• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk memudahkan dalam menafsirkan dan memahami materi yang dibahas dalam karya tulis ini, maka diadakan pengorganisasian dalam pembahasan untuk digunakan sebagai sistematika pembahasan dengan membagi ke dalam lima bab sebagai berikut:

Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang memuat latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka penelitian, metode penelitian, serta sistematika pembahasan.

Bab ke dua menyajikan hasil kajian pustaka yaitu mengenai peran pemerintah dalam memfasilitasi sarana dan prasarana bagi kehidupan bernegara dan penyelenggaraan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Yang meliputi materi teori dasar mengenai pemerintah dan pemerintah daerah, tugas pemerintah sebagai fasilitator dalam penyelenggaraan sarana dan prasarana lalu lintas jalan, serta tanggung jawab dan kewenangan pemerintah dalam pengelolaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan.

Bab ke tiga merupakan bab yang menyajikan materi mengenai tata kelola pemerintahan yang meliputi uraian tentang konsep umum good governance,

pengelolaan pemerintahan yang baik, serta perlindungan hukum dalam implementasi good governance.

Bab ke empat merupakan bab yang membahas hasil penelitian mengenai analisis hukum terhadap tanggung jawab pemerintah Kota Bandung dalam penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan berdasarkan

Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang meliputi materi penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan oleh pemerintah Kota Bandung. Kemudian dibahas juga mengenai pertanggungjawaban pemerintah Kota Bandung terhadap korban kecelakaan lalu lintas jalan, serta perlindungan hukum oleh pemerintah Kota Bandung bagi pengguna lalu lintas jalan yang mengalami kecelakaan lalu lintas jalan.

Bab kelima adalah bab penutup yang akan menampilkan kesimpulan atas hasil analisis dan memberikan saran terhadap permasalahan yang terjadi serta memberikan masukan kepada para pihak yang berkompeten dalam bidang hukum perdata.

221

dalam penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas jalan yang lebih fokus pada implementasi Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Hasil penelitian telah diperoleh data dan informasi dengan lengkap dan tepat, sehingga dapat dianalisis dan dibahas secara cermat. Agar memudahkan memahami materi bahasan, maka disajikan kesimpulan. Kemudian bagi kepentingan Pemerintah Kota Bandung dan pihak yang terkait, maka disampaikan saran-saran.

A. Kesimpulan

1. Kondisi dan Ketersedian Sarana dan Prasarana Lalu Lintas Jalan oleh Pemerintah Kota Bandung.

a. Kondisi sarana dan prasarana lalu lintas jalan di Kota Bandung belum memenuhi standar berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan beserta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan peraturan penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan laik operasi di Kota Bandung.

b. Program penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan di Kota Bandung selalu disusun berdasarkan hasil penelitian dan koordinasi dengan Pemerintah Pusat sebagai pengelola jalan nasional, serta

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pengelola jalan provinsi Jawa Barat yang berada di wilayah daerah otonom pemerintahan Kota Bandung. Namun kematangan program belum mendukung bagi upaya penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan laik operasi, karena terdapat perbedaan wewenang dan tanggung jawab diantara unit organisasi yang berkepentingan.

c. Realisasi penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan di Kota Bandung selalu didasarkan kepada program dan peraturan pemerintah. Kendati demikian masih banyak terhambat, karena ada ketidakpastian sasaran kerja, biaya kerja, jangka waktu kerja, jenis pekerjaan, serta tenaga kerja ahli yang tersedia.

2. Penyebab-Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Jalan dan Pertanggungjawaban Pemerintah Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Keanekaragaman penyebab kecelakaan lalu lintas jalan di Kota Bandung telah berdampak kesulitan dalam pengklasifikasian jenis kekecelakaan lalu lintas jalan yang pada gilirannya sangat menyulitan dalam mengklasifikasi penanggulangan kecelakaan lalu lintas jalan dengan tepat dan cepat.

b. Penyebab kecelakaan lalu lintas jalan di Kota Bandung meliputi berbagai faktor, baik kondisi manusia, kerusakan, rambu lalu lintas, penerangan jalan, situasi lingkungan, kondisi kendaraan, serta faktor lainnya yang

telah menyulitkan ketika penentuan dalam menetapkan kepastian jenis pertanggungjawaban bagi korban kecelakaan lalu lintas jalan.

c. Kecelakaan lalu lintas jalan di Kota Bandung telah melahirkan sejumlah kepentingan untuk menentukan klasifikasi kecelakaan lalu lintas jalan, baik ringan, sedang, berat, maupun lainnya. Hal tersebut telah berdampak kepada kesalahan dan kekeliruan dalam penetapan cara penanggulangan kecelakaan lalu lintas jalan dengan tepat.

d. Upaya penanggulangan resiko kecelakaan lalu lintas jalan yang telah dilakukan dengan kerjasama melalui nota kesepahaman diantara unit organisasi terkait serta investigasi kecelakaan lalu lintas jalan yaitu Polrestabes Kota Bandung. Rumah sakit sebagai pelaksana pertolongan dan perawatan, serta PT. Jasa Raharja sebagai pelaksana ganti kerugian. Namun kerjasama dan nota kesepahaman tersebut belum membuahkan hasil karena sering terjadi perbedaan pendapat mengenai besaran ganti kerugian.

