BAB I PENDAHULUAN
D. Sistematika Pembahasan
Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini disajikan data kegiatan maupun sumber pembiayaan yang bersifat strategis, yaitu data kegiatan pembangunan sebagaimana yang tercantum dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017. Strategis disini maksudnya adalah dalam kaitannya dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, sementara dari sisi pembiayaan disajikan biaya yang secara langsung digunakan untuk membiayai kegiatan tidak termasuk biaya yang bersifat penunjang. Pembobotan dibuat masih sangat terbatas hanya dengan memperhatikan kontribusi kegiatan dalam menyerap anggaran.
Berdasarkan realisasi kegiatan tersebut dilakukan analisis capaian indikator dan indikator sasaran. Capaian kinerja perkegiatan sesuai data yang tersedia terbatas pada indikator input, output dan outcome.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini terdiri dari empat bab dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menguraikan tentang gambaran umum, gambaran umum organisasi, maksud dan tujuan penyusunan LAKIP serta sistematika pembahasan;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
48
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menguraikan tentang visi dan misi, tujuan dan sasaran serta cara pencapaian tujuan dan sasaran (strategi);
Bab III Akuntabilitas Kinerja, menguraikan tentang pengukuran kinerja, analisis pencapaian kinerja dan aspek keuangan.
Bab IV Penutup, menguraikan tentang kesimpuan dan saran.
Lampiran-lampiran yang mendukung penyusunan LAKIP.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
49
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
Perencanaan pada suatu SKPD dituangkan dalam suatu dokumen Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Lingga. Rencana strategis bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategi pembangunan yang dijalankan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga dalam rangka mengoptimalisasikan pemanfaatan dan pengembangan berbagai potensi dan sumber daya yang tersedia di Kabupaten Lingga.
Adanya dokumen perencanaan dimaksudkan untuk menjamin konsistensi perumusan kondisi dan masalah daerah, perencanaan arah kebijakan, pembuatan strategi sampai kepada pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
Sesuai tugas pokok dan fungsi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai pada tahun pertama hinga tahun kelima dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin akan timbul. Berdasarkan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 2016-2021, dijabarkan visi, misi, tujuan, sasaran serta cara pencapaian tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
50
A. Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Lingga
Visi dan Misi Pemerintah Pemerintah Kabupaten Linga 2016-2021 adalah “Menjadikan Lingga sebagai Pusat Sumber Daya Kelautan Menuju Masyarakat Maju, Sejahtera, Agamis dan Berbudaya”. Dalam RPJMD Kabupaten Lingga 2016-2021, disebutkan ada lima kunci dalam Visi tersebut yaitu:
1. Pusat Sumber Daya Kelautan, memiliki makna bahwa kekayaan sumber daya kelautan di wilayah Lingga menjadi modal pembangunan yang akan dikelola secara optimal dan berkelanjutan, sehingga berkembang dan menjadikan Lingga sebagai pusat sumber daya kelautan diantara daerah-daerah sekitarnya di Provinsi kepulauan Riau.
2. Masyarakat Maju, memiliki makna bahwa pembangunan daerah mengarah ke depan menuju ke kondisi lebih baik, yang merupakan perwujudan sinergi dari semua potensi, permasalahan dan keterlibatan seluruh actor pembangunan.
3. Masyarakat Sejahtera, mengandung pengertian bahwa pencapaian pembangunan diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Suatu kesejahteraan diwujudkan dengan indikasi berupa terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat antara lain berupa kecukupan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, lapangan pekerjaan dan kebutuhan dasar lainnya seperti lngkungan yang bersih, aman dan nyaman serta
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
51
terpenuhinya hak asasi dan partisipasi serta terwujudnya masyarakat beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Masyarakat Agamis, memiliki makna bahwa masyarakat tidak saja dipenuhi kebutuhan sandang, papan dan pangan atau lahiriah saja namun juga batiniah. Masyarakat sejak kecil telah ditanamkan nilai-nilai keagamaan yang tetap dipelihara dan dijaga mengakar dalam kehidupan masyarakat.
5. Masyarakat Berbudaya, memiliki makna bahwa masyarakat Lingga melestarikan dan menerapkan nilai-nilai budaya, khususnya budaya Melayu di dalam kehidupan bermasyarakat.
