• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2 Analisa Pendekatan Sistem Bangunan .1 Studi Sistem Struktur dan Enclosur

3.2.2 Sistem Utilitas

Merupakan satu sistem sebagai kelengkapan bangunan untuk menunjang fungsi bangunan agar dapat digunakan secara maksimal, aman dan nyaman untuk ditempati.

a. Sistem Fire Fighting (Pencegah Kebakaran)

Ada beberapa macam bagian sistem keandalan bangunan dalam pencegahan bahaya kebakaran :

- Smoke Detector

Merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui bahaya kebakaran, alat ini akan berbunyi jika terkena asap yang dapat dilihat pada gambar 3.44 :

Gambar 3. 44 Smoke Detector

Sumber : http://www.bloatsupportgroup.com/photoelectric-smoke-detector/

- Tabung Apar

Merupakan alat pemadam api ringan, berbentuk tabung dan untuk penggunaannya tinggal disemprotkan pada titik api. Pada gambar 3.45 menunjukkan alamat pemadam api ringan (APAR) sebagai pencegah bahaya kebakaran :

Gambar 3. 45 Tabung Apar

Sumber : http://hargaalatpemadamapiringanmurah.blogspot.co.id/

- Sprinkle

Merupakan alat pemadam api yang menyemprotkan air dengan radius 5 meter. Untuk pemasangan sprinkle ini adalah dengan jarak 5 meter melintang dan membujur. Yang dapat dilihat pada gambar 3.46 :

Gambar 3. 46 Sprinkle

Sumber : http://www.explainthatstuff.com/firesprinklers.html

- Box Hydrant

Merupakan alat pemadam api dengan menggunakan selang, mempunyai tekanan yang cukup besar dan jarak jangkauan lumayan jauh karena menggunakan selang

sebagai penyalur air, box hydrant ini dapat dilihat pada gambar 3.47 :

Gambar 3. 47 Box Hydrant

Sumber : http://janggatehnik.com/index.php?main_page=index&cPath=3_20 - Hydrant Pillar

Merupakan saluran pemadam api yang teratak di luar bangunan. Biasanya tiap hydrant panel ini berjarak 25 m, hydran pilar ini dapat dilihat pada gambar 3.48 :

Gambar 3. 48 Hydrant Pillar

Sumber : https://multiteknikgroup.wordpress.com/info-pekerjaan-mtg-

Dalam sistem pemadam kebakaran bangunan biasanya menggunakan 3 pompa, yaitu electric pump, jockey pump dan diesel pump, berikut adalah cara kerjanya :

smoke detector mendeteksi kebakaran, pompa elektrik bekerja secara otomatis.

 Apabila pompa elektrik tidak bekerja dalam waktu 10 detik, maka jockey pump akan bekerja secara otomatis.

 Apabila head sprinkle terdapat kerusakan, maka pompa diesel akan bekerja otomatis.

Kemudian untuk jalur evakuasi saat terjadi bencana kebakaran perlu disediakan tangga darurat, tangga darurat ini biasanya menggunakan dinding masif agar tahan terhadap panas api. Tangga darurat ini dapat dilihat pada gambar 3.49 :

Gambar 3. 49 Tangga Darurat

Sumber : http://bestananda.blogspot.co.id/2015/02/tangga-darurattangga-

b. Sistem Penangkal Petir

Merupakan suatu sistem penyalur sambaran petir ke dalam tanah, penangkal petir di letakkan pada titik tertinggi bangunan. Ada beberapa jenis penangkal petir yang digunakan sebagai penyalur sambaran ke dalam tanah, antara lain :

- Penangkal Petir Konvensional

Merupakan sistem penangkal petir yang bersifat pasif karena menunggu untuk disambar. Sistem ini terdiri dalam 2 macam yaitu franklin dan faraday, cara kerjanya adalah menyalurkan listrik ke dalam tanah melalui ujung tombak dengan grounding tembaga yang dapat dilihat pada gambar 3.50 :

Gambar 3. 50 Sitem Penangkal Petir Konvensional Sumber : http://www.perbedaan-penangkal-petir-konvensional.html - Penangkal Petir Elektrostatis

Merupakan sistem penangkal yang bersifat aktif karena seakan-akan menjemput sambaran petir sebelum disambar, pemasangan sistem penangkal petir ini lebih ditinggikan yang dapat dilihat pada gambar 3.51 :

Gambar 3. 51 Sitem Penangkal Petir Elektrostatis

Ada 2 macam sistem air bersih yang dapat digunakan pada proyek panti asuhan ini yaitu Up Feed System dan Down Feed System.

Up Feed System, merupakan sistem distribusi air yang menggunakan pompa air dan langsung di ditribusikan ke outlet, berikut skemanya yang dapat dilihat pada diagram 3.22

Diagram 3. 22 Skema Up Feed System Sumber : Analisis Pribadi

Down Feed System, merupakan sistem distribusi air dengan tidak menggunakan pompa secara terus menerus, air akan ditampung pada top tank dan kemudian diditribusikan menggunakan energi gravitasi yang dapat dilihat pada diagram 3.23 :

Diagram 3. 23 Skema Down Feed System Sumber : Analisis Pribadi

PDAM

Meteran Groun Tank

Pompa Air

Bangunan

PDAM

Meteran Groun Tank Bangunan

Pompa Air

Top Tank

- Sistem Air Limbah

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, air limbah merupakan sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair yang berasal dari sisa cuci, kamar mandi, dan kakus.

