BAB IV. HASIL MAGANG
A. Sistem Steam Turbine Generator 510-G-601
Sistem Steam Turbine Generator 510-G-601 terbagi menjadi beberapa sub-sistem yang mempengaruhi keberhasilan operasinya. Apabila dibuat dengan struktur tree diagram maka sistem Steam Turbine Generator 510-G-601 didukung oleh sub sistem sebagai berikut :
Universitas Pertamina | 17 Gambar 4.1. Tree Diagram untuk sistem Steam Turbine Generator 510-G-601
Universitas Pertamina | 18
1. Steam System & Generator
Fluida cair akan berubah menjadi high pressure steam setelah melewati boiler yang selanjutnya akan menuju inlet turbin untuk menggerakkan rotor-rotor turbin yang selanjutnya terhubung dengan generator, generator merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk memproduksi listrik dengan daya 8000kW untuk keperluan elektrifikasi utilitas atau equipment. Sepanjang jalur aliran yang dilewati high pressure
steam hingga steam turbine inilah yang dikatakan sebagai steam system. Berikut unit-
unit yang mempengaruhi keandalan dari steam system.
Tabel 4.1. Daftar Unit Pada Steam System STG 510-G-601.
No. Nama Fungsi
1 Steam Turbine
510-G-601-T
Merupakan penggerak dari Steam Turbin Generator STG 510-G-601.
2 Steam Turbin
Generator
510-G-601.
Merupakan penghasil listrik dengan daya hingga 8000 kW
2. Condense System
Air yang telah menjadi uap akan dikondensasi untuk digunakan kembali untuk diubah kembali menjadi high pressure steam oleh boiler, dan bagian yang memproses kegiatan kondensasi disebut main condenser system. Dalam Main Condenser System terdapat lagi sub sistem pendukung seperti.
a. Radial Main Condenser System
Fluida uap yang bocor pada shaft akan dialirkan menuju flash tank untuk memisahkan fluida yang masih berbentuk uap dan yang sudah terkondensasi sebelum masuk ke kondensor utama.
Tabel 4.2. Daftar Unit Pada Radial Main Condenser System STG 510-G-601.
No. Nama Fungsi
1 Flash Tank Flash Tank merupakan sebuah vessel yang berfungsi
untuk memisahkan low pressure steam dengan
condensate
2 Radial Main Condenser
510-G-601-E1
Merupakan sebuah alat penukar kalor yang digunakan untuk mengubah uap bertekanan menjadi cairan bertekanan rendah atau disebut dengan condesate
Universitas Pertamina | 19
b. Steam Gland Condenser System
Steam Gland Condenser System merupakan sistem di mana terjadinya proses
penukaran panas antara uap bocor dari turbin dengan fluida terkondensasi pada
Steam Gland Condenser 510-G-601-E4. Uap yang telah mengalami penukaran
panas selanjutnya dialirkan ke vent (saluran buang) dengan bantuan ejector. Ejector dapat mengalirkan uap tersebut ke saluran vent dengan memanfaatkan
motive steam menggunakan prinsip venturi. Sedangkan fluida terkondensat
berasal dari radial main condenser 510-G-601-E1 yang dialirkan oleh condensate
pump 510-G-601-P1A/B. Fluida yang telah terkondensasi tersebut dialirkan
menuju 1st & 2nd Intercondenser (510-G-601-E2/E3) yang juga menjadi media
pendingin pada vacuum unit sistem baru selanjutnya menuju Steam Gland
Condenser 510-G-601-E4.
Tabel 4.3. Daftar Unit Pada Gland Condenser System STG 510-G-601.
No. Nama Fungsi
2 Condensate Pump
510-G-601-P1A/B
Berfungsi dalam mengalirkan condensate water dari
radial main condenser menuju vacuum unit skid yang
nantinya digunakan sebagai cooling water pada
intercondenser.
