• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi gambaran umum perusahaan, latar belakang masalah, tujuan Tugas Akhir, manfaat Tugas Akhir, dan metodeologi pengumpulan data.

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang landasan teori yang relevan dengan topik yang akan dibahas, menganalisis data dan fakta hasil penelitian serta mengidentifikasi masalah yang ada di KPP Pratama Karanganyar.

BAB III TEMUAN

Berisi tentang kelebihan dan keterbatasan yang relevan dengan masalah yang dibahas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB IV PENUTUP

Berisi kesimpulan dari apa yang telah diuraikan dari bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari penulis.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

commit to user

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pajak

a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro S.H

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum, dengan penjelasan sebagai berikut: dapat dipaksakan artinya bila utang pajak dibayar, utang itu dapat ditagih dengan menggunakan kekerasan, seperti surat paksa dan sita, dan juga penyanderaan terhadap pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan jasa-timbal balik tertentu, seperti halnya dengan retribusi.

b. Menurut Prof. Dr. P. J. A. Andriani

Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintahan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

c. Menurut UU No. 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Fungsi Pajak

1. Fungsi penerimaan (budgetair)

Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh yaitu dimasukannya pajak dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri.

2. Fungsi mengatur (regulerend)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh yaitu dikenakanya pajak lebih tinggi terhadap minuman keras dapat ditekan. Demikian pula terhadap barang mewah.

commit to user

a. Pengelompokan Pajak

Berdasarkan golongannya: 1. Pajak Langsung

Adalah pajak yang bebanya harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain. Misalnya: pajak penghasilan.

2. Pajak Tidak Langsung

Adalah pajak yang bebanya dapat dialihkan atau digeser kepada pihak lain sehingga sering disebut juga pajak tidak langsung. Misalnya: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Berdasarkan sifatnya: 1. Pajak subjektif

Adalah pajak yang memperhatikan keadaan diri wajib pajak untuk penetapan besarnya pajak.

2. Pajak objektif

Adalah pajak yang memperhatikan pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak.

Berdasarkan Lembaga Pemungutnya: 1. Pajak pusat

Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2. Pajak daerah

Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

b. Sistem Pemungutan Pajak

1. Official assessment system

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

Ciri-cirinya:

a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak yang terutang

ada pada fiskus.

b) Wajib pajak bersifat pasif

c) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus.

2. Self assessment system

Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.

Ciri-cirinya:

a) Wewenang untuk menentukan sendiri pajak yang terutang ada pada wajib pajak sendiri.

b) Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak yang terutang.

commit to user

c) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

3. With hollding system

Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

Ciri-cirinya: wewenang mencantumkan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan wajib pajak.

2. Wajib Pajak

a. Pengertian Wajib Pajak

Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Hak-hak yang dimiliki wajib pajak:

1) Memperoleh NPWP

2) Mengajukan penundaan pembayaran atau mengangsur utang

pajak yang telah jatuh tempo.

3) Meminta perpanjangan batas waktu penyampaian SPT.

4) Melakukan pembetulan SPT dalam jangka waktu 2 tahun

sepanjang Dirjen pajak belum melakukan pemeriksaan. 5) Mengajukan keberatan dan banding.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Kewajiban yang harus dipenuhi setiap wajib pajak:

1) Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP, terutama yang berpenghasilan melebihi PTKP dan dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP) bagi pengusaha.

2) Melunasi semua utang pajaknya.

3) Melaporkan SPT ke KPP setempat atau ke KPP tempat wajib pajak terdaftar.

4) Untuk wajib pajak badan diwajibkan melakukan pembukuan dan

melakukan pencatatan bagi wajib pajak orang pribadi yang tidak melakukan pekerjaan bebas maupun wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas yang diijinkan melakukan pencatatan.

5) Memberikan bukti-bukti yang diminta petugas pajak ketika dilakukan pemeriksaan.

b. Jenis-jenis wajib pajak

1) Wajib Pajak Orang Pribadi

Adalah orang pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia, dan tidak melihat batasan umur dan juga jenjang sosial ekonomi, dengan kata lain berlaku untuk semua.