Untuk mencapai visi tersebut, ada 7 misi yang ditetapkan yaitu:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan iman dan taqwa (IMTAQ) di segala aspek kehidupan.
2. Pengembangan dan peningkatan usaha dan produktifitas sumberdaya kelautan melalui usaha kecil, menengah dan besar.
3. Meningkatkan kesejahteraan pelaku dan pengelola usaha sumberdaya kelautan melalui keterkaitan usaha dan industri kelautan skala besar, menengah dan kecil.
4. Meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan melalui penguatan keterkaitan agroindustri skala besar, menengah dan kecil.
5. Meningkatkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi dan jasa, pariwisata dan ekonomi kreatif serta transfortasi.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
52
6. Meningkatkan aksibilitas melalui pembangunan infrastruktur wilayah dan peerdesaan yang berwawasan lingkungan.
7. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelayanan masyarakat.
Pada RPJMD Kabupaten Lingga 2016 - 2021 disusun rumusan misi itu secara rinci. Bidang Pertanian sangat ditekankan pada misi nomor 4 dan 7 yaitu:
1. Meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan melalui penguatan keterkaitan agroindustri skala besar, menengah dan kecil :
a) Meningkatnya taraf hidup petani dan nelayan.
b) Berkembangnya sector industri yang mendukung hasil pertanian dalam arti luas.
2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelayanan pada masyarakat :
a) Meningkatnya kinerja dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan serta pengelolaan keuangan.
b) Meningkatnya kualitas pelayanan publik.
B. Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama dan Target Kinerja 2016 – 2021
1. Tujuan
Merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi, misi dan merupakan hasil akhir yang akan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
53
dicapai atau di hasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun.
Sesuai dengan visi, misi, tugas dan fungsi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, maka tujuan ingin dicapai adalah :
a) Meningatkan Kualitas Hidup Petani dan Nelayan
b) Mewujudkan pemerintahan daerah yang menerapkan good governance yang berorientasi pada kepentingan masyarakat 2. Sasaran Strategis
Sasaran strategis menggambarkan sesuatu yang ingin dihasilkan atau dicapai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Sasaran merupakan dasar untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja serta untuk lebih menjamin pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh, holistic dan komprehensif. Proses Pencapaian hasil sasaran sangat tergantung dari keberhasilan implementasi kegiatan/program, dan diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat di ukur. Sasaran ditetapkan dengan maksud agar perjalanan/proses kegiatan dalam mencapai tujuan dapat berlangsung secara fokus, efektif dan efisien. Pencapaian tujuan, sasaran dan indikator sasaran dirumuskan dalam bentuk yang lebih tepat dan terarah dalam rangka mencapai visi dan misi serta faktor-faktor penentu
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
54
keberhasilan yang ditetapkan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga juga menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang akan digunakan untuk periode Renstra telah ditetapkan dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor 47 Tahun 2011 Tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga.
3. Indikator Kinerja Utama
Indicator kinerja utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis operasional. Setiap lembaga atau instansi pemerintah wajib merumuskannya.
Indikator kinerja utama sebagai suatu perioritas program dan kegiatan yang mengacu pada sasaran setrategis dalam RPJMD dan Renstra Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga.
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
55
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
C. Strategi dan Kebijakan SKPD 1. Strategi
Strategi umum pembangunan pada RPJMD Kab. Lingga, disebut sebagai Panca Strategi Pembangunan yang terdiri dari lima butir, yaitu:
Pertama; Revolusi mental Kedua; Korelatif dan Sinergis Ketiga; Money follow Program Keempat; Inovatif dan berkelanjutan
Kelima; Kemandirian Anggaran dan Pembangunan Penjelasan Panca Strategi di atas, sebagai berikut:
a) Revolusi Mental
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
56
Strategi pembangunan yang dimulai dengan revolusi mental adalah gerakan dalam membangun karakter aparatur pemerintah dan masyarakat Lingga untuk cara berfikir kearah yang lebih baik dan bermartabat sebagai nilai-nilai dasar kehidupan. Kita membangun Lingga dengan melakukan revolusi mental mulai dari sendiri, sehingga revolusi mental adalah perubahan yang relatif cepat dalam berifikir kita dalam merespon, bertindak dan bekerja.