Ada 2 macam sistem air limbah yaitu sistem limbah cair

(grey water) sistem limbah padat (black water).

Sistem limbah cair meliputi air dari hujan, kamar mandi, wastafel, air cucian yang akan di alirkan menuju bak kontrol kemudian alirkan menuju penampungan kemudian di alirkan ke saluran kota atau resapan yang dapat dilihat pada diagram 3.24 :

Diagram 3. 24 Skema Sistem Limbah Cair Sumber : Analisis Pribadi

23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 01/PRT/M/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Bak Kontrol

Penampunga n

Air Hujan Kamar Mandi Wastafel Air Cucian

Bak Kontrol Resapan

di alirkan menuju bak kontrol kemudian dialirkan menuju septictank agar terurai, jika sudah terurai dialirkan menuju resapan dan saluran kota yang dapat dilihat pada diagram 3.25 seperti yang tertera pada uraian di bawah ini :

Diagram 3. 25 Skema Sistem Limbah Padat Sumber : Analisis Pribadi

- Sistem Kelistrikan

Sumber listrik untuk panti asuhan berasal dari PLN dan genset untuk menunjang fungsi bangunan panti asuhan. Berikut adalah skemanya yang dapat dilihat pada diagram 3.26 :

Diagram 3. 26 Skema Sistem Saluran Listrik Sumber : Analisis Pribadi

- Sistem Keamanan

Sistem keamanan pada bangunan panti asuhan adalah menggunakan CCTV dan pos keamanan. CCTV diletakkan

Kloset Bak Kontrol Septick Tank Resapan Sal Kota PLN

Trafo Konversi Meteran

Panel Utama Genset

Sub Panel Bangunan

pada sudut-sudut bangunan yang memungkinkan semua area dapat terlihat.

- Sistem Telekomunikasi

Ada beberapa sistem yang digunakan pada bangunan ini yaitu sistem telephone, fax, sistem internet.

Sistem telepon dibagi menjadi dua yaitu full duplek dan

simpleks, full duplek merupakan sistem telepon dimana kedua belah pihak dapat berkomunikasi secara bersamaan, sistem ini akan dipasang pada ruang pengelola, kemudian sistem

simpleks merupakan suatu sistem satu arah, pengguna tidak dapat berkomunikasi secara bersamaan dan harus bergantian, sistem ini akan digunakan oleh para sekurity, berikut adalah skema alur sistem komunikasi fulll duplek dan simplek yang dapat dilihat pada diagram 3.27 dan diagram 3.28 :

Diagram 3. 27 Alur Sistem Komunikasi Full Duplek Sumber : http://www.slideshare.net/ainyzahra/bagian-2-30997450

Diagram 3. 28Alur Sistem Komunikasi Simpleks

a. Rain Harvesting

Merupakan sistem pengolahan air hujan untuk digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Menurut blog pada situs :

http://www.ahlilingkungan.com/rain-harvesting_Manfaat-rain-harvesting.php

air merupakan kekayaan alam yang tetap, sehingga dalam siklus daur ulangnya dapat menggunakan pemanenan air hujan yang akan diolah menggunakan sistem Rain Harversting. Siklus pada sistem ini adalah :

 air hujan ditampung di roof top atau dapat juga menggunakan talang kemudian ditampung pada bak penampung.

 Air yang sudah ditampung akan disaring menggunakan sandfilter untuk menyaring kotoran.

 Air yang sudah disaring diberi obat agar kuman-kuman yang tersisa mati pada bak penampungan air bersih

 Air siap untuk digunakan untuk keperluan sehari-hari untuk kegiatan mandi, mencuci, menyiram tanaman dan lain-lain. Berikut adalah sistem pengolahannya yang dapat dilihat pada gambar 3.54 :

Gambar 3. 52 Siklus Daur Ulang Rain Harversting

Sumber : http://www.ahlilingkungan.com/rain-harvesting_Manfaat-rain-harvesting.php

b. Panel Surya

Panel surya merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik memanfaatkan tenaga matahari, panel surya disebut juga photovoltaic, photo artinya adalah cahaya sedangkan voltaic adalah adalah listrik yang dapat diartikan sebagai sebuah alat yang mengubah energi panas matahari atau cahaya menjadi listrik. Prinsip kerjanya adalah :

- Solarcell / Panel Surya sebagai media penangkap sinar matahari kemudian di konversi menjadi arus listrik dalam bentuk DC.

- Kemudian arus listrik DC akan di alirkan menuju penyimpanan battery (dapat menggunakan aki) yang alirannya diatur oleh charge controller agar tidak

umur aki pendek.

- Arus listrik yang masih dalam bentuk DC akan dikonversi menggunakan inverter menjadi aliran arus listrik AC dan di distribusikan menuju peralatan rumah tangga seperti kultas, TV, kipas angin, lampu, komputer dan lain-lain. Berikut adalah alur sistem kegunaan solar panel dari cahaya matahari hingga menjadi intrik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang dapat dilihat pada gambar 3.55 :

Gambar 3. 53 Siklus Teknologi Panel Surya Sumber :

https://fjb.kaskus.co.id/product/5407f2ed582b2ed81a8b4572/

3.2.4 Sistem Penghawaan dan Pencahayaan

Dokumen terkait