawancara
2) Angket
Angket yang digunakan pada penelitian ini merupakan angket tertutup, yaitu
sebuah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih.
Nama :
Kelas :
Berilah tanda (x) pada pilihan jawaban yang sesuai pendapatmu!
No. Pertanyaan
1. Apakah kamu suka puisi?
a. Suka b. Biasa saja c. Tidak suka 2. Apakah kamu suka menulis puisi?
a. Ya b. Biasa saja c. Tidak 3. Apakah kamu tertarik belajar menulis puisi?
a. Ya b. Sedikit c. Tidak 4. Apa yang kamu rasakan ketika menulis puisi?
5. Kendala apa yang sering kamu alami ketika menulis puisi?
a. Sulit menemukan inspirasi b. Sulit mengembangkan ide c. Sulit memilih kata-kata
6. Apa yang kamu lakukan untuk mengatasi kendala tersebut?
a. Bertanya kepada guru b. Bertanya kepada teman c. Mencari solusi sendiri
7. Apakah guru menggunakan cara mengajar yang menyenangkan ketika
pembelajaran menulis puisi berlangsung?
a. Ya b. Biasa saja c. Tidak 8. Apa yang kamu rasakan saat mengikuti pembelajaran menulis puisi?
a. Senang b. Bosan c. Takut
9. Apakah guru selalu menggunakan media dalam mengajarkan menulis puisi? a. Ya b. Terkadang c. Tidak pernah
10. Apakah media yang digunakan guru saat mengajarkan menulis puisi dapat membantu kesulitan yang kamu alami?
a. Ya b.Sedikit c.Tidak
Gambar 3.3
Angket Sebelum Tindakan
3) Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang
melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan
kelas (Kusnandar, 2008:197). Catatan lapangan yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini berisi proses pembelajaran di kelas pada saat penelitian berlangsung dan
komentar pengamat terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Catatan Lapangan Pembelajaran Menulis Puisi
Nama Pengamat :
Siklus ke :
Gambar 3.5 Catatan Lapangan
4) Lembar pengamatan (observasi)
Lembar pengamatan berisi penilaian yang diberikan oleh pengamat terhadap
pelaksanaan penelitian berlangsung. Lembar pengamatan terdiri dari dua macam,
yaitu lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar pengamatan aktivitas siswa.
Selama berlangsungnya penelitian, pengamat mengisi lembar penilaian yang sudah
disediakan oleh peneliti sebagai berikut.
(a) Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel 3.3
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Menulis Puisi dengan Menggunakan Model TANDUR
Hari/Tanggal :
Pengamat :
Guru yang diamati :
Petunjuk
Berikanlah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara
melingkari angka pada kolom skor sesuai dengan skenario berikut.
1 : kurang baik 3 : baik
2 : cukup 4 : sangat baik
No. Aspek yang Dinilai Skor
1. Kemampuan membuka pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memotivasi siswa berkaitan dengan materi
menulis puisi dan media film siluet
c. Memberi acuan materi menulis puisi yang
akan disampaikan sesuai RPP
d. Melakukan kegiatan apersepsi
1
2. Sikap guru dalam proses pembelajaran
a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan
siswa
b. Tidak melakukan gerakan atau ungkapan yang
akan mengganggu perhatian siswa
c. Antusiasme mimik dalam penampilan
d. Mampu membuat siswa larut dalam film
siluet yang ditayangkan sehingga siswa
puisi
3. Penguasaan materi pembelajaran
a. Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran menulis puisi
b. Kejelasan menerangkan materi ihwal puisi
berdasarkan tuntutan aspek kompetensi
(kognitif, afektif, dan psikomotor)
c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ ilustrasi
puisi sesuai dengan tuntutan aspek
kompetensi
d. Mencerminkan penguasaan materi puisi dan
media film siluet secara proporsional
1
4. Implementasi langkah-langkah pembelajaran
a. Penyajian bahan ajar menulis puisi sesuai
dengan langkah-langkah yang tertuang dalam
RPP
b. Penyajian media film siluet yang relevan
dengan indikator pembelajaran menulis puisi
c. Kemampuan dalam menciptakan suasana
yang kondusif untuk menayangkan film siluet
dan melakukan kegiatan demonstrasi
d. Cermat dalam memanfaatkan waktu
1
5. Penggunaan media pembelajaran
a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis
media
b. Menggunakan media film siluet dengan tepat
terampil
d. Membantu kelancaran proses pembelajaran 1 2 3 4
6. Evaluasi
a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan
aspek kompetensi
b. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
c. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan
jenis yang direncanakan
7. Kemampuan menutup pelajaran
a. Memberi pujian atau reward kepada siswa
sebagai bentuk perayaan
b. Meninjau kembali/ menyimpulkan materi
kompetensi yang diajarkan
c. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
d. Memberikan tugas ko-kulikuler dan
menginformasikan materi ajar berikutnya
1
Skor total point 1-7
Skor akhir
(b) Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 3.4
Menulis Puisi dengan Menggunakan Model TANDUR
melalui Media Film Siluet
Hari/Tanggal :
Pengamat :
Petunjuk
Berikanlah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara
melingkari angka pada kolom skor sesuai dengan skenario berikut.
1 : kurang baik 3 : baik
2 : cukup 4 : sangat baik
No. Aspek yang Dinilai Skor
1. Siswa mengikuti arahan guru untuk belajar menulis puisi dan menyaksikan media film siluet yang ditayangkan
1 2 3 4
2. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan
penuh konsentrasi 1 2 3 4
3. Siswa menyimak media film siluet dengan
sungguh-sungguh 1 2 3 4
4. Siswa dapat menemukan inspirasi untuk
menulis puisi dari film siluet 1 2 3 4
5. Siswa aktif dalam pembelajaran 1 2 3 4
6. Proses belajar mencerminkan komunikasi
guru-siswa 1 2 3 4
7. Siswa serius mengerjakan tugas menulis puisi
sesuai dengan tema film siluet yang
ditayangkan
8. Siswa mampu memahami materi pembelajaran 1 2 3 4
9. Siswa tidak membuat kegaduhan selama
pembelajaran berlangsung 1 2 3 4
10. Siswa melakukan refleksi 1 2 3 4
Jumlah
5) Jurnal Siswa
Jurnal siswa berguna untuk mengungkap tanggapan siswa terhadap proses
dijawab secara tertulis oleh siswa. Data yang diperoleh dari jurnal siswa digunakan
sebagai masukan untuk pembelajaran berikutnya.
Gambar 3.6
Jurnal Siswa
6) Lembar soal
Jurnal Siswa
Nama : Kelas : Tanggal :
1. Apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran ini?
2. Kesan apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?
Tes adalah cara atau alat dalam pengumpulan data hasil evaluasi belajar mengajar
dengan jalan mengajukan soal kepada siswa. Jenis tes yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan tes tulis yang berbentuk tes esai. Adapun soal yang terdapat
dalam tes ini adalah sebagai berikut.
Gambar 3.7
Lembar Soal Petunjuk:
1. Siapkan alat tulis.
2. Butir soal:
Buatlah sebuah puisi pada lembar yang telah disediakan.
Penilaian meliputi:
a. Kesesuaian tema
b. Pilihan kata (diksi)
c. Penggunaan gaya bahasa (majas)
Tabel 3.5
Format Penilaian Menulis Puisi
Format Penilaian Menulis Puisi
No. Aspek Penilaian Nilai Skor
1 2 3 4
1. Kesesuaian judul dengan tema
2. Diksi
3. Majas
4. Imaji
5. Rima
Jumlah
Nilai = jumlah x 100
Tabel 3.6
Format Kriteria Penilaian Menulis Puisi
Format Kriteria Penilaian Menulis Puisi Siswa
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
Kesesuaian judul
dengan tema
Judul puisi sesuai dengan film siluet,
merupakan kata yang dikembangkan pada
puisi, dan memiliki daya pikat
4
Judul puisi sesuai dengan tema film siluet,
tetapi tidak memiliki daya pikat 3
Judul puisi tidak sesuai dengan tema film
siluet tetapi memiliki daya pikat 2
Judul puisi tidak sesuai dengan tema film
siluet dan tidak memiliki daya pikat 1
Diksi
Diksi yang digunakan tepat, bervariasi dan
menimbulkan keindahan dalam perwujudan
gagasan dan pengembangan imajinasi
4
Diksi yang digunakan tepat dan spesifik,
bervariasi, dan cukup menimbulkan keindahan 3
Diksi yang digunakan belum bervariasi dan
kurang tepat dalam pemakaiannya yang
spesifik
2
Tidak menggunakan pilihan kata yang tepat 1
Majas Terdapat banyak majas dalam puisi yang
mengungkapkan isi, penulisannya tepat dan
menambah intensitas estetika puisi
Terdapat majas dalam puis, cukup tepat
penggunaannya dalam pengungkapan isi dan
menambah intensitas estetika puisi
3
Terdapat majas namun kurang tepat
penggunaannya dalam pengungkapan isi dan
kurang menambah intensitas estetika puisi
3
Tidak terdapat majas dalam puisi 1
Imaji
Imaji yang digunakan tepat, bervariasi,
menimbulkan suasana, dan memperkuat daya
bayang
4
Imaji yang digunakan tepat, cukup
menimbulkan suasana, dan cukup
memperkuat daya bayang
3
Imaji yang digunakan tepat tetapi kurang
menimbulkan suasana dan kurang
memperkuat daya bayang
2
Imaji yang digunakan tidak tepat, tidak
menimbulkan suasana, dan tidak memperkuat
daya bayang
1
Rima
Rima yang digunakan tepat, persajakan bunyi
pada suku kata terakhir antar baris baik dan
menjaga keindahan puisi
4
Rima yang digunakan cukup tepat, persajakan
bunyi pada suku kata terakhir antar baris
cukup baik dan menjaga keindahan puisi
Rima digunakan kurang tepat, kurang
menimbulkan persajakan bunyi pada suku
kata terakhir antar baris, dan kurang menjaga
keindahan puisi
2
Rima digunakan tidak tepat, tidak
menimbulkan persajakan bunyi pada suku
kata terakhir antar baris, dan tidak menjaga
keindahan puisi
1
3. Teknik penelitian
a. Teknik pengumpulan data
1) Wawancara
Wawancara yang dilakukan dengan guru bahasa Indonesia kelas VIII B SMPN 26
Bandung yaitu Dra. Aam Ramdaniati, M.Si bertujuan untuk mengetahui gambaran
kegiatan menulis puisi yang selama ini berlangsung. Selain itu, wawancara juga
dilakukan guna mengetahui kendala siswa dan upaya yang dilakukan guru dalam
mengatasi kendala tersebut dalam pembelajaran menulis puisi.
2) Pengamatan
Pengamatan dilakukan sebagai salah satu langkah studi pendahuluan untuk
mendapatkan gambaran awal mengenai masalah yang akan diteliti. Hasil pengamatan
ini dijadikan data awal yang kemudian dilakukan penelitian kepada siswa dan guru
bahasa Indonesia kelas VIII B SMPN 26 Bandung.
Pengamatan kembali dilakukan pada saat berlangsungnya siklus yang dilakukan
oleh peneliti dengan mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Pengamatan
3) Catatan lapangan
Catatan lapangan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini berisi proses
pembelajaran di kelas pada saat penelitian berlangsung dan komentar pengamat
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sehingga peneliti dapat mengetahui
kekurangan dari setiap siklus yang telah dilakukan.
4) Angket
Angket yang diberikan kepada siswa pada tahap ini merupakan angket setelah
diberikannya tindakan. Di akhir setiap siklus, siswa diberi angket untuk mengetahui
pendapat siswa setelah mengikuti pembelajaran dan juga dapat digunakan sebagai
bahan refleksi untuk siklus selanjutnya.
5) Jurnal siswa
Sejumlah pertanyaan pada jurnal siswa ditujukan untuk mendapat tanggapan
siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung. Jurnal siswa diberikan kepada siswa
setiap akhir siklus guna memperbaiki pembelajaran selanjutnya.
6) Tes
Tes yang diberikan kepada siswa berupa tes menulis puisi bebas dengan
menggunakan pilihan kata yang sesuai. Puisi yang dibuat oleh siswa berjumlah satu
buah untuk setiap siklusnya.
b. Teknik analisis data
Seluruh data yang berasal dari berbagai sumber dianalisis dengan ditelaah terlebih
dahulu. Data-data yang dianalisis mencakup hasil wawancara, lembar observasi
aktivitas guru dan siswa, catatan lapangan, jurnal siswa dan hasil tes siswa dalam
menulis puisi. Data kuantitatif dan kualitatif dianalisis terlebih dahulu sebelum
kemudian dideskripsikan. Langkah selanjutnya yaitu data direfleksikan untuk
mendapat kesimpulan.
2) Kategorisasi Data
Pada tahap ini, semua data dikategorisasikan berdasarkan fokus penelitian
sebelum diinterpretasikan. Berikut pemaparan langkah-langkah yang peneliti
lakukan.
(a) Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan setiap siklus
(b) Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus
(c) Menganalisis hasil karya puisi yang telah dibuat oleh siswa. Hasil karya puisi
siswa dianalisis dengan mengacu pada format kriteria penilaian menulis puisi lalu
dikategorikan menggunakan Penilaian Acuan Patokan skala lima (Nurgiantoro,
2010: 257)
Tabel 3.7
Penilaian Acuan Patokan Skala Lima
Nilai Kategori
85-100 Baik Sekali
75-84 Baik
60-74 Cukup
40-59 Kurang
(d) Menganalisis lembar observasi aktivitas guru dan siswa yang telah diisi oleh
pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis dilakukan dengan
cara mendeskripsikan setiap tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa.
Tabel 3.8 Penilaian Skala Empat
Nilai Kategori
4 Sangat baik
3 Baik
2 Cukup
1 Kurang
(e) Menganalisis catatan lapangan. Catatan lapangan dianalisis dengan cara
mendeskripsikan setiap hal yang tertulis.
(f) Menganalisis data angket siswa dengan menghitung jumlah seluruh responden
yang memilih item-item yang tersedia. Kemudian data tersebut diubah ke dalam
bentuk persentase dengan rumus berikut.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan berdasarkan kenyataan bahwa
masih ada permasalahan dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VIII SMP. Siswa
masih merasa sulit untuk dapat membuat sebuah puisi. Oleh karena itu, perlu adanya
beberapa tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penggunaan media film
siluet secara berkesinambungan dalam pembelajaran menulis puisi terbukti dapat
membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi. Peningkatan
tersebut terlihat pada hasil pembelajaran siswa kelas VIII B SMPN 26 Bandung. Hal
tersebut sesuai dengan tujuan dilaksanakannya penelitian, yaitu untuk mengetahui
perencanaan pembelajaran menulis puisi siswa menggunakan model TANDUR
melalui media film siluet, pelaksanaan proses pembelajaran menulis puisi siswa
menggunakan model TANDUR melalui media film siluet, dan hasil pembelajaran
menulis puisi siswa menggunakan model TANDUR melalui media film siluet.
Berikut ini penjabaran simpulan hasil penelitian.
1. Perencanan
Perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media film siluet
yang digunakan pada pembelajaran menulis puisi ini bertujuan untuk membantu
siswa dalam menemukan inspirasi yang kemudian dapat dikembangkan menjadi
sebuah puisi. Penggunaannya berada di tahap Tumbuhkan pada model TANDUR
(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangan, dan Rayakan). Film siluet yang
digunakan berdurasi pendek, sekitar 3 menit. Tema yang dipilih merupakan
tema-tema yang relevan dengan kehidupan siswa dan mengandung nilai moral. Tema
2. Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus dan sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun sebelumnya. Pelaksanaan penelitian diawali dengan memberi
materi mengenai puisi kepada siswa. Setelah itu siswa mempersiapkan diri untuk
menyimak film siluet yang akan ditayangkan. Beberapa siswa diminta untuk
mengutarakan pendapat atau pengalaman mereka yang berhubungan dengan tema
film yang ditayangkan. Kemudian siswa menuangkan inspirasi yang didapatnya dari
film siluet ke dalam sebuah puisi.
Setelah siswa selesai membuat puisi, siswa menyajikan hasil puisi karyanya di
depan kelas. Perlu adanya pengelolaan kelas yang baik agar siswa tidak membuat
kegaduhan selama kegiatan demonstrasi berlangsung. Kegiatan pembelajaran diakhiri
dengan mengulas kembali materi pembelajaran yang sudah diberikan kepada siswa
dengan melakukan tanya jawab dengan siswa. Siswa yang dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan dan siswa dengan nilai puisi tertinggi mendapat penghargaan.
3. Hasil
Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model TANDUR melalui
media film siluet mengalami peningkatan setiap siklusnya. Peningkatan tidak hanya
terjadi pada nilai tes menulis puisi siswa, tetapi juga pada minat siswa terhadap
pembelajaran menulis puisi yang dapat dilihat dari jurnal siswa. Siswa memberi
respon positif untuk pembelajaran menulis puisi menggunakan model TANDUR
melalui media film siluet. Penggunaan media film siluet dalam pembelajaran menulis
puisi mampu menarik minat siswa sehingga siswa antusias untuk mengikuti
pembelajaran.
Nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yang cukup besar pada tiap
siklusnya. Pada siklus satu, nilai rata-rata siswa adalah 58,7. Peningkatan nilai yang
7,5% pada siklus tiga menjadi 78,2. Siswa sudah mampu mendapat dan
mengembangkan inspirasi menjadi sebuah puisi. Diksi yang digunakan siswa pada
puisinya juga sudah tepat meskipun tidak semua siswa dapat menggunakan diksi
yang spesifik dan bervariasi. Selain majas, macam-macam imaji juga sudah mampu
digunakan siswa pada puisinya. Secara keseluruhan, rima yang digunakan pada puisi
siswa juga semakin baik. Siswa sudah mampu menjaga persajakan bunyi pada suku
kata terakhir antar baris sehingga menimbulkan keindahan pada puisinya.
B. Saran
Bertolak dari hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data yang telah dilakukan,
terdapat beberapa saran peneliti untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya pembelajaran menulis puisi.
Berikut ini saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti.
1. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang kompleks.
Keterampilan menulis dapat dikuasai dengan latihan yang intensif. Metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan
siswa dalam menguasai keterampilan menulis karena masalah tersebut tidak
cukup dilakukan dalam satu kali tindakan.
2. Media film siluet dapat dijadikan suatu pilihan untuk digunakan pada
pembelajaran menulis puisi. Media film siluet terbukti dapat membantu siswa
untuk memberi dan mengambangkan inspirasi menjadi sebuah puisi yang utuh.
Media ini juga dapat dijadikan upaya menumbuhkan minat dan antusias siswa
untuk mengikuti pembelajaran.
3. Model TANDUR dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi aktif dan
menyenangkan. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menggunakan model
Yonanda Virgania Putri, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. (2004). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Arsyad, A. (2000). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Fathurrohman, P. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Komariah. (2011). Penggunaan Media AudioVisual Bertema Nasionalisme untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas VIII-A SMP
Labschool UPI Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Kosasih, E. (2010).Menjadi Penulis Remaja. Jakarta: Nobel Edumedia.
Kusnandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Nurgiyantoro, B. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
Press.
Rohani, A.(1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Sa’anah. (2010). Penggunaan Model TANDUR untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Cerpen (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X MAN 1
Bandung Tahun Ajaran 2009/2010). (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Suriamiharja, A. (1997). Petunjuk Praktik Menulis. Bandung.
Bandung: Angkasa.
Trizadestyani, E. (2013). Meningkatkan Keterampilan Menulis Puisi Dengan
Menggunakan Media Film Ekranisasi. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.