b) Korelatif dan Sinergis
Strategi pembangunan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan haruslah dilaksanakan secara korelatif dan sinergis dengan mengaitkan seluruh sektor-sektor dan aspek-aspek dalam pembangunan maupun program dan kegiatan pembangunan termasuk sebagai ”Pusat Sumberdaya Kelautan”sehingga memberikan dampak pada hasil pembangunan yang optimal pada seluruh sisi kehidupan masyarakat Kab. Lingga
c) Money Follow Program
Strategi pembangunan dengan pendekatan money follow program adalah penerapan penganggaran pembangunan yang tidak lagi berorientasi pada aspek pemerataan tanpa memperhatikan aspek program dan kegiatan prioritas. Penganggaran pembangunan akan lebih fokus pada program prioritas sehinga seluruh pembangunan di Kab. Lingga akan memiliki nilai manfaat untuk masyarakat.
Agar pembangunan memiliki nilai manfaat dan hasil untuk masyarakat, maka:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
57
1) Pembangunan tidak lagi berhenti setelah output selesai tetapi lebih dari itu harus tetap dikawal hingga pembangunan yang dilakukan memiliki nilai manfaat untuk rakyat.
2) Manfaat yang diperoleh masyarakata tersebut harus terjadi secara terus menerus.
3) Seluruh keluaran kegiatan pembangunan yang telah dilakukan selama ini yang belum memiliki nilai manfaat untuk masyarakat, harus didorong agar bermanfaat untuk rakyat.
d) Inovatif dan Berkelanjutan
Strategi pembangunan yang bertumpu pada aspek inovatif dan berkelanjutan adalah strategi dalam menghadapi persaingan global dan perubahan cara pandang dalam tatanan kehidupan dunia. Lingga sebagai bagian dari kehidupan dunia harus berubah dengan cara:
1) Aparatur harus didorong pada budaya perubahan, tidak lagi betah pada kondisi nyaman tanpa perubahan
2) Semua program dan kegiatan pembangunan dalam mewujudkan visi pembangunan harus dilakukan secara cara yang inovatif dan berkelanjutan.
Inovasi dalam pemerintah bukanlah satu kegiatan atau beberapa kegiatan yang harus didanai, tetapi inovasi dalam pemerintahan adalah penerapan dalam satu program dan kegiatan pembangunan yang disertai dengan ide-ide/gagasan yang baru dengan menginternalisasikan didalamnya energi keberlanjutan.
e) Kemandirian Anggaran dan Pembangunan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
58
Kemandirian anggaran dan pembangunan merupakan strategi untuk menjamin keberlangsungan pembangunan di Kabupaten Lingga tanpa harus terus menerus bergantung kepada dana transfer dari Pemerintah Pusat atau daerah lain. Kemandirian anggaran dan pembangunan dapat dicapai apabila seluruh sumber daya yang terdapat di Kab. Lingga terkelola secara optimal, efektif dan efisien.
Selanjutnya secara spesifik Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga akan melaksanakan strategi :
1) Pengelolaan usaha tani secara terpadu, berbasis teknologi.
2) Peningkatan Produktifitas peternakan.
3) Peningkatan pembinaan petani.
4) Mengembangkan forum koordinasi.
5) Mengembangkan penganekaragaman produksi dan konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal;
6) Meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga penyuluh.