2) Wajib Pajak Badan

Adalah sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan

commit to user

usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komaditer, perseroan lainnya.

3) Wajib Pajak Bendaharawan

Adalah bendaharawan pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah, lembaga negara lainnya dan kedutaan besar republik Indonesia di luar negeri, yang membayar gaji, upah, tunjangan, honorarium dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan.

3. Surat Pemberitahuan (SPT)

a. Definisi Surat Pemberitahuan

Menurut UU No.28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum perpajakan, Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak dilakukan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, obyek pajak dan atau harta dan kewajiban menurut ketentuan peraturan perudang-undangan perpajakan.

b. Fungsi Surat Pemberitahuan

1. Bagi Wajib Pajak, Surat Pemberitahuan adalah sarana untuk

melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

a) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak atau bagian tahun pajak.

b) Penghasilan merupakan obyek pajak dan atau bukan obyek pajak.

c) Harta dan kewajiban.

d) Pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu masa pajak, yang ditentukan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

2. Bagi Pengusaha Kena Pajak, fungsi Surat Pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang:

a) Pengkreditan Pajak masukan terhadap pajak keluaran.

b) Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak dan atau melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak, yang ditentukan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

3. Bagi pemotong atau pemungut pajak, fungsi Surat

commit to user

mempertanggung jawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan.

c. Jenis-jenis Surat Pemberitahuan (SPT) 1. Surat Pemberitahuan (SPT) Masa

Adalah surat pemberitahuan (SPT) yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak terutang pada suatu masa pajak tertentu. Seperti:

a) SPT Masa PPh Pasal 4 Ayat 2

b) SPT Masa PPh Pasal 15

c) SPT Masa PPh Pasal 21 dan Pasal 23

d) SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26

e) SPT Masa PPh Pasal 25

f) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

g) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah bagi pemungut

2. Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan

Adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu Tahun Pajak atau bagian Tahun Pajak, seperti:

a. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang melakukan pekerjaan

bebas atau kegiatan usaha (formulir 1770 dan lampirannya), meliputi:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

1) Penghitungan penghasilan neto dalam negeri dari usaha dan/atau pekerjaan bebas bagi wajib pajak yang menggunakan pembukuan.

2) Penghitungan penghasilan neto dalam negeri yang mengunakan norma penghitungan penghasilan neto. 3) Penghasilan neto dalam negeri sehubung dengan

pekerjaan.

4) Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak dan penghasilan dalam negeri lainnya.

5) Daftar pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain, PPh yang dibayarkan/dipotong dari luar negeri dan PPh dianggung pemerintah.

6) Penghasilan yang dikenakan pajak final dan/atau bersifat final.

7) Penghasilan istri yang dikenakan pajak secara terpisah. 8) Harta dan kewajiban/utang pada akhir tahun.

9) Daftar susunan anggota keluarga.

b. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang tidak melakukan pekerjaan bebas atau kegiatan usaha tetapi menerima penghasilan dari suatu pemberi kerja, menerima pengasilan dalam negeri lainnya dan menerima penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final (formulir 1770S dan lampirannya), meliputi:

commit to user

1) Penghasilan neto dalam negeri lainnya. 2) Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak.

3) Daftar pemotongan/pemungutan PPh oleh pihak lain dan PPh ditanggung pemerintah.

4) Penghasilan yang dikenakan pajak final dan/atau bersifat final.

5) Harta dan kewajiban/utang pada akhir tahun. 6) Daftar susunan anggota keluarga.

c. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang tidak melakukan pekerjaan bebas atau kegiatan usaha yang pengasilan brutonya tidak melebihi Rp 60 juta per tahun (formulir 1770SS dan lampirannya) sesuai SE-21/PJ./2009 dan PP 07/PJ/2009. Formulir 1721-A1 dan/atau formulir 1721-A2 merupakan bagian yang tidak terpisahkan sesuai dengan PER-34/PJ/2009.

d. SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan (formulir 1771 dan lampirannya), meliputi:

1) Penghitungan penghasilan neto fiskal.

2) Perincian harga pokok penjualan, biaya usaha lainnya dan biaya dari luar usaha secara komersial.