3. Prosedur melakukan penggantian rugi kepada Pemerintah Kota Bandung terhadap pengguna jalan yang mengalami kecelakaan lalu lintas jalan. a. Perlindungan hukum bagi korban kecelakaan lalu lintas jalan di Kota

Bandung telah dilaksanakan sebagai implmentasi dari Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,

Prosedur untuk memperoleh hak korban kecelakaan lalu lintas jalan di Kota Bandung didasarkan kepada prosedur tetap yang telah ditentukan,

walaupun belum membuahkan hasil yang efektif, Hal tersebut ditandai dengan masih terdapat masyarakat yang tidak mengetahui, mengerti, dan memahami mengenai standar prosedur opersasional yang harus ditempuh agar mendapatkan ganti kerugian. Prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh santunan kecelakaan lalu lintas jalan sebagai berikut:

a. Menghubungi kantor Jasa Raharja terdekat. b. Mengisi formulir pengajuan dengan melampirkan:

1) Laporan Polisi tentang kecelakaan Lalu Lintas dari Unit Laka Satlantas Polres setempat dan atau dari instansi berwenang lainnya.

2) Keterangan kesehatan dari dokter / RS yang merawat. 3) KTP/Identitas korban / ahli waris korban.

4) Formulir pengajuan diberikan Jasa Raharja secara cuma-cuma

b. Kemudian prosedur agar memperoleh dana santunan dapat dilakukan dengan cara mengisi formulir yang telah teredia secara cuma-cuma pada PT. Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Persero)

B. Saran-saran

1. Bagi Akademisi :

Adaya naskah akademik yang dapat dikembangkan lebih lanjut dari hasil penelitian ini agar dapat memberikan kontribusi sebagai upaya dalam meningkatkan peran pemerintah untuk mengkaji keberadaan sarana dan prasarana sebagaimana diamanatkan

dalam Peraturan Daerah Kota Bandung tentang Lalu Lintas dan Angkutan.

2. Bagi Pemerintah :

a. Pemerintah harus lebih tanggap terhadap Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sehingga masyarakat mendapatkan Perlindungan Hukum yang sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

b. Penyusuan program penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas jalan di Kota Bandung sebaiknya berdasarkan berdasarkan skala prioritas dengan pertimbangan sasaran kerja, jangka waktu kerja, kepastian sumber dan besaran biaya, jenis pekerjaa, serta tenaga ahli dalam bidangnya.

c. Pemerintah mendapatkan masukan bagaimana Penyediaan Sarana dan Prasarana belum memenuhi kebutuhan Masyarakat sehingga Pemerintah harus mengupayakan Konsolidasikan kebutuhan masyarakat atas Sarana dan Prasarana Jalan, Kemudian harus menganggarankan kembali dalam APBD untuk merealisasikan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas Jalan yang memenuhi Standar keamanan

3. Bagi Masyarakat :

a. Masyarakat bisa memahami Prosedur mengajukan Ganti Rugi terhadap Pemerintah.

b. Masyarakat bisa mengetahui mengenai Hak-hak masyarakat bila mengelami Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

227

Jakarta: Haji Masagung.

Achmad Ichsan. 1969. Hukum Perdata I B, Jakarta: Pembimbing Masa.

Affandi, Muchtar. 2002. Ilmu-Ilmu Kenegaraan. Suatu Studi Perbandingan. Bandung: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. Amirudin, H. Zainal Asikin. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta:

Rajawali Press.

Andi Hanzah. 2011. Korupsi di Indonesia.Masalah dan Pemecahannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utara.

Astawa, I Gde Pantja dan Suprin Na’a. 2009. Memahami Ilmu Negara dan Teori

Negara, Bandung, Refika Aditama,

Budiardjo, Miriam. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Danim, Sudarwan. 2009. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djajoesman, H. S. 2011. Polisi dan Lalu Lintas. Jakarta: Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.

Effendi, A. Masyrur. 2009. Keududukan Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Hukum Nasional dan Internasional Jakarta: Gahlia Indonesia.