2. Kebijakan
Selanjutnya diuraikan rangkaian rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang, sebagaimana dihasilkan pada tahapan perumusan Strategi dan Kebijakan Pelayanan Jangka Menengah SKPD, dan disajikan dalam tabel berikut ini.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
59
Tabel 2.2
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : MENJADIKAN LINGGA SEBAGAI PUSAT SUMBER DAYA KELAUTAN MENUJU MASYARAKAT MAJU, SEJAHTERA, AGAMIS DAN BERBUDAYA
MISI I : MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DAN NELAYAN MELALUI PENGUATAN KETERKAITAN AGROINDUSTRI SKALA BESAR, MENENGAH DAN KECIL (Penanggungjawab : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan)
MISI II : MENINGKATKAN KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH DAN PELAYANAN PADA MASYARAKAT (Penanggungjawab : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Tujuan 1 :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
60
VISI : MENJADIKAN LINGGA SEBAGAI PUSAT SUMBER DAYA KELAUTAN MENUJU MASYARAKAT MAJU, SEJAHTERA, AGAMIS DAN BERBUDAYA
MISI I : MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DAN NELAYAN MELALUI PENGUATAN KETERKAITAN AGROINDUSTRI SKALA BESAR, MENENGAH DAN KECIL (Penanggungjawab : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan)
MISI II : MENINGKATKAN KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH DAN PELAYANAN PADA MASYARAKAT (Penanggungjawab : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
usaha budidaya profesionalisme
1. Mengaktifkan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
61
VISI : MENJADIKAN LINGGA SEBAGAI PUSAT SUMBER DAYA KELAUTAN MENUJU MASYARAKAT MAJU, SEJAHTERA, AGAMIS DAN BERBUDAYA
MISI I : MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI DAN NELAYAN MELALUI PENGUATAN KETERKAITAN AGROINDUSTRI SKALA BESAR, MENENGAH DAN KECIL (Penanggungjawab : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan)
MISI II : MENINGKATKAN KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH DAN PELAYANAN PADA MASYARAKAT (Penanggungjawab : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
tenaga penyuluh;
Rencana Kinerja merupakan proses penjabaran lebih lanjut yang mencakup periode dari rencana strategis yang telah disusun.
Dalam proses rencana kerja Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan kabupaten Lingga mendefinisikan seluruh sasaran strategis, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dimplementasikan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
62
dalam satu tahun kegiatan. Rencana kerja satu tahun anggaran disebut juga dengan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang menjabarkan dan menetapkan angka target kerja tahunan untuk seluruh indikator kerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.
Angka target kerja ini akan menjadi komitmen bagi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk mencapai sasaran dan kegiatan yang telah ditetapkan.
1) Proses Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan
Proses penyusunan rencana kerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut :
a) Penetapan Sasaran Strategis
Dinas Pertanian dan ketahanan Pangan Kabupaten Lingga mengidentifikasikan sasaran-sasaran yang ingin dicapai di Tahun 2017. Untuk setiap sasaran strategis yang ada diidentifikasikan indikator kinerja Utama (IKU) yang akan dijadikan tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran. Sasaran-sasaran strategis beserta indikator kinerja ini diambil langsung dari dokumen rencana strategis yang telah ada.
b) Penetapan Program
Berdasarkan informasi yang tercantum dalam formulir perencanaan strategis, diidentifiasikan
program-LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
63
program yang akan dilaksanakan dalam Tahun 2017 untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
c) Penetapan Kegiatan
Untuk masing-masing program yang akan dilaksanakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga menetapkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan agar sasaran strategis yang telah ditetapkan dapat dipenuhi dalam tahun yang bersangkutan. Pada tahap ini didefinisikan indikator kinerja untuk setiap kegiatan.
d) Penetapan Target Kinerja
Sebagai bentuk komitmen organisasi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga menetapkan target kinerja (kuantitatif) untuk seluruh indikator kinerja utama (IKU) baik untuk tingkat sasaran strategis maupun untuk tingkat kegiatan, Adapun rencana kinerja tahun anggaran 2017 dijabarkan dalam matrik Rencana Kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
64
Tabel 2.3
Matrik Rencana Kinerja
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga Tahun Anggaran 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Satuan Target
1 2 3 4
Berkembangnya sektor industri yang mendukung hasil pertanian dan perikanan dalam arti luas.
1. Presentase
Meningkatkan taraf hidup pertani dan nelayan
E. Penetapan Kinerja Tahun 2017
Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan Khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas transparasi dan kinerja aparatur
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
65
sebagai wujud komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan /kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi , menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan punishment atau sansksi.
Dalam penyusunan dokumen penetapan kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2017 memperhatikan :
a) Dokumen Perencanaan Jangka Menengah (Renstra 2016-2021) b) Dokumen Perencanaan Kinerja Tahunan (RKT 2017)
c) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA 2017)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
66
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja yang mencakup penetapan indikator kinerja, sistem pengumpulan kinerja dan penetapan capaian kinerja.
Setelah itu, dilanjutkan dengan analisis capaian kinerja dan akuntabilitas keuangan sebagai dasar untuk menilai keberhasilaan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
A. Pengukuran Kinerja
1. Penetapan Indikator Kinerja
Penetapan Indikator Kinerja merupakan proses identifikasi dan klasifikasi atas indikator-indikator yang disepakati melalui sistem pengumpulan dan pengolahan data/informasi untuk menentukan kinerja kegiatan/program/kebijakan.