3) Kredit pajak dalam negeri.

4) PPh final dan penghasilan yang tidak termasuk obyek pajak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

5) Daftar pemegang saham/pemilik modal dan jumlah deviden yang dibagikan.

6) Daftar susunan pengurus dan komisaris.

7) Daftar utang dan piutang dari pemegang saham dan/atau perusahaan afiliasi.

8) Lampiran khusus daftar penyusutan dan amortisasi fiskal. 9) Penghitungan kompensasi kerugian dalam hal terdapat sisa

kerugian tahun-tahun sebelumnya yang masih dapat dikompensasikan.

d. Batas Penyampaian SPT

Batas waktu penyampaian SPT untuk SPT Tahunan adalah:

1. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan wajib pajak orang pribadi, paling lama 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun pajak.

2. Untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan wajib pajak badan paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir tahun pajak.

4. Pengertian Efektivitas

a. Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang cepat untuk tujuan yang telah ditetapkan (Handoko) b. Efektivitas adalah tingkat dimana kinerja sesungguhnya sebanding

commit to user

c. Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target yang telah dicapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya (Hidayat)

5. Drop Box

a. Pengertian drop box

Drop box merupakan kotak khusus yang dapat dipergunakan

untuk menerima Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang ditempatkan di kantor Pelayanan Pajak, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat strategis lainnya.

Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan disampaikan lewat drop

box adalah SPT Tahunan Orang Pribadi (1770 SS, 1770 S, dan 1770) serta SPT Tahunan Badan (1771). Untuk SPT Tahunan Pasal 21 (1721) sendiri untuk tahun pelaporan 2009 sudah dihapuskan karena sudah tercakup dalam SPT Masa Pasal 21/26 bulan Desember. Jika wajib pajak hendak melaporkan SPT Tahunan pembetulan untuk SPT Tahunan tahun-tahun yang lalu dapat disampaikan melalui drop

box.

b. Fungsi drop box

Drop box mempunyai fungsi sebagai tempat untuk

memudahkan wajib pajak dalam menyampaikan Surat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c. Ukuran drop box

Dalam Surat Edaran No.SE-15/PJ/2009 tentang penggunaan

drop box sebagai media penyampaian SPT Tahunan dan spanduk

sosialisasinya adalah panjang 50cm, lebar 37cm, dan tinggi 80cm dengan pembatas ditengahnya. Bahan dapat dibuat dengan kardus, triplek maupun bahan lainnya yang dapat membentuk kotak.

d. Lokasi drop box

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar dulunya hanya ditempatkan di beberapa lokasi yaitu di Kantor kecamatan Colomadu, Kantor Kecamatan Gemolong, Kantor Kecamatan Karanganyar, Kantor Kecamatan Jumapolo, Mall Palur Plasa, sekarang diperluas menjadi lebih banyak lokasi yaitu:

1) KP2KP Sragen 2) Kecamatan Gondangrejo 3) RSU Karanganyar 4) Pos Ekspedisi 5) Kecamatan Tawangmangu 6) Bank BRI

commit to user

B. Analisis data dan Pembahasan

1. Tata cara penyampaian dan pengolahan SPT Tahunan pajak penghasilan melalui drop box di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar:

a. Wajib pajak menyerahkan SPT Tahunan dalam amplop tertutup yang

di atasnya diberi tulisan nama, NPWP, tahun pajak, status SPT (nihil/kurang bayar/lebih bayar) dan nomor telepon kepada petugas

drop box di lokasi dimana drop box ditempatkan.

b. Petugas drop box menerima amplop tertutup yang berisi SPT Tahunan dari wajib pajak, termasuk dari wajib pajak yang tidak terdaftar di wilayah kerja Kantor Pelayanan dimana drop box tersebut berada tanpa diteliti terlebih dahulu oleh petugas.

c. Petugas drop box mengisi 2 (dua) tanda terima untuk ditempelkan pada amplop SPT Tahunan dan satunya lagi untuk diberikan kepada wajib pajak dan membubuhkan stempel Kantor Pelayanan Pajak, tanggal penerima, nama terang petugas, NIP petugas dan tanda tangan pada tanda terima kepada wajib pajak.