Eryanto. 2012. Paradigma dan Perkembangan Penelitian Hukum. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Kebijakan Publik. (Journal of Social Sciences and Public Policy). Vol. 7. No. 6. Nopember 2012. ISSN 1512-0915. Yoyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Gajah Mada.

Hadjon., Philipus M. 2001. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia. Edisi Revisi III. Surabaya: Bina Ilmu.

Hans, Dieter Evers, 2000. Analysis Public Policy. Analisis Kebijakan Publik. Hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan. Seri Terjemahan Priyono Ardiwisantoro, Yogyakata: BFPS Gama Press.

Hosking, Minor C.L.: 2011. A Test of the Equality of Clessed-ended and Open Contingent Valuations. American Journal Public Administration.

7(3).7321-332. 2011 December

http://www.fas.org/man/International.economics/fce.edu/439cc.iac/ace-leys/reg-scrty-sc95347.444/uf.html. Diakses 9 Mei 2014.

Kaho, Josef Riwu. 1996. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. Indentifikasi Beberapa Faktor Yang Mempegaruhi Penyelenggaraannya. Jakarta: RajaGrafindo Perada.

Karyawadi, H. dan R. Rm. Sosrohayono. 2012. Tinjauan Umum Terhadap Implementasi Lalu Lintas jalan di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Penerangan Kepolisian.

Labolo, Muhadam. 2008. Memahami Ilmu Pemerintahan: Suatu Kajian, Konsep, Teori, dan Pengembangannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mardiasmo. 2012. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Good Governance.

Democratizaion Local Government Financial Management. Transparancy Public Policy. Reinventing Government. Accountability ProbityValue for Money. Participatory Developmnent. Yogyakarta: Andy Yogyakarta.

Moenir, M. 2005. Manajemen Pelayanan Umum di Indoensia. Jakarta: Bumi Aksara.

Nigro and Nigro. 2010. Administrasi Negara Dalam Pemerintahan. Seri Terjemahan. Agus Martono. Edisi IV. Jakarta: Bina Aksara.

Ndraha, Taliziduhu. 2002. Kybernology. (Ilmu Pemerintahan Baru). Jakarta: Rineka Cipta.

Notonegoro, Arisman. 2009. Motivasi, Partisipasi, dan Pembangunan. Tinjauan Pembangunan Oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Andy Yogya.

Otje Salman Soemadiningrat. 2009. Filsafat Hukum Perkembangan dan Dinamika Masalah, Bandung: Refika Aditama

Pamudji, S. 2007. Pembinaan Perkotaan di Indonesia. Tinjauan dari Aspek Administrasi Pemerintahan. Jakarta: Inchtiar Baru – Van Hoeve.

Payne, M. K. dan Mubyarto. 2009. Keswadayaan Masyarakat Desa Tertinggal. Yaoyakarta: Media Aditya.

Peter Mahmud Marzuki. 2010. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana,

Philipus M Hadjon (et.al). 1993. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

R. Subekti. 2003. Pokok-Pokok Hukum Perdata, Cetakan XXXI, Jakarta: Intermasa,

Rasyid, Riyaas. 2006. Memahami Ilmu Pemerintahan: Suatu Kajian, Konsep, Teori, dan Pengembangannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Ratminto dan Winarsih. 2007. Kebijakan Publik, Deregulasi dan Birokratisasi. Jakarta: Intermedia.

Raymond E. Rizt. 2010. Penuntun Dinas Polisi Lalu Lintas. Jakarta: Kepolisian Republik Indonesia, Direktorat Lalu Lintas Jalan.

Riduan Syahrani. 2006. Seluk Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata, Bandung: Alumni.

Roesmidi dan Riza Risyanti. 2008. Pemberdayaan Masyarakat. Jatinangor: Alfaprint Jatinangor. Cakrawala Baru Dunia Buku.

Rogers, E.M. dan Adhikarya. 2008. Communication and Inequitable Development: Narrowing The Socio-Economic Benefits Gap. Jakarta: Media Asia.

Roscoe Pound. 1965. Tugas Hukum, dialihbahasakan oleh Muhammad Radjab, Jakarta: Yayasan Dana Buku Indonesia.

Saifullah, A. Djadja. 2011. Konsep dan Metode Pelayanan Umum. Bandung: Padjadjaran University Press. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Volume Nomor 1, Oktober 2011.

Santoso, Amir. 2011. Kebijakan Publik. Reformasi Administrasi Negara. Jakarta: UI Press.

Satjipto Raharjo. 2000. Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti.

Sedarmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) Dalam Rangka Otonomi Daerah Upaya Membangun Organisasi Efektif dan Efisien Melalui Restrukturisasi dan Pemberdayaan, Bandung: Mandar Maju.