Penetapan indikator kinerja didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang ada.
Penetapan indikator kinerja beserta target capaian indikator kinerja ini mulai
dilakukan pada saat perumusan rencana strategis, yaitu dimulai dari penetapan
tujuan dan sasaran. Dalam menetapkan indikator sasaran, digunakan indikator
keberhasilan pencapaian sasaran yang terkait dengan sasaran tersebut, yaitu berupa
indikator kinerja output dan outcome.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
67
Beberapa jenis indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur kinerja yaitu indikator input, indikator output, indikator outcome, indikator benefit dan indikator impact. Tiap-tiap indikator kinerja ditetapkan satuannya berupa dana, satuan rupiah, sumber daya manusia, jumlah ketentuan, aturan serta satuan lainnya yang sesuai dengan sasaran yang ditetapkan.
Kelompok indikator kinerja yang digunakan dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga baru meliputi indikator kinerja input, output dan outcome. Sedangkan indikator kinerja benefit dan impact belum dapat disajikan karena umumnya indikator ini baru dapat diukur dalam 2 atau 3 tahun kemudian yang tentunya juga sangat dipengaruhi oleh kinerja diluar Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kabupaten Lingga.
2. Sistem Pengumpulan Data Kinerja
Penyusunan dan pengembangan sistem pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap dan konsisten mengenai capaian kinerja Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam rangka proses pengambilan keputusan bagi perbaikan kinerja tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat serta efisiensi, keekonomisan dan efektivitas.
Penetapan data kinerja untuk indikator kinerja input, output dan outcome
dilakukan setiap awal tahun sebelum suatu kegiatan dilaksanakan. Pada saat
kegiatan berjalan dilakukan evaluasi dan monitoring kegiatan untuk mengetahui
kendala dan hambatan serta solusi penting yang akan diambil agar sasaran yang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
68
diinginkan dapat dicapai. Selanjutnya pada akhir tahun dilakukan pengumpulan dan analisis data kinerja untuk mengukur ketercapaian indikator kinerja dimaksud.
Dengan demikian perencanaan yang diharapkan dapat berjalan dengan lebih baik dan evaluasi atas pengukuran kinerja dapat lebih bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan
3. Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran Kinerja adalah Kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Akuntabilitas kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja yang mencakup
penetapan indikator kinerja, sistem pengumpulan kinerja dan penetapan capaian
kinerja. Setelah itu, dilanjutkan dengan analisis capaian kinerja dan akuntabilitas
keuangan sebagai dasar untuk menilai keberhasilaan atau kegagalan pelaksanaan
kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan sasaran strategis Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
69
Tabel 3.1
Skala Pengukuran capaian sasaran Kinerja Tahun 2017
NO PERSENTASE CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN
1 Lebih dari 100% Sangat Baik
TUJUAN : Meningkatkan kualitas hidup petani dan nelayan”
SASARAN STRATEGIS
Berkembangnya sektor industri yang mendukung hasil pertanian dan perikanan dalam arti luas
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET REALISASI CAPAIAN
2017 2014 2015 2016 2017 % 1 Presentase Peningkatan
Produksi Sapi
23% - - 20% 23% 100%
2 Presentase Peningkatan Produksi Padi
50% - - 9% 25,26
%
50,52%
SASARAN STRATEGIS
Meningkatkan Taraf Hidup Petani dan Nelayan NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA
TARGET REALISASI CAPAIAN
2017 2014 2015 2016 2017 % 1 Nilai Tambah Pendapatan
Petani
111% - - 107% 111% 100%
TUJUAN : terwujudnya kepuasan masyarakat atas layanan OPD SASARAN STRATEGIS
Meningkatnya kepuasan masyarakat atas layanan OPD NO INDIKATOR KINERJA
UTAMA
TARGET REALISASI CAPAIAN
2017 2014 2015 2016 2017 % 1 Meningkatkan kualitas
pelayanan publik
100% - - 100% 100% 100%
2 Meningkatnya kinerja dan transparansi
penyelenggaraan pemerintah dalam pengelolaan keuangan daerah
100% 100% 100% 100%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017
70
B. Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja Tahun 2017