d. Petugas drop box memisahkan antara SPT Tahunan wajib pajak yang

terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak sendiri dengan wajib pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak lain, serta per status SPT (nihil/ kurang bayar/lebih bayar) dan per jenis wajib pajak (orang pribadi/badan).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

e. Membuat berita acara serah terima berkas penerimaan SPT Tahunan melalui drop box.

f. Menyerahkan SPT Tahunan yang diterima dan berita acara serah terima berkas penerimaan SPT Tahunan kepada petugas seksi Pelayanan.

g. Petugas Pelayanan menerima dan meneliti SPT Tahunan dan berita acara serah terima SPT Tahunan dari petugas penerima SPT Tahunan, selanjutnya meneruskan ke Kepala seksi Pelayanan untuk ditandatangani.

h. Petugas Pelayanan kemudian merekam tanda terima dan informasi wajib pajak pada amplop ke dalam aplikasi pengawasan drop box dan mengelompokkan SPT Tahunan berdasarkan tempat wajib pajak terdaftar.

i. Petugas pelayanan melakukan penelitian terhadap SPT Tahunan wajib

pajak yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar.

j. Dari hasil penelitian tersebut untuk SPT Tahunan yang dinyatakan lengkap dicetak daftar nominatif SPT lengkap dan diteruskan ke petugas TPT.

k. Untuk SPT yang dinyatakan tidak lengkap akan diteruskan ke Account

Representative (AR) untuk dimintakan kelengkapan SPT nya,

terhadap wajib pajak dikirimkan surat permintaan kelengkapan SPT. Bila sampai batas waktu 30 hari sejak tanggal surat permintaan kelengkapan SPT Tahunan telah terlampaui dan wajib pajak belum

commit to user

menyampaikan kelengkapan SPT Tahunan, maka AR akan membuat dan mengirimkan surat pemberitahuan SPT dianggap tidak disampaikan.

l. Account Representative membuat konsep surat permintaan

kelengkapan SPT Tahunan untuk selanjutnya diteruskan ke Kepala Pengawasan dan Konsultasi untuk diteliti dan diparaf kemudian diteruskan ke Kepala kantor untuk disetujui dan ditandatangani. m. Untuk Account Representative surat kelengkapan SPT Tahunan yang

sudah ditandatangani diberikan kepada seksi Pelayanan untuk dikirimkan kepada wajib pajak yang bersangkutan.

n. Untuk SPT Tahunan yang tidak terdaftar di KPP Pratama karanganyar

dibuatkan daftar nominatif pengiriman SPT Tahunan.

o. Petugas seksi Pelayanan meneruskan daftar nominatif pengiriman SPT Tahunan ke Kepala seksi Pelayanan untuk disetujui dan ditandatangani.

p. Petugas bagian Umum mengirimkan SPT Tahunan, surat pengiriman dan daftar nominatif ke KPP dimana wajib pajak terdaftar.

q. Untuk SPT yang dinyatakan lengkap dari petugas seksi Pelayanan maka dilakukan perekaman penerimaan SPT.

r. Setelah itu, petugas mencetak Lembar Pengawas arus Dokumen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

s. SPT Tahunan yang telah dicetak LPAD dan BPS diteruskan ke seksi

Pengolahan Data dan Informasi (PDI) untuk dilakukan perekeman detail isi SPT.

t. SPT Tahunan yang sudah direkam oleh petugas seksi PDI, akan diteruskan ke seksi Pelayanan untuk selanjutnya diproses sesuai tata cara penatausahaan dokumen wajib pajak.