Siagian, Sondang P.. 2009. Manajemen Dalam Pemerintahan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara,

Sinabung, Pulungan. 2011. Kecelakaan Lalu Lintas Jalan dan Fasilitas Jalan. Tinjauan Kriminologi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Soedarsono. 2010. Reformasi Birokrasi. Pelayanan Publik. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Volume 7 Nomor 2 Oktober 2010. ISSN 1411-219x. Yogyakarta: BPFS Gama.

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 2006.

Suradinata, Ermaya. 2006. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Haji Masagung,

Surbakti, Ramlan. 2002. Memahami Komunikasi Poliltik dan Kebijakan Publik. Jakarta: Gramedia Indonesia.

T. Boestomi. 1994. Hukum Perdata dan Hukum Tata Usaha Negara dalam Teori dan Praktek, Bandung: Alumni.

Undang Darsana. 2012. Sekilas Kota Bandung. Jurnal Ilmu Sosial Sosiohumaniora. ISSN 1411-0911. Vo. 8 No.3 Nopember 2012.

Wasistiono, Sadu. 2011. Managemen Birokrasi Dalam Era Globalisasi. Bandung: Publik. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Volume Nomor 1, Oktober 2011.

William, Victor Prybutoctly. 2010. Expectation and Norms in Model of Customer Satisfication. NY: American Marketing Association. Journal American. Yagfironi, Fauzi Yahya. 2012. Manajemen Pemerintahan Dalam Pembangunan.

Jakarta: Intermedia.

Yolder, Wayne Mondy. 2010. Employee Benefit News. New York: A Willey by http://www.ol.gov./elaws/aso/drugfree/drugs.screen.asp. March, 2010. Diakses 19 Juli 2012.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Udang Dasar 1945,

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Program Kerja Operasional 2014. Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung.

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor Km 61 Tahun 1993 Tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas Di Jalan.

Peraturan Menteri Keuangan RI No 36/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008 tentang Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2005 tentang Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan.

Lain-lain

Harian Umum Pikiran Rakyat. Tepatlah Sudah Julukan Bagi Bandung Kota Wisata dan Kota Modis. Terbit Minnggu , 22 Desember 2013. Hlm. 14

http://regional.kompas.com/read/2011/09/08/

7190730/Kecelakaan.Lalulintas.Naik.1.111.Kasus diakses tanggal 19 juli 2014

Pukul 11.55 WIB

http://www.dishub.co.id/jr-bandung-polrestabes-bandung-rs-siloam-menandatangani-kerjasama,144129.html diakses tanggal 19 Juli 2014 Pukul

12.50 WIB

http://www.dishub.co.id/jr-bandung-polrestabes-bandung-rs-siloam-menandatangani-kerjasama,144129.html diakses tanggal 19 Juli 2014 Pukul

12.50 WIB

Polrestabes Bandung, Kepala Bagian Pengendalian Kecelakaan Lalu Lintas. Nota Kesepahaman Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Bandung.

http://www.jasaraharja.co.id/jr-bandung-polrestabes-pemdabandung-RSHS&RSMS-menandatangani-kerjasama,144129.html diakses tanggal 2

Agustus 2014 Pukul 16.35 WIB

Pemerintah Kota Bandung Bertanggungjawab Atas Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

http://metro.news.viva.co.id/news/read/282242-janji-pemda-Kotabandung-ke-korban- -maut diakses tanggal 2 Angustus 2014 Pukul 16.58

WIB.

Bencana Tamansari. Civic Tertimpa Pohon Tua. Dinas Tata Kota Ganti Rugi Korban Kecelakaan. http://www.transjakarta.co.id/ news.php?id=319 diakses tanggal 2 Agustus 2014 Pukul 17.46 WIB

Implementasi Rencana Pembangunan Jangka Pendek Kota Bandung. Program Kerja Operasional Dinas Pekerjaan Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung. 2013.

Dinas Perhubungan Kota Bandung. Laporan Kerja Operasional Tahunan. Tahun 2011.

Dinas Perhubungan Kota Bandung. Kajian Pengembangan Lalu Lintas Jalan Kota Bandung Menuju Metropolitan. 2014.

Kepolisian Resort Kota Besar Bandung. Satuan Lalu Lintas. Data Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Kota Bandung. Papan Data Statistik Kepolisian Resort Kota Besar Bandung. Satuan Lalu Lintas.

Kecelakaan Lalu-lintas Naik 1.111 kasus.

http://regional.kompas.com/read/2011/09/08/17190730/Kecelakaan.Lalulintas.

Dokumen terkait