3 Steam Gland
Condenser 510-
G-601-E4
Merupakan shell & tube heat exchanger sehingga suhu uap yang berasal dari steam turbine shaft leakage berubah dari 328OC menjadi 70OC.
c. Vacuum Skid System
Vacuum skid system merupakan sistem yang berfungsi untuk mengondisikan
kondensor dalam kondisi vakum untuk meningkatkan efisiensi. Apabila nilai vakum kondensor tinggi maka beban turbin akan meningkat dan efisiensi energi yang dibangkitkan akan tinggi. Dalam vacuum skid system terdapat beberapa bagian yang membantu proses vakum tersebut, antara lain :
Universitas Pertamina | 20 Tabel 4.4. Daftar Unit Pada Vacuum Unit System STG 510-G-601.
No. Nama Fungsi
1 Start-up ejector
(510-G-601-EJ3)
Berfungsi untuk menciptakan keadaan vakum pada kondensor dengan menghisap udara dari kondensor dan membuangnya langsung ke atmosfer melalui silencer. Kondisi vakum dicapai ketika 0.3 kg/cm2.
2 1st (510-G-601-EJ1A/B) dan 2nd (510-G-601-EJ2A/B)
Stage Ejector
Berfungsi untuk menjaga keadaan vakum yang telah diciptakan oleh start-up ejector 510-G-601- EJ3. Prinsip kerja sama dengan start-up ejector namun udara yang terisap bersama motive steam akan dialirkan 1st & 2nd Intercondenser (510-G-
601-E2/E3) yang selanjutnya uap yang terkondensasi akan menuju main condenser 510- G-601-E1 melewati trap 510-ST-6601/6602. 3 1st & 2nd Intercondenser
(510-G-601-E2/E3)
Merupakan vessel tempat terjadinya penukaran panas antara udara yang bercampur dengan
motive steam dengan condensate fluid dari main condenser 510-G-601-E1
4 Steam Trap
(510-ST-6601/6602)
Berfungsi sebagai pemisah antara steam dengan
condensate fluid setelah mengalami penukaran
panas pada 1st & 2nd Intercondenser (510-G-601-
E2/E3)
3. Lube Oil System
Sistem pelumasan turbin uap merupakan suatu sistem yang mengatur pelumasan komponen-komponen yang bergerak dalam turbin yakni bantalan sehingga tercegah dari kontak langsung dengan poros turbin serta untuk mengendalikan panas yang timbul secara berlebihan. Pada lube oil system terdapat bagian-bagian utama yang mendukung keberhasilan pelumasan pada steam turbine generator 510-G-601, antara lain :
Universitas Pertamina | 21 Tabel 4.5. Daftar Unit Pada Lube Oil System STG 510-G-601.
No. Nama Fungsi
1 Main oil tank 510-G-
601-T1
tangki yang menjadi sumber dan penampung minyak pelumas untuk kebutuhan Steam Turbine Generator 510-G-601 dengan total kapasitas 6862 liter. Pada
main oil tank terdapat heater untuk menjaga suhu
pelumas, suhu dijaga dengan batas 35 hingga 40 OC.
2 Main oil pump 510-G-
601-P2A/B
merupakan pompa utama yang
mengantar/mengalirkan pelumas dari main oil tank ke turbin
3 Emergency Lube Oil
Pump 510-G-601-P3
Fungsinya yang sama dengan main oil pump 510-G- 601-P2A/B namun pompa ini bekerja ketika main
pump mengalami kegagalan atau dalam proses maintenance sehingga dalam kondisi shutdown, selain
itu emergency pump akan langsung mengalirkan pelumas langsung ke bearing tanpa melewati cooler dan filter. Karakteristik pompa ini sama seperti main
oil pump 510-G-601-P2A/B.
4 Lube Oil Main Cooler
510-G-601-E5A/B
berfungsi untuk mendinginkan pelumas yang memanfaatkan pertukaran panas dengan cooling
water. Suhu lube oil sebelum masuk ke cooler adalah
63,9OC menjadi 50OC, sedangkan suhu cooling water yang semula 43OC berubah menjadi 47OC.
5 Accumulator Sebagai peredam gelombang denyut dari fluida yang
diantarkan pompa