Pada bab ini akan menguraikan hasil pengujian sistem serta program yang telah dibuat. Adapun yang diuji meliputi pengujian pada software yaitu pengujian pada Website Sistem dimana akan diuji user interface serta admin interface-nya
5.1. Pengujian User Interface
Pada user interface ini akan diuji bagaimana sitem atau aplikasi ini bekerja sehingga dalam penggunaan user apakah sistem ini sudah termasuk sebuah sistem yang user friendly atau sebuah sistem yang dapat digunakan oleh user tanpa melalui kendala yang dapat menyulitkan user dalam menggunakan aplikasi ini. 1) Konsultasi
Dalam user interface ini terdapat beberapa menu yang memudahkan user dalam berkonsultasi tentang tanaman cabainya. Berikut adalah uji coba pada user interface saat melakukan uji coba dalam berkonsultasi.
Gambar 5.1 Gambar Sebelum berkonsultasi 2) Perhitungan Case Based Reasoning
Usia Tanaman adalah data Usia Tanaman cabai saat terserang penyakit. Pada bagian ini dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
Tabel 5.1 Usia Tanaman Cabai Usia Tanaman
5 - 10 Hari 5 - 6 Minggu
Gejala-gejala penyakit berisi tentang menyebabkan suatu penyakit pada Tanaman Cabai. Adapun dibawah ini adalah sebagai contoh gejala.
Tabel 5.2 gejala penyakit Tanaman Cabai
PROBLEM Gejala
DAUN Kering
DAUN Layu
DAUN Bercak Putih
DAUN Bercak Cokelat
DAUN Lingkaran Klorosil
tak beraturan
BATANG Layu
BATANG Berwarna Cokelat
BATANG Kering
BATANG Busuk
BATANG Kuning
BUAH Bintik Hitam
BUAH Bercak Cokelat
BUAH Kering
BUAH Busuk
BUAH Mengkilap
SPORA CENDAWA Berwarna Kelabu
Didalam Tabel 5.2, disini terdapat 4 problem yaitu: daun, batang, buah, spora cendawa. Pada tabel di atas, pada daun terdapat 5 gejala, pada batang memiliki 5 gejala, pada buah juga memiliki 5 gejala dan pada spora cendawa memiliki 1 gejala saja.
Case merupakan Kumpulan dari kasus - kasus terdahulu yang disimpan dan nantinya akan dibandingkan dengan kasus - kasus yang baru. Tabel 5.3 merupakan kumpulan dari kasus lama yang digunakan sebagai acuan.
Tabel 5.3 Kumpulan Case Case Gejala Penyakit Usia
Tanaman Penyakit Pengendalian 1 DAUN: Mengering DAUN: Layu BATANG: Layu BATANG: Berwarna Cokelat
5-10 Hari Layu Pengendalian Untuk Penyakit Layu 2 BATANG: Kering
BUAH: Bintik Hitam 15-20
Hari Busuk Daun
Pengendalian Untuk Penyakit Busuk Daun 3 BUAH: Bercak Cokelat BUAH: Kering BUAH: Busuk Busuk Buah Pengendalian Untuk Penyakit Busuk Buah 4 BATANG: Layu BATANG: berwarna Cokelat - Rebah Batang Pengendalian Untuk Penyakit rebah Batang 5 BATANG: Layu BATANG: Berwarna Cokelat SPORA CENDAWA: Berwarna Kelabu - Busuk Kuncup Pengendalian Untuk Penyakit Busuk Kuncup 6 DAUN: Kering
DAUN: Bercak Putih BATANG: Kuning
- Bercak Daun
Pengendalian Untuk Penyakit Bercak
Daun 7 BUAH: Bintik Hitam
BUAH: Busuk BUAH: Mengkilap - Anthracnose Buah Pengendalian Untuk Penyakit Anthracnose Buah 8 DAUN: Layu BATANG: Berwarna Cokelat 5 - 6
Minggu Layu Bakteri
Pengendalian Untuk Penyakit Layu Bakteri 9 DAUN: Bercak Cokelat DAUN: Lingkaran Klorosil tdk beraturan BUAH: Bercak Cokelat - Bercak Bakteri Pengendalian Untuk Penyakit Bercak Bakteri 10 BATANG: Berwarna Cokelat SPORA CENDAWA: Berwarna Kelabu - Patah Batang Pengendalian Untuk Penyakit Patah Batang
Misalnya ada kasus baru yang berisi gejala penyakit tanaman cabai yaitu: DAUN: Kering, BATANG: Layu, BUAH: Bintik Hitam, dan usia 5 - 6 Minggu. Untuk bobot pada daun,batang, dan buah diberikan dengan nilai 2 dan usia memiliki nilai bobot 1, perhitungan bobot adalah sebagai berikut: Jumlah_bobot = DAUN + BATANG + BUAH + USIA = 2 + 2 + 2 +1 = 7
setelah itu, untuk kasus baru ini akan dihitung kemiripannya dengan kasus–kasus yang ada dengan perhitungan sebagai berikut:
gejala
total = ∑ (bobot*gejala)+ Usia
I=1
Jumlah_bobot 1) Bobot adalah nilai dari masing masing problem. 2) Gejala adalah gejala penyakit pada Tanaman Cabai
3) Usia adalah Usia tanaman cabai pada saat diserang penyakit 4) total adalah jumlah masukan, misalnya:
a. Gejala diisi dan gejalanya sama maka akan dihitung 1 Masukan. b. Gejala diisi dan gejalanya tidak sama tetapi memiliki jenis problem
yang sama maka akan dihitung bobot*(1/(jumlah problem)) masukan.
c. Gejala diisi tetapi tidak memiliki kesamaan problem maka dihitung 0 masukan.
d. Usia diisi dan memiliki kesamaan maka dihitung 1 masukan. e. Usia diisi tetapi tidak memiliki kesamaan maka dihitung
bobot*(1/(jumlah usia)) masukan.
5) total adalah jumlah nilai similarity.
Setelah memahami rumus dan penjelasan diatas, maka kasus yang baru akan dihitung berdasarkan Tabel 5.1, Tabel 5.2, dan Tabel 5.3. Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Tabel 5.4 Nilai Kasus Baru Case Nilai Gejala Nilai
Usia total 1 2+2+0 7 1/3 0,61904 2 (2x1/5)+2+0 7 1/3 0,39047 3 0+0+(2x1/5) 7 0 0,05714 4 0+2+0 7 0 0,28571 5 0+2+0 7 0 0,28571 6 2+(2x1/5)+0 7 0 0,34285 7 0+0+(2x1/5) 7 0 0,28571 8 (2x1/5)+(2x1/5)+0 7 1 0,25714 9 (2x1/5)+0+(2x1/5) 7 0 0,11428 10 (2x1/5)+(2x1/5)+0 7 0 0,11428
Dari hasil perhitungan pada tabel 5.4, didapatkan satu kasus lama yang memiliki tingkat kemiripan paling tinggi dengan kasus yang baru daripada kasus-kasus lainnya, yaitu kasus case 1 dengan nilai kemiripan sebesar 0,61904 atau 61,904% kemiripan.
Gambar 5.1 merupakan tampilan user pada saat berkonsultasi. Lalu kan dimulai proses perhitungan pada Tabel 5.4. Setelah itu hasilnya akan muncul seperti dibawah ini :
5.2.Pengujian Admin Interface
Pada admin interface ini tidak semua pengguna bisa memasuki administrator dari sistem ini. Hanya pengguna yang mempunyai account yang sesuai dengan database saja yang dapat masuk ke dalam administrator ini. Karena sebelum memasuki admin seorang pengguna harus menginputkan username dan password terlebih dahulu. Berikut adalah tampilan login masuk kedalam administrator.