2. Efektivitas penggunaan sarana drop box di KPP Pratama Karanganyar.

Wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Karanganyar dibagi menjadi dua jenis wajib pajak, yaitu:

a. Wajib pajak efektif

Wajib pajak efektif adalah wajib pajak terdaftar dikurangi dengan wajib pajak non efektif.

b. Wajib pajak non efektif

Wajib pajak non efektif adalah wajib pajak yang selama 2 (dua) tahun berturut-turut tidak menyampaikan SPT Tahunan, wajib pajak orang pribadi telah meninggal dunia dan ahli warisnya belum memberitahukan secara resmi sehingga masih terdaftar di dalam administrasi Direktorat Jenderal Pajak dan wajib pajak orang pribadi yang telah pindah alamat tanpa memberitahukan terlebih dahulu kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di mana wajib pajak tersebut terdaftar sehingga keberadaannya sulit ditemukan. Sedangkan untuk

commit to user

wajib pajak badan, wajib pajak non efektif terjadi karena badan usaha tersebut sudah tidak menjalankan usaha lagi tetapi belum dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Berikut ini tabel jumlah wajib pajak yang menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui Tempat Pelayanan Terpadu (TPT), pos, drop box dan online di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar.

Tabel II.1

Daftar penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Melalui TPT, Pos, drop box, online

di KPP Pratama Karanganyar Per 31 April 2011

No SPT Tahunan PPh diterima melalui Jumlah

1. Tempat Pelayanan Terpadu (TPT)

a. WP orang pribadi b. Badan 18.099 1.165 2. Pos a. WP orang pribadi b. Badan 298 26 3. Drop Box a. WP orang pribadi b. Badan 23.677 522 4. Online (eFiling) a. WP orang pribadi b. Badan 17 - Total a. WP orang pribadi b. Badan 43.804 42.091 1.713

(Sumber: Seksi Pelayanan)

Dari tabel II.1 di atas dapat dilihat secara rinci penyampaian SPT Tahunan sampai dengan 31 April 2011 melalui Tempat Pelayanan Terpadu (TPT), pos, drop box dan online. Di atas dijelaskan jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

wajib pajak orang pribadi yang menyampaikan SPT Tahunan sebanyak 42.091, sedangkan wajib pajak badan sebanyak 1.713.

Tabel II.2

Jumlah penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di KPP Pratama Karanganyar

Tahun Menyanpaikan SPT

melalui Drop Box

2009 19.864

2010 19.920

2011 24.199

(Sumber: Seksi Pelayanan)

Berdasarkan tabel II.2 jumlah wajib pajak yang menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karanganyar dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan, walaupun dari tahun 2009 ke 2010 hanya sedikit peningkatan yang menyampaikan melalui drop box. Hal tersebut dikarenakan lokasi drop box yang jauh dari tempat tinggal wajib pajak dan masih sedikit lokasi drop box. Sehingga wajib pajak malas untuk menuju lokasi yang jauh dan menunggu antrian yang panjang. Dari tahun 2010 ke tahun 2011 wajib pajak yang menyampaikan melalui drop box mengalami peningkatan sebanyak 4.279 wajib pajak. Hal tersebut dikarenakan lokasi drop box sudah diperluas di beberapa kecamatan, sehingga wajib pajak tidak malas untuk melaporkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan. Untuk lebih jelas penulis menyajikan data keseluruhan penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan.

commit to user

Tabel II.3

Daftar Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan di KPP Pratama Karanganyar

Tahun Nihil Kurang Bayar Lebih Bayar Total

2008 16.145 1.998 20 18.163

2009 42.406 2.139 52 44.597

2010 60.836 1.797 10 62.643

(Sumber: Seksi Pelayanan)

Berdasarkan tabel II.3 di atas dapat dilihat tingkat penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Karanganyar pada tahun 2008 yang menggunakan program sunset

policy sebanyak 18.163 dan pada tahun 2009 yang menggunakan

program drop box dalam penyampaian SPT Tahunan yaitu sebanyak 44.597 wajib pajak, dari jumlah tersebut telah mengalami peningkatan dalam jumlah wajib pajak yang menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan sebanyak 26.434 wajib pajak. Untuk tahun 2009 ke 2010 wajib pajak yang menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan melalui drop box terjadi peningkatan tetapi lebih sedikit yaitu sebanyak 18.046 wajib pajak. Untuk mengetahui tingkat efektivitas wajib pajak dalam penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan, penulis menyajikan data persentase tingkat efektivitas penyampaian SPT

Dokumen terkait