Gambar 5.3 Tampilan Login
Apabila username dan password sesuai dengan database maka pengguna bisa memasuki administrator dan dapat melakukan pengelolaan data pada admin. Tetapi apabila terdapat kesalahan dalam menginputkan username dan password maka akan terdapat error saat akan memasuki administrator.
Setelah masuk ke administrator, admin dapat melakukan olah data sesuai kebutuhan untuk sistem tersebut.
5.2.1 Input Data
Pada administrator telah dilengkapi form inputan yang digunakan oleh admin untuk memasukkan data yang dibutuhkan dan akan disimpan kedalam database sistem.
Gambar 5.4 input data
Setelah data diinputkan dan disimpan maka data akan tersimpan di database dan jika input data sukses program akan kembali ke list data, apabila input data gagal maka akan muncul tampilan input data gagal.
5.2.2 Tampilan Data
Pada administrator selain dapat menginputkan data juga dapat menampilkan data yang telah diinputkan sebelumnya. Jadi administrator dapat menampilkan data yang telah disimpan di dalam database.
Gambar 5.5 Tampilan Data Case
Pada tampilan data ini akan ditampilkan semua data yang telah diinputkan sebelumnya. Data tampilan berbentuk tabel sehingga mempermudah admin dalam melihat data yang telah diinputkan.
Selain itu juga dalam admin terdapat hapus dan edit, dimana fungsi kedunaya untuk membantu admin dalam mengelola data yang ada.
Pada admin ini terdapat hapus data yang digunakan untuk menghapus data yang dianggap salah atau tidak digunakan lagi.
Gambar 5.6 Tombol Delete
Pada hapus data ini admin dapat menghapus data yang salah dan digunakan akan dihapus dengan menggunakan Tombol ini. Sebelum data tersebut dihapus maka akan terdapat sebuah pertanyaan apakah anda yakin dihapus atau tidak.
Gambar 5.7 Pertanyaan Delete
Setelah dipilih pilihan “YA” maka data tersebut akan terhapus secara otomatis. Data yang sudah dihapus otomatis pada database data tersebut juga terhapus. Jika memilih "TIDAK" maka data akan kembali ke List
Pada admin juga dapat melakukan edit data dimana admin dapat merubah salah satu data tanpa harus menghapus data dan menginputkan data lagi.
Gambar 5.8 Tombol Edit
Gambar 5.8 adalah simbol untuk edit data pada admin, sehingga admin dapat mengelola data yang memiliki kesalahan dalam inputan data. Jika memilih simbol ini maka admin akan menuju ke form edit data.
Pada Gambar 5.9 data yang akan diedit akan masuk kedalam form edit yang nantinya tombol simpan akan berubah menjadi tombol Update, maka data yang sebelumnya diinputkan akan berubah setelah diedit.
BAB VI
P E N U T U P
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tugas akhir yang telah dilakukan, maka didapatkan simpulan sebagai berikut :
1) Dengan menggunakan Metode Case Based Reasoning dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit pada tanaman cabai. Output akan menghasilkan 2 kemungkinan, yaitu: menghasilkan solusi yang valid atau hanya sebagai alternatif saja.
2) Dengan menginputkan gejala penyakit serta usia, maka aplikasi ini menghasilkan alternatif solusi langkah - langkah penyembuhan yang dialami tanaman.
6.2. Saran Pengembangan
Untuk penelitian lebih lanjut dalam pengembangan aplikasi sistem ini disarankan untuk melakukan hal-hal berikut:
1) Dapat dikembangkan menggunakan citra digital, sehingga dengan menggunakan gambar saja secara otomatis bisa terdeteksi penyakit apa yang sedang terjadi pada tanaman cabai.
2) Untuk menyempurnakan penelitian ini bisa ditambahkan dengan informasi tentang hama tanaman